• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN. pekerja Zending di semarang yaitu Zr.N.G.de jong dan Dr.P.H.Van Eyk. Lalu dibentuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN. pekerja Zending di semarang yaitu Zr.N.G.de jong dan Dr.P.H.Van Eyk. Lalu dibentuk"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit

1. Sejarah Rumah Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang

Pada tahun 1948 muncul gagasan untuk mendirikan rumah sakit Kristen oleh pekerja Zending di semarang yaitu Zr.N.G.de jong dan Dr.P.H.Van Eyk. Lalu dibentuk panitia pendirikan klinik bersalin dengan ketua Dr. R. Soehardi Hadipranowo.

Tahun 1949 Zr.A.J.Heidema dari gereja Kristen Nederland datang akan memimpin Klinik yang akan dibentuk tanggal 19 Januari 1950 diresmikan KLINIK BERSALIN PANTI WILASA yang mengandung arti Rumah SIH KAMIRAHAN.Klinik ini dibawah pengawasan Dr. Thio Kee Tiong pada akhir 1950 ada 13 tempat tidur dan karyawan 18 orang.

Kedatangan Dr. G. J. Dreckmeier pada bulan Januari 1952 memperkuat tim Klinik bersalin Panti Wilasa Zr. A . J . Heidema adalah satu-satunya bidan yang bersalin diklinik tersebut dengan dibantu 3 orang lainnya.Sedangkan ibu soemakno bertindak sebagai tenaga penginjil.Pada bulan Januari 1952 datanglah Dr. G.J Dreckmeier yang sebelum perang memimpin RS.Zending di Magelang.Selama 5 tahun beliau membangun ruangan baru sehingga Panti Wilasa menjadi Rumah Sakit Bersalin dan Rumah sakit kanak-kanak.Tahun 1953 didirikan sebuah asrama untuk menampung tenaga perawat yang jumlahnya semakin banyak.Tahun 1956 dibuka lembaga pendiddikan untuk mendidik pembantu bidan.Dalam tahun yang sama datanglah Dr. J . Bol dari Purwodadi Grobogan yang memusatkan perhatiannya pada biro konsultasi dan

(2)

poliklinik kanak-kanak.Dr. G. J. Drecmeier kemudian pindah keparakan karena dibutuhkan di RS. Kristen Ngesti Waluyo.

Pada bulan Januari 1959 datanglah Dr. J . Bouma dari Nederland.Namun tak lama kemudian ditahun 1964 beliau berangakat ke Nederland untuk memperdalam ilmunya.Tahun 1965 Dr. J . Bol juga harus kembali ke negaranya,maka tugas dipolikklinik kanak-kanak dan pengawasannya dilakukan oleh Dr. David Pr dan Dr. Oei Kiem Hien.Dalam waktu itu Dr. Oei pergi ke Negeri Belanda untuk studi.Pada tahun tersebut ibu J. T. de Jong datang dari Nederland menjadi ibu asrama.Pada bulan sepetember 1966 Dr. A. Hoogewerf MD.PhD datang di Semarang bekerja siang dan malam selama 7 tahun di panti wilasa “Dr Cipto “ sebagai pekerja Klinis bagian persalinan dengan bidan-bidan Repi, sutomo, Prapto dan Darminah.Selain itu sebagai pengajar pendidikan bidan teori, praktek, juga merencanakan dan melaksanakan proyek pembangunan Panti Wilasa baru / Citarum. Dr A. Hoogewerf MD.PhD dan Dr. Oei Kiem Hien sebagai wakil bersama dengan Ir. Setyawan dan Bp. Probosusanto (a/n pengrus) dan pelaksana BP.Kho Kha Giem.Dibentuk komisi pembangunan untuk mencari dana bantuan dari zending gereja gereformeerd di Nederland (dan ICCO).Pada tahun 1969 Dr A.Hoogewerf MD.PhD pergi kenegeri Belanda selama 4 bulan untuk mencari dana pembangunan Panti Wilasa yang baru.

