68
L
A
M
P
I
R
A
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Instrumen Soal Evaluasi Sebelum Valid Mata Pelajaran IPA
LATIHAN SOAL IPA
PERUBAHAN KENAMPAKKAN PEMUKAAN BUMI SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Mata Pelajaran : IPA Nama :
Kelas : Nomor :
Hari/ Tanggal : Nilai :
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d sesuai dengan jawaban yang benar!
1. Yang dapat menyebabkan penampakan tanah di permukaan bumi menjadi retak-retak adalah ....
a. gletser c. erosi
b. panas matahari d. hujan
2. Erosi adalah ....
a. penyerapan air oleh tanah di permukaan bumi b. pemanasan permukaan bumi oleh panas matahari c. penanaman kembali pohon-pohon di gunung gundul d. pengikisan tanah oleh air mengalir
3. Abrasi dipengaruhi oleh ....
a. permukaan air laut c. gelombang laut
b. aliran air hujan cukup d. gempa
4. Deburan ombak yang terus menerus menghantam pesisir pantai menyebabkan daratan terus terkikis, merupakan akibat dari ....
a. gempa bumi c. abrasi
5. Delta yang diakibatkan oleh erosi terletak di ....
a. muara sungai c. pantai landal
b. sepanjang sungai d. dasar laut
6. Gletser yang turun dari puncak gunung es ke lembah gletser terdiri dari ....
a. salju saja c. salju dan es
b. es saja d. salju, es, dan batuan
7. Perubahan bentuk bukit yang terjadi di gurun pasir diakibatkan oleh ....
a. angin c. aktivitas manusia
b. hujan d. sinar matahari
8. Jika air hujan tidak tertampung oleh sungai, danau, dan tanah, akan terjadi ....
a. badai c. banjir
b. gempa bumi d. gunung meletus
9.
10. Bencana banjir dapat dicegah dengan cara ....
a. penebangan hutan c. membuang sampah di
sungai
b. reboisasi d. pembangunan rumah
11. Air hujan yang dapat mengakibatkan banjir adalah air hujan dengan intensitas....
a. rendah c. tinggi
b. sedikit d. sedang
12. Bencana alam yang terjadi akibat pengaruh gempa bumi di dasar laut dan menyebabkan air laut naik ke daratan ialah ....
a. longsor c. badai
b. tsunami d. angin puting beliung
Gambar di samping dapat mengakibatkan terjadinya bencana ....
a. longsor c. badai
13. Perhatikan gambar di bawah ini!
Dari gambar diatas, dapat kita lihat akibat yang ditimbulkan dari bencana tsunami Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 yaitu .... a. ribuan rumah dan bangunan rusak, ratusan ribu penduduk
meninggal dunia, banyak dan orang yang mengungsi
b. ratusan ribu penduduk meninggal dunia, warganya menjadi makmur karena mendapatkan bantuan berupa keperluan sehari-hari
c. ribuan rumah dan bangunan rusak, susunan kota menjadi teratur d. ribuan rumah dan bangunan rusak, hanya beberapa penduduknya
yang meninggal dunia, dan sedikit orang mengungsi.
14. Tindakan di bawah ini merupakan tindakan yang salah pada saat terjadi gempa bumi yaitu ....
a. segera keluar dari rumah jika berada di dalam rumah
b. jangan tergesa-gesa kembali ke dalam kerumah karena gempa susulan kemungkinan bisa terjadi
c. jika sedang berada di jalan, berhenti di tempat yang lapang d. bersikap panik dan bingung
15. Peringatan status gunung berapi dalam tingkat awas, disebarluaskan kepada masyarakat yang tinggal di lereng gunung berapi agar mereka segera ....
a. masuk ke dalam rumah masing-masing b. berkumpul di balai desa
c. mengungsi ke tempat yang aman d. melanjutkan aktivitas masing-masing
16. Mengapa gunung meletus dapat merusak lingkungan alam? a. karena gunung mengeluarkan bunyi
b. karena gunung mengeluarkan debu c. karena di daerah gunung tidak ada air d. karena gunung mengeluarkan lahar
17. Penyemburan lumpur panas (lumpur Lapindo) di Sidoharjo Jawa Timur mengakibatkan....
a. tergenangnya pemukiman warga dan matinya industri b. dapat digunakan untuk memasak
c. tanah semakin subur d. banjir bandang
18. Berikut ini yang dapat mencegah longsor di daerah persawahan .... a. menanami dengan tanaman
b. tidak membuang sampah sembarangan c. membuat daerah resapan air
d. membuat terasering
19. Kegiatanmanusia yang bertujuan mencegah atau mengurangi terjadinya erosi dan tanah longsor di lahan miring maupun lereng pegunungan adalah ... .
a. membuat terasering atau sengkedan dan reboisasi b. membuat cagar alam dan hutan lindung
c. membuat bendungan waduk untuk irigasi sawah d. mendirikan pabrik serta membuka pemukiman baru
