• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS MANDIRI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS MANDIRI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MANDIRI

SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PESISIR

PROGRAM SERTIFIKASI PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA (PIRT) PADA USAHA MIKRO

KECIL MENENGAH (UMKM) OLEH KEMENTRIAN KESEHATAN PROVINSI RIAU

(STUDI KASUS PADA RUMAH MADU WILBI, KABUPATEN KAMPAR)

Oleh :

EKO SUTRISNO P.

DOSEN PENGAMPU :

Prof. DR. ZULFAN SAAM

PROGRAM PASCA SARJANA ILMU LINGKUNGAN

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

(2)

PENDAHULUAN

Pengembangan usaha kecil di Indonesia dewasa ini dirasakan semakin penting

mengingat pada pembangunan 25 tahun mendatang kemampuan sektor pertanian sangat

terbatas dalam menyerap tambahan tenaga kerja yang ada. Di sisi lain, penyerapan tenaga

kerja oleh sektor jasa dan industri besar juga masih terbatas. Pada kondisi semacam ini, dimasa

mendatang, ketika sektor perkotaan menjadi semakin penting peranannya, usaha kecil

diharapkan akan memainkan peran dalam penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan beberapa

penelitian yang telah dilakukan, kesempatan kerja yang ditawarkan oleh kegiatan-kegiatan

ekonomi produktif dan jasa pada sektor usaha kecil dapat memberikan tingkat pendapatan

yang memadai.

Upaya untuk mengembangkan usaha kecil tetap diperlukan mengingat adanya beberapa

fungsi penting usaha kecil dalam perekonomian Indonesia, yaitu :

1. Usaha kecil tidak hanya menyediakan barang-barang dan jasa bagi konsumen yang berdaya

beli rendah, tetapi juga bagi konsumen yang berdaya beli lebih tinggi. Selain itu usaha kecil

juga menyediakan bahan baku atau jasa bagi usaha menengah dan besar, termasuk

pemerintah lokal.

2. Usaha kecil hingga saat ini mampu menyediakan kesempatan kerja dan sumber pendapatan

bagi sekitar 30 juta orang dari 189 juta orang penduduk Indonesia (16%). Selain itu, dari

80 juta orang angkatan kerja yang ada, baru sekitar 11 juta orang (14%) yang terdaftar

sebagai tenaga kerja formal di sektor industri, jasa dan pemerintah (Latief, 1994).

3. Usaha kecil memberikan kontribusi yang tinggi (sekitar 55%) terhadap pertumbuhan

ekonomi Indonesia di sektor-sektor perdagangan, transportasi dan industri (Indoconsult,

1993).

4. Sektor ini mempunyai peran cukup penting dalam penghasilan devisa negara melalui usaha

pakaian jadi (garments), barang - barang kerajinan termasuk meubel dan pelayanan bagi

wisatawan.

5. Sektor ini mempunyai peran strategis yang menjembatani kebijakan pemerintah untuk

mengembangkan sektor industri berdasarkan teknologi canggih dan kebijakan pengentasan

(3)

Berdasarkan kelima fungsi tersebut perhatian pemerintah terhadap usaha kecil dan

perorangan makin muncul. Mengacu pada situasi itu, sektor ini perlu diberi prioritas kebijakan

dalam pembangunan, pemerintah bisa berada dalam dua aspek peran. Dalam peran pertama

pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah sektor ekonomi. Sedangkan dalam peran

kedua pemerintah mengkoordinasi dan mendukung kegiatan usaha. Aspek pendekatan yang dapat dijalankan melalui memetakan peranan masyarakat, orientasi produksi dan orientasi

komunitas (Soetomo, 2009).

Dalam mengatasi krisis ekonomi sekarang kebijaksanaan ekonomi harus menganut

paradigma baru dimana pemberdayaan ekonomi rakyat harus menjadi perhatian utama. Karena

sebagian besar rakyat hidup pada sektor pertanian dan sektor ini masih memberikan kontribusi

yang besar pada perekonomian negara, maka pemberdayaan ekonomi rakyat juga berarti

membangun ekonomi pertanian lebih baik. Pembangunan industri harus memperhatikan

keterkaitan kebelakang (backward linkage) dengan sektor pertanian atau sektor primer

sedangkan keterkaitan kedepan (forward lingkage) harus memperhatikan pengolahan untuk

meningkatkan nilai tambah dan pemasaran yang baik sehingga produk yang dihasilkan tidak

sia-sia (Mudrajad Kuncoro, 2000).

Sasaran pembangunan Daerah Riau mengacu kepada lima pilar utama, yaitu: 1)

pembangunan ekonomi berbasiskan kerakyatan; 2) pembinaan dan pengembangan

sumberdaya manusia; 3) pembangunan kesehatan/olahraga; 4) pembangunan/kegiatan seni

budaya; dan 5) pembangunan dalam rangka meningkatkan iman dan taqwa. Pembangunan

ekonomi kerakyatan akan difokuskan kepada pemberdayaan petani terutama di pedesaan,

nelayan, perajin; dan pengusaha industri kecil. Fokus pembangunan pemerintah daerah Riau

pada bidang transportasi, irigasi dan sarana & prasarana pemukiman.

Provinsi Riau merupakan endemik pohon sialang yang terkenal sebagai salah satu pohon

rumah lebah hutan (Apis dorsata). Madu yang merupakan salah satu produk hasil hutan bukan

kayu dengan nilai ekonomis tinggi, namun mengharuskan penanganan yang baik dan benar

pada proses pemanenan hingga pengemasan. Walaupun memiliki potensi produksi madu yang

tinggi akan tetapi sampai saat ini usaha perlebahan hutan di Riau belum dikelola secara

profesional. Kegiatan usaha tersebut masih dikelola seadanya sehingga belum ada titik temu

antara standar produksi yang dihasilkan oleh petani (produsen) dengan standar yang

(4)

HASIL & PEMBAHASAN

Program sertifikasi Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) dari dinas kesehatan

kabupaten dan kota adalah bentuk legal/pengakuan dari dinas kesehatan bahwa UKM yang

mendapatkan sertifikat memahami dan telah memiliki sarana dan prasarana yang sesuai

dengan prinsip keamanan pangan. Semoga program tersebut dapat mendorong UKM untuk

memperluas pasar dengan produk yang kompetitif (aman dan bermutu), sehingga pendapatan

mereka meningkat yang pada akhirnya dapat mewujudkan perekonomian dan kesejahteraan

masyarakat. PIRT ini sangat penting karena bisa menambah kepercayaan konsumen terhadap

produk UMKM, selain itu konsumen akan tenang dan merasa aman saat mengonsumsinya.

Biasanya setelah mendapatkan setifikat PIRT, maka pemilik usaha dapat sekaligus

mengajukan sertifikasi untuk label halal dan merk dagangannya. Lembaga pemerintah yang

terkait pada proses penerbitan ijin ini diantaranya dinas kesehatan, dinas koperasi dan usaha

kecil menengah, dinas perindustrian dan majelis ulama Indonesia. Jika seluruh sertifikat

tersebut sudah dimiliki oleh pemilik usaha, maka dalam proses pemasaran sudah mempunyai

nilai lebih dibandingkan dengan pemilik usaha yang belum bersertifikat (scala home industry).

Rumah madu wilbi merupakan salah satu bentuk usaha kecil – menengah yang bergerak

dibidang makanan, khususnya pada madu hutan. Historinya menemukan peluang bisnis ini

adalah tidak sengaja, mengingat pemilik usaha ini adalah seorang peneliti lebah. Awalnya

hanya bereksplorasi sejak tahun 80an diseluruh kabupaten di provinsi Riau, melihat sebaran

alam yang masih banyak, potensi untuk diversifikasi produk juga besar dan tata niaga yang

belum terbentuk dengan baik maka pada skala penampung dimulai mengumpulkan madu lebah

hutan.

Sejak dulu madu dikenal sebagai suplemen makanan yang berkhasiat bagi kesehatan

manusia. Selain itu, madu juga memiliki rasa yang manis dan lezat sehingga mudah diterima

oleh masyarakat Indonesia. Namun berdasarkan data yang ada saat ini, tingkat kepercayaan

masyarakat terhadap madu (khususnya madu murni) semakin hari makin berkurang. Kondisi

demikian disebabkan banyaknya madu palsu yang beredar di pasaran, dimana dari segi kualitas

sangat jauh jika dibandingkan dengan madu murni yang asli. Tingkat konsumsi madu di

Indonesia cukup rendah, yaitu 15 gram/ orang untuk setiap tahunnya, sehingga pesan moral

dalam bisnis ini adalah untuk memberikan edukasi ke masyarakat agar mengkonsumsi madu,

(5)

Pada awalnya sempat mengalami kesulitan pada awal mula pengembangan usahanya.

Selain laporan keuangan, pasokan madu dari produsen yang terkadang terlambat membuat

pemilik usaha harus menyusun strategi. Untuk mensiasati kondisi tersebut, pemilik dipaksa

selalu menyediakan stok dari produsen. Madu-madu dari produsen yang dikemas dalam jerigen

besar kemudian dikemas ulang dengan varian dan ukuran yang beragam. Proses pengemasan

dilakukan sendiri dibantu anggota keluarga yang lain. Kemasan yang digunakanpun masih

sederhana tanpa perlakuan apapun.

Gambar 1. Madu dalam kemasan sederhana

Seiring berjalannya waktu, pasokan semakin banyak pemasaranpun semakin luas maka

terfikir untuk semakin memantapkan dan memajukan usaha keluarga ini. Salah satu langkah

nyatanya adalah mengikuti program penyuluhan keamanan pangan yang diselenggarakan oleh

kementrian kesehatan guna mendapatkan serifikat produk industri rumah tangga. Sertifikat ini

merupakan langkah awal untuk memaksimalkan pemasaran madu lebah hutan dengan jaminan

kualitas. Program ini merupakan kerjasama antara dinas kesehatan dengan dinas koperasi,

usaha kecil dan menengah provinsi Riau. Program ini meliputi :

1. Program Peningkatan kualitas dan penyebarluasan informasi, program penciptaan iklim

usaha-usaha mikro kecil menengah yang kondusif

2. Program pengembangan kewirausahaan dan produk unggulan kompetitif usaha mikro kecil

menengah

3. Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro, kecil dan menengah

(6)

Perlahan namun pasti, setelah mengikuti program serupa tersebut pada tahun 2010

rumah madu wilbi semakin berkembang. Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas madu

maka pelaku usaha mencoba dengan cara menurunkan kadar air dengan prinsip menaikkan

suhu. Namun produk tersebut tidak berjalan lama dikarenakan konsumen kurang menyukai

penampakan madu yang telah dikurangi kadar airnya. Tidak ingin jalan ditempat, untuk

meningkatkan daya beli konsumen rumah madu wilbi melakukan beberapa inovasi melalui

produk turunan madu hutan, yaitu :

Madu dengan nektar spesifik

Madu sarang

Propolis

Royal jelly

Bee pollen

Sabun

Shampoo

Cream wajah

(7)

Dari segi pemasaran, rumah madu wilbi giat melakukan promosi produk

produknya

melalui media cetak dan elektronik. Brosur, pamphlet sampai dengan spanduk disebar. Selain

itu untuk menyebarluaskan produknya pelaku usaha mengikuti berbagai ajang pameran skala

lokal dan nasional. Untuk mengatasi kendala modal, sampai saat ini pelaku usaha masih

mengandalkan asset keluarga tidak terlibat dalam pinjaman dana dari lembaga finansial

manapun. Dari segelintir kisah sukses ini, penulis mencoba melakukan analisa finansial melalui

pendekatan keuntungan bersih (Benefit Netto) pada tabel 1.

Tabel 1. Cost produksi per ton

Selama ini harga madu yang dijual perkilogramnya adalah Rp 60.000,- dengan demikian

dapat diperoleh benefit netto hasil penjualan madu per ton adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Benefit netto

Dari hasil wawancara diperoleh informasi bahwa saat ini rata

rata produksi rumah

madu wilbi adalah 3

4 ton per bulan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa usaha pada

sektor perlebahan ini cukup menjanjikan. Jika diteliti lebih dalam, faktor kesuksesan ini tidak

terlepas dari program pemerintah yang menjadi pijakan fundamental dalam usaha ini. Faktor

(8)

1.

Inventarisasi faktor produksi multiefek

Hal ini terkait dengan berbagai alat dan mesin produksi yang multifungsi pada tahap

processing dan packaging. Dapat juga dinilai sebagai aset yang dapat diperhitungkan biaya

penyusutannya.

2.

Peningkatan kualitas produk (higienis & packaging)

Pada tahap ini untuk menjamin kepuasan konsumen dilakukan produksi yang bersih dan

higienis serta dikemas dalam kemasan yang menarik. Selain itu dengan teknik pengemasan

yang benar, maka masa simpan produk dapat bertahan lama.

3.

Diversifikasi produk

Untuk mengurangi kejenuhan akan konsumsi produk dari jenis yang sama, maka dilakukan

substitusi berupa produk olahan dari bahan baku yang sama. Hal ini berguna juga agar

semua bagian yang tidak terpakai dalam proses produksi dapat diminimalisir.

4.

Promosi dan perbaikan tata niaga

Tahapan akhir dari sebuah proses produksi adalah pemasaran. Untuk mendapatkan hasil

akhir yang memuaskan semua pelaku produksi, maka promosi mutlak dibutuhkan. Hal ini

berguna untuk memperkenalkan produk kepada konsumen yang tersebar keberadaannya.

Rantai tata niaga sangat efektif jika tidak terlalu panjang antara produsen ke konsumen.

Mengingat faktor biaya pengiriman dimasukkan kedalam harag penjualan sebuah produk.

5.

Rekomendasi lembaga finansial

Rekomendasi ini mutlak diperlukan oleh pelaku usaha dalam proses pengajuan pinjaman

modal ke lembaga keuangan. Proses ini menjadi penting mengingat sistem ekonomi yang

berlaku saat ini ada campur tangan pemerintah.

6.

Monitoring dan evaluasi

Setelah berhasil menyelenggarakan sebuah program, menjadi bagian yang tidak terpisahkan

adalah tahap monitoring dan evaluasi. Hal ini menjadi sangat menentukan berjalan sukses

atau tidaknya sebuah program. Pada tahapan ini juga, tindakan preventif dan kuratif

(9)

PENUTUP

Pemerintah yang diberi mandat oleh rakyat untuk menjalankan sebuah kelembagaan

yang legal, diharapkan mampu memberi perhatian hingga ke masyarakat ekonomi menegah

kebawah. Masyarakat melalui kementerian teknis terkait berupaya menyelaraskan berbagai

program guna meratakan kesejahteraan sebagai mana diamanatkan oleh Undang Undang Dasar

1945. Program Dinas Kesehatan dan dinas koperasi, usaha kecil dan menengah provinsi Riau

dirasakan sangat bermanfaat oleh pelaku usaha kecil (home industry). Melalui pendekatan dan

sosialisasi serta monitoring dan evaluasi dalam konsep kemitraan, menjadikan usaha keluarga

rumah madu wilbi menjadi berkembang dan mulai dikenal pada pasar nasional.

Belajar dari pengalaman dan informasi yang diperoleh, lambannya perkembangan UKM

di daerah disebabkan oleh beberapa masalah yang dihadapi pengusaha daerah. Permasalahan

tersebut antara lain: a) Lemahnya struktur permodalan dan akses terhadap sumber

permodalan; b) Ketersediaan bahan baku dan kontinuitasnya; c) Terbatasnya kemampuan

dalam penguasaan teknologi; d) lemahnya organisasi dan manajemen usaha; dan e) Kurangnya

kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia.

Pengembangan UKM di daerah diharapkan dapat mencapai beberapa sasaran, yaitu: a)

menarik pembangunan di daerah; b) menciptakan nilai tambah; c) menciptakan lapangan

pekerjaan; d) meningkatkan penerimaan daerah; e) memperbaiki pembagian pendapatan; dan

f) meningkatkan pengetahuan pelaku usaha melalui perubahan teknologi.

DAFTAR PUSTAKA

Indo Consult. 1993. Small Enterprise Development and the International Research Centre. Support for research'. Ottawa.

Latief, A. 1994. Sapta Karyatama Pelita VI DEPNAKER. Departemen Tenaga Kerja. Jakarta.

Mudrajad Kuncoro, 2000, Ekonomi Pembangunan, UPP AMP YKPN. Yogyakarta

.

Gambar

Gambar 1. Madu dalam kemasan sederhana
Gambar 2. Produk rumah madu wilbi
Tabel 1. Cost produksi per ton

Referensi

Dokumen terkait

Madu kelulut yang terdapat di Kecamatan Kuok merupakan kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dengan nama UMKM Madu Kelulut. Budidaya lebah madu kululut

Bukti dalam rekam medis tentang pelaksanaan pelayanan untuk mengatasi nyeri sesuai dengan kebutuhan.  PPA, Staf

Pergelaran wayang kulit purwa ini sengaja dirancang mengedepankan garap lakon yang siap untuk diimplementasikan dalam suatu pergelaran atau pertunjukan wayang, dan kemungkinan

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa siswa tidak dapat menyesuaikan diri di kelas sering ribut,

Menimbang : bahwa dalam rangka tertib administrasi pelaksanaan kegiatan Penguatan Industri Rumah Tangga U saha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan

Rakyat (KUR) Terhadap Tingkat Pendapatan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM) Di Kota Surakarta (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pasar

Visi yang dibuat oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Riau adalah “Terwujudnya Koperasi Dan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (KUMKM) Provinsi Riau Sehat dan

Pelaksanaan Pemberdayaan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Jember terhadap Pengusaha Mikro Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Jember (Studi