• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Keselamatan dan Kesehatan Kerja"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Keselamatan dan Kesehatan

Kerja

www.salmanisaleh.wordpress.com

Pelatihan Mandor Perkerasan Jalan, 12 Mei 2011

Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja adalah

keselamatan yang bertalian

dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses

pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya

serta cara-cara melakukan pekerjaan

”(Suma’mur

, 1989).

Penerapan keselamatan kerja ditujukan tidak hanya di satu

tempat kerja saja tetapi di segala tempat kerja baik berada di

darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun

di udara. Keselamatan kerja juga diterapkan diberbagai bidang

kegiatan seperti pertanian, industri, pertambangan,

(2)

Keselamatan kerja juga berarti kondisi yang terlindungi

terhadap bahaya, kecelakaan, gangguan, kerusakan pada

kegiatan kerja.

Keselamatan kerja sangat penting dalam perusahaan, karena

keselamatan tersebut menyangkut seluruh aspek dalam

perusahaan, mulai dari keselamatan dalam penggunaan

mesin-mesin industri, keselamatan dalam penggunaan

alat-alat kerja seperti soldier, gergaji, juga termasuk keselamatan

lingkungan tempat kerja dimana proses produksi itu

dilaksanakan.

Pelatihan Mandor Perkerasan Jalan, 12 Mei 2011

Tujuan Keselamatan Kerja

Tujuan utama dari keselamatan kerja, yaitu

(Suma’mur, 1989):

Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya

dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan

hidup dan meningkatkan produksi serta

produktivitas nasional.

Menjamin keselamatan setiap orang lain yang

berada di tempat kerja.

(3)

Hubungan antara Keselamatan Kerja dan Peningkatan

Produksi dan Produktivitas

• Dengan tingkat keselamatan kerja yang tinggi, kecelakaan-kecelakaan yang menjadi sebab sakit, cacat dan kematian dapat dikurangi dan ditekan sekecil-kecilnya, sehingga pembiayaan yang tidak perlu dapat dihindari.

• Tingkat keselamatan yang tinggi sejalan dengan pemeliharaan dan penggunaan peralatan kerja dan mesin yang produktif dan efisien dan bertalian dengan tingkat produksi dan produktivitas yang tinggi.

• Pada berbagai hal, tingkat keselamatan yang tinggi menciptakan kondisi-kondisi yang mendukung kenyamanan serta kegairahan kerja, sehingga faktor manusia dapat diserasikan dengan tingkat efisiensi yang tinggi pula.

• Praktek keselamatan tidak bisa dipisah-pisahkan dari ketrampilan, keduanya berjalan sejajar dan merupakan unsur-unsur essensial bagi kelangsungan proses produksi.

• Keselamatan kerja yang dilaksanakan sebaik-baiknya dengan partisipasi pengusaha dan buruh akan membawa iklim keamanan dan ketenangan kerja, sehingga sangat membantu bagi hubungan buruh dan pengusaha yang merupakan landasan kuat bagi terciptanya kelancaran produksi.

Pelatihan Mandor Perkerasan Jalan, 12 Mei 2011

Kesehatan Kerja

Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam Ilmu

(4)

Kesehatan kerja menurut UU No. 14 Tahun 1969 adalah

lapangan kesehatan yang ditunjukkan kepada pemeliharaan

dan mempertinggi derajat kesehatan tenaga kerja, dilakukan

dengan mengatur pemberian pengobatan, perawatan tenaga

kerja yang sakit, mengatur persediaan tempat, cara-cara dan

syarat yang memenuhi norma-norma hygiene perusahaan dan

kesehatan kerja untuk mencegah penyakit, baik sebagai akibat

pekerjaan, maupun penyakit umum serta menetapkan

syarat-syarat kesehatan bagi perumahan tenaga kerja

Pelatihan Mandor Perkerasan Jalan, 12 Mei 2011

Tujuan Kesehatan Kerja

Tujuan utama dari kesehatan kerja adalah:

Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga

kerja yang setinggi-tingginya, baik buruh, petani, nelayan,

pegawai negeri, atau pekerja-pekerja bebas, dengan

demikian dimaksudkan untuk kesejahteraan tenaga kerja.

