EKONOMI MAKRO SYARIAH
Muchlis Yahya
Disampaikan pada acara “Regional Training for Trainer FORSHEI UIN Walisongo
Kamis, 8-2-2018
OEKOS
=RUMAH TANGGA
NOMOS
=PENGATURAN
PENG
ERTIA
N
ILMU
EKON
OMI
Ilmu ekonomi adalah bahan kajian ilmiah yang mempelajari upaya memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran /
kesejahteraan
Ekonomi adalah perilaku manusia dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup (yang relatif tidak terbatas dengan sumber
DISKRIPTIP adalah kajian yang memaparkan secara apa adanya tentang kehidupan ekonomi suatu daerah atau negara pada suatu masa tertentu.
DISKRIPTIP adalah kajian yang memaparkan secara apa adanya tentang kehidupan ekonomi suatu daerah atau negara pada suatu masa tertentu.
EKONOMI MIKRO
MEMBAHAS PERILAKI KEPUTUSAN EKONOMI
INDIVIDUAL
EKONOMI MIKRO MEMBAHAS PERILAKI KEPUTUSAN EKONOMI
INDIVIDUAL
TEORI
TEORI
EKONOMI MAKRO
MEMBAHAS Keputusan Ekonomi Agregatif
(Bekerjanya Sistem Ekonomi Sebagai Suatu Keseluruhan
EKONOMI MAKRO
MEMBAHAS Keputusan Ekonomi Agregatif
(Bekerjanya Sistem Ekonomi Sebagai Suatu Keseluruhan
EKONOMI TERAPAN
MENGGUNAKAN HASIL PEMIKIRAN DARI TEORI
EKONOMI UNTUK PEMIKIRAN DARI TEORI
EKONOMI UNTUK MENERANGKAN KEJADIAN
DALAM MASARAKAT
KEGIATAN
EKONOMI
KEGIATAN KONSUMSI
adalah menghabiskan atau
mengurangi guna barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup
KEGIATAN PRODUKSI
adalah setiap usaha menghasilkan atau menambah guna suatu barang
untuk memenuhi kebutuhan
KEGIATAN DISTRIBUSI
adalah kegiatan memindahkan barang/jasa hasil produksi dari produsen kepada konsumen. Kegiatan utama distribusi ini
Rumah tangga
Rumah tangga
PELAKU
EKONOMI
Luar negeri
Luar negeri
Perusahaan
Perusahaan
pemerintah
Pengertian Ekonomi Makro
• Mainstream:
Cabang ilmu ekonomi yang membahas mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan (agregat) berupa pengelolaan dan pengendalian umum perekonomian secara nasional sehingga bisa tumbuh secara seimbang, dan terhindar dari gangguan jangka pendek dan panjang.
• Syariah:
Ilmu yang membahas permasalahan kebijakan ekonomi, berupa pengelolaan dan pengendalian perekonomian secara agregat menuju kesejahteraan yang berkeadilan
Yang dimaksud variabel keseluruhan adalah variabel
tingkat pendapatan nasional; konsumsi rumah tangga;
investasi nasional; tingkat tabungan; belanja
pemerintah; tingkat harga umum; jumlah uang
beredar (inflasi); kesempatan kerja; neraca
pembayaran.
Pengertian Ekonomi Makro (
lanjutan)
Permasalahan:
1. Inflasi
2. Pengangguran
3. Neraca pembayaran yang timpang
4. Pertumbuhan penduduk yang tinggi 5. Peningkatan kapasitas produksi
PEMERINTAH
PERUSAHAAN RUMAH TANGGA
Penanam Modal Institusi Keuangan
LUAR NEGERI
Aliran 4: Pembelanjaan Rumah Tangga
Aliran 5: Impor
Aliran 6 : Tabungan
Aliran 7: Pinjaman
Aliran 8 : Investasi
Aliran 9:
Pengeluaran Pemerintah
Aliran 10: Ekspor
SIKLUS ALIRAN PENDAPATAN (CIRCULAR FLOW)
Aliran 11: Zakat
PENDAPATAN NASIONAL
• Adalah suatu kerangka perhitungan yang digunakan untuk
mengukur aktivitas ekonomi yang terjadi atau yang berlangsung di dalam perekonomian.
• Pendapatan yang diterima oleh suatu negara
selama satu tahun yang diukur dengan nilai uang
Istilah & Metode Penghitungan Pendapatan Nasional
Istilah & Metode Penghitungan Pendapatan Nasional
PRODUK NASIONAL BRUTO
(
DIHITUNG DENGAN METODE PENGELUARAN)
PRODUK DOMESTIK BRUTO
(
DIHITUNG DENGAN METODE PRODUKSI)
PENDAPATAN NASIONAL
• PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL 5 SEKTOR:
•
GDP = C + G + I + (X – M) + Zt
•
C = Consumption
•
G = Government expenditure
•
I = Investment
•
X = Export netto
•
Zt = Zakat
•
Dalam suatu perekonomian terbuka ciri
diketahui:
–
Fungsi Konsumsi = 800 + 0,8Yd
–
Investasi bernilai 2500 (I)
–
Pengeluran Pemerintah bernilai 3000 (G)
–
Ekspor negara bernilai X=800 dan Impor
adalah 10% dari GDP ( M=0,1Y )
Pendapatan Nasional pada
Berapa keseimbangan pendapatan yang
baru kalau G dinaikkan 200
Berapa keseimbangan pendapatan yang
baru jika pengeluaran zakat meningkat
0,025% ?
Berapa keseimbangan pendapatan yang
baru kalau pengeluaran investasi
meningkat 0,5% ?
INFLASI
GEJALA KENAIKKAN HARGA BARANG-BARANG YANG BERSIFAT UMUM DAN TERUS MENERUS.
1. Kerajaan Byzantium berusaha keras mengumpulkan emas dengan melakukan ekspor komoditasnya sebanyak mungkin ke negara-negara lain. Di sisi lain mencegah impor agar dapat mengumpulkan emas sebanyak-banyaknya.
Kemudian yang terjadi adalah kenaikaan tingkat harga komoditasnya sendiri.
2. Awal inflasi mata uang Dinar dimulai bahkan ketika Irak sedang berada dalam puncak kejayaannya
a. Teori Kuantitas
Adalah suatu teori yang mengemukakan bahwa terjadinya inflasi itu sebenarnya hanya disebabkan oleh satu faktor, yaitu kenaikan jumlah uang yang beredar (JUB)
b. Teori Keynes
Teori Keynes mengenai inflasi didasarkan pada teori makronya. Menurut teori Keynes inflasi terjadi karena suatu masyarakat ingin hidup di luar batas kemampuan ekonominya.
c. Teori Strukturalis.
Adalah teori inflasi jangka panjang yang berasal dari kekakuan
(infleksibilitas) struktur ekonomi suatu Negara. Biasanya diakibatkan tekanan permintaan + dorongan ongkos secara bersama-sama.
Diskusi kita adalah
Infasi Menurut Taqiuddin Ahmad ibn
al-Maqrizi (1364-1441M)
1- NATURAL INFLATION
Infasi disebabkan faktor alamiah yang
diakibatkan oleh turunnya Penawaran
agregat (AS) atau naiknya permintaan
agregat (AD), orang tidak mempunyai
kendali
atasnya
(dalam
hal
mencegahnya).
2- Human error inflation
adalah inflasi yang terjadi karena
kesalahan-kesalahan yang dilakukan
oleh manusia sendiri (
QS Ar-Rum ayat 41).
“
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali(kejalan yang benar)”
.
penyebab di antaranya :
• Korupsi dan administrasi yang buruk (corruption and bad administration)
• Pajak yang berlebihan (excessive tax)
1- Kebijakan Moneter Konvensional
(mempengaruhi jumlah uang yang beredar)
1. Discount Policy (menaikkan suku bunga)
2. Open market policy (menjual surat berharga)
3. Plafon credit policy (membatasi pemberian pinjaman)
4. Tight money policy (mengurangi jumlah uang beredar) 5. Cash ratio policy (menaikkan cadangan kas)
Kebijakan Moneter Islam
a. Mazhab Iqthisoduna (Baqir Ash Shadr)
1. Pada masa awal Islam, tidak diperlukan kebijakan moneter karena belum ada sistem perbankan dan minimnya penggunaan uang.
2. Uang dipertukarkan dengan sesuatu yang benar-benar memberikan nilai tambah bagi perekonomian.
3. Perputaran uang dalam periode tertentu sama dengan nilai barang dan jasa yang diproduksi pada rentang waktu yang sama.
b. Mazhab Mainstream (Dr. Umer Chapra)
Bertujuan untuk memaksimalkan sumber daya yang ada agar dapat dialokasikan pada kegiatan perekonomian yang produktif.
Melalui instrumen “dues of idle fund” yang dapat mempengaruhi besar kecilnya permintaan uang agar dapat dialokasikan pada peningkatan produktifitas perekonomian secara keseluruhan.
c. Mazhab Alternatif/Analitis Kritis (Dr. M.A. Choudury)
BICARA KEBIJAKAN MONETER
BERARTI MEMBAHAS PERSOALAN UANG dan PASAR UANG (PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG)
Seperti apa Konsep Ekonomi syariah ?
Time Value of Money Economic value of time
Uang Dalam Perspektif Islam
Uang
Ukuran Harga
Media Transaksi
DEFINISI
•
Kebijakan Moneter
adalah kebijakan
pemerintah utk memperbaiki keadaan
perekonomian melalui pengaturan
jumlah uang beredar.
•
Keuangan Islam menerapkan sistem
SISTEM KEUANGAN ISLAM
• Sektor keuangan Islam berkait erat dengan arus
• Eksistensi lembaga keuangan Islam dimaksudkan
untuk memperlancar aktifitas ekonomi dengan mempertemukan kelompok defisit dengan kelompok surplus, menggunakan kontrak investasi atau jual-beli melalui mekanisme utamanya yaitu bagi hasil (profit-loss sharing).
• Sektor keuangan Islam tidak memperbolehkan
aktifitas keuangan berbasis bunga, dan spekulasi. Instrumen yang dapat digunakan sama dengan aktifitas pada sektor riil yaitu mudharabah, musyarakah, murabahah, ijarah, istisna, salam, rahn dll.
Apakah sektor perbankan syariah sekarang telah menjalankan acuan syar’i ?
Pembiayaan dengan instrumen mudharabah/ musyarakah hanya berkisar 30 %
2- Kebijakan Fiskal Konvensional
kebijakan mengatur penerimaan dan pengeluaran negara
untuk melaksanakan fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi ekonomi, termasuk untuk meningkatkan kesempatan kerja
CARA MENGATASI INFLASI
1. Mengurangi pengeluaran negara
2. Penghematan pengeluaran pemerintah 3. Pengurangan utang luar negeri
4. Menaikkan atau mengefektifkan pajak
Secara garis besar terdiri 3 pos utama pada sisi pengeluaran “anggaran”;
1. Belanja barang dan jasa (G), 2. Gaji pegawai (W),
3. Transfer payment/subsisi (Tr).
Sedangkan sisi pendapatan terdiri 4 pos yang penting, yaitu:
4. Penerimaan pajak (Tx),
5. Kredit likuiditas bank sentral (U), 6. Pinjaman/obligasi dalam negeri (B), 7. Pinjaman/hutang luar negeri (F)