• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Konflik Perkawinan Lintas Budaya Perempuan Indonesia dan Laki-Laki Bule

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Potensi Konflik Perkawinan Lintas Budaya Perempuan Indonesia dan Laki-Laki Bule"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1. Jumlah perkawinan campuran antara WNI dan WNA (dari negara-negara Barat) dalam 5 tahun terakhir
Tabel 2. Matriks penyebab konflik utama dalam perkawinan lintas budaya

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan yang sama terjadi pada uji tambahan yang menghitung komponen-komponen dari kecerdasan emosi, dimana tidak ada perbedaan yang signifikan antara laki-laki dan

Status anak dari hasil perkawinan laki-laki Batak dengan perempuan Minangkabau di Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat sebelum tahun

Status anak dari hasil perkawinan laki-laki Batak dengan perempuan Minangkabau di Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat sebelum tahun

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, keabsahan pelaksanaan perkawinan antara laki-laki yang berumur 27

8 Salima, Nama Samaran untuk Perempuan yang hidup bersama laki-laki tanpa perkawinan yang sah, Wawancara Pribadi, 28 Maret 2022 Jam 18.35 WIB.. bagaimana pandangan masyarakat dan

Jesperson (1949) mengobservasi gaya percakapan para perempuan dan laki-laki dan menemukan bahwa laki-laki lebih suka memakai istilah-istilah baru, ekspresi bahasa

pemberian welin oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan dalam rangka perkawinan adalah sal ah satu aspek hukum adat yang hidup dan berkembang di pulau Adonara ini*

Perbedaan coping pada laki-laki dengan perempuan disebabkan oleh faktor fisiologis, dimana kecenderungan perempuan lebih berfokus pada emosi sedangkan laki-laki