• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALAM SADAR DAN ALAM TAK SADAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ALAM SADAR DAN ALAM TAK SADAR"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

ALAM SADAR DAN ALAM TAK SADAR

Alam Sadar (kesadaran = conscious)

Pengertian

Kesadaran merupakan kemampuan individu mengadakan hubungan dengan lingkungannya serta dengan dirinya sendiri (melalui panca inderanya) dan mengadakan pembatasan terhadap lingkungannya serta terhadap dirinya sendiri (melalui perhatian).

Alam sadar adalah alam yang berisi hasil-hasil pengamatan kita kepada dunia luar (Maramis, 1999).

Bentuk kesadaran

Menurut Maramis (1999) bentuk-bentuk kesadarannya, yaitu : kesadaran normal, kesadaran menurun, kesadaran meninggi,kesadaran waktu tidur, kesadaran waktu mimpi,kesdaran waktu disosiasi, trance, hipnotis, dan kesadaran yang terganggu. Kesadaran normal,suatu bentuk kesadaran yang ditandai individu sadar tentang diri dan lingkungannya sehingga daya ingat, perhatian, dan orientasinya mencakup ruang, waktu, dan orang dalam keadaan baik.

Kesadaran yang menurun, suatu bentuk kesadaran yang berkurang secara keseluruhan, kemampuan persepsi, perhatian dan pemikiran,

Tingkat menurunnya kesadaran :

a. Amnesia, menurunnya kesadaran ditandai dengan hilangnya ingatan atau lupa tentang suatu kejadian tertentu.

(2)

c. Somnolensi, menurunya kesadaran ditandai dengan mengantuk (rasa malas, dan ingin tidur)

d. Sopor, menurunnya kesadaran ditandai dengan hilangnya ingatan, orientasi,dan pertimbangan

e. Subkoma dan koma, menurunnya kesadaran ditandai dengan tidak ada respon terhadap rangsang yang keras,

kesadaran yang tinggi adalah bentuk kesadaran dengan respon yang meninggi terhadap rangsangan.

Contoh : Warna terlihat lebih terang dengan suara terdengar lebih keras.

Kesadaran waktu tidur, suatu bentuk kesadaran yang ditandai dengan menurunnya kesadaran secara reversibel, biasanya disertai posisi berbaring da tidak bergerak

Contoh :

a. Nonrapid eye movement sleep (nrem sleep) atau tidur tanpa gerak mata cepat

b. Rapid eye movement sleep (REM sleep) atau tidur dengan gerak mata cepat, 20%-25% dari lamanya tidur malam seorang dewasa muda dan ada hubungan dengan mimpi.

Macam-macam gangguan tidur Insomnia = sukar tidur

somnambulisme = berjalan waktu tidur

(3)

Kesadaran waktu disosiasi, suatu bentuk kesadaran ditandai dengan keadaan memisahkan sebagian tingkah laku aatau kejadian dirinya secara psikologik dan kesadaran. Bentuk disosiasi, meliputi :

a. trance, yaitu keadaan kesadaran tanpa reaksi yang jelas terhadap lingkungan yang biasanya dimulai dengan mendadak.

Contoh :Kesurupan, permainan kuda kepang, dan tari keris.

b. Senjakala histerik atau histerical twilight state, yaitu kehilangan ingatan atas dasar psikologik ditandai kesadaran menurun dan menyempit.

c. Fugue, yaitu suatu periode penurunan kesadaeran dengan pelarian secara fisik dari suatu keadaan yang menimbulkan banyak stres (ada keinginan besar untuk mengembara)

d. serangan histerik, yaitu suatu penampilan emosional yang jelas, dengan unsur menarik perhatian dan kelihatannya tidak ada kontak dengan lingkungan.

Hipnotis ialah kesadaran yang sengaja diubah melalui sugesti.

Alam tak sadar (unconscious)

Pengertian

Alam tak sadar adalah daerah kesadaran yang berisi berbagai ide dan efek yang tertekan, yang tidak dapat diingat kembali karena ditahan oleh efek alam prasadar sebagai sensor. Pengertian lain alam tak sadar adalah alam yang berisi kompleks-kompleks terdesak Das Es, Das Ich, dan Das Ueber Ich (aramis, 1999)

Ciri-ciri alam tak sadar

a. Mengandung ide dan efek yang ditekan.

b. Hal-hal yang terdapat dalam alam tak sadar tidak dapat di ingat kembali.

c. Apabila mau muncul ke alam sadar harus melewati sensor alam prasadar.

(4)

e. Behubungan erat denagn naluri terutama naluri seksual.

TEORI ALAM SADAR DAN ALAM TAK SADAR Teori Sigmund Freud (1856-1939)

Menurut Freud bahwa kesadaran hanyalah sebagian kecil dari seluruh kehidupan psikis. Psikis diibaratkan fenomena gunung es di tangah lautan luas yang ada dalam alam sadar atau kesadaran, sedangkan yang berada dibawah permukaan air laut dan merupakan bagian terbesar adalah hal-hal yang tidak disadari atau ketidaksadaran. Menurut Freud di dalam ketidaksadaran inilah terdapat kekuatan-kekuatan dasar yang mendorong pribadi

Dalam kehidupan psikis terdapat tiga unsur penting yang membentuk kepribadian, yaitu : Das Es (the id), Das Ich (the ego), dan Das UeberIch (the super ego)

Das Esd (the id) merupakan bentuk ketidaksardaran, aspek biologis kepribadian, dan memiliki prinsip kesenangan berisi insting dan nafsu, terutama nafsu seksual (libido) serta pendorong.

Das Ich (the ego) merupakan kehidupan psikis, aspek sosiologis kepribadian, dan memiliki unsur kesadaran yang memiliki kemmapuan menghayati secara lahiriyah dan batiniah. Memiliki prinsip kenyataan dan mampu beradaptasi dengan kenyataan, serta mampu menjadi filter keluarganya dorongan instingsif dari Das Es sehingga dapat menghambatdan mengendalikan prinsip kesenangan.

Freud mengemukakan teori topografi tentang,kesadaran. Tingat kesadaran menurutnya dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : alam sadar, alam prasadar, dan alam tak sadar.

Alam sadar

(5)

pengamatan (persepsi) baik berasal dari luar dirinya (eksternal) maupun yang dari dalam dirinya (internal). Alam sadsar memiliki hubungan yang sangat erat dengan alam prasadar.

Dalam kehidupan psikis, ternyata hanya bahan-bahan yang berasal dari alam prasadar yang dapat masuk ke alam sadar, sedangkan hal-hal lain berada diluar kesadaran. Kesadaran itu sendiri merupakan fenomena subjektif yang isinya hanya dapat dikomunikasikan malalui perilaku dan bahasa.

Alam prasadar atau bawah sadar.

Alam prasadar merupakan jembatan penghubung antara alam tak sadar dan alam sadar. Kehidupan psikis alam prasadar disebut proses berpikir sekuder yang memiliki prinsip kenyataan dan bertujuan menghambat munculnya keinginan instingtif, menghindari ketidak senangan dan mengikat energi psikis agar sesuai dengan kenyataan dan ajaran serta norma individu.

Alam prasadar berisikan kehidupan psikis yang laten dan tanggapan yang dapat diingat sehingga sewaktu-waktu dapat dimunculkan kembali melalui ingatan. Persepsi, dan reproduksi. Alam prasadzr menjaga agar hasrat yang mencemaskan dan bertentangan dengan realitas tidak keluar ke alam sadar.

Alam tak sadar

Alam tak sadar merupakan sistem dinamisyang berisi berbagaia ide dan efek yang ditekan atau terdesak. Hal-hal yang ada dalam alam tidak sadar dapat dimunculkan kembali ke alam sadar karena ada sensor maupun resepsi dari alam prasadar dibuat tak berdyaa seperti pada pembentukan gejala neurotik, dalam keadaan mimpi, atau dikelabuhi melalui lelucon.

(6)

nafsu-nafsu yang merupakan ungkapan libido sebagai sumber segala nafsu yang hendak tampak keluar.

Menurut Kaplan H. Dkk (1997),alam tak sadar memiliki 5 ciri, yaitu :

a. Berhubungan ertat dengan dorongan insting, yaitu dorongan seksual dan dorongan mempertahankan diri

b. Isi alam tak sadar terbatas pada harapan yang mencari pemenuhan sehingga menimbulkan motivasi

c. Alam tak sadar ditandai proses beepikir primer yang memiliki tujuan utama mempermudah pemenuhan harapan dan pelepasan insting yang diatur oleh prinsip kesenangan.

d. Ingatan yang berada dalam alam tak sadar mudah dilepaskan dengan simbol verbal e. Isi yang ada dalam alam tak sadar, untuk dapat disadari, harus melalui alam

prasadar dengan mengalahkan sensor penghambat.

Teori Carl Gustaf Jung.

Menurut Jung yang terkenal dengan psikologi analitiknya bahwa jiwa (psikis) manusia yang merupakan totalitas keidupan jiwa terdiri dari dua alam, yaitu :

a. Alam sadar (kesadaran), yang berfungsi untuk beradaptasi terhadap dunia luar (lahiriah)

(7)

Hu

(8)

Garis X (Gambar 4.2) menggambarkan batas alam sasdar dan alam tak sadar yang dapat bergerak dalam arah yang ditunjukkan oleh anak panah.

Pada kenyataan daerah kesadaran tersebut merupakan bagian kecil saja dari alam kejiwaan (Gambar 4.3)

(9)

Meurut Jung sebagaimana diuraikan oleh Sumadi Suryabrata (1983), komponen pokok kesadaran adalah fungsi jiwa dan sifat jiwa.

Fungsi jiwa ialah suatu bentuk aktivitas kejiwaan yang secara teori tidak berubah dalam lingkungan yang berbeda-beda (Sumadi Suryabrata, 1989).

Jiwa mwmiliki empat fungsi pokok, yaitu :

a. Fungsi pikiran, bersifat rasional dan cara bekerjanya dengan penilaian salah-benar b. Fungsi perasaan, bersifat rasional dan cara bekerjanya dengan penilaian senang

dan tidak senang.dan tidak senang.

c. Fungsi pendriaan, bersifat irasional dan cara bekerjanya tanpa penilaian; sadar (indrawi)

d. Fungsi perasaan, bersifat irasional dan cara bekerjanya tanpa penilaian; tak sadar (naluri)

setiap manusia hanya memiliki salah satu fungsi jiwa yang dominan atau superior sehingga menentukan tipe orangnnya. Ada orang yang tipe pemikir,perasa,pendriaan, dan intisif. Keempat fungsi jiwa tersebut bekerja berpasangan, yaitu : apabila sesuatu fungsi menjadi superior dan berada dalam ketidaksadaran, sedangkan kedua fungsi lain sebagai fungsi bantu, serbagian terletak dalam alam sadar dan sebagian terletakpada alam tak sadar.telah disebutkan bahwa hubungan fungsi jiwa tersebut secara kompenatoris artinya, semakin berkembang fungsi dominan atau superior, kebutuhan fungsi untuk kompensasi semakin besar. Sebagai ilustrasi dapat dilihat dapat dilihat dalam bagan pada Gambar 4.4

(10)

Sikap jiwa ialah energi psikis umum atau libido yang menjelma dalam bentuk orientasi manusia terhadap dunianya (Sumardi Suryabrata,1989)

TEORI ALAM SADAR DAN ALAM TAK SADAR Teori Sigmund Freud (1856-1939)

Menurut Freud bahwa kesadaran hanyalah sebagian kecil dari seluruh kehidupan psikis. Psikis diibaratkan fenomena gunung es di tangah lautan luas yang ada dalam alam sadar atau kesadaran, sedangkan yang berada dibawah permukaan air laut dan merupakan bagian terbesar adalah hal-hal yang tidak disadari atau ketidaksadaran. Menurut Freud di dalam ketidaksadaran inilah terdapat kekuatan-kekuatan dasar yang mendorong pribadi

Dalam kehidupan psikis terdapat tiga unsur penting yang membentuk kepribadian, yaitu : Das Es (the id), Das Ich (the ego), dan Das UeberIch (the super ego)

Das Esd (the id) merupakan bentuk ketidaksardaran, aspek biologis kepribadian, dan memiliki prinsip kesenangan berisi insting dan nafsu, terutama nafsu seksual (libido) serta pendorong.

Das Ich (the ego) merupakan kehidupan psikis, aspek sosiologis kepribadian, dan memiliki unsur kesadaran yang memiliki kemmapuan menghayati secara lahiriyah dan batiniah. Memiliki prinsip kenyataan dan mampu beradaptasi dengan kenyataan, serta mampu menjadi filter keluarganya dorongan instingsif dari Das Es sehingga dapat menghambatdan mengendalikan prinsip kesenangan.

Freud mengemukakan teori topografi tentang,kesadaran. Tingat kesadaran menurutnya dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : alam sadar, alam prasadar, dan alam tak sadar.

(11)

Alam sadar merupakan bagian kecil dari kehidupan psikis yang merupakan sistem yang disadari. Kesadaran ini diperoleh melalui

pengamatan (persepsi) baik berasal dari luar dirinya (eksternal) maupun yang dari dalam dirinya (internal). Alam sadsar memiliki hubungan yang sangat erat dengan alam prasadar.

Dalam kehidupan psikis, ternyata hanya bahan-bahan yang berasal dari alam prasadar yang dapat masuk ke alam sadar, sedangkan hal-hal lain berada diluar kesadaran. Kesadaran itu sendiri merupakan fenomena subjektif yang isinya hanya dapat dikomunikasikan malalui perilaku dan bahasa.

Alam prasadar atau bawah sadar.

Alam prasadar merupakan jembatan penghubung antara alam tak sadar dan alam sadar. Kehidupan psikis alam prasadar disebut proses berpikir sekuder yang memiliki prinsip kenyataan dan bertujuan menghambat munculnya keinginan instingtif, menghindari ketidak senangan dan mengikat energi psikis agar sesuai dengan kenyataan dan ajaran serta norma individu.

Alam prasadar berisikan kehidupan psikis yang laten dan tanggapan yang dapat diingat sehingga sewaktu-waktu dapat dimunculkan kembali melalui ingatan. Persepsi, dan reproduksi. Alam prasadzr menjaga agar hasrat yang mencemaskan dan bertentangan dengan realitas tidak keluar ke alam sadar.

Alam tak sadar

Alam tak sadar merupakan sistem dinamisyang berisi berbagaia ide dan efek yang ditekan atau terdesak. Hal-hal yang ada dalam alam tidak sadar dapat dimunculkan kembali ke alam sadar karena ada sensor maupun resepsi dari alam prasadar dibuat tak berdyaa seperti pada pembentukan gejala neurotik, dalam keadaan mimpi, atau dikelabuhi melalui lelucon.

(12)

(hedoinisme) dan naluri seksual. Alam tak sadar berisis kekuatan pokok, yaitu nafsu-nafsu yang merupakan ungkapan libido sebagai sumber segala nafsu yang hendak tampak keluar.

Menurut Kaplan H. Dkk (1997),alam tak sadar memiliki 5 ciri, yaitu :

a. Berhubungan ertat dengan dorongan insting, yaitu dorongan seksual dan dorongan mempertahankan diri

b. Isi alam tak sadar terbatas pada harapan yang mencari pemenuhan sehingga menimbulkan motivasi

c. Alam tak sadar ditandai proses beepikir primer yang memiliki tujuan utama mempermudah pemenuhan harapan dan pelepasan insting yang diatur oleh prinsip kesenangan.

d. Ingatan yang berada dalam alam tak sadar mudah dilepaskan dengan simbol verbal e. Isi yang ada dalam alam tak sadar, untuk dapat disadari, harus melalui alam

prasadar dengan mengalahkan sensor penghambat.

Teori Carl Gustaf Jung.

Menurut Jung yang terkenal dengan psikologi analitiknya bahwa jiwa (psikis) manusia yang merupakan totalitas keidupan jiwa terdiri dari dua alam, yaitu :

a. Alam sadar (kesadaran), yang berfungsi untuk beradaptasi terhadap dunia luar (lahiriah)

b. Alam tak sadar (ketidaksadaran), yang berfungsi untuk adaptasi terhadap dunia dalam (batiniah). Ketidaksadaran merupakan tenaga utama dari kehidupan mausia.

(13)

Menurut Sarnoff (dalam Sarwono, 2000) mengidentifikasikan sikap sebagai kesediaan untuk bereaksi (disposition to react) secara positif (favorably) atau secara negatif (unfavorably) terhadap obyek – obyek tertentu. D.Krech dan R.S Crutchfield (dalam Sears, 1999) berpendapat bahwa sikap sebagai organisasi yang bersifat menetap dari proses motivasional, emosional, perseptual, dan kognitif mengenai aspek dunia individu.

struktur sikap ( afektif , konatif , kognitif )

sebelum mengenal afektif , konatif , kognitif kita bahas tentang sikap

Sikap (attitude) digunakan pertama kali oleh Herbert Spencer tahun 1862, yang diartikan sebagai status mental seseorang.

La Pierre mendefinisikan sikap sebagai suatu pola perilaku,tendensi atau kesiapan antisipatif, dan predisposisi untuk menyesuaikan dengansituasi sosial, atau secara sederhana sikap adalah respon terhadap stimuli sosialyang telah terkondisikan (Azwar, 1995).

gampangnya sikap adalah cara seseorang melihat ‘sesuatu’ secara mental (dari dalam diri) yang mengarah pada perilaku yang ditujukan ke orang lain,cara seseorang mengkomunikasikan perasaan-nya kepada orang lain (melalui perilaku)

Sikap mengandung tiga bagian, yaitu kognitif (keyakinan, kesadaran), afektif (perasaan), dan konatif (perilaku)

Komponen Kognitif

 Merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap.

 Berisi persepsi, kepercayaan, dan stereotipe yang dimiliki individu mengenai sesuatu (Mann, 1969).