20. Kegiatan manusia berikut yang dapat mengubah permukaan bumi adalah ....
a. perburuan hewan c. budi daya jamur tiram
b. penghijauan di hutan d. penambangan batu bara
21. Hutan bakau dipinggiran pantai berfungsi untuk ....
a. tempat berteduh c. petunjuk arah
22. Hal yang harus dilakukan jika di suatu daerah mengalami bencana alam adalah ....
a. melihat tayangannya melalui televisi b. membicarakan dengan teman
c. ikut memberi bantuan kepada korban bencana d. tidak peduli apa-apa
23. Meluncurnya tanah akibat tanah tidak dapat lagi menampung air dalam tanah disebut ....
a. banjir c. abrasi
b. longsor d. Tsunami
24. Teriknya cahaya matahari di musim kemarau dapat menyebabkan tanah atau batuan mengalami ....
a. pengerasan c. keretakan
b. pengerutan d. Pemuaian
25. Bila terjadi gempa bumi di sekolah saat sedang belajar, maka sikapmu adalah ...
a. berlindung di bawah meja b. update status di facebook c. biasa saja
KUNCI JAWABAN
1. b 11. C 21. B
2. d 12. B 22. C
3. c 13. A 23. B
4. c 14. D 24. C
5. a 15. C 25. A
6. d 16. D
7. a 17. A
8. c 18. D
9. b 19. A
10 b 20. D
Nilai = Jumlah Soal
Daftar Data Mentah Validitas
Lampiran 7
Hasil Perhitungan Validitas Reliabilitas Menggunakan SPSS 22
Lampiran 8
Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal
Nomor Item Soal Indeks Kesukaran Soal Klasifikasi
1. 0,652 Soal Sedang
2. 0,609 Soal Sedang
3. 0,739 Soal Mudah
4. 0,739 Soal Mudah
5. 0,565 Soal Sedang
6. 0,478 Soal Sedang
7. 0,783 Soal Mudah
8. 0,696 Soal Sedang
9. 0,522 Soal Sedang
10. 0,867 Soal Mudah
11. 0,609 Soal Sedang
12. 0,652 Soal Sedang
13. 0,609 Soal Sedang
14. 0,739 Soal Mudah
15. 0,652 Soal Sedang
16. 0,696 Soal Sedang
17. 0,739 Soal Mudah
18. 0,783 Soal Mudah
19. 0,652 Soal Sedang
20. 0,826 Soal Mudah
21. 0,867 Soal Mudah
22. 0,739 Soal Mudah
23. 0,609 Soal Sedang
24. 0,867 Soal Mudah
Lampiran 9
Instrumen Soal Evaluasi Sesudah Valid Mata Pelajaran IPA
LATIHAN SOAL IPA
PERUBAHAN KENAMPAKKAN PEMUKAAN BUMI SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Mata Pelajaran : IPA Nama :
Kelas : IV Nomor :
Hari/ Tanggal : Nilai :
B. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d sesuai dengan jawaban yang benar!
1. Erosi adalah ....
a. penyerapan air oleh tanah di permukaan bumi b. pengikisan tanah oleh air mengalir
c. pemanasan permukaan bumi oleh panas matahari d. penanaman kembali pohon-pohon di gunung gundul
2. Deburan ombak yang terus menerus menghantam pesisir pantai menyebabkan daratan terus terkikis, merupakan akibat dari ....
a. gempa bumi c. abrasi
b. tsunami d. Erosi
3. Gletser yang turun dari puncak gunung es ke lembah gletser terdiri dari ....
a. salju saja c. salju dan es
b. es saja d. salju, es, dan batuan
4. Perubahan bentuk bukit yang terjadi di gurun pasir diakibatkan oleh ....
a. angin c. aktivitas manusia
5. Jika air hujan tidak tertampung oleh sungai, danau, dan tanah, akan terjadi ....
a. badai c. banjir
b. gempa bumi d. gunung meletus
6.
7. Bencana banjir dapat dicegah dengan cara ....
a. penebangan hutan c. membuang sampah di
sungai
b. reboisasi d. pembangunan rumah
8. Air hujan yang dapat mengakibatkan banjir adalah air hujan dengan intensitas....
a. rendah c. tinggi
b. sedikit d. sedang
9. Bencana alam yang terjadi akibat pengaruh gempa bumi di dasar laut dan menyebabkan air laut naik ke daratan ialah ....
c. longsor c. badai
d. tsunami d. angin puting beliung
10. Perhatikan gambar di bawah ini!
Dari gambar diatas, dapat kita lihat akibat yang ditimbulkan dari bencana tsunami Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 yaitu ....
Gambar di samping dapat mengakibatkan terjadinya bencana ....
a. longsor c. badai
b. banjir d. hujan terus menerus
a. ribuan rumah dan bangunan rusak, ratusan ribu penduduk meninggal dunia, dan banyak orang yang mengungsi
b. ratusan ribu penduduk meninggal dunia, warganya menjadi makmur karena mendapatkan bantuan berupa keperluan sehari-hari
c. ribuan rumah dan bangunan rusak, susunan kota menjadi teratur d. ribuan rumah dan bangunan rusak, hanya bebberapa penduduknya
yang meninggal dunia, dan sedikit orang mengungsi.
11. Tindakan di bawah ini merupakan tindakan yang salah pada saat terjadi gempa bumi yaitu ....
a. segera keluar dari rumah jika berada di dalam rumah
b. jangan tergesa-gesa kembali ke dalam kerumah karena gempa susulan kemungkinan bisa terjadi
c. jika sedang berada di jalan, berhenti di tempat yang lapang d. bersikap panik dan bingung
12. Peringatan status gunung berapi dalam tingkat awas, disebarluaskan kepada masyarakat yang tinggal di lereng gunung berapi agar mereka segera ....
a. masuk ke dalam rumah masing-masing b. berkumpul di balai desa
c. mengungsi ke tempat yang aman d. melanjutkan aktivitas masing-masing
13. Mengapa gunung meletus dapat merusak lingkungan alam? a. karena gunung mengeluarkan bunyi
b. karena gunung mengeluarkan debu c. karena di daerah gunung tidak ada air d. karena gunung mengeluarkan lahar
14. Penyemburan lumpur panas (lumpur Lapindo) di Sidoharjo Jawa Timur mengakibatkan....
a. tergenangnya pemukiman warga dan matinya industri b. dapat digunakan untuk memasak
15. Berikut ini yang dapat mencegah longsor di daerah persawahan .... a. menanami dengan tanaman
b. membuat terasering
c. tidak membuang sampah sembarangan d. membuat daerah resapan air
16. Kegiatan manusia yang bertujuan mencegah atau mengurangi terjadinya erosi dan tanah longsor di lahan miring maupun lereng pegunungan adalah ....
a. membuat terasering atau sengkedan dan reboisasi b. membuat cagar alam dan hutan lindung
c. membuat bendungan waduk untuk irigasi sawah d. mendirikan pabrik serta membuka pemukiman baru
17. Kegiatan manusia berikut yang dapat mengubah permukaan bumi adalah ....
a. perburuan hewan c. budi daya jamur tiram
b. penghijauan di hutan d. penambangan batu bara
18. Meluncurnya tanah akibat tanah tidak dapat lagi menampung air dalam tanah disebut ....
a. banjir c. abrasi
b. longsor d. tsunami
19. Hal yang harus dilakukan jika di suatu daerah mengalami bencana alam adalah ....
a. melihat tayangannya melalui televisi b. membicarakan dengan teman
c. ikut memberi bantuan kepada korban bencana d. tidak peduli apa-apa
20. Bila terjadi gempa bumi di sekolah saat sedang belajar, maka sikapmu adalah ...
a. berlindung di bawah meja b. update status di facebook c. biasa saja
KUNCI JAWABAN
1. b 11. d
2. c 12. c
3. d 13. d
4. a 14. a
5. c 15. b
6. b 16. a
7. b 17. d
8. c 18. b
9. d 19. c
10 a 20. a
Nilai = Jumlah Soal
Lampiran 10
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelompok Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Ledok 05 Kelas / Semester : IV/ II
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi Pokok : Perubahan Kenampakkan Permukaan Bumi
Pertemuan : 1 (satu) AlokasiWaktu : (2 x 35 Menit)
Hari / Tanggal : Jumat/ 27 Februari 2015
A. Standar Kompetensi
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.
