• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis S.W.O.T untuk Perencanaan dan P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis S.W.O.T untuk Perencanaan dan P"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS S.W.O.T UNTUK PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN EKOWISATA PANTAI PASIR PUTIH KABUPATEN SITUBONDO

Tridiana Agustiningsih Siswoyo.130722607388.email: diantridiana@gmail.com Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang

ABSTRAK

Kabupaten Situbondo memiliki keanekaragaman wisata yang beragam, mulai dari wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya dan jenis wisata lainya. Saat ini objek wisata yang menjadi fokus pengembangan pemerintah kabupaten Situbondo masih beberapa objek saja. Beberapa objek wisata tersebut berpotensi untuk membantu meningkatkan perekonomian Kabupaten Situbondo. Usaha peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut harus di dukung dengan adanya rencana pengembangan objek wisata yang tepat, guna memenuhi tujuan pengembangan dan pertumbuhan daerah kabupaten Situbondo. Salah satu metode analisis yang sering diterapkan dalam pengembangan dan perencanaan pariwisata adalah analisis SWOT. Pantai pasir putih merupakan salah satu tujuan wisata yang menjadi andalan Kabupaten Situbondo. Sebagai salah satu objek wisata yang memiliki potensi, selain pemandangan pantai yang memukau pantai pasir putih Situbondo memiliki berbagai kegiatan atau keistimewaan yang dapat dinikmati para wisatawan. Selain kelebihan dan potensi tersebut, pantai pasir putih juga tidak luput dari berbagai ancaman dan kekurangan. Menggunakan analisis SWOT setiap ancaman yang ada diharapkan mampu diminimalisir sehingga objek wisata ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak baik bagi pertumbuhan wilayah kabupaten Situbondo. Pada penggunaan analisis SWOT peneliti akan menganalisis IFAS (untuk faktor internal) dan EFAS (untuk faktor eksternal) yang dimiliki objek wisata Pantai Pasir Putih. Kemudian dimasukkan kedalam model kuantitatif yaitu matrik SWOT. Hasil analisis menunjukkan bahwa dengan menggunakan analisis IFAS dan EFAS serta menggunakan analisis SWOT dapat menunjukkan posisi pengembangan objek wisata berada pada kuadran 2, maka strateg yang dipilih untuk mencapai rencana pengembangan yang diinginkan dari objek wisata tersebut adalah strategi ST.

Kata Kunci: Analisis SWOT, Strategi Pengembangan, Pantai Pasir Putih Situbondo

A. PENDAHULUAN

Salah satu wisata yang mulai gencar dikembangkan adalah jenis ekowisata. Ekowisata dapat didefinisikan sebagai suatu konsep pengembangan objek pariwisata berkelanjutan bertujuan untuk mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan (alam dan budaya), dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan, sehingga memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat setempat. Ekowisata juga dapat didefinisikan sebagai penyelenggaraan kegiatan wisata yang bertanggung jawab di tempat - tempat alami dan atau

daerah-daerah yang dibuat berdasarkan kaidah alam dan secara ekonomi berkelanjutan yang mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan atau konservasi.

(2)

istilah yang menghubungkan pariwisata dengan konservasi.

Ekowisata sering dikatakan sebagai green industry yang menciptakan pariwisata berkualitas, memungkinkan wisatawan dalam kelompok kecil dan dapat mempertahankan kualitas objek dan daya tarik alam berupa hutan, sungai, danau, pantai serta meningkatkan pendapatan dan kesejahtraan masyarakat lokal.

Kabupaten Situbondo merupakan salah satu kabupaten yang terletak di sebelah timur Propinsi Jawa Timur. Luas Wilayah Kabupaten Situbondo adalah 1.638,50 km² dengan bentuk wilayah yang memanjang dari barat ke timur ± 150 km. Karakteristik wilayah kabupaten Situbondo yaitu dengan pantai utara yang umumnya berdataran rendah dan disebelah selatan berdataran tinggi dengan rata-rata lebar wilayahnya ± 11 km².

Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Selat Madura disebelah utara, Selat Bali disebelah timur, Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi di sebelah selatan serta Kabupaten Probollinggo di sebelah barat. Wilayah tersebut memiliki keanekaragaman wisata yang beragam, mulai dari wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya dan jenis wisata lainya. Beberapa objek wisata yang terkenal di Kabupaten Situbondo sebagai berikut:

 Taman Nasional Baluran  Pantai Banongan

 Air Terjun Setancak  Perkebunan Kayumas  Gunung Pattok

 Bendungan Curah Cottok  Pantai Berighe’en

 Pantai Phatek  Pantai Pasir Putih  Padang Savana Cikasur  Gunung Argopuro  Pantai Tampora

 Satsiun KA Panarukan  Air Terjun Telempong

Saat ini objek wisata yang menjadi fokus pengembangan pemerintah kabupaten Situbondo masih beberapa objek saja. Beberapa objek tersebut seperti Taman Nasional Baluran, Pantai Pasir Putih, dan Padang Savan Cikasur. Sedangkan objek wisata lainnya masih dimiliki dan di kelola olah pihak swasta serta sebagian di kelola oleh masyarakat local sendiri.

Beberapa objek wisata tersebut berpotensi untuk membantu meningkatkan perekonomian Kabupaten Situbondo. Usaha peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut harus di dukung dengan adanya rencana pengembangan objek wisata yang tepat, guna memenuhi tujuan pengembangan dan pertumbuhan daerah kabupaten Situbondo. Salah satu metode analisis yang sering diterapkan dalam pengembangan dan perencanaan pariwisata adalah analisis SWOT. Analisis ini merupakan model analisis yang memperhitungkan kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dalam perencanaan pengembangan suatu objek pariwisata.

Pada tulisan ini akan coba dibuat suatu perencanaan pengembangan objek pariwisata dengan menggunakan analisis SWOT. Objek wisata yang menjadi bahan kajian adalah wisata di kabupaten Situbondo. Letak Kabupaten Situbondo yang berada disisi utara pulau Jawa Timur membuat kabupaten Situbondo memiliki potensi wisata yang banyak salah satunya adalah wisata pantai. Salah satu objek wisata pantai yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai ekowisata adalah pantai pasir putih.

(3)

Letak pantai ini sangat strategis, yaitu berlokasi di jalan raya pos atau jalan Daendeles. Wisata pantai pasir putih ini berjarak 25 kilometer dari pusat kota. Perjalanan menuju Pasir Putih dapat ditempuh dengan angkutan umum seperti bus dan minibus.

Objek wisata pantai pasir putih di kabupaten Situboondo sudah lama dikenal karena hamparan pasirnya yang putih. Daya tarik lainnya terletak pada morfologi pantai ini pun terbilang unik. Topografi nya yang melengkung menghadap ke laut dengan latar belakang hutan yang membentuk gugusan panorama yang sangat indah. Ke arah utara, wisatawan dapat melihat luasnya laut utara Jawa dengan garis putih di pinggir pantai. Dimana dibagian selatan menampakkan panorama rimbunan hutan dan bukit.

Pantai pasir putih merupakan salah satu tujuan wisata yang menjadi andalan Kabupaten Situbondo. Hal ini karena letaknya yang strategis, yaitu di pinggiran jalan utama Surabaya-Banyuwangi. Wisatawan yang ingin menuju ke Bali (dari Surabaya), atau menuju Gunung Bromo (dari Banyuwangi), biasanya mampir untuk beristirahat dan menyaksikan keindahan panorama yang disuguhkan, terutama menikmati eloknya matahari terbenam (sunset). Selain menikmati keindahan matahari terbenam atau sunset, sebagai salah satu ekowisata pantai pasir putih merupakan tempat yang cocok untuk berbagai kegiatan konservasi seperti konservasi terumbukarang dan biota laut.

Sebagai salah satu objek wisata yang memiliki potensi, selain pemandangan pantai yang memukau pantai pasir putih Situbondo memiliki berbagai keistimewaan yang dapat dinikmati para wisatawan. Kegiatan yang menjadi andalan pantai pasir putih adalah olahraga laut. Berbagai macam olahraga laut seperti berenang, menyelam, maupun

berselancar dapat dilakukan di pantai ini. Bagi wisatawan yang tidak bisa berolahraga air, dapat menaiki perahu untuk berlayar dan menikmati pemandangan bawah laut.

Beragam hiburan seperti konser musik dan bermacam lomba seperti lomba selancar, memancing, dan lomba perahu nelayan tradisional sering diadakan untuk menarik para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Selain itu, pada bulan Oktober para nelayan biasanya mengadakan upacara Petik Laut, yaitu melarung makanan, jajanan, dan kepala lembu ke tengah laut sebagai upaya memohon berkah hasil laut dari Tuhan. Pada upacara ini tak jarang diadakan pementasan musik Gandrung, yaitu music tradisional yang populer di daerah Banyuwangi dan sekitarnya.

Pengelola wisata pantai pasir putih juga menyediakan fasilitas kamar mandi, musholla, dan beberapa tempat untuk beristirahat seperti bangku/tempat duduk beton yang biasanya dekat dengan para penjaja makanan. Salah satu yang harus dimiliki setiap objek wisata adalah sentra souvenir khas daerah tersebut. Di pantai pasir putih ini juga tersedia kios-kios yang menjual souvenir seperti replika perahu serta hiasan dan aksesoris dari kerang. Bagi yang ingin menginap, di sekitar lokasi terdapat penginapan berupa hotel, motel, dan losmen. Tetapi kalau ingin berkemah, ada juga area khusus untuk berkemah.

Selain kelebihan dan potensi-potensi tersebut, pantai pasir putih juga tidak luput dari berbagai ancaman dan kekurangan. Ancaman yang paling sering terjadi dan sangat perlu di atasi adalah bahaya banjir yang masih terus mengganggu kenyamanan wisatawan di pantai pasir putih.

(4)

ancaman yang ada diharapkan mampu diminimalisir sehingga objek wisata ini dapat tersu berkembang dan memberikan dampak baik bagi pertumbuhan wilayah kabupaten Situbondo. Perencanaan dan pengembangan objek wisata pantai pasir putih ini dianggap perlu di perbaiki dan di lakukan analisis dengan menggunakana metode analisi SWOT.

B. KAJIAN PUSTAKA

Pariwisata didefinisikan sebagai suatu perjalanan dari satu tempat menuju tempat lain yang bersifat sementara, yang biasanya dilakukan orang-orang yang ingin menyegarkan pikiran dan memanfaatkan waktu libur dengan menghabiskan waktu bersama keluarga untuk berekreasi. Alasan seseorang berwisata adalah karena adanya dorongan keagamaan seperti berekreasi ke tempat-tempat suci agama untuk mendalami ilmu tentang agama dan ada juga yang bertujuan untuk berolahraga atau sekedar menonton pertandingan.

Indonesia terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan Australia serta dua samudera yaitu samudera Hindia dan samudera Pasifik. Negara Indonesia yang berupa Negara kepulauan tersusun dari banyak pulau-pulau baik besar maupun kecil. Indonesia juga memiliki berbagai macam kekayaan alam. Karakteristik negara Indonesia tersebut membuat negara ini memiliki pesona dan keindahan yang luar biasa dan tidak kalah dengan negara-negara lain. Baik kekayaan di darat maupun di laut sangat menarik untuk dinikmati. Hal tersebut yang di manfaatkan sebagai aset pariwisata di Indonesia.

Industri pariwisata di Indonesia tidak sedikit memberi peran penting bagi perekonomian Indonesia karena dapat memberikan tambahan devisa bagi negara sehingga penerimaan negara meningkat,

selain itu dapat menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar objek wisata misalnya adanya pedagang pedagang kecil seperti pedagang makanan ringan dan penjual souvenir yang dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan.

Sektor kepariwisataan Indonesia terbukti mampu bertahan menghadapi tekanan badai krisis global. Melalui program Visit Indonesia Year 2009 sektor pariwisata berhasil menjaring dan mendatangkan wisatawan mancanegara sebanyak 6,5 juta orang dengan perolehan devisa USD7,5 juta di mana hasil tersebut sesuai dengan target yang dicanangkan oleh pemerintah.

Analisis SWOT mencakup upaya-upaya untuk mengenali upaya-upaya-upaya-upaya untuk mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang menentukan potensi suatu wilayah atau kinerja perusahaan. Informasi eksternal mengeni peluang dan ancaman dapat diperoleh dari banyak sumber, termasuk wisatawan, dokumen pemerintah, pengerja maupun objek wisata lain. Fredi Rangkuti (2004:18) menjelaskan bahwa Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi yang umumnya untuk suatu perusahaan.

Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan suatu strategi yang akan di gunakan selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan pemerintah.