Dr. A. Hoogewerf MD.PhD bekerja sampai tahun 1973 setelah pembukaan RS.Panti Wilasa Citarum.Pada tahun 1969 Dr.Thio Kee Tiong memipin Rumah bersalin Panti Wilasa, namun beberapa waktu kemudian digantikan oleh Dr. Budithjahaja Kandu. Tanggal 1969-1973 Dr. B. Kandu memimpin RS bersalin dan Anak Panti Wilasa.Tanggal 19 November 1969 dilaksanakan peletakan batu pertama komplek Panti Wilasa baru yang berlokasi dijalan Citarum no.98 Semarang oleh bapak Wikota Dati II Kodya Semarang dengan bantuan dana dari pemerintah kerajaan Belanda.

(3)

Tanggal 28 november 1973 Dr.Mangkureno Sadijo memimpin kompleks Panti Wilasa di jalan Dr. Cipto 50 yang rencananya akan digunakan untuk bagian penyakit dalam dan bedah serta balai pengobatan umum, sedangkan ditahun yang sama gedung baru dikompleks Citarum diresmikan sebagai RS. Panti Wilasa I yang menangani bagian kebidanan / penyakit kandungan dan penyakit anak.

Tanggal 19 januari 1974 merupakan satu bersejarah karena pada saat itu pelayanan dikompleks jalan Dr. Cipto diresmikan menjadi RS. Umum Panti Wilasa.Pada tanggal 1 November 1978 ada pemisahan RS Panti Wilasa dikompleks Jl Dr. Cipto no 50 menjadi RS.Panti Wilasa II, sedangkan Kompleks RS. di Jl Citarum menjadi RS. Panti Wilasa I.

Pada tahun 1985-1988 dipimpin oleh Dr. Guno Samekto, di tahun 1988-1991 dipimpin oleh Dr.Suharjo, setelah kepemimpinan Dr. Suharjo dipimpin oleh Dr. M. Haryanto pada tahun 1991-1994.Di tahun 1994-1997 dipimpin oleh Dr. Sri Kadarsih Subroto, MM.pada tahun 1997-2001 masih dipimpin oleh Dr. Sri Kadarsih Subroto, MM.

Pada tahun 2001 sampai akhir tahun 2003 masih dipimpin oleh Dr. Yosep Chandra, M.Kes. Pada tanggal 1 Februari 2014 sampai sekarang dipimpin oleh Dr. Daniel Budi Wibowo, M.Kes.

2. Letak Geografis

Rumah Sakit Panti Wilasa “Dr. Cipto” Semarang berlokasi di jalan Dr. Cipto No. 50 Semarang Jawa Tengah, Tipe RS adalah C dengan luas bangunan 7.500 M² di atas tanah seluas 6.000 M².

3. Visi, Misi, Motto Rumah Sakit Panti Wilasa “Dr. Cipto” Semarang

(4)

1. Rumah Sakit bermutu sebagai Rumah Sakit yang mampu memberikan pelayanan kesehatan sesuai standart pelayanan medis keperawatan dan menunjang secara prefesional untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.

2. Rumah Sakit pilihan masyarakat sebagai Rumah Sakit yang mampu menjadi rujukan masyarakat yang memeliki pelayanan yang berkualitas, penuh cinta yang tulus, hangat dan bersahabat.

Misi

1. Meningkatkan nilai bagi stake holder 2. Menciptakan pengalaman bagi pelanggan 3. Meningkatkan sistem pelayanan

4. Meningkatkan kualitas SDM

5. Budaya cinta kasih dan bertanggung jawab sosial. Motto

Melayani dengan cinta kasih, mengutamakan kualitas pelayanan.

4. Jenis Pelayanan di RS panti Wilasa “Dr. Cipto” Semarang

1. Instalasi Gawat Darurat

2. insatalasi Rawat jalan

a. Klinik Umum b. Klinik Gigi c. Klinik Spesialis

c. 1. Spesialis Pelayanan dalam

(5)

c. 3. Spesialis Bedah c. 3. 1. Bedah Umum c. 3. 2. Bedah Orthopedi c. 3. 3. Bedah Tumor c. 3. 4. Bedah Digestive c. 3. 5. Bedah Urologi c. 3. 6. Bedah Mulut

c. 4. Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan c. 5. Spesialis Kesehatan Anak

c. 6. Spesialis THT c.7. Spesialis Mata

c. 8. Spesialis Kulit damn kelamin c. 9. Spesialis Syaraf

c. 10. Spesialis Asma dan paru

d. Klinik Ibu Hamil dan Anak Sehat (KIA) e. Klinik Keluarga Berencana

f. Klinik Akupuntur/Terapi Zona g. Klinik Konsultasi Gizi

h. Klinik Rematik

i. Klinik Rehabilitas Medik

3. Instalasi Rawat Inap

a. Ruang Alpha : Pelayananan Keperawatan Medika Bedah

(6)

c. Ruang Gamma : Pelayananan Keperawatan Anak + Medikal bedah

d. Ruang Etha : Pelayananan Keperawatan Medikal

e. Ruang Familia : Pelayananan Keperawatan Medikal bedah

f. Ruang Gracia : Pelayananan Keperawatan Medikal bedah

g. Ruang Helsa : Pelayananan Keperawatan Maternitas

h. Perinatologi : Pelayananan Keperawatan Bayi Resiko Tinggi

4.Unit Khusus

a. Instalasi Bedah Sentral

b. Instalasi Rawat Intensif

c. Instalasi Rawat Bersalin

d. Hemodialisa

5. Instalasi

6. Pembagian kelas :

1. VIP ada 3 Kamar 2. Utama A ada 4 Kamar

3. Kamar Utama B ada 22 Kamar 4. Kamar Kelas 1 ada 6 Kamar 5. Kamar Kelas 2 ada 47 Kamar

(7)

6. Kamar kelas 3 ada 51 Kamar 7. Khusus ada 3 Kamar

8. Isolasi ada 3 Kamar 9. IRIN ada 8 kamar

10. Perinatologi ada 7 kamar 11. NICU ada 1 kamar

(8)

B. Gambaran Khusus Pelayanan Rekam Medis 1.Struktur Organisasi Rekam Medis

DIREKTUR

SUB KOMITE RM WAKIL DIREKTUR

MANAJER PENUNJANG MEDIS

PLT.KEPALA

INSTALASI REKAM MEDIS

BAGIAN PENERIMAAN PASIEN TPPRI TPPGD TPPRJ PENGEELOLAAN Adm REKAM MEDIS PANITIA RM REPORTING / PELAPORAN BALASAN RUJUKAN VER ASURANSI FILING INPUT/ INDEKSING INDEKSING ASEMBLING & KODING INFORMASI KESEHATAN DAN MEDIKO LEGAL

(9)

2. Tugas Pokok Dan Fungsi Unit Rekam Medis.

I. Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Instalasi Rekam Medis:

a) Menyusun dan mengusulkan ke Direktur terkait pengorganisasian di Instalasi Rekam Medis

b) Menyusun tata laksana pekerjaan meliputi Pedoman, Panduan, Standar Prosedur Pelayanan Instalasi Rekam Medis

c) Menyusun Program Kerja Instalasi Rekam Medis

d) Menyusun Laporan Instalasi Rekam Medik secara periodik e) Memberikan arahan/petunjuk bagi staff instalasi Rekam Medis

f) Melakukan koordinasi dan melaksanakan penilaian kinerja staf di Instalasi Rekam Medis

g) Menyelenggarakan pertemuan Internal berkala dan insidentil dengan Instalasi Rekam Medis

h) Menyelenggarakan dan atau aktif dalam pertemuan koordinasi lintas bagian apabila diperlukan dalam pelayanan

i) Melakukan sosialisasi terkait kebikalan dan ketentuan pelayanan Rekam Medis j) Menerima laporan program kerja/kegiatan dari Instalasi Rekam Medis

k) Menerima laporan dan melakukan evaluasi penilaian kinerja karyawan di Instalasi Rekam Medis

l) Memberikan evaluasi pelaksanaan kegiatan di Instalasi Rekam Medis

II. Tugas Pokok Dan Fungsi Pelaksana Pendaftaran (TPPRJ):

a) Melakukan prosedur pelaksanaan pendaftaran pasien rawat jalan b) dan rawat inap meliputi:

(10)

1. Kebenaran data identitas sosial yang di entri

2. Informasi yang diberikan yang berhubungan dengan pelayanan rawat jalan benar

3. Bertanggung jawab atas pelayanan penggambilan dokumen rekam medis 4. Bertanggung jawab atas pemulangan rekam medis pasien rawat jalan yang

sudah selesai berobat

5. Bertanggungjawab atas alat yang digunakan atas ketersediaan bahan habis pakai

c) Mendaftar pasien sesuai dengan kasus, usia dan poliklinik/dokter yang dikhendaki

d) Mengambilkan DRM pada saat tertentu

e) Memberikan informasi/menyediakan kelengkapan pendaftaran pasien f) Melayani sebagai admisi rawat inap saat tertentu (dinas malam) g) Melaksanakan hasil rapat sesuai keputusan Dokter

III. Tugas Pokok dan Fungsi Pelaksana Admisi Rawat Inap:

a) Melakukan prosedur pelaksanaan pendaftaran rawat inap yang meliputi: 1. Kebenaran data identitas sosial yang dientri

2. Informasi yang diberikan yang berhubungan dengan pelayanan rawat inap benar

3. Bertanggungjawab atas pelayanan pengambilan dokumen rekam medis 4. Bertanggungjawab atas kelengkapan berkas pasien untuk penagihan ke

pihak ke tiga

5. Memberikan informasi fasilitas ruang, biaya perawatan, biaya tindakan (bila ada)

6. Menyediakan kelengkapan pendaftaran pasien rawat inap yang ditanggung pihak ketiga

(11)

7. Meminta persetujuan rawat inap

8. Bertanggungjawab atas alat yang digunakan atas ketersediaan bahasn habis pakai

b) Mendaftar pasien sesuai dengan kasus, usia, dokter, kamar yang dikhendaki c) Mengambilkan DRM pada saat tertentu

d) Memberikan informasi/menyediakan kelengkapan pendaftaran pasien rawat inap e) Mengikuti dan atau aktif dalam pertemuan/rapat di Instalasi Rekam Medis

IV. Tugas Pokok dan Fungsi Pelaksana Filing

a) Melakukan prosedur pelaksanaan pengambilan DRM pasien yang meliputi: 1. Kebenaran DRM sesuai dengan data dan nomor RM pasien

2. Bertanggungjawab atas dokumen rekam medis yang benar 3. Bertanggungjawab atas peminjaman rekam medis

4. Bertanggung jawab atas dokumen rekam medis yang keluar dari rak penyimpanan

5. Bertanggungjawab atas dokumen rekam medis yang diminta untuk semuan kepentingan pengobatan pasien

6. Bertanggungjawab atas kesesuaian dokumen rekam medis yang kembali dan keluar

7. Bertanggungjawab atas tersimpannya seluruh rekam medis diruang penyimpanan dengan rapi dan tepat sesuai nomor

8. Bertanggungjawab atas tersedianya dokumen rekam medis kepada dokter yang akan mengisi formulir asuransi perusahaan rekanan, visum et repertum dan lainnya

9. Menjaga isi DRM

b) Menyimpan dan merawat dokumen rekam medis yang kembali ke ruang penyimpanan dengan baik dan benar.

(12)

c) Mengeluarkan berkas rekam medis sesuia dengan nomor yang berkas medis yang diminta dengan menempatkan tracer pada posisi rekam medis yang di pinjam d) Memastikan DRM dalam keadaan baik dan rapi dan tersusun dengan baik sesuai

ketentuan

e) Mengikuti dan atau aktif dalam pertemuan/rapat di Instalasi Rekam Medis V. Tugas Pokok dan Fungsi Pelaksana Assembling Rawat Inap:

a) Melakukan prosedur pelaksanaan Assembling DRM pasien yang meliputi: 1. Menerima DRM pasien rawat inap dari petugas rawat inap

2. Melakukan assembling DRM pasien rawat inap yang sudah di ekspedisi b) Memisahkan DRM yang lengkap dan yang tidak lengkap pengisiannya c) Memintakan DRM yang tidak lengkap dan yang tidak lengkap pengisiannya

d) Memintakan DRM yang tidak lengkap pengisiannya kepada petugas yang berwenang

e) Membuat laporan ketidaklengkapan tiap periode tertentu

f) Mengikuti dan atau aktif dalam pertemuan/rapat di Instalasi Rekam Medis a. Tugas Pokok dan Fungsi Pelaksana Koding dan Indexing:

a) Melakukan prosedur pelaksanaan koding DRM pasien yang meliputi:

1. Ketepatan/Keakuratan koding penyakit dan tindakan pada setiap dokumen rekam medis pasien

2. Menjaga kerahasiaan isi DRM

b) Mengusulkan alat yang dipakai dan bahan habis pakai

c) Mengusulkan pertemuan internal berkala dan insidentil dengan Instalasi Rekam Medis

d) Mengikuti dan atau aktif dalam pertemuan/ rapat di Instalasi Rekam Medis e) Melaksanakan hasil rapat sesuai keputusan Direktur

(13)

a) Melakukan analisa situasi, kunjungan rawat jalan, rawat inap, dll

b) Melaporkan adanya kasus kematian ibu melahirkan dan bayi meninggal ke Dinkes Propinsi

c) Melaporkan adanya kasus DBD, wabah, dll ke DKK

d) Melaporkan RL 1- RL 5 ke Dir Jend YanMed lewat SIM RS

e) Mengontrol kebenaran dan ketepatan sensus harian di Instalasi Rawat Inap f) Melakukan pelayanan permintaan pengisian klaim asuransi

g) Melakukan pelayanan permintaan keterangan kondisi pasien (resume medis) atau visum et repertum

h) Memintakan tanda tangan dan pengisian informasi medis pada dokter yang berwenang

i) Mengikuti dan atau aktif dalam pertemuan/ rapat di Instalasi Rekam Medis j) Melaksanakan hasil rapat sesuai keputusan Direktur

c. Tugas Pokok dan Fungsi Pendaftaran dan Informasi:

a) Membantu pelayanan tugas dan fungsi bagian Tempat Pendaftaran Pasien

b) Menerima pendaftaran lewat: telepon, SMS, surat control rawat inap dan yang langsung datang

c) Menuliskan/menginput nomor urut boking, nama, alamat dan nomor telepon pasien dikolom yang sudah disediakan dalam sistem informasi pendaftaran

d) Input hari/ tanggal dokter tidak praktek ke dalam sistem informasi

e) Memberikan informasi nomor urut periksa kepada pasien yang mendaftar

f) Memberikan informasi kepada pasien via sms tentang jam, shift periksa dan dokter sesuai nomor urutnya

(14)

h) Mengeprint rekap pendaftaran dokter dan diserahkan ke bagian pendaftaran pagi hari

i) Menghubungi pasien yang mendaftar bila dokter yang bersangkutan tidak praktek atau ada perubahan jadwal

j) Berkerjasama dengan rekan kerja dalam tim TPP

k) Menyusun hasil rapat, pelatihan, standar/sop baru, peraturan/kebijakan baru manajemen RS

l) Memelihara suasana kerja yang baik dan kondusif antar petugas dan keluar visum et repertum

C. Hasil Penelitian

Rumah Sakit Panti Wilasa dr. Cipto Semarang sudah ada pelayanan keperluan Visum

et repertum. Di Rumah sakit yang melayani keperluan visum et repertum adalah bagian unit

rekam medis. Rumah Sakit Panti Wilasa dr. Cipto Semarang menangani seperti kecelakaan, penganiayaan, pemerkosaan, dan otopsi.

(15)

1. Prosedur tetap ( Protap tetap ) tentang visum et repertum

Prosedur tetap atau tahap-tahap pelaksanaan visum et repertum yang sudah ada dan ditetapkan di Rumah Sakit Panti Wilasa dr.Cipto Semarang ada yang sudah sesuai dan ada yang belum sesuai dengan prosedur secara teori sebagai berikut :

a. Semua permintaan visum et repertum harus dilakukan dengan secara tertulis dan ditandatangani oleh minimal Sektor yang berpangkat Letnan. Petugas di Rumah Sakit Panti Wilasa dr.Cipto Semarang belum memahami akan penting dan fungsinya penyidik pembantu.

b. Isi visum et repertum harus terdiri dari pembukaan, isi / hasil pemeriksaan, dan kesimpulan atas apa yang dilihat kemudian dibuat laporan.

c. Petugas rekam medis menerima disposisi dari direktur tentang pembuatan visum

et repertum tersebut.

d. Petugas rekam medis menginformasikan pada polisi bahwa jangka waktu penyelesaian visum et repertum ± 10 hari dari tanggal waktu pengajuan, karena dokter yang mengerjakan rata-rata dokter part time yang prakteknya ± 1 minggu sekali.

e. Petugas rekam medis segera segera mencarikan mencarikan berkas rekam medis dari pasien yang dimaksud kemudian menyerahkan kepada dokter yang menangani pasien tersebut untuk dibuatkan konsep visum et repertum.

f. Petugas rekam medis menyalin konsep visum et repertum dan mengetik kemudian meminta tanda tangan dokter yang bersangkutan.

g. Petugas rekam medis memintakan tanda tangan Direktur.

h. Setelah ditanda tangani Direktur visum et repertum telah jadi dan siap diambil. (18) 2. Syarat-syarat Permintaan informasi medis untuk keperluan Visum et repertum.

(16)

Berdasarkan data yang diperoleh dengan menggunakan pedoman observasi masih terdapat kekurangan dalam system permintaan informasi medis untuk keperluan visum et

repertum di Rumah Sakit Panti Wilasa dr. Cipto Semarang :

a. Pihak peminta Visum et repertum adalah Penyidik minimal Kepala Sektor yang berpangkat Letnan. Dalam undang-undang pasal 2 PP No. 27 Tahun 1983 menerangkan bahwa Penyidik adalah pejabat polisi Negara RI tertentu yang sekurang-kurangnya berpangkat pembantu Letnan Dua polisi (Ajun Inspektur Dua).

b. Penyidik Pembantu adalah Pejabat polisi Negara RI tertentu yang sekurang-kurangnya berpangkat Sersan Dua Polisi, dan pejabat PNS tertentu yang sekurang-kurangnya berpangkat pengatur muda (golongan II/a) atau yang disamakan dengan itu.Tetapi dirumah Sakit Panti Wilasa dr.Cipto belum melaksanakan dan memahami adanya dan fungsi Penyidik pembantu sebagaimana peraturan dalam permintaan pembuatan visum et repertum di Rumah Sakit Panti Wilasa dr.Cipto Semarang.

c. Semua permintaan Visum et repertum dilakukan secara tertulis (Resmi).

d. Visum dilakukan pada korban dan sesuai dengan jenis visum yang diminta. Jenis visum yang ada di Rumah Sakit Panti Wilasa dr.Cipto Semarang adalah visum et

repertum kecelakaan, penganiayaan, pemerkosaan, dan otopsi.

e. Dokter yang menangani tindakan visum et repertum terhadap korban dirumah Sakit Panti Wilasa dr.cipto Semarang adalah dokter jaga (Umum). (18)

3. Format permintaan informasi medis untuk keperluan Visum et repertum di Rumah Sakit Panti Wilasa dr.Cipto Semarang berisikan tentang :

a. Nama Jelas

Nama terang atas nama petugas berwenang yang mengajajukan permintaan

(17)

NRP ( Nomor Polisi) Pada petugas berwajib yang mengajajukan permintaan visum

et repertum.

b. Pangkat

Petugas berwajib yang mengajukan permintaan visum et repertum minimal Sektor berpangkat Letnan

c. Kop surat (Didalam surat permintaan visum et repertum sudah terdapat kop surat ) d. Nomor Surat ( sudah ada nomor surat )

e. Tanggal (sudah ada tanggal permintaan visum et repertum )

f. Alamat (Alamat jelas terterah didalam surat permintaan visum et repertum) g. Tandatangan

Tandatangan dan nama teras sangatlah penting dalam mengajukan permintaan surat visum et repertum dan pangkat petugas berwenang karna sangat penting sebagai bukti hukum di pengadilan.

h. Stempel Dinas

Stempel Dinas sangatlah penting karna karna dengan stempel petugas rumah sakit dapat mengetahui dari mana asal instansi dan sangat penting dalam bukti hukum di pengadilan.(19)