B. Kompetensi Dasar
10.2 Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor).
C. Indikator
10.2.1 Mengidentifikasi macam-macam perubahan fisik yang terjadi di daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor).
10.2.2 Menceritakan kembali perubahan lingkungan fisik yang terjadi berdasarkan teks berita dari media massa.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan kegiatan mengamati gambar dan video tentang bencana alam, siswa dapat menjelaskan perubahan fisik yang terjadi di daratan berupa erosi, abrasi, banjir, dan longsor dengan benar.
2. Dengan kegiatan membaca berita dari media massa mengenai bencana alam yang terjadi di Indonesia, siswa dapat menceritakan kembali perubahan lingkungan fisik yang ditimbulkan dari teks berita dengan bahasa yang runtut.
3. Dengan kegiatan diskusi tentang perubahan fisik terhadap daratan, siswa dapat menyusun puzzle gambar salah satu perubahan fisik (erosi, abrasi, banjir, dan longsor) dengan benar.
4. Dengan kegiatan dikusi mengenai perubahan fisik terhadap daratan, siswa dapat menyebutkan akibat yang ditimbulkan dari (erosi, abrasi, banjir, dan longsor) berdasarkan berita dari media massa dengan benar.
E. Materi Pembelajaran
Perubahan Kenampakan Permukaan Bumi dan Benda Langit
A. Perubahan Kenampakan Permukaan Bumi
Perubahan kenampakan bumi dapat terjadi karena peristiwa alam atau karena ulah manusia. Perubahan ini terjadi baik di daratan maupun di lautan. Penyebab perubahan kenampakan bumi diantaranya terjadinya erosi, pasang naik dan pasang surut air laut.
1. Perubahan Kenampakan Bumi Akibat Pengaruh Bencana Alam
Ketiga contoh bencana alam tersebut berdampak kerusakan lingkungan. Dengan kekuatan yang sangat besar, dalam beberapa menit, permukaan bumi akan berubah. Akhir-akhir ini banyak sekali bencana alam yang terjadi di Indonesia. Contoh beberapa bencana alam yang terjadi di Indonesia, antara lain gempa bumi dan tsunami di Aceh, gempa bumi di Jogjakarta, Pangandaran, dan Bengkulu. Contoh lain adalah luapan lumpur di Sidoarjo, Jawa Timur. Akibat luapan lumpur tersebut, sebagian wilayah terendam oleh lumpur yang keluar dari perut bumi. Akibatnya, kenampakan permukaan Bumi di wilayah Sidoarjo pun berubah. Selain itu, banyak orang yang kehilangan tempat tinggal karena rumahnya terendam lumpur.
B. Dampak Perubahan Lingkungan dan Pencegahannya
Beberapa perubahan lingkungan menyebabkan kerusakan pada bumi. Hal tersebut terjadi karena perubahan lingkungan yang tidak seimbang. Beberapa akibat yang disebabkan oleh perubahan lingkungan yang tidak seimbang serta pencegahannya.
1. Erosi
Erosi adalah pengikisan yang terjadi pada tanah. Pengikisan tanah dapat disebabkan oleh air dan angin. Erosi pada tanah dapat disebabkan oleh perubahan lingkungan yang tidak seimbang. Contohnya adalah erosi yang terjadi di kawasan hutan gundul. Di kawasan hutan gundul, erosi sangat mudah terjadi. Pada saat hutan masih dipenuhi tumbuhan, kemungkinan erosi tanah terjadi sangat kecil. dengan baik. Selain itu, tumbuhan dapat memperlambat kecepatan angin yang berhembus. Hal tersebut sangat bermanfaat karena pengikisan permukaan tanah oleh angin menjadi berkurang.
tanah bersama aliran air. Selain itu, angin dapat mengikis permukaan tanah. Dampak lebih lanjut dari erosi adalah tanah menjadi tandus dan tidak subur. Hal tersebut terjadi karena lapisan tanah yang subur ikut terkikis air. Pencegahan dapat dilakukan untuk mencegah erosi adalah melakukan reboisasi dan penghijauan. Selain itu, dapat juga dilakukan dengan mencegah penebangan secara liar dan berlebih. Reboisasi adalah menanami kembali hutanhutan gundul dengan tumbuhan yang sesuai. Penghijauan adalah menanami daerah-daerah kosong dan tidak termanfaatkan. Dengan cara tersebut, kamu dapat mencegah dan mengurangi erosi tanah.
2. Abrasi
Abrasi adalah pengikisan daratan oleh air laut. Hal tersebut terjadi akibat kuatnya ombak yang menghantam daratan. Hal tersebut mungkin saja terjadi, namun dalam jangka waktu yang lama. Abrasi dapat menyebabkan berkurangnya luas daratan. Deburan ombak yang terus menerus menghantam pesisir pantai menyebabkan daratan terus terkikis. Abrasi akan terjadi dengan cepat jika tidak ada penahan ombak.
Penahan ombak alami adalah hutan bakau dan hutan pantai. Namun, akibat pertambahan penduduk yang cepat dan kebutuhan tempat tinggal yang bertambah, hutan-hutan di daerah pantai telah habis. Selain itu, lingkungan di sekitar pesisir pantai pun berubah. Hal ini dapat mempercepat proses abrasi yang terjadi di daerah Pantai. Agar abrasi tidak terus terjadi, yang harus kita lakukan adalah mencari pencegahannyaHal yang dapat dilakukan untuk mencegah abrasi, yaitu:
a. Mengembalikan keadaan lingkungan pantai pada keadaan semula seperti adanya hutan bakau dan hutan pantai. Mengembalikan keadaan lingkungan pantai dapat dengan cara reboisasi dan penghijauan.
b. Jika daerah pantai tersebut merupakan pusat kehidupan manusia maka harus dibuat daerah penahan dan pemecah ombak, seperti batu-batu besar, dinding, atau beton.
3. Banjir
Banjir adalah meluapnya air akibat sungai dan danau tidak dapat menampung air. Banjir merupakan salah satu dampak dari perbuatan manusia yang tidak menyayangi lingkungannya. Beberapa perbuatan yang dapat menyebabkan banjir adalah sebagai berikut.
a. Membuang sampah ke sungai yang menyebabkan aliran air menjadi tersumbat.
b. Membuat bangunan dari tembok tanpa menyediakan peresapan air.
