BAB II
Pembahasan
A. PENGERTIAN EKONOMI INTERNASIONAL
Ekonomi internasional adalah ilmu ekonomi yang membahas akibat saling ketergantungan antara negara-negara di dunia, baik dari segi perdagangan internasional maupun pasar kredit internasional. Ekonomi Internasional adalah Sebagai cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari dan menganalisis tentang transaksi dan permasalahan Ekonomi Internasional (Eksport-Import) yang meliputi perdagangan dan keuangan atau moneter serta organisasi ekonomi (Swasta maupun Pemerintah) dan kerjasama ekonomi antar negara.
Sebagai bagian dari ilmu ekonomi maka permasalahan pokok yang dihadapi dalam Ekonomi Internasional sama dengan ilmu ekonomi, yaitu masalah kelangkaan Produk, dan masalah pilihan produk, yang diartikan produk adalah barang dan jasa serta ide yang dibutuhkan dan dihasilkan oleh manusia.
Masalah kelangkaan dan pilihan produk barang (barang dan jasa serta ide) muncul karena adanya permintaan dan penawaran akan kebutuhan dan keinginan yang sifatnya tidak terbatas dan keinginan yang sifatnya tidak terbatas dan permintaan serta penawaran sumber daya (resources). Permasalahan ekonomi tersebut dapat bersifat internasional karena adanya permintaan dan penawaran yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Pentingnya studi Ekonomi Internasional karena pada saat ini pengaruh globalisasi ekonomi dunia yang ditandai ciri-ciri atau karakter yaitu:
1. Keterbukaan pasar atau liberalisasi pasar dan arus uang dan transfer teknlogi.
2. Ketergantungan ekonomi suatu negara terhadap dunia luar dimana adanya perusahaan Multi Nasional.
3. Persaingan semakin ketat antar negara atau antar perusahaan untuk meningkatkan: produktifitas, efisiensi, dan efektif yang optimal.
Sebagai konsekuensi dari globalisasi maka studi Ekonomi Internasional sangat pnting guna mengukur kemampuan suatu negara dalam kancah globalisasi.
Hubungan kerja sama antarnegara di bidang ekonomi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk. Bentuk kerja samanya ditentukan berdasarkan negara yang mengadakan perjanjian. Berdasarkan jumlah negara yang mengadakan, kerja sama ekonomi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kerja sama ekonomi bilateral dan kerja sama ekonomi multilateral.
1. Kerja Sama Ekonomi Bilateral
Kerja sama ekonomi bilateral adalah kerja sama ekonomi antara satu negara dengan negara tertentu. Kerja sama tersebut hanya melibatkan dua negara. Contoh: pinjam-meminjam modal antara Indonesia dengan Jepang, penyederhanaan tenaga kerja antara Indonesia dengan Malaysia.
2. Kerja Sama Ekonomi Multilateral
Kerja sama multilateral adalah kerja sama yang dilakukan oleh banyak negara. Kerja sama multilateral dibedakan menjadi dua macam, yaitu kerja sama regional dan kerja sama internasional.
a. Kerja sama regional
Kerja sama regional adalah kerja sama antara beberapa negara dalam satu kawasan. Contoh: ASEAN, MEE, dan lain-lain.
b. Kerja sama internasional
Kerja sama internasional adalah kerja sama antara negara-negara di dunia dan tidak terbatas dalam satu kawasan. Contoh: IMF, ILO, OPEC, dan lain-lain.
C. LEMBAGA EKONOMI INTERNASIONAL
Tanggal terbentuk : 8 Agustus 1967 di Bangkok
Negara pendiri : Indonesia, Malaysia, Filipina,
Singapura, Thailand
Tujuan : Mengukuhkan kerja sama regional
negara-negara di Asia Tenggara. Menyelenggarakan kerjasama dibidang ekonomi, sosial dan kebudayaan antara sesama anggota ASEAN.
Anggota : Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam,
Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam.
Gedung secretariat : Jalan Sisingamangaraja No 70-A, Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan
2. AFTA ( ASEAN Free Trade Area Area)
Tanggal terbentuk : Januari 1992.
Tujuan :
Meningkatkan spesialisasi di negara-negara
ASEAN.
Meningkatkan ekspor dan impor baik bagi
ASEAN ataupun di luar ASEAN
Meningkatkan investasi bagi negara ASEAN.
Anggota : Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN)
Kantor pusat :
Tanggal terbentuk : Canbera, Australia tahun 1989
Tujuan :
meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
perdagangan, dan investasi diantara sesame Negara anggota.
Menetapkan kawasan APEC sebagai kawasan perdagangan dan investasi
bebas dan terbuka yang berlaku paling lambat tahun 2020
Anggota : AS, Kanada, China, Meksiko, Chili, Jepang, Korsel, Hongkong, Taiwan,
Rusia, Australia, Selandia Baru, Papua Nugini, Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filiphina, Brunei, Vietnam
Kantor pusat :
4. EU ( European Union)
Tanggal terbentuk : 1 Juli 1967
Tujuan :
Meningkatkan kemajuan ekonomi dan
social, terutama dengan penciptaan pasar bebas, pemerataan ekonomi dan social serta melalui pendirian integrasi ekonomi dan moneter termasuk mata uang tunggal (EURO).
Menonjolkan identitas ataupun peranan Uni Eropa dalam percaturan
internasional, khususnya kebijakan bersama di bidang keamanan dan hubungan luar negeri termasuk pembangunan kebijakan pertahanan bersama.
Anggota : Irlandia, Inggris, Prancis, Portugal, Spanyol, Italia, Yunani, Austria,
Ceko, Hongaria, Slovenia, Siprus, Malta, Slovakia, Latvia, Lithuania, Estonia, Rumania, Bulgaria.
Kantor pusat :
5. EFTA ( European Free Trade Area Area)
Tanggal
terbentuk : pada tahun 1959
Tujuan :
Mengadakan perdagangan bebas antar negara anggota
Mendorong perdagangan bebas sebagai sarana untuk mencapai
pertumbuhan dan kemakmuran di antara negara-negara anggotanya.
Anggota : Austria, Swiss, Denmark, Norwegia, Swedia, dan Portugal.
Kantor pusat :
6. ADB (Asian Development Bank Bank)
Tujuan : untuk membantu negara-negara Asia yang sedang membangun dengan
cara memberikan pinjaman lunak, yaitu dengan masa pembayaran dalam jangka panjang serta bunga yang rendah.
Anggota : Afghanistan, Australia, Azerbaijan, Bangladesh, Bhutan, Cambodia,
Republic Rakyat Tiongkok, Kepulauan Cook, Fiji, Hong Kong, China, India, Indonesia, Jepang, Kazakhstan, Kiribati, Kyrgyz Republic, Lao PDR, Malaysia, Maldives, kepulauan Marshall, Micronesia, Mongolia, Myanmar, Nauru, Nepal, Selandia Baru, Pakistan, Palau, Papua Nugini, Filipina, Samoa, Singapura, Kepulauan Solomon, Korea Selatan, Sri Lanka, Taiwan, Tajikistan, Thailand, Timor Leste, Tongo, Turkmenistan, Tuvalu, Uzbekistan, Vanuatu, Vietnam, Canada, Denmark, Finlandia, Perancis, Itali, Luxembourg, Belanda, Norwegia, Portugal, Belgia, Swedia, Swiss, Turki, Kerajaan Bersatu, Amerika Serikat
Kantor pusat : Kota Mandaluyong, Metro Manila, Filipina.
7. IMF ( International Monetary Fund)
Tanggal terbentuk : 27 Desember 1945
Tujuan :
Meningkatkan kerja sama keuangan atau
moneter internasional dan memperlancar pertumbuhan perdagangan internasional yang berimbang.
Meningkatkan stabilitas nilai tukar uang dan membantu terciptanya lalu
lintas pembayaran antarnegara.
Menyediakan dana bantuan bagi negara anggota yang mengalami defisit
yang bersifat sementara dalam neraca pembayaran.
Markas besar : 19 th & H Sts.Washington DC 20431, USA.
Tanggal terbentuk : 27 Desember 1947
Tujuan :
Memberi bantuan kredit jangka panjang dan
jangka pendek kepada Negara-negara yang sedang membangun.
Memberi bantuan teknik secara Cuma-Cuma
kepada Negara-negara di dunia.
Membantu setiap Negara anggota dalam
meningkatkan perdagangan internasional
Markas besar : 1818 H St. New Washington DC, 20433USA
9. FAO ( Food and Agricultural Organization Organization)
Tanggal terbentuk : 16 oktober 1945 di Roma Italia.
Tujuan : untuk meningkatkan jumlah dan mutu pangan
serta menyelenggarakan persediaan bahan makanan dan produksi agraris internasional
Markas besar : Viale delle Terme di Caracalla, Roma Itali.
10.ILO ( International Labour Organization Organization)
Tanggal terbentuk : 11 april tahun 1919
Tujuan : memperjuangkan keadilan social dan ekonomi
serta meningkatkan taraf hidup kaum buruh
Markas besar : 154 Rue de Lausana.
Tanggal Terbentuk : November 1965
Tujuan :
memberikan sumbangan untuk membiayai
program-program pembangunan terutama bagi negara-negara yang sedang berkembang.
Mewujudkan demokrasi dalam suatu
Negara
Penanggulangan kemiskinan
Membantu suatu negara untuk bangkit dari
keterpurukan
Markas besar : New York City, USA.
12.GATT (General Agreement on Tariff And Trade)
Tanggal terbentuk : 1 Januari 1948
Tujuan : mengusahakan keseimbangan
perdagangan dan harga pasar dunia
Markas besar : Geneva, Switzerland.
13.OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries)
Tanggal terbentuk : tanggal 14 September 1960 di Baghdad, Irak
Tujuan : OPEC mempunyai beberapa tujuan berikut ini.
Menyatukan kebijakan perminyakan antara
negara-negara anggota.
Memenuhi kebutuhan dunia akan minyak bumi
Anggota : Negara-negara anggota OPEC antara lain Arab Saudi, Irak, Iran, Kuwait,
Venezuela, Nigeria, Uni Emirat Arab, Qatar, Alberia, Indonesia, Aljazair, dan Lybia
BAB III
Penutup
A. KesimpulanDari pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa meskipun kondisi nilai ekspor dan impor Indonesia masih belum bisa dikatakan stabil. Namun, bisa dipastikan secara garis besar nilai terus ekspor impor meningkat sejalan dengan terus berkembangnya keadaan ekonomi. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa nilai ekspor lebih kecil dibandingkan nilai impor. Dalam hal ini seharusnya pemerintah bisa lebih cerdik dalam menyiasati keadaan.
Kegiatan ekpor dan impor ini seharusnya dapat menjadi salah satu sumber devisa negara yang menguntungkan bagi Indonesia. Jika sektor ini dapat lebih dikembangkan lagi bikan tidak mungkin kalau nantinya Indonesia bisa mendapat banyak keuntungan dari sektor tersebut.
B. Saran