DIKSI DALAM KARYA ILMIAH
KELOMPOK 2
OLEH:
Kata merupakan satu unit dalam bahasa yang memiliki stabilitas intern dan mobilitas posisional. Maksudnya, kata memiliki komposisi tertentu, baik secara fonologis maupun morfologis, dan secara relatif memiliki
distribusi yang bebas, yaitu dapat digunakan sesuai dengan kepentingan. Kata-kata itu dapat ditata dalam suatu konstruksi yang lebih besar sesuai dengan kaidah-kaidah sintaksis suatu bahasa.
Pernyataan diatas mengisyaratkan bahwa tiap kata
mngungkapkan suatu gagasan atau ide. artinya, kata merupakan
media penyalur gagasan, hal ini sejalan dengan uraian keraf
yang menyatakan bahwa semakin banyak kata yang dikuasai
seseorang, semakin banya ide atau gagasan yang dikuasai dan
yang sanggup diungkapkannya.[1] Maka yang menjadi pokok
permasalahan pada makalah ini dapat dirumuskan :
1. Apa yang dimaksud dengan diksi dan kalimat efektif?
2. Apa peranan diksi dalam Penulisan Karya Ilmiah?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diksi diartikan sebagai pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk
mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Dari pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata
seseorang akan mempengaruhi kegiatan berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan membuat karangan.
Diksi merupakan pemilihan kata dan kejelasan lafal
untuk memperoleh efek tertentu dalam bahasa lisan
dan tulisan. Untuk mendapatkan efek tertentu itu,
seseorang yang akan berbicara atau menulis harus
memilih kata yang dapat mewakili gagasannya dengan
tepat. Disamping itu, ia juga memerlukan kemampuan
untuk membedakan nuansa-nuansa makna dari
Kata menyelidiki digunakan untuk menyebut aktifitas yang
mengacu kepada upaya-upaya mencari bukti-bukti yang
mendukung pernyataan seseorang. Aktivitas ini dilakukan oleh
orang-orang yang berwenang menangani kasus hokum, seperti
polisi. Produk dari aktivitas ini dikenal dengan hasil penyelidikan.
Kata mendiagnosis terkait dengan aktivitas para
medis-dokter-yang dilakukan atas dasar keluhan fasiennya. Aktivitas itu
dilakukan dalam rangka menyimpulkan jenis penyakit yang
Contoh :
1. Kata pahit bersinonim dengan kata getir. Ketika ingin menggunakan kedua kata tersebut kita harus memperhitungkan konteksnya kata pahit dan getir berterima pada konstruksi pengalaman yang pahit dan pengalaman yang getir, tetapi tidak berterima pada konstruksi obat itu getir.
2. Kata meneliti, menyelidiki, dan mendiagnosis secara praktis mengacu kepada aktifitas yang hampir sama, akan tetapi ketiga kata tersebut tidak bisa saling menggantikan. Maksunya, masing-masing kata memiliki
penggunaan yang berbeda sesuai dengan nuansa makna yang dikandungnya. Kata meneliti digunakan untuk menyebut aktifitas yang terencana,
Peran Diksi dalam Karangan Ilmiah
• Karangan ilmiah merupakan kounikasi antara penulis dan pembaca. Agar
komunikasi itu efektif dan efisien, maka seorang penulis perlu berhat-hati
dalam memilih kata, sehingga pembaca mampu mencerna kata atau rangkaian kata yang digunakan penulis untuk mengungkapkan gagasannya.
• Dalam memilih kata ini, seorang penulis harus memperhatikan hal-hal yang
menjadi syarat dari diksi, syarat-syarat itu ialah : a. Ketepatan
Ketepatan dimaksudkan sebagai pemilihan kata yang dapat mewakili gagasan penulis dengan benar, sehingga tidak terjadi perbedaan tafsir antara penulis dengan pembaca.
b. Kesesuaian
Contoh :
•
Kata Kamu, Anda,dan Saudara, merupakan kata-kata
yang bersinonim, yaitu kata yang digunakan untuk
menyebut lawan bicara, tetapi bukanlah sinonim mutlak.
Nilai-nilai social menjadikan ketiga kata itu memiliki
nuansa yang berbeda.
Seperti :
Pengertian Kalimat Efektif
Menurut Razak, kalimat efektif adalah kalimat yang mampu
mengekspresikan kejiwaan manusia lainnya, dengan demikian, hanya
kalimat yang berdaya gunalah yang diklasifikasikan kepada kalimat efektif.
• Sedangkan menurut Zulfahmi, Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu mengantarkan isi dan tujuan komunikasi dengan baik. Untuk mengungkapkan atau mengkomunikasikan gagasan pengarang maka diperlukan kalimat yang baik.
Syarat Kalimat yang Efektif
•
Kalimat efektif memiliki kemampuan untuk melahirkan dan
memicu kembali gagasan-gagasan pembaca yang identik dengan
gagasan pengarang. Disamping itu, kalimat efektif juga memiliki
kemampuan untuk menghilangkan kemonotonan sebuah tulisan
atau karangan.
•
Untuk kepentingan tersebut, pengarang harus mampu
memodifikasi kalimat yang digunakannya. Dalam hal ini, Keraf
mengemukakan bahwa ada beberapa hal yang perlu
a. Kesatuan Gagasan
Kesatuan gagasan dibentuk melalui unsur-unsur yang
membangun kalimat dengan memperhatikan ide pokok
kalimat tersebut, sehingga kalimat tersebut hanya
mengandung satu ide pokok. Dengan kata lain, kesatuan
gagasan sebuah kalimat ditandai dengan keberadaan satu ide
pokok dalam sebuah kalimat.
b. Koherensi
Koherensi ialah adanya hubungan yang jelas antara unsur
yang satu dengan yang lain dalam membangun ide pokok
kalimat. Kepaduan itu menunjukkan hubungan yang erat
antara unsure-unsur pembentuk kalimat, yaitu antara
subyek-prediket, prediket-obyek, dan keterangan unsure pokok.
c. Penekanan Bahagian Kalimat
Penekanan mengacu kepada upaya yang dilakukan untuk menonjolkan unsur yang dipentingkan dalam sebuah kalimat. Penekanan itu dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, antara lain dengan mengubah posisi kalimat (unsure yang dipentingkan), menggunakan repetisi (pengulangan bentuk yang sama), menggunakan pertentangan, dan menggunakan
pertikel penegas. Contoh :
1. Bagi alam pikiran Minangkabau, yang dimaksud dengan harta ialah
benda-benda yang tidak bergerak, seperti : tanah, sawah, ladang, dan rumah. 2. Yang dimaksud dengan harta-bagi alam pikiran Minangkabau-ialah
d. Variasi Kalimat
Variasi ditujukan agar kalimat yang digunakan dapat menarik
perhatian pembaca, sehingga sifat monotoni kalimat dapat
diminimalkan. Variasi kalimat dapat dilakukan dengan menggunakan
kata yang bersinonim atau penjelasan yang berbentuk frase,
keragaman bentuk kalimat (panjang pendeknya kalimat), penggunaan
bentuk kata (me- dan di-), dan dengan mengubah posisi kalimat.
e. Paralelisme
Paralelisme adalah penempatan gagasan-gagasan yang memiliki
fungsi dan esensi yang sama dalam suatu struktur/konstruksi
Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan
sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Dari pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata seseorang akan mempengaruhi kegiatan
berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan membuat karangan.
Dalam memilih kata, seorang penulis harus memperhatikan hal-hal yang menjadi syarat dari Diksi, yaitu :
a. Ketepatan dalam pemilihan kata yang dapat mewakili gagasan penulis dengan benar, sehingga tidak terjadi perbedaan tafsir antara penulis dengan pembaca.
b. Kesesuaian pemilihan kata yang cocok dengan konteks, seperti situasi pemakaian, sasaran penulis, dan lain-lain.