• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

17

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama pada bulan Maret. Bulan January peneliti membuat proposal beserta instrumennya. Bulan Maret pelaksanaan penelitian PTK di SD.

3.1.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri Tlompakan 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Propinsi Jawa Tengah.

3.1.3 Subjek Penelitian

Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri Tlompakan 01 tahun pelajaran 2012/2013. Dengan jumlah siswa 21 anak, laki-laki 12 anak dan perempuan 9 anak. Dalam pembelajaran hasil mata pelajaran IPA hasil yang diperoleh masih belum memuaskan sehingga perlu diambil tindakan untuk meningkatkan hasil belajar.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi (Suharsimi Arikunto, 2006:118).

3.2.1 Jenis Variabel

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti yaitu a. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang sifatnya tidak berdiri sendiri. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar kelas 4.

Hasil belajar diartikan sebagai usaha pencapaian proses belajar siswa yang merupakan bukti dari keberhasilan siswa dalam menempuh suatu pengajaran

(2)

yang diukur dengan menggunakan tes tertentu. Hasil belajar siswa di dapat melalui soal tes tertulis pada setiap siklus.

b. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model mind mapping dan pemanfaatan media buku lks

Mind mapping dalam penelitian ini adalah sebuah metode yang dipilih untuk pembelajaran IPA yang telah disesuaikan dengan materi ajar. Bentuk mind mapping adalah bagan – bagan yang diisi materi atau topik yang sesuai dengan materi yang diajarkan sesuai kreasi siswa dengan memanfaatkan LKS.

3.3 Rencana Tindakan

Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dengan menggunakan model spiral dari Kemmis dan Targat. Yang terdiri dari 2 (dua) siklus. Dalam setiap siklus terdiri dari 3 tahap yaitu tahap perencanaan, tahap implementasi dan observasi, dan tahap refleksi. Tahap tersebut disajikan dalam gambar di bawah ini :

Gambar 3.1

(3)

Penelitian ini direncanakan sebanyak 2 siklus Penelitian ini adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Langkah tindakan yang akan digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah dengan Model Spiral Dari Kemmis dan Targgat dengan melalui 3 Tahapan yaitu :

(a) Planning (Perencanaan)

(b) Acting (Tindakan) dan Observasing (Pengamatan) (c) Reflecting ( Refleksi)

(a) Rencana Pelaksanaan

Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini adalah: a. Membuat skenario pembelajaran IPA berupa RPP.

b. Sebelum melaksanakan kegiatan guru membuat lembar observasi sesuai dengan indikator yang sudah ditentukan yang bertujuan untuk meneliti seberapa jauh pengajar melakukan pembelajaran.

c. Selain membuat RPP dan lembar observasi, guru membuat alat bantu pembelajaran berupa alat peraga. Alat peraga ini menggunakan media visual yaitu gambar peta konsep.

d. Membuat alat evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh siswa menerima pelajaran.

e. Menyiapkan jurnal untuk refleksi diri.

(b) Pelaksanaan

Kegiatan pendahuluan

a. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari sesuai RPP. b. Guru menyampaikan indikator pencapaian hasil belajar.

c. Guru memotivasi siswa agar siswa lebih senang dan berminat mengikuti pembelajaran.

(4)

Kegiatan inti Eksplorasi

a. Guru melakukan penjelasan materi ajar menggunakan mind mapping, bertujuan untuk mengenalkan kepada siswa pembuatan mind mapping.

b. Guru melakukan tanya jawab materi yang akan diajarkan, untuk menggali kemampuan siswa.

c. Siswa di bagi menjadi kelompok kecil yang terdiri dari 4 anggota untik membuat mind mapping.

d. Guru memberikan penjelasan cara membuat mind mapping.

e. Siswa membuat gambar atau simbol sesuai dengan imajinasinya dengan menggunakan pensil warna sebagai ide sentral dengan menulis topik pembelajaran.

f. Membuat cabang-cabang sesuai dengan sup topik pembelajaran dengan menggunakan symbol gambar atau kata kunci yang dipahami oleh siswa. g. Menghubungkan cabang-cabang atau sub topik pembelajaran dari ide sentral

atau topik pembelajaran ke sub topik pembelajaran tingkat dua, tiga ke tingkat selanjutnya.

h. Membuat garis melengkung dengan warna tebal dari topik pembelajaran ke sub-sub topik pembelajaran selanjutnya.

i. Siswa melakukan aktivitas membuat mind mapping sesuai materi dengan berkelompok.

