• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PROSES REVIU LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH OLEH INSPEKTORAT DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PADA INSPEKTORAT KABUP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PROSES REVIU LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH OLEH INSPEKTORAT DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PADA INSPEKTORAT KABUP"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Magister Akuntansi ISSN 2302-0164

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 13 Pages pp. 23- 35

23 - Volume 3, No. 4, November 2014

PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PROSES REVIU LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH DAERAH OLEH INSPEKTORAT DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PADA INSPEKTORAT

KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI ACEH

Iqlima A. Manaf1), Muhammad Arfan2), Darwanis3). 1)Auditor Pertama Inspektorat Kabupaten Aceh Utara 2,3)Dosen Akuntansi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan dan sistem pengendalian intern terhadap proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat dan implikasinya terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah baik secara bersama-sama maupun parsial. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai aktif inspektorat kabupaten/kota di provinsi aceh yang terlibat dalam reviu laporan keuangan pemerintah daerah dan sampel yang dijadikan penelitian sebanyak 72 orang. Sumber data penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari penyebaran kuisioner ke reponden penelitian. Metode analisis yang digunakan adalah analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan dan pemahaman sistem pengendalian intern berpengaruh terhadap proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat baik secara bersama-sama maupun parsial. Pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian intern dan proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat secara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah kab/kota di provinsi Aceh. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan hanya pemahaman standar akuntansi pemerintahan, dan proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat yang berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah sedangkan pemahaman sistem pengendalian intern tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah kab/kota di provinsi Aceh.

Kata kunci: Pemahaman tentang standar akuntansi pemerintaha, pemahaman sistem pengendalian intern, proses reviu laporan keuangan dan kualitas laporan keuangan.

PENDAHULUAN

Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang berisi informasi keuangan yang digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan baik internal maupun eksternal (Mahsun, Sulistiyowati dan Purwanugraha, 2011:115). Berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 8 Tahun 2006, laporan keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara/daerah selama suatu periode. Untuk itu, penyajian laporan keuangan harus memenuhi karakteristik kualitatif sebagaiman disyaratkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor

71 tahun 2010 yaitu relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami. Laporan keuangan kabupaten/kota di provinsi Aceh belum memenuhi keempat karakteristik tersebut, ini dapat dilihat dari masih banyaknya kabupaten/kota di provinsi Aceh tahun anggaran 2013 yang masih belum memperoleh opini WTP (wajar tanpa pengecualian) dari BPK (badan pemeriksa keuangan).

(2)

Volume 3, No. 4, November 2014 - 24 STAN (2007:14), makin baik reviu yang

dilakukan oleh Inspektorat akan berpengaruh pada penilaian yang dilakukan BPK atas laporan pertanggungjawaban kepala daerahnya. Dalam melakukan reviu laporan keuangan diperlukan pemahaman tentang SAP. Menurut Damanik (2010), semakin tinggi/rendah pemahaman terhadap SAP, maka semakin tinggi/rendah peran Inspektorat dalam reviu laporan keuangan daerah.

Selain SAP, dalam proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah, inspektorat juga harus memahami SPI dengan benar. Pemahaman pereviu atas pengendalian internal akan mempermudah pendeteksian dan pengungkapan masalah yang ditemukan dalam pelaksanaan reviu. Pemahaman tersebut akan memungkinkan pereviu menyusun rekomendasi yang tepat agar masalah yang terjadi tidak terulang kembali dimasa yang akan datang (STAN, 2007b: 65).

Selain mempengaruhi proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah, SAP dan SPI juga mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Menurut Susilawati dan Riana (2014) bahwa diperlukan pemahaman tentang SAP yang kuat untuk mencapai laporan keuangan yang lebih berkualitas. Demikian juga dengan SPI, The emphasis on good internal control of course arises because it is considered to be an important factor in achieving good quality financial reporting (Krishnan, 2005). Selanjunya hasil penelitian Syamsuar (2013) menunjukkan bahwa dengan diterapkannya sistem pengendalian intern akan meningkatkan keandalan laporan keuangan yang merupakan salah satu prasyarat

normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah daerah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan dan sistem pengendalian intern terhadap proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat dan implikasinya terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah pada inspektorat kabupaten/kota di Provinsi Aceh baik secara bersama-sama maupun parsial. Penelitian ini dimulai dengan membahas kajian pustaka mengenai hubungan pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan dan Sistem Pengendalian Intern dengan proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat; dan hubungan pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian intern dan proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat dengan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, serta hipotesis. Selanjutnya, metodologi yang digunakan dalam penelitian, dan pembahasan mengenai hasil penelitian. Terakhir, penelitian ini memberikan kesimpulan dan saran.

