• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMBURU SERIBU KEINDAHAN PULAU TOGEAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MEMBURU SERIBU KEINDAHAN PULAU TOGEAN"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I B A C K P A C K I N

Kepulauan Togean, gugusan kepulauan di Teluk

Tomini, Sulawesi Tengah. Di tengah laut antara

Sulawesi Tengah dan Gorontalo. Konon, Togean

adalah nama sebuah kerajaan besar

(2)

B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I B A C K P A C K I N

33 HITCHHIKER INDONESIA

PROFIL

MEMBURU SERIBU KEINDAHAN PULAU TOGEAN

Kepulauan Togean merupakan gugusan kepulauan di Teluk Tomini, Sulawesi Tengah. Tepatnya terletak di tengah laut antara Sulawesi Tengah dan Gorontalo.

11

PANDU

MENUJU PULAU TOGEAN

Jalur utama menuju Kepulauan Togean ditempuh dari dua titik, yaitu pelabuhan Ampana di Palu dan Gorontalo.

Salam Ransel,

SUDAH TIBA DI penghujung tahun 2012, Back-packin kembali berulang tahun ketiga! Kami bersyukur, tiga tahun sudah kami memperkenalkan keindahan Indonesia kepada pembaca. Terima kasih! Backpackin Magazine sudah diterima di tengah para traveller dan

backpacker di Indonesia. Karena kalian semua, kami hadir.

Sekarang, persiapkan mata kamu untuk me-ngenal keindahan Togean, mulai dari alamnya, ma-syarakatnya, hingga makanannya. Kenali Togean, dan cintai Togean dengan tetap menjaga kelestarian alam-nya saat berkunjung ke sana.

Keep traveling, keep preserving, keep backpackin!

REDAKSI

Redaksi menerima saran, kritik, dan artikel dari BM

Readers yang bisa dikirim melalui alamat email kami.

PIMPINAN UMUM/REDAKSI

(3)

B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I B A C K P A C K I N

M E M B U R U S E R I B U K E I N D A H A N

P U L A U T O G E A N

ORDINAT

Kepulauan Togean merupakan gugusan kepulauan di Teluk Tomini,

Su-lawesi Tengah. Tepatnya terletak di tengah laut antara SuSu-lawesi Tengah

dan Gorontalo. Konon di zaman dahulu, Togean adalah nama sebuah

kerajaan besar di gugusan pulau tersebut dan itulah mengapa kepulauan

ini dinamakan Kepulauan Togean.

OLEH: AMBAR ARUM DAN FARCHAN NOOR RACHMAN

FOTO: BAGUS SANGAJI RIKWANTO DAN FARCHAN NOOR RACHMAN

(4)

B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I B A C K P A C K I N

5 6

PULAU TOGEAN JADI istimewa karena banyak hal. Secara geografis kepulau-an ini letaknya dekat dengkepulau-an garis khatulis-tiwa yang membelah bumi utara dan selatan. Bersamaan dengan itu, Kepulauan Togean juga termasuk dalam zona transisi pada peta persebaran fauna yang terlukis melalui garis Wallace dan Weber.

Perpaduan fakta-fakta tersebut menjadikan Kepulauan Togean memiliki kekayaan ragam hayati, baik flora, fauna,

maupun bentang panorama alam yang unik, terutama di bawah lautnya. Hal ini disadari oleh pemerintah Indonesia, dan kemudian dibentuk Taman Nasional Kepulauan Togean melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.418/Menhut-II/2004 sebagai upaya untuk menjaga kelestarian alam yang ada di dalamnya.

Terbentang sekitar 66 pulau di sini, dengan enam pulau besarnya yaitu: Una-una, Batudaka, Togean, Talatakoh, Waleakodi

dan Waleabahi. Setiap pulau menyimpan kecantikannya sendiri-sendiri. Misalnya di Pulau Malenge terdapat hutan yang masih alami dan menjadi habitat satwa khas Su-lawesi seperti Tarsius dan Burung Rangkong.

Kemudian juga ada gunung berapi yang masih aktif, yaitu Gunung Colo di Pulau Una-una yang meletus pada tahun 1983 silam. Nama Gunung Colo diambil dari bahasa Bugis yang berarti gunung korek api. Sejak letusan tersebut, tanah di

ADA GUNUNG MASIH AKTIF

YAITU GUNUNG COLO YANG

MELETUS TAHUN 1983

CATPER

(5)

B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I B A C K P A C K I N 8

pulau ini menjadi semakin subur sehingga mampu menjadi penghasil kopra dan ceng-keh di Sulawesi Tengah. Dan jika berun-tung, di antara Pulau Batudaka dan Pulau Kadidiri terdapat koloni lumba-lumba yang sering menampakkan diri.

Langit di Togean sedemikian bersih-nya sehingga saat malam hari dapat dengan mudah ditemukan bintang jatuh. Semen-tara di pagi harinya, sekumpulan elang laut terbang mengelilingi pulau. Kemudian tidak jauh dari desa Bomba di Pulau Batudaka, dapat kita temui goa kelelawar.

Merapat jugalah ke pemukiman suku Bajo di Pulau Kabalutan dan tinggalah selama beberapa hari untuk semakin men-genal mereka para jagoan laut yang sudah bernapas bersama laut.

ORDINAT

PULAU POYA

Berjarak 20 menit dari Pulau Batu-daka, terdapatlah Pulau Poya dengan satu penginapan terkenal yang diberi nama Poyalisa Cottage. Pulau ini luasnya tidak lebih dari satu hektar, namun keindahan panoramanya terbentang luas tanpa batas, seakan secara visual nyaris tidak ada cela pada pulau ini. Poyalisa memiliki pantai kecil berpasir putih, tebing untuk melihat matahari tenggelam dan area snorkeling dengan koral yang masih sehat serta didi-ami bermacam-macam jenis ikan.

AIR TERJUN TANIMPO

Lokasinya di Wakai, salah satu ujung Pulau Batudaka. Air terjun ini berasal dari perbukitan di Batudaka. Untuk mencapai air

(6)

B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I B A C K P A C K I N 10

9

AKTIVITAS VULKANIS MEMBENTUK

STRUKTUR BAWAH LAUT DI KADADIRI

MENJADI LUAR BIASA INDAH

terjun Tanimpo, bisa menggunakan ojek dari Pelabuhan Wakai menuju lokasi air terjun dengan membayar Rp 15.000 pulang pergi. Setelah turun dari ojek, dilanjutkan sekitar 10 menit berjalan kaki menuju air terjun.

Air terjun Tanimpo termasuk istime-wa karena terdiri dari tujuh air terjun. Dari air

terjun pertama sampai ketujuh bisa dicapai dengan mendaki bukit, namun jalan semakin terjal mulai air terjun keempat. Sedikit sekali yang bisa mencapai puncak air terjun ketu-juh karena beratnya medan, biasanya pen-gunjung hanya sampai ke air terjun keempat atau kelima.

MENYELAM DI KADADIRI

Kepulauan Togean, terutama Pulau Kadadiri sudah menjadi populer di dunia para penyelam, baik lokal maupun man-canegara. Tidak mengherankan, aktivitas

vulkanis telah membentuk struktur bawah laut di Kadadiri menjadi luar biasa indah. Berdasarkan data dari Conservation In-ternational Indonesia (CII) pada 2001, tercatat ada setidaknya 262 jenis terumbu karang, 596 jenis ikan, serta 555 jenis moluska, dan ada beberapa hewan langka seperti penyu hijau, penyu sisik, dugong, dan masih banyak lagi.

Sediakan waktu yang cukup lama apabila ingin benar-benar puas menjelajahi alam bawah laut di sini. Sebab tidak hanya satu atau dua titik menyelam, melainkan

pu-luhan! Mereka yang belum memiliki lisensi menyelam juga dapat puas snorkeling di sini, sebab dari kedalaman yang dangkal sekali-pun, sudah banyak karang dan hewan laut yang dapat mempesona mata.

Tidak jauh berbeda seperti tempat wisata di Indonesia pada umumnya, potensi pariwisata Togean kurang dikembangkan dengan baik, mulai promosi yang kurang maksimal, hingga perilaku penduduk lokal maupun pendatang yang berpotensi meru-sak ekosistem di Togean. Misalnya masih ditemui nelayan yang menangkap ikan menggunakan bahan peledak, belum lagi terinjak atau tersentuhnya terumbu karang oleh wisatawan.

Namun tetap ada upaya yang dilakukan untuk memperbaiki itu semua, salah satunya muncul dari Saiful M. Amin, warga dari pulau Katupat, yang juga pe-milik penginapan Fadhila Cottage di pu-lau tersebut. Pak Saiful prihatin dengan masalah kelestarian alam di Togean, dan juga persoalan penduduknya yang banyak penganggur. Dibantu dengan Marion dan Jeff, dua orang dari Perancis yang jatuh cinta pada Togean, mereka bersama-sama mendirikan EVERTO (www.everto.org), se-buah organisasi non-profit yang berkomit-men berkomit-menggerakkan wisata bijak sekaligus meningkatkan peluang kerja untuk pen-duduk lokal.

Semoga ke mana pun kaki kita berpi-jak, terus tertanam kesadaran untuk menjaga ekosistem alam dan budaya yang ada di situ.

(7)

B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I B A C K P A C K I N

11 B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3

Garuda Indonesia

Rp.3.504.000-Rp.4.767.000 JKT-Palu , Pkl 09.40-15.05 Palu-JKT , Pkl 15.50-19.15

Lion Air

Rp.1.700.000 - Rp.4.172.000

JKT-Palu . Pkl 05.00-08.35 dan 16.55-20.30 Palu-JKT ,Pkl 09.15-1.045 dan 21.05-23.55

MENUJU PALU

PANDU

Menggunakan kapal ferry atau kapal perintis dari pelabuhan, namun jadwal tidak pasti tergantung cuaca, dan ketersediaan kapal hanya sedikit. Alternatif lain bisa menggunak-an perahu kayu dari ampmenggunak-ana, bermenggunak-angkat setiap hari dengan biaya Rp 35.000.

PEL. AMPANA-P. TOGEAN

- Tidak terdapat sinyal telepon seluler, kecuali di Wakai, dan di beberapa titik di Kadadiri. - Tidak ada ATM di Kepulauan Togean, maka bawalah uang cash yang cukup.

- Hitungan hotel selalu per orang, bukan per kamar, dan umumnya sudah termasuk makan serta minum.

- Air tawar untuk mandi sangat terbatas, kecu-ali di Wakai dan Bomba, sementara di pengina-pan Kadadiri Paradise ada pompa air.

- Hotel menyediakan fasilitas kapal untuk mengantar pengunjung ke tempat tujuan beri-kutnya. Kita hanya perlu membayar tip untuk pemandu yang mengantarkan kita.

- Jadwal kapal besar tidak pernah pasti karena sangat bergantung pada cuaca. Sementara ka-pal kecil dari Ampana menuju pulau Batudaka umumnya ada terus setiap hari.

- Dikarenakan jadwal kapal yang tidak menen-tu, maka cukup sulit mengatur itinerary pasti ke Togean. Sebaiknya sediakan waktu cukup panjang untuk menjelajadi pulau ini.

TIPS

Terdapat travel dengan biaya 150.000.

PALU-PEL. AMPANA

Rental mobil dari Bandara Djalaludin Gorontalo menuju kota, biaya Rp 50.000, di-lanjutkan dengan Bentor (sejenis becak ber-motor, kapasitas 2 orang) menuju pelabuhan sebesar Rp 20.000. Atau taxi langsung dari bandara – pelabuhan dengan biaya Rp 70.000 – 100.000.

BANDARA-PEL. GORONTALO

Menggunakan kapal jam 8 malam setiap Sela-sa dan Jumat (namun jadwal mudah berubah).

PEL. GORONTALO-P. TOGEAN

(8)

B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I B A C K P A C K I N

13

PANDU

Disarankan pada April – Juni, selain cuaca cerah, juga pada bulan ini sedang berlangsung migrasi paus dari perairan utara ke selatan yang melewati daerah Togean.

WAKTU TERBAIK

B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3

Poyalisa

Hanya ada satu penginapan, yaitu Poy-alisa. Tarif Rp 125.000 per malam.

Kadadiri

- Kadadiri Paradise: Telp 085241182440.

Tarif Rp 175.000 - 250.000 per malam. - Pondok Lestari.

Tarif Rp 100.000 per malam.

Catatan: semua tarif berlaku per orang (bukan per kamar) dan sudah termasuk makan 3x serta minum sepuasnya.

PENGINAPAN

OLEH: FARCHAN NOOR RACHMAN

PAK ISMAIL, SANG pemilik menceritakan bahwa dulunya Pulau Poya ini kosong dan menjadi tempat Pak Ismail berekreasi de-ngan keluarga di akhir pekan. Lalu Pak Ismail mencari tahu siapa pemilik pohon kelapa di Pulau Poya sampai ke daerah Batudaka. Setelah ketemu si pemilik, Pak Ismail justru diminta untuk membeli pohon kelapa seka-ligus tanah di pulau tersebut.Jadilah pulau itu berpindah tangan ke Pak Ismail.

Sebetulnya Pak Ismail tidak berniat membangun cottage di Pulau Poya, karena sudah memiliki penginapan di Bomba, Batu-daka. Pak Ismail hanya menyediakan kapal untuk turis pulang pergi dari Pulau Batudaka

DIBALIK NAMA

POYALISA

ke Pulau Poya.Sampai akhirnya seorang Jerman bernama Lisa yang jatuh cinta pada Pulau Poya dan meminta Pak Ismail mem-bangun cottage di Pulau Poya.Pak Ismail pun mengiyakan permintaan si turis Jerman itu dan untuk menghormatinya maka pengi-napan itu dinamakan Poyalisa.

Pelayanan di Poyalisa sangat ramah dan menyenangkan.Perhitungan untuk men-ginap disana berbeda dengan hotel keba-nyakan yang memasang tarif per kamar. Tarif menginap di Poyalisa adalah 125.000 ru-piah per orang, mendapatkan servis berupa makan 3 kali sehari dan gratis air putih, teh dan kopi sepuasnya.

Keramahan di Poyalisa kelas bintang lima, Pak Ismail memperlakukan tamu seperti saudaranya tidak peduli dia tamu domestik atau mancanegara. Para staff di Poyalisa se-perti keluarga dan dengan bebas berbincang dan bercanda dengan tamu. Para tamu pun merasa nyaman karena diperlakukan bak saudara. Mungkin Pak Ismail bukan seorang yang profit oriented tapi pahala oriented.

(9)

B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I B A C K P A C K I N

y a n g A k a n D i r i n d u

PULAU TOGEAN

Hari ini kami akan menyeberangi lautan menuju kepulauan Togean. Tujuan pertama kami adalah Poyalisa Cottage. Untuk menuju ke sana, kami harus menyeberangi teluk Tomini dari Ampana. Jarak dari Ampana ke Togean sekitar 30 kilometer dan ditempuh selama kira-kira 2 jam. Kami dibuat terpana akan keindahan tempat ini sepanjang perjalanan di atas perahu.

OLEH: BAGUS SANGAJI RIWANTO | FOTO: BAGUS SANGAJI RIWANTO

CATPER

15 D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I B A C K P A C K I N 16

F

O

T

O

:

ERIS

ON J

(10)

B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I B A C K P A C K I N

PERAHU BERHENTI SEJENAK untuk menurunkan penumpang dan barang di desa Kulingkinari. Anak-anak kecil bersemangat menyambut kami di dermaga. Mereka ber-loncatan ke dalam laut dan berenang mencari perhatian; mungkin mereka senang melihat kami membawa kamera dan ingin difoto. Desa Kulingkinari ini cukup kecil, tapi mempunyai pantai laguna berpasir putih yang sangat luas. Airnya sangat jernih sampai-sampai koral dan pasir putih di dasar air bisa terlihat. Sayang sekali kami hanya berhenti sejenak di tempat yang sangat indah ini. Tidak lama setelah me-ninggalkan Kulingkinari, kami tiba di Poyalisa.

18

Malam ini akan kami habiskan di pulau kecil ini. Poyalisa. Tidak ada kata yang tepat un-tuk melukiskan keindahan pulau ini. Foto-foto juga tidak cukup menggambarkan keindahan sesungguhnya dari tempat yang menakjubkan ini. Satu-satunya cara untuk mengerti adalah dengan datang kesini dan menikmatinya sen-diri.

Pulau ini tidak besar, mungkin luasnya kurang dari satu hektar. Terbagi atas satu pulau besar dan satu pulau yang lebih kecil yang dihubungkan oleh pantai pasir putih. Bentuk keseluruhannya menyerupai bulan sabit, atau huruf ‘U’. Semua kamar/pondok berada di

pulau besar dan restoran berada di pulau yang lebih kecil. Bagian dalam Poyalisa adalah se-buah laguna dangkal penuh dengan koral dan ikan.

Saatnya untuk snorkeling! Dunia bawah air Poyalisa sangatlah indah; ada bermacam jenis koral keras yang mengelilingi pulau ini dan banyak sekali ikan-ikan kecil. Keadaan koralnya cukup sehat dan tidak terdapat arus di perairan ini. Semua orang dapat berenang atau snor-keling berkeliling pulau dengan mudah. Saya bahkan melihat seekor ular laut! Mungkin ular laut belang (dengan corak hitam-putihnya), tapi racun mereka sangatlah mematikan, jadi

(11)

B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I B A C K P A C K I N

19 20

jangan berenang terlalu dekat.

Sudah sore hari dan saya duduk di atas batu karang untuk melihat keindah-an matahari tenggelam di tempat ykeindah-ang luar biasa ini. Benar-benar indah tak terlu-pakan. Saat malam hari, kami dan seluruh tamu Poyalisa duduk bersama di restoran menunggu makan malam yang disajikan di meja untuk disantap bersama-sama. Menu hari ini adalah ikan bakar; ikan segar yang baru saja ditangkap sore ini secara tradi-sional. Benar-benar manis dan lezat.

Suasana kekeluargaan antara para tamu dan pekerja Poyalisa juga merupakan salah satu hal yang unik di sini. Suasana sangat akrab seperti sebuah keluarga besar, walau-pun tamu-tamu ini berasal dari negara yang berbeda seperti Italia, Singapura, Taiwan, Cina, Prancis, Jerman, dan lainnya. Kami menghabis-kan malam dengan mengobrol dan bercanda

bersama-sama. Malam yang sangat menye-nangkan.

Walaupun tempat ini sangat terpencil, tapi turis mancanegara seakan enggan ber-henti berdatangan. Nampaknya Poyalisa cukup populer, terutama bagi para backpacker. Tapi ironis, karena turis domestik dari Indonesia jarang sekali datang ke sini. Ini masalah yang selalu kami temui sepanjang perjalanan kami di Sulawesi: ketiadaan turis lokal. Mungkin karena tidak ada promosi. Mungkin karena fasilitas seperti listrik, air, dan transportasi kurang. Mungkin karena lebih murah dan mudah pergi ke luar negeri seperti ke Singapura atau Hong Kong. Saya tidak tahu.

Banyak pikiran dan pertanyaan di kepala saat saya berbaring di tepi pantai, me-mandang langit malam yang dipenuhi jutaan bintang yang terang. Lalu saya melihat satu bintang jatuh, dua bintang jatuh, tiga, empat, lima, dan total delapan bintang jatuh hanya

dalam satu malam! Seumur hidup saya hanya melihat sekali-dua kali saja bintang jatuh, tapi malam ini saya melihat delapan bintang jatuh! Saya hampir tak percaya bahwa saya benar-benar berada di sini, di salah satu tempat pa-ling indah yang pernah saya kunjungi.

Kabar buruknya, kami tidak mendapat kamar karena penuh. Dua turis lain juga berna-sib sama dan harus tidur di kamar karyawan. Kami akhirnya tidur di lantai restoran; untung-nya kami sudah siap dengan situasi seperti ini. Matras dan kantong tidur pun dikeluarkan. Saya sendiri hanya mengandalkan matras untuk alas tidur tanpa kantong tidur. Sarung sudah sangat cukup membuat saya tidur nya-man dan pulas

Pagi hari berikutnya kami bersiap-siap untuk pergi ke pulau Kadidiri, sekitar 30 kilo-meter dari Poyalisa dan ±3 jam perjalanan de-ngan perahu ketinting kecil. Ada 4 atau 5 elang (mungkin elang bondol) berputar-putar di atas pulau. Mereka seperti sengaja berputar-putar untuk melepas kepergian kami dari Poyalisa.

Pemberhentian pertama adalah desa Bomba, hanya 5 menit dari Poyalisa. Kami akan masuk ke dalam goa kelelawar di pinggir desa. Ya, goa yang dihuni ratusan kelelawar yang beterbangan di dalamnya. Baunya menyengat

(12)

B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I B A C K P A C K I N

21 22

CATPER

dan suara yang dibuat kelelawar-kelelawar ini cukup menakutkan.

Tujuan selanjutnya adalah Wakai. Ini akan menjadi perjalanan yang cukup panjang. Untungnya, cuacanya cerah dan sangat pas untuk menikmati indahnya kepulauan Togean.

Kami melewati beberapa perkam-pungan suku Bajo (Bajau) dalam perjalanan menuju Wakai. Orang Bajo di Togean sudah menetap di daratan, tapi mereka tetap ting-gal di dekat air. Seperti membuat rumah di atas perairan dangkal atau batu karang di tepi laut. Bahkan di daratan seperti Wakai, mereka masih membangun rumah di daerah banjir. Ada banyak mitos mengenai suku Bajo; mereka bisa berjam-jam menyelam tanpa alat selam dan berlayar ke laut lepas sendirian dengan perahu tradisional. Tapi

ORANG BAJO DI TOGEAN

SUDAH MENETAP DI DARATAN

TAPI TETAP DEKAT AIR

satu hal yang pasti: mereka adalah pelaut handal. Tidak diragukan lagi.

(13)

B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I B A C K P A C K I N

CATPER

23

tidak pasti harinya. Saran saya, carilah infor-masi kepada orang-orang yang bisa kita temui. Jangan mengandalkan informasi hanya dari satu orang saja, karena kadang jawaban me-reka dapat menyesatkan. Cara terbaik adalah mencari petugas di kantor yang bersangkutan atau pos polisi. Saya bahkan harus menelepon kantor ASDP di Luwuk dan Gorontalo untuk mendapatkan jadwal yang benar.

Sebenarnya kami belum bisa mandi secara normal sejak tiba di Togean. Air bersih menjadi masalah utama bila bepergian ke kepualauan Togean. Semua orang harus sangat efisien dalam menggunakan air bersih di ke-pulauan ini.

Karena ini adalah hari terakhir di Togean, kami memutuskan untuk pergi ke air terjun Tanimpo di Wakai untuk mandi. Air terjun ini menarik karena memiliki 7 tingkat air terjun yang

berjauhan. Dari air terjun pertama, orang harus mendaki ke dalam hutan untuk menuju tingkat ke-7. Biasanya orang berhenti di tingkat 4 atau 5 saja, jarang sekali yang sampai ke tingkat paling atas. Medannya terlalu berat.

Kami hanya ingin mandi, dan tingkat per-tama sudah cukup untuk kami. Terbiasa dengan hangatnya air di laut sempat membuat kami lupa bahwa air sungai di sini berasal dari bukit dan sangat dingin. Dan mandi kali ini menjadi salah satu yang paling menyegarkan yang pernah saya rasakan. Hari sudah sore setelah kami selesai mandi dan waktunya kembali ke Kadidiri sebelum hari menjadi gelap.

(14)

B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I B A C K P A C K I N 26

GALERI

PUL A U

TOGEAN

FOTO : BAGUS SANGAJI RIWANTO

FOTO : NINA KALSUM

FOTO:

FARCHAN NOOR RACHMAN

FOTO: UPHI PRASETYA

UNDER

WATER

(15)

B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I B A C K P A C K I N BULOK

K A I N S A R U N G K H A S D O N G G A L A

Kain sarung adalah kain yang paling dekat hubungan-nya dengan keseharian masyarakat Indonesia. Sarung bukan lagi hanya berfungsi untuk menutup aurat ketika sholat bagi muslim. Fungsinya sudah begitu

berkem-bang, sampai menjadi selimut, penutup wajah dari debu, bahkan menjadi penutup kandang ayam!

OLEH: MUHAMMAD IQBAL| FOTO: ISTIMEWA

27 28

F

O

T

O

:

ERIS

ON J

. KAMBARI

(16)

B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I B A C K P A C K I N

29

BULOK

JENIS-JENIS SARUNG yang dipakai ma-syarakat juga berbeda di beberapa dae-rah, meskipun kebanyakan sudah meng-gunakan sarung dari merk-merk besar. Sedikit demi sedikit, sarung dari merk-merk terkenal yang modern dan murah ini menggerus pasar dari sarung-sarung tradisional yang lebih mahal, meskipun eksklusif.

Salah satu sarung tradisional yang masih terjaga adalah sarung buya atau buya sabe. Sebagian orang menyebutnya sarung tenun donggala. Donggala adalah sebuah nama kabu-paten di Sulawesi Tengah. Lebih tepat-nya, buya sabe diproduksi di beberapa desa berikut: Desa Towale, Tosale, Salu Bomba, dan Kolakola.

Desa-desa tersebut berjarak

sekitar dua jam dari Kota Donggala ke arah Barat. Kabupaten Donggala sendiri terletak sekitar 34 km di sebelah Timur Laut Kota Palu. Dari Kota Palu ke Kota Donggala, perjalanan sekitar 4 jam.

Sesampainya di desa-desa pro-dusen kain Donggala tersebut, dengan mudah kita akan mendengar bunyi hentakan-hentakan balida yang bertemu dengan pasak alat tenun tradisional. Balida adalah palang kayu panjang –bi-asanya terbuat dari kayu ulin atau eboni- yang menjadi pemberat di tengah lipatan kain tenun saat penenun memasukkan benang-benang.

Benang untuk kain Donggala dibuat bukan dari kapas, melainkan benang sutera. Benang ini kemudian dicelup ke pewarna, yang biasanya

antara tiga warna ini: kuning, ungu, dan hitam. Orang-orang tua biasanya lebih memilih warna yang lebih tua, sedangkan anak muda cenderung memakai warna yang lebih terang.

Setelah dicelup, benang digulung dengan alat putar tradisional. Gulungan benang dari sutera tersebut dikombina-sikan dengan benang emas atau perak sebagai motif. Pembentukan motif kain Donggala tidaklah langsung dilakukan di atas kain, tetapi terlebih dahulu dico-bakan di atas kertas.

Kain Donggala butuh perawatan khusus agar awet. Kain ini tidak boleh dicuci dengan mesin cuci dan juga tidak boleh disikat. Untuk mencucinya, hanya boleh dengan direndam menggunakan air. Jika tidak sengaja mencuci dengan mesin cuci, bisa-bisa

kain langsung menjadi kasar.

Pada awalnya, kain Donggala dipakai oleh masyarakat Donggala hanya pada saat-saat istimewa seperti pesta adat. Tetapi seiring berjalannya waktu, keindahan kain Donggala menyebar ter-bawa angin, sampai-sampai diekspor. Pe-rubahan lain dari fungsi kain Donggala, yang tadinya hanya digunakan sebagai kain sarung, sekarang sudah sering men-jadi bahan dasar pakaian atau kemeja.

Bagian hebatnya, sarung tenun ini dibuat oleh kaum hawa Donggala di waktu-waktu senggangnya. Jadi waktu senggang mereka digunakan untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai rupiah.

Sebuah sarung tenun donggala harganya bisa mencapai Rp 600 ribu. Kita

(17)

terse-B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 A G U S T U S - S E P T E M B E R 2 0 1 2 II B A C K P A C K I N B A C K P A C K I N 32

but sesuai setelah mengetahui bagaimana proses kain eksklusif itu dibuat. Penyele-saian satu kain rata-rata menghabiskan waktu 1-2 minggu. Kadang-kadang malah sampai satu bulan.

Lebih dari 100 wanita dari segala usia setiap hari menenun kain Donggala. Sebagian wanita menjadikannya sumber mata pencaharian utama, sebagian lagi sebagai mata pencaharian sampingan. Biasanya mereka menenun mulai pukul 9 pagi sampai pukul 12 siang. Lalu diter-uskan lagi pukul 1 siang hingga 5 sore. Beberapa melanjutkannya pada pukul 7 malam sampai 10 malam.

Buya sabe memiliki corak yang bervariasi, lantas kemudian muncul banyak istilah untuk menunjukkan keragaman itu, seperti kain palekat

garusu, buya bomba, buya sabe, kombi-nasi bomba dan sabe. Dari sekian corak tersebut, buya bomba adalah corak yang paling sulit dibuat dan membu-tuhkan waktu pengerjaan satu hingga dua bulan. Corak-corak lainnya rata-rata membutuhkan cukup satu hingga dua minggu saja.

Selain memang kain Donggala ini unik, pemerintah setempat juga mendorong keberlanjutan adanya kain Donggala ini. Sebuah peraturan daerah di Sulawesi Tengah mewajibkan Pega-wai Negeri Sipil menggunakan kemeja atau baju atasan yang terbuat dari buya sabe setiap hari Sabtu.

BULOK

31

(18)

B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I B A C K P A C K I N

OLEH: MUHAMMAD IQBAL| FOTO: ISTIMEWA

KALEDO ADALAH NAMA sebuah penganan khas dari Donggala, nama sebuah kabupaten di Sulawesi Tengah. Kaledo sendiri merupakan kepanjangan dari kaki lembu donggala. Dari nama-nya sudah jelas bahan apa yang wajib ada di dalamnya.

Jenis sup yang satu ini mudah ditemui di Kota Palu, Ibukota provinsi Sulawesi Tengah. Sup kaledo mirip den-gan sup buntut. Bedanya, kalau sup bun-tut menggunakan bunbun-tut, sementara sup kaledo menggunakan kaki lembu.

Sup buntut biasa dimakan dengan nasi, sementara sup kaledo biasanya dengan ubi. Tulang yang digunakan dalam sup kaledo adalah ruas tulang lu-tut yang masih penuh dengan sum-sum. Bentuk penyajiannya memang menampil-kan tulang kaki lembu yang digunamenampil-kan memounyai ukuran yang besar sehingga bentuknya menonjol keluar mangkuk.

Salah satu penjual kaledo yang cukup terkenal di kota Palu adalah Rumah Makan Kaledo Stereo adalah salah satu penjual kaledo yang terkenal di Kota Palu. Rumah makan ini awalnya sederhana saja. Resep didapatd ari mer-tua si pemilik. Lalu berkembang dengan membuka rumah makan berukuran 3 x 6 meter dengan dinding kayu.

Karena lezat, rumah makan ini di-gandrungi banyak orang. Sampai-sampai pemiliknya harus membuat sampai em-pat cabang di kota Palu. Rumah makan yang terletak di Jalan Diponegoro ini tampak selalu ramai dikunjungi pembeli. Setiap hari, rumah makan ini menghabis-kan sekitar 15 kilogram tulang dan 8 kaki lembu.

MEMBUAT KALEDO

Bahan pokok: daging dan tulang kaki sapi, asam mentah, dan cabe rawit hijau.

Cara membuat: masak air dalam panci hingga mendidih. Masukkan daging dan tulang sapi, masak hingga empuk. Buang air rebusan daging dan tiriskan, kemudian jerang air di panci lainnya, masukkan kembali daging yang telah dimasak. Setelah air mendidih, masukkan garam, cabe rawit hijau, penyedap rasa, dan asam mentah ke dalam rebusan daging dan tulang. Tu-tup dan rebus kembali hingga daging dan tulang kaki sapi matang.

(19)

B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I B A C K P A C K I N 36 PROFIL

BUDAYA DAN SEJARAH tentu tidak bisa dipisahkan dari dunia pariwisata. Di mana pun kita berpijak dalam sebuah perjalanan, selain bentangan alamnya memanjakan mata, juga terdapat kekayaan budaya dan nilai historis yang sangat kaya dan terlalu sayang untuk diabaikan.

Backpackin berkesempatan ngobrol mengenai hal itu dengan JJ Rizal, sejarawan dan budayawan, sekaligus pendiri Komunitas Bambu yang berkomitmen menerbitkan buku-buku ilmu pengetahuan budaya dan humani-ora. Berikut petikannya:

Sekarang banyak situs budaya atau

situs sejarah jadi tempat wisata, itu

secara tidak langsung mengakibatkan

pergeseran budaya karena ada budaya

luar yang masuk, tapi sisi lain

mening-katkan perekonomian lokal. Gimana

menurut Mas Rizal?

Kita jangan terlalu tegang berpikir ten-tang bagaimana pengaruh kebudayaan asing

35

J J R I Z A L :

(20)

B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I B A C K P A C K I N 38

37

KEMAMPUAN LOKAL UNTUK

MENGADAKAN INTERAKSI BUDAYA

YANG AKHIRNYA MEMBUAT KEBUDAYAAN BARU

terhadap kebudayaan kita. Kita harus ingat, ke-budayaan kita dibentuk dari banyak sekali per-temuan dengan kebudayaan asing. Misalnya bahasa yang lu pake, itu banyak sekali peng-aruh Arab, pengpeng-aruh Cina, ya kan. Makanan yang lu makan banyak sekali pengaruh Eropa, pengaruh Cina. Jadi kita jangan pernah kuatir.

Cuma persoalannya adalah selama ini yang sering dikeluhkan, kita kemudian tidak lagi punya kemampuan menyerap dan menginter-nalisasi itu untuk menjadi produk budaya milik kita, padahal para leluhur kita dulu mampu. Melakukan dialog budaya, interaksi budaya, sehingga wayang yang mereka terima itu jadi sangat berbeda dengan yang ada di India. Bah-kan misalnya di sana SriBah-kandi itu cowok, di sini bisa jadi cewek.

Semacam diproduksi ulang dengan

memasukkan nilai-nilai lokal?

Nah, itu artinya kita memiliki local genius, kemampuan lokal untuk mengadakan interaksi budaya yang akhirnya bisa membuat kebudayaan baru yang tidak dikenali sebagai kebudayaan dari mana mereka berasal. Mi-salnya Gambang Kromong dari Betawi, ya kita

bisa lihat itu dari Cina, tapi kalau kita pergi ke Cina, gak ada kayak gini.

Hal-hal kayak gini yang menurut gue sekarang kita kehilangan karena kita meng-alami keterputusan pengalaman dan pewaris-an nilai budaya dalam dunia pendidikpewaris-an kita. Kita hanya menghafal sejarah sebagai kronik. Borobudur didirikan tahun segini, tapi kita tidak pernah mendiskusikan apa unsur kebudayaan yang membangun itu.

Kalau melihat kondisi pariwisata

seka-rang, apa yang kira-kira para traveller

bisa lakukan?

Counter culture! Minimal misalnya kalau pergi ke suatu tempat, lu kan bisa menulis. Menceritakan perjalanannya, ke mana pun itu, ke luar negeri sekalipun.

Kita perlu komparasi bagaimana sih orang luar itu menghargai heritage mereka. Bagaimana mereka membuat suatu lokasi wi-sata dengan kreatif dan menjadikan itu sebagai atraksi budaya yang bisa buat pengunjung terinspirasi dan teredukasi.

Di sini alangkah baiknya kalau kita bisa melakukan pemetaan heritage kita. Dengan fenomena menjamurnya backpacker, menu-rut gue itu harusnya dirangkul oleh lembaga pemerintahan. Harusnya mereka terpanggil ya untuk mengumpulkan dan menjadikan mereka ini partner.

Setuju, mas! Terima kasih banyak atas pencerahannya, semoga lebih banyak pelan-cong yang menulis mengenai Indonesia, tidak hanya keindahan alam, namun juga kekayaan budaya dan unsur sejarahnya.

(21)

B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I B A C K P A C K I N

39 B A C K P A C K I N I M A R E T - A P R I L 2 0 1 1 F E B R U A R I - M A R E T 2 0 1 2 I B A C K P A C K I N 40

FACEBOOK.TWITTER.ISSUU

Live

Love

Adventure

(22)

B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I B A C K P A C K I N

43 44

Acungkan Jempol

untuk

Keliling Dunia

KOMUNITAS

BARANGKALI SUDAH BANYAK yang melakukan ang-kat jempol alias nebeng atau bahasa kerennya hitchhik-ing. Tetapi baru satu yang memiliki wadah untuk para hitchhiker. Wadah yang juga dibuat untuk mereplikasi budaya hitchhike kepada sebanyak-banyaknya orang. Namanya Hitchhiker Indonesia (HHI).

(23)

B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I B A C K P A C K I N

Terbentuknya HHI diawali saat Hafiz Riza, salah satu pendirinya, membantu sebuah komunitas membuat games outdoor yang melibatkan banyak orang sekaligus mengajak

orang untuk berani berbagi. Games itu terbilang sukses. Lantas terdoronglah semangat untuk

membentuk komunitas hitchike di Indonesia. “Semangat yang kami tularkan adalah semangat berbagi. Anda memberi kami tumpangan, kami memberi apa yang kami punya dan bisa lakukan. Misalnya gantian mengemudi, atau sekedar ngajak ngobrol, atau memberi makanan yang kami punya,” ujar Hafiz penuh semangat.

Hafiz memiliki banyak pengalaman hitchhiking, misalnya menunggu sampai 2 jam ketika di Singapore dan Kuala Lumpur. Juga ketika diberi tumpangan dari Purwakarta ke Ci-karang oleh orang Jepang. “Dan pas mau turun, malah diberi uang saku Rp 200.000 buat naik taksi,” kenang Hafiz. Atau pengaaman ketika Hafiz mendapat tumpangan tante-tante, lalu diantar ke rumahnya di Sentul.

Menurut Hafiz, pada dasarnya pengemudi itu suka mengangkut orang di jalan, asal tujuannya searah. Tetapi mereka ragu dan takut, apakah orang yang diberi tumpangan ini baik?

Belum setahun HHI berdiri, sudah ratusan kilometer jarak yang mereka temput dengan hitchhike. Di antaranya ke Cisarua

(Puncak), Lembang (Bandung), Pulau Biawak (Indramayu), Baduy (Banten). Kegiatan HHI tidak melulu jalan-jalan dengan modal jempol. HHI juga aktif dalam kegiatan sosial, seperti berbagi makan sahur di jalan tol untuk para pengemudi truk saat bulan puasa.

Mental kuat, keberanian, kesabaran, muka tembok, murah senyum, dan selalu berbagi bersama, itulah bekal HHI selama ini saat hitch-hiking. Berbagai moda transportasi sudah pernah mereka tebengi, “Tinggal pesawat aja nih yang belum. Gimana yah caranya?” canda Hafiz.

HHI mengajak untuk membudayakan semangat menumpang dan berbagi tumpang-an kepada ortumpang-ang lain. Buktumpang-an destinasi ytumpang-ang menjadi perhatian utama mereka, melainkan pengalaman hitchhiking.

Seperti yang disampaikan Hafiz, hitchhik-ing bisa mengurangi kemacetan serta polusi, dan yang lebih penting : meruntuhkan tembok beku antara masyarakat. Gaya hidup gotong royong dan murah senyum kini telah menjadi dingin. Melalui hitchhiking, budaya saling membantu itu perlahan dibangkitkan kembali.

ANDA MEMBERI KAMI TUMPANGAN,

KAMI MEMBERI APA YANG

KAMI PUNYA DAN BISA LAKUKAN

43

43 44

1. Berdiri di jalan yang lurus, di belakang garis marka jalan. Jangan di tikungan.

2. Gunakan tanda yang bisa dibaca dengan jelas oleh pengemudi. Singkat saja, misal “BOGOR” atau “NUMPANG KE BOGOR”.

3. Pilih lokasi yang bisa dijadikan tempat hitchhiking, mis-alnya area keluar parkir, pom bensin, rest area, perkantoran dan rumah sakit.