Elaborasi

a. Hasil peta konsep siswa di presentasikan di depan kelas.

b. Siswa lain memberi tanggapan tentang hasil kerja kelompok presentasi. Konfirmasi

a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi setiap kelompok b. Guru memberikan pengayaan berupa tanya jawab kepada siswa Kegiatan penutup

(5)

(c) Refleksi

a. Melakukan evaluasi pembelajaran setelah melakukan tindakan,

b. Melakukan refleksi agar mengetahui kelemahan – kelemahan saat melakukan tindakan

1.1 Rencana Pelaksanaan Siklus 1

Rencana pelaksanaan pada siklus 1 terdiri dari tahap-tahap: a. Perencanaan

1. Peneliti merancang dan merencanakan pembelajaran IPA di kelas IV dengan cara menyusun RPP, dengan menggunakan metode mind mapping sebagai usaha untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.

2. Menentukan bahan dan peralatan yang sesuai dengan bahan pelajaran 3. Menyusun lembar kerja siswa dan observasi pelaksanaan pembelajaran.

b. Pelaksanaan tindakan

Rencana penelitian ini berupa prosedur kerja penelitian tindakan yang dilaksanakan di dalam kelas. Pelaksanaan atau tindakan siklus I sesuai dengan perencanaan yang diprogramkan sebelumnya, yaitu:

Kegiatan pendahuluan

1. Guru menyampaikan apersepsi

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan inti

Eksplorasi

1. Guru menjelaskan materi dengan model mind mapping yang sudah dibawa. 2. Guru membagi kelompok menjadi kelompok kecil.

Elaborasi

1. Guru membacakan tugas kelompok.

2. Guru membagikan kertas kosong pada setiap kelompok.

3. Siswa mengerjakan tugas kelompok dengan memanfaatkan media LKS yang tersedia

(6)

4. Siswa kerjasama dalam kelompok untuk penentuan topik/konsep dan sub unit.

5. Siswa membuat gambar menggunakan pensil warna sebagai ide sentral dengan menulis topik.

6. Siswa membuat cabang-cabang sub topik.

7. Siswa menghubungkan cabang-cabang atau sub topik pembelajaran dari ide sentral atau topik pembelajaran ke sub topik pembelajaran tingkat dua, tiga ke tingkat selanjutnya.

8. Siswa membuat garis melengkung dengan warna tebal dari topik pembelajaran ke sub-sub topik pembelajaran selanjutnya.

9. Siswa mempresentasikan hasil di depan kelas.

10. Guru memberian fasilitas untuk bertanya pada kelompok yang maju. Konfirmasi

1. Guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui. 2. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan pembelajaran. Kegiatan penutup

1. Guru mengakhiri dengan salam penutup. 2. Guru memberikan tes evaluasi siklus I. c. Observasi dan evaluasi

Observasi dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan. Setelah observasi dilakukan, peneliti bersama dengan guru mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi peneliti bersama dengan guru mengadakan refleksi yaitu melihat kelemahan-kelemahan pada saat pelaksanaan tindakan siklus sebelumnya untuk diperbaiki pada siklus berikutnya.

1.2 Rencana Pelaksanaan Siklus 2 a. Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I maka diadakan perencanaan ulang yang meliputi :

(7)

1. Identifikasi masalah

Masalah siklus I yang belum berhasil pada pokok bahasan diverifikasi kemudian dianalisis.

2. Rencana tindakan

Menyusun strategi belajar mengajar mengajar dengan metode mind mapping dengan penekanan yang lebih baik lagi terutama minat siswa dalam proses belajar mengajar.