KERANGKA TEORI Kualitas Laporan Keuangan

(3)

Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

25 - Volume 3, No. 4, November 2014 kepentingan pihak pengguna laporan keuangan. Steccolini (2002) membagi pengguna laporan keuangan yang potensial adalah sebagai berikut :

- External users: 1) citizens (and their representative organisations) as consumers of public services, taxpayers and ratepayers; 2) firms using public services; 3) upper levels of government; 4) oversight agencies; 5) auditors; 6) other LGs; 7) banks and lenders; 8) foreign investors, analysts, rating agencies; 9) researchers.

- Internal users: 10) councillors and executive members; 11) public managers; 12) government employees; 13) public sector trade unions.

Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai entitas ekonomi, terutama mengenai keuangan yang berguna untuk pengambilan keputusan (Beest, Braam, dan Boelens, 2009). Shahwan (2008) menjelaskan bahwa supaya laporan keuangan berguna dalam pengambilan keputusan, maka laporan keuangan yang disajikan harus berkualitas.

Hubungan Pemahaman tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dengan Proses Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah oleh Inspektorat

Hasil penelitian sebelumnya seperti yang dilakukan oleh Damanik (2010) yang melakukan penelitian pada inspektorat Kabupaten Serdang Bedagai di Sumatera Utara menunjukkan bahwa pemahaman tentang SAP berpengaruh terhadap peran Inspektorat dalam

reviu laporan keuangan daerah, dimana semakin tinggi/rendahnya pemahaman terhadap SAP, maka semakin tinggi/rendah peran inspektorat dalam reviu laporan keuangan. Oleh karena itu, pemahaman tentang SAP diduga dapat mempengaruhi proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat.

Hubungan Pemahaman tentang Sistem

Pengendalian Intern dengan Proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat

Menurut INTOSAI, yang menjadi tujuan SPI adalah:

1. executing orderly, ethical, economical, efficient and effective operations.

2. fulfilling accountability obligations 3. complying with laws and regulations 4. safeguarding resources against loss, misuse

and damage due to waste, abuse, mismanagement, errors, fraud and irregularities

(4)

Volume 3, No. 4, November 2014 - 24 Hubungan Pemahaman tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan dengan Kualitas Laporan Keuangan

Untuk menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas, diperlukan pemahaman terhadap standar akuntansi pemerintahan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Shahwan (2008) menyatakan bahwa kualitas laporan keuangan dapat dipenuhi jika tingkat kemahiran dan persiapan pelaporan keuangan didasarkan sepenuhnya pada Standar Akuntansi Pemerintahan. Hasil penelitian sebelumnya seperti yang dilakukan oleh Syamsuar (2013) yang melakukan penelitian pada SKPK Aceh Besar menunjukkan bahwa pemahaman tentang SAP berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan daerah, dimana setiap kenaikan pemahaman tentang SAP maka akan diikuti dengan kenaikan kualitas laporan keuangan daerah. Hasil penelitian yang sama juga terjadi pada penelitian yang dilakukan oleh Susilawati dan Riana (2014) yang menyimpulkan bahwa standar akuntansi pemerintahan berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, sehingga diperlukan pemahaman tentang SAP yang kuat untuk mencapai laporan keuangan yang lebih berkualitas. Oleh karena itu, pemahaman tentang SAP diduga dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Hubungan Pemahaman tentang Sistem

Pengendalian Intern dengan Kualitas

Laporan Keuangan

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, sistem pengendalian intern

adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Sistem pengendalian Intern melalui lingkungan pengendalian dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan dalam hal mengurangi kesalahan pelaporan (Gordon and Smith, 1992).

(5)

Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

25 - Volume 3, No. 4, November 2014 Hubungan Proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat dengan Kualitas Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban pemerintah terhadap kinerjanya. Agar laporan keuangan yang disajikan layak disebut sebuah pertanggungjawaban, maka harus memenuhi syarat bebas dari salah saji material dan disusun sesuai dengan SAKD (sistem akuntansi keuangan daerah). Oleh karena itu, menurut STAN (2007b:2), maka diperlukan pihak lain yang independen dan obyektif untuk melakukan penilaian atas kelayakan tersebut. Pihak independen yang dimaksud di atas adalah auditor yang melakukan audit atas laporan keuangan yaitu BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Hasil penelitian Kesuma, Nadirsyah dan Darwanis (2014) bahwa untuk meningkatkan nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah maka dengan adanya peran internal auditor khususnya dalam hal pelaksanaan reviu laporan keuangan sangat membawa perubahan besar dalam hal perbaikan dan penyajian laporan keuangan. Menurut STAN (2007b:14), makin baik reviu yang dilakukan oleh Inspektorat akan berpengaruh pada penilaian yang dilakukan BPK atas laporan pertanggungjawaban kepala daerahnya. Oleh karena itu, proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat diduga dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis dan bersifat kausalitas, karena selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Berdasarkan kondisi lingkungan penelitian ini menggunakan field experiment, dengan tingkat intervensi sedang tetapi masih dalam lingkungan alami (tidak dimanipulasi). Waktu yang digunakan dalam pengumpulan data adalah one-short study dengan unit analisis individual, yaitu setiap individu pegawai inspektorat yang sudah dikategorikan kedalam populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah adalah pegawai aktif yang terlibat dalam reviu laporan keuangan pemerintah dari setiap inspektorat kabupaten/kota di provinsi Aceh yaitu sebanyak 160 orang. Teknik pemilihan sampel menggunakan metode proportionate stratified random sampling, yaitu cara pengambilan sampel secara acak dari suatu anggota populasi dan berstratum/bertingkat secara proporsional yang dilakukan jika anggota populasinya heterogen (beragam) atau terdiri atas kelompok-kelompok yang bertingkat (Sarjono dan Julianita, 2011:24). Berdasarkan jumlah populasi maka jumlah sampel minimal diperoleh sebanyak 72 orang.

(6)

Volume 3, No. 4, November 2014 - 24 pegawai inspektorat yang terlibat dalam reviu

laporan keuangan.

Operasionalisasi Variabel

Penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu variabel dependen, variabel intervening dan variabel independen. Operasionalisasi variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Tabel 3.1 Operasionalisasi variable

Variabel Definisi Indikator Skala

1. Pemahaman tentang SAP

Pemahaman tentang SAP

adalah kemampuan

memahami terhadap penyajian, komponen, pengakuan dan pengukuran unsur-unsur laporan keuangan serta kesalahan koreksi dan laporan konsolidasian

(PP nomor 71 tahun 2010)

a. Pemahaman terhadap Penyajian

Pemahaman SPI adalah kemampuan memahaman terhadap unsur-unsur sistem pengendalian intern (PP nomor 60 Tahun 2008)

a. Pemahaman terhadap Lingkungan pengendalian b. Pemahaman terhadap Penilaian

risiko

Proses reviu laporan keuangan adalah tahapan yang dilalui selama melakukan reviu laporan keuangan (Permendagri

Kualitas laporan keuangan adalah laporan keuangan yang memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan (PP nomor 71 tahun 2010)

(7)

Jurnal Magister Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 3, No. 4, November 2014 - 24 Dalam menganalisis data digunakan metode analisis jalur yaitu suatu metode yang digunakan untuk menganalisis pola hubungan di antara variabel (Sarjono dan Julianita, 2011:117). Data dianalisis dengan kuesioner yaitu daftar pertanyaan-pertanyaan yang disusun secara tertulis dengan tujuan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban pada responden (Kuncoro, 2009:176). Kuesioner yang telah diisi oleh responden, akan diolah dengan menggunakan SPSS versi 20. Selanjutnya dilakukan uji kualitas data yaitu uji validitas dan uji reliabilitas, uji asumsi klasik yaitu uji normalitas dan heterokedatisitas, uji korelasi dan uji mediasi. Menurut Baron dan Kenny (1986), suatu variabel berfungsi sebagai mediator ketika memenuhi kondisi berikut: (a) variations in levels of the independent variable significantly account for variations in the presumed mediator (i.e., Path a), (b) variations in the mediator significantly account for variations in the dependent variable (i.e., Path b), and (c) when Paths a and b are controlled, a previously significant relation between the independent and dependent variables is no longer significant, with the strongest demonstration of mediation occurring when Path c is zero. In regard to the last condition we may envisage a continuum. When Path c is reduced to zero, we have strong evidence for a single, dominant mediator. Ada dua kemungkinan yang terjadi dari hasil uji mediasi (Rucker, et. al 2011):

1. Fully Mediation, artinya variabel independen tidak mampu mempengaruhi secara signifikan variabel variabel dependen tanpa melalui variabel mediator.