Sebagai alat untuk meningkatkan produksi, yang

(5)

Tujuan utama tersebut dapat diperinci lebih lanjut sebagai

berikut: pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit

dan kecelakan-kecelakaan akibat kerja, pemeliharaaan dan

peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja, perawatan dan

mempertinggi efisiensi dan daya produktivitas tenaga

manusia, pemberantasan kelelahan kerja dan

penglipat-gandaan kegairahan serta kenikmatan kerja, perlindungan

bagi masyarakat sekitar suatu perusahaan agar terhindar dari

bahaya-bahaya pengotoran oleh bahan-bahan dari

perusahaan yang bersangkutan, dan perlindungan masyarakat

luas dari bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh

produk-produk industri

Pelatihan Mandor Perkerasan Jalan, 12 Mei 2011

Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(6)

Tujuan dan Sasaran

Tujuan dan sasaran Sistem K3 adalah menciptakan

suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di

tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen,

tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang

terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi

kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta

terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan

produktif

Pelatihan Mandor Perkerasan Jalan, 12 Mei 2011

Proses Sistem Keselamatan dan Kesehatan

Kerja

Proses keselamatan dan kesehatan kerja

seperti proses manajemen pada umumnya

adalah penerapan berbagai fungsi

(7)

Fungsi Perencanaan, meliputi

Perkiraan/peramalan (

forecasting

)

Penetapan tujuan dan sasaran

Menganalisa data, fakta dan informasi

Merumuskan masalah

Menyusun program

Pelatihan Mandor Perkerasan Jalan, 12 Mei 2011

Fungsi Pengawasan, meliputi :

Pemantauan

Evaluasi hasil kegiatan

(8)

Fungsi Pelaksanaan, meliputi :

Pengorganisasian

Penempatan staf

Pendanaan

Implementasi program

Pelatihan Mandor Perkerasan Jalan, 12 Mei 2011

Faktor-Faktor Penyebab Gangguan Kesehatan Kerja

Faktor Fisik

Kebisingan

• Kebisingan adalah suara-suara yang tidak dikehendaki.

• Pengaruh utama kepada kesehatan adalah kerusakan kepada indera-indera pendengar, yang menyebabkan ketulian progresif.

• Pengaruh kebisingan bagi pekerja yaitu mengganggu konsentrasi para pekerja yang sedang melakukan pengamatan dan

(9)

• Alat untuk mengukur tingkat kebisingan adalah

soundlevel meter. Alat ini digunakan untuk mengukur tingkat kebisingan di antara 30-130 dB dan dari frekwensi-frekwensi 20-20.000 Hz.

• Tujuan dari pengukuran kebisingan adalah untuk memperoleh data kebisingan di perusahaan atau dimana saja dan untuk mengurangi tingkat kebisingan tersebut, sehingga tidak

menimbulkan gangguan (Suma’mur, 1989).

Pelatihan Mandor Perkerasan Jalan, 12 Mei 2011

Gambar .Sound Level Meter

• Pedoman pemaparan terhadap kebisingan (Nilai Ambang Kebisingan) berdasarkan Lampiran II Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-51/MEN/1999:

Waktu Pemajanan per Hari Intensitas Kebisingan dalam dBA

(10)

– Jenis-jenis kebisingan :

• Kebisingan yang kontinyu dengan spektrum frekwensi yang luas (=steady state, wide band noise), misalnya mesin-mesin, kipas angin, dapur pijar, dan lain-lain.

• Kebisingan kontinyu dengan spektrum frekwensi sempit (steady state, narrow band noise), misalnya gergaji sirkuler, katup gas, dan lain-lain.

• Kebisingan terputus-putus (=intermittent), misalnya lalu lintas, suara kapal terbang di lapangan udara.

• Kebisingan impulsive(=impact or impulsive noise), seperti pukulan tukul, tembakan bedil atau meriam, ledakan.

• Kebisingan impulsiveberulang, misalnya mesin tempa di perusahaan.

Pelatihan Mandor Perkerasan Jalan, 12 Mei 2011

• Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengendalikan kebisingan :

• Pengurangan kebisingan pada sumbernya dapat dilakukan misalnya dengan menempatkan peredam pada sumber getaran, tetapi umumnya hal itu dilakukan dengan penelitian dan perencanaan mesin baru.

• Penempatan penghalang pada jalan transmisi.

• Isolasi tenaga kerja atau mesin adalah usaha segera dan baik bagi usaha mengurangi kebisingan. Untuk ini perencanaan harus sempurna dan bahan-bahan yang dipakai harus mampu

menyerap suara. Bahan-bahan penutup harus dibuat cukup berat dan lapisan dalam terbuat dari bahan yang menyerap sinar, agar tidak terjadi getaran yang lebih hebat.

• Proteksi dengan sumbat atau tutup telinga

• Tutup telinga biasanya lebih efektif dari penyumbat telinga. Alat-alat ini dapat mengurangi intensitas kebisingan sekitar 20-25 dB. Harus diusahakan perbaikan komunikasi, sebagai akibat

(11)

Radiasi

Radiasi yang ada di tempat kerja dan mempunyai

pengaruh kepada tenaga kerja dan pekerjaannya terdiri

dari :

– Radiasi elektromagnetis, yaitu gelombang-gelombang mikro, (= micro waves), radiasi laser, radiasi panas, sinar infra merah, sinar ultraviolet, sinar x dan sinar gamma.

– Radiasi radioaktif, yaitu sinar-sinar dari bahan radioaktif.

Contoh pekerjaan yang menimbulkan radiasi yaitu

pekerjaan mengelas dan memotong yang

menggunakan sinar laser, penanggulangannya dengan

menggunakan kacamata pelindung/

google

(Suma’mur,

1989).

Pelatihan Mandor Perkerasan Jalan, 12 Mei 2011

Getaran Mekanis

• Proses industrialisasi dan moderinisasi teknologi selalu disertai mesin-mesin atau alat-alat mekanis lainnya yang dijalankan dengan suatu motor.

• Sebagian dari kekuatan mekanis ini disalurkan kepada tubuh pekerja atau lainnya dalam bentuk getaran mekanis.

• Getaran mekanis dibedakan menjadi dua, yaitu getaran seluruh badan dan getaran alat-lengan.

Gejala akibat getaran adalah:

– Efek mekanis kepada jaringan

» Pada efek mekanis, sel-sel jaringan mungkin rusak atau metabolismenya terganggu.

– Rangsangan reseptor syaraf di dalam jaringan

» Pada rangsangan reseptor, gangguan terjadi mungkin melalui syaraf sentral atau langsung pada sistem

(12)

Cuaca Kerja

• Cuaca kerja adalah kombinasi dari suhu udara, kelembaban udara, kecepatan gerak dan suhu radiasi.

• Kombinasi keempat faktor itu dihubungkan dengan produksi panas oleh tubuh disebut tekanan panas.

• Suhu udara dapat diukur dengan termometer dan disebut suhu kering.

• Kelembaban udara diukur dengan menggunakan hygrometer.

• Sedangkan suhu dan kelembaban dapat diukur bersama-sama dengan sling psychrometeratau arsman psychrometeryang menunjukkan suhu basah sekaligus. Suhu radiasi diukur dengan termometer bola (=globe thermometer).

• Nilai Ambang Batas untuk cuaca (iklim) kerja adalah 21-30oC suhu basah, NAB ini akan dievaluasi terus menerus mengenai

kecocokannya

Pelatihan Mandor Perkerasan Jalan, 12 Mei 2011

(13)

Tekanan Udara Tinggi dan Rendah

Gejala sakit yang diakibatkan oleh rendahnya tekanan

udara didasarkan atas kurangnya oksigen dalam udara

pernafasan.

Tekanan udara tinggi dihadapi, misalnya oleh

penyelam-penyelam laut, dalam aktivitas pengambilan

hasil laut seperti mutiara dan dihadapi pula oleh

pekerja-pekerja ditambang sangat dalam (Suma’mur,

1989).

Pelatihan Mandor Perkerasan Jalan, 12 Mei 2011

Penerangan Tempat Kerja

• Penerangan yang baik memungkinkan tenaga kerja melihat obyek-obyek yang dikerjakan secara jelas dan cepat, selain itu

penerangan yang memadai memberikan kesan pemandangan yang lebih baik dan keadaan lingkungan yang menyegarkan.

• Penerangan yang baik adalah penerangan yang memungkinkan seorang tenaga kerja melihat pekerjaannya dengan teliti, cepat dan tanpa upaya yang tidak perlu, serta membantu menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan.