3. Menyusun RPP, alat dan bahan percobaan, LKS, alat evaluasi akhir siklus.

b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan atau tindakan siklus II sesuai dengan perencanaan yang diprogramkan, yaitu:

Kegiatan pendahuluan 1. Memberikan apersepsi.

2. Menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti

Eksplorasi

1. Guru menjelaskan materi dengan model mind mapping yang sudah dibawa. 2. Guru membagi kelompok menjadi kelompok kecil.

Elaborasi

1. Guru membacakan tugas kelompok.

2. Guru membagikan kertas kosong pada setiap kelompok.

3. Siswa mengerjakan tugas kelompok dengan memanfaatkan media LKS yang tersedia

4. Siswa kerjasama dalam kelompok untuk penentuan topik/konsep dan sub unit.

5. Siswa membuat gambar menggunakan pensil warna sebagai ide sentral dengan menulis topik.

(8)

7. Siswa menghubungkan cabang-cabang atau sub topik pembelajaran dari ide sentral atau topik pembelajaran ke sub topik pembelajaran tingkat dua, tiga ke tingkat selanjutnya.

8. Siswa membuat garis melengkung dengan warna tebal dari topik pembelajaran ke sub-sub topik pembelajaran selanjutnya.

9. Siswa mempresentasikan hasil di depan kelas.

10. Guru memberian fasilitas untuk bertanya pada kelompok yang maju. Konfirmasi

1. Guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui. 2. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan pembelajaran. Kegiatan penutup

1. Guru mengakhiri dengan salam penutup. 2. Guru memberikan tes evaluasi siklus II.

c. Observasi dan evaluasi

Observasi dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan. Setelah observasi dilakukan, peneliti bersama dengan guru mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi peneliti bersama dengan guru mengadakan refleksi yaitu melihat kelemahan-kelemahan pada saat pelaksanaan tindakan siklus sebelumnya untuk diperbaiki pada siklus berikutnya.

3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Instrumen Penelitian 3.4.1 Jenis Data

Jenis data yang akan diambil adalah data hasil belajar dan data proses pembelajaran. Data hasil belajar dapat diambil melalui tes sedangkan data proses pembelajaran diambil melalui observasi.

(9)

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Tes

Tes merupakan alat penilaian yang dimana sebuah lembar evaluasi setelah pembelajaran dilaksanakan dan digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar peserta didik terutama pada aspek kognitif yang mengukur tingkat penguasaan materi peserta didik. Dalam tes peserta didorong untuk menunjukkan penampilan maksimalnya dalam memberikan respons atas pertanyaan dalam instrumen. Menurut Webster’s Collegiate, tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensia, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 1988:29). Instrumen berupa tes berhubungan dengan pengukuran variabel performansi maksimal yang dalam hal ini yang dimaksudkan berupa hasil belajar siswa. Tes diperlukan untuk mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru dan dipelajari oleh siswa. Berikut adalah kisi-kisi intrumen soal evaluasi.

Tabel 3.1

Kisi-Kisi instrumen soal evaluasi siklus 1

SK KD Indikator Item Soal No Item Juml ah Item 10.Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit 10.2 Menjelaskan Pengaruh perubahan fisik lingkungan fisik terhadap daratan 10.2.1 Menyebutkan perubahan faktor-faktor perubahan lingkungan fisik. 1, 3, 6, 8, 14, 15 6 10.2.2 Menyebutkan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan. 2, 4, 7, 9, 10, 12, 13 7 10.2.3 Membuat mind mapping dengan pemanfaatan LKS pada materi perubahan lingkungan fisik. 5, 11 2

(10)

Untuk kisi-kisi instrumen soal evaluasi siklus 1 membahas tentang menjelaskan pengaruh lingkungan fisik dan soal evaluasi berjumlah 15 soal. Dan kisi-kisi soal validitas siklus 2 sebagai berikut.

Tabel 3.2

Kisi-kisi instrumen evaluasi siklus 2

SK KD Indikator Item Soal No Item Juml ah Item 10.Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit 10.3 mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan alam 10.3.1 menyebutkan dampak dari kerusakan lingkungan. 1, 4, 9, 10, 12, 14 6 10.3.2 Menyebutkan cara mencegah kerusakan lingkungan 2, 3, 6, 7, 11, 13, 15 7 10.3.3Membuat mind mapping dengan pemanfaatan LKS pada materi perubahan lingkungan fisik. 5, 8 2

Untuk kisi-kisi instrumen soal evaluasi siklus 2 membahas tentang mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan dan soal evaluasi berjumlah 15 soal.

2. Observasi

Observasi sebagai alat pengamatan yang banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan (Sudjana, 2008). Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Zuriah, 2003:122). Dari hasil observasi tersebut nantinya dapat diketahui bahwa pembelajaran berlangsung dengan baik sesuai langkah-langkah pembelajaran metode mind mapping. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati tingkah laku siswa dan guru dalam kegiatan belajar, pada waktu mengajar dengan menerapkan

(11)

metode pembelajaran mind mapping yang dilakukan oleh guru kelas 4 SD Negeri Tlompakan 01.

Dalam lembar observasi peneliti dapat mengetahui apakah langkah-langkah mind mapping sudah diterapkan oleh guru dengan benar ataupun belum. Lembar observasi merupakan data tertulis yang harus dilampirkan oleh peneliti.

Tabel 3.3

Kisi-kisi lembar observasi

No Aspek Indikator Item

1. Pembentukan kelompok

a. Menerangkan materi dengan metode

mind mapping.

b. Membentuk kelompok.

1a, 1b

2. Penentuan

topik/konsep dan sub unit topik

c. Pembacaan tugas kelompok d. Pembagian kertas kosong e. Pemanfaatan LKS

f. Kerjasama dalam kelompok untuk penentuan topik/konsep dan sub unit. g. Membuat gambar menggunakan pensil

warna sebagai ide sentral dengan menulis topik.

h. Membuat cabang-cabang sub topik.

2b, 2c ,2d ,2e,

2f, 2g

3. Menghubungkan topik/konsep dan sub unit

i. Menghubungkan cabang-cabang atau sub topik pembelajaran dari ide sentral atau topik pembelajaran ke sub topik pembelajaran tingkat dua, tiga ke tingkat selanjutnya.

j. Membuat garis melengkung dengan warna tebal dari topik pembelajaran ke sub-sub topik pembelajaran selanjutnya.

3h, 3i

4. Presentasi k. Hasil dipresentasikan di depan kelas. l. Pemberian fasilitas untuk bertanya pada

kelompok yang maju.

4j, 4k

5. Pemberian Kesimpulan

m. Tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui.

n. Bersama-sama menyimpulkan pembelajaran.

(12)

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik kuantitatif dan kualitatif. 1. Kuantitatif

Data kuantitatif berupa hasil belajar dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif. Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa hasil belajar dengan cara persentase yaitu dengan menghitung peningkatan ketuntasan belajar siswa secara individual jika siswa tersebut mampu mencapai skor minimal 67 dan dihitung dengan menggunakan rumus : Analisis tersebut dilakukan dengan menghitung ketuntasan individual

Persentase = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%

Hasil penghitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa di SDN 01 Tlompakan dalam pelajaran IPA yang dikelompokkan ke dalam dua kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.4 Kriteria Ketuntasan

Kriteria ketuntasan Kualifikasi

< 65 Tidak tuntas

≥ 65 Tuntas

2. Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi terhadap aktivitas siswa, keterampilan siswa, keterampilan guru dan kualitas dalam pembelajaran. Data kualitatif dipaparkan dalam bentuk kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Dalam penelitian ini data kualitatif diperoleh dari hasil observasi terhadap keaktifan guru dan siswa.

3.6 Uji Validitas dan Realibilitas

Validitas berhubungan dengan kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang diinginkan diukur. Menurut Anastasi dan Urbina (1997: 113), validitas berhubungan dengan apakah tes mengukur apa yang diukurnya dan seberapa baik dia melakukannya. Validitas merupakan derajad sejauh mana tes mengukur apa yang ingin diukur (Borg dan Gall, 1983: 275; Poppham, 1981: 98).

(13)

Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan guna untuk mengetahui seberapa cermat suatu instrumen dalam mengkur apa yang ingin diukur, Dwi Priyatno (2010). Pengambilan keputusan pada uji validitas biasanya ada dua model yaitu menggunakan batasan r tabel dari (Azwar, 1999) dalam Priyatno (2010). Jika nilai korelasi lebih dari batasan yang ditentukan maka item dianggap valid, sedang jika kurang dari batasan yang ditentukan maka item dianggap tidak valid. Pengujian validitas melibatkan perhitungan statistik korelasi. Sebuah instrument soal dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti dengantepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,2 (Hidayati, 2011: 42).

Suatu tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut menunjukan hasil-hasil yang mantap. Antara validitas dan reliabelnya suatu soal berhubungan erat, yaitu untuk memenuhi syarat reliabilitas, suatu soal harus valid dulu (Daryanto, 2011:187). Menurut Sugiyono (2010:173) instrumen yang tidak teruji validitas dan reliabilitasnya bila digunakan untuk penulisan akan menghasilkan data yang sulit. Uji reliabilitas penelitian menggunakan teknik Alpha (George and Mallery, 1995), dengan kriteria sebagai berikut :

α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 < α ≤ 0,8 : dapat diterima 0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus α > 0,9 : reliabilitas memuaskan

Dalam penelitian ini, peneliti menguji validitas soal menggunakan SPSS16. Dalam SPSS16 ini peneliti bisa mendapatkan hasil realibilitas dan uji validitas dengan benar.

Tabel 3.5

Lembar Uji Validitas Siklus I

Valid Tidak Valid

6, 10, 11, 13, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 26, 27, 28, 30.

1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 12, 14, 17, 24, 25, 29.

(14)

Dalam uji validitas siklus 1 dari 30 soal yang diujikan soal yang valid hanya 16 soal dari 30 soal yang telah diujikan.

Tabel 3.6

Lembar Uji Validitas Siklus 2

Valid Tidak Valid

1, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 16, 17, 18, 19, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30.

2, 3, 4, 5, 6, 14, 15, 20, 21, 24.

Dalam uji validitas siklus 2 dari 30 soal yang telah diujikan soal yang valid hanya 20 soal dari 30 soal yang telah diujikan.

3.7 Indikator Keberhasilan

Pembelajaran dengan metode Mind Mapping dan pemanfaatan LKS dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kls 4 SD Negeri Tlompakan 01 pada pembelajaran IPA Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. Hal ini ditunjukkan dengan indikator sebagai berikut :

a. 70% siswa kelas 4 SD Negeri Tlompakan 01 memperoleh ketuntasan belajar ≥ 65 dalam pembelajaran IPA.

b. Kemampuan guru kelas 4 SD Negeri Tlompakan 01 meningkat dengan memperoleh skor ≥ 3 dalam pembelajaran IPA.

Gambar

Tabel 3.4  Kriteria Ketuntasan  Kriteria ketuntasan Kualifikasi

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdullillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang

The first stage of departure is the call to adventure, which in Tolkien’s The Lord of the Rings comprises a phase where the Ring was found and the hero and many important figure to

[r]

[r]

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompensasi tidak berpengaruh signi- fikan terhadap motivasi, hal ini dapat dise- babkan selain insentif yang kurang dapat juga

Pada saat karyawan ingin melakukan pinjaman, bagian admin tidak dapat mengetahui dengan langsung apakah karyawan telah mencapai batas pinjaman atau belum, sehingga

Burung udang, Raja udang (semua jenis dari famili Alcedinidae) Alcedinidae Burung alap-alap, Elang (semua jenis dari famili Accipitridae) Accipitridae. Bluwok, Walangkadak

Bukan hanya antar SKPD, namun juga antara pemerintah daerah dengan lembaga donor dan perusahaan yang menyalurkan dana CSR untuk pembangunan air minum dan sanitasi juga