 Sesuatu yang telah terpolakan dalam fikiran.

 Tidak selalu akurat.

contoh kognitif:

kemampuan menilai perilaku yang patut dan tidak untuk ditiru.kemampuan untuk menilai cantik atau tidak cantik

Komponen Afektif

(14)

 Perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu.

 Banyak dipengaruhi oleh kepercayaan atau apa yang kita percayai sebagai benar dan berlaku bagi objek termaksud.

contoh afektif:

perasaan mencintai seseorang (sudah melibatkan emosi)

Komponen Konatif

 Merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang.

 Bagaimana orang berperilaku dalam situasi tertentu dan terhadap stimulus tertentu akan banyak ditentukan oleh bagaimana kepercayaan dan perasaannya terhadap stimulus tersebut.

 Kecenderungan berperilaku belum tentu akan benar-benar ditampakkan dalam bentuk perilaku yang sesuai.

Menurut Freud konasi merupakan wujud dari kognisi dan afeksi dalam bentuk tingkah laku.

contoh konatif :

menyatakan cinta kepada lawan jenis

Fungsi Sikap – Sikap seseorang adalah wujud dari eksistensinya. Bagaimana seseorang mengambil sebuah sikap dalam menghadapi sesuatu? Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang mengambil sebuah sikap. Dalam analisis psikologi ini, kafeilmu akan share mengenai fungsi sebuah sikap ketika digunakan oleh seseorang.

Anda masih ingat dengan analisis mengnai pengertian sikap dari menurut para ahlinya? Kali ini, komponen pembentuk sebuah sikap tersebut baru akan tampil menjadi sebuah sikap ketika seseorang menginginkan sikap tersebut. Yakni ketika seseorang ingin memfungsikan tersebut.

Apa saja fungsi sebuah sikap?

Menurut Katz yang dikutip oleh Bimo Walgito sikap mempunyai empat fungsi, yaitu:

1. Fungsi instrumental

2. Fungsi pertahanan ego

(15)

4. Fungsi Pengetahuan

Fungsi-fungsi tersebut lebih detail dapat dijelaskan sebagai berikut:

Fungsi Sikap Sebagai Instrumental

Fungsi instrumental merupakan fungsi sikap dengan melihat sejauh mana obyek sikap dapat dijadikan instrumen atau alat untuk tujun individu yang bersangkutan.Individu akan membetuk sikap positif terhadap obyek sikap apabila hal itu dirasakannya mendatangkan keuntungan dan membantu dalam mencpai tujuannya sebaliknya bila obyek sikap dirasakan menghambat dan tidak menguntungkan dalam pencapaian tujuan, maka orang akan bersikap negatif terhadap obyek sikap fungsi ini juga disebut fungsi penyesuaian karena dengan sikap yang di ambil seseorang, ia akan dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap lingkungan sekitarnya.

Fungsi Sikap untuk Pertahanan Ego

Fungsi pertahanan ego merupakan sikap yang diambil seseorang demi untuk mempertahankan ego atau akunya, sikap ini diambil karena individu yang bersangkutan mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan atau egonya terancam.

Berdasarkan hal ini, sikap juga sikap juga berfungsi sebagai mekanisme pertahanan ego/diri yang melindungi individu dari kenyataan pahit yang di alaminya.

Fungsi Sikap Sebagai Ekspresi Nilai

Fungsi ekspresi nilai menunjukkan bahwa sikap seseorang yng diambilnya merupakan ekspresi nilai yang ada dalam dari individu. Nilai ekspresi ini berawal dari konsep seseorang dan

merupakan refleksi dari hati sanubarinya, dengan mengekspresikan diri seseorang akan mendapatkan kepuasan. Ekspresi nilai yang ada dapat diketahui melalui sifatnya.

Fungsi Sikap Sebagai Indikator Pengetahuan

Fungsi pengetahuan menunjukkan bahwa sikap yang ada pada seseorang juga menunjukkan pengetahuan yang ada pada dirinya. Manusia mempunyai dorongan dasar untuk ingin tahu mengerti dan mengorganisasaikan pengalaman-pengalamannya. Adanya unsur-unsur pengalaman yang semula tidak konsisten dengan apa yang diketahui oleh individu akan disusun kembali sehingga menjadi konsisten.

TINGKATAN SIKAP

Berbagai tingkatan sikap menurut Notoatmodjo (2003) tediri dari :

(16)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan

a. Sikap tidak dibawa sejak lahir

Berarti manusia dilahirkan tidak membawa sikap tertentu pada suatu objek. Oleh karenanya maka sikap terbentuk selama perkembangan individu yang bersangkutan. Karena terbentuk selama perkembangan maka sikap dapat berubah, dapat dibentuk dan dipelajari. Namun

kecenderungannya sikap bersifat tetap.

b. Sikap selalu berhubungan dengan objek

Sikap terbentuk karena hubungan dengan objek-objek tertentu, melalui persepsi terhadap objek tersebut.

c. Sikap dapat tertuju pada satu objek dan sekumpulan objek Bila seseorang memiliki sikap negatif pada satu orang maaka ia akan menunjukkan sikap yang

negatif pada kelompok orang tersebut.

d. Sikap itu dapat berlangsung lama atau sebentar

Jika sikap sudah menjadi nilai dalam kehidupan seseorang maka akan berlangsung lama bertahan, tetapi jika sikap belum mendalam dalam diri seseorang maka sikap relaatif dapat berubah.

e. Sikap mengandung perasaan atau motivasi

Sikap terhaadap sesuaatu akan diikuti oleh perasaan tertentu baik positif maupun negatif. Sikap juga mengandung motivasi atau daya dorong untuk berperilaku.

(17)

Terbentuknya sikap seseorang pada dasarnya dilandasi oleh norma-norma yang sebelumnya (telah dihayatinya). Sikap terjadi setelah individu mengalami internalisasi dari hasil ( Roucek, 1951) :

• Observasi terhadap kelompok dan kejadian serta pengalaman yang dihadapi. • Perbandingan pengalaman yang mirip dengan respons / reaksi yang diberikannya.

• Mengadakan perbandingan antara sesuatu yang dihadapinya dan pengalaman orang lain yang dianggap lebih ahli.

Faktor Yang Mempengeruhi Pembentukan Sikap:

a) Adanya akumulasi pengalaman dari tanggapan-tanggapan tipe yang sama. b) Pengamatan terhadap sikap lain yang berbeda.

c) Pengalaman (baik / buruk) yang pernah di alami.

d) Hasil peniruan terhadap sikap pihak lain secara sadar / tidak sadar.

Untuk mengubah suatu sikap, kita harus ingat bagaimana sikap dengan pola-polanya terbentuk.Sikap bukanlah diperoleh dari keturunan, tetapi dari pengalaman, linkungan, orang lain, terutama dari pengalaman dramatis yang meninggalkan kesan yang sangat

 Multifleksitas : mudah berubah secara kongruen,nanun sulit berubah secara inkongruen dan sebaliknya.

 Konsistensi (sikap yang stabil).

 Interconnectedness : keterikatan suatu sikap dengan sikap lain dalam suatu kluster.

 Konsonan : sikap yang saling berderajat selaras akan lebih cenderung membentuk suatu kluster.

Stress

(18)

Menurut Robbins (2001) stress juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang. Dan apabila pengertian stress dikaitkan dengan penelitian ini maka stress itu sendiri adalah suatu kondisi yang mempengaruhi keadaan fisik atau psikis seseorang karena adanya tekanan dari dalam ataupun dari luar diri seseorang yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka.

Menurut Woolfolk dan Richardson (1979) menyatakan bahwa adanya system kognitif, apresiasi stress menyebabkan segala peristiwa yang terjadi disekitar kita akan dihayati sebagai suatu stress berdasarkan arti atau interprestasi yang kita berikan terhadap peristiwa tersebut, dan bukan karena peristiwa itu sendiri.Karenanya dikatakan bahwa stress adalah suatu persepsi dari ancaman atau dari suatu bayangan akan adanya ketidaksenangan yang menggerakkan, menyiagakan atau mambuat aktif organisme. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan stress apabila seseorang mengalami beban atau tugas yang berat tetapi orang tersebut tidak dapat mengatasi tugas yang dibebankan itu, maka tubuh akan berespon dengan tidak mampu terhadap tugas tersebut, sehingga orang tersebut dapat mengalami stress. Respons atau tindakan ini termasuk respons fisiologis dan psikologis.

1. Stres fisik

(19)

rendah, suara yang bising, sinar matahari atau tegangan arus listrik.

2. Stres kimiawi

Stres ini disebabkan karena zat kimia seperti adanya obat-obatan, zat beracun, asam basa, faktor hormon atau gas dan prinsipnya karena pengaruh senyawa kimia.

3. Stres mikrobiologik

Stres ini disebabkan karena kuman seperti adanya virus, bakteri atau parasit.

4. Stres fisiologik

Stres yang disebabkan karena gangguan fungsi organ tubuh di antaranya gangguan dari struktur tubuh,

fungsi jaringan, organ dan lain-lain.

