• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respon Imun terhadap Infeksi Parasit Malaria Gambaran Kerusakan Mukosa Usus Mencit (Mus musculus) pada Infeksi Escherichia coli Gambaran Kadar Hemoglobin Pada Penderita Filariasis di Desa Polewali, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Mamuju Utara , Sulawesi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Respon Imun terhadap Infeksi Parasit Malaria Gambaran Kerusakan Mukosa Usus Mencit (Mus musculus) pada Infeksi Escherichia coli Gambaran Kadar Hemoglobin Pada Penderita Filariasis di Desa Polewali, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Mamuju Utara , Sulawesi "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

J

U

R

N

A

L

VEKTOR PENYAKIT

ISSN: 1978-3647

E-ISSN: 2354-8835

Journal of Disease Vector

Volume 8 Nomor 2

Desember 2014

Jurnal

Vektor Penyakit

Vol. 8

No. 2

Hal . 33 - 66

Donggala,

Desember 2014

ISSN

1978 - 3647

vektorpenyakit@litbang.depkes.go.id

Kepadatan Larva Nyamuk Vektor sebagai Indikator Penularan

Demam Berdarah Dengue di Daerah Endemis di Jawa Timur

Pengaruh Pemaparan Berbagai Konsentrasi Temefos pada

Larva Instar 3 (L ) terhadap Morfologi Telur

3

Aedes aegypti

Respon Imun terhadap Infeksi Parasit Malaria

Gambaran Kerusakan Mukosa Usus Mencit

(Mus musculus)

pada Infeksi

Escherichia coli

Gambaran Kadar Hemoglobin Pada Penderita Filariasis

di Desa Polewali, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten

Mamuju Utara , Sulawesi Barat

B

A

A

D

K

A

TI S

(2)

Dewan Redaksi

Volume 8 No. 2

Desember 2014

Jurnal Vektor Penyakit merupakan media publikasi dan informasi hasil - hasil penelitian dan pengembangan, tinjauan hasil - hasil penelitian, metodologi dan pendekatan-pendekatan baru dalam penelitian yang berkaitan dengan vektor

penyakit dan usaha pengendalian penyakit bersumber binatang.

Jurnal ini merupakan jurnal publikasi ilmiah resmi Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (Balai Litbang P2B2) Donggala, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,

Kementerian Kesehatan RI.

Penanggung Jawab :

Jastal, SKM, M.Si (Kepala Balai Litbang P2B2 Donggala)

Pemimpin Redaksi :

Rosmini, SKM, M.Sc (Epidemiologi dan Biostatistik, Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbangkes)

Anggota Dewan Redaksi :

w Sitti Chadijah, SKM, M.Si (Epidemiologi dan Biostatistik, Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbangkes) w Junus Widjaja, SKM, M.Sc (Epidemiologi dan Biostatistik, Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbangkes) w Hayani Anastasia, SKM, MPH (Epidemiologi dan Biostatistik, Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbangkes) w Made Agus Nurjana, SKM, M.Epid (Epidemiologi dan Biostatistik, Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbangkes)

w Anis Nurwidayati, S.Si, M.Sc (Biologi Lingkungan, Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbangkes)

Mitra Bestari:

w Prof. dr. Agus Suwandono,MPH,Dr.PH ( ,Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Litbangkes) w Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, SKM, M.Kes, M.ScPH ( , FKM, Universitas Hasanuddin)

w Prof. Dr. drg A Arsunan Arsin, M.Kes (Epidemiologi Penyakit Menular, FKM, Universitas Hasanuddin) w dr. Hasanuddin Ishak, M.Sc, PhD (Entomologi Kesehatan, FKM, Universitas Hasanuddin ) w Dr. Lif.Sc I Nengah Suwastika, M.Sc, M.Lif.Sc (Biologi Sel dan Molekuler, Universitas Tadulako )

Redaksi Pelaksana: Mujiyanto, S.Si, MPH

Sekretaris:

Riri Arifah Patuba, SKM

Staf Sekretariat:

Malonda Maksud, SKM

Alamat Redaksi:

Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (Balai Litbang P2B2) Donggala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Jl. Masitudju No.58, Labuan Panimba, Labuan, Donggala, Sulawesi Tengah 94252 Website e-journal : http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/vektorp E-mail : vektorpenyakit@litbang.depkes.go.id , jvektorpenyakit@gmail.com

Terbit dua kali setahun, edisi Juni dan Desember Dalam proses akreditasi

Biomedik

Epidemiologi

J

U

R

N

A

L

VEKTOR PENYAKIT

Journal of Disease Vector

B

A

A

K D A

TI S

H U

(3)

PETUNJUK PENULISAN ARTIKEL

JURNAL VEKTOR PENYAKIT (JOURNAL of DISEASE VECTOR)

mengenai

.

SYARAT PENULISAN :

?Artikel yang dapat diterima adalah artikel yang belum pernah dan tidak akan dipublikasi dalam

media

?Artikel dapat ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris dengan disertai abstrak dalam bahasa

Indonesia dan bahasa Inggris.

?Abstrak harus singkat dan jelas, terdiri ±200 kata dan disertai 3 - 5 kata kunci yang ditulis di

bawah abstrak dengan maksimal 15 halaman.

?Artikel harus diketik dengan menyesuaikan template yang disediakan oleh Jurnal Vektor

Penyakit. Template dapat diunduh di website e-journalnya Jurnal Vektor Penyakit

http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/vektorp

?Nama semua penulis ditulis lengkap disertai tempat kerja dan alamat.

?Artikel dalam bentuk softcopy dikirim melalui e-mail ke: vektorpenyakit@litbang.depkes.go.id

cc jvektorpenyakit@gmail.com.

?Artikel yang diterima dapat disunting atau dipersingkat oleh redaksi. Artikel yang tidak

memenuhi ketentuan dan tidak dapat diperbaiki oleh redaksi akan dikembalikan kepada penulis.

SISTEMATIKA PENULISAN :

?Sistematika penulisan artikel :

a. Abstrak f. Kesimpulan

b. Pendahuluan g. Saran

c. Bahan dan Metode h. Ucapan terima kasih (untuk penulisan

d. Hasil hasil penelitian)

e. Pembahasan i. Daftar Pustaka

?Daftar Pustaka :

Penulisan daftar pustaka dengan gaya Vancouver dengan style AMA ( American Medical

Association) dan menggunakan aplikasi reference manager yang sudah ada seperti Mendeley,

End Note, Procite dan lain-lain yang dikuasai. Rujukan ditulis dengan nomor pemunculan dalam

teks.

Contoh:

1. Fuentes SL, Quiroga D., Ale, J.A. P, et al. Use of Google EarthTM to Strengthen Public Health Capacity and Facilitate Management of Vector-Borne Diseases in Resource-poor

Environments. Bull World Heal Organ. 2008;86 (9): 65. (Artikel Jurnal)

2. Achmadi UF. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Jakarta: Universitas Indonesia

Press; 2008 (Buku).

3. Hii YL. Climate and Dengue Fever: Early warning based on temperature and rainfall.

2013;(1554). (Thesis).

4. Danoedoro P. Fenomena Keruangan Penyakit Menular. Suatu perspektif Geografis. 2003. Available at: www.kompas.com/kompascetak/0306/07/Kesehatan/353686.htm. Accessed

September 15, 2011.(Website)

(4)

Pengantar Redaksi

Jurnal Vektor Penyakit Edisi 8 Nomor 2 tahun 2014 memuat tulisan dari Arum Sih Joharina, dkk yang berjudul kepadatan larva nyamuk vektor sebagai indikator penularan demam berdarah dengue di daerah endemis di Jawa Timur. Penelitian dilakukan di 10 kelurahan di tiga kabupaten (Tulungagung, Malang, dan Kediri). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan vektor di delapan kelurahan termasuk kategori sedang sedangkan dua kelurahan termasuk kategori tinggi. Bak mandi merupakan key container di semua lokasi.

Tulisan tentang pengaruh pemaparan berbagai konsentrasi temefos pada larva instar 3 (L3) terhadap morfologi telur oleh Yulidar menunjukkan bahwa hasil pemaparan temefos pada konsentrasi uji menyebabkan abnormalitas morfologi bentuk telur nyamuk Ae. aegypti berupa bentuk telur menjadi pipih, kulit luar telur (exochorion) semakin rapuh sehingga telur mudah pecah atau retak serta telur terpotong membujur dan melintang.

Artikel selanjutnya ditulis oleh Majematang Mading, dkk yang berjudul respon imun tubuh terhadap infeksi parasit malaria. Respon imun terhadap tubuh malaria terjadi melalui dua cara yaitu kekebalan bawaan dan kekebalan yang didapat yang terjadi secara aktif dan pasif.

Tulisan tentang gambaran kerusakan mukosa usus mencit (Mus musculus) pada infeksi

Escherichia coli oleh Dicky Andiarsa, dkk menunjukkan bahwa gambaran patologi usus yang diinfeksi memiliki keparahan bergantung pada konsentrasi infeksi yang diberikan. Semakin banyak infeksi yang diberikan menunjukkan semakin buruknya kondisi mukosa usus mencit.

Gambaran kadar hemoglobin pada penderita filariasis di Desa Polewali, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat oleh Leonardo, dkk. merupakan artikel terakhir pada edisi kali ini. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan kadar Hb antara penduduk dengan mikrofilaria positif dan yang negatif.

Semoga tulisan pada Volume 8 Nomor 2 Desember 2014 ini dapat bermanfaat dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan program pengendalian penyakit bersumber binatang. Saran dan masukan demi perbaikan jurnal ini sangat kami nantikan untuk penerbitan selanjutnya, khususnya di tahun 2015 yang merupakan tahun ke sembilan terbitnya Jurnal Vektor Penyakit.

Salam Sehat

Dewan Redaksi

Volume 8 No. 2 Desember 2014

Journal of Disease Vector

(5)

Volume 8 Nomor 2 Desember 2014

DAFTAR ISI

ARTIKEL

vektorpenyakit@litbang.depkes.go.id

Journal of Disease Vector

33 - 40

41 - 44

45 - 52

53 - 60

61 - 66

ISSN: 1978-3647

E-ISSN: 2354-8835

Kepadatan Larva Nyamuk Vektor sebagai Indikator Penularan

Demam Berdarah Dengue di Daerah Endemis di Jawa Timur

(

Pengaruh Pemaparan Berbagai Konsentrasi Temefos pada

Larva Instar 3 (L ) terhadap Morfologi Telur Aedes aegypti

3

(

)

Respon Imun terhadap Infeksi Parasit Malaria

(

)

Gambaran Kerusakan Mukosa Usus Mencit

(Mus musculus)

pada Infeksi Escherichia coli

(

)

Gambaran Kadar Hemoglobin Pada Penderita Filariasis

di Desa Polewali, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Mamuju

Utara , Sulawesi Barat

(

)

Arum Sih Joharina, Widiarti)

Yulidar

Majematang Mading, Rais Yunarko

Dicky Andiarsa, Syarif Hidayat, Dian Eka Setyaningtyas, Sudayat

Sudarmawan

(6)

Journal of Disease Vector

Volume 8 No. 2 Desember 2014

ABSTRACT SHEET

NLM : WC 528

(Institute for Vector and Reservoir Control Research and Development , NIHRD, Ministry of Health Republic of Indonesia)

Journal of Disease Vector Vol 8 No. 2, Dec 2014; p 33-40

Keywords:

_________________________________________________________________ NLM : WA 240

(Biomedical Research Office of Aceh, NIHRD, Ministry of Health Republic of Indonesia)

Journal of Disease Vector Vol 8 No. 2, Dec 2014; p 40-44 Arum Sih Joharina, Widiarti

Larvae Density as an Indicator of Dengue Haemorrhagic Fever Transmision in Endemic Area in East Java

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one of the serious health problems in Indonesia. There are always DHF cases every year. East Java is a province with high cases of DHF every year, with the peak of burden was 86,52 cases per 100.000 people in 2010. This study, conducted in 2011, was aimed to know the larval density figure and key container in the dengue endemic areas in East Java. In total, there were 10 villages from three districts (Tulungagung, Malang and Kediri) were surveied. One hundred houses were visualy surveied to count the larvae indices: House Index (HI), Container Index (CI), and Breteau Index (BI) based on the WHO regulation. Larvae-Free Index based on the Indonesian Ministry of Health regulation was also measured. The larvae indices measured indicated that eight villages were categorized as middle risk (density figure 5) and two villages (Bago Village from Tulungagung and Mojoroto Village from Kediri) were categorized as high risk (density figure 6). Cement bath tub was the key container of all location. Based on these results known that three districts were potential for dengue transmission..

DHF, larvae density, key container, transmission potency

Yulidar

The Effect of Different Concentration of Temephos on Larvae Instar 3 (L .) to The Morphology 3 Aedes aegypti Eggs

Temephos has commonly been used as larvacide on Aedes

aegypti control program. The aim of this quasi experimental study was to determine the influence of different temephos concentration to the morfology of Ae. aegypti eggs. The results showed that temephos caused the abnormalities of Aedes aegypti’s eggs. The abnormalities were in form of the eggs become thin, easily broken or cracked, and the shape of eggs were cut off.

temephos, eggs abnormality

Immune Response Againts Malaria Parasites Infection

Malaria is found scattered throughout the islands, especially in eastern Indonesia. Each year about 2.5 million people died, mostly children under five years old. Recently, malaria remains a cause of death of infants, toddlers and pregnant women. It also decreases productivity of infected person and tend to increase over the year. The plasmodium infection causes immune response of host which can be seen as the presence of inflammatory. immune protection may occur in malaria. There are two types of immune response against malaria parasites, innate immunity and acquired immunity. Acquired immunity occurs actively through host defense against infection; and passively from mothers to the baby. The immune response mechanism activate the ability immune complements to suppress the ocurence of clinical symptoms and parasitemia.

Keywords : Imun, person, parasite infection

________________________________________________________________________

Dicky Andiarsa, Syarif Hidayat, Dian Eka Setyaningtyas, Sudayat Sudarmawan

Intestinal Mucosal Damages on Mus musculus in Escherichia coli Infection

Keywords :

_________________________________________________________________ NLM : WC 765

Majematang Mading, Rais Yunarko

(Zoonoses Research Office of Waikabubak, NIHRD, Ministry of Health Republic of Indonesia)

Journal of Disease Vector Vol 8 No. 2, Dec 2014; p 45-52

NLM : WC 290

(Zoonoses Research Office of Tanah Bumbu, NIHRD, Ministry of Health Republic of Indonesia)

(7)

Haemoglobin Level on People with Filariasis in Polewali Village, District Bambalamotu, North Mamuju District, West Sulawesi

Journal of Disease Vector Vol 8 No. 2, Dec 2014; p 60-66

Keywords : h

_________________________________________________________________ Filariasis (elephantiasis) is an infectious disease caused by the filarial worm infections , which live in the channels and lymph nodes. Filariasis causes an acute and chronic symptoms and transmitted by various species of mosquitoes. Microfilariae live in the blood stream and lymph vessels and until now there has not been clear the source of nutrients of microfilariae , whether from lymphatic fluid or red blood cells. The Research was conducted to determine the haemoglobin level in the population and whether its related to filariasis in the village of Polewali, sub-district of Bambalamotu, district of North Mamuju, West Sulawesi Province. This research used survey method with a descriptive approach, with 80 people participated on the research. Capillary blood samples were checked by microscopic method with Giemsa staining. Haemoglobin was checked by using a hemoglobin meters (BeneCheck ®). Thick blood examination showed that seven people (8.75%) were positive for microfilariae of Brugia malayi where six of them were males with an average hemoglobin 12.68 g/dL and one female with an average of Haemoglobin of 12.7 g/dL. The results showed thad there was no difference in Hb levels between people with positive and negative microfilariae. It can be concluded that there was no difference in Hb between residents with microfilariae positive and negative , and no need for the addition of iron to patients with filariasis

aemoglobin, filariasis, North Mamuju This study was aimed to determine whether the degree

of E. coli infection can lead to digestive problems and severity according to the degree of infection. Tests were carried out in vivo in murine, experimental animals to see the severity of the intestinal mucosa by the degree of infection.

The study was conducted with only post test design with the negative control group design. At the first day of the treatment, group of mice were infected with a suspension of E. coli in volume of 0.1 ml, 0.2 ml, 0.3 ml, 0.4 ml, 0.5 m, 0.6 ml and 0.8 ml, while the control was given sterile distilled water per oral. At days 14 after treatment intestinal surgery and pathological examination were done. Intestinal was opened and cleaned then captured using Dinolite Microscope® which connected to the laptop. Data were collected and analyzed using statistic program and tested using ANOVA to determine differences in the degree of infection and severity of the intestinal mucosa, in between infected and uninfected of mice.

Condition of infected intestinal pathology showed severity depends on the concentration of a given infection. In the ANOVA analysis showed that there was a significant difference in the volume of a given infection. The more infections level, the poorer condition of the intestinal mucosa of mice. (P = 0,001).

severity, E. coli, intestinal mucosa, Mus musculus

Leonardo Taruk Lobo, Sitti Chadijah , Yondri N Tasidjawa Keywords :

_________________________________________________________________ NLM : WC 880

(Zoonoses Research Office of Donggala, NIHRD, Ministry of Health Republic of Indonesia)

(8)

NLM : WC 528

(Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit, Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI )

Jurnal Vektor Penyakit Vol 8 No. 2, Des 2014; Hal 33 - 40

Kata kunci :

_________________________________________________________________ NLM : WA 240

(Loka Litbang Biomedis Aceh, Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI )

Jurnal Vektor Penyakit Vol 8 No. 1, Jun 2014; Hal 7 - 14 Arum Sih Joharina, Widiarti

Kepadatan Larva Nyamuk Vektor sebagai Indikator Penularan Demam Berdarah Dengue di Daerah Endemis di Jawa Timur

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih terus terjadi di Indonesia sampai saat ini. Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu daerah dengan kejadian DBD yang cenderung tinggi dari tahun ke tahun. Tren kasus DBD di Jawa Timur berfluktuasi, dengan puncak kasus pada 2010, yaitu mencapai 86,52 kasus per 100.000 penduduk. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2011 untuk mengetahui kepadatan larva vektor DBD dan key container di daerah endemis DBD di 10 kelurahan di tiga kabupaten (Tulungagung, Malang, dan Kediri) . Sebanyak kurang lebih 100 rumah per lokasi dilakukan survei larva nyamuk Ae.aegypti dan Ae.albopictus. Survei larva dilakukan secara visual survei untuk mengetahui indeks jentik (House Index, Container Index, dan Breteau Index, serta ABJ). Kepadatan vektor di delapan kelurahan termasuk kategori sedang, dan dua lokasi yaitu Kelurahan Bago (Kabupaten Tulungagung), dan Kelurahan Mojoroto (Kota Kediri) termasuk dalam kategori tinggi. Key container di semua lokasi adalah sama, yaitu bak mandi. Berdasarkan hasil ini maka kelima kabupaten/kota masih berpotensi terhadap terjadinya penularan DBD.

DBD, kepadatan larva vektor, key container, potensi penularan

Yulidar

Implementasi Kebijakan Pengendalian Demam Berdarah Dengue di Kota Banjarmasin

Temefos sudah lama digunakan sebagai larvisida dalam program pengendalian nyamuk Aedes aegypti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai

Volume 8 No. 2 Desember 2014

LEMBAR ABSTRAK

Journal of Disease Vector

E-ISSN 2354-8835 E-ISSN 2354-8835 E-ISSN 2354-8835 ISSN 1978-3647 ISSN 1978-3647 ISSN 1978-3647

konsentrasi temefos terhadap morfologi telur Ae. aegypti. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Hasil pemaparan temefos pada konsentrasi uji didapatkan bahwa temefos menyebabkan abnormalitas morfologi bentuk telur nyamuk Ae. aegypti. Abnormalitas tersebut berupa bentuk telur menjadi pipih, kulit luar telur (exochorion) semakin rapuh sehingga telur mudah pecah atau retak serta telur terpotong (terpotong membujur dan melintang).

temefos, abnormalitas telur

Respon Imun terhadap Infeksi Parasit Malaria

Malaria ditemukan tersebar di seluruh kepulauan Indonesia terutama di kawasan timur Indonesia. Setiap tahun sekitar 2,5 juta orang meninggal dunia, terutama anak-anak berumur di bawah lima tahun. Malaria masih menjadi penyebab kematian bayi, balita dan ibu hamil serta menurunkan produktifitas kerja dan memiliki kecenderungan untuk terus meningkat. Infeksi Plasmodium akan menimbulkan respon imun dari hospes yaitu dengan adanya reaksi radang, hal tersebut bergantung pada derajat infeksinya. Respon imun terhadap malaria terjadi melalui dua cara, yaitu kekebalan bawaan dan kekebalan yang didapat yang terjadi secara aktif (pertahanan hospes terhadap infeksi) dan pasif (dari ibu ke bayinya). Mekanisme respon imun bekerja dengan cara membatasi kelainan klinis dan menekan jumlah parasit dalam darah.

Kata kunci : Imun, Tubuh, Parasit malaria

_________________________________________________________________

Dicky Andiarsa, Syarif Hidayat, Dian Eka Setyaningtyas, Sudayat Sudarmawan

Gambaran Kerusakan Mukosa Usus Mencit (Mus musculus) pada Infeksi Escherichia coli

Kata kunci :

_________________________________________________________________ NLM : WC 765

Majematang Mading, Rais Yunarko

(Loka Litbang P2B2 Waikabubak, Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI )

Jurnal Vektor Penyakit Vol 8 No. 2, Des 2014; Hal 45 - 52

NLM : WC 290

(9)

Jurnal Vektor Penyakit Vol 8 No. 2, Des 2014; Hal 53 - 60

Kata kunci :

_________________________________________________________________ NLM : WC 880

(Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI )

(Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin, Makassar) Penelitian ini membuktikan apakah derajat infeksi E. coli dapat mengakibatkan gangguan pada pencernaan dan keparahannya sesuai dengan derajat infeksinya. Uji dilakukan secara in vivo pada hewan coba mencit untuk melihat keparahan mukosa usus berdasarkan derajat infeksinya.

Penelitian dilakukan dengan desain post test only group design dengan kontrol negatif. Pada hari pertama kelompok perlakuan diinfeksikan suspensi E.coli dengan volume masing-masing 0,1ml; 0,2ml; 0,3ml; 0,4ml; 0,5ml; 0,6ml; dan 0,8ml, sedangkan kontrol diberikan cairan aquades steril per oral. Hari ke 14 dilakukan pembedahan dan pemeriksaan patologi usus. Usus yang telah dibuka d a n d i b e r s i h ka n ke m u d i a n d i p ro t re t d e n ga n menggunakan mikroskop Dinolite® yang terhubung dengan laptop. Data dikumpulkan dan dianalisis dengan menggunakan program statistik dan diuji menggunakan ANOVA untuk menentukan perbedaan derajat infeksi dan keparahan dari mukosa usus mencit.

Gambaran patologi usus yang diinfeksi memiliki keparahan bergantung pada konsentrasi infeksi yang diberikan. Pada analisis Anova menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada besarnya volume infeksi yang diberikan. Semakin banyak infeksi yang diberikan menunjukkan semakin buruknya kondisi mukosa usus mencit.(P=0,001).

keparahan, E. coli, mukosa usus, Mus musculus

Leonardo Taruk Lobo, Sitti Chadijah , Yondri N Tasidjawa

Gambaran Kadar Hemoglobin Pada Penderita Filariasis di Desa Polewali, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Mamuju Utara , Sulawesi Barat

Filariasis (penyakit kaki gajah) ialah penyakit menular yang disebabkan karena infeksi cacing filaria, yang hidup di saluran dan kelenjar getah bening (limfe) serta menyebabkan gejala akut, kronis dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Mikrofilaria hidup di dalam aliran darah dan saluran pembuluh limfe, dan sampai saat ini belum jelas sumber nutrisi cacing mikrofilaria, apakah cacing mikrofilria ini mengkonsumsi cairan limfatik atau sel darah merah.Telah dilakukan penelitian mengenai gambaran kadar hemoglobin pada penduduk dengan dan tanpa filariasis di desa Polewali, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara infeksi filaria terhadap kadar hemoglobin dalam darah penderita filariasis. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan pendekatan deskriptif sebanyak 80 penduduk yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Sampel darah kapiler yang diperiksa menggunakan metode mikroskopik dengan pewarnaan Giemsa dan hemoglobin diperiksa dengan menggunakan alat Hb meter (BeneCheck ®). Hasil pemeriksaan sediaan darah tebal positif di dapatkan 7 penduduk (8,75%) dengan mikrofilaria yaitu spesies Brugia malayi dan 6 laki-laki dengan rata-rata hemoglobin 12,68 g/dL dan 1 sampel yang positif pada perempuan dengan kadar Hb 12,7 g/dL. Hasil penelitian menunjukan tidak ada perbedaan kadar Hb antara penduduk dengan mikrofilaria positif dan yang negatif, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kadar Hb antara penduduk dengan mikrofilaria positif dan yang negatif serta tidak perlu dilakukan pemberian zat besi kepada penderita filariasis.

hemoglobin, filariasis, Mamuju Utara Jurnal Vektor Penyakit Vol 8 No. 2, Des 2014;Hal 60-66

Kata kunci :

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi Pb yang berbeda tidak setabil di akar maupun di daun, ini memperlihatkan bahwa konsentrasi perlakuan logam

Alhamdullilah dengan mengucapkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah Nya sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian ini

Penulis berharap website ini dapat menjadi sarana edukasi yang menarik bagi semua pihak dan memberi gambaran kepada masyarakat yang tertarik untuk mempelajari sejarah purbakala

Kasviplanktonin kokonaisbiomassa ja ryhmien osuudet kokonaisbiomassasta sekä a -klorofyllipitoisuus Norra Sådön asemalla keskikesällä vuonna 2012.. Kasviplanktonin kokonaisbiomassa

Seperti terlihat pada Tabel IV.4 diatas, beberapa capaian di pertengahan tahun 2014 ini telah sesuai ataupun melebihi indicator yang dicanangkan, antara lain dari

19 Agni—ia melihat bentuk dan wajah itu saling berhubungan dalam berbagai cara, satu bentuk menolong yang lain, mencintainya, membencinya, memusnahkannya, lalu

Pengembangan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) bertujuan antara lain : (1) memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan masyarakat melalui optimalisasi

Masalah utama dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi guru dalam memilih variasi metode pada pembelajaran SKI di MTs. Miftahul Ulum Weding Bonang Demak dan bagaimana