4. Estimasikan waktu tempuh 2 x waktu normal. Artinya jika Jakarta-Bandung 2 jam, kalau hitching bisa 4 jam.

5. Jangan pilih-pilih kendaraan. Yang ada dan berhenti di depan Anda, itulah rezeki Anda.

(24)

B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I B A C K P A C K I N 46 AKSESORIS

Jakpak adalah sebuah merek dagang produsen jaket dengan tiga fungsi

sekaligus: jaket anti air, tenda, dan kantung tidur. Ketiganya merupakan

peralatan wajib bagi pendaki gunung. Hadirnya Jakpak tentu mempermudah

para pendaki karena bawaan menjadi berkurang.

Handuk

Microfiber

ringkas dibawa saat jalan-jalan

KETIKA PLESIRAN, HANDUK seringkali menjadi ma-salah. Selain karena volumenya besar sehingga me-makan tempat, juga karena kain lembut satu ini tidak bisa dimasukkan ke dalam tas ketika masih basah.

Beberapa backpacker memilih menggantungkan handuknya di luar tas. Jadi sambil jalan, sambil mengering-kan handuk. Cara ini bagus, tetapi kurang sedap dipandang.

HANDUK CANGGIH INI

BERDAYA SERAP TINGGI

SEHINGGA CEPAT KERING

Sekarang sudah ada yang namanya handuk microfiber. Handuk canggih ini mempunyai daya serap yang begitu tinggi dan juga cepat kering. Prinsipnya sederhana, yaitu dengan membuat luas permukaan handuk membesar. Teori fisika sederhana: luas permukaan yang besar akan menigkatkan kemampuan penyerap-an sekaligus mempercepat pengeringpenyerap-an.

Bahan yang digunakan tentu ikut mempengaruhi daya serap sehingga menjadi handuk sakti. Handuk microfiber terbuat dari 80% polyester dan 20% poliamide.

Fungsi handuk microfiber bukan hanya untuk mengeringkan badan kita setelah mandi, tetapi masih banyak fungsi lain. Beberapa di antaranya: lap wajah, pembersih lensa, lap kamera, lap dapur atau meja makan, dan pembersih minyak pada wajan. Tapi setelah dipakai untuk melap wajan berminyak, jangan langsung dipakai untuk melap wajah ya

Untuk handuk microfiber ukuran 30 x 70 cm, dibanserol dengan harga Rp 20.000 (belum termasuk ongkos kirim). Tersedia belasan warna sesuai selera kita. Handuk microfiber bisa dicari di toko online.

Rp

20

(25)

B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I B A C K P A C K I N

47 B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 TIPS & TRIK

JANGAN SALAHKAN BULU babiketika ada yang ketar-keti

r karena

menginjak atau menyentuhnya. Bulu babi tidak salah, dia hanya menjalankan sunnatullah untuk memberikan racun kepada siapa saja yang dianggap membahayakannya.

Banyak orang percaya bahwa ketika ada teman yang terkena bulu babi, maka harus segera diberikan amoniak yang terkandung dalam urin. Atau bahasa lugasnya: dikencingi.

Kepercayaan ini tidak salah, karena terbukti memang air seni mengandung amonia yang dapat

menetralkan racun dari duri bulu babi.

Obati

Korban

Bulu Babi

1

Cabut duri bulu babi pakai pinset untuk menghilangkan duri-duri yang besar. Kalau tidak ada, pakai tangan saja. Tapi harus hati-hati karena bulu bab

i ini sangat rapuh. Sebisa mungkin seluruh duri dapat dicabut.

2

Jika masih ada yang tersisa di dalam kulit, tumbuk-tumbuklah bagian yang terkena duri bulu babi dengan batu agar duri yang tertancap dapat hancur, lalu

larut ke dalam peredaran darah.

3

Oleskan getah putih dari pohon patah tulang ke bekas tusukan bulu babi. Kalau sulit menemukan pohon tersebut, oleskan krim pencukur, lalu cukur de

ngan pisau cukur.

4

Untuk mengurangi rasa sakit, bisa menggunakan acetaminophen setiap 4 jam atau ibuprofen setiap 6-8 jam.

5

Kalau terlihat tanda-tanda infeksi, misalnya bernanah, kemerahan, atau panas, maka gunakan salep antibiotik.

(26)

B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I B A C K P A C K I N

49 50

TIPS & TRIKRESENSI

D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I B A C K P A C K I N

P a n d u a n P r a k t i s

M e n j a d i

Tr a v e l W r i t e r

JIWA PETUALANG MASYARAKAT Indonesia semakin meningkat beberapa tahun belakangan.

Komunitas jalan-jalan menjamur, media bertema wisata banyak terbit, dan kompetisi

berpetua-lang menjelajah Indonesia juga banyak diadakan. Bersamaan dengan itu, istilah

travel writer, yaitu penulis yang menu-lis tentang dunia pariwisata.

Travel writer umumnya bermula dari blog, lantas

menjadi kontributor ma-jalah wisata, kemudian

membuat buku.

Awalnya dijalani sebagai hobi semata, lama-lama menjadi profesi. Tentu sangat menyenangkan memi-liki profesi yang sesuai dengan hobi.

Permintaan materi tulisan dan foto menge-nai travel semakin banyak, tetapi literatur mengamenge-nai ‘how to be a good travel writer’ belum cukup. Untuk itulah, Yudasmoro mengisi kesenjangan ini.

Yudasmoro, atau lebih dikenal dengan @ wordstraveler adalah seorang full time travel writer. Tulisan dan fotonya muncul di nyaris semua media travelling. Banyak pertanyaan diajukan kepadanya mengenai cara menulis yang baik dan cara menem-bus media. Melalui buku ini, Yudasmoro menjawab-nya dengan rinci.

Travel writer tidak hanya sebatas jalan-jalan, foto-foto, menulis, kirim ke media, kemudian dapat honor. Lebih dari itu, seorang travel writer layaknya seorang pedangang atau pebisnis, ada tanggung jawab yang besar karena berhubungan dengan banyak pihak mulai dari media, perusahaan, peme-rintah, sampai penduduk lokal. Hubungan baik perlu dibina, jaringan perlu diperluas, inovasi perlu dikem-bangkan. Segala hal yang perlu diketahui mengenai travel writer tertuang di sini, termasuk pahit manisnya menjadi seorang travel writer.

OLEH : AMBAR ARUM

(27)

B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I B A C K P A C K I N

Perubahan

dari Hal Kecil

51 52

Film Kita VS Korupsi yang melambung sejak muncul di program Kick Andi (Metro TV) menggambarkan betapa penghilangan kebiasan buruk yang sudah mendarah daging sekalipun bisa dimulai dari hal-hal kecil dan oleh siapa saja, termasuk backpacker.

Loh kok backpacker? Misalnya begini, ketika kita mau membeli tiket kapal Pelni, ter-kadang petugas menyebutkan harga yang lebih tinggi daripada yang tertulis di tiket. Orang-orang juga terbiasa memberikan uang sejum-lah yang diminta petugas. Mungkin pikirnya: daripada tidak jadi jalan, sudahlah berikan saja sedikit lebih.

Kalau begini terus, petugas tidak mendapat sanksi sosial berupa teguran, se-hingga dia pun merasa meminta lebih itu tidak masalah. Toh tidak ada yang complain. Kalau begini terus, jadi kapan berubahnya?

Nah, kita bisa ikut merubahnya dengan menanyakan hal-hal kecil. Misalnya, “Pak, kok beda dari harga tertulis di tiket?” Meskipun si petugas tetap ngeyel minta lebih, tetapi pa-ling tidak dia akan merasa tidak enak. Berani

51 B A C K P A C K I N ID E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 JEDA

bertanya seperti itu saja sudah bagus, apalagi sampai mau “kejar” ke atasannya, atau sampai menulis di blog pribadinya, sehingga penyeba-ran perubahan sosial bisa lebih masif lagi.

Tiket Pelni itu hanya satu contoh kecil, masih banyak contoh lain. Misalnya petugas penjaga loket museum yang tidak memberi-kan tiket setelah kita membayar. Atau petugas terminal yang meminta retribusi terminal, juga tanpa memberikan karcis. Dengan kita menanyakan “Pak, karcisnya mana?” itu saja berarti kita sudah menjaga petugas untuk tidak melakukan hal kotor.

Ini bukan karena pelit. Apalah artinya seribu dua ribu perak tambahan. Toh Back-packer di Indonesia bukan dari kalangan yang sampai kesulitan makan. Ini lebih karena kita ingin berpartisipasi dalam perubahan sosial.

D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I B A C K P A C K I N

(28)

B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I B A C K P A C K I N

SETELAH MEMBACA BEBERAPA belas terbitan yang

selama tiga tahun terakhir telah memberikan kabar

ten-tang berbagai lokasi menarik di Nusantara dalam tulisan

mau pun foto menarik, agaknya kami yang pernah

mem-bacanya perlu mengucapkan terima kasih. Kerja kalian

demikian mulia mau berbagi informasi menarik kepada

kami. Semoga semangat, idealisme, dedikasi yang demikian tulus akan

membu-ka cakrawala dan wawasan yg lebih luas kepada meremembu-ka yang mau membacanya.

Edisi dalam bahasa Inggrisnya, sebaiknya diterbitkan kembali. Agar

ma-syarakat dunia juga bisa mengetahui banyak hal menarik di Indonesia.

Menyambut tiga tahun terbitan Backpackin Magazine saya

mengu-capkan Selamat. Terus beritakan yang bermanfaat bagi para pembaca

ter-bitan berkala kalian. Alangkah baiknya kalau mungkin bisa terbit setiap

bulan. Salam hormat kepada semua yang terlibat sehingga kami bisa

me-nikmati indahnya negeri tercinta kita dari laporan kalian.

53 B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3

DON HASMAN -FOTOGRAFER

PROFESIONAL-NENDY YUNIZAR -MISS SCUBA INDONESIA

2011-“PACK YOUR BACK AND BRING

YOUR SOUL TO THE WORLD.

BM STAY GREAT, YOU ARE THE

SOUL OF BACKPACKER!”

@nendyunizar

@CATOERWULAN -BM

READER-“SEMOGA AD

A VERSI

CETAKNYA”

@zulfynoise

-BM

READER-“SEMOGA MASIH DAN AKAN

TERUS EKSIS YAA BM. TETAP

MENYEBARKAN RACUN

TRA-VELLING KE SEMUA ORANG.

SALAM KECUP DARI

SEGENAP KELUARGA BPC”

KASKUS BPC JABODETABEK

@BPCJABODETABEK

APA

KATA

MEREKA

di ultah backpackin ke 3

INTERAKSI

“SEMOGA

MENDAPAT-KAN INFORMASI YANG

MENARIK LAGI DAN

BISA SALING KENAL

DENGAN YANG LAIN,

DAN APALAGI KALAU

BISA NGETRIP BARENG”

(29)

READER-B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I B A C K P A C K I N

kunjungi website kami :

w w w. b a c k pa c k i n m a g a z i n e . c om

BAGUS SANGAJI RIWANTO

Mau jadi kontributor? Kirim tulisan kamu sesuai

dengan rubrik ke redaksiezinebi@yahoo.com

Pernah hitam dan kurus saat di

To-gean, tapi sekarang sudah kembali

putih dan gemuk di Jakarta.

FARCHAN NOOR RACHMAN

Manusia empat kota. Kerja di Garut, kuliah

di Bandung, pacaran di Jakarta dan pulang

kampung di Magelang.

THANKS TO OUR CONTRIBUTORS

UPHI PRASETYA

Kera Ngalam (arek malang). Hobinya

gegulingan di pantai dan koprol di

gu-nung. Bisa dicolek di @uphiprasetya

Bagus Sangaji Riwanto dan Farchan Noor

Rachman melakukan perjalanan ke Togean

dalam kompetisi Aku Cinta Indonesia yang

diadakan oleh detik.com. Hak cipta terhadap

semua karya tulisan dan foto mereka di edisi

(30)

B A C K P A C K I N I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I B A C K P A C K I N

57 58

BM

EDISI

DEP

AN!

(31)

Referensi

Dokumen terkait

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Sesuai harapan Valid 5 Mengisi nama perusahaan, alamat, kontak personal, notelepon, tapi email, password, website, logo perusahaan tidak diisi kemudian klik

Simpulan penelitian ini adalah bolus poligelin pada ruang epidural dapat menurunkan angka kejadian PDPH pada pasien yang menjalani operasi seksio sesarea dengan anestesi spinal..

Aparat penegak hukum seperti Polisi, Jaksa, dan Hakim sebagai lembaga yang fungsinya berkaitan dengan penegakan hukum dan keadilan harus dapat mewujudkan negara

Dalam kajian untuk menentukan sejauh manakah penggunaan lagu dapat meningkatkan penglibatan murid dalam pelajaran, apakah kaedah pengumpulan data yang sesuai.

Dalam teori pendekatan situasional, kepemimpinan yang efektif adalah bagaimana seorang pemimpin dapat mengetahui keadaan baik kemampuan ataupun sifat dari anak buah yang di

- Pola nya sama di SK kan oleh Menteri Pertanian.. PPID tidak ada diatur berdasarkan eselon atau jabatan di UU atau peraturan komisi informasi Diatur

34 Dapat dideskripsikan bahwa antara tahun 2010 s/d 2018 PT Bank Syariah Bukopin memiliki Dana Pihak Ketiga yang meningkat dari tahun ketahun juga diikuti oleh