IMPLEMENTASI KODE ETIK AKUNTAN DALAM BISNIS:
PERSIAPAN DAN PELAPORAN INFORMASI
Maharani Dyah Pitaloka (15919048)
pitaloka.dyahmaharani@gmail.com
Kita mengetahui bahwa secara fundamental, kode etik yang harus dipatuhi oleh akuntan meliputi: integritas, objektivitas, kompetensi professional dan kehatian-hatian, kerahasiaan, serta memelihara perilaku professional. Prinsip-prinsip ini haruslah senantiasa diterapkan oleh akuntan. Begitupun dalam penerapannya dalam dunia bisnis, kode etik ini tetap harus dipatuhi oleh akuntan.
Akuntan professional dalam bisnis seringkali terlibat dalam persiapan dan pelaporan informasi yang nantinya akan diterbitkan bagi khalayak public maupun digunakan oleh perusahaan pengguna jasa maupun perusahaan lainnya. Informasi yang dihasilkan ini menyangkut informasi keuangan atau informasi manajemen, sebagai contoh: proyeksi/perkiraan dan anggaran, diskusi dan analisis manajemen, dan surat manajemen representasi yang diberikan kepada auditor selama audit atas entitas laporan keuangan. Seorang akuntan profesional dalam bisnis harus menyiapkan atau menyajikan informasi tersebut secara adil, jujur dan sesuai dengan standar profesional yang relevan sehingga informasi akan dipahami dalam konteksnya.
Seorang akuntan profesional dalam bisnis yang memiliki tanggung jawab dalam persiapan atau persetujuan laporan keuangan untuk tujuan umum dari suatu organisasi yang mempekerjakan. Organisasi ini harus dipuaskan dengan laporan keuangan yang telah disajikan sesuai dengan standar pelaporan keuangan yang berlaku.
Seorang akuntan profesional dalam bisnis harus mengambil langkah-langkah yang wajar untuk menjaga informasi untuk akuntan profesional dalam bisnis bertanggung jawab dengan cara :
(a) Menjelaskan dengan jelas sifat sebenarnya dari transaksi bisnis, aset, atau kewajiban;
(b) Mengklasifikasikan dan mencatat informasi secara tepat waktu dan tepat, dan
(c) Mewakili fakta-fakta secara akurat dan lengkap dalam semua hal yang material.
terdapat kemungkinan adanya informasi yang menyesatkan karena tindakan pihak lain .
Penting tidaknya ancaman tersebut akan tergantung pada faktor-faktor seperti sumber tekanan dan sejauh mana informasi tersebut berpotensi menyesatkan. Arti penting dari ancaman harus dievaluasi dan perlindungan perlu diterapkan bila diperlukan untuk menghilangkan atau menguranginya ancaman ke tingkat yang dapat diterima. Perlindungan tersebut termasuk konsultasi dengan atasan dalam organisasi yang mempekerjakan, komite audit atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola organisasi, atau dengan badan profesional yang relevan.
Bila ancaman tidak mungkin untuk dikurang/ditekan ke tingkat yang dapat diterima, seorang akuntan profesional dalam bisnis hendaknya menolak untuk tetap berhubungan dengan informasi yang telah ditentukan oleh akuntan profesional sebagai informasi yang menyesatkan. Seorang akuntan profesional dalam bisnis mungkin telah sadar terkait dengan informasi yang menyesatkan ini. Setelah menyadari hal ini, akuntan profesional dalam bisnis harus mengambil langkah-langkah untuk memisahkan diri dari informasi tersebut. Dalam menentukan apakah ada persyaratan untuk melaporkan, akuntan profesional dalam bisnis dapat mempertimbangkan mendapatkan nasihat hukum. Selain itu, akuntan profesional dapat mempertimbangkan apakah akan mengundurkan diri.
Referensi:
IFAC. 2005. Code of Ethic for Professional Accountants.