2. Partially Mediation, artinya variabel independen mampu mempengaruhi secara langsung variabel dependen tanpa melalui/melibatkan variabel mediator.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Pemahaman tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Pemahaman Sistem Pengendalian Intern secara bersama-sama terhadap Proses Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah oleh Inspektorat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan dan pemahaman sistem pengendalian intern secara bersama-sama berpengaruh terhadap proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat, artinya tinggi/rendahnya proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat kabupaten/kota di provinsi Aceh dipengaruhi oleh kemampuan pereviu dalam memahami standar akuntansi pemerintahan dan sistem pengendalian intern.

(8)

Volume 3, No. 4, November 2014 - 24 Pengaruh Pemahaman tentang Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Proses Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah oleh Inspektorat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara pemahaman standar akuntansi pemerintahan dengan proses reviu laporan keuangan oleh inspektorat. Artinya, tinggi rendahnya proses reviu laporan keuangan oleh inspektorat dipengaruhi oleh kemampuan memahami tentang standar akuntansi pemerintahan dan besarnya pengaruh pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan terhadap proses reviu laporan keuangan oleh inspektorat adalah sebesar 32.5%. Koefisien jalur 0,570 dan berarah positif, berarti jika pemahaman tentang SAP naik satu satuan maka proses reviu LKPD oleh inspektorat akan naik 0,570 satuan. Pengaruh pemahaman tentang SAP secara parsial tersebut dapat dikatakan pengaruh yang kuat. Hal ini dapat diinterprestasikan bahwa pemahaman tentang SAP mampu menggerakkan proses reviu LKPD oleh inspektorat.

Pengaruh Pemahaman tentang Sistem Pengendalian Intern terhadap Proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan pemahaman sistem pengendalian intern terhadap proses reviu laporan keuangan oleh inspektorat. Artinya, tinggi rendahnya proses reviu laporan keuangan oleh inspektorat dipengaruhi oleh kemampuan memahami tentang sistem pengendalian intern dan besarnya pengaruh pemahaman tentang sistem pengendalian intern terhadap proses reviu laporan keuangan oleh inspektorat adalah sebesar 8.3%. Koefisien jalur 0,289 dan berarah positif, berarti jika pemahaman tentang SPI naik satu satuan maka proses reviu LKPD oleh inspektorat akan naik 0,289 satuan. Pengaruh pemahaman tentang SPI secara parsial tersebut dapat dikatakan mempunyai pengaruh yang lemah.

Pengaruh Pemahaman tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem Pengendalian Intern dan Proses Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah secara bersama-sama terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Hasil pengujian koefisien jalur sub-struktur 2 model 1 menunjukkan bahwa pemahaman SAP, pemahaman SPI dan proses reviu LKPD oleh inspektorat berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan, artinya pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan, pemahaman sistem pengendalian intern dan proses reviu LKPD oleh inspektorat berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kualitas laporan keuangan sebesar 49.9%, sisanya sebesar 50,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Pengaruh secara simultan tersebut dapat dikatakan pengaruh yang sangat kuat.

(9)

Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

25 - Volume 3, No. 4, November 2014

Hasil pengujian koefisiensi jalur sub-struktur 2 model 2 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh baik langsung maupun tidak langsung pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan yaitu masing-masing sebesar 9.1% dan 19,9%. Artinya, tinggi rendahnya kualitas laporan keuangan dipengaruhi oleh kemampuan memahami tentang standar akuntansi pemerintahan (partially mediated).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Syamsuar (2013) yang menyimpulkan bahwa pemahaman tentang SAP berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan daerah, dimana setiap kenaikan pemahaman tentang SAP maka akan diikuti dengan kenaikan kualitas laporan keuangan daerah. Hasil penelitian yang sama juga terjadi pada penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (2014); Sari, Adiputra dan Sujana (2014); Susilawati dan Riana (2014) yang menyimpulkan bahwa standar akuntansi pemerintahan berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, sehingga diperlukan pemahaman tentang SAP yang kuat untuk mencapai laporan keuangan yang lebih berkualitas.

Pengaruh Pemahaman tentang Sistem Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Hasil pengujian koefisien jalur sub-struktur 2 model 1 menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan pemahaman sistem pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan secara langsung. Artinya, tinggi rendahnya kualitas laporan keuangan tidak dipengaruhi oleh kemampuan memahami tentang sistem pengendalian intern. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunidar (2011); Suhaili (2012); Syamsuar (2013); Irmawati (2013); Susilawati dan Riana (2014); Hidayat (2014); Herawati (2014) bahwa sistem pengendalian intern berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, namun sesuai dengan penelitian Munteh (2013) bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara sistem pengendalian intern dengan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

(10)

Volume 3, No. 4, November 2014 - 24 sistem pengendalian intern secara mendetail sehingga tidak bisa mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Namun, pemahaman tentang SPI berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan melalui proses reviu LKPD oleh inspektorat sebesar 4,4%. Ini menunjukkan bahwa pemahaman tentang SPI tidak berpengaruh secara langsung terhadap kualitas laporan keuangan, namun dapat berpengaruh secara tidak langsung yaitu melalui proses reviu LKPD oleh inspektorat sehingga secara tidak langsung pemahaman tentang SPI juga bisa mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah,.

Pengaruh Proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh Inspektorat terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat terhadap kualitas laporan keuangan mempunyai pengaruh signifikan yang sedang yaitu sebesar 20.4%. Artinya, tinggi rendahnya kualitas laporan keuangan dipengaruhi oleh proses reviu LKPD oleh inspektorat. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kesuma, Nadirsyah dan Darwanis (2014) bahwa untuk meningkatkan nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah maka dengan adanya peran internal auditor khususnya dalam hal pelaksanaan reviu laporan keuangan sangat membawa perubahan besar dalam hal perbaikan dan penyajian laporan keuangan.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan dan pemahaman sistem pengendalian intern baik secara bersama-sama maupun parsial berpengaruh terhadap proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat.

2. Pemahaman tentang standar akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian intern dan proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat secara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah kab/kota di provinsi Aceh. Secara parsial pemahaman tentang SAP dan proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemahaman tentang SPI tidak berpengaruh secara langsung terhadap kualitas laporan keuangan, namun berpengaruh secara tidak langsung yaitu melalui mediasi (fully mediated).

(11)

Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

25 - Volume 3, No. 4, November 2014 Saran untuk Akademis

Untuk peneliti selanjutnya agar memperbanyak penelitian terdahulu terutama untuk variabel sistem pengendalian intern dan proses reviu laporan keuangan oleh inspektorat, menambah variabel independen atau mengganti variabel intervening agar ditemukan faktor yang mempengaruhi variabel dependen lebih banyak lagi.

Saran untuk Praktisi

Untuk dapat meningkatkan laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten/kota di provinsi Aceh menjadi lebih berkualitas, pemerintah perlu meningkatkan bahwa proses reviu laporan keuangan pemerintah daerah oleh inspektorat yang dilakukan oleh inspektorat dengan meningkatkan pereviu inspektorat akan pemahaman tentang SAP dan SPI.

DAFTAR PUSTAKA

Baron, R.M. & D.A. Kenny (1986) The Moderator-Mediator Variable Distinction in Social Psychological Research: Conceptual, Strategic, and Statistical Considerations. Journal of Personality and Social Psychology. 51(6), 1173-1182. University of Connecticut.

Bauwhede, H.V (2001) What Factors Influence Financial Statement Quality? A Framework and Some Empirical Evidence. Prepared for The Euroconference on Financial Reporting and Regulatory Practices in Europe. Palermo, Italy, May 20-23, 2001.

Beest. F.V , G. Braam, & S. Boelens (2009). Quality of Financial Reporting: Measuring Qualitative Characteristics. NICE Working paper 09-108. Universitas Nijmegen.

Damanik, Doni (2010) Pengaruh Pengetahuan tentang Proses Audit Internal, Intuisi,Pemahaman tentang SAP dan Pengetahuan tentang Pengelolaan Keuangan Daerah terhadap peran Inspektorat dalam reviu laporan keuangan (studi Kasus pada Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai).Tesis. Medan. Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Gordon L.A & K.J. Smith (1992). Postauditing Capital Expenditures and Firm Performance. Account Org Society. November, pp. 741-757.

Herawati, T (2014) Pengaruh Sistem Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Jurnal Star-Study Accounting Research, 21(1), 1693-4482.

Hidayat, T (2014) Pengaruh Pengelolaan Barang Milik Daerah, Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Kabupaten Nagan Raya. Tesis, Unsyiah. Banda Aceh.

Indriantoro, Nur & B. Supomo (1999) Metodologi penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen. Edisi pertama. Yogyakarta: BPFE.

INTOSAI. Guidelines for Internal Control Standards for the Public Sector. Intosai General Secretariat–Rechnungshof (Austrian Court of Audit) Dampfschiffstrasse 2 A-1033 Vienna. Austria.

(12)

Volume 3, No. 4, November 2014 - 24 Kesuma, I., Nadirsyah, & Darwanis (2014) Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Peran

Internal Auditor dan Aktivitas Pengendalian terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Pemerintah Kabupaten Aceh Utara). Jurnal Akuntansi. 3 (1): 73-82.

Kuncoro, M (2009) Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Edisi 3. Jakarta: Erlangga.

Krishnan, J (2005) Audit Committee Quality and Internal Control: An Empirical Analysis. The Accounting Review. 80 (2): 649-675.

Mahsun, Moh., F. Sulistiyowati, & H.A. Purwanugraha (2011) Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.

Munteh, R. Z

(2013)

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Labuhanbatu. Universitas Negeri Medan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Reviu atas Laporan Keuangan Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Rucker, D.D., K.J. Preacher., Z.L. Tormala., & R.E. Petty (2011) Mediation Analysis in Social Psychology: Current Practices and New Recommendations. Social and Personality Psychology Compass 5(6): 359–371, 2011.

Sari, N.P.Y.M.M; I.M.P. Adiputra.& E. Sujana (2014) Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan dan Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. E-Journal, 2(1). Universitas Pendidikan Ganesha.

Sarjono, H. & W. Julianita (2011) SPSS vs Lisrel. Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset. Jakarta: Salemba Empat.

Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (2007a) Sistem Pengendalian Internal. Tangerang.

_______ (2007b) Reviu Laporan Keuangan Daerah. Tangerang.

Shahwan, Yousef (2008) Qualitative Characteristics of Financial Reporting: A Historical Perspective. Journal of Applied Accounting Research. 9 (3), pp. 192-202

Steccolini, I (2002) Local Government Annual Report: an Accountability Medium. EIASM Conference on Accounting and Auditing in Public Sector Reforms. Dublin.

(13)

Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

25 - Volume 3, No. 4, November 2014

Syamsuar (2013) Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan dan Penerapan Sistem Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah pada SKPK Aceh Besar. Tesis. Banda Aceh. Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala.

Suhaili (2012) Penerapan Sistem Pengendalian Intern dan Peran Auditor Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah pada SKPD Kota Subussalam. Tesis. Banda Aceh. Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala.

Gambar

Tabel 3.1 Operasionalisasi variable

Referensi

Dokumen terkait

IX Solok

Hasil penelitian disebutkan bahwa, kerangka epistemologi pemikiran politik Islam yang bercorak abad klasik dan pertengahan sudah saatnya untuk direkonstruksi sesuai dengan

Apabila di lihat perbedaan rata-rata kadar serum retinol, setelah dikelompokkan berdasarkan umur dan status menyusu, menunjukkan bahwa balita pada umur 6-23 bulan dan masih

Tujuan dari model ini adalah untuk menentukan tingkat return yang diharapkan dari aset yang berisiko dan untuk menghitung risiko yang tidak dapat diversifikasi dalam suatu

Berdasarkan hasil penelitian dan uji coba model permainan simulasi media tiga dimensi di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Amanah Lutang, dengan menggunakan

Indonesia mempergunakan aliran Rechtsvinding (penemuan hukum).  Hal ini berarti bahwa hakim dalam memutuskan perkara berpegang pada Undang-undang dan hukum lainnya yang berlaku

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui analisis dokumentasi RPP dan angket respon penilaian diri guru di SMA Kabupaten Gresik dapat disimpulkan

Responden AB dalam melakukan suatu perilaku agresi, salah satunya berdasarkan pengakuan, didasari karena adanya tekanan dalam diri atau masalah yang dirasa