IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli SEROTIPE O157 DENGAN MEDIA SORBITOL MACCONKEY AGAR (SMAC) PADA
MINUMAN KELAPA MUDA DARI PEDAGANG KAKI LIMA DI WILAYAH RENON KECAMATAN DENPASAR SELATAN
ABSTRAK
Penyakit diare masih merupakan masalah global dengan derajat kesakitan dan kematian yang tinggi di berbagai negara terutama di negara berkembang. Escherichia coli tipe O157 merupakan salah satu jenis E. Coli yang paling signifikan menimbulkan infeksi pada saluran pencernaan manusia. Pada manusia, Escherichia coli O157 menyebabkan hemorrhagic colitis, hemolytic uremic syndrome (HUS) dan thrombocytopenia purpura (TPP). Infeksi E.coli O157 yang patogen pada manusia yaitu yang bersifat verotoksigenik telah menyebabkan 16.000 kasus penyakit melalui makanan (Food Borne Diseases) dan 900 orang meninggal per tahun di AS. Wilayah Renon yang terletak di kota Denpasar banyak dijumpai pedagang kaki lima yang menjual minuman kelapa muda. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengidentifikasi dan mengetahui berapa banyak bakteri Escherichia coli serotipe O157 yang mengkontaminasi minuman kelapa muda dari sampel pedagang kaki lima di wilayah Renon Kecamatan Denpasar Selatan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional deskriptif dengan rancangan studi eksploratif. Pada 10 sampel yang diambil dengan cara non probability/nonrandom sampling yaitu quota sampling kemudian dianalisis di Laboratorium Mikrobiologi menggunakan media TSB, MacConkey, pengecatan gram, EMBA, SMAC dan Singlepath® E. Coli O157. Lima dari 10 sampel terkontaminasi oleh bakteri Escherichia coli yang ditunjukkan dengan koloni berwarna hijau metalik pada media EMBA. Pada uji SMAC, satu dari lima sampel yang terkontaminasi oleh bakteri Escherichia coli terdapat koloni berwarna (colorless) yang menunjukkan adanya dugaan kontaminasi bakteri Escherichia coli serotipe O157. Uji konfirmasi menggunakan Singlepath® E. Coli O157 menunjukkan interpretasi hasil negatif (-) dengan terbentuk garis merah pada kontrol (C) namun tidak terbentuk garis merah pada tes (T).
Kata kunci : Escherichia coli serotipe O157, minuman kelapa muda, SMAC, pedagang kaki lima
IDENTIFICATION OF Escherichia coli serotype O157 BACTERIA WITH SORBITOL MACCONKEY AGAR (SMAC) IN YOUNG COCONUT DRINK FROM STREET VENDORS
IN THE RENON REGION AT SOUTH DENPASAR
ABSTRACT
Diarrheal disease is still a global problem with the high degree of morbidity and mortality in many countries, especially in developing countries . Escherichia coli serotype O157 is one of the most significant of E. coli cause infection in the human digestive tract. In humans, Escherichia coli O157 causes hemorrhagic colitis, hemolytic uremic syndrome (HUS) and thrombocytopenia purpura (TPP). E. coli O157 infection that pathogen in a human has the characteristic of verotoxigenic that caused 16,000 cases of the disease through food (Food Borne Diseases) and 900 people die each year in the US. Renon region located in the Denpasar city found many street vendors selling young coconut drink. The purpose of this research is to identify and determine how many bacteria Escherichia coli serotype O157 contaminating young coconut drink from a sample of street vendors in the Renon Region, South Denpasar. Type of research is descriptive observational study design explorative . In 10 samples that use non-probability/nonrandom sampling method namely quota sampling and analyzed at the Laboratory of Microbiology using TSB medium, MacConkey, gram staining, EMBA, SMAC and Singlepath® E. coli O157. Five of the 10 samples contaminated by bacteria Escherichia coli shown with metallic green colonies on media EMBA. In the SMAC test, one of the five samples contaminated by bacteria Escherichia coli colonies are colorless (colorless) showing the alleged contamination of bacteria Escherichia coli serotype O157. Confirmation test using rapid test with Singlepath® E. coli O157 showed a negative result (-), formed a red line in the control (C) but not formed a red line on the test (T).
Keywords : Escherichia coli serotype O157, young coconut drinks, SMAC, street vendors
RINGKASAN
Penyakit diare masih merupakan masalah global dengan derajat kesakitan dan kematian yang tinggi di berbagai negara terutama di negara berkembang, dan sebagai salah satu penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian anak di dunia. Pada tahun 2000 IR penyakit Diare 301/1000 penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374/1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423/1000 penduduk dan tahun 2010 menjadi 411/1000 penduduk. Escherichia coli adalah salah satu jenis bakteri yang paling sering menginfeksi saluran pencernaan. Escherichia coli tipe O157 merupakan salah satu jenis E. Coli yang paling signifikan menimbulkan infeksi pada manusia dikarenakan kemampuannya menginfeksi semua golongan umur serta resisten terhadap lingkungan asam. Pada manusia, Escherichia coli O157 menyebabkan hemorrhagic colitis, hemolytic uremic syndrome (HUS) dan thrombocytopenia purpura (TPP).
Infeksi E.coli O157 yang patogen pada manusia yaitu yang bersifat verotoksigenik telah menyebabkan 16.000 kasus penyakit melalui makanan (Food Borne Diseases) dan 900 orang meninggal per tahun di AS, dengan perkiraan annual cost $ 200,000 hingga $ 600,000. Kejadian wabah tunggal pada tahun 1993 di Western AS telah menyebabkan 700 orang menderita sakit dan 4 orang meninggal.
Sebagai salah satu sentra pengembangan pariwisata, Kota Denpasar menjadi barometer bagi kemajuan pariwisata di Bali. Wilayah Renon dengan kawasan terkenalnya yakni Lapangan Niti Mandala Renon merupakan kawasan ruang terbuka hijau yang terletak di Kota Denpasar sekaligus menjadi salah satu daya tarik pariwisata serta menjadi tempat untuk melakukan aktivitas berolahraga. Namun saat ini banyak dijumpai pedagang kaki lima yang menjual bermacam-macam makanan serta minuman di sekitar wilayah tersebut. Salah satu jenis minuman yang sering diperdagangkan adalah minuman kelapa muda.
Adanya kontaminasi bakteri Escherichia coli dapat terjadi akibat dari higiene dan sanitasi pengolahan minuman air kelapa muda yang kurang baik serta lokasi penjualan terletak tidak jauh dari pinggir jalan. Terjadinya penyakit infeksi akibat mikroorganisme khususnya Escherichia coli dapat mencoreng citra pariwisata serta berdampak luas bagi kesehatan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut maka timbul suatu pemikiran untuk membuat suatu studi deskriptif terkait identifikasi bakteri Escherichia coli serotipe O157 dengan media Sorbitol MacConkey Agar (SMAC) pada minuman kelapa muda dari pedagang kaki lima di wilayah Renon Kecamatan Denpasar Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengidentifikasi dan mengetahui berapa banyak bakteri Escherichia coli serotipe O157 yang mengkontaminasi minuman kelapa muda dari sampel pedagang kaki lima di wilayah Renon Kecamatan Denpasar Selatan.
Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan rancangan studi eksploratif. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dari bulan Oktober hingga Desember tahun 2014. Teknik pengambilan sampel yang digunakan merupakan salah satu teknik nonrandom sampling yaitu quota sampling. Pengambilan sampel akan dihentikan jika telah mencapai paling sedikit 10 sampel dari wilayah Renon Kecamatan
Denpasar Selatan yang telah ditentukan. Penelitian ini menggunakan media TSB, MacConkey, pengecatan gram, EMBA, SMAC dan Singlepath® E. Coli O157.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh sebanyak lima dari 10 sampel terkontaminasi oleh bakteri Escherichia coli yang ditunjukkan dengan koloni berwarna hijau metalik pada media EMBA. Pada uji SMAC, satu dari lima sampel yang terkontaminasi oleh bakteri Escherichia coli terdapat koloni berwarna (colorless) yang menunjukkan adanya dugaan kontaminasi bakteri Escherichia coli serotipe O157. Uji konfirmasi menggunakan Singlepath® E. Coli O157 menunjukkan interpretasi hasil positif negatif (-) dengan terbentuk garis merah pada kontrol (C) namun tidak terbentuk garis merah pada tes (T).
Kontaminasi Escherichia coli pada air kelapa ini dapat berasal dari berbagai cara, dimulai dari proses pemotongan/pembelahan buah kelapa utuh melalui kontaminasi langsung dari golok/parang yang digunakan maupun kontaminasi wadah dan gelas yang dipergunakan sebagai tempat penampungan air kelapa tersebut tanpa pencucian bersih sebelumnya. Proses penyimpanan dan penyajian juga bisa menjadi salah satu peluang kontaminasi bakteri Escherichia coli pada air kelapa, mulai dari higienitas tempat penyimpanan dan penjualan, suhu hidup bakteri Escherichia coli pada tempat penyimpanan dan penjualan, dan proses penyajian air kelapa tersebut berupa alat-alat yang dipergunakan serta air kelapa yang tanpa disengaja berkontak langsung dengan tangan penjual. Untuk memperoleh hasil yang lebih komprehensif, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai kontaminasi bakteri Escherichia coli serotipe O157 pada minuman kelapa muda dengan jumlah sampel yang lebih besar, wilayah penelitian yang lebih luas serta metode penelitian yang lebih terperinci.
SUMMARY
Diarrheal disease is still a global problem with the high degree of morbidity and mortality in many countries, especially in developing countries, and as one of the major cause of high morbidity and mortality of children in the world. In 2000 IR Diarrhea 301/1000 population, in 2003 increased to 374/1000 population, in 2006 increased to 423/1000 population and in 2010 to 411/1000 population. Escherichia coli is one of the most common types of bacteria that infect the gastrointestinal tract. Escherichia coli type O157 is one of the most significant of E. coli cause infections in humans due to its ability to infect all age groups and are resistant to acidic environments. In humans, Escherichia coli O157 causes hemorrhagic colitis, hemolytic uremic syndrome (HUS) and thrombocytopenia purpura (TPP).
E. coli O157 infection that pathogen in a human has the characteristic of verotoxigenic that caused 16,000 cases of the disease through food (Food Borne Diseases) and 900 people die each year in the US , with an estimated annual cost of $ 200,000 to $ 600,000. Single outbreak in 1993 in the Western US has led to 700 people ill and 4 people died.
As one of the centers of tourism development, Denpasar city become a barometer for the advancement of tourism in Bali. Renon region with a famous area Niti Mandala Renon Square that is an area of green open space that located in Denpasar city also becomed one of the tourist attraction as well as a place to do exercise activity. But this time found many vendors that sell an assortment of food and drink in the surrounding area. One type of beverage that often traded is young coconut drink.
Escherichia coli bacteria contamination can occur as a result of hygiene and sanitary processing of coconut water drinks are not good and the location of the sale is located not far from the roadside. The occurrence of infectious diseases due to microorganisms, especially Escherichia coli can tarnish the image of tourism as well as a broad impact on public health. Under these conditions, arises a thought to make a descriptive study related to the identification of the Escherichia coli serotype O157 bacteria with Sorbitol MacConkey Agar (SMAC) in young coconut drinks from street vendors in the Renon region at South Denpasar. This study aimed to identify and determine how many Escherichia coli serotype O157 bacteria contaminating young coconut drink from a sample of street vendors in the Renon region at South Denpasar.
This research is a descriptive observational study design explorative. Research conducted at the Laboratory of Microbiology, Faculty of Medicine, Udayana University from October to December 2014. The sampling technique used is one of nonrandom sampling technique that is quota sampling. Sampling will be terminated if it has reached at least 10 samples from the Renon region at South Denpasar predetermined. This study uses TSB medium, MacConkey, gram staining , EMBA , SMAC and Singlepath® E. coli O157.
Based on the results obtained five of the 10 samples contaminated by Escherichia coli bacteria shown with metallic green colonies on EMBA. In the SMAC test, one of the five samples contaminated by colonies of Escherichia coli bacteria are colorless showing the alleged contamination of bacteria Escherichia coli serotype O157 bacteria. Confirmation test using rapid test with Singlepath® E.
coli O157 showed a negative result (-), formed a red line in the control (C) but not formed a red line on the test (T).
Escherichia coli contamination on the coconut water can be derived from a variety of ways, starting from the process of cutting/splitting coconuts intact through direct contamination of machet used and the contamination of containers and cups that are used as water reservoirs without washing clean the oil before. Storage and presentation process can also be one of the Escherichia coli bacteria contamination opportunities in coconut water, ranging from storage and sales hygiene, temperature Escherichia coli bacteria live in the storage and sale, and the presentation of coconut water in the form of equipment used and coconut water accidental direct contact with the seller hands. To obtain a more comprehensive, more research is needed regarding bacterial contamination Escherichia coli serotypes O157 in young coconut drink with a larger sample size, a wider area of research and research methods in more detail.
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penelitian Elective Study semester VII yang berjudul “Identifikasi Bakteri Escherichia coli serotipe O157 dengan Media Sorbitol MacConkey Agar (SMAC) pada Minuman Kelapa Muda dari Pedagang Kaki Lima di Wilayah Renon Kecamatan Denpasar Selatan” tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Penelitian ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan Blok Elective Study Semester VII Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD. Dalam penyusunan penelitian ini penulis dibantu oleh banyak pihak. Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. dr. I Wayan Putu Sutirta Yasa, M.Si, selaku Ketua Blok Elective Study Semester VII Program Studi Pendidikan Dokter FK UNUD atas bantuan moral dan material yang diberikan.
2. dr. Putu Ayu Asri Damayanti, M.Kes, selaku Sekretaris Blok Elective Study Semester VII yang telah memberikan petunjuk mengenai penulisan laporan. 3. dr. Made Agus Hendrayana, M.Ked, selaku Supervisor yang telah
memberikan bimbingan selama penulisan penelitian ini.
4. Seluruh staf Laboratorium Mikrobiologi FK UNUD yang telah membantu dalam penyediaan fasilitas dan membantu kelancaran pelaksanaan penelitian. 5. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang telah
memberikan bantuan moral dan material dalam penyusunan laporan ini. Penulis menyadari, bahwa penelitian ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat konstruktif, untuk kesempurnaan penelitian ini. Akhir kata, penulis berharap agar penelitian ini nantinya bermanfaat bagi kita semua.
Denpasar, Desember 2014
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN ... i
SAMPUL DALAM ... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
PENETAPAN PENGUJI ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
RINGKASAN ... viii
SUMMARY ... x
KATA PENGANTAR ... xii
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR TABEL ... xvii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3 Tujuan Penelitian ... 4 1.3.1 Tujuan Umum ... 4 1.3.2 Tujuan Khusus ... 4 1.4 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Bakteri Escherichia coli ... 6
2.1.1 Sejarah ... 6
2.1.2 Klasifikasi ... 6
2.1.3 Morfologi ... 7
2.1.4 Struktur Antigen ... 9
2.1.5 Manfaat dan Patogenitas Escherichia coli... 10
2.3 Buah Kelapa ... 21
2.3.1 Klasifikasi ... 20
2.3.2 Minuman Kelapa Muda ... 22
2.3.3 Kandungan Gizi ... 24
2.3.4 Higiene dan Sanitasi ... 25
2.3.5 Pengolahan ... 27
BAB III. KERANGKA BERPIKIR, KONSEP ... 29
3.1 Kerangka Berpikir ... 29
3.2 Kerangka Konsep ... 31
BAB IV. METODE PENELITIAN ... 32
4.1 Rancangan Penelitian ... 32
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32
4.2.1 Lokasi Penelitian ... 32
4.2.2 Waktu Penelitian ... 34
4.3 Subjek dan Sampel ... 34
4.3.1 Populasi ... 34
4.3.2 Kriteria Sampel ... 34
4.3.3 Besaran Sampel ... 34
4.3.4 Teknik Penentuan Sampel ... 35
4.4 Variabel ... 35
4.4.1 Identifikasi Variabel ... 35
4.4.2 Definisi Operasional Variabel ... 35
4.5 Bahan dan Instrumen Penelitian... 36
4.5.1 Bahan ... 36
4.5.2 Instrumen ... 36
4.5 Protokol Penelitian ... 37
4.5.1 Pengambilan Sampel ... 37
4.5.2 Penumbuhan Escherichia coli ... 37
4.5.3 Kultur dan identifikasi Escherichia coli ... 37
4.5.4 Identifikasi Escherichia coli O157... 38
4.6 Analisis Data ... 39
5.1 Hasil Penelitian ... 40
5.2 Pembahasan ... 51
BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN ... 60
6.1 Simpulan ... 60
6.2 Saran ... 60
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Morfologi Escherichia coli ... 7 Gambar 2.2 Food borne disease E. coli O157 ... 18 Gambar 2.3 Interaksi antara enterohemorrhagic Escherichia coli
(EHEC) dan sel epitel... 20 Gambar 2.4 Penjual minuman kelapa muda di pinggiran jalan raya ... 23 Gambar 2.5 Bahan dan alat yang digunakan pada minuman
kelapa muda ... 28 Gambar 4.1 Denah lokasi pengambilan sampel ... 33 Gambar 5.1 Sampel air kelapa muda yang diambil
dari pedagang kaki lima ... 41 Gambar 5.2 Media TSB, sampel yang telah dicampur dengan
TSB dan diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 370C
berubah menjadi keruh dan bergelembung ... 42 Gambar 5.3 Hasil penanaman sampel A4, A5, A6, A8 pada
media MacConkey Agar setelah diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 370C ... 43 Gambar 5.4 Penampakan hasil pengecatan gram sampel di bawah
mikroskop sesuai nomor sampel ... 45 Gambar 5.5 Hasil penanaman pada media Eosin Methylen Blue Agar
(EMBA) diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 370C ... 47 Gambar 5.6 Hasil penanaman pada media Sorbitol MacConkey Agar
(SMAC) diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 370C ... 49 Gambar 5.7 Singlepath E. Coli O157, suspensi dengan kekeruhan
satu McFarland, suspensi direbus pada thermostatic bath dengan suhu 1000C selama 20 menit, hasil uji konfirmasi menggunakan Singlepath E. Coli O157 dengan terbentuk garis merah pada kontrol (C) dan garis
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Lokasi Pengambilan Sampel ... 32
Tabel 5.1 Lokasi Pengambilan Sampel ... 40
Tabel 5.2 Hasil penanaman sampel pada media TSB ... 41
Tabel 5.3 Koloni bakteri yang tumbuh pada media MacConkey Agar ... 43
Tabel 5.4 Penampakan hasil pengecatan gram di bawah mikroskop ... 44
Tabel 5.5 Hasil penanaman pada media Eosin Methylen Blue Agar (EMBA) ... 46
Tabel 5.6 Hasil penanaman pada media Sorbitol MacConkey Agar (SMAC) ... 48
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit diare masih merupakan masalah global dengan derajat kesakitan dan kematian yang tinggi di berbagai negara terutama di negara berkembang, dan sebagai salah satu penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian anak di dunia. Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen Kesehatan dari tahun 2000-2010 terlihat kecenderungan insiden naik. Pada tahun 2000 IR penyakit Diare 301/1000 penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374/1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423/1000 penduduk dan tahun 2010 menjadi 411/1000 penduduk. Escherichia coli adalah salah satu jenis bakteri yang paling sering menginfeksi saluran pencernaan (Kemenkes RI, 2011).
Escherichia coli atau yang biasa disingkat E. Coli, merupakan salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif yang termasuk dalam famili Enterobacteriaceae, berbentuk batang dan tidak membentuk spora (Arisman, 2009). Escherichia coli tipe O157 merupakan salah satu jenis E. Coli yang paling signifikan menimbulkan infeksi pada manusia dikarenakan kemampuannya menginfeksi semua golongan umur serta resisten terhadap lingkungan asam (Nataro, 1998). Pada manusia, Escherichia coli O157 menyebabkan hemorrhagic colitis, hemolytic uremic syndrome (HUS) dan thrombocytopenia purpura (TPP) (Chinyu, 1995).
Infeksi E.coli O157 yang patogen pada manusia yaitu yang bersifat verotoksigenik telah menyebabkan 16.000 kasus penyakit melalui makanan (Food Borne Diseases) dan 900 orang meninggal per tahun di AS, dengan perkiraan annual cost $ 200,000 hingga $ 600,000. Kejadian wabah tunggal pada tahun 1993 di Western AS telah menyebabkan 700 orang menderita sakit dan 4 orang meninggal (Buzby et al., 1996). Pada tahun 1997 di Amerika Serikat dilaporkan Escherichia coli O157 merupakan penyebab penyakit asal makanan yang kedua setelah Salmonella sp dengan jumlah 3260 kasus dan 8 orang meninggal dunia (CDC, 1997). Pada tahun 1996 di Skotlandia di1aporkan sebanyak 496 wabah dari 7500 kasus dan 21 orang meningga1 dunia, sedangkan di Inggris sebanyak 30 wabah dari 656 kasus dengan 11 orang meninggal dunia (SCIEH, 2001).
Manusia yang terpapar oleh kuman E.coli O157 disebabkan oleh kontak langsung dengan hewan infektif atau akibat mengkonsumsi makanan seperti daging, buah, sayur, air yang telah terkontaminasi serta susu yang belum dipasteurisasi. Manure (kotoran sapi) merupakan sumber penularan E.coli O157 terhadap manusia (Sartika, 2005).
Kebijakan pengembangan pariwisata di Bali menitikberatkan pada pariwasata budaya berwawasan lingkungan. Sebagai salah satu sentra pengembangan pariwisata, Kota Denpasar menjadi barometer bagi kemajuan pariwisata di Bali. Wilayah Renon dengan kawasan terkenalnya yakni Lapangan Niti Mandala Renon merupakan kawasan ruang terbuka hijau yang terletak di Kota Denpasar sekaligus menjadi salah satu daya tarik pariwisata serta menjadi tempat untuk melakukan aktivitas berolahraga. Namun saat ini
banyak dijumpai pedagang kaki lima yang menjual bermacam-macam makanan serta minuman di sekitar wilayah tersebut. Salah satu jenis minuman yang sering diperdagangkan adalah minuman kelapa muda.
Air kelapa muda merupakan jenis minuman yang telah dikenal lama. Secara khusus, air kelapa kaya akan potasium (kalium). Selain mineral, air kelapa juga mengandung gula dan protein. Secara alami, air kelapa muda mempunyai komposisi mineral dan gula yang sempurna sehingga mempunyai keseimbangan elektrolit yang sempurna, sama dengan cairan tubuh manusia sehingga dapat berperan sebagai minuman isotonik alami (Hariyadi, 2013). Kemampuan hidup Escherichia coli pada air tawar atau cairan isotonik memungkinkan Escherichia coli mampu tumbuh hampir di setiap medium yang terkontaminasi feses (Melliawati, 2009). Adanya kontaminasi bakteri Escherichia coli dapat terjadi akibat dari higiene dan sanitasi pengolahannya yang kurang baik serta lokasi penjualan minuman air kelapa muda terletak tidak jauh dari pinggir jalan. Terjadinya penyakit infeksi akibat mikroorganisme khususnya Escherichia coli dapat mencoreng citra pariwisata serta berdampak luas bagi kesehatan masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas maka perlu untuk medeteksi adanya kontaminasi bakteri Escherichia coli terutama serotipe O157 pada minuman kelapa muda dari pedagang kaki lima di wilayah Renon Kecamatan Denpasar Selatan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah :
1. Berapa banyak minuman kelapa muda dari 10 sampel pedagang kaki lima di wilayah Renon Kecamatan Denpasar Selatan yang terkontaminasi oleh bakteri Escherichia coli ?
2. Berapa banyak minuman kelapa muda dari 10 sampel pedagang kaki lima di wilayah Renon Kecamatan Denpasar Selatan yang terkontaminasi oleh bakteri Escherichia coli serotipe O157 ?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengidentifikasi bakteri Escherichia coli serotipe O157 yang mengkontaminasi minuman kelapa muda dari 10 sampel pedagang kaki lima di wilayah Renon Kecamatan Denpasar Selatan.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui berapa banyak minuman kelapa muda dari 10 sampel pedagang kaki lima di Wilayah Renon Kecamatan Denpasar Selatan yang terkontaminasi oleh bakteri Escherichia coli.
b. Untuk mengetahui berapa banyak minuman kelapa muda dari 10 sampel pedagang kaki lima di Wilayah Renon Kecamatan Denpasar Selatan yang terkontaminasi oleh bakteri Escherichia coli serotipe O157.
1.4 Manfaat Penelitian
a. Memberikan informasi tentang persentase kontaminasi bakteri Escherichia coli serotipe O157 pada minuman kelapa muda dari pedagang kaki lima di Wilayah Renon Kecamatan Denpasar Selatan.
b. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peneliti tentang teknik isolasi dan identifikasi bakteri Escherichia coli serotipe O157 dari aspek mikrobiologi.
c. Memberikan informasi awal kepada instansi terkait seperti Dinas Kesehatan Kota Denpasar, BPOM, dan pihak terkait lain serta peneliti lain dalam upaya penanggulangan pencemaran makanan dan minuman serta peningkatan mutu termasuk penanggulangan penyakit yang ditimbulkan akibat infeksi bakteri Escherichia coli serotipe O157 di masyarakat.