(14)

Sifat-sifat dari penerangan yang baik

ditentukan oleh:

Pembagian

luminensi

dalam lapangan penglihatan

Pencegahan kesilauan

Arah sinar

Warna

Panas penerangan terhadap keadaan lingkungan

Pelatihan Mandor Perkerasan Jalan, 12 Mei 2011

Akibat-akibat penerangan buruk adalah:

• Kelelahan mata dengan berkurangnya daya dan efisiensi kerja

• Kelelahan mental

• Keluhan-keluhan pegal di daerah mata dan sakit kepala sekitar mata

• Kerusakan alat penglihatan

• Meningkatnya kecelakaan

– Contoh penerangan yang buruk dapat menimbulkan kecelakaan adalah seorang tenaga kerja yang menuruni tangga salah menginjak dan terjatuh sebagai akibat adanya bayangan yang mengenai tangga oleh keadaan penerangan yang buruk, untuk itu lampu penerangan harus benar-benar di tempatkan di daerah yang benar jangan

(15)

Pelatihan Mandor Perkerasan Jalan, 12 Mei 2011

Luksmeter Fotometer

Bau-Bauan di Tempat Kerja

• Bau-bauan adalah suatu jenis pencemaran udara, yang tidak hanya penting ditinjau dari penciuman, tetapi juga higiene pada

umumnya.

• Cara pengukuran bau dewasa ini masih tetap menggunakan cara subyektif yaitu dengan alat penciuman, walaupun telah dicoba beberapa cara untuk pengambilan contoh udara dan

pemeriksaannya, baik terhadap bahan-bahan kimia, biologis dan radioaktif.

• Keadaan mental psikologis sewaktu-waktu (tegang, emosi, ingatan, dan lain-lain) berpengaruh kepada penciuman, mungkin positf (menguatkan) atau negatif (melemahkan).

• Ketajaman penciuman juga dipengaruhi oleh suhu dan

kelembaban udara, sedangkan kelembaban sendiri (40-70%) tidak begitu menunjukkan pengaruh kepada tajamnya saraf penciuman

(16)

Faktor Kimia

Debu

• Debu ini menyebabkan pneumoconiosis, diantaranya silicosis, asbestosis, dan lain-lain.

Uap

• Uap ini dapat menyebabkan “metal fume fever”, dermatis, atau

keracunan.

Gas

• Gas dapat menyebabkan keracunan dan pedih di mata.

Larutan

• Larutan ini dapat menyebabkan dermatitis

Awan atau kabut

• Awan dan kabut ini dapat menyebabkan keracunan dan mengganggu penglihatan.

Pelatihan Mandor Perkerasan Jalan, 12 Mei 2011

Gizi Kerja

Gizi kerja adalah gizi yang diterapkan pada masyarakat

pekerja (karyawan) untuk memenuhi kebutuhannya sesuai

dengan jenis dan tempat kerja, dengan tujuan dapat

meningkatkan efisiensi dan produktivitas yang

setinggi-tingginya.

Sebagai suatu aspek dari ilmu gizi pada umumnya, maka

gizi kerja ditunjukan untuk kesehatan dan daya kerja

tenaga kerja yang setinggi-tingginya.

Kesehatan dan daya kerja sangat erat hubungannya

dengan tingkat gizi seseorang.

Tubuh memerlukan zat-zat dari makanan untuk

(17)

Audit K3

Audit K3 adalah suatu sistem pengujian terhadap kegiatan

operasi yang dilakukan secara kritis dan sistematis untuk

menentukan kelemahan unsur sistem (manusia, sarana,

lingkungan kerja dan perangkat lunak) sehingga dapat

dilakukan langkah perbaikan sebelum timbul

kecelakaan/kerugian (Payaman, 1993).

Pelatihan Mandor Perkerasan Jalan, 12 Mei 2011

Audit K3 memiliki tiga tujuan utama, yaitu :

Menilai secara kritis dan sistematis semua potensi

bahaya dalam sistem di kegiatan operasi.

Memastikan bahwa pengelolaan K3 di perusahaan telah

dilaksanakan sesuai ketentuan pemerintah, standar

teknis, standar K3 yang handal dan kebijaksanaan yang

ditentukan manajemen.

(18)

Manfaat Audit K3 adalah :

– Manajemen/pengurus mengetahui kelemahan unsur sistem operasi sebelum timbul gangguan operasi, insiden, atau kecelakaan yang merugikan sehingga kerugian dapat ditekan dan kehandalan serta efisiensi dapat ditingkatkan.

– Diperoleh gambaran yang jelas dan lengkap tentang status mutu pelaksanaan K3 yang ada saat ini, sasaran apa yang ingin dicapai di masa mendatang dan tingkat pemenuhan terhadap

peraturan/perundang-undangan K3 yang berlaku.

– Diperoleh peningkatan pengetahuan, kematangan dan kesadaran tentang K3 bagi karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan audit K3.

– Peningkatan citra pengurus perusahaan.

Pelatihan Mandor Perkerasan Jalan, 12 Mei 2011

PENGARUH KONDISI FISIK THD K3

PENGARUH KONDISI FISIK TERHADAP KESEHATAN

DAN KESELAMATAN KERJA

Kondisi fisik cenderung mempengaruhi kesehatan dan keselamatan pekerja secara langsung, baik dalam jangka waktu singkat maupun jangka waktu yang lama.

Beberapa kondisi fisik:

Penyakit Menular

Kebisingan

Perulangan Gerak

(19)

JADWAL KERJA (WORK SCHEDULE)

JADWAL KERJA

Jadwal Kerja

Night Shift

Long Shift

Flexible Work Schedule

Adanya jam malam, biasanya pada perusahaan yang menggunakan sistem 2 atau 3 shift jam kerja. Umumnya selama 8 jam, untuk 10-12 jam

membutuhkan kemampuan fisik dan mental yang lebih.

Jam kerja fleksibel, diserahkan kepada pekerja.

Menggangu siklus tidur pekerja, yang mengakibatkan gangguan pada sistem hormon dan pencernaan.

Jam Kerja Effek

Merangsang penggunan alkohol, obat perangsang, serta gangguan pada siklus tidur.

Minimnya absensi dan keterlambatan. Memberikan kepuasan untuk pekerja bukan meningkatkan peformansi kinerja pada sistem.

Bahan Pelatihan Mandor Perkerasan Jalan, 12 Mei 2011

JOB STRESS (1)

JENIS KETEGANGAN / STRAIN (Jex and Beehr, 1991) :

Job Strain Contoh Spesifik

(20)

JOB STRESS (2)

MODEL PROSES TERJADINYA STRESS KERJA

Stressor Persepsi Pemberitahuan

Ketegangan Jangka Pendek

Ketegangan Jangka Panjang

Bahan Pelatihan Mandor Perkerasan Jalan, 12 Mei 2011

ACCIDENTS

Masalah kecelakaan menjadi perhatian utama perusahaan karena berhubungan dengan biaya organisasional dan pekerja. Untuk mencegah kecelakaan, maka harus dimengerti penyebab dan bagaimana mengeliminasinya.

Faktor Individu

Faktor Organisasi

Penggunaan Alkohol dan Miras dalam bekerja

Trauma insiden hidup

Merokok

Karakteristik individu

Seleksi Karyawan

Design Peralatan

Absensi dan Turnover

Komitmen Manajemen

Work Accidents

(21)

BURNOUT

Bahan Pelatihan Mandor Perkerasan Jalan, 12 Mei 2011 Beban Kerja Berat

Kontrol Rendah Ambiguitas Peran

Konflik Peran

Burnout

Absen Ketidakpuasan

Gejala Sakit Performansi Buruk

Turnover Komponen Burnout

Reduced Personal Accomplishment Depersonalization Emotional Exhaustion

Job stressors Job Strain

Gambar

Gambar .Sound Level Meter

Referensi

Dokumen terkait

Dalam etika pemerintahan, terdapat asumsi yang berlaku bahwa melalui penghayatan yang etis yang baik, seorang aparatur akan dapat membangun

Subjek penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah

Dalam konteks ilmu korosi, yaitu suatu reaksi dari logam solid dengan lingkungannya yang dapat mengakibatkan kerusakan pada logam tersebut. Lingkungan disini yang

Sehingga penelitian ini mencoba meneliti kembali dengan menghubungkan masing-masing variabel struktur kepemilikan yaitu insider ownership,institusional ownership dan variabel

Tergantung pada kategori dampak sub proyek yang dimaksud. AMDAL harus dilihat sebagai alat peningkatan kualitas lingkungan. Format AMDAL atau UKL/ UPL merupakan bagian tidak

‣ Berbagai teknologi yang kita gunakan untuk membangun situs web (HTML, CSS,.. JavaScript,

Kode Nama Kompetensi Keahlian butuhkan Jml Di- Ada Kurang Merek Harga Satuan Total Harga Analisis Kebutuhan Merek dan Perkiraan Harga

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi