• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN E-KINERJA DAN PENGHARGAAN (REWARD) TERHADAP KINERJA APARATUR PENGELOLAAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KOTA BANDA ACEH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN E-KINERJA DAN PENGHARGAAN (REWARD) TERHADAP KINERJA APARATUR PENGELOLAAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KOTA BANDA ACEH"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 - Volume 3, No. 4, November 2014

PENGARUH PENERAPAN E-KINERJA DAN PENGHARGAAN

(REWARD) TERHADAP KINERJA APARATUR PENGELOLAAN

KEUANGAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KOTA BANDA ACEH

Komara Eka Putri1, Muhammad Arfan2, Hasan Basri 3 1) Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2.3) Staf Pengajar Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Abstract: This study tries to understand and prove the effects of e-performance and reward on government staff performance. There are 114 respondents in this research taken from local government agency (SKPK) in Banda Aceh as Budget User, Accounting Financial Officer and Treasury Officer. The methods used in this research is cencus, all elements of the population investigated individually in collecting data to obtain actual data. The hypothesis performed with multiple regression linear. The result show that: e-performance and reward simultaneously and partially have effects on government staff performance.

Key word: E-performance, reward and government staff performance

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh e-kinerja dan penghargaan (reward) terhadap kinerja aparatur pengelola keuangan daerah. Responden penelitian ini sebanyak 114 orang yang terdiri dari: Pengguna Anggaran, Pejabat Penatausahan Keuangan dan Bendahara Pengeluaa\ran. Metode yang digunakan adalah sensus, yaitu seluruh elemen populasi diselidiki satu persatu dalam pengumpulan data. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-kinerja dan penghargaan (reward) secara bersama-sama dan sendiri-sendiri berpengaruh terhadap aparatur pengelola keuangan daerah.

Kata kunci: E-Kinerja, Penghargaan (Reward) dan Kinerja Aparatur

1. Pendahuluan

Sumber daya aparatur atau

pegawai merupakan salah satu aspek

yang sangat penting yang harus

dibenahi. Saat ini jumlah pegawai

yang sangat banyak di Pemerintah

Kota Banda Aceh menjadi kendala

yang sangat besar dalam

mewujudkan pemerintahan yang baik

dikarenakan jumlah pegawai yang

begitu banyak, efisiensi dan

efektivitas kinerja dari pegawai susah

untuk diukur.

Kesulitan pengukuran kinerja

organisasi publik dikemukakan oleh

Moenir (1995:26) yang menyatakan

bahwa “kesulitan dalam mengukur

kinerja organisasi pelayanan publik

sebagian muncul karena tujuan dan

misi organisasi acap kali tidak hanya

sangat kabur akan tetapi juga sifat

(2)

Volume 3, No. 4, November 2014 - 2 publik memiliki stake holder privat.

Karena stakeholder dari organisasi

publik seringkali memiliki

kepentingan yang bersinggungan

satu sama lain, yang mengakibatkan

ukuran kinerja organisasi publik

dimata para stakeholder juga menjadi

berbeda-beda. Oleh karena itu

Pemerintah Kota Banda Aceh

mencoba menciptakan satu terobosan

baru untuk meningkatkan kinerja

pegawainya dengan suatu sistem

yang terkoneksi dengan teknologi

yang lebih canggih yang dinamakan

elektronik kinerja.

Kinerja aparatur tidak hanya

dipengaruhi oleh e-kinerja. Puji

astuti (2013) menemukan bahwa

pengahrgaan (rewards) berpengaruh

terhadap kinerja. Penghargaan

(rewards) dapat berupa insentif,

publikasi melalui media massa dan

bentuk penghargaan lainnya (PP

Nomor 6 Tahun 2008). Penghargaan

(rewards) dapat dilihat dari

indikator yaitu kompensasi dan

insentif (Mardiyah dan Listianingsih,

2005). Mahlil (2013) menemukan

bahwa penghargaan (rewards)

berpengaruh terhadap kinerja

aparatur. Dapat dijelaskan bahwa

penghargaan (rewards) merupakan

salah satu alat untuk meningkatkan

motivasi kinerja pegawai/aparatur.

Tujuan dari makalah ini adalah

untuk menguji pengaruh penerapan

e-kinerja dan penghargaan terhadap

kinerja aparatur pengelola keuangan

di lingkungan Pemerintah Kota

Banda Aceh, selanjutnya pada

bagain 2 membahas tinjauan pustaka

dan penelitian sebelumnya mengenai

kinerja aparatur, bagian 3

memberikan Kerangka metodologi

untuk dasar analisis data. Bagian 4

membahas temuan dan implikasinya

dan akhirnya bagian 5 memberikan

kesimpulan.

2. Kajian Pustaka

Kinerja merupakan gambaran

pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan/program/kebijaksanaan

dalam mewujudkan sasaran, tujuan,

misi dan visi organisasi. Daftar apa

yang ingin dicapai tertuang dalam

perencanaan strategi (strategy

planning), suatu organisasi. Secara

umum kinerja merupakan prestasi

yang ingin dicapai oleh suatu

organisasi dalam periode tertentu

(Bastian, 2006:274). Pemerintah

Kota Banda Aceh membuat aplikasi

(3)

3 - Volume 3, No. 4, November 2014 adalah salah satu aplikasi berbasis

web untuk menganalisis kebutuhan

jabatan, beban kerja jabatan dan

beban kerja unit/satuan kerja

organisasi sebagai dasar perhitungan

prestasi kerja dan pemberian insentif

kerja dengan mempedomani

Permendagri Nomor 4 Tahun 2005

tentang Anjab dan Permendagri

Nomor 12 tahun 2008 tentang

Analisa Beban Kerja (ABK). Tujuan

e-kinerja adalah untuk peningkatan

kinerja PNS dan organisasi;

Melakukan penataan dan

penyempurnaan organisasi;

Melakukan penilaian atas prestasi

kerja PNS dan organisasi;

Memberikan rasa keadilan dan

meningkatkan kesejahteraan PNS;

Mendorong terciptanya kompetisi

kerja yang sehat diantara PNS;

Meningkatkan kompetensi SDM dan

jabatan yang dimiliki PNS; dan

Menumbuhkan kreatifitas dan

inovasi kerja PNS (Peraturan

Walikota Banda Aceh Nomor 38

Tahun 2012 Pasal 5).

Penghargaan merupakan

imbalan yang didapat oleh seorang

karyawan atau pegawai dari hasil

kerja, baik yang berbentuk material

maupun ucapan. Seorang pegawai

berusaha semaksimal mungkin

bekerja melaksanakan, mencapai

atau memenuhi suatu tindakan, tugas

atau fungsi untuk mencapai tujuan

organisasi, dari hasil pekerjaannya

maka pegawai tersebut akan

mendapatkan imbalan atau

penghargaan yang berupa gaji, bonus

kinerja, pengakuan dan pujian.

Penghargaan (rewards) dapat

direfleksikan sebagai penilaian

positif terhadap pegawai. Setiap

individu atau kelompok yang

memiliki kinerja yang tinggi perlu

mendapatkan reward (penghargaan).

Penghargaan (rewards) dapat berupa

insentif, publikasi melalui media

massa dan bentuk penghargaan

lainnya (PP Nomor 6 Tahun 2008

pasal 56 ayat 2). Pemerintah melalui

PP Nomor 74 tahun 2000 juga

memberikan “tunjangan perbaikan

penghasilan bagi aparatur”.

Tujuannya untuk meningkatkan

mutu, prestasi kerja serta untuk

mencapai daya guna yang

sebesar-besarnya.

Mahlil (2013:40) menyatakan

bahwa “reward (penghargaan)

berpegaruh terhadap kinerja

aparatur”. Reward berbasis kinerja

(4)

Volume 3, No. 4, November 2014 - 4 kecenderungan semangat untuk

memenuhi kepentingan diri sendiri

ke semangat untuk memenuhi tujuan

organisasi (Mulyadi dan Johny,

1999). Oleh karena itu pengaruh

penghargaan terhadap kinerja sangat

erat kaitannya dan hubungannya

dikarenakan makin tinggi serta besar

penghargaan yang didapatkan maka

semakin baik juga kinerja seorang

pegawai dalam melaksanakan tugas

dan tanggung jawabnya.

Berdasarkan kajian pustaka, hubungan hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. E-kinerja dan penghargaan

(reward) berpengaruh secara

bersama-sama terhadap kinerja

aparatur pengelola keuangan di

lingkungan Pemerintah Kota

Banda Aceh.

2. E-kinerja berpengaruh terhadap

kinerja aparatur pengelola

keuangan di lingkungan

Pemerintah Kota Banda Aceh.

3. Penghargaan (reward)

berpengaruh terhadap kinerja

aparatur pengelola keuangan di

lingkungan Pemerintah Kota

Banda Aceh.

3. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan di

Pemerintah Kota Banda Aceh yaitu

Pejabat Pengelola Keuangan pada

SKPD Pemerintah Kota Banda Aceh.

Penelitian ini termasuk pengujian

hipotesis (hypothesis testing) yaitu

bertujuan untuk menjelaskan

hubungan yang mempunyai sebab

akibat antara variabel-variabel.

Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui hubungan antar variabel

dalam suatu pengujian hipotesis,

yaitu mengetahui pengaruh e-kinerja

dan penghargaan (reward) terhadap

kinerja aparatur pengelola keuangan

dilingkungan Pemerintah Kota

Banda Aceh. Data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data

primer. Pengumpulan data primer

dilakukan dengan cara cross

sectional yaitu data hanya sekali

dikumpulkan dalam satu periode.

Data primer diperoleh dengan cara

mengumpulkan kuisioner dari

masing-masing responden.

Data yang diperoleh dari

responden perlu diuji. Pengujian

meliputi uji validitas (validity) dan

reliabilitas (reliability). Uji validitas

dilakukan untuk mengetahui apakah

(5)

benar-5 - Volume 3, No. 4, November 2014 benar mengukur apa yang perlu

diukur. Koefisien validitas

menggambarkan tingkat kemampuan

instrumen untuk mengungkapkan

data atau informasi dari variabel

yang diukur. Teknik pengujian

validitas menggunakan teknik

korelasi Product Moment dari

Pearson dengan tingkat signifikansi

5% untuk mengetahui keeratan

pengaruh antara variabel bebas

dengan variabel terikat dengan cara

mengkorelasikan antara skor item

pertanyaan terhadap skor total.

Apabila nilai total person correlation

> 0,3 atau probabilitas kurang dari

0,05 maka item tersebut valid

(Arikunto, 2002:146).

Uji reliabilitas bertujuan untuk

melihat apakah alat ukur yang

digunakan menunjukkan tingkat

ketepatan, keakuratan,kestabilan atau

konsistensi dalam mengungkapkan

gejala tertentu dari sekelompok

individu, walaupun dilakukan pada

waktu yang berbeda. Uji ini

dilakukan pada

pernyataan-pernyataan yang sudah valid.

Pengujian reliabilitas dalam

penelitian ini menggunakan

cronboach alpha masing-masing

instrumen. Bila cronbach alphanya

nya memiliki nilai lebih besar dari

0,60 Sekaran (2006:177) yang

menyatakan bahwa pada umumnya

reliabilitas yang nilai r-nya kurang

dari 0,6 dikatakan kurang reliabel,

antara 0,6 sampai 0,8 adalah cukup

reliabel, dan diatas 0,8 suatu

instrumen dikatakan baik. Teknik

analisis data pada pengujian hipotesis

menggunakan pengujian analisis

regresi linier berganda yang

merupakan teknik statistik yang

digunakan untuk menguji pengaruh

antara dua atau lebih variabel dan

untuk melihat pengaruh secara

parsial dan simultan. Persamaan

regresi linear berganda yang

digunakan untuk meneliti pengaruh

X1, X2 dan X3 terhadap Y adalah

sebagai berikut:

Y = α + β1X1+ β2X2 +ε Dimana Y adalah Kinerja Aparatur, αadalah Konstanta, β1β2 adalah Koefisien regresi, X1

adalah E-kinerja, X2 adalah Penghargaan

(Reward) dan ε adalah Error

4. Pembahasan 4.1 Statistik Deskriptif

Tabel 4.1 menyajikan statistik

deskriptif dari variabel dependen dan

(6)

Volume 3, No. 4, November 2014 - 6 Tabel 4.1 : Descriptive Statistics

N Min Max Mean SD

Kinerja Aparatur (Y) 114 3,20 5,00 4,1965 .42487

e-kinerja (X1) 114 3,13 5,00 4,1535 .43078

Penghargaan (X2) 114 3,00 5,00 4,1429 .43754

Valid N (listwise) 114

Data yang diproses sebanyak

114, nilai minimum, maksimun,

rata-rata dan standar deviasi yang

digambarkan pada tabel 4.1. Dari

tabel dapat dilihat bahwa nilai

minimum kinerja aparatur adalah

3,20, nilai maksimum 5,00, nilai

rata-rata 4,1965 dan nilai standar

deviasi adalah 0,42487. Nilai

minimum e-kinerja adalah 3,13, nilai

maksimum 5,00, nilai rata-rata

4,1535 dan nilai standar deviasi

adalah 0,43078. Dan nilai minimum

penghargaan adalah 3,00, nilai

maksimum 5,00, nilai rata-rata

4,1429 dan nilai standar deviasi

adalah 0,43754.

a. Hasil Uji Regresi

Hasil uji regresi dengan

menggunakan bantuan software

SPSS adalah seperti pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 : Hasil Uji Regresi Nama

Variabel

Koefisien Regresi

(β) R R

2

Konstanta 4,888 0,580 0,336

E-Kinerja 0,187 Penghargaan

(Reward) 0,339

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat

ditulis persamaan regresi linier

berganda sebagai berikut:

Y= 5.745 + 0.181X1 + 0.318X2

Berdasarkan Tabel 4.2. koefisien

regresi (β) untuk semua variabel ≠ 0.

Hal ini menunjukkan bahwa

e-kinerja dan penghargaan (reward)

secara bersama-sama berpengaruh

terhadap kinerja aparatur pengelola

keuangan daerah. Koefisien korelasi

(R) sebesar 0.580 yang menunjukkan

bahwa derajat hubungan (korelasi)

antara variabel bebas dengan variabel

terikat sebesar 58%, artinya variabel

bebas e-kinerja dan penghargaan

(reward) mempunyai hubungan yang

kuat dengan kinerja aparatur

pengelola keuangan daerah, hal ini

dikarenakan persentase lebih dari

50% .

(7)

7 - Volume 3, No. 4, November 2014 penghargaan (reward) sedangkan 66.4% sisanya disebabkan oleh faktor-faktor dari variabel-varibel lain yang tidak tercakup dalam model regresi tersebut.

Pengaruh E-Kinerja terhadap Kinerja Aparatur Pengelola Keuangan Daerah.

Pengujian hipotesis kedua yaitu

pengaruh e-kinerja terhadap kinerja

aparatur pengelola keuangan daerah

dilakukan dengan analisis regresi

liner berganda. Untuk menguji

pengaruh e-kinerja terhadap kinerja

aparatur pengelola keuangan daerah

dilakukan dengan melihat koefisien

regresi (β). Koefisien regresi (β)

e-kinerja sebesar 0.187, dimana β ≠

0. Hasil penelitian menerima

hipotesis kedua yaitu e-kinerja

berpengaruh terhadap kinerja

aparatur pengelola keuangan daerah.

Variabel e-kinerja (X1)

mempunyai pengaruh yang positif

atau dengan kata lain setiap terjadi

1% perubahan dalam variabel

e-kinerja secara relatif akan

menaikkan 0.187% variabel kinerja

aparatur pengelola keuangan daerah.

Ini menunjukkan bahwa e-kinerja

mempengaruhi variabel kinerja

aparatur pengelola keuangan daerah

sebesar 18.7%.

Hasil penelitian menemukan

bahwa e-kinerja berpengaruh

terhadap kinerja aparatur pengelola

keuangan daerah. Kinerja

karyawan/pegawai sebagai hasil

kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai oleh seorang

pegawai/karyawan dalam

melaksanakan tugas sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan

kepadanya (Mangkunegara,2000).

Elektronik kinerja atau e-kinerja

adalah salah satu aplikasi berbasis

web yang digunakan oleh Pemerintah

Kota Banda Aceh untuk

menganalisis kebutuhan jabatan,

beban kerja jabatan dan beban kerja

unit/satuan kerja organisasi sebagai

dasar perhitungan prestasi kerja dan

pemberian insentif kerja dengan

mempedomani Permendagri Nomor

4 Tahun 2005 tentang Anjab dan

Permendagri Nomor 12 tahun 2008

tentang Analisa Beban Kerja (ABK).

Penilaian kinerja aparatur

dengan e-kinerja memberikan

pengaruh terhadap kinerja aparatur di

lingkungan Pemerintah Kota Banda

Aceh. Aparatur yang bekerja tidak

maksimal akan dapat dinilai

kinerjanya sehingga berdampak

(8)

Volume 3, No. 4, November 2014 - 8 aparatur itu sendiri dikarenakan

kinerja aparatur diukur berdasarkan

pada azas: profesionalisme,

keterpaduan. adil dan layak,

proposional, keterbukaan dan

transparan, efektif dan efisien,

akuntabel, kesejahteraan. Dengan

adanya e-kinerja yang diterapkan

oleh Pemerintah Kota Banda Aceh,

aparatur akan termotivasi untuk

bekerja memenuhi tujuan dari

organisasi. Organisasi menjadi baik

dikarenakan didukung oleh kinerja

aparatur dalam memenuhi target dan

tujuan dari organisasi. Aparatur yang

tidak bekerja maksimal dalam

memenuhi instrumen dari e-kinerja,

seiring dengan berjalannya waktu

akan mengalami ketertinggalan dari

apartur yang berkinerja baik

sehingga akan menghambat promosi

jabatan dan penghargaan yang

diberikan oleh organisasi.

Pengaruh Penghargaan (Reward)

terhadap Kinerja Aparatur Pengelola Keuangan Daerah.

Pengujian hipotesis ketiga

yaitu pengaruh penghargaan

(reward) terhadap kinerja aparatur

pengelola keuangan daerah

dilakukan dengan melihat koefisien

regresi (β2). Berdasarkan Tabel 1,

koefisen regresi (β) pelaksanaan sebesar 0.339. Di mana β ≠ 0. Hal ini

menunjukan bahwa penghargaan

(reward) berpengaruh terhadap

kinerja aparatur pengelola keuangan

daerah sehingga menerima hipotesis

ketiga. Variabel penghargaan

(reward) (X2) mempunyai pengaruh

yang positif atau dengan kata lain

setiap terjadi 1% perubahan dalam

variabel penghargaan (reward)

secara relatif akan menaikan 0.339%

variabel kinerja aparatur pengelola

keuangan daerah. Ini menunjukkan

bahwa penghargaan (reward)

mempengaruhi variabel kinerja

aparatur pengelola keuangan daerah

sebesar 33.9%.

Hasil penelitian menemukan

bahwa penghargaan (reward)

berpengaruh terhadap kinerja aparatur

pengelola keuangan daerah.

Penghargaan (reward) adalah

insentif yang mengaitkan bayaran

atas dasar untuk dapat meningkatkan

produktivitas para karyawan guna

mencapai keunggulan yang

kompetitif (Simamora, 2004:514)

Penghargaan (rewards) dapat

berupa insentif, publikasi melalui

media massa dan bentuk

(9)

9 - Volume 3, No. 4, November 2014 Tahun 2008 pasal 56 ayat 2).

Pemerintah melalui PP Nomor 74

tahun 2000 juga memberikan

tunjangan perbaikan penghasilan

bagi aparatur. Tujuannya untuk

meningkatkan mutu, prestasi kerja

serta untuk mencapai daya guna yang

sebesar-besarnya.

Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan

oleh Mahlil (2013) yang menemukan

bahwa penghargaan (reward)

berpengaruh terhadap kinerja aparatur.

Kinerja individu pegawai harus

sejalan dengan kinerja yang hendak

dicapai instansi.

5. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk

secara empiris menguji pengaruh

e-kinerja dan penghargaan terhadap

kinerja aparatur pengelelola

keuangan daerah. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa e-kinerja dan

penghargaan secara simultan

berpengaruh terhadap kinerja

aparatur pengelolaan keuangan

daerah.

Namun, seperti penelitian lain

makalah ini juga mempunyai

beberapa keterbatasan. Koefisiensi

determinsi yang diperoleh dari

e-kinerja dan penghargaan terhadap

kinerja aparatur pengelolaan

keuangan daerah hanya sebesar

3,36%, menunjukkan bahwa studi

berikutnya harus mencakup lebih

banyak variabel lain yang harus

diteliti seperti memperluas responden

yang akan diteliti.

Daftar Pustaka

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Bastian, I. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga

Mahlil. 2013. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran Dan Reward Terhadap Kinerja Aparatur Pemerintah Kabupaten Nagan Raya. Tesis. Unversitas Syiah Kuala: Banda Aceh

Mardiyah, Aida A. dan Listianingsih. 2005. Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja, Sistem Reward dan Profit Center Terhadap Hubungan antara Total Quality Management dengan Kinerja Manajerial. Simposium Nasional Akuntansi 8 Solo

(10)

Volume 3, No. 4, November 2014 - 10 Moenir. 1995. Manajemen

Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: PT Bumi Aksara

Mulyadi dan Jhony. 1999. Sistem

Perencanaan dan

Pengendalian Manajemen: Sistem Pelipat Ganda Kinerja Perusahaan, Edisi I Yogyakarta: Aditya Media

Pujiastuti. 2013. Pengaruh Penghargaan, Stres Kerja dan Jenis Jam Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan.

International Standard Book Number ISBN:978-979

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2005 Tentang Pedoman Analisis Jabatan Di Lingkungan Departemen Dalam Negeri Dan Pemerintah Daerah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Pedoman Analisis Beban Kerja Di Lingkungan Departemen Dalam Negeri Dan Pemerintah Daerah

Peraturan Walikota Banda Aceh Nomor 38 Tahun 2012 Tentang Program e-Kinerja Pemerintah Kota Banda Aceh

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

Keputusan Walikota Banda Aceh Nomor 199 Tahun 2014 Tentang Penunjukan Pejabat Pengelola Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota

Banda Aceh Tahun Anggaran 2014

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business, Edisi 4 buku 1, Terjemahan Yon, Kwan. Jakarta:Salemba Empat

---, 2006. Research Methods For Business, Edisi 4 buku 2, Terjemahan Yon, Kwan. Jakarta:Salemba Empat

Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : STIE YKPN

Gambar

Tabel 4.1 : Descriptive Statistics

Referensi

Dokumen terkait

Sintesa biokomposit filler serat hasil fermentasi (5%) dengan pengujian mekanik menggunakan standarisasi ASTM D2240 untuk kekerasan menghasilkan nilai kekerasan 4,33

Mengaplikasikan pengetahuan dan kefahaman tentang asas elektronik dengan membentuk semua kaki komponen, memasang semua komponen dan memateri semua kaki komponen berpandukan

Nilai probabilitas 0,000 < 0,05 menunjukkan bahwa variabel supervisi klinis dan variabel motivasi kerja secara bersama- sama berpengaruh signifikan terhadap

proses pemberian bantuan yang diberikan kepada individu dalam situasi kelompok yang ditujukan untuk mencegah timbulnya suatu masalah pada siswa dan mengembangkan

฀EPADA PESERTA PELELANGAN YANG ฀EBERATAN, DIBERI฀AN ฀ESEMPATAN UNTU฀ MENYAMPAI฀AN SANGGAHAN ฀HUSUSNYA MENGENAI ฀ETENTUAN DAN PROSEDUR YANG TELAH

Berdasarkan penilaian peneliti, maka jumlah sampel yang sesuai adalah sebanyak 20 bank syariah yakni Bank Central Asia Syariah, Bank Jabar Banten Syariah, Bank

Judul pada penelitian ini adalah Analisa Pengaruh Produk, Kualitas Pelayanan, Harga, dan Store Atmosphere terhadap Minat Beli di Dream of Kahyangan Art Resto

Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi