• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIKSI DALAM KARYA ILMIAH B INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DIKSI DALAM KARYA ILMIAH B INDONESIA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

DIKSI DALAM KARYA ILMIAH

KELOMPOK 2

OLEH:

(2)

Kata merupakan satu unit dalam bahasa yang memiliki stabilitas intern dan mobilitas posisional. Maksudnya, kata memiliki komposisi tertentu, baik secara fonologis maupun morfologis, dan secara relatif memiliki

distribusi yang bebas, yaitu dapat digunakan sesuai dengan kepentingan. Kata-kata itu dapat ditata dalam suatu konstruksi yang lebih besar sesuai dengan kaidah-kaidah sintaksis suatu bahasa.

(3)

Pernyataan diatas mengisyaratkan bahwa tiap kata

mngungkapkan suatu gagasan atau ide. artinya, kata merupakan

media penyalur gagasan, hal ini sejalan dengan uraian keraf

yang menyatakan bahwa semakin banyak kata yang dikuasai

seseorang, semakin banya ide atau gagasan yang dikuasai dan

yang sanggup diungkapkannya.[1] Maka yang menjadi pokok

permasalahan pada makalah ini dapat dirumuskan :

1. Apa yang dimaksud dengan diksi dan kalimat efektif?

2. Apa peranan diksi dalam Penulisan Karya Ilmiah?

(4)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diksi diartikan sebagai pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk

mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Dari pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata

seseorang akan mempengaruhi kegiatan berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan membuat karangan.

(5)

Diksi merupakan pemilihan kata dan kejelasan lafal

untuk memperoleh efek tertentu dalam bahasa lisan

dan tulisan. Untuk mendapatkan efek tertentu itu,

seseorang yang akan berbicara atau menulis harus

memilih kata yang dapat mewakili gagasannya dengan

tepat. Disamping itu, ia juga memerlukan kemampuan

untuk membedakan nuansa-nuansa makna dari

(6)

Kata menyelidiki digunakan untuk menyebut aktifitas yang

mengacu kepada upaya-upaya mencari bukti-bukti yang

mendukung pernyataan seseorang. Aktivitas ini dilakukan oleh

orang-orang yang berwenang menangani kasus hokum, seperti

polisi. Produk dari aktivitas ini dikenal dengan hasil penyelidikan.

Kata mendiagnosis terkait dengan aktivitas para

medis-dokter-yang dilakukan atas dasar keluhan fasiennya. Aktivitas itu

dilakukan dalam rangka menyimpulkan jenis penyakit yang

(7)

Contoh :

1. Kata pahit bersinonim dengan kata getir. Ketika ingin menggunakan kedua kata tersebut kita harus memperhitungkan konteksnya kata pahit dan getir berterima pada konstruksi pengalaman yang pahit dan pengalaman yang getir, tetapi tidak berterima pada konstruksi obat itu getir.

2. Kata meneliti, menyelidiki, dan mendiagnosis secara praktis mengacu kepada aktifitas yang hampir sama, akan tetapi ketiga kata tersebut tidak bisa saling menggantikan. Maksunya, masing-masing kata memiliki

penggunaan yang berbeda sesuai dengan nuansa makna yang dikandungnya. Kata meneliti digunakan untuk menyebut aktifitas yang terencana,

(8)

Peran Diksi dalam Karangan Ilmiah

Karangan ilmiah merupakan kounikasi antara penulis dan pembaca. Agar

komunikasi itu efektif dan efisien, maka seorang penulis perlu berhat-hati

dalam memilih kata, sehingga pembaca mampu mencerna kata atau rangkaian kata yang digunakan penulis untuk mengungkapkan gagasannya.

Dalam memilih kata ini, seorang penulis harus memperhatikan hal-hal yang

menjadi syarat dari diksi, syarat-syarat itu ialah : a. Ketepatan

Ketepatan dimaksudkan sebagai pemilihan kata yang dapat mewakili gagasan penulis dengan benar, sehingga tidak terjadi perbedaan tafsir antara penulis dengan pembaca.

b. Kesesuaian

(9)

Contoh :

Kata Kamu, Anda,dan Saudara, merupakan kata-kata

yang bersinonim, yaitu kata yang digunakan untuk

menyebut lawan bicara, tetapi bukanlah sinonim mutlak.

Nilai-nilai social menjadikan ketiga kata itu memiliki

nuansa yang berbeda.

Seperti :

(10)

Pengertian Kalimat Efektif

Menurut Razak, kalimat efektif adalah kalimat yang mampu

mengekspresikan kejiwaan manusia lainnya, dengan demikian, hanya

kalimat yang berdaya gunalah yang diklasifikasikan kepada kalimat efektif.

Sedangkan menurut Zulfahmi, Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu mengantarkan isi dan tujuan komunikasi dengan baik. Untuk mengungkapkan atau mengkomunikasikan gagasan pengarang maka diperlukan kalimat yang baik.

(11)

Syarat Kalimat yang Efektif

Kalimat efektif memiliki kemampuan untuk melahirkan dan

memicu kembali gagasan-gagasan pembaca yang identik dengan

gagasan pengarang. Disamping itu, kalimat efektif juga memiliki

kemampuan untuk menghilangkan kemonotonan sebuah tulisan

atau karangan.

Untuk kepentingan tersebut, pengarang harus mampu

memodifikasi kalimat yang digunakannya. Dalam hal ini, Keraf

mengemukakan bahwa ada beberapa hal yang perlu

(12)

a. Kesatuan Gagasan

Kesatuan gagasan dibentuk melalui unsur-unsur yang

membangun kalimat dengan memperhatikan ide pokok

kalimat tersebut, sehingga kalimat tersebut hanya

mengandung satu ide pokok. Dengan kata lain, kesatuan

gagasan sebuah kalimat ditandai dengan keberadaan satu ide

pokok dalam sebuah kalimat.

(13)

b. Koherensi

Koherensi ialah adanya hubungan yang jelas antara unsur

yang satu dengan yang lain dalam membangun ide pokok

kalimat. Kepaduan itu menunjukkan hubungan yang erat

antara unsure-unsur pembentuk kalimat, yaitu antara

subyek-prediket, prediket-obyek, dan keterangan unsure pokok.

(14)

c. Penekanan Bahagian Kalimat

Penekanan mengacu kepada upaya yang dilakukan untuk menonjolkan unsur yang dipentingkan dalam sebuah kalimat. Penekanan itu dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, antara lain dengan mengubah posisi kalimat (unsure yang dipentingkan), menggunakan repetisi (pengulangan bentuk yang sama), menggunakan pertentangan, dan menggunakan

pertikel penegas. Contoh :

1. Bagi alam pikiran Minangkabau, yang dimaksud dengan harta ialah

benda-benda yang tidak bergerak, seperti : tanah, sawah, ladang, dan rumah. 2. Yang dimaksud dengan harta-bagi alam pikiran Minangkabau-ialah

(15)

d. Variasi Kalimat

Variasi ditujukan agar kalimat yang digunakan dapat menarik

perhatian pembaca, sehingga sifat monotoni kalimat dapat

diminimalkan. Variasi kalimat dapat dilakukan dengan menggunakan

kata yang bersinonim atau penjelasan yang berbentuk frase,

keragaman bentuk kalimat (panjang pendeknya kalimat), penggunaan

bentuk kata (me- dan di-), dan dengan mengubah posisi kalimat.

e. Paralelisme

Paralelisme adalah penempatan gagasan-gagasan yang memiliki

fungsi dan esensi yang sama dalam suatu struktur/konstruksi

(16)

Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan

sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Dari pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata seseorang akan mempengaruhi kegiatan

berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan membuat karangan.

Dalam memilih kata, seorang penulis harus memperhatikan hal-hal yang menjadi syarat dari Diksi, yaitu :

a. Ketepatan dalam pemilihan kata yang dapat mewakili gagasan penulis dengan benar, sehingga tidak terjadi perbedaan tafsir antara penulis dengan pembaca.

b. Kesesuaian pemilihan kata yang cocok dengan konteks, seperti situasi pemakaian, sasaran penulis, dan lain-lain.

Referensi

Dokumen terkait

PASIEN DENGAN GANGGUAN ASIEN DENGAN GANGGUAN GANGGUAN PERSEPSI GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI PENDENGARAN DAN SENSORI: HALUSINASI PENDENGARAN DAN PENGLIHATAN PADA Ny.. M DI

- Aliran lumpur di annulus drill collar dengan casing yang sudah terpasang 2.5.1 Kecepatan Aliran dalam Annulus Drill Pipe dengan lubang terbuka Q Vandp = --- 

Disisi lain perkembangan pinjaman, simpanan masyarakat serta nisbah pinjaman terhadap masyarakat pada BRI Udes, LDKP dan Bank pasar dalam kurun waktu terakhir menunjukkan

Pada fase ini diberikan terapi kortikosteroid (prednison), vineristin, dan L-asparaginase. Fase induksi dinyatakan berhasil jika tanda-tanda penyakit berkurang

Assalamu’alaikaum Wr. Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang melimpahkan rahmat dan petunjukNya kepada penulis sehingga

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas SDM, komitmen organisasi, dan perangkat pendukung terhadap penerapan basis akrual dengan menggunakan

Adversity quotient yang tinggi merupakan salah satu faktor penting yang harus dimiliki oleh remaja warga binaan agar mereka tetap memiliki orientasi masa depan

siswamembolos, guru melapor ke Bimbingan Konseling (BK) dan yang menindak lanjuti adalah BK tersebut. Guru PKn kelas XI dan XII menghadapi siswa yang ramai di