Perbuatan manusia tersebut sangat berdampak besar terhadap perubahan lingkungan. Banjir merupakan salah satu dampaknya. Banjir dapat merusak dan mengubah lingkungan dengan cepat. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah banjir antara lain:
a. Membuang sampah pada tempat yang benar dan telah disediakan.
b. Menyediakan lahan kosong untuk ditanami tanaman. Tanah tersebut berfungsi sebagai daerah peresapan air.
c. Tidak menebang pohon secara besar-besaran dan tanpa kontrol agar tempat peresapan dan cadangan air tetap terjaga.
4. Longsor
Longsor adalah meluncurnya tanah akibat tanah tersebut tidak dapat lagi menampung air dalam tanah. Biasanya longsor terjadi pada tanah yang miring atau tebing yang curam. Tanah miring dan tidak terdapat tanaman sangat rentan terhadap longsor.
Akar-akar tumbuhan yang menjalar di dalam tanah akan saling mengait sehingga permukaan tanah pun akan cukup kuat. Selain itu, air yang ada di dalam tanah terus diserap oleh tumbuhan sehingga kandungan air dalam tanah tidak berlebih. Untuk Pencegahan longsor dapat dilakukan sebagai berikut.
a. Jangan membiarkan tanah yang miring menjadi gundul atau tidak ada tumbuhannya. Lakukanlah reboisasi dan penghijauan. b. Jika tanah miring dijadikan lahan pertanian, buatlah sengkedan
(terasering). Sistem tersebut dapat mencegah terjadinya longsor.
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Student Facilitator and Explaining
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
1. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam.
2. Guru meninjau kehadiran siswa. 3. Guru melakukan apersepsi dengan
menyanyikan lagu wajib “Ibu Pertiwi”
dan mengajukan pertanyaan kepada siswa:
a. Anak-anak, apa makna yang terkandung dalam lagu Ibu Pertiwi?
b. Musim apakah yang sedang dialami Indonesia saat ini? c. Apakah yang terjadi jika hujan
turun terus menerus? Mengapa demikian?
4. Guru menyampaikan judul materi
pembelajaran yaitu: “Perubahan
Kenampakkan Permukaan Bumi”. 5. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai pada
pembelajaran “Perubahan
2. Siswa melihat tayangan video tentang bencana banjir dan tanah longsor. 3. Siswa dan guru melakukan tanya
jawab mengenai gambar dan video yang disajikan, alternatif pertanyaan yang diajukan:
a. Anak-anak, gambar/ video tentang apakah yang telah kita lihat? b. Apakah yang dimaksud abrasi,
erosi, banjir, dan longsor berdasarkan gambar dan video? c. Mengapa dapat terjadi?
d. Apakah akibat yang dapat ditimbulkan?
4. Siswa dan guru mengaitkan peristiwa perubahan fisik yang terjadi di daratan dengan pengalaman yang telah
dimiliki siswa berdasarkan kehidupan sehari-hari dengan mengajak siswa bercerita mengenai bencana alam. 5. Siswa mendengarkan penjelasan guru
bahwa mereka akan berkelompok untuk mendiskusikan akibat yang ditimbulkan dari (erosi, abrasi, banjir, dan longsor) berdasarkan berita dari media massa.
Elaborasi 1. Siswa dibagi menjadi 5 kekompok secara heterogen, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa. 2. Siswa mendengarkan penjelasan guru
Memberikan
dilakukan dalam diskusi kelompok, dan memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika siswa belum memahami langkah-langkah diskusi.
3. Siswa bersama anggota kelompok bekerjasama/ diskusi untuk
memecahkan masalah yang telah di sediakan, sementara guru
membimbing siswa dalam melakukan diskusi kelompok.
4. Siswa bersama kelompok mencari gambar puzzle yang sesuai dengan topik berita media massa dari kelompok lain, sehingga dapat berpasangan dan saling menanggapi. 5. Siswa perwakilan tiap-tiap kelompok
membacakan hasil kerja kelompoknya dan kelompok yang lain
mendengarkan.
6. Guru memberi kesempatan kepada siswa dari kelompok lain untuk bertanya, menanggapi, menyanggah, dan menambah pendapat dari
kelompok yang presentasi (siswa yang aktif akan mendapatkan hadiah dari guru).
Konfirmasi 8. Guru menanyakan kepada siswa apakah sudah jelas dengan materi
“Perubahan Kenampakan Permukaan Bumi“ atau masih ada hal yang perlu
diulang.
9. Guru bertanya kepada siswa mengenai cara/ teknik guru dalam mengajar. Alternatif pertanyaan:
Anak-anak bagaimana perasaan kalian setelah melakukan
1. Guru dan siswa secara bersama-sama membuat kesimpulan mengenai materi yang telah di pelajarai yaitu
“Perubahan Kenampakkan Permukaan Bumi“ dan meminta siswa untuk mencatat kesimpulan yang disampaikan di buku catatan. 2. Guru meminta siswa kembali ke
tempat duduknya masing-masing. 3. Guru memberikan ungkapan motivasi
kepada siswa bahwa kita harus menjaga lingkungan/ bumi tempat hidup kita supaya bumi bersahabat dan memberi kenyamanan untuk kita tinggali.
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.
H. Alat, Media, dan Sumber Belajar
Alat : LCD Proyektor, speaker.
Media : Teks berita bencana alam dari media massa, puzzle
gambar bencana alam, video lagu Ibu Pertiwi, video banjir, video tanah longsor, dan power point.
Sumber Belajar : Buku BSE “Senang Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam” Untuk Kelas IV SD/ MI, Penulis S. Rositawati, Aris Muharam Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
www.compas.com
http://www.liputan6.com/
Lingkungan sekitar.
I. Penilaian
Prosedur Penilaian : Tes Posttest Evaluasi Akhir
Jenis : Tes Tertulis
Jumlah : 15 Soal
Nilai : Jumlah jawaban benar
1. Berita media massa tentang perubahan kenampakkan permukaan bumi
Erosi di Bogor Perparah Dampak Banjir di
Jakarta
JAKARTA, KOMPAS.com— Erosi di hulu Sungai Ciliwung di kawasan Bogor, Jawa Barat, disebut sebagai penyebab yang memperparah dampak banjir di wilayah DKI Jakarta."Erosi di hulu sangat parah, bisa terlihat dari lumpur yang masuk ke rumah warga sangat tebal," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Bambang Musyawardana, Jumat (21/11/2014).
Bambang memberikan contoh, permukiman warga di Kelurahan Kampung Pulo, Jakarta Timur—yang sudah terendam banjir—tertimbun lumpur 30 sentimeter.Tingginya endapan lumpur itu, duga Bambang, terkait dengan pembukaan banyak lahan baru di kawasan hulu sungai, lalu permukaannya tersapu air dan terbawa ke sungai."Lumpur ini mempersulit penanganan banjir, seperti di Kampung Pulo, warga belum bisa kembali ke rumah," kata Bambang.
Sebagian warga Kampung Pulo masih tertahan di kompleks Rumah Sakit Hermina. Bambang mengatakan, rumah mereka itu terendam lumpur tebal sehingga butuh waktu untuk membersihkannya.
"Pengungsi yang lain sudah kembali ke rumah mereka, sedangkan warga Kampung Pulo perlu alat untuk menyingkirkan lumpur," imbuh Bambang.Banjir yang melanda wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan pada Kamis (20/11/2014) mengakibatkan 1.089 orang sempat mengungsi dan 16.000 orang yang lain turut terdampak.
Sungai Bengawan Solo Meluap, 6 Kelurahan
Terendam
on Peb 20, 2015 at 08:49 WIB
Liputan6.com, Solo - Sungai Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah meluap dan menggenangi pemukiman warga di 6 kelurahan. Warga yang tinggal di sekitar aliran sungai itu pun terpaksa mengungsi.Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, Gatot Sutanto mengatakan, sungai itu meluap setelah hujan deras mengguyur wilayah Solo dan sekitarnya pada Kamis siang 19 Februari 2015 hingga tengah malam tadi.
Akibatnya, ketinggian air di Pos Pengawasan Jurug naik terus hingga mencapai status Siaga III."Dari kemarin Solo diguyur hujan deras hingga malam tadi. Selanjutnya, sekitar pukul 01.00 WIB luapan air Bengawan Solo mulai menggenangi pemukiman warga di sekitar aliran sungai tersebut," kata Gatot di Solo, Jateng, Jumat (20/2/2015).Dia menyebutkan, 6 kelurahan yang terendam banjir, yakni Sangkrah, Joyontakan, Kedunglumbu, Gandekan, Semanggi, dan Pucangsawit. Berdasarkan data hitung cepat saat evakuasi pada dini hari tadi, jumlah pengungsi mencapai 743 KK."Itu data hitung cepat semalam. Kalau untuk jumlah data jiwa belum ada. Nanti baru akan dihitung jumlah total warga yang mengungsi karena rumahnya terendam banjir," ujar dia.
Hingga pagi ini, luapan air sungai yang menggenangi pemukiman warga belum surut. "Kalau yang paling tinggi genangan airnya itu mencapai 1 meter di titik RT 02 RW 02 Kampung Sewu," tandas Gatot. (Ndy/Sss)
Tsunami Aceh 2004, Bencana Terbesar bagi Jerman Setelah PD II
Liputan6.com, Jakarta - Empat hari lagi, dunia akan memperingati 10 tahun terjadinya salah satu bencana terbesar yang menimpa umat manusia: Tsunami Aceh pada 26 Desember 2004. Di hari itu, gempa bumi bawah laut 9,1 skala Richter mengguncang Samudera Hindia di lepas pantai Sumatera Utara, Indonesia. Dampak gempa itu begitu kuat sampai 1.200 kilometer dari pusat gempa, hingga mencapai Alaska.Gempa dahsyat itu memicu tsunami mematikan. Tsunami menyapu sejumlah pantai di Samudera Hindia hingga ketinggian 30 meter. Lebih dari 230.000 orang tewas dan jutaan lainnya kehilangan tempat tinggal. Tak hanya di wilayah terdampak. Duka merambat ke belahan Bumi yang lain. Duta Besar Jerman untuk Indonesia Georg Wistchel bahkan menyebut, Tsunami Aceh termasuk bencana paling besar dan menyedihkan bagi negaranya."Saat bencana tsunami terjadi di pesisir Thailand sekitar 500 warga Jerman meninggal di sana," sebut Wistchel di dalam konfrensi pers di Kantor Kedutaan Jerman di Jakarta, Senin (22/12/2014)."Bencana ini adalah bencana terbesar bagi Jerman setelah berakhirnya Perang Dunia II," sambungnya.
Sementara saat tsunami menerjang Aceh di waktu yang sama, Dubes Jerman mengatakan tidak ada warganya yang menjadi korban."Di Aceh tak ada satu pun orang Jerman yang meninggal. Ini karena saat itu orang Jerman tak ada yang ke Aceh. Karena masih ada GAM di sana," sambungnya.Melihat sangat besarnya dampak yang timbul karena tsunami Jerman pun tak ragu memberikan bantuan dana bagi empat negara yang terkena imbas tsunami paling besar. Estimasi jumlah dana bantuan Negeri Bavaria ini ke empat negara di itu mencapai 500 juta euro.
Apresiasi untuk Aceh
Bukan hanya mengenai luka yang dirasakan Jerman saat tsunami terjadi. Dubes Wistchel juga angkat bicara soal keadaan di Provinsi paling barat di Indonesia saat ini.Wistchel mengtakan ia sudah dua kali menyambangi Aceh. Dalam pandangannya, kondisi di daerah tersebut patut mendapat apresiasi besar."Sangat mengesankan apa saja yang sudah dibangun di Aceh. Saya tak melihat adanya bekas bencana, ini prestasi yang luar biasa," tutur dia. (Ein/Tnt)
Longsor Terjang Lampung, Jambi dan Yogyakarta
Liputan6.com, Lampung - Dengan dibantu oleh aparat TNI, para warga Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, Lampung bekerja keras menyingkirkan timbunan tanah longsor yang menutup Jalan Raya Suban. Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (13/2/2015), longsor berasal dari tebing bukit Suban yang tak mampu menahan guyuran hujan. Akibatnya, kendaraan yang melewati jalan ini terhambat sekitar 4 jam.
Bantuan alat berat membantu mempercepat proses pembersihan material longsoran, sehingga jalur yang menghubungkan Bandar Lampung dengan beberapa wilayah di Kabupaten Lampung Selatan bisa segera dibuka kembali. Para warga berharap pemerintah membuat saluran drainase di wilayah perbukitan Suban untuk menghindari terulangnya longsor. Di Jambi, longsor yang melanda Desa Sungai Ning, Pelayang Raya Dua, Kota Sungai Penuh belum juga mendapat perhatian pemerintah setempat. Karenanya, para warga berinisiatif bergotong-royong membersihkan longsor secara manual. Namun mengingat hujan masih kerap mengguyur Jambi, warga pun khawatir longsor akan kembali terjadi. Sebenarnya longsor sudah dilaporkan kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Sungai Penuh, namun hingga Kamis 12 Februari 2015, belum ada bantuan alat berat untuk menyingkirkan material longsor.
Sementara di Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, longsor terjadi di 5 titik di Kecamatan Samigaluh. Longsor terparah menimpa Dusun Megermalang. Tebing setinggi 10 meter ambrol dan menimpa rumah warga. Bencana ini terjadi Kamis dini hari kemarin saat warga sedang tidur. Akibat longsor, rumah milik Muharjani dan Sudrajat rusak parah. Untungnya, longsor tidak sampai merenggut korban karena seluruh kamar tidur di rumah milik Muharjani berada di bagian depan. Sedangkan di rumah Sudrajat, 3 kamar hancur tertimbun material longsor. Untuk menyingkirkan timbunan longsor, warga dibantu 50 personel polisi bergotong-royong. Meski hujan masih kerap mengguyur, baik Muharjani dan Sudrajat belum terpikir untuk mengungsikan keluarganya. Guna mengurangi ancaman longsor, polisi bersama warga membuat terasering di sekitar tebing untuk memperlambat guguran tanah. (Vra/Ans)
49 Kilometer Jalur Lintas Barat Sumatera Terancam
Ambles ke Laut
Liputan6.com, Bengkulu - Jalan sepanjang 49,5 kilometer di jalur lintas barat (Jalinbar) Sumatera terancam ambles ke laut akibat abrasi pantai. Titik kerusakan berada di Provinsi Bengkulu.Ancaman abrasi itu tersebar di lebih dari 20 titik ruas jalan yang menghubungkan Bengkulu-Sumatera Barat dan Bengkulu-Lampung. Kepala Balai Wilayah Sumatera 7, Hastina Zulkarnain mengatakan, dari sepanjang 525 kilometer wilayah pesisir Bengkulu, 49,5 kilometer di antaranya dinyatakan rusak berat dan mengancam jalan nasional.
Kondisi ini, kata dia, diakibatkan oleh abrasi dan tipikal daratan Bengkulu yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia."Hasil riset kami menyatakan, laju abrasi terjadi di Bengkulu rata-rata per tahun menggerus daratan mencapai 3,84 meter. Ini sudah masuk kategori berat dan kritis kalau tak segera ditangani," ujar Hastina di Bengkulu, Selasa, 17 Februari 2015.Meski jumlah panjang lintasan jalan rusak mencapai 49,5 kilometer, namun baru 1,3 kilometer yang tengah dalam proses perbaikan. Anggarannya masuk dalam APBN 2015 dengan total anggaran Rp 38 miliar.Angka itu baru bisa memperbaiki lima titik wilayah rawan abrasi, yaitu Pantai Urai, Kabupaten Bengkulu Utara sepanjang 200 meter, Pantai Punggur, Kabupaten Mukomuko sepanjang 250 meter, Pantai Ipuh, Kabupaten Mukomuko sepanjang 200 meter, Pantai Panjang, Kota Bengkulu sepanjang 400 meter. Lalu Pantai Merpas, Kabupaten Kaur sepanjang 250 meter, Pantai Maras, dan Kabupaten Seluma sepanjang 400 meter.
Direktur Eksekutif Walhi Bengkulu, Benny Ardiansyah menyebutkan, rata-rata per harinya laju abrasi di kawasan pesisir Bengkulu mencapai 10-30 sentimeter per hari. Abrasi juga disebabkan aktivitas pertambangan dan kerusakan di wilayah pesisir."Kecepatan abrasi akan signifikan terjadi bila di sebuah kawasan itu terdapat aktivitas perusakan bibir pantai seperti tambang pasir dan batu," ujar Benny.Berdasarkan data Walhi, ada 128 desa yang bermukim memanjang di sepanjang 525 kilometer pesisir Bengkulu. Mulai dari Kabupaten Mukomuko yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat, hingga Kabupaten Kaur berbatasan dengan Provinsi Lampung. (Ndy/Mut)
2. Gambar yang akan dibuat puzzle
Abrasi Banjir
Erosi Longsor
3. Lembar kegiatan kelompok Nama kelompok:
1. ... 2. ... 3. ... 4. ... 5. ...
Langkah-langkah :
1. Susunlah puzzle menjadi gambar utuh.
2. Setelah menjadi gambar yang utuh diskusikan dengan teman kelompokmu nama dan akibat yang ditimbulkan.
3. Bacalah teks berita tentang peristiwa alam yang sedang terjadi di Indonesia.
4. Ceritakan kembali berita tersebut dengan bahasamu sendiri (5 kalimat)
5. Carilah kalimat yang merupakan akibat/ pengaruh yang ditimbulkan dari berita tersebut.
Judul Berita
1
Akibat/ pengaruh yang ditimbulkan
dari berita
3
Ringkasan berita
Lampiran 11
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelompok Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Ledok 05 Kelas / Semester : IV/ II
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi Pokok : Perubahan Kenampakkan Permukaan Bumi
Pertemuan : 1 (satu) AlokasiWaktu : (2 x 35 Menit)
Hari / Tanggal : Jumat/ 27 Februari 2015
A. Standar Kompetensi
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.
B. Kompetensi Dasar
10.2 Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor).
C. Indikator
10.2.1 Mengidentifikasi macam-macam perubahan fisik yang terjadi di daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor).
10.2.2 Menjelaskan perubahan lingkungan fisik yang terjadi di permukaan bumi.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan kegiatan mengamati gambar tentang bencana alam, siswa dapat mengidentidikasi perubahan fisik yang terjadi di daratan berupa erosi, abrasi, banjir, dan longsor dengan benar
2. Dengan kegiatan membaca teks bacaan IPA BSE tentang perubahan kenampakan permukaan bumi, siswa dapat menjelaskan macam-macam perubahan lingkungan fisik yang diakibatkan oleh bencana alam dengan benar.
3. Dengan kegiatan dikusi mengenai perubahan fisik terhadap daratan, siswa dapat menyebutkan akibat yang ditimbulkan dari (erosi, abrasi, banjir, dan longsor) berdasarkan berita dari media massa dengan benar.
E. Materi Pembelajaran
Perubahan Kenampakan Permukaan Bumi dan Benda Langit
A. Perubahan Kenampakan Permukaan Bumi
Perubahan kenampakan bumi dapat terjadi karena peristiwa alam atau karena ulah manusia. Perubahan ini terjadi baik di daratan maupun di lautan. Penyebab perubahan kenampakan bumi diantaranya terjadinya erosi, pasang naik dan pasang surut air laut.