5. Stres proses pertumbuhan dan perkembangan

Stres yang disebabkan karena proses pertumbuhan dan perkembangan sperti pada pubertas,

perkawinan dan proses lanjut usia.

6. Stres psikis atau emosional

Stres yang disebabkan karena gangguan situasi psikologis atau ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri seperti hubungan interpersonal, sosial budaya atau faktor keagamaan.

• Faktor-faktor yang mempengaruhi stress

Respons terhadap stresor yang diberikan setiap individu akan berbeda berdasarkan faktor yang akan mempengaruhi dari stresor tersebut, dan coping yang dimiliki individu, di antara stresor yang dapat mempengaruhi respons tubuh antara lain:

1. Sifat stresor

Sifat stresor merupakan faktor yang dapat mempengaruhi respons tubuh terhadap stresor. Sifat stesor ini dapat berupa tiba-tiba atau berangsur-angsur, sifat ini pada setiap individu dapat berbeda tergantung

dari pemahaman tentang arti stresor.

2. Durasi stresor

Lamanya stresor yang dialami klien akan mempengaruhi respons tubuh. Apabila stresor yang dialami lebih lama, maka respons yang dilaminya juga akan lebih lama dan dapat mempengaruhi dari fungsi

tubuh yang lain.

3. Jumlah stresor

Jumlah stresor yang dialami seseorang dapat menentuka respons tubuh. Semakin banyak stresor yang dialami pada seseorang, dapat menimbulkan dampak besar bagi fungsi tubuh juga sebaliknya dengan jumlah stresor yang dialami banyak dan kemampuan adaptasi baik, maka seseorang akan memiliki

(20)

4. Pengalaman masa lalu Pengalaman ini juga dapat mempengaruhi respons tubuh terhadap stresoryang dimiliki. Semakin banyak stresor dan pengalaman yang dialami dan mampu menghadapinya, maka semakin baik dalam mengatasinya sehingga kemampuan adaptifnya akan semakin baik pula.

5. Tipe kepribadian

Tipe kepribadian seseorang juga dapat mempengaruhi respons terhadap stresor. Apabila seseorang yang memiliki tipe kepribadian A, maka lebih rentan terkena stress dibandingkan dengan tipe kepribadian B. tipe kepribadian A memiliki ciri ambisius, agresif, kompetitif, kurang sabar, mudah tegang, mudah tersinggung, mudah marah, memiliki kewaspadaan yang berlebihan, berbicara cepat, bekerja tidak kenal waktu, pandai berorganisasi dan memimpin atau memerintah, lebih suka bekerja sendirian bila ada tantangan, kaku terhadap waktu, ramah, tidak mudah dipengaruhi, bila berlibur fikirannya ke pekerjaan dan lain-lain. Sedangkan tipe kepribadian B memiliki sikap tidak agresif ambisinya wajar-wajar, penyabar, senang, tidak mudah tersinggung, tidak mudah marah, cara berbicara tidak tergesa-gesa, perilaku tidak interaktif, lebih suka kerjasama, mudah bergaul, dan lain-lain atau merupakan kebalikan dari tipe

kepribadian A.

6. Tingkat perkembangan

Tingkat perkembangan pada individu ini juga dapat mempengaruhi respons tubuh di mana semakin matang dalam perkembangannya, maka semakin baik pula kemampuan untuk mengatsinya. Dalam perkembangannya kemampuan individu dalam mengatasi stresor dan respons terhadapnya berbeda-beda dan stresor yang dihadapinya pun berbeda-beda yang dapat digambarkan sebagai berikut:

Tahap Perkembangan

Jenis Stresor

Anak

(21)

Dewasa muda

Dewasa tengah

Dewasa Tua • Konflik mandiri dan ketergantungan orang tua

• Mulai sekolah

• Hubungan dengan teman sebaya

• Kompetisi dengan teman

• Perubahan tubuh

• Hubungan dengan teman

• Seksualitas

• Mandiri

• Menikah

• Meninggalkan rumah

• Mulai bekerja

• Melanjutkan pendidikan

• Membesarkan anak

• Menerima proses menua

(22)

• Usia lanjut

• Perubahan tempat tinggal

• Penyesuaian diri masa pensiun

• Proses kematian

C. ADAPTASI

Adaptasi adalah suatu perubahan yang menyertai individu dalam berespons terhadap perubahan yang ada di lingkungan dan dapat mempengaruhi keutuhan tubuh baik secara fisiologis maupun psikologis

yang akan menghasilkan perilaku adaptif.

• Macam-macam adaptasi, antara lain:

1. Adaptasi fisiologis merupakan proses penyesuaian tubuh secara alamiah atau secara fisiologis untuk mempertahankan keseimbangan dan berbagai faktor yang menimbulkan atau mempengaruhi keadaan menjadi tidak seimbang contohnya masuknya kuman penyakit, maka secara fisiologis tubuh berusaha untuk mempertahankan baik dari pintu masuknya kuman atau sudah masuk dalam tubuh. Adaptasi secara fisiologis dapat dibagi menjadi dua yaitu: apabila kejadiannya atau proses adaptasi bersifat lokal, maka itu disebut dengan LAS (Local Adaptation Syndroma) seperti ketika daerah tubuh atau kulit terkena infeksi, maka di daerah kulit tersebut akan terjadi kemerahan, bengkak, nyeri, panas dan lain-lain yang sifatnya lokal atau pada daerah sekitar yang terkena. Akan tetapi apabila reaksi lokal tidak dapat diatasi dapat menyebabkan gangguan secara sistemik tubuh akan melakukan proses penyesuaian seperti panas seluruh tubuh, berkeringat dan lain-lain, keadaan ini disebut sebagai GAS (General Adaption Syndroma). 2. Adaptasi psikologis merupakan proses penyesuaian secara psikologis akibat stresor yang ada, dengan memberikan mekanisme pertahanan dari dengan harapan dapat melindungi atau bertahan diri dari

serangan atau hal-hal yang tidak menyenangkan.

Dalam adaptasi secara psikologis terdapat dua cara untuk mempertahankan diri dari berbagai stresor yaitu dengan cara melakukan koping atau penanganan diantaranya berorientasi pada tugas (task oriented) yang di kenal dengan problem solving strategi dan ego oriented atau mekanisme pertahanan diri.

3. Adaptasi sosial budaya merupakan cara untuk mengadakan perubahan dengan melakukan proses penyesuaian perilaku yang sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat, berkumpul dalam

(23)

4. Adaptasi spiritual. Proses penyesuaian diri dengan melakukan perubahan perilaku yang didasarkan pada keyakinan atau kepercayaan yang dimiliki sesuai dengan agama yang dianutnya. Apabila mengalami stres, maka seseorang akan giat melakukan ibadah, seperti rajin melakukan ibadah.

Sebelumnya pernah dibahas tentang struktur kepribadian menurut Freud. Struktur kepribadian kita menurut Freud terdiri dari id, ego dan superego. Ketika ketiganya sudah muncul pada diri kita (± ? 5 tahun), maka akan terjadi dialog dalam membuat keputusan dan/atau melakukan perbuatan. Id punya keinginan, sementara superego membatasi pada kanal atau saluran yang tepat. Ketika keduanya berkonflik, maka ego bertugas menjembatani, sehingga dirinya tetap merasa nyaman. Dalam Psikoanalisa Freud upaya ego ini disebut sebagai mekanisme pertahanan ego.

Ada banyak bentuk mekanisme pertahanan ego. Berikut ini hanya akan dijelaskan beberapa yang utama dan mungkin sering kita dengar.

1. Represi

Represi adalah bentuk mekanisme pertahanan ego yang paling sering kita tahu dan yang biasa kita lakukan. Mekanisme pertahanan ego ini juga mendasari banyak teorinya Freud. Dalam bukunya, Psychopathology of Everyday Life, Freud juga banyak membahas berbagai gangguan emosional yang didasari oleh mekanisme pertahanan ego ini. Represi sendiri adalah usaha menyingkirkan atau menekan pengalaman atau informasi yang menimbulkan kecemasan ke bawah sadar. Mekanisme ini disebut juga proses pelupaan.

2. Penolakan

Penolakan atau denial dapat disebut juga pengingkaran. Penolakan adalah mekanisme pertahanan ego menolak situasi yang membuat tidak nyaman atau menimbulkan kecemasan. Misalnya saja orang yang khawatir bahwa benjolan di tubuhnya adalah kanker, malah mengingkarinya sebagai kanker. Hal ini menjadi negatif jika pengingkaran membuatnya malah tidak berusaha

memeriksakan ke dokter.

3. Pengalihan

Pengalihan atau displacement dilakukan dengan cara mengalihkan kepada sasaran lain, bukan sasaran yang sebenarnya dituju. Sasaran ini biasanya lebih aman jika dibandingkan dengan sasaran yang asli. Misalnya saja marah kepada bos. Karena takut atau tidak mungkin memarahi bos, maka ketika pulang ke rumah, kemarahan disalurkan kepada keluarganya.