(5)

dilihat faktor eksternal dan internal sebagai bagian penting dalam analisis SWOT, yaitu:

Faktor eksternal

Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and threats (O dan T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi yang terjadi di luar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan sekitar objek wisata dan lingkungan objek lain, ekonomi, teknologi, kependudukan, dan sosial budaya.

Faktor internal

Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya strenghts and weaknesses (S dan W). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi yang terjadi dalam objek wisata, yang mana ini turut mempengaruhi terbentuknya pembuatankeputusan (decision making) kebijakan di objek wisata yang bersangkutan. Faktor internal ini meliputi semua macam manajemen fungsional : pemasaran, keuangan, operasi, sumberdaya manusia, penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen dan budaya

Atraksi Alam Lokasi, jenis jumlah, mutu, masalah, daya tarik

Atraksi Budaya Lokasi, jenis, jumlah, mutu, masalah, daya tarik

Aksesibiltas Daya angkut, akses, mutu, frekuensi, ongkos

Pasar Daerah asal, tipe perjalanan, tipe kegiatan

Usaha Jasa Mutu, kesesuaian dengan pasar, masalah lain Informasi Wisata Mutu peta, buku panduan

wisata, pemaparan, akurasi sektor, sikap publik dan masyarakat lokal terhadap pengembangan ekowisata

C. METODE

Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Maksud dari penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yaitu sebuah penelitian yang bertujuan membuat pecandraaan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat objek penelitian

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT ini merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.. menurut Rangkuti (2005) analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunities) namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats).

(6)

kuantitatif, yaitu matrik SWOT untuk merumuskan strategi kompetitif perusahaan.

Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.

Gambar Diagram Matrik SWOT IFAS/ objek wisata pantai Pasir Putih di kabupaten Situbondo:

IFAS

Indikator Bobot Rating Skor Strengt

Lokasi strategis 0.22 5 1.1 Aman untuk berenang 0.20 5 1 View Pemandangan

Alam 0.23 5 1.15

Cinderamata Khas 0.12 4 0.48 Penduduk lokal

mendukung pengembangan

0.13 3 0.39

Promosi dari pemerintah 0.10 3 0.3 Jumlah 4.42

Belum ada atraksi yang

menarik 0.18 4 0.72

Belum ada jasa foto 0.10 2 0.2 Belum memperhatikan

daya dukung lingkungan 0.23 5 1.15 Keterjangkauan dengan

objek wisata lain 0.13 4 0.52 Jumlah 3.98

taman bawah laut 0.28 5 1.4 Wisaa penanaman

terumbu karang 0.25 5 1.25 Pengembangan wahan

untuk anak-anak 0.13 3 0.39 Wahana banana boat 0.13 3 0.39 Camping ground 0.23 4 0.92 Jumlah 4.35 harus terlebih dahulu diidentifikasi faktor IFAS (Internal Factors Analysis Summary) dan EFAS (External Factors Analysis Summary). Kedua faktor ini ditentukan berasarkan hasil pengamatan dan analisis dilapangan. IFAS yang merupakan kesimpulan dari faktor-faktor internal yang dimiliki oleh suatu objek wisata ditentukan dari melihat kekuatan dan kelemahan yang ada di objek wisata pantai Pasir Putih. Sedangkan untuk faktor eksternalnya (EFAS) ditentukan dari analisis peluang dan tantangan di daerah objek wisata tersebut.

(7)

Nilai EFAS sendiri dari hasil selisih skor peluang dan ancaman yang ada. hasil nilai nya menunjukkan angka -0,15. Nilai tersebut didapatkan dari selisih skor peluang dan ancaman di objek wisata pantai Pasir Putih Situbondo. Berbeda dengan nilai IFAS, hasilnya menunjukkan nilai negatif, yang berarti bahwa faktor ancaman memiliki nilai yang lebih besar dibanding dengan faktor peluang.

Berdasarkan nilai tersebut, dapat diketahui bahwa strategi yang tepat digunakan untuk pengembangan objek wisata pantai Pasir Putih ini adalah strategi

ST, dimana Kekuatan yang dimiliki digunakan untuk mengatasi ancaman yang dihadapi.

Terdapat 6 faktor kekuatan yang dapat di analisis oleh peneliti. Lokasi strategis, penekanan lokasi strategis ini adalah dari letak objek wisata yang berada di jalur pantura sehingga mudah dikenali dan mudah di jangkau oleh wisatawan. Aman untuk berenang, dilihat dari bentuk topologi pantai yang tergolong landai sehingga sangat aman digunakan untuk kegiatan berenang.

Berikutnya view pemandangan alam. Pantai Pasir Putih Situbondo menghadap sebelah utara, sedangkan di sebelah selatan pantai terhampar perbukitan. Kedua bentuk an alam yang berbeda ini berkolaborasi menghasilkan pemandangan alam yang indah. Di objek wisata ini juga dapat ditemui cindera mata yang khas berupa produk olahan dari kerang. Seperti kotak tissue, tirai, cermin rias, asesoris mejadan lain-lain yang terbuat dari kerang.

Faktor kekuatan lainnya adalah penduduk lokal mendukung pengembangan. Khususnya dengan cara menjadi penyedia atraksi (seperti menyewakan perahu, pelampung dll). Serta promosi dari pemerintah. Terbukti dari begitu mudahnya mengakses informasi tentang pantai Pasir

Putih di web resmi pemerintah Kabupaten Situbondo.

Beberapa faktor kekuatan tersebut harus terus dikembangkan dan dijaga keberlangsungannya untuk dapat mengatasi faktor ancaman yang dapat menurunkan kestabilan pengembangan wisata di pantai Pasir Putih Situbondo. Beberapa faktor ancaman yang perlu di atasi adalah ancaman banjir dan fenomena vandalism dari wisatawan yang berkunjung.

E. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan tersebut, maka dapat di ambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

STRATEGI ST:

 Pantai Pasir Putih Situbondo sudah dikenal dengan lokasinya yang

strategis dan view pemandangan yang indah akan memberikan nilai positif bagi perusahaan sehingga wisatawan akan tetap setia untuk berkunjung.  Meningkatkan kualitas sarana untuk

kegiatan berenang di pantai, seperti menambah atraksi selain penyewaan perahu dan kano.

 Melakukan inovasi bentuk maupun mensubstitusikan bahan cinderamata dari kerang untuk mengantisipasi eksploitasi kerang yang berlebihan.  Menjamin kualitas sumberdaya alam

maupun manusia nya.

 Meningkatkan promo dengan prinsip ‘ekowisata bahari dan keluarga’.

DAFTAR RUJUKAN

Damanik, Janianton.2006. Perencanaan Ekowisata. Yogyakarta: Andi Offset Freddy Rangkuti.2004. Analisis SWOT

Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Graedia

(8)

Riduwan, Drs. M.BA.(2013). Dasar-Dasar‟

Statistika”. ALFABETA.Bandu Sugiyono (2013), ‟Statistika Untuk

Gambar

Gambar Diagram Matrik SWOT

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan survei awal diketahui bahwa keterampilan kader posyandu yang dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Mandala Kecamatan Medan Tembung memperlihatkan

Uji sensor pada karbon dot kulit semangka dan karbon dot kulit kacang dilakukan menggunakan metode optik, yaitu dengan mencari pengaruh variasi konsentrasi logam berat terhadap

10.10 - 10.20 Penerapan Teknologi Benih Untuk Mendukung Pelepasan Varietas Unggul Tebu Rendemen Tinggi (Potensi rendemen s.d 10% hablur 10 ton/ha) Untuk Pengembangan Di Lahan

Secara umum, Maslow (Schultz, 1991) mengemukakan sifat-sifat pengaktualisasi diri terdiri atas: (1) Individu telah terpuaskan kebutuhan- kebutuhan pada tingkat

Sebab itu saya katakan, kalau kita mau menjalankan misi nilai kebangsaan untuk bangsa ini, kita perlu membangun alumni kita?. Alumni kita jumlahnya akan

Sumber pendanaan yang memiliki present value cash outflow yang lebih kecil, maka alternatif pendanaan itulah yang akan digunakan oleh perusahaan dalam pengadaan

Pada perlakuan S0/Kontrol keseluruh enam varietas bawang merah perlakuan salinitas varietas Bauji, Bima Brebes, Super Philip, Tajuk, Katumi dan Trisula menunjukan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh ratarata tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah klorofil dan luas daun rumput gajah mini yang diberi pupuk organic