• Tidak ada hasil yang ditemukan

ekonomi pertanian tangguh dalam (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ekonomi pertanian tangguh dalam (2)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS PAPER EKONOMI PERTANIAN (ESL 211)

“PENGARUH MASUKNYA IMPOR BERAS VIETNAM

TERHADAP BERAS DOMESTIK DI INDONESIA”

Kelas Paralel 8 Disusun oleh:

Zeisa Bintan Tsalitsan A24130036 Dwi Intan Pandini A24130067 Nur Ainun Nasution A24140058 Hana Nur Rahmi A24140063 Yunna Ega Ash Y A24140168

Dosen: Hastuti, SP, MP, M.Si

Fitria Dewi Raswatie, SP, M.Si

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN

LINGKUNGAN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya makalah tentang “PENGARUH MASUKNYA IMPOR BERAS VIETNAM TERHADAP BERAS DOMESTIK DI INDONESIA” dapat penulis selesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orangtua, Ibu Hastuti dan Ibu Fitria Dewi Raswatie selaku dosen mata kuliah Ekonomi Pertanian, anggota kelompok, teman-teman dari Agronomi dan Hortikultura, serta pihak-pihak lain.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari bentuk penyusunan maupun materi. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini lebih sempurna.

Bogor, Desember 2015

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

BAB I...1

PENDAHULUAN...1

Latar Belakang...1

Tujuan...1

Tinjauan Pustaka...1

Rumusan Masalah...2

BAB II...3

PEMBAHASAN...3

BAB III...4

PENUTUP...4

Kesimpulan...4

Saran...4

(4)

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Beras adalah komoditas utama dalam pertanian Indonesia, selain itu beras juga merupakan makanan pokok bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan beras yang terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah dan kesejahteraan penduduk, maka pemenuhan kebutuhan melalui produksi dalam negeri menjadi prioritas pembangunan pertanian.

Namun dalam memenuhi kebutuhan beras dalam negeri, pemerintah melakukan kebijakan impor beras dari Vietnam. Sudah sebanyak 227 ribu ton beras asal Vietnam. Suatu jumlah yang sangat besar, ini merupakan fenomena unikmelihat Vietnam mampu ekspor beras ke Indonesia. Padahal Negara kita terkenal dengan Negara agraris yang mayoritas penduduknya adalah petani.

(5)

Tujuan

Untuk menganalisis penyebab indonesia mengimpor beras khususnya dari vietnam, seperti memperkuat cadangan beras nasional, menganalisis kekeringan yang disebabkan karena El Nino berkepanjangan, kebutuhan beras penduduk indonesia yang tinggi, lahan sawah yang semakin sedikit. Krmuadian untuk mengetahui dampak baik dan buruk dari impor beras dari vietnam terhadap ekonomi pertanian indonesia. Mengetahui pengaruh impor beras vietnam terhadap produk domestik beras indonesia. Mencari solusi ketahanan pangan untuk mengatasi masalah impor beras vietnam.

Tinjauan Pustaka

Pangan merupakan kebutuhan yang paling esensial bagi manusia untuk mempertahankan hidupnya. Dalam pemantapan ketahanan pangan, kecukupan pangan adalah salah satu pilar utamanya (Berutu 2014). Terpenuhinya kebutuhan pangan secara kuantitas maupun kualitas merupakan hal yang sangat penting sebagai landasan bagi pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dalam jangka panjang. Oleh karena itu pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup merupakan salah satu penentu bagi perwujudan ketahanan pangan nasional. (Sari 2014).

Negara Asia tetap mendominasi dalam bidang produksi, konsumsi dan perdagangan beras dunia. Indonesia mengambil pangan 9% dari total produksi beras dunia dan merupakan negara ketiga setelah Cina (30%) dan India (21%). Bedanya adalah kedua negara tersebut adalah net eksportir beras sedangkan Indonesia menjadi net importir beras sejak akhir 1980-an (Berutu 2014).

(6)

peningkatan produktivitas dan impor beras, dengan upaya menjaga kestabilan harga beras agar tetap terjangkau oleh semua pihak (Christianto 2013).