1. Perubahan Kenampakan Bumi Akibat Pengaruh Bencana Alam
Bencana alam merupakan faktor perubah kenampakan permukaan bumi yang sangat cepat. Contohnya adalah gunung meletus, gempa bumi, dan badai.
bencana alam yang terjadi di Indonesia. Contoh beberapa bencana alam yang terjadi di Indonesia, antara lain gempa bumi dan tsunami di Aceh, gempa bumi di Jogjakarta, Pangandaran, dan Bengkulu. Contoh lain adalah luapan lumpur di Sidoarjo, Jawa Timur. Akibat luapan lumpur tersebut, sebagian wilayah terendam oleh lumpur yang keluar dari perut bumi. Akibatnya, kenampakan permukaan Bumi di wilayah Sidoarjo pun berubah. Selain itu, banyak orang yang kehilangan tempat tinggal karena rumahnya terendam lumpur.
B. Dampak Perubahan Lingkungan dan Pencegahannya
Beberapa perubahan lingkungan menyebabkan kerusakan pada bumi. Hal tersebut terjadi karena perubahan lingkungan yang tidak seimbang. Beberapa akibat yang disebabkan oleh perubahan lingkungan yang tidak seimbang serta pencegahannya.
1. Erosi
Erosi adalah pengikisan yang terjadi pada tanah. Pengikisan tanah dapat disebabkan oleh air dan angin. Erosi pada tanah dapat disebabkan oleh perubahan lingkungan yang tidak seimbang. Contohnya adalah erosi yang terjadi di kawasan hutan gundul. Di kawasan hutan gundul, erosi sangat mudah terjadi. Pada saat hutan masih dipenuhi tumbuhan, kemungkinan erosi tanah terjadi sangat kecil. dengan baik. Selain itu, tumbuhan dapat memperlambat kecepatan angin yang berhembus. Hal tersebut sangat bermanfaat karena pengikisan permukaan tanah oleh angin menjadi berkurang.
terkikis air. Pencegahan dapat dilakukan untuk mencegah erosi adalah melakukan reboisasi dan penghijauan. Selain itu, dapat juga dilakukan dengan mencegah penebangan secara liar dan berlebih. Reboisasi adalah menanami kembali hutanhutan gundul dengan tumbuhan yang sesuai. Penghijauan adalah menanami daerah-daerah kosong dan tidak termanfaatkan. Dengan cara tersebut, kamu dapat mencegah dan mengurangi erosi tanah.
2. Abrasi
Abrasi adalah pengikisan daratan oleh air laut. Hal tersebut terjadi akibat kuatnya ombak yang menghantam daratan. Hal tersebut mungkin saja terjadi, namun dalam jangka waktu yang lama. Abrasi dapat menyebabkan berkurangnya luas daratan. Deburan ombak yang terus menerus menghantam pesisir pantai menyebabkan daratan terus terkikis. Abrasi akan terjadi dengan cepat jika tidak ada penahan ombak.
Penahan ombak alami adalah hutan bakau dan hutan pantai. Namun, akibat pertambahan penduduk yang cepat dan kebutuhan tempat tinggal yang bertambah, hutan-hutan di daerah pantai telah habis. Selain itu, lingkungan di sekitar pesisir pantai pun berubah. Hal ini dapat mempercepat proses abrasi yang terjadi di daerah Pantai. Agar abrasi tidak terus terjadi, yang harus kita lakukan adalah mencari pencegahannyaHal yang dapat dilakukan untuk mencegah abrasi, yaitu:
a. Mengembalikan keadaan lingkungan pantai pada keadaan semula seperti adanya hutan bakau dan hutan pantai. Mengembalikan keadaan lingkungan pantai dapat dengan cara reboisasi dan penghijauan.
b. Jika daerah pantai tersebut merupakan pusat kehidupan manusia maka harus dibuat daerah penahan dan pemecah ombak, seperti batu-batu besar, dinding, atau beton.
3. Banjir
Banjir adalah meluapnya air akibat sungai dan danau tidak dapat menampung air. Banjir merupakan salah satu dampak dari perbuatan manusia yang tidak menyayangi lingkungannya. Beberapa perbuatan yang dapat menyebabkan banjir adalah sebagai berikut.
a. Membuang sampah ke sungai yang menyebabkan aliran air menjadi tersumbat.
b. Membuat bangunan dari tembok tanpa menyediakan peresapan air.
c. Penebangan pohon yang tidak terkendali.
a. Membuang sampah pada tempat yang benar dan telah disediakan.
b. Menyediakan lahan kosong untuk ditanami tanaman. Tanah tersebut berfungsi sebagai daerah peresapan air.
c. Tidak menebang pohon secara besar-besaran dan tanpa kontrol agar tempat peresapan dan cadangan air tetap terjaga.
4. Longsor
Longsor adalah meluncurnya tanah akibat tanah tersebut tidak dapat lagi menampung air dalam tanah. Biasanya longsor terjadi pada tanah yang miring atau tebing yang curam. Tanah miring dan tidak terdapat tanaman sangat rentan terhadap longsor.
Akar-akar tumbuhan yang menjalar di dalam tanah akan saling mengait sehingga permukaan tanah pun akan cukup kuat. Selain itu, air yang ada di dalam tanah terus diserap oleh tumbuhan sehingga kandungan air dalam tanah tidak berlebih. Untuk Pencegahan longsor dapat dilakukan sebagai berikut.
a. Jangan membiarkan tanah yang miring menjadi gundul atau tidak ada tumbuhannya. Lakukanlah reboisasi dan penghijauan. b. Jika tanah miring dijadikan lahan pertanian, buatlah sengkedan
(terasering). Sistem tersebut dapat mencegah terjadinya longsor.
F. Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran : Konvensional
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
1. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam.
2. Guru meninjau kehadiran siswa. 3. Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan kepada siswa: a. Anak-anak, musim apakah yang
sedang dialami Indonesia saat ini? b. Apakah yang terjadi jika hujan
turun terus menerus? Mengapa demikian?
4. Guru menyampaikan judul materi
pembelajaran yaitu: “Perubahan
Kenampakkan Permukaan Bumi”. 5. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan di capai pada pembelajaran “Perubahan
Kenampakkan Permukaan Bumi.
1. Guru menyajikan gambar mengenai macam-macam bencana alam yang terjadi di Indonesia.
2. Guru menjelaskan masing-masing gambar bencana alam dan
penyebabnya.
kehidupan sehari-hari.
4. Guru mengajak siswa berkelompok untuk mendiskusikan akibat yang ditimbulkan dari (erosi, abrasi, banjir, dan longsor) berdasarkan pengalaman/ teks buku siswa.
5. Guru membagi siswa ke dalam 5 kekompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
6. Guru menjelaskan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan dalam diskusi kelompok, dan memberi kesempatan kepada siswa jika siswa belum memahami langkah-langkah diskusi.