4. Alur permintaan Informasi medis untuk keperluan visum et repertum di Rumah Sakit Panti Wilasa dr.Cipto Semarang adalah :

a. Semua permintaan visum et repertum harus dilakukan dengan secara tertulis dan ditandatangani oleh minimal Sektor yang berpangkat Letnan. Akan tetapi pada permintaan visum et repertum di Rumah Sakit Panti Wilasa dr.Cipto Semarang kadang yang melakukan permintaan visum et reperum adalah penyidik pembantu, petugas rekam medis di Rumah Sakit Panti Wilasa dr.Cipto Semarang belum memahami akan penting dan fungsinya penyidik pembantu dan pangkat yang sesuai.

(18)

b. Isi visum et repertum harus terdiri dari pembukaan, isi / hasil pemeriksaan, dan kesimpulan atas apa yang dilihat kemudian dibuat laporan.

Isi pembukaan adalah siapakah yang hendak memeriksa korban, siapakah yang hendak memeriksa korban, dimanakah diadakan pemeriksaan dengan menyebut waktu dan tempat.

Isi dari pemberitahuan adalah hasil pemeriksaan

c. Petugas rekam medis menerima disposisi dari direktur tentang pembuatan visum et

repertum tersebut.

d. Petugas rekam medis menginformasikan pada polisi bahwa jangka waktu penyelesaian visum et repertum ± 10 hari dari tanggal waktu pengajuan, karena dokter yang mengerjakan rata-rata dokter part time yang prakteknya ± 1 minggu sekali. Jika dalam ± 10 hari hasil permintaan visum et repertum tidak diambil oleh pihak peminta tidak dikenakan biaya atau denda.

e. Petugas rekam medis segera segera mencarikan mencarikan berkas rekam medis dari pasien yang dimaksud kemudian menyerahkan kepada dokter yang menangani pasien tersebut untuk dibuatkan konsep visum et repertum.

f. Petugas rekam medis menyalin konsep visum et repertum dan mengetik kemudian meminta tanda tangan dokter yang bersangkutan.

g. Petugas rekam medis memintakan tanda tangan Direktur.

h. Setelah ditanda tangani Direktur visum et repertum telah jadi dan siap diambil.

5. Kesesuaian antara pelaksanaan prosedur dengan teori.

Informasi di dapat dengan cara observasi dan wawancara ,Setelah hasil dari observasi dan wawancara adalah melakukan Perbandingan antara prosedur yang ada di rumah sakit, apakah sudah sesuai dengan prosedur pelaksanaan permintaan

(19)

informasi medis untuk keperluan visum et repertum dari aspek teori secara real di Rumah Sakit Panti Wilasa dr.Cipto Semarang.(18)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kewenangan formal, karakteristik SIKD, peranan manajerial pengelola keuangan daerah dan kewenangan informal

Pembelajaran literasi bermuatan anti kekerasan berbasis gender (KBG) berfokus pada dua hal yaitu (1) mengembangkan modul literasi fungsional bermuatan anti kekerasan yang

Dengan adanya Media Pembelajaran Interaktif Bahasa Jawa tentang materi Aksara Jawa, siswa-siswi kelas III pada Sekolah Dasar Negeri Sragen Tiga tidak merasa jenuh bahkan

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media blokjes berpengaruh terhadap pemahaman operasi hitung matematika pada anak tunanetra

: Kurang memahami permasalahan yang diberikan sehingga tidak semua informasi yang diperoleh kurang lengkap sehingga dalam mengaitkan masalah dengan yang diketahui tidak berjalan

Dikhawatirkan usaha yang ada akan kalah bersaing dengan UKM di daerah lain yang mana pemerintah daerahnya telah memiliki database pusat- pusat informasi

Pengujian 'difraksi sinar X dimaksudkan untuk mengetahui struktur kristalnya serta apakah lapisan yang terbentuk sudah sesuai dengan yang dimaksudkan, Pada gambar 3 ditunjukkan

11; Diingatkan pula bahwa orang yang sakit sebaiknya berkeyakinan bahwa penyakit yang diberikan Allah SWT kepadanya merupakan rahmat yang besar. Dengan pikiran yang jernih, insya