• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTEGRASI TASAWUF DAN SAINS (4)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "INTEGRASI TASAWUF DAN SAINS (4)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

INTEGRASI TASAWUF DAN SAINS

Disampaikan oleh:

Nanda Putri Afrilda NIM : 0705162013

Mata Kuliah : Akhlak Tasawuf Dosen Pengampu : Dr. Ja’far, M.A

Program Studi : Fisika 1 Semester : II

Fakultas Sains Dan Teknologi UIN SUMATERA UTARA

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Dalam sejarah intelektual Islam klasik, budaya integrasi keilmuwan telah dikenal kan

dan dikembangkan secara canggih. Center for Islamic Philosophical Studies and

Information (CIPSI)pernah menyebut 261 ilmuan, teolog, dan saintis Muslm yang

menguasai banyak bidang, baik ilmu-ilmu kewahyuan maupun ilmu-ilmu rasional dan

empirik.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan integrasi dLm Islam?

2. Apa yang dimaksud integrasi dalam ranah Ontologi?

3. Apa yang dimaksud dalam ranah epistemologi?

4. Integras dalam ranah aksiologi?

C. Tujuan

1. Untuk mngetahui integrasi dalam sejarah islam

2. Untuk mngetahui integrasi ontologi

3. Untuk mengetahui integrasi epistemologi

(3)

BAB II PEMBAHASAN

A. Integrasi Dalam Sejarah Islam1

Dalam sejarah Islam, ditemuka seprang astronomi, ahli bilogi, ahli matematika, dan

ahli arsitektur yang mumpuni dalam bidng ilmu-ilmu keislaman seperti tauhid, fiqih,

tafsir, hadis, dan tasawuf. Meskipun berprofesi sebagai saintis dalam bidang ilmu-ilmu

kealaman,para pemikir Muslim klasik menempu poa hidup sufistik, dan kajian-kajian

mereka diarahkan kepada percapaian tujuan-tujuan relegius dan spiritual.

Para filsuf dari mazab Peripateik merupakan pemikr Muslim yang berhasil

menginegrasi filsafat Yunani dengan ajaran Islam yang bersumberkan kepada Al-Qur’an

dan Hadis,lantaran tema-tem filsafat Yunanni diislamisasikan dan disesuaikan dengan

pradigma islam. Tidak sebatas integrasi semata mereka malah mampu menguasai berbagai

disiplin ilmu yang terdiri atas ilmu-ilmu raiona dan ilmu-ilmu kewahyuan, sehingga

integrasi menjadi sangat mudah dilakukan.

B. Integrasi Dalam Ranah Ontologi2

Istilah ontologi berasal dari Yunani, ont yang bermakna keberadaan, dan logos yang

bermakna teori, sedangkan dlam bahasa Latin Ontologia, sehingga ontologi bermakna

teori keberadaan sebagaimana keberadaan tersebut. Ontologi dapat dimaknai sebagai ilmu

tentang esensi segala sesuatu. Ontologi merupakan bagian dari metafisika yang merupakan

bagian dari filsafat ; dan membahas teori entang keberadaan sepert makna keberadaan

dan karakteristik esensial keberadaan.

Para sufi awal memang lebih banyak memfokuskan kepada masalah kedekatan kepada

Allah SWT., tetapi belakangan ini mereka meluaskan objek kajian tasawuf sampai kepada

persoalan wujud, selaintasawuf juga mulai bersingggungan dengan filsafat, sehingga

mereka tidak hanya saja membahas dan menyibak hakikat wujud-Nya, tetapi juga wujud

ala dan manusia. Berbeda dari saintis Barat sekuler, para filsuf Muslim dan sufi

berpendapat bahwa ada hubungan erat antara alam dengan Allah SWT.

1Dr. Ja’far,Ma. Gerba g Tasawuf Di e si Teoritis Da Prakis Ajara Kau Sufi.(Meda : Perda

Publishing)2016. Hal 102

(4)

C. Integrasi Dalam Ranah Epistemologi3

Istilah epistemologi berasal dar Yunani, episteme yang bermakna pengetahuan, dan

logos yang bermakna ilmu atau eksplanasi, sehingga epistemologi berarti teori

pengetahuan. Epistemologi dimaknai sebagai cabang filsafat yang membahaspengetahuan

dan pembenaran, dan kajian pokok epistemologi adalah makna pengetahuan, kemungkinan

manusia meraih pengetahuan, dan hal-hal yang dapat diketahui. Suriassumantri

menyimpuka bahwa epistemologi sebagai bagian dari kajian filsafat ilmu membahas

tentang proses dan prosedur menggali ilmu, metode untuk meraih ilmu yang benar, makna

dan kriteria kebenaran, serta sarana yang digunakan untuk mendapatkan ilmu. Dengan

demikian, epistemologi adalah ilmu tentang cara mendapatkan ilmu.

Dalam khazanah peradaban islam , banyak saintis muslim yang ahli dalam

bidang-bidang ilmu kealaman juga seorang sufi yang mumpuni dalam bidang-bidang tasawuf. Sebagian sufi memanfaatkan metode ‘irfani unuk mendapatkan pemahaman mendalam mengenai dunia metafisik dan dunia fisik. Dari prespektif islam, kesucian jiwa mmanusia menadi

syarat utama untuk memperoleh ilmu secara langsung dari sumber asalnya, yaitu Allah

SWT.

D. Integrasi dalam Ranah Aksiologi4

Istilah aksiologi berasal dari bahasa yunani, axios yang bermakan nilai, dan logos

yang berarti teori. Aksiologi bermakna teori nilai, investigasi terhadap asal, kriteria,dan

status metafisikdari nilai tersebut. Menurut Bunnin dan Yu, aksiologi adalah studi umum

tentang nilai dan penilaian, termasuk makna, karakteristi, dan klasifikasi nilai, serta dasar

dan karakter pertimbangan nilai. Aksiologi juga dimaknai sebagai studi tentang manfaat

akhir dari segala sesuat.

dari aspek etika akademik, nilai-nilai luhur tasawuf dapat menjadi landasan etis

seorang ilmuan dalam pengembangan sains dan teknologi. Konsep maqamat dan

al-ahwal dapat menjadi semacam etika profesi seorang saintis sebagi ilmuwan muslim.

3 Ibid hal 107-109

(5)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagai seorang saintis dalam belajar atau pun memperoleh ilmu itu haruslah didasari

dengan nilai-nilai agama. Agar ilmu yang kita peroleh dari pembelajaran kita tidak

melanggar agama dan sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist. Akhlak Tasawuf merupakan

dasar yang paling baik bagi seorang saintis dalam menuntut ilmu, karena seorang sufi itu

dalam berusaha selalu mengingat Allah. Bahkan integrasi tasawuf dengan sains bisa di

terapkan oleh para ilmuwan atau pun masyarakat sebagai metode cara menuntut ilmu

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Jafar .2016. Gerbang Tasawuf Dimensi Teoritis Dan Praktis Ajaran Kaum Sufi. Medan:

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa variabel kemimpinan, motivasi usaha, dan pemanfaatan informasi, secara bersama- sama memberikan pengaruh sebesar 17,1% terhadap

Karakteristik responden yang akan digunakan dalam penelitian ini berbeda sengan penelitian-penelitian sebelumnya yaitu Guru Sekolah Luar Biasa (SLB) di Yogyakarta yang

Secara keseluruhan proses pemberdayaan yang dilakukan oleh LPPSLH sudah memperlihatkan hasilnya yaitu dengan adanya peningkatan harga jual gula setelah petani

Nilai yang terkandung dalam sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan didasari oleh sila ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang

Penelitian kepustakaan, dilakukan dengan usaha memahami peraturan perundang-undangan bidang tata ruang, seperti: Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang,

Tabel 3.4 Penafsiran Data Self Control dalam Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat berkaitan dengan Mengkonsumsi Makanan dari. Kantin

Antisipasi untuk menghadapi kondisi bencana/gangguan telah dilakukan Bank Indonesia dengan menerapkan Business Continuity Plan (BCP) sebagai bagian dari manajemen bencana

(Doing timings inside programs that use multiprocessing doesn’t seem to work. In our exper- iments, we found that timings reported the runtime of the main process but excluded that