7. Guru meminta siswa untuk diskusi kelompok dalam menyebutkan akibat yang ditimbulkan berdasarkan teks bencana alam pada buku, sementara guru membimbing diskusi kelompok. 8. Guru meminta perwakilan siswa dari
tiap-tiap kelompok untuk
9. Guru menanyakan kepada siswa apakah sudah jelas dengan materi
3. Penutup
1. Guru dan siswa secara bersama-sama membuat kesimpulan mengenai materi yang telah di pelajarai yaitu
“Perubahan Kenampakkan Permukaan
Bumi “ dan meminta siswa untuk
kembali ke tempat duduknya masing-masing.
2. Guru memberikan ungkapan motivasi kepada siswa bahwa kita harus
menjaga lingkungan/ bumi tempat hidup kita supaya bumi bersahabat dan memberi kenyamanan untuk kita tinggali.
3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa serta salam.
15 menit
H. Media, dan Sumber Belajar
Media : Gambar bencana alam dan teks ibu pertiwi.
Sumber Belajar : Buku BSE “Senang Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam” Untuk Kelas VI SD/ MI, Penulis S.
Rositawati,Aris Muharam Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Lingkungan sekitar. I. Penilaian
Prosedur Penilaian : Tes Posttest Evaluasi Akhir
Jenis : Tes Tertulis
Jumlah : 15 Soal
Nilai : Jumlah jawaban benar
Lampiran 12
Daftar Nilai IPA Siswa Kelas IV SDN Ledok 05 Salatiga Kelompok Eksperimen
KELOMPOK EKSPERIMEN
NO NAMA NILAI
1 SISWA 1 95
2 SISWA 2 90
3 SISWA 3 90
4 SISWA 4 85
5 SISWA 5 80
6 SISWA 6 75
7 SISWA 7 80
8 SISWA 8 85
9 SISWA 9 80
10 SISWA 10 85
11 SISWA 11 95
12 SISWA 12 85
13 SISWA 13 80
14 SISWA 14 100
15 SISWA 15 85
16 SISWA 16 95
17 SISWA 17 70
18 SISWA 18 70
19 SISWA 19 75
20 SISWA 20 100
21 SISWA 21 95
NILAI MAKSIMUM 100
NILAI MINIMUM 70
JUMLAH TOTAL: 1795
Lampiran 13
Daftar Nilai IPA Siswa Kelas IV SDN Ledok 05 Salatiga Kelompok Kontrol
KELOMPOK KONTROL
NO NAMA NILAI
1 SISWA 1 75
2 SISWA 2 75
3 SISWA 3 90
4 SISWA 4 95
5 SISWA 5 70
6 SISWA 6 80
7 SISWA 7 85
8 SISWA 8 85
9 SISWA 9 75
10 SISWA 10 85
11 SISWA 11 80
12 SISWA 12 75
13 SISWA 13 70
14 SISWA 14 60
15 SISWA 15 95
16 SISWA 16 80
17 SISWA 17 90
18 SISWA 18 95
19 SISWA 19 60
20 SISWA 20 75
21 SISWA 21 70
NILAI MAKSIMUM 95
NILAI MINIMUM 60
JUMLAH TOTAL: 1665
Lampiran 14
Hasil Observasi Keaktifan Siswa Kelompok eksperimen
Nama Sekolah : SDN Ledok 05 Salatiga
Standar Kompetensi : Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.
Kompetensi Dasar : Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor).
Lampiran 15
Hasil Observasi Keaktifan Siswa Kelompok Kontrol
Nama Sekolah : SDN Ledok 05 Salatiga
Standar Kompetensi : Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.
Kompetensi Dasar : Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor).
Lampiran 16
Lembar Observasi Mengajar Kelompok Eksperimen
Nama Sekolah : SDN Ledok 05 Salatiga
Standar Kompetensi : Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.
Kompetensi Dasar : Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan(erosi, abrasi, banjir, dan longsor).
3. Penutup Guru
menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.
Penutup
1. Guru membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari tentang perubahan kenampakkan permukaan bumi dan meminta siswa untuk mencatat kesimpulan.
√
2. guru memberikan ungkapan motivasi kepada siswa.
√
3. Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam.
Lampiran 17
Lembar Observasi Mengajar Kelompok Kontrol
Nama Sekolah : SDN Ledok 05 Salatiga
Standar Kompetensi : Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.
Kompetensi Dasar : Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor).
Konfirmasi Guru dan siswa melakukan tanya jawab
5. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk
bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami.
√
3. Penutup Menerangkan semua materi dalam
kesimpulan
Penutup
1. Guru membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari tentang perubahan kenampakkan permukaan bumi.
√
2. guru memberikan ungkapan motivasi kepada siswa.
√
3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan salam.
Lampiran 18
Foto Kegiatan Mengajar di Kelas IV (Kelompok Eksperimen)
Siswa berdiri untuk persiapan
apersepsi menyanyikan lagu wajib Ibu Pertiwi
Siswa menyanyikan lagu wajib Ibu Pertiwi
Siswa melihat tayangan video tentang bencana banjir dan tanah
longsor
Gambar macam-macam bencana alam yang terjadi di Indonesia
(lumpur lapindo)
Gambar macam-macam bencana alam yang terjadi di Indonesia
(gunung meletus)
Melakukan tanya jawab kepada
siswa tentang bencana alam
Siswa berkelompok untuk menyusun puzzle
Siswa menyusun puzzle salah satu bencana alam di Indonesia
Siswa berdiskusi untuk memecahkan masalah berdasarkan
teks berita
Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok
Lampiran 19
Foto Kegiatan Mengajar di Kelas IV (Kelompok Kontrol)
Siswa mendengarkan guru
menyampaikan tujuan pembelajaran
Gambar bencana alam di Indonesia
Melakukan tanya jawab mengenai gambar bencana alam
Siswa berkelompok untuk berdiskusi mengenai akibat perubahan
kenampakkan alam
Siswa berdiskusi mengenai akibat yang ditimbulkan dari perubahan kenampakkan alam (erosi, abrasi,
banjir, dan longsor) Siswa mendengarkan guru
menjelaskan gambar tentang perubahan kenampakkan
Siswa berdiskusi mengenai akibat yang ditimbulkan dari perubahan kenampakkan alam berupa abrasi Siswa berdiskusi mengenai akibat
yang ditimbulkan dari perubahan kenampakkan alam berupa erosi
Siswa berdiskusi mengenai akibat yang ditimbulkan dari perubahan kenampakkan alam berupa banjir
Lampiran 20
Foto Tes Evaluasi Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol