• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. PEDOMAN PPL II.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "1. PEDOMAN PPL II.pdf"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

RUANG LINGKUP, PENGELOLA DAN PELAKSANA PPL II

A. PENDAHULUAN

1. RUANG LINGKUP KEGIATAN

Praktek Pengajaran Lapangan II atau disebut sebagai PPL II merupakan

matakuliah kelanjutan dari Mikroteaching. Kegiatan ini mempersiapkan

mahasiswa untuk dapan menjadi seorang pendidik dengan pengalaman praktek

lapangan ke dalam dunia pekerjaan pengajaran di sekolah – sekolah nyata (Real

Teaching).

Tujuan dari Real Teaching adalah mempersiapkan mahasiswa calon guru

untuk dapat mengetahui kinerja dan aktivitas di dunia kependidikan sebenarnya.

Dengan terjun ke lapangan secara langsung mahasiswa dapat memiliki

pengalaman mengajar. Sehingga apabila telah lulus kuliah mereka dapat dengan

mudah menyesuaikan diri di dunia kerja pendidikan, tidak canggung untuk

memulai proses pengajaran dan ikut aktif dalam kegiatan kependidikan di sekolah

tersebut.

Kegiatan ini berkisar pada kegiatan praktek pengajaran mahasiswa di

sekolah mitra yang mengikut sertakan sekolahnya untuk turut serta menjadi

sekolah laboratorium. Tidak hanya pada kegiatan pengajaran, kegiatan akademik

dan kegiatan kultur sekolah menjadi kegiatan wajib yang harus di ikuti oleh

seluruh mahasiswa peserta PPL II.

Sesuai dengan visi dan misi lembaga, PPL II merupakan tolok ukur

keberhasilan mahasiswa dalam pencapaian studi. PPL II merupakan serangkaian

(2)

kegiatan yang harus di ikuti oleh mahasiswa berupa kegiatan akademik atau kultur

sekolah yang ada di sekolah mitra sebagai sekolah laboratorium. Tujuan dari PPL

II adalah terbentuknya kompetensi dasar seorang pendidik yang sesuai dengan

tujuan pemerintah dalam Undang -Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun

2005 Bab IV Pasal 10.

Kompetensi yang dimaksud adalah Empat kompetensi guru yang

dimaksud adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi

profesional, dan kompetensi sosial. Ke empat kompetensi ini dapat di

kembangkan dan dikenalkan sejak dini kepada mahasiswa melalui kegiatan PPL

II. Di samping itu,rumusan standar kompetensi PPL ju ga mengacu pada

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan

Nasional khususnya yang terkait dengan BAB V Pasal 26 Ayat 4, yang pada

intinya berisi standar kompetensi lulusan perguruan tinggi bertujuan

mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berakhlak mulia,

memiliki pengetahuan, ketrampilan dan kemandirian, serta sikap untuk

menerapkan ilmu, teknologi, dan seni untuk tujuan kemanusiaan.

Disamping itu Sesuai dengan Perpres No.8 tahun 2012 tentang Kerangka

Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang di sah-kan pada tanggal 17 Januari

2012. Pelaksanaan PPL II seiring dengan tujuan LPTK yang bertujuan mencetak

insan Indonesia yang memiliki Kompetensi atau kuaifikasi Jabatan Teknis atau

Analis Pendidikan sebagai Pengajar. Kemampuan kompetensi ketrampilan

mengajar inilah yang akan dicapai oleh mahasiswa calon guru sebelum memiliki

(3)

2. TUJUAN KEGIATAN

Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (Praktek Kependidikan)

ditujukan untuk pembentukan guru / tenaga kependidikan yang profesional

melalui kegiatan pelatihan di sekolah mitra.

1. Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administrasi, akademik dan sosial

psikologis sekolah tempat pela tihan berlangsung.

2. Menguasai berbagai ketrampilan dasar mengajar dan pembelajaran

3. Menerapkan berbagai kemampuan profesional keguruan secara utuh dan

terpadu dalam situasinya.

4. Mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial dilingkungan sekolah.

5. Menarik kesimpulan nilai edukatif dan penghayatan dan pengalaman selama

pelatihan melalui refleksi dan menuangkan hasil refleksi itu dalam bentuk

laporan

3. SASARAN

Sasaran yang ingin dicapai dari Program Pengalamn Lapangan adalah

membentuk pribadi calon guru yang memiliki seperangkat pengetahuan,

ketrampilan, nilai, sikap serta tingkah laku yang diperlukan bagi profesinya serta

cakap dan tepat menggunakannya di dalam penyelenggaraan pendidikan dan

pengajaran baik di masyarakat, sekolah maupun luar sekolah. Mengkaji dan

mengembangkan praktek keguruan dan kependidikan, memantapkan kemitraan

(4)

4. BATASAN KEGIATAN PPL II

Sesuai dengan pengertian tujuan dan sasaran yang hendak dicapai, maka batasan

kegiatan dari Program Pengalaman Lapangan yang diperlukan untuk dapat

memandu mahasiswa dalam pelaksanaan operasionalnya adalah meliputi

kemampuan mahasiswa untuk mampu:

1. Menjelaskan pengertian, tujuan serta sasaran Program Pengalaman Lapangan

itu sendiri.

2. Memberikan uraian tata cara pengorganisasiannya

3. Menjelaskan tata laksana pelaksanaannya.

4. Memberikan penjelasan tentang cara penilaiannya.

5. Menjelaskan mekanisme penyelenggaraannya

(5)

B. PIHAK PENYELENGGARA DAN LINTAS SEKTOR TERKAIT

Untuk melaksanakan PPL dengan baik diperlukan tenaga pengelola dalam

berbagai bidang tugas yang kawasannya bukan saja dalam lingkup kampus tetapi

juga diluar kampus, yaitu kepala sekolah dan jajarannya. Untuk ini diperlukan

suatu strategi organisasi pengelola PPL, sebagai berikut :

1. Pihak internal kampus

a. UPT Mikroteaching

UPT Microteaching merupakan unit pelaksana teknis di bidang kependidikan

yang berfungsi mengorganisasi, mengkoordinasi, dan mengembangkan

penyelenggaraan program praktek keguruan, dan program praktek kependidikan.

Sehingga segala kegiatan PPL II dalam hal pengelolaan dan pengendalian

kegiatan di atur oleh UPT microteaching. Secara terperinci tugas UPT

microteaching sebagai pelaksana UPPL adalah sebagai berikut :

1) Mencatat nama calon peserta

2) Menghubungi dan melakukan MoU dengan sekolah-sekolah Mitra

3) Menyusun jadwal kegiatan PPL.

4) Mengatur penerjunan PPL ke sekolah -sekolah latihan/Mitra

5) Menyiapkan segala macam blangko, bahan-bahan dan peralatan yang

diperlukan peserta PPL dan selanjutnya dikirim ke sekolah -sekolah mitra.

6) Memasukan nilai para peserta PPL ke dalam buku induk (logger) hasil

kegiatan PPL

7) Mengirim hasil PPL mahasiswa praktikan ke program -program studi yang

(6)

8) Mengirim hasil PPL mahasiswa praktikan ke BAAK.

9) Membuat dan mengirim Laporan kegiatan PPL kepada Ketua STKIP PGRI

NGAWI

b. Kepala Jurusan/ Prodi

Bertanggung jawab atas penyiapan mahasiswa dalam menghadapi pelaksanaan

PPL, diantaranya adalah pembekalan materi bidang studi secara mantap.

Pembekalan pengetahuan dan ketrampilan -ketrampilan khusus yang menunjang

keberhasilan mahasiswa dalam mengikuti PPL, seperti ;

1) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

2) Ketrampilan bertanya, menjelaskan, memberi penguatan -penguatan

3) Pengadaan variasi dan sebagainya yang kesemuanya termuat dalam mata

kuliah termasuk latihan “Microteaching” dan Model Pembelajaran Inovasi

4) Menyeleksi para mahasiswa yang telah memenuhi syarat untuk mengikuti

PPL.

5) Memberikan arahan dan saran kepada mahasiswa tentang pemilihan lokasi

sekolah mitra.

c. Dosen Pembimbing PPL II

Dosen Pembimbing adalah dosen yang di beri tugas untuk melakukan

Pembimbingan. Dosen Pembimbing bertugas untuk mendampingi mahasiswa

selama kegiatan PPL II. Dosen Pembimbing merupakan perwakilan lembaga

(7)

Tugas pokok dosen Pembimbing secara rinci adalah :

1) Mewakili lembaga STKIP untuk menyerahkan secara formal para mahasiswa

praktikan ke sekolah Mitra dan menerima kembali penyerahan mahasiswa

praktikan dari sekolah mitra.

2) Mengkoordinasi dan memonitor pelaksanaan PPL di sekolah Mitra masing -

masing sehingga pelaksanaan PPL dapat berjalan lancar berhasil baik

termasuk memonitor mahasiswa, Dosen Penguji dalam pelaksanaan Ujian

tengah semester dan ujian akhir semester.

3) Bersama Kepala Sekolah dan Guru Pamong, menampung dan memecahkan

masalah / kasus yang mungkin timbul. Bila ada kasus dapat mengganggu

kenyamanan MoU segera menyampaikan laporan secara tertulis kepada Unit

PPL untuk dilakukan penjemputan.

4) Memberi penjelasan tentang pengisian format -format dan cara-cara penilaian

kepada Guru Pamong.

Dosen Pembimbing juga sekaligus bertugas sebagai dosen penguji. Pengujian

yang dilakukan dosen pembimbing adalah pengujian UAS PPL II. Selama

kegiatan pengujian UAS PPL II, dosen mengikuti pembelajaran di kelas dimana

mahasiswa melakukan pengajaran. Dosen melakukan penilaian terhadap

penampilan mahasiswa dengan memperhatikan aspek kejelasan materi, kesesuaian

rencana pengajaran, matode dan media pengajaran yang digunakan sesuai dengan

(8)

2. Pihak eksternal kampus

a. Kepala Sekolah

Kepala sekolah adalah pengambil kebijakan sekolah mitra tempat laboratorium

praktek pengajaran mahasiswa dalam PPL II. Kepala Sekolah bertanggungjawab

penuh atas pelaksanaan PPL di sekolahnya. Rincian tugas tersebut diantaranya

adalah :

1) Menentukan guru pamong dan mengirimkan daftarnya ke Unit PPL.

2) Menerima penyerahan mahasiswa praktikan dari kampus yang diwakili Dosen

Pembimbing.

3) Bersama staf sekolah membicarakan / merencanakan pelaksanaan PPL.

4) Memberikan pengarahan kepada semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan

PPL.

5) Memberikan ceramah umum kepada semua mahasiswa praktikan dalam

rangka penyusunan laporan observasi.

6) Mengkoordinasikan dan memonitor pelaksanaan PPL secara menyeluruh.

7) Menampung dan memecahkan masalah / kasus yang mungkin terjadi.

8) Mengusahakan dan memelihara situasi dan kondisi yang menunjang

keberhasilan pelaksanaan PPL.

9) Dalam hal-hal tertentu turut / berhak menilai penampilan para mahasiswa

praktikan.

10)Menyerahkan kembali para mahasiswa praktikan kepada kampus.

11)Menyampaikan Laporan hasil Penilaian Mahasiswa PPL di Sekolahnya

(9)

b. Guru Pamong

Guru pamong adalah guru yang ditunjuk oleh sekolah mitra untuk

membimbing mahasiswa selama kegiatan PPL II berlangsung. Guru pamong

bertugas untuk membina mahasiswa peserta PPL II di sekolah mitra tempat

mahasiswa praktek real teaching. Guru pamong bertugas memberikan arahan

tentang kegiatan masing masing mahasiswa sesuai matapelajaran yang di

ampunya dengan agenda kegiatan sekolah mitra. Secara terperinci tugas guru

pamong adalah sebagai berikut :

1) Menghadiri upacara penyerahan mahasiswa praktikan dari kampus kepada

Kepala Sekolah Mitra.

2) Bersama-sama Kepala Sekolah, Guru Pamong merencanakan kegiatan PPL

untuk mahasiswa bimbingannya.

3) Memberikan model les kepada para mahasiswa praktikan.

4) Memberikan bimbingan masalah -masalah khusus (misalnya materi

pelaksanaan pelajaran, metode penyusunan Rencana Pembelajaran, Tugas

Kokurikuler dan Ekstrakurikuler dan sebagainya) untuk lebih memantapkan

penampilan mahasiswa.

5) Bersama Dosen Pembimbing mengadakan observasi penampilan mahasiswa

hubungannya dalam melaksanakan praktek mengajar, dilanjutkan dengan

supervisi.

6) Bersama Dosen Pembimbing memecahkan mengatasi masalah yang

mungkin timbul dan mengganggu kelangsungan pelaksanaan PPL II di

(10)

7) Memberikan penilaian latihan praktek mengajar para mahasiswa

bimbingannya.

8) Memberikan penilaian latihan pelaksanaan tugas -tugas, memberikan

bimbingan belajar tugas administrasi, serta tugas kokurikuler bagi para

mahasiswa praktikan yang di bimbingnya.

9) Bersama Dosen Pembimbing mengadakan observasi penampilan mahasiswa

hubungannya dalam melaksanakan praktek mengajar, dilanjutkan dengan

supervisi.

10)Bersama Kepala Sekolah / Kepala Tata Usaha dan petugas lain menilai

kualitas laporan observasi.

11)Dengan masukan-masukan dari Kepala Sekolah, Kepala Tata Usaha,

Koordinator Guru Pamong dan petugas -petugas lain melakukan penilaian

supervisi kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.

12)Menyampaikan Laporan tentang hasil pelaksanaan PPL dari para mahasiswa

bimbingannya kepada Kepala Sekolah yang bersangkutan.

13)Menghadiri upacara penyerahan kembali para mahasiswa praktikan oleh

Kepala Sekolah kepada STKIP PGRI

3. Komponen pendukung PPL II.

Karena pelaksanaan PPL II merupakan suatu sistem, maka keberhasilan

ditentukan oleh komponen-komponen pendukungnya. Komponen-komponen

(11)

a. Kelompok Pembina terdiri :

1) Ketua STKIP PGRI NGAWI

2) Pembantu Ketua I, II, dan III STKIP PGRI NGAWI

b. Kelompok Pengelola di kampus terdiri :

1) UPPL (UPT Mikroteaching)

2) Jurusan / Program studi

3) Dosen Pembimbing

c. Pengelola di Sekolah terdiri dari

1) Kepala Sekolah

2) Guru pamong

d. Kelompok Pembimbing PPL II

1) Guru Pamong

2) Dosen Pembimbing

C. Persyaratan – Persyaratan peserta dan pelaksana PPL II (Mahasiswa,

Dosen pendaming dan Guru pamong)

1. Persyaratan bagi mahasiswa praktikan dan penanganannya.

a. Telah mengumpulkan kredit / lulus minimal 86 SKS.

b. Telah lulus / menempuh mata kuliah MKB, MKK dan Pengajaran Mikro

(minimal nilai B) atau kalau masih ada yang belum lulus didasarkan atas

pertimbangan dan izin pimpinan program studi yang bersangkutan.

c. Telah lulus mata kuliah bidang studi prasyarat PPL yang telah ditentukan

oleh Program Studi masing-masing.

(12)

e. Sebagai peserta kegiatan PPL, mahasiswa praktikan mengemban tugas kur

ikuler dan Program Studi yang bersangkutan.

2. Persyaran bagi Guru Pamong dan penugasannya

a. Yang telah mengajar bidang studi keahlian minimal 3 tahun, di utamakan

yang berijasah S1 Kependidikan.

b. Yang memiliki pengetahuan dan kecakapan tentang cara -cara

pembimbingan yang efektif terhadap mahasiswa calon guru.

c. Oleh Kepala Sekolah dinilai memiliki kepribadian yang memadai untuk

menjadi

d. pembimbing / pamong terhadap para mahasiswa calon guru.

e. Penugasan sebagai guru pamong ditentukan / ditunjuk oleh kepala Sekolah

3. Persyaratan bagi Dosen Pembimbing dan Penugasannya.

a. Menguasai tata cara pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan PPL.

b. Bersedia melaksanakan tugas -tugas koordinasi dengan sekolah yang

ditunjuk, secara konsekuen, dan bertanggungjawab.

c. Dosen Pembimbing PPL ditentukan oleh ketua Unit Mikroteaching

berdasarkan usulan Ketua Program Studi yang telah disetujui oleh Ketua

Jurusan.

d. Apabilla terdapat kekurangan Dosen Pembimbing PPL penunjukan

diserahkan sepenuhnya kepada Unit microteaching sebagai pelaksana PPL

(13)

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN PPL II

A. DESKRIPSI UMUM ALUR KEGIATAN

Kegiatan pelaksanaan PPL II ini di awali dengan pembekalan oleh UPT, Prodi

dan dosen terkait. Dalam pembekalan ini disampaikan pokok – pokok tugas dan

manajemen kelompok bagi masing – masing kelompok yang sudah ditempatkan

di sekolah mitra. Dilanjutkan dengan pelepasan kegiatan PPL II, yang akan di

pimpin oleh Ketua STKIP PGRI NGAWI. Kemudian kelompok mahasiswa

melakukan komunikasi dengan pihak sekolah mitra dan melaksanakan kegiatan

PPL II.

Selama pelaksanaan PPL II, dosen Pembimbing setidaknya 2 kali melakukan

monitoring terhadap aktivitas kegiatan PPL II. Dosen pembimbing melakukan

monitoring aktivitas mahasiswa tidak hanya kegiatan pertemuan pelajaran di

sekolah melainkan juga aktivitas kegiatan sekolah yang di ikutii dan yang di

ijinkan ikut oleh sekolah mitra.

Dosen penguji dalam pelaksanaan pengujian, dapat melakukan pengujian

terhadap mahasiswa calon dosen yaitu pada waktu akhir masa kegiatan PPL II.

Dosen penguji di ijinkan mengikuti tatap muka mahasiswa calon guru terhadap

siswa pada waktu kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut. Kemudian hasil

pengujia di serahkan ke UPT microteaching sebagai pengelola PPL II. Kemudian

diteruskan kepada jurusan sebagai arsip jurusan dan ke BAAK sebagai hasil studi

kegiatan PPL II.

Dalam waktu yang tidak ditentukan ketika terjadi sesuatu hal, UPT

microteaching berhak memanggil pulang mahasiswa calon guru. Hal tersebut

terjadi jika terdapat pelanggaran atau kegiatan mahasiswa calon guru di luar

tanggungan kegiatan PPL II yang dapat menimbulkan masalah. Selain itu hal di

atas juga dilakukan jika terjadi ketidakmampuan mahasiswa calon guru dalam

mengikuti kegiatan PPL II, atau mendapat penolakan dari siswa atau sekolah

mitra. Hal – hal lain yang dapat mencoreng nama baik almamater STKIP PGRI

NGAWI juga bisa mengakibatkan pemanggilan pulang mahasiswa calon guru

(14)

yang sedang ikut dalam kegiatan PPL II. Mahasiswa calon guru yang mengalami

pemanggilan pulang akan diangap tidak mengikuti PPL II, dan kepadanya

diberikan nilai D.

Pada akhir waktu kegiatan PPL II masing – masing mahasiswa dalam satu

jurusan dan dalam satu kelompok masing – masing sekolah melakukan pelaporan

secara tertulis. Laporan tertulis kelompok dalam satu sekolah mitra menjelaskan

kegiatan yang dijalankan satu kelompok selama mengikuti kegiatan di sekolah

mitra tersebut. Sedangkan laporan satu jurusan dalam kelompok tersebut

menjelaskan pelaksanaan kegiatan pengajaran dan perangkat pengajaran yang

disusun untuk menjalankan kegiatan PPL II oleh masing masing mahasiswa.

Untuk laporan satu kelompok diketahui oleh ketua kelompok dan kepala

sekolah, sedangkan untuk laporan mahasiswa dalam satu jurusan dalam kelompok

tersebut ditandatangani oleh masing – masing mahasiswa, dosen pembimbing,

guru pamong dan kepala sekolah. Pengumpulan kedua laporan tersebut paling

lambat 1 minggu setelah kegiatan PPL berakhir.

Unit UPPL kemudian melakukan evaluasi hasil kegiatan PPL II yang telah

berlangsung. Mendasar dari laporan mahasiswa, dari angket refleksi yang di

berikan kepada sekolah mitra, UPPL kemudian melakukan perangkuman risalah

dan menyampaikan evaluasi kepada seluruh pihak yang terkait. Pihak terkait

tersebut meliputi Pembantu ketua II, LPMP, KaProdi, dan dosen pengajar

microteaching.

B. RINCIAN KEGIATAN PPL II

Program Pengalaman Lapangan dilaksanakan secara seimbang, terpadu dan

terarah. Artinya mahasiswa calon pendidik dibimbing oleh Guru Pamong, Dosen

Pembimbing, kepala Sekolah dan petugas lapangan dalam berbagai kegiatan

pengalaman lapangan berdasarkan koordinasi pelaksanaan masing -masing.

Program Pengalaman Lapangan dilaksanakan dengan sistem blok dimana para

(15)

Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan meliputi materi kegiatan yang

berkaitan dengan :

Observasi

Orientasi Lapangan

Pelatihan Ketrampilan Dasar Mengajar

Pelatihan Ketrampilan Mengajar dan Pengembangan Model Pembelajaran

Inovatif serta tugas-tugas keguruan lainnya secara terbimbing.

Pelatihan Ketrampilan Mengajar dan Pengembangan Model Pembelajaran

Inovatif serta tugas-tugas lainnya secara mandiri

Ujian Praktek Mengajar.

Oleh karenanya peserta PPL II sudah harus lulus pada matakuliah di atas pada

semester sebelumnya. Adapun mekanisme pelaksanaan pelatihan dan

pembimbingan dalam tahap –tahap pelaksanaan PPL ditentukan sebagai berikut :

Keterangan :

: 1 = Observasi Orientasi

: 2 = Pelatihan Ketrampilan Mengajar dan Tugas Lainnya Secara Terbimbing

: 3 = Pelatihan Ketrampilan Mengajar dan Tugas -tugas Keguruan lainnya secara

Mandiri

: 4 = Ujian tengah semester

: 5 = Pelaksanaan Latihan Mengajar Secara Terbimbing dan Mandiri

: 6 = Ujian akhir semester praktek mengajar

(16)

Secara rinci Mekanisme pelaksanaan pelatihan dan pembimbingannya adalah

sebagai

berikut :

1. Observasi

Sebelum mengalami latihan yang sebenarnya tiap calon diwajibkan menempuh

masa observasi yang dimaksudkan agar mahasiswa calon guru mengenal dengan

baik lapangan/sekolah yang menjadi tempat tugasnya.

a. Kondisi Lingkungan

• Lingkungan fisik : misalnya gedung, ruang belajar, alat -alat yang

tersedia/media mengajar, perpustakaan, ruang guru, aula, cafetaria, kamar

kecil/WC, tempat sepeda dan sebagainya.

• Latar Belakang siswa pada umumnya.

• Pelaksanaan administrasi dan organisasi sekolah

• Kegiatan-kegiatan ekstra maupun intra kurikuler yang berlaku

Untuk memperoleh data yang menyangkut lingkungan fisik mahasiswa dapat

menggunakan form (terlampir).

b. Observasi kelas pada umumnya

• Situasi kelas pada umumnya

• Keadaan ruang dengan pelatarannya

• Kemungkinan adanya kekhususan pada suatu kelas tertentu

c. Observasi guru pada umumnya

Hubungan kerja Kepala Sekolah dengan guru, antar teman sejawat, dengan murid

(17)

• Cara mempersiapkan program pembelajaran/.

• Cara memberikan bimbingan khusus.

• Pelaksanaan mengajar.

• Sikap phisik di depan kelas.

• Cara menggunakan media baik klasikal maupun individual.

• Pelaksanaan evaluasi.

Untuk melaksanakan observasi ini guru pamong diminta untuk memberikan

paling tidak satu kali model les ke para praktikan. Dalam melakukan observasi ini

mahasiswa praktikan melakukan inventarisasi .

d. Observasi teman mengajar

Bila seorang calon melaksanakan tugas latihan mengajar, beberapa orang teman

lain dapat mengikutinya di kelas kemudian mendiskusikan bersama dengan

pamong dan pembimbing. Waktu dan pelaksanaan observasi disesuaikan dengan

kondisi masing –masing sekolah. Hasil dari kegiatan observasi disusun mahasiswa

dalam suatu laporan tertulis dengan ketentuan sebagai berikut

1) Laporan observasi ditulis sendiri (tulis tangan /diketik) oleh masing-masing

praktikan. Dimungkinkan adanya bagian -bagian tertentu yang tidak perlu

ditulis tangan/diketik, misalnya fotocopyan daftar -daftar, format-format dan

sebagainya.

2) Laporan observasi dibuat rangkap 2 dengan ketentuan

- 1 exemplar untuk : sekolah mitra/ guru pamong

- 1 unit exemplar untuk : praktikan (yang asli)

(18)

4) Ditetapkan contoh terlampir (halaman ) cetak biasa Ukuran kwarto

5) Bagian depan pada lembar pengesahan ditanda tangani oleh Guru pamong,

Dosen Pembimbing dan Kepala Sekolah serta ada cap sekolah

2. Pelatihan Ketrampilan Mengajar dan Tugas Lainnya Secara

Terbimbing

a. Latihan mengajar

1) Latihan mengajar terbatas (sederhana)

Merencanakan dan membuat RPP untuk satu kali pertemuan.

Memilih dan menggunakan strategi mengajar model pembelajaran yang

cocok.

2) Latihan mengajar lengkap dengan bimbingan

Merencanakan unit pengajaran. .

Memilih dan menggunakan beberapa strategi mengajar

Memilih dan membuat dan menggunakan media pengajaran yang cocok.

Mengevaluasi pelaksanaan pengajaran.

Menganalisis pelaksanaan pengajaran.

Proses pembimbingan dilaksanakan dengan Supervisi klinis

Frekuensi latihan mengajar terbimbing minimal 6 kali dengan 6 RPP diselingi

diskusi balikan supervisi klinis.

Untuk kelas pararel yang materinya sama. RPP dapat lebih dari satu apabila

metode dan KBM nya dirubah/disesuaikan.

(19)

1) Partisipasi dalam kelas, ikut mengganti temannya yang tengah latihan

mengajar.

2) Partisipasi di Sekolah

Kegiatan ekstrakurikuler

Piket sekolah

3) Partisipasi dalam pertemuan orang tua murid dan guru

4) Latihan melaksanakan administrasi kependidikan

Administrasi Sekolah

Administrasi Kelas

Administrasi Kepegawaian

5) Frekuensi kegiatan ini pengaturannya oleh guru pamong sesuai kondisi

setempat.

3. Pelatihan Ketrampilan Mengajar dan Tugas -tugas Keguruan lainnya

secara Mandiri

a. Latihan mengajar

• Merencanakan beberapa unit pelajaran dari satu unit course.

• Memilih dan menggunakan berbagai strategi mengajar yang tepat.

• Melaksanakan beberapa model pembelajaran inovatif

• Melaksanakan rencana pengajaran yang sudah direncanakan.

• Mengevaluagi hasil pengajaran.

• Menganalisa pelaksanaan pengajaran tiap unit

• Menganalisa hasil-hasil evaluasi

(20)

• diskusi balikan supervisi.

b. Tugas Keguruan lainnya.

Sama dengan tugas-tugas keguruan yang telah disebutkan di atas kegiatan ini

dilaksanakan secara mandiri.

4. Pelaksanaan Latihan Mengajar Secara Terbimbing dan Mandiri

Untuk latihan terbimbing sekurang-kurangnya 6x latihan

Untuk latihan mandiri sekurang-kurangnya 4x latihan

C. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PPL II DI SEKOLAH

Minggu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1

2

3

4

5

6

Keterangan :

: 1 = Observasi Orientasi

: 2 = Pelatihan Ketrampilan Mengajar dan Tugas Lainnya Secara Terbimbing

: 3 = Pelatihan Ketrampilan Mengajar dan Tugas -tugas Keguruan lainnya secara

Mandiri

: 4 = Ujian tengah semester

: 5 = Pelaksanaan Latihan Mengajar Secara Terbimbing dan Mandiri

(21)

BAB III

PENILAIAN

A. Penilaian

1. Yang berwenang menilai

a. Guru Pamong

b. Dosen pembimbing.

c. Kepala Sekolah Mitra.

2. Penilaian bersifat

a. Terbuka artinya diketahui sendiri mungkin segala informasi yang relevan

dengan penilaian PPL oleh pihak yang dinilai dan penilai.

b. Utuh, artinya penilaian PPL harus dilakukan secara utuh agar informasi

yang diperoleh tentang penampilan mahasiswa merupakan informasi yang

lengkap dan utuh pula.

c. Luwes dan sesuai, artinya penilaian pelaksanaan dan program PPL harus

disesuaikan dengan kondisi dan situasi pelatihan.

d. Berkesinambungan artinya penilaian kinerja mahasiswa harus dilakukan /

dijadwalkan secara berkesinambungan.

3. Sasaran Akhir Penilaian

a. Latihan praktek mengajar

b. Ujian praktek mengajar

c. Kepribadian dan sosial praktikan

d. Laporan observasi

(22)

4. Prosedur Penilaian

Pada dasarnya penilaian untuk setiap bentuk kegiatan dalam melaksanakan

PPL ini harus menggunakan format penilaian tertentu. Untuk memudahkan

pemakainya /penggunanya format penilaian dibuat dengan bentuk check list.

Setiap butir dari aspek

yang dinilai menggunakan rentang skala/nilai (rating scale) dari 0 - 100.

Penetapan /justifikasi dalam penilaian menggunakan skala deskriptor yang sesuai

dengan butir - butir aspek yang dinilai.

Penilaian latihan mengajar dilakukan oleh Guru Pamong dengan menggunakan

Form Latihan Mengajar. Aspek-aspek yang dinilai adalah :

• Rencana pelaksanaan Pembelajaran yang terdiri dari 17 (tujuh belas)

kemampuan

• Prosedur pembelajaran yang terdiri dari 27 (dua puluh tujuh) kemampuan.

• Kompetensi kepribadian yang terdiri dari 8 (delapa n) kemampuan.

• Kompetensi sosial terdiri dari 6 (enam) kemampuan

Sebagai mahasiswa calon pendidik, sekurang -kurangnya ada empat kompetensi

yang perlu dinilai. Setiap kompetensi mempunyai seperangkat aspek.

1) Komponen persiapan tertulis terdiri atas

a) Tujuan dan penilaian materi pengajaran

Perumusan tujuan pembelajaran

Kesesuaian materi pengajaran dengan indikator

b) Strategi mencapai tujuan

(23)

Perencanaan kegiatan pembelajaran

Perencanaan penggunaan alat bantu mengajar /alat perlengkapan /media

dan lapangan

Penyusunan alat evaluasi

2) Kompetensi praktik mengajar dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok.

a) Penguasaan bahan pelajaran

b) Kualitas proses belajar mengajar

Penjelasan maksud dan tujuan pembelajaran

Penyampaian informasi dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar

serta suara yang jelas.

Ketrampilan memberi contoh

Penggunaan alat bantu mengajar /alat perle ngkapan dan lapangan.

Bentuk instruksi tugas

Bentuk instruksi perintah

Ketetapan menggunakan waktu

Pencapaian tujuan pengajaran

c) Kualitas interaksi belajar mengajar

Gaya dan antusisme mengajar

Dorongan motivasi

Memberi bantuan verbal

Memberi bantuan fisikal/tindakan

Perhatian pada individu masing-masing siswa

(24)

Koreksi individual

Koreksi umum

Pembagian giliran.

Jumlah giliran

3) Komponen personal terdiri atas enam komponen yaitu

a) Disiplin menjalankan tugas yang diberikan kepala sekolah/Guru Pamong

b) Disiplin menjalankan tugas yang diberikan Dosen Pembimbing

c) Kepemimpinan dalam menangani tugas dan masalah yang dihadapi di

dalam kelas/ di lapangan.

d) Tanggung jawab dalam menjalankan tugas

e) Ketetapan kehadiran waktu mengajar

f) Etika (pakaian, tindakan, rambut, ucapan dan sebagainya)

4) Kompetensi sosial terdiri atas enam komponen yaitu

a) Kualitas pergaulan dengan siswa di sekolah

b) Kualitas pergaulan dengan para pamong

c) Kualitas pergaulan guru dengan guru -guru sekolah

d) Kualitas pergaulan dengan petugas administrasi dan petugas lain

e) Kualitas pergaulan dengan pimpinan petugas setempat

f) Kerjasama dengan rekan mahasiswa praktikan.

B. Macam – Macam Penilaian.

1. Penilaian RPP

Penilaian RPP dilakukan oleh guru pamong menggunakan descriptor dan

format yang ada. Penilaian dilakukan setiap RPP yang digunakan untuk tampil di

depan kelas. Kesesuaian RPP dengan hasil tampilan merupakan pengukuran

(25)

rata setiap RPP yang dinilai kemudian di masukkan ke dalam tabel format rekap

nilai akhir semester PPL II.

2. Rata – rata latihan Mengajar

Menggunakan format pengamatan yang ada, guru pamong menilai setiap

penampilan latihan mahasiswa. Hasil penilaian dari setiap penampilan kemudian

di rata – rata, hasilnya kemudian di masukkan ke dalam tabel format rekap nilai

akhir semester PPL II.

3. Ujian Praktek

Penilaian ujian praktek mengajar dilakukan oleh dosen pembimbing beserta

guru pamong yang dilakukan secara terjadwal. Aspek yang dinilai sama dengan

pada latihan Praktek Mengajar. Setelah melakuakn penilaian formulir hasil

penilaian dimasukkan kedalam table rekap niai akhir semester PPL II.

4. Penilaian Kepribadian

Penilaian Kepribadian praktikan dilakukan oleh Guru Pamong dengan

menggunakan Form terlampir. Dalam hal ini Kepala Sekolah, Dosen Pembimbing

dan sebagainya dapat memberikan masukan kepada Guru Pamong. Aspek-aspek

yang dinilai adalah Kedisiplinan, Tanggung jawab,Kepemimpinan, Kerjasama,

Kejujuran, dan Kesopanan.

5. Penilaian Observasi

Penilaian Laporan Observasi dilakukan oleh Guru Pamong dengan

menggunakan Form terlampir. Aspek -aspek yang dinilai adalah Kebenaran isi

(26)

6. Penilaian Tugas Administrasi

Penilaian tugas administrasi oleh Guru Pamong dengan menggunakan form

terlampir. Tentang jenis kegiatan dan tanggal pelaksanaan tergantung kepada

tugas-tugas administrasi yang dikerjakan oleh mahasiswa praktikan sebagaimana

yang ditugaskan oleh guru pamong. Tugas administrasi yang dimaksudkan adalah

tugas pembuatan perangkat kelengkapan mengajar, perangkat media bahan ajar,

perangkat evaluasi pembelajaran.

7. Penilaian Tugas Kokurikuler dan ekstrakurikuler

Penilaian tugas kokurikuler dan ekstrakurikuler oleh Guru Pamong dengan

menggunakan Form terlampir. Tentang jenis -jenis kegiatan kokurikuler maupun

ekstrakurikuler tergantung jenis tugas – tugas yang diberikan oleh Guru

Pamongnya.

8. Nilai akhir PPL II.

Dari keseluruhan jenis penilaian yang bisa diambil oleh dosen

Pembimbing, dosen penguji dan guru pamong. Kemudian secara komulatif

dilakukan penjumlahan sesuai dengan bobot masing masing yaitu:

1. Penilaian rata – rata RPP x 3 = A

2. Penilaian rata – rata latihan mengajar x 4 = B.

3. Hasil ujian Praktek x 5 = C

4. Penilaian Kepribadian x 2 = D

5. Penilaian Kompetensi sosial x 2 =E

6. Memberikan Bimbingan Belajar x 2 = F

7. Penilaian laporan Observasi x 2 = G

8. Penilaian Tugas Administrasi x 1 = H

9. Penilaian Tugas Kokurikuler dan ekstrakurikuler x 1 = I

(27)

=

C. Laporan Hasil Akhir Program

1. Laporan oleh mahasiswa

Di akhir kegiatan PPL II mahasiswa diminta menyusun laporan sebanyak dua

laporan. Pertama laporan yang disusun oleh kelompok mahasiswa yang berada

dalam sekolah mitra yang sama. Laporan ke dua adalah laporan yang di susun

oleh masing – masing mahasiswa selama mengikuti kegiatan PPL II dalam

bimbingan guru pamong. Laporan kegiatan ini keduanya di tujukan kepada ketua

STKIP PGRI NGAWI yang dikumpulkan melalui Unit Mikroteachig STKIP

PGRI NGAWI. Format ke dua laporan ini dapat dilihat pada lampiran.

2. Pengumpulan lembar administrasi oleh guru pamong.

Di akhir kegiatan PPL II, guru pamong bersama dosen Pembimbing

melakukan rekapitulasi penilaian nilai akhir (format terlampir). Guru pamong

berkewajiban untuk menanda tangani format rekap penilaian bersama dosen

Pembimbing dan mengetahui kepala sekolah mitra. Format nilai akhir Seluruh

Peserta PPL II di sekolah mitra yang telah diisi dan di tandatangani di masukkan

kedalam amplop tertutup dan diserahkan kepada UPT Microteaching STKIP

PGRI NGAWI selaku pelaksana PPL II.

3. Kegiatan administrasi akhir dosen Pembimbing.

Di akhir kegiatan dosen Pembimbing memiliki kewajiban ikut menyelesaikan

penilaian pada format rekap penilaian akhir bersama guru pamong. Dosen

Pembimbing di sekolah mitra juga memiliki kewajiban untuk menandatangani

(28)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Kseimpulannya, bahwa pembelajaran dengan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada materi

berikan oleh guru lewat media pembelajaran Youtube , siswa dapat mempraktekkan cara gerakan Lari cepat dan melompati rintangan dengan benar di rumah masing-masing.

 Jumlah penumpang Angkutan Laut Dalam Negeri yang datang pada bulan Februari 2015 mencapai 9.041 orang atau turun 0,08 persen dibanding bulan sebelumnya, sedangkan Jumlah

Tahap awal dari sistem adalah penentuan frekuensi kerja dan perhitungan link budget. Dari perhitungan link budget diperoleh besarnya daya pancar yang dibutuhkan, sehingga

Nutrisi Makanan pembangun tubuh yg berguna dalam proses pertumbuhan Karbohidrat Untuk menjaga tubuh terhindar dari penyakit / makanan pelindung Lemak Berguna untuk membentuk tulang

Secara kelompok siswa dapat menjelaskan bahan dokumentasi dari berbagai sumber secara berdiskusi sesuai dengan ketentuan dengan mengerjakan tugas terkait pada LP 2 :

Karena kecepatan angin meningkat dengan tinggi, menara tinggi memungkinkan turbin untuk menangkap lebih banyak energi dan menghasilkan listrik lebih banyakN. Wind direction

Nama Pancasila Sebagai Dasar Negara meskipun tidak tertulis secara resmi didalam Pembukaan dan Batang Tubuh maupun Penjelasan UUD 1945, tapi sudah cukup jelas