(24)

Proyeksi juga merupakan mekanisme pertahanan ego yang dilakukan dengan cara mengalihkan dorongan kepada orang lain. Misalnya saja orang yang melakukan tindakan kekerasan. Ketika ditanya kenapa dia melukai orang lain, dia menjawab, “Mereka yang mulai duluan!”.

5. Fantasi

Fantasi atau berkhayal juga berfungsi mereduksi dorongan. Bentuk pengurangan dorongan adalah dengan mengalihkan kepada bayangan yang diciptakan dalam pikiran. Misalnya saja lamarannya ditolak, maka dia membayangkan ada suatu saat akan diterima atau mendapatkan pengganti yang lebih baik.

6. Rasionalisasi

Rasionalisasi adalah mekanisme pertahanan ego yang dilakukan dengan menciptakan alasan yang membenarkan tindakan. Alasan ini berfungsi untuk mereduksi ketegangan, karena itu juga bisa melindungi ego dari ketegangan tersebut. Misalnya saja kita contohkan dengan seseorang yang ditolak lamarannya terhadap seorang gadis (contoh yang di bagian fantasi), maka ia bisa mengatakan atau berpikir bahwa ini adalah jalan untuk mendapatkan yang lebih baik. Proses rasionalisasi memang kadang bisa juga diiringi dengan fantasi.

7. Regresi

Regresi adalah mekanisme pertahanan ego yang dilakukan dengan cara kembali atau mundur kepada tahapan perkembangan sebelumnya. Misalnya saja anak yang ingin tetap mendapatkan perhatian dari ibu pasca adiknya lahir. Ia berlaku seperti anak-anak, karena ingin tetap

diperhatikan.

8. Reaksi formasi

Reaksi formasi adalah bentuk mekanisme pertahanan ego yang dilakukan dengan berlaku

(25)
(26)
(27)
(28)

Energi psikis memilik dua arah, yaitu :

a. ke dalam, yaitu arah energi psikis yang orientasinya ditunjukkan kedalam dirinya (batiniah)

b. kedunia luar, yaitu arah energi psikis orientasinya di tujukan keluar dirinya (lahiriyah)

Setiap individu mengadakan orientasi terhadap dunia sekitarnya, namun cara yag dipakai antara individu satu dan yang lain berbeda.

Contoh :

Ada individu yang acuh terhadap kejadian disekitarnya dan sebaliknya ada

individu yang snagt peduli terhadap kejadian yang sama.

Ada individu cepat merespons terjadinya musibah yang dialami masyarakat

sekitarnya, namun sebaliknya ada yang tak acuh.

Dari contoh tersebut ada individu yang memiliki orientasi ke luar atau extravert yang dipengaruhi dunia objektif (dunia dalam dirinya). Apabila menjadi kebiasaan disebut individu tipe extravert .Di samping itu, ada juga individu yang memiliki orientasi ke dalam atau introvert yang dipengaruhi dunia subjektif (dunia dalam dirinya). Apabila terjadi kebiasaan disebut individu tipe introvert. Ciri-ciri keduanya sebagai berikut.

a. tipe extravert.

Orientasinya lebih banyak tertuju ke luar (lahiriah)

Pikiran, perasaan, dan tindakannya terutama ditentukan oleh lingkungan sosial

maupun non sosial di luar dirinya.

Sifatnya positif terhadap masyarakat, cepat beradaptasi dengan lingkungan,

(29)

Kelemahannya adalah perhatian terhadap dunia luar terlalu kuat yang akan

membuatnya tenggelam dalam dunia objektif sehingga akan mengalami kehilangan dirinya atau asing terhadap dunia subyektifnya. Disamping itu, mereka cenderung cepat melakukan tindakan tanpa pertimbangan yang matang.

b. tipe introvert

Adabtasi dengan dunia luar kurang baik, jiwanya tertutup, sukar bergaul, sukar

(30)

Kehidupan batiniah kaya dan terdidik secarabaik

Bertindak hati-hati dan penuh perhitungan

Kelemahannya adalah jarak dengan dunia objektif terlalu jauh sehingga lepas

dari dunia objektifnya.

Tripologi Jung, hubungan sikap jiwa, fungsi jiwa kesadaran dan keridaksadaran menghasilkan 8 macam tipe manusia. Kehidupan alam sadar berlawanan dengan alam tak sadar sehingga individu yang kesadarannya bertipe pemikir maka ketidaksadarannya adalah prasa dan individu yang kesadarannya bersifat introvert, ketidaksadarannya extravert, dan seterusnya.

Pesona adsalah topeng yang dipergunakan individu untuk menutupi kepribadiannya, apabila ia tampildi dunia luar atau dalam alam sadar sehingga dapat dikatakan bahwa pesona merupakan kompromi antar individu dan masyarakat, antara struktur batiniyah dan lahiriah. Apabila individu dapat menyesuaikan dunia batin dengan dunia lahir dengan baik, pesona itu akan merupakan selubung elatis, yang dengan mudah dapat dipergunakan. Namun,apabila penyesuaian tersebut tidak baik, pesona dijadikan topeng untuk menutupi kelemahannya.

Contoh:

Seorang pimpinan instusi yang pada dasarnya tidak mampu mengelola bawahannya dengan baik, namun berlagak ”sok pintar, sok pembesar, dan sok maha tahu”, sebagai topeng untuk menutupi kelemahannya sehingga perilakunya stereotipe dan tidak sesuai dengan keadaan. Keadaan yang demikian disebut inflasi.

Sturktur ketidaksadaran

(31)

Ketidaksadaran pribadi, berisi hal-hal yang diperoleh individu selama hidupnya, yang meliputi hal-hal yang terdesak, terlupakan, (bahan-bahan ingatan), dan hal-hal yang teramati, berpikir, dan terasa dibawah ambang kesadaran. Termasuk juga alam pra sadar, yang merupakan daerah perbatasan antara ketidaksadaran pribadi da kesadaran yang bersisi hal-hal yang siap masuk ke kesadaran dan alam bawah sadar, merupakan daerah perbatasab antara ketidaksadaran pribadi denagn ketidak sadaran kolektif dan berisi hal-hal yang tidak dapat diingat lagi, hal-hal yang tidak diolah, dan keadaan trance.

Ketidaksadaran kolektif, berisi mitologi dansimbolik masa lalu yang diperoleh selama pertumbujan psikis seluruh jenis manusia, melalui generasi terdahulu yang merupakan endapancara-cara reaksi kemanusiaan yang khas zaman dahulu pada saat manusia menghadapi ketakutan, bahaya, perjuanngan, kelahiran, dan kematian

a. Paling atas yang berada langsung dibawah ketidaksadaran pribadi, berisikan emosi, afek, dan dorongan primitif

b. Di bawah lapisan tersebut, berisilan inovasi, yaitu erupsi dari bagian terdalam dari ketidaksadaran serta hal-hal yang sama sekali tidak dapat dibuat dasar.

(32)

Si

(33)

Kompleks-kompleks adalah bagian kejiwaan kepribadian yang terbelah dab lepas dari kontrol serta memiliki kehidupan sendiri dalam kegelapan dan ketidaksadaran, yang dapat menghambat maupun memajukan kesadaran menyebabkan perilaku yang keliru (mis.lupa, slah menulis, salah membaca, salah ucap, dan salah arah).

Siptom maupun kompleks marupakan gejala yang masih dapat disadari.

Mimpi sering timbul dari hal-hal yang terdesak, memiliki hukum dan bahasa sendiri, mimpi tidak terkait sebab-akibat, ruang dan waktu. Bahasa mimpi adalah pelambang penafsiran, menurut Jung, mimpi merupakan manisfer ketidaksadaran kolektif yang mempunyai fungsi konstruktif, sebagai regulasai (pengaturan) isi ketidaksadaran, keberatsebelahan dari konflik.

Fantasi dan khayalan merupakan bentuk manisfer ketidaksadaran yang bersangkutan dengan mimpi dan timbul pada saat taraf kesadaran merendah.

Archetype-archetype :

1. Reminiensi-reminiensi/kenang-kenangan 2. Pusat kekuatan dari ketidaksadaran 3. Penerimaan reaksi yang instingtif

4. Bawaan terhadap situasi-situasi di luar kesadaran. 5. Sumber ketidaksadaan

6. Timbul dari pengalaman-pengalaman masa lampau yang tak menyenangkan

7. Memeperlihatkan diri dalam bentuk simbolis

Dinamika psikologi akan kesempurnaan pernyataan daripada totalitas

- Dinamika energi psiktis disebut libido berbentuk aktual dalam nafsu-nafsu keinginan-keinginan dan sebagainya

- Ajaran energi hukum kekbalan

(34)

Bayangan proyeksi

Imago

Animus

Animo

Aku Pesona Pendirian Ketidaksadaran

Imago : gambaran jiwa

Proyeksi : ketidaksadaran memperlihatkan diri

Bayangan : segi lain perasa diri kurang yang tak disadari

Animo imago pada orang dewasa : baik pria atau wanita

(35)

d. Kunkle dengan teori termometer harga diri/THD

bicara tentang kesadaran dan ketidaksadaran manusia dengan teorinya tentang alam sadar dengan termometer.

termometer harga diri

penjelasan Gambar THD

- Garis lurus = Penghargaan kepribadian sendiri

- Lingkaran horizontal = mengemukakan hubungan-hubungan manusia dengan alam sekelilingnya

- Lingkaran besar = kelainan untuk adanya kontak yang lebih besar kemampuan bekerjasama individu yang lebih luas

- Adler teorinya

- Hasrat usaha pengakuan

(36)
(37)
(38)
(39)

Archetypus adalah isi kejiwaan yang ada sejak zaman purba atau yang dibawa sejak manusia pertama lahir. Archetypus berbentuk pendapat dan reaksi instingif yang terjadi diluar kesadaran, artinya bahwa setiap individu akan berbuat sama dan reaksi sama .

Terhadap suatu peristiwa secara instingtif dan tanpa disadari serta muncul dari ketidaksadaran kolektif, sumber archeytypus adalah ingatan tentang mitos,setan,roh jahat,perbuatan mistik,dan warisan religius yang diwariskan leluhur, misalnya mistos tentang kekjaman ibu tiri,sifat ular yang jahat, dan setan yang memiliki sifat jahat.

Bentuk khusus isi ketidaksadaran

Bayang-bayang adalah sifat atau kualitas ketidaksadaran sendiri yang dihadapi sebagai sifat atau kualitas orang lain yang terbentuk dari fungsi dan sikap orang yang inferior. Bayang-bayang merupakan bagian gelap dari kepribadian karena pertimbangan intelektual, nilai, dan moral, kemudian dimasukkan kedalam ketidaksadaran karena tidak sesuai dengan prinsip realitas kehidupan alam sadar. Bila ”Aku” adalah pusat kesadaran dan ”bayang-bayang” sebagai pusat ketidaksadaran individu maupun kolektis.

Proyeksi proyeksi adalah menempatkan isi-isi batin dengan tidak sadar ke objek-objek di luar dirinya.

Imago adalah isi kejiwaan yang diproyeksikan kepada orang lain.

Aminus adalah maskunilitas (sifat kelaki-lakian) wanita yang ada dalam ketidaksadaran manusia dan tidak dikembangkan. Jadi, perempuan ketidaksadarannya laki-laki (animus)

Anima adalah feminitas (sifat kewanitaan) laki-laki yang ada dalam ketidaksadaran manusia dan tidak dikembangkan sehingga laki-laki ketidaksadarannya adalah perempuan (anima).

(40)

a. Anima dan animus merupakan perantara ”Aku” dengan dunia batin, dan fungsinya menanggapi proses psikis individu ke dalaM

b. Persona merupakan perantara antara ”Aku” dan dunia luar (lahiriah) dan berfungsi untuk menanggapi proses psikis individu keluar.

(41)

1. Perawat dapat memahami kondisi pasien dengan berbagai teori alam sadar, alam tak sadar dan alam ambang sadar. Yang mengikuti perilaku pasien yang sedang melakukan perawatan.

2. Dapat membantu dalam prognosa keperawatan bagi pasien.

3.

(42)
(43)
(44)

D. RANGKUMAN

TINGKAT KESADARAN MANUSIA

1. Individu atau manusia ini pada dasarnya berperilaku dipengaruhi oleh alam sadar, dan alam tidak sadar serta alam ambang sadar. Sadar manusia siaga, tak sadar misalnya pingsan, tidur, mimpi, koma. Terhipnosa, bloking, dsb. Sedangkan alam ambang sadar itu diantaranya : mengantuk, melamun, berfabtasi, dsb.

2. aliran psikologi yang berbicara tentang perilaku sadar dan ambang sadar ini adalah aliran psikologi dalam yang dimulai oleh sigmund freud denagn teorinya psikologi analisa yang mengatakan bahwa alam tidak sadar digambarkan dengan peta, dengan posisi lebih besar dari pada ketidaksadarannya. Pengikut Freud atau kaum freudianisme yang lain adalah Adler dengan teorinya psikologi individula, kemudian disusul C.G Yung denga teorinya psikologi analitik, danterkahir Kunkle dengan teorinya termometer harga diri / THD

3. Psikologi analisa berteori tentang struktur kepribadian manusia yaitu ID,EGO,SEPEREGO. Juga mengemukakan tentang bebrapa istilah baru psikologi seperti katartis, libido seksualitas, adhipus kompleks,anxiety / kecemasan represi, serta perkembangan naluri seksual.

4. Di tahun 1875 diketemukan alat yang dapat mengukur kerja otak dengan gelombang listrik yang disebut dengan EEG.alat ini dapat menjelaskan seseorang sadar / siaga sampai ke tidur dan berhenti kerja otaknya dan dinyatakan meninggal. 5. CARA SIGMUND FREUD membantu pasien yang mengalami neurosisi dengan tehnik dasar asosiasi,apabila seseorang dengan tehnik hipnosa tidak dapat dihipnise.

(45)

Struktur kepribadian yang dikemukakan oleh Freud tentu \nya punya fungsi masing dalam mempersiapkan seseorang berprilaku. ID / das es adalah keinginan-keinginan dasar yang muncul pertama kali dan sarat dengan kondisi kesenangan-kesenangan dan keinginan ini diteruskan yang tentunya melalui daerah ego / das ich yang akan bertugas mengatakan okey dan tidak, apabila ego berkenan maka akan dilanjutkan kedaerah seper ego / das ubber ich sebagai filter terakhir yang akan mengatakan sesuaikah dengan norma sosila budaya ? Baru lolos menjadi sesutu sikap / erilaku.

6. ADLER BERTEORI YANG CUKUP MENENTANG SIGMUN FREUD yaitu bahwa dorongan seseorang untuk berperilaku itu tidak hanya karena libido / rangsangan nafsu seksualitas belaka tetapi cenderung mengarah kepada motivasi / keinginan atau hasrat seseorang.

7. C.G Yung berpendapat bahwa perilaku anusia itu terditeksi oleh siklus melinghkar pikir, intuisi, rasa, dan indra. Yang disebut dengan alam tidak sadar kolektif. Bagian dari alam ketridaksadaran klektif inilah yang disebut dengan arkhitipe/architipe berupa unsur-unsur emosi.

8. Kunkle mengatakan tentang teori THD nya bahwa alam ketidaksadaran manusisa itu berisi dorongan harga diri manusia. Ayau disebutnya harga diri manusia itu segalanya, oleh sebab itu apabila seseorang merasa kehilangan harga diri maka manusia tersebut diwarnai oleh konflik, cemas berkepanjangan dan mengarah kepada kondisi psikoneurosa

(46)

10.Para perawat tentunya penting sekali mempelajari tingkat kesadaran manusisa ini baik untuk diri pribadi atau untuk proses keperawatan sebagai diteksi dini mengenal kedudukan perilaku manusia.

KESADARAN dan KETIDAKSADARAN MANUSIA

Tokoh-tokoh psikologi yang banyak berbicara dan berteoiri tentang alam sadar dan tak sadar adalah:

1. Sigmund Freud : Psikoanalitik

2. Alfred Alder : Psikologi individual 3. C. Gustaf Yung : Psikologianalitik 4. Kunkle : Termometer harga diri

5. Erikson : Teori alam sadar dan tak sadar Penertian-pengertian:

1. Alam sadar adalah alam yang ditandai dengan adanya proses sensoris dan adanya proses motoris dalam diri manusia, yang terjadi karena adanya stimulus dan merespon sampai terjadi gerakan-gerakan: Individu melakukan segala aktivitas 2. Alam ambang sadar yaitu alam yang mempengaruhi prilaku manusia dengan ciri menurunya kesadaran karena baik pada proses sensoris maupun motoris berprosesnya lamban atau tidak seperti pada kondisi alam sadar didalam menerima stimulus dan merespon proses sensoris dan motorisnya lamban: melamun, mengantuk, tindihan/rep-rep, bloking, dsb

3. Alam tak sadar, yakni berhentinya proses menerima stimulus dan merespon walaupun pusat saraf dan jantung manusia masih bekerja atau proses sensoris dan motoris tidak ada: tidur, pingsan, koma, orang yang terhipnose, dll

(47)

Isi pikiran tidak mungkin berasal dari kesadaran tetapi harus berasal dari tingkat-tingkat kegiatan mental dibawah alam sadar. Freud menyimpulkan ada tiga macam kegiatan mental: ketidaksadaran (alam tak sadar), keprasadaran (alam prasadar), dan kesadaran (alam sadar).

KETIDAKSADARAN

Isi: Dorongan-dorongan, keinginan-keinginan, sikap-sikap, perasaan-perasaan, pikiran-pikiran, atau insting-insting yang tidak dapat dikontrol oleh kemauan, hanya dengan susah payah ditarik – kalau dapat – kedalam kesadaran, tidak terikat oleh hokum-hukum logika, dan tidak dapat dibatasi oleh waktu dan tempat. Ketidaksadaran memotivasi sebagian besar kata-kata, perasaan, dan tindakan manusia, meskipun kita menyadari tingkah laku kita, tetapi kita sering tidak menyadari proses mental yang berada dibalik tingkah laku itu. Misalnya seorang perempuan mungkin tertarik kepada seorang laki-laki tetapi ia tidak menyadari sepenuhnya mengapa ia tertarik? Sesuatu yang tampaknya irasional. Ketidaksadaran tidak mudah disadari, hanya dapat dibuktikan secara tidak langsung, menurut Freud ketidaksadaran merupakan penjelasan untuk makna mimpi-mimpi, keseleo lidah atau salah ucap, symptom-simptom neurotic dan sifat-sifat tertentu dari sifat-sifat pelupa yang dinamakan represi-represi. Mimpi-mimpinadalah sumber yang sangat kaya dari bahan taksadar: pengalaman masa kanak-kanak dapat muncul dalam mimpi-mimpi pada saat orang menjadi dewasa meskipun orang yang bermimpi tidak mengingat pengalaman-pengalaman ini.

KEPRASADARAN

Tingkat pikiran prasadar berisi semua elemen yang tak sadar. Isi keprasadaran berasal dari dua sumber yakni persepsi sadar dan ketidaksadaran. Dalam persepsi sadar apa yang dipersepsikan seseorang adalah sadar hanya untuk sementara waktu tetapi kemudian cepat memasuki keprasadaran bila pusat perhatian beralih kepada pikiran lain. Pikiran-pikiran yang cepat berubah antara sadar dan prasadar itu pada umumnya bebas dari kecemasan dan dalam kenyataanya lebih menyerupai gambaran-gambaran sadar daripada dorongan-dorongan tak sadar.

Dalam sumber kedua, yakni ketidaksadaran, pikiran-pikiran dapat menerobos penyensor yang selalu waspada dan memasuki ke prasadar sekalipun dalam bentuk tersamar. Pikiran-pikiran lain yang berasal dari ketidaksadaran dapat memasuki kesadaran tetapi hanya karena sifatnya yang asli tersamar melalui proses mimpi, keseleo lidah atau salah ucap atau tindakan defensip yang dilakukan dengan teliti.

(48)

Alam sadar dapat didefinisikan sebagai elemen-elemen mental dalam kesadaran pada saat tertentu, dan merupakan satu-satunya tingkat kehidupan mental yang secara langsung tersedia bagi kita.

Pikiran-pikiran dapat mencapai kesadaran dari dua arah yang berbeda: 1. Sistem sadar perceptual

Yang diarahkan ke dunia luar dan bertindak sebagai medium persepsi terhadap stimulus-stimulus eksternal: apa yang kita persepsikan melalui organ-organ pancaindra kita bila tidak terlalu mengancam akan memasuki kesadaran (Freud, 1933/1964)

2. Elemen-elemen sadar

Berasal dari dalam struktur mental dan meliputi pikiran-pikiran yang tidak mengancam dari alam prasadar atau keprasadaran, dan juga pikiran-pikiran yang mengancam tetapi tersamar dengan baik dari ketidaksadaran.

DAERAH-DAERAH PIKIRAN

Tiga agen atau struktur kepribadian penting yang dikemukakan oleh Sygmund Freud adalah id-ego-superego, memasukan fungsi mental yang sebelumnya diberikan kepada ketidaksadaran dan keprasadaran.

Struktur atau bagian kepribadian yang sangat primitif dari jiwa adalah id (das Es), bagian kedua yaitu ego (das Ich) dan bagian ketiga superego (das Uberich). Mereka berinteraksi dengan tiga kehidupan mental sehingga ego melintasi semua tingkat topografis dan memiliki komponen sadar, prasadar dan tak sadar, sedangkan superego yakni prasadar dan tak sadar

ID

Istilah id diambil Freud dari Georg Groddeck (1922). Id adalah bagian tertua dari kepribadian dan pada mulanya segalanya adalah id. Karena id merupakan bagian kepribadian yang sangat primitif yang sudah beroperasi sebelum bayi berhubungan dengan dunia luar, maka id mengandung semua dorongan bawaan yang tidak dipelajari yang dalam psikoanalisis disebut insting-insting, sehingga Freud member sebutan kepada id sebagai “kawah yang penuh dengan dorongan yang mendidih” yang berisi energi proses-proses organic dari insting-insting dan berjuang menuju ke suatu tujuan: kepuasan segera hasrat-hasratnya. Id dianggap sebagai sumber utama energi fisiolohgis yang terungkap pada dorongan-dorongan hidup dan dorongan-dorongan mati.

(49)

Id berisikan segala sesuatu yang secara psikologis diwariskan dan telah ada sejak lahir termasuk insting-insting, juga merupakan tempat penyimpanan energi psikis dan menyediakan seluruh daya untuk menjalankan kedua sistem lain. Id berhubungan erat dengan proses-proses jasmaniah dari mana ia mendapatkan energi, sehingga disebut juga sebagai “kenyataan psikis yang sebenarnya” karena id mempresentasikan dunia batin dari pengalaman subjektif dan tidak mengenal kenyataan yang objektif.

Id tidak bisa menanggulangi peningkatan energi yang dialaminya sebagai keadaan-keadaan tegangan yang tidak menyenangkan, maka apabila tingkat ketegangan organism meningkat baik sebagai akibat stimulus dari luar maupun stimulus-stimulus yang timbul dari dalam, sehingga id akan bekerja sedemikian rupa untuk segera menghentikan tegangan dan mengembalikan organism kepada tingkat energi yang rendah serta menyenangkan. Prinsip reduksi tegangan yang merupakan ciri kerja id ini disebut prinsip kenikmatan atau pleasure principle.

Id memiliki dua proses dalam tugas menghindari rasa akit dan mendapat kenikmatan:

1. Tindakan-tindakan reflex

Reaksi-reaksi otomatis dan bawaan, seperti bersin dan berkedip Tindakan-tindakan reflex ini biasanya segera mereduksi tegangan

Organism dilengkapi dengan sejumlah refleks untuk menghadapi bentuk-bentuk rangsangan yang relative sederhana.

2. Proses primer

Menyangkut suatu reaksi psikologis yang sedikit lebih rumit

Berusaha menghentikan tegangan dengan membentuk khayalan tentang objek yang dapat menghilangkan tegangan tersebut

Misalnya menyediakan khayalan tentang makanan bagi orang yang lapar, pengalaman halusinatoris dimana objek-objek yang diinginkan hadir dalam bentuk gambaran ingatan, disebut pemenuhan hasrat.

Contoh proses primer yang baik untuk orang normal adalah mimpi dimalam hari sering mengungkapkan pemenuhan atau usaha pemenuhan suatu hasrat.

Halusinasi dan penglihatan pasien-pasien psikotik termasuk contoh primer, pikiran-pikiran autistic atau angan-angan. Gambaran-gambaran mental yang bersifat memenuhi hasrat ini merupakan satu-satunya kenyataan yang dikenal id.

Jelas, proses primer tidak mampu mereduksikan tegangan, orang yang lapar tidak bisa memakan khayalan `tentang makan, karena itu suatu proses psikologis baru atau sekunder berkembang, dan apabila hal ini terjadi maka struktur sistem kedua dari kepribadian, yaitu ego mulai terbentuk.

(50)

Ego = “aku” atau “diri”, yang tumbuh dari id pada masa bayi dan menjadi sumber dari individu untuk berkomunikasi dengan dunia luar, seseorang dapat membedakan dirinya dari ligkungan sekitarnya dan terbentuklah inti yang mengintegrasikan kepribadian, dan ego itu timbul karena kebutuhan-kebutuhan organism memerlukan transaksi-transaksi yang sesuai dengan kenyataan objektif. Orang lapar harus mencari, menemukan dan memakan makanan sampai tegangan karena rasa lapar dapat dihilangkan, orang harus belajar membedakan antara gambaran ingatan tentang makanan dan persepsi actual terhadap makanan seperti yang ada di dunia luar.

Perbedaan pokok antara id dan ego adalah bahwa id hanya mengenal kenyataan subjektif-jiwa, sedangkan ego membedakan antara hal-hal yang terdapat dalam batin dan hal-hal yang terdapat dalam dunia luar.

Ego mengikuti prinsip kenyataan atau reality principle dan operasi menurut proses skunder, dengan tujuan mencegah terjadinya tegangan sampai ditemukan suatu objek yang cocok untuk pemuasan kebutuhan.

Proses skunder adalah berpikir realistik, ego menyusun rencana untuk memuaskan kebutuhan dan kemudian menguji rencana ini, biasanya melalui suatu tindakan untuk melihat apakah rencana itu berhasil atau tidak. Orang lapar berpikir dimana ia dapat menemukan makanan dan kemudian pergi ke tempat itu, ini salah satu contoh pengujian terhadap kenyataan atau reality testing, dan untuk melakukan peranya secara efisien, maka ego mengontrol semua fungsi kognitif dan intelektual. Sebagai bagian jiwa yang berhubungan dengan dunia luar, ego menjadi bagian kepribadian yang mengambil keputusan atau eksekutif kepribadian karena egolah yang mengontrol pintu-pintu kea rah tindakan, memilih segi-segi lingkungan kemana ia akan memberikan respon, dan memutuskan insting-insting manakah yang akan dipuaskan dan bagaimana caranya. Namun karena ego adalah sadar, sebagian prasadar dan sebagian lagi tak sadar maka ego dapat mengambil keputusan pada tiap-tiap tingkat ini.

“seorang perempuan mungkin bertingkah laku sangat rapih dan tertib karena mengingat bahwa tingkah laku ini sebelumnya telah dihadiahi atau mendapatkan reinforcement, meskipun demikian ia tidak memahami alasan-alasan atas pilihanya itu.”

Dalam melaksanakan fungsinya Ego harus mempertimbangakan tuntutan-tuntutan dari id dan superego yang bertentangan dan tidak realistic, dan juga harus melayani penguasa ketiga, yaitu dunia luar.

Berdasarkan uraian diatas, maka fungsi-fungsi ego meliputi:

1. Memberikan kepuasan kepada kebutuhan-kebutuhan akan makanan dan melindungi organism.

(51)

3. Menekan impiuls-impuls yang tidak yang tidak dapat diterima superego.

4. Mengkoordinasikan dan menyelesaikan tuntutan-tuntutan yang bertentangan dari id dan superego. sebagaimana diterangkan orang tua kepada anak dan dilaksanakan dengan cara memberikan hadiah atau hukuman.

Superego dikendalikan oleh prinsip-prinsip moralistik dan idealistik yang bertentangan dengan prinsip kenikmatan dari id dan prinsip kenyataan dari ego. Superego mencerminkan yang ideal bukan yang real, memperjuangkan kesempurnaan bukan kenikmatan, dan perhatianya yang utama adalah memutuskan apakah sesuatu itu benar atau salah sehingga dapat bertindak sesuai dengan norma-norma sosial yang diakui oleh wakil-wakil masyarakat.

Superego tumbuh dari ego, dan seperti ego tidak memiliki energi dari dirinya sendiri , tetapi perbedaanya dengan ego, yakni superego tidak berhubungan dengan dunia luar namun tuntutanya adalah untuk kesempurnaan tidak realistik.

Superego memiliki dua subsistem: 1. Suara Hati atau Conscience

Hasil dari pengalaman melalui hukuman yang diberikan orang tua atas tingkah laku yang tidak tepat dan mengatakan kepada anak apa yang tidak boleh dilakukanya.

Apapun juga yang mereka katakana salah dan menghukum anak karena melakukanya akan cenderung menjadi suara hatinya.

Suara hati primitif timbul ketika seorang anak menyesuaikan diri dengan norma-norma moral orang tua karena takut kehilangan cinta tau persetujuan orang tua. 2. Ego ideal

Berkembang dari pengalaman dengan hadiah-hadiah untuk tingkah laku yang tepat an mengatakan kepada anak apa yang harus dilakukanya.

Apapun juga yang mereka setujui dan menghadiahi anak karena melakukanya akan cenderung menjadi ego ideal anak.

Mekanisme yang menyebabkan penyatuan ini dinamakan introyeksi.

Superego yang berkembang dengan baik akan mengontrol dorongan-dorongan seksual dan agresif melalui proses represi. Superego mengamati ego dengan cermat, menilai tindakan dan tujuanya.

(52)

1. Merintangi impuls-impuls id, terutama impuls-impuls seksual dan agresif karena impuls-impuls ini sangat dikutuk oleh masyarakat

2. Mendorong ego untuk menggantikan tujuan realistik dengan tujuan-tujuan moralistik

3. Mengejar kesempurnaan, superego cenderung untuk menentang baik id maupun ego dan membuat dunia menurut gambaranya sendiri, akan tetapi sama seperti id, superego tidak rasional dan sama seperti ego, superego melaksanakan control atas insting-insting.

Orang dengan id yang kuat tapi ego yang lemah memiliki superego yang begitu lemah sehingga tidak mampu mengimbangi tuntutan-tuntutan yang tidak putus-putusnya dari id.

Orang dengan perasaan bersalah atau perasaan rendah diri yang kuat dan ego yang lemah akan mengalami banyak konflik karena ego tidak dapat mengambil keputusan terhadap tuntutan-tuntutan yang kuat, tetapi bertentangan dari superego dan id.

Orang dengan ego yang telah menginkorporasikan banyak tuntutan id dan hampir semua tuntutan superego adalah orang yang sehat secara psikologis, yakni orang yang dapat mengontrol dengan baik prinsip kenikmatan dan prinsip moralistik.

Pembentukan sikap

(53)

Sikap – Ada bermacam-macam pendapat yang dikemukakan oleh ahli-ahli

psikologi tentang pengertian sikap. Dunia Psikologi akan sedikit mengulas tentang apa sih yang dinamakan sikap? Seperti yang dikatakan oleh ahli psikologi W.J Thomas (dalam Ahmadi, 1999), yang memberikan batasan sikap sebagai tingkatan kecenderungan yang bersifat positif maupun negatif, yang berhubungan dengan obyek psikologi. Obyek psikologi di sini meliputi : simbol, kata-kata, slogan, orang, lembaga, ide dan sebagainya.

DefinisiSikap

Menurut Sarnoff (dalam Sarwono, 2000) mengidentifikasikan sikap sebagai kesediaan untuk bereaksi (disposition to react) secara positif (favorably) atau secara negatif (unfavorably) terhadap obyek – obyek tertentu. D.Krech dan R.S Crutchfield (dalam Sears, 1999) berpendapat bahwa sikap sebagai organisasi yang bersifat menetap dari proses motivasional, emosional, perseptual, dan kognitif mengenai aspek dunia individu.

Sedangkan La Pierre (dalam Azwar, 2003) memberikan definisi sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk

menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan. Lebih lanjut Soetarno (1994) memberikan definisi sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap obyek tertentu. Sikap senantiasa diarahkan kepada sesuatu artinya tidak ada sikap tanpa obyek. Sikap diarahkan kepada benda-benda, orang, peritiwa, pandangan, lembaga, norma dan lain-lain.

Meskipun ada beberapa perbedaan pengertian sikap, tetapi berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu di dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya. Selain itu sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya positif atau negatif terhadap obyek atau situasi.

Faktor-faktoryangMempengaruhiPembentukanSikap

Proses belajar sosial terbentuk dari interaksi sosial. Dalam interaksi sosial, individu membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai objek psikologis yang

(54)

1. Pengalaman pribadi. Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap,

pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut melibatkan faktor emosional. Dalam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lama berbekas.

2. Kebudayaan. B.F. Skinner (dalam, Azwar 2005) menekankan pengaruh lingkungan (termasuk kebudayaan) dalam membentuk kepribadian seseorang. Kepribadian tidak lain daripada pola perilaku yang konsisten yang

menggambarkan sejarah reinforcement (penguatan, ganjaran) yang dimiliki. Pola reinforcement dari masyarakat untuk sikap dan perilaku tersebut, bukan untuk sikap dan perilaku yang lain.

3. Orang lain yang dianggap penting. Pada umumnya, individu bersikap konformis atau searah dengan sikap orang orang yang dianggapnya penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.

4. Media massa. Sebagai sarana komunikasi, berbagai media massa seperti televisi, radio, mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam mempersepsikan dan menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.

5. Institusi Pendidikan dan Agama. Sebagai suatu sistem, institusi pendidikan dan agama mempunyai pengaruh kuat dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya.

(55)

tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan lebih tahan lama. contohnya bentuk sikap yang didasari oleh faktor emosional adalah prasangka.

Gambar

Tabel. 4.1 Tipologi Jung

Referensi

Dokumen terkait

peningkatan perilaku perawatan kaki pada pasien DM dalam penelitian ini; 1) dasar dari program edukasi perawatan kaki berbasis keluarga, 2) metode edukasi, 3) dukungan

Panjang tanaman nyata lebih tinggi pada tingkat naungan 0% sedangkan kandungan klorofil a, klorofil b, dan total klorofil tertinggi terdapat pada tingkat

bermaksud untuk melakukan penelitian yang berjudul: “PEMAKNAAN MANAJER CAFE ATAS ENTREPRENEURSHIP MINDSET ” yang sebagaimana penelitian akan dilakukan di jalan Joyo

Pada kenyataannya, tidak sedikit dari para WBP tersebut yang sudah bebas dari Lapas kemudian kembali melakukan perilaku kriminal atau menjadi seorang residivis

Mengenai kondisi antara keadaan ideal dan realitas yang ada dalam hal politik, kita bisa mengutip sebuah pasal dalam UUD Pasal 27 ayat (1), “segala warga negara

Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik konsumen yang berbelanja kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) di pasar tradisional dan pasar modern di

Kalau ekspresi_boolean bernilai false, m aka Pernyat aan2 n.. Cet ak SELESAI ,

Silinder pemecah (Rotor) adalah bagian utama dari mesin pemecah biji kelapa sawit yang berguna untuk meneruskan gerak putar poros menjadi gerak keliling pada