Namun dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk akan meningkatkan permintaan terhadap beras dan upaya peningkatan produktivitas dalam negeri tidak dapat memenuhi kebutuhan beras dalam negeri (Sari 2014).tingkat konsumsi beras per kapita di Indonesia sangat tinggi karena setiap orang di Indonesia megkonsumsi beras setiap tahunnya sebesar 139,5 kg. Tingkat konsumsi beras Indonesia ini lebih besar dua kali lipat dari konsumsi beras dunia yaitu pada angka 60 kg per tahun (Christianto 2013)

Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses impor umumnya adalah tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Impor adalah bagian penting dari perdagangan internasional, lawannya adalah ekspor (Suprihanti 2002).

Produksi beras dalam negeri berpengaruh negatif terhadap impor beras di Indonesia dalam jangka panjang maupun pendek karena nilai .Konsumsi beras dalam negeri berpengaruh positif terhadap impor beras di Indonesia dalam jangka panjang maupun pendek karena nilai .Harga beras domestik berpengaruh positif terhadap impor beras di Indonesia dalam jangka panjang maupun jangka pendek karena nilai .Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpengaruh negatif terhadap impor beras di Indonesia dalam jangka panjang maupun jangka pendek (Sari 2014)

(7)

Aspek yang menjadi bahasan utama terkait dengan kebijkan impor beras yaitu impor beras kualias medium (>=20 %) yang hanya boleh dilakukan oleh Perum BULOG, kebijakan impor beras khuss/kualitas premium termasuk beras yang berasal dari Vietnam (Thai HM, Japoica, Basmati, Kukus) (Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian 2014).Impor Beras Vietnam tahun 2014 yaitu 306,418.1 ton.

Rumusan Masalah

1. Apa penyebab Indonesia mengimpor beras khususnya dari Vietnam?

2. Bagaimana dampak baik dan buruk dari impor beras Vietnam terhadap Ekonomi Pertanian Indonesia?

3. Bagaimana pengaruh impor beras terhadap produk domestik beras Indonesia?

(8)

BAB II PEMBAHASAN

A. Penyebab Indonesia Mengimpor Beras Khususnya dari Vietnam

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam baik sumber daya alam nabati maupun sumber daya alam mineral yang tersebar luas di seluruh wilayah Indonesia. Indonesia juga merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya masih bermata pencaharian sebagai petani (Manurung et al 2014).

Sektor pertanian sampai saat ini masih memegang peranan penting bagi perekonomian nasional dan merupakan sektor yang mendasari kehidupan setiap masyarakat di Indonesia. Pembangunan sektor pertanian bukan hanya sebatas bagaimana memproduksi produk pertanian dalam menyediakan stok pangan nasional, tetapi juga memiliki peran yang cukup besar kontribusinya terhadap PDB (Produk Domestik Bruto), penyediaan lapangan kerja, sumber pendapatan dan perekonomian nasional maupun regional serta penyediaan bahan baku bagi industri olahan yang berbasis tanaman pangan.

(9)

Khawatir stok limbung beras indonesia tidak mencukupi kebutuhan nasional, maka pemerintah memperkuat cadangan beras nasionalnya dengan jalan impor.

Faktor lain yang turut mempengaruhi adalah lahan sawah yang semakin berkurang. Lahan-lahan pertanian di indonesia semakin berkurang jumlahnya dikarenakan karena alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan pembangunan. Sehingga petani kebingungan dengan sistem kerja pemerintah yang membolehkan alih fungsi lahan pertanian, padahal tuntutan rakyat terhadap pemerintah besar dalam memenuhi kesejahteraan mereka. Berkaca pada jumlah penduduk indonesia yang mencapai 252.370.792 jiwa, kebutuhan akan beras juga semakin banyak. Dengan lahan yang terus berkurang jumlahnya tidak mungkin kebutuhan semua penduduk terpenuhi, harus dengan jalan lain yaitu impor.

B. Dampak Baik dan Buruk dari Impor Beras Vietnam terhadap Ekonomi Pertanian Indonesia

Indonesia merupakan negara yang sebagian besar masyarakatnya bertopang pada sektor pertanian sebagai mata pencaharian. Akan tetapi, petani Indonesia bukanlah orang-orang yang mashih miskin dan terpinggirkan. Mereka sering dirugikan oleh masalah kebijakan perbesaran yang dilakukan oleh pemerintah. Belum lagi masalah sosial ekonomi lain yang mereka hadapi sebagai petani. Permasalahan beras dan petani menjadi sebuah ironi bagi negeri ini. Sebuah ironi karena negara ini merupakan negara penghasil beras, akan tetapi melakukan impor beras dalam jumlah yang tidak sedikit. Pada umumnya sebagian masyarakat menganggap bahwa impor beras dipicu oleh produksi atau suplai beras dalam negeri yang tidak mecukupi. Akan tetapi, pada kenyataanya impor beras dilakukan ketika data statistik menunjukkan bahwa sedang mengalami surplus beras.

(10)

tahun, Indonesia sedang mengalami surplus besar sebanyak 4 juta ton beras (Salsabila 2015).

Argument tersebut menjelaskan bahwa dapat dilihat Indonesia surplus 4 juta ton sehingga hal ini berarti buruk karena melebih-lebihkan beras dalam suatu negara. Namun, bagaimanapun dampak baik dan buruk tidak dapat dipungkiri dalam permasalahan ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelumnya menegaskan pemerintah telah membuka keran impor. Alasannya, Indonesia sedang menghadapi kekeringan karena fenomena El Nino sehingga mengganggu musim panen dan produksi. ”Ini kan masalahnya kekeringan. Ya kita tidak ingin mengorbankan masyarakat dengan berpegang pada perkiraan yang bisa salah. Karena itulah maka kita buka kemungkinan impor secepatnya. Kita akan melihat itu sebagai kemungkinan, harus buka," kata JK, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta beberapa waktu lalu (Alvin 2015).

Pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa dampak baiknya adalah, pemerintah tidak ingin adanya masalah yang akan dihadapi oleh petani dengan kabar adanya fenomena El Nino sehingga pemerintah gerak cepat untuk mengimpor beras sebagai cadangan selama fenomena kekeringan tersebut yang kemungkinan besar petani tidak panen.

(11)

Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tetapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri. Keuntungan berikutnya adalah meningkatkan produktivitas dari negara yang bersangkutan (Sumarno 2014).

C. Pengaruh Impor Beras terhadap Produk Domestik Beras Indonesia

(12)

yang pada akhirnya menyebabkan semakin berkurangnya permintaan terhadap produk ekspor negara berkembang.

Menurut Surono (2001), berbagai kebijakan dalam usaha pertanian (beras) yang telah ditempuh pemerintah pada dasarnya kurang berpihak kepada kepentingan petani. Pertama, terdapat kebijakan tarif impor yang sangat rendah sehingga mendorong semakin mudahnya beras impor masuk dan melebihi kebutuhan dalam negeri. Kedua, penghapusan subsidi pupuk yang merupakan sarana produksi utama petani dapat mengurangi produktifitas petani. Selajutnya, teknologi yang dimiliki petani Indonesia juga sudah jauh tertinggal sehingga kualitas beras yang dihasilkan pada umumnya kalah dengan kualitas beras impor (Salsabila 2015).

(13)

Berdasarkan data BPS, sejak tahun 2008 produksi beras nasional selalu surplus. Tetapi sejak tahun 2008 hingga kini, Impor beras terus dilakukan. Sampai Juli 2011, Pemerintah telah melakukan pengadaan beras melalui impor sebanyak 1,57 juta ton. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), beras impor tersebut paling banyak berasal dari Vietnam yaitu 892,9 ribu ton dengan nilai US$ 452,2 juta. Sementara beras impor Thailand, telah masuk sebanyak 665,8 ribu ton dengan nilai US$ 364,1 juta hingga Juli. Selain dari Vietnam dan Thailand, pemerintah juga mengimpor beras dari Cina, India, Pakistan, dan beberapa negara lainnya.

Lalu mengapa impor? Pertama, bulog mengklaim bahwa mereka mengimpor dengan tujuan mengamankan stok beras dalam negeri. Bulog berargumen bahwa data produksi oleh BPS tidak bisa dijadikan pijakan sepenuhnya. Perhitungan produksi beras yang merupakan kerjasama antara BPS dan Kementrian Pertanian ini masih diragukan keakuratannya, terutama metode perhitungan luas panen yang dilakukan oleh Dinas Pertanian yang megandalkan metode pandangan mata. Selanjutnya, data konsumsi beras juga diperkirakan kurang akurat. Data ini kemungkinan besar merupakan data yang underestimate atau overestimate. Angka konsumsi beras sebesar 139 kg/kapita/tahun sebenarnya bukan angka resmi dari BPS. Jika merujuk pada data BPS yang didasarkan pada Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS), konsumsi beras pada tahun ini mencapai 102 kg/kapita/tahun. Angka ini underestimate, karena SUSENAS memang tidak dirancang untuk menghitung nilai konsumsi beras nasional. Sebenarnya kebijakan impor beras ini juga bisa menjadi tantangan tersendiri bagi petani untuk meningkatkan produksi dan kualitas beras. Para petani dituntut untuk berproduksi bukan hanya mengandalkan kuantitas tetapi juga kualitas. Tentunya hal ini sedikit sulit terjadi tanpa adanya dukungan dari pemerintah. Hal ini dikarenakan petani lokal relatif tertinggal dari petani luar negeri terutama dalam bidang teknologi. Pemerintah harus memberi kepastian jaminan pasar sebagai peluang mengajak petani bergiat menanam komoditas tanaman pangan (Salsabila 2015).

(14)

tersebut berlangsung ketika terjadi kenaikan harga beras saat ini. Selain itu, produksi padi dalam negeri dinyatakan cukup, dan masa panen masih berlangsung di banyak tempat. Bahkan berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi nasional tahun ini diperkirakan mencapai 68,06 juta ton gabah kering giling, meningkat 1,59 juta ton (2,40%) dibandingkan tahun 2010 lalu. Kenaikan produksi diperkirakan terjadi karena peningkatan luas panen seluas 313,15 ribu hektar (2,36%), dan produktivitas sebesar 0,02 kuintal per hektar (0,04%).[7] Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Pertanian, terdapat tiga provinsi yang mencatat surplus padi, yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan. Surplus yang tejadi pada beberapa daerah ini tentunya dapat dijadikan cadangan oleh Bulog dan untuk didistribusikan ke daerah lain yang mengalami defisit. Selanjutnya, impor beras yang terjadi di tengah produksi berlebih menurut data BPS sekarang ini memiliki dampak negatif yang panjang, seperti berkurangnya devisa negara, disinsentif terhadap petani, serta hilangnya sumber daya yang telah terpakai dan beras yang tidak dikonsumsi dan terserap oleh bulog (Salsabila 2015).

D. Solusi Ketahanan Pangan untuk Mengatasi Masalah Impor Beras Vietnam

Tidak bisa dipungkiri bahwa permasalahan impor beras memiliki dampak baik dan buruknya. Dan semua itu ada pro dan kontrnya, untuk itu sebaiknya pemerintah harus memberi perhatian penuh agar tidak menyebabkan krisis pangan di Indonesia. Konsumsi beras Indonesia yang semakin besar juga harus diimbangi oleh produksi beras yang akan dapat mencukupi kebutuhan nasional. Indonesia dalam menyediakan stok beras nasional juga melakukan impor beras agar kebutuhan nasional terpenuhi. Menjadi sebuah ironi ketika Indonesia mengimpor beras pada saat ini padahal di masa lalu pernah mencapai swasembada pangan oleh karena nya produksi beras dalam negeri harus ditingkatkan agar dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.

(15)
(16)
(17)

dibandingkan dengan petani. Subsidi pupuk telah dihapus oleh pemerintah dan teknologi pertanian di Indonesia sudah tertinggal sangat jauh hal ini menyebabkan hasil panen tidak mengalami peningkatan.

Saran

(18)

Daftar Pustaka

Alvin S. 2015. Stok Aman, Impor Beras Hanya untuk Cadangan.[terhubung berkala].http://bisnis.liputan6.com/read/2354438/stok-aman-impor-beras-hanya-untuk-cadangan.[20th.Des.2015].

Berutu,I,D. 2014. Analisis Faktor-Faktoe yang Mempengaruhi Impor Beras di Pekanbaru.Proposal Penelitian.Univesitas:Fakultas Ekonomi.

Christianto, Edward. 2013.Faktor yang Mempengaruhi Volume Impor Beras di Indonesia.Jurnal JlBEKA.Vol7(2):38-43. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan

Krisnamurhi B. 2006. Penganekaagman pangan sebuah Kebutuhan yang Mendesak.Makalah Seminar Nasional Diversifikasi untuk endukung Ketahanan Pangan.Universitas Muhammadyah Yogyakarta.

Manurung E et al. 2014. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS DI INDONESIA TAHUN 1991-2011 (Pendekatan Error Correctian Model). [terhubung berkala]. http://e-journal.uajy.ac. id/5594/1/RINGKASAN%20%SKRIPSI%20ERIK

(19)

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. 2014. Kebijakan Impor Beras:Memahami Kasus Beas Vietnam.

Salsabila A. 2015. Kebijakan Impor Beras di Indonesi.[terhubung berkala].http://

www.kompasiana.com/kanopi_feui/kebijakan-impor-beras-di-indonesia_55097936a333116f702e3a38.[20 .Des.2015].th

Salsyabila MH.2010.ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS DI INDONESIA PERIODE 2000:01 – 2009:04.http://www.online.fe.trisakti.ac.id/publikasi_ilmiah/Jurnal %20Media%20Ekonomi/Vol.%2018%20No.%202%20AGST

%202010/MALYDA%20HUSNA.pdf. Media Ekonomi Vol. 18, No. 2, Agustus 2010.

Sari R,K. 2014. Analisis Impor Beras di Indonesia. EkonEconomics Development Analysis Journalomi.Vol 3 No.2.

Sumarno A. 2014. ALASAN DAN DAMPAK KEBIJAKAN IMPOR BERAS DI INDONESIA.[terhubung

berkala].

https://www.scribd.com/doc/236869711/ALASAN-DAN-DAMPAK-KEBIJAKAN-IMPOR-BERAS-DI-INDONESIA.

[20th.Des.2015].

Referensi

Dokumen terkait

Telah dikemukakan sebelumnya bahwa dalam bahasa Melayu Belitung terdapat reduplikasi morfemis yang menghasilkan perubahan makna yang berbeda sama sekali dengan makna leksikal

12 Terselenggaranya Layanan Dukungan Manajemen Satker 01 Jumlah Penerbitan Dokumen Keimigrasian Bagi Orang Asing Indikator Kinerja Kegiatan. 01 Jumlah Penerbitan Dokumen

Sebaliknya, yang tidak akan ditawarkan adalah suatu pemahaman subyektif yang selalu menisbatkan negara dengan aspirasi rakyat, moralitas, etika, kultural, reliji, dst.. Klaim

Mari kita menyambung ke Tanjung Pinang dan berbicara dengan wartawati Mbak Lena yang di Mal Ramayana sekarang supaya kita bisa mengerti lebih banyak mengenai kunjungan mereka..

Sejalan perkembangan zaman, baju Bodo kemudian bertahan dan berkembang sebagai busana tradisional Indonesia yang mencerminkan kebudayan dari Sulawesi

Pakaian pengantin wanita Jepang (Hanayome Isho) terdiri dari Kimono jenis Furisode yang dibuat khusus untuk dikenakan pengantin wanita pada saat upacara pernikahan

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji chi-square didapatkan nilai p-value sebesar 0,000, yang berarti nilai signi fi kan lebih kecil dari taraf signi fi kan

Perencanaan Proses Belajar Menagajr dengan Menggunakan KIT IPA SD Pada Siswa Kelas IV.. Perencanan