• Tidak ada hasil yang ditemukan

5 Kebijakan dan Manajemen Korban Masssal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "5 Kebijakan dan Manajemen Korban Masssal"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

KEBIJAKAN &

MANAJEMEN

KORBAN MASAL

INDRAVERI.M.KES

(2)
(3)

TWMS2010 3

:

peristiwa atau rangkaian peristiwa yg

mengancam dan menganggu kehidupan dan

penghidupan masyarakat yg disebabkan baik

oleh alam dan/atau non alam maupun faktor

manusia sehingga

mengakibatkan timbulnya

korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,

kerugian harta benda dan dampak psikologis.

(UU. NO 24 – 2007)

(4)

Korban akibat kejadian dengan jumlah

relatif banyak oleh karena sebab yang

sama dan perlu mendapatkan pertolongan

kesehatan segera dengan menggunakan

sarana, fasilitas, dan tenaga yang lebih

dari yang tersedia hari-hari.

Pengertian Korban Massal

(5)

KORBAN MASAL

Korban dalam jumlah banyak dengan masalah

kesehatan dan tidak dapat ditangani secara adekuat.

Korban masal dapat terjadi pada keadaan sehari-hari

maupun saat terjadi bencana

Sering disebabkan karena keterbatasan jumlah penolong

maupun karena keterbatasan fasilitas pertolongan (alat transportasi, komunikasi, alat kesehatan, ruang

(6)
(7)

KECELAKAAN

TRANSPORTASI

Tampak salah Gerbong ( ke – 8 ) yang terguling dan menimpa rumah penduduk. Dari Gerbong ini ada beberapa korban meninggal, tapi

(8)
(9)

CONTOH

PANDEMI INFLUENZA

1918. Pandemi influenza Spanyol (H1N1),

kematian sekitar 40-50 juta orang

1957. Pademi influenza Asia (H2N2), kematian

sekitar 2-4 juta orang.

1968. Pandemi influenza Hongkong (H3N2),

(10)

PERIODE PANDEMI

FASE .6.

penularan yg meningkat dan berkesinambungan

pada masyarakat umum

PERIODE PASCAPANDEMI

(11)

APAKAH AKAN BERULANG KEMBALI ?

SIAPKAH KITA

BAGAIMANA KITA

BELAJAR DARI

(12)
(13)

TWMS2010 13

KORBAN BENCANA

(DISASTER VICTIMS)

Pasien cedera Pengungsi

Pasien

meninggal

1

2

(14)

PENANGANAN KORBAN MASAL

PADA BENCANA

Setiap petugas harus memiliki kemampuan

melakukan analisis tentang permasalahan

korban pada kejadian bencana.

Karakteristik korban

1. Korban meninggal

(15)

BENCANA YG MENYEBABKAN

KORBAN MASAL

15 TWMS 2013

ANALISIS KORBAN

BERDASARKAN KEJADIAN BENCANA PENTING DILAKUKAN UNTUK

(16)

TWMS2010 16

(17)

Korban tenggelam

masalah utama

120.000 meninggal,

93.088 hilang ,

4.632 cedera

BELAJAR DARI PENGALAMAN

(18)

Kerusakan infrastruktur akan merupakan sumber

munculnya vektor penyakit Rusak atau hancurnya

fasilitas kehidupan yg penting, akan menjadi masalah bagi korban selamat

diperlukan

• sumber air bersih • , sumber listrik

(19)

FASILITAS KESEHATAN

Sulit mendapat bantuan dari luar daerah karena

kerusakan infrastruktur (jalan , jembatan, pelabuhan, bandara)

Bantuan internasional bukan hanya bantuan medis

teknis tetapi termasuk penunjang misalnya

telekomunikasi, tenda tenda dan air bersih, transportasi terutama helikopter.(evakuasi pasien / pengiriman tim medis kelokasi)

(20)

PERMASALAHAN PENANGANAN

KORBAN MENINGGAL MASAL

Sulit melakukan identifikasi korban,

(21)

PENANGANAN

Mitigasi : perlu perencanaan pemukiman tidak di zona

ancaman Tsunami

Saat kejadian : Korban meninggal banyak , perlu

penanganan korban mati masal (instansi mana yang akan memimpin) ancaman wabah bila terjadi

keterlambatan pemakaman.

 Fasilitas kesehatan kemungkinan hilang dan

(22)

DVI

Disaster victim identification : biasanya digunakan pada

man made disaster seperti kecelakaan pesawat terbang, kecelakaan industri, ledakan bom- terorisme

Identifikasi diperlukan untuk legal aspek terutama untuk

keluarga yg ditinggalkan

DVI pada korban bencana dilakukan dengan mencari

kesesuaian antara data ante mortem dan data post mortem .

(23)

DVI

Disaster victim identification : biasanya digunakan pada

man made disaster seperti kecelakaan pesawat terbang, kecelakaan industri, ledakan bom- terorisme

Identifikasi diperlukan untuk legal aspek terutama untuk

keluarga yg ditinggalkan

DVI pada korban bencana dilakukan dengan mencari

kesesuaian antara data ante mortem dan data post mortem .

(24)

APA YANG KITA PELAJARI

Mitigasi

 Penyiagaan masyarakat memberi pendidikan dan

pelatihan pada zona tsunamie,

 Membuat sistem peringatan dini

Saat bencana :

 setiap wilayah menetapkan penanganan korban mati

masal (multi sektor).

 Melakukan pencegahan kemungkinan terjadinya wabah

penyakit akibat kerusakan atau banyaknya korban meninggal

(25)
(26)

5. Toru

6. Angkola

8. Sumpur

1.Seulimeum

13. Dikit 14. Ketaun

11. Suliti 15. Musi

16. Manna

17. Kumering

18.Semangko

19.Sunda 9. Sianok

7. Barumun

4. Renun 2. Aceh

3. Tripa

10. Sumani

12. Siulak

Jawa-Sumba Subductio n

Philippine Subduction

Irian Subducti on

N.

Sulawesi Subducti

on E. Molucca Subduction

Banda Sea Subducti on

W.

Molucca Subducti on

Timor Subduction S.

Sumatra Subducti

56. Sulu thrust

50. Palu-Koro

53. Poso

58. Lawanopo 57. Gorontalo

52. Walanae 55. Tolo thrust 51. Matano

54. Batui thrust

73. Sorong-Maluku 72. Sula-Sorong

71. Tarera-Aidun

70. Yapen 75. Ransiki 74. Sorong

79 Highland thrust belt 77. Manokwari trench

76. Membrano thrust tbelt

78. Lowland 34. Wetar back arc

36. Flores back arc 33. Semarang

34. Jogja 30. Bumiayu

32. Cimandiri

31. Baribis

GEMPA TEKTONIK DI

INDONESIA

(27)

http://mediadidik.blogspot.com/2009/09/segitiga-kehidupan-tips-aman-saat.html

GEMPA BUMI

Apa yang bisa kita

pelajari

MASALAH KESEHATAN TERGANTUNG

(28)

PERMASALAHAN AKIBAT GEMPA

1. STRUKTUR BANGUNAN MASIH DAPAT DIGUNAKAN/ TIDAK

2. INTALASI PEMIPAAN RUSAK/ TIDAK (SALURAN AIR, LISTRIK )

3. EVAKUASI SULIT KARENA KERUSAKAN JALAN , JEMBATAN

(29)

TWMS2010 29

KARAKTERISTIK KASUS

AKIBAT GEMPA

Banyak korban yang

meninggal sebelum regu/ team penolong tiba di lokasi (angka kematian > 10% s/d 85% jumlah penduduk)

 Kebakaran dapat merupakan Bencana

sekunder pasca gempa dan jumlah korban akan

bertambah.

Trauma multiple (Terutama trauma tumpul, terbanyak

patah tulang) dan perdarahan (syok),

(30)

TWMS2010 30

PERMASALAHAN PERTOLONGAN PD GEMPA

KESULITAN RESCUE KESULITAN EVAKUASI

JUMLAH PENOLONG TERBATAS

FASILITAS PERTOLONGAN TERBATAS

JUMLAH KORBAN CEDERA BANYAK

Kebutuhan

1. Alat berat utk menyingkarkan reruntuhan

2. Alat untuk

deteksi korban dibawah

reruntuhan

3. Alat tranportasi evakuasi

(31)

Kebakaran menjadi ancaman pasca gempa

Contoh;

Kebakaran hebat sesaat setelah gempa Kobe pada Tahun 1995

(32)

KEBUTUHAN AREA RAWAT SEMENTARA

PERMASALAHAN AKSES DAN ALAT TRANSPORTASI KE RS PERLU TEMPAT PENAMPUNGAN ? RS

LAPANGAN( bangun an/ tenda) dan

fasilitasnya alas tidur, air bersih

Alkes

(33)

PENANGANAN

Korban cedera banyak dalam waktu singkat.

Bila diikuti kebakaran akan menambah jumlah

korban.

Penanganan medis , rumah sakit memerlukan

ruang penampungan yg luas, tindakan bedah

penting (fasilitas ,SDM), pencegahan tetanus.

Unit luka bakar

Permasalahan apakah RS dapat digunakan

(34)

Bila memiliki HDP

/HOSDIP

(Hospital

Disater

plan) harus

diaktivasi

1. mobilisasi SDM

2. mobilisasi faslitas, 3. menyiapkan

perluasan area pelayanan

(35)

PENANGANAN PENGUNGSI

Mass casualty

Dapur umum

35 TWMS 2013

(36)

APA YG DAPAT DIPELAJARI

Gempa Jogya

1. Banyak pasien cedera/ trauma :14.220

pembedahan,, (4.115 pembedahan hari ke 1) , keterbatasan peralatan dan fasilitas di RS, perlu pencegahan komplikasi pasca bedah infeksi luka operasi (73 kasus tetnus dan 23 meninggal)

2. Terdapat 2.100.000 pengungsi , terutama bayi dan

anak memerlukan makanan bayi dan susu. Perlu vaksinasi bila pengungsian lebih dari 1 minggu utk mencegah wabah.

(37)

APA YG DAPAT DIPELAJARI

Mitigasi : pada zona gempa perlu pengawasan

infrastrktr bangunan

Saat bencana perlu tim rescue dan tim medis (di

luar RS dan RS) perlu pemeriksaan RS yg masih

bisa digunakan. Perlu penambahan ruangan di RS

dan transportasi antar daerah harus dipikirkan.

Pasca bencana: pelayanan medis didaerah

pengungsian: .

(38)
(39)

Letusan tanggal 30 Agt 2010, pukul 6.23

39 TWMS 2013

(40)

PERMASALAHAN EVAKUASI

BENCANA GUNUNG MELETUS

Awan panas, lahar panas Korban meninggal

Luka bakar bagi korban Luka bakar bagi penolong

Gangguan pernafasan Debu vulkanik

(41)

PENANGANAN

Hal penting.

Perlu masker jumlah banyak ( penolong & korban).,

ANCAMAN GANGGUAN PERNAFASAN

Jumlah Korban cedera dan pengungsi banyak, Waktu

penanganan cukup lama

Penanganan medis gangguan pernafasaan, luka bakar,

(42)

KELOMPOK RENTAN

PENGUNGSI LETUSAN GN MERAPI (KAB MAGELANG) 2010

2489

24268

30145

1214 2378

57 57

(43)

10 Penyakit Terbanyak Pengungsi Merapi Periode 28 Oktober s.d 15 Desember 2010

1417

841 751 739 5370

ISPA Cepalgia Myalgia Hypertensi Batuk Pilek Gastritis Penyakit Kulit (Non Dermatitis) Dermatitis Penyakit Mata Non Conjungtivitis Diare

(44)

44

(45)

APA YG DAPAT DIPELAJARI

Jogya (Letusan Merapi).

1.

Korban sakit banyak (gangguan

pernafasan, cedera dan luka bakar,

gangguan psikologis).

2.

Pengungsi banyak memerlukan

penanganan kesehatan dalam waktu

cukup lama (usia lanjut, anak2)

(46)

Lebih dari 4.979 jiwa atau 1.040 KK di 7 kampung dari 6.186 Jiwa (1.293 KK) penduduk Wasior saat ini dalam keadaan situasi emergency dan menjadi

sasaran kegiatan tanggap darurat dari berbagai lintas sektor.

INTERNAL DISASTER

46 TWMS 2013

(47)

TWMS2010 47

PERMASALAHAN PADA KORBAN BANJIR

• Jumlah yang

meninggal biasanya tidak banyak.( kecuali banjir bandang ada korban meninggal/ tenggelam)

Jumlah korban

yang sakit dan perlu pengobatan sekitar 0, 2- 2, 0% dari total penduduk yg terkena. Kasus Hipothermia, trauma gangguan

(48)

MASALAH KESEHATAN

Banjir bandang dapat menyebabkan banyak

korban meninggal karena tenggelam dan

hipotermia.

Banjir yang terjadi pelahan tidak banyak yang

(49)

PENANGANAN

Penanganan kesehatan terutama pada

pengungsian (perhatikan kelompok rentan) ,

pemeriksaan kesehatan periodik,

Permasalahan kesehatan berhubungan dengan

(50)

Penyiapan area pengungsi

Mass casualty

Dapur umum

(51)

PENANGANAN

Aktivasi kegiatan pra Rumah sakit menjadi

penting baik pelayanan kesehatan individu

maupun kesehatan masyarakat..

Memerlukan tempat penampungan luas, dapur

umum, jamban dalam jumlah banyak, mobilisasi

SDM dan loistik, memberikan edukasi pada

(52)

TWMS2010 52

KARAKTERISTIK

KORBAN TANAH LONGSOR

(53)
(54)

PERMASALAHAN

Tergantung besar/ kekuatan angin, luas daerah

yang terkena, infrastruktur yang rusak

Korban cedera (multiple trauma ) karena

tertimpa benda melayang (

flyng object)

seperti

pada kasus gempa bumi.

(55)

BENCANA NUBIKA/

NBC DISASTER

(56)

NUCLEAR DISASTER

Nuclear bomb , kebocoran reaktor nuklir, kecelakaan pembawa

bahan nuklir (di Indonesia Bandung- Serpong)

Masalah kesehata :

Direct trauma Trauma tumpul/ penetrans disertai panas (Thermal injury)Acute radiation syndrome

 Kerusakakan sel ( stem cell) pada sumsum tulang, infeksi, perdarahan,  GI syndrome (diarrhea,dehydrasi, perdarahan GI tract)

 CNS syndrome (edema & inflamasi otak)  Bila > 70 rad) maka seluruh tubuh terpapar

PENANGANAN MEDIS TRAUMA DAN LUKA BAKAR, RADIASI & KONTAMINASI

(57)

BIOTERORISME

Bahan biologi yg mudah menular dan membuat kepanikan (Anthrax, Botulism, Plague, Small pox, Tularemia,Viral

Hemorrhagic Fevers

Penegakkan diagnosis klinis penting pra Rumah sakit,

(58)

TERORISME/ BENCANA INDUSTRI / BENCANA KIMIA

CHEMICAL DISASTER

Selalu perlu dekontaminasi (mengurangi

paparan bahan kimia pada tubuh manusia)

Permasalahan kesehatan tergantung jenis

bahan kimia;

 menyebabkan gangguan pernafasan) perlu alat bantu nafas.  mengenai kulit, percikan ke mata,

masuk sirkulasi darah

(59)

CLASSIFICATION OF

CHEMICAL AGENT

TOXIC AGENTS

producing injury or death

 Nerve agents (anticholinesterase)

 Chocking agents (chlorine, phosgene)

 Blisters agents (mustard, lewisite-riot control agents)  Blood agents (cyanogens

INCAPACITATING AGENTS

(60)

Tim medis khusus siap dengan proteksi

diri (

Hazmat

team

)

Petgas medis tidak boleh menjadi korban akibat paparan bahan kimia

Prinsip meminimalkan paparan bahan kimia pada tubuhj

korban dan life saving.

Perhatikan pembuangan limbah utk tidak menambah jumlah

(61)

KESIAPAN RUMAH SAKIT RUJUKAN

perlu ada area dekontaminasi

Sekat pembatas (devider) dan shower dihalaman pintu masuk IGD

Singapore General Hospitalwer juga turun Code zebra (activation of the

(62)

Tim pelaksana lanjutan telah siap dengan warna pakaian berbeda dan tugas tetap melakukan

(63)
(64)

Dekontaminasi dilapangan menggunakan tenda yg dilengkapi dengan shower dan dibagian bawah

terdapat tempat pembuangan limbah

Jenis tenda ini Untuk pasien Yg masih

(65)
(66)

PERMASALAHAN

Jumlah korban bervariasi

Jenis kasus bervariasi

Penanganan kesehatan memerlukan:

Triase,(sistem seleksi korban berdasarkan kegawat

daruratannya utk memberikan prioritas pelayanan)

Transportasi . Evakuasi tergantung lokasi kejadian , SDM terlatih,

(67)

Tergantung :

1. Kepadatan penduduk ,

2. Geografidaratan/kepulauan )

3. Ada/ tidak infra struktur transportasi,

komunikasi

4. Ada/ tdk Rumah sakit/ Fas kesehatan

5. Organisasi, koordinasi, tata kerja

BUKAN HANYA MASALAH MEDIS TEKNIS

(68)
(69)

EMERGENCY MEDICAL SERVICE SYSTEM

Emergency Dep HCU, ICU, OR

Resources :

Personnel, Facilities, Equipment

Organization Procedures

(70)

PERMASALAHAN DALAM PENANGANAN

BENCANA

(Disaster problem)

1. Pada umumnya tidak ada persiapan (unprepared) 2. Tidak didahului adanya pemberitahuan (no notice) 3. Adanya risiko bagi petugas (high personnel risk)

(71)

PRINSIP PENANGANAN MUSIBAH DGN

KORBAN MASAL

Diperlukan kerjasama berbagai unit kerja dengan

memanfaatkan sumber daya yang ada (efisiensi

sumber daya)

(72)

TWMS2010 72

Keberhasilan penanganan

Dipengaruhi komponen;

1.

Organisasi

2.

Fasilitas (sarana & prasarana)

3.

Komunikasi

4.

Dokumentasi & data

(73)

BENCANA/

KORBAN MASAL

JUMLAH KORBAN YG DAPAT

DISELAMATKAN

PERMASALAHAN:

1. Jumlah korban 2. Kondisi korban 3. Keadaan Geografi

4. Kemudahan

mendapat fasilitas

5. SDM

TERGANTUNG

1. Organisasi 2. Fasilitas

3. Komunikasi

4. Data/ Documen

5. Manajemen

TINDAKAN/ OPERASIONAL

(74)

DIPERLUKAN POSKO (OPERATION CENTER)

(CONTOH DINEGARA LAIN)

MEDICAL STAFF

POLICE OFFICER FIRE BRIGADE

SOCIAL

(75)

PERLU FASILITAS- TRANSPORTASI

HELP...!

AMBULANS STANDAR ???

(KENDARAAN , PETUGAS, PERALATAN)

(76)

Perlu Fasilitas

komunikasi

Radio HF

(77)
(78)

TATA KERJA

PRA RUMAH SAKIT (dilokasi kejadian)

DI RUMAH SAKIT (terutama kesiapan

IGD)

ANTAR RUMAH SAKIT (koordinasi

(79)

PRA RUMAH SAKIT

(PRE HOSPITAL

)

PENANGANAN DI LAPANGAN

(80)

DI AREA

MUSIBAH

LAKUKAN PENILAIAN AREA TSB AMAN ATAU TIDAK UNTUK PENOLONG, LAKUKAN KERJA SAMA UTK PENGAMANAN LOKASI

LAKUKAN PENILAIAN CEPAT ADAKAH ANCAMAN KEMATIAN ATAU TIDAK

LAKUKAN pertolongan pertama/stabilisasi-evakuasi

PENANGANAN DALAM KOORDINASI DGN

(81)

PEMBAGIAN AREA BENCANA

(BILA TDK LUAS) DILAPANGAN

(k

RED ZONE (area penyelamatan)

Lokasi bencana, lokasi kerja tim rescue, polisi,” tim medis” tergantung aman /tdk utk melakukan pertolongan pertama

YELLOW ZONE (area pertolongan

medis)

Lokasi pos lapangan dan tim pendukung

GREEN ZONE (area penunjang)

Lokasi utk media masa, lokasi menunggu bagi keluarga korban, lokasi utk

pemberian penjelasan / info, utk tim relawan

(82)

PENOLONG PERTAMA PADA KASUS GAWAT DARURAT

MEDICAL FIRST RESPONDER

(orang awam, petugas pemberi layanan publik,

dokter & perawat)

82 TWMS 2013

Bagaimana masyarakat

(83)

PENOLONG PERTAMA SECARA MEDIS

(MEDICAL FIRST RESPONDER)

TRIAGE TREAT

TRANSPORT

(84)

AREA TRIAGE

Lakukan seleksi korban

Untuk memberikan prioritas

pelayanan

(85)

ARUS PELAYANAN KORBAN DILAPANGAN prinsip satu arah tidak bersilang

(“3 T rule” ; TAG/TRIASE – TREAT – TRANSFER)

RAWAT

(area pendukung, Info publik)

Ke

(86)

BAGAIMANA MEMBUAT

RUMAH SAKIT LAPANGAN

PERLU

(87)

KEBUTUHAN DI LAPANGAN

RUMKIT LAP

(88)
(89)

PEDOMAN

EVAKUASI MEDIS

DIREKTORAT BINA PELAYANAN MEDIK DASARDEPARTEMEN KESEHATAN Edisi 1 - 2007

Pada setiap kegawat daruratan medik diperlukan upaya untuk memindahkan penderita/ korban ke fasilitas pelayanan medik agar mendapat

pelayanan medik yang dibutuhkan.

Evakuasi medik atau medical evacuation

(Medevac) dengan menggunakan sarana

transportasi darat (ambulans, kereta api dll),

transportasi air (kapal sungai, kapal laut dll)

transportasi udara (pesawat rotary wing,

(90)

TRANSPORTASI PASIEN GAWAT DARURAT

(GD) PRA RUMAH SAKIT

Memprioritaskan pasien G.D yg memerlukan pelayanan

RS dengan segera, Stabilkan dulu untu Airway & Breathing problem.

Awak (kru) ambulans terampil dalam pertolongan GD

(mampu melakukan life support, mengawasi stabilisasi korban)

Dilengkapi fasilitas life support (A,B,C problem)Dilengkapi alat komunikasi (sbl sampai RS tujuan

(91)

TRANSPORTASI PASIEN TIDAK G.D.

Pasien tdk dalam keadaan G.D / tidak perlu

pertolongan segera, dapat dievakuasi tanpa

menggunakan ambulans, digunakan kendaraan

tergantung fasilitas transport tersedia. Tujuan ke tempat penampungan yg ditentukan

Korban meninggal dievakuasi ke R.S dgn fasilitas

forensik, sebaiknya menggunakan dgn kendaraan

(92)

TWM Ambulance

service mei 2007 92

AMBULANS TYPE II –USA

(93)

AMBULANS UDARA

FIXED WING (jarak jauh)ROTARY WING (perlu

tempat pendaratan)

Memerlukan persyaratan

khusus

Ambulans sungai (tidak pada sungai arus

deras)

(94)

PERMASALAHAN

Bila rujukan pasien tdk dimungkinkan (daerah

terpencil, pedalaman, kepulauan, tertinggal)

diperlukan

penguatan Puskesmas

(SDMnya,

Fasilitasnya) dan

dijalankan

rujukan

konsultasi

dengan menggunakan teknologi

komunikasi dan media.

(95)

POLA PELAYANAN RUJUKAN

RUJUKAN PASIEN

RUJUKAN KONSULTASI

 PELAYANAN KOMUNIKASI/TELEMEDICINE

(peningkatan jangkauan pelayanan)

 PELAYANAN DOKTER TERBANG (menggunakan

fasilitas transportasi yang tersedia)

(96)

PENANGANAN

(97)

Hospital Disaster Plan

Internal disaster plan (bencana terjadi di RS)

External disaster plan (bencana terjadi diluar RS :

mengirim tim kelapangan, menerima korban di RS)

Memerlukan perencanaan

1. Organisasi & tata kerja (tata laksana)

2. Sumber daya : SDM, fasilitas (peralatan/ obat) & dana

(98)

PELAJARAN DARI KEJADIAN SEBENARNYA . Kebakaran di

RSU NUSA TENGGARA BARAT

(99)

UNIT RADIOLOGI

(100)

PERENCANAAN RUMAH SAKIT PADA

PENANGANAN KORBAN MASAL

Mobilisasi SDM

(petugas medis: dokter/

perawat , nonmedis: keamanan, staf penunjang

komunikasi/ farmasi/ gizi/ lab dll)

Mobilisasi sarana – prasarana

(

ambulans,

peralatan medis, bahan medis habis pakai, obat

dll)

Perluasan area kegiatan

di rumah sakit

(101)

AKSES MASUK

OUTPATIENT DEPARTMENT (POLIKLINIK)

EMERGENCY

DEPARTMENT (ED)

(102)
(103)
(104)
(105)

APRIL 2011 TWMS 2011 105

SIAPKAH KITA ...?

BAGAIMANA SEKARANG APAKAH KITA SUDAH SIAP

(106)

april 2011 TWMS

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesesuaian maupun kesenjangan antara rancangan, perangkat, pelaksanaan, dan efektivitas penilaian berdasarkan Kurikulum

1) Pada tahap Kongkrit – Reflektif: Guru melakukan tidakan menjelaskan konsep secara figuratif dalam konteks yang familiar berdasarkan istilah- istilah yang terkait

• Salah satu alat analisis yang biasa digunakan adalah dengan menggunakan analisa rasio keuangan.. • Analisis rasio

Lahirnya klub olahraga yang profesional, pelatih olahraga yang memiliki kompetensi dan atlet yang memiliki prestasi renang yang optimal merupakan beberapa tujuan

Menimbulkan perhatian pelanggan berarti sebuah pesan harus dapat menimbulkan perhatian baik dalam bentuk dan media yang disampaikan. Di mana perhatian itu bertujuan secara

Kriteria penilaian autentik dapat n autentik dapat dibua dibuat t guru, tim guru guru, tim guru atau guru atau guru bersam bersamaa sis$a, karena jika peserta didik tahu apa

Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang terdapaty di sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel

Kerusakan dini pada keempat ruas jalan yang ada dikota Dili Timor Leste adalah pengaruh dari kondisi drainase yang tidak berfungsi dengan baik sehingga menyebabkan gena- ngan