• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Pembangunan kawasan wisata danau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perencanaan Pembangunan kawasan wisata danau "

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

STIEPAR YAPARI AKTRIPA BANDUNG

RAHMAT DARSONO SE, MM

(2)

Pendahuluan

“The success of a tourist

destination depends upon

the interrelationship of three

factors: its attractions; its

amenities (or facilities); and

its accessibility for tourists”.

(3)

Atraksi

Prinsip daya tarik disebuah

destinasi atau kawasan wisata

adalah adanya agregasi atraksi

yang dapat di tawarkan kepada

wisatawan. Semakin

(4)

Amenitas (Fasilitas)

 Semenarik apapun sebuah destinasi, apabila

fasilitas yang dimilikinya sangat terbatas bagi wisatawan, maka akan mengurangi daya

tariknya.

 Secara esensi ini berarti tempat menginap bagi

wisatawan (akomodasi), tempat makan (rumah makan) dan lain-lain pendukung destinasi akan sangat berbeda antara satu tempat dengan

(5)

Aksesibilitas

Faktor ketiga yang harus

diperhatikan dalam menarik

wisatawan adalah kemudahan

dalam menuju destinasi.

(6)

Undang-undang Kepariwisataan

Kegiatan Usaha Kawasan Pariwisata

(berdasarkan Peraturan Pemerintah No.

67 Tahun 1996 Tentang Penyelenggaraan

Kepariwisataan), meliputi:

Penyewaan lahan yang telah dilengkapi

dengan prasarana dan sarana sebagai tempat untuk menyelenggarakan usaha pariwisata;

Penyediaan fasilitas pendukung lainnya;

Penyediaan bangunan-bangunan untuk

(7)

Paradigma baru pembangunan

Pariwisata

a. Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Pariwisata mampu memberikan perasaaan bangga dan cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia melaluikegiatan perjalanan wisata yang dilakukan oleh penduduknya ke seluruh penjuru negeri. Sehingga dengan

banyaknya warganegara yang melakukan kunjungan wisata di wilayah-wilayah selain tempat tinggalnya akan timbul rasa

persaudaraan dan pengertian terhadap sistem dan filosofi kehidupan masyarakat yang

(8)

b. Penghapusan Kemiskinan (Poverty Alleviation) Pembangunan pariwisata seharusnya mampu memberikan kesempatan bagi

seluruh rakyat Indonesia untuk berusaha dan bekerja. Kunjungan wisatawan ke suatu daerah seharusnya memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi peningkatan kesejahteraan

masyarakat. Dengan demikian pariwisata akan mampu memberi andil besar dalam

(9)

c. Pembangunan Berkesinambungan (Sustainable Development)

Dengan sifat kegiatan pariwisata yang

menawarkan keindahan alam, kekayaan budaya dan keramahtamahan pelayanan, sedikit sekali sumberdaya yang habis digunakan untuk

menyokong kegiatan ini. Bahkan berdasarkan berbagai contoh pengelolaan kepariwisataan yang baik, kondisi lingkungan alam dan

masyarakat di suatu destinasi wisata

(10)

d. Pelestarian Budaya (Culture Preservation) Pembangunan kepariwisataan seharusnya mampu kontribusi nyata dalam upaya-upaya pelestarian budaya suatu negara atau daerah

yang meliputi perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan budaya negara atau daerah.

UNESCO dan UN-WTO dalam resolusi bersama mereka di tahun 2002 telah menyatakan bahwa kegiatan pariwisata merupakan alat utama

pelestarian kebudayaan. Dalam konteks tersebut, sudah selayaknya bagi Indonesia

(11)

e. Pemenuhan Kebutuhan Hidup dan Hak Azasi Manusia

Pariwisata pada masa kini telah menjadi kebutuhan dasar kehidupan masyarakat

modern. Pada beberapa kelompok masyarakat tertentu kegiatan melakukan perjalanan wisata bahkan telah dikaitkan dengan hak azasi

manusia khususnya melalui pemberian waktu libur yang lebih panjang dan skema paid

(12)

f. Peningkatan Ekonomi dan Industri

Pengelolaan kepariwisataan yang baik dan

berkelanjutan seharusnya mampu memberikan kesempatan bagi tumbuhnya ekonomi di suatu destinasi pariwisata. Penggunaan bahan dan produk lokal dalam proses pelayanan di bidang pariwisata akan juga memberikan kesempatan kepada industri lokal untuk berperan dalam

penyediaan barang dan jasa. Syarat utama dari hal tersebut di atas adalah kemampuan usaha pariwisata setempat dalam memberikan

(13)

g. Pengembangan Teknologi

Dengan semakin kompleks dan tingginya tingkat persaingan dalam mendatangkan wisatawan ke suatu destinasi, kebutuhan akan teknologi tinggi khususnya teknologi industri akan mendorong destinasi pariwisata mengembangkan

kemampuan penerapan teknologi terkini

mereka. Pada daerah-daerah tersebut akan

(14)

Pembangunan Kepariwisataan

versi WTTC

a. Kemitraan yang koheren antara para pelaku

kepariwisataan – masyarakat, usaha swasta dan pemerintah.

b. Penyampaian produk wisata yang secara komersial menguntungkan, namun tetap

memberikan jaminan manfaat bagi setiap pihak yang terlibat.

c. Berfokus pada manfaat bukan saja bagi wisatawan yang datang namun juga bagi masyarakat yang dikunjungi serta bagi

(15)

Kecenderungan Pembangunan di

Kawasan Asia Pacifik

Pada kawasan Asia Pasifik terdapat 4 (empat) sub kawasan pariwisata yaitu Asia Timur Jauh, Asia Tenggara, Oseania dan Asia Selatan. Pada tahun 2004 keseluruhan kawasan ini rata-rata mengalami pertumbuhan di atas 12%, Hanya saja kawasan Asia Tenggara mengalami

(16)

Kawasan Asean

Negara Jumlah

Wisman Pertumbuh

an

Pendapatan

Devisa Pertumbuha

n

2003 2004 2003 2004 Thailand 10.004 11.65

1 16,5% 7.828 10.034 28,2% Malaysia 10.577 15.70

3

10,3% 5.901 8.198 38,9%

Indonesia 4.467 5.321 19,1% 4.037 4.798 18,8% Singapore 5.705 na 3.787 5.090 34,4% Filipina 1.907 2.291 20,2% 1.545 2.012 30,2%

(17)

Kekuatan dan Kelemahan

Negara Kekuatan Kelemahan

Thailand Atraksi wisata budaya Infrastruktur, fasilitas dan pelayanan pariwisata

Citra negatif pariwisata Dominasi kepemilikan usaha oleh orang asing

Malaysia Aksesibilitas

fasilitas dan pelayanan pariwisata

Kemampuan untuk menahan

wisman lebih lama

Keragaman atraksi wisata

Singapura Infrastruktur dan aksesibi-litas (Hub penerbangan)

Keterbatasan destinasi Kemampuan untuk menahan wisman lebih lama

Filipina Atraksi wisata alam & budaya

Keragaman destinasi

Keamanan

Citra negatif pariwisata

Vietnam Kekayaan heritage tourism Atraksi wisata alam dan budaya

Terbatasnya infrastruktur Belum terbentuknya citra sebagai destinasi

(18)

Leisure, Recreation and Tourism Concept

Leisure is a measure of time and is usually used to mean the Time left over after work, sleep, and personal and household chores have been completed

Recreation is normally taken to mean the variety of activities undertaken during leisure time

Basically, recreation refreshes a person’s strength and spirit and can include activities as diverse as watching television, or

holidaying abroad

Tourism is temporary movement of people to destinations outside Their normal place of work and residence, the activities undertaken During their stay in these destination and the facilities created

(19)

Leisure

The time available to an

individual when work, sleep, and other basic needs have been met

Pursuit engaged upon during leisure time

Leisure, recreation, and tourism

Leisure Time

picnicking etc

Tourism

Temporary movement of people to destinations outside

their normal place of work and residence, the

activities undertaken during their stay in these destination and the facilities created to cater for their need

The recreation activity continuum

Geographical Range

Home Local Regional National International

Work time

(20)

The Tourism Destination

Destinations

are places with some

form of actual or perceived boundary

 Physical boundaries

 Political boundaries

 Market-created boundaries

Macrodestinations -

the United States

contains thousands of

microdestinations, including regions,

states, cities, towns, and even visitor

destinations within a town

(21)

Benefits of Tourism

Direct employment

Support industries and

professions

Multiplier effect

Source of state and local taxes

Stimulates exports of place-made

products

(22)

Management of Tourist

Destination

Destinations that fail to maintain the

necessary infrastructure or build

inappropriate infrastructure run

significant risks

Violence, political instability, natural

catastrophe, adverse environmental

factors, and overcrowding can all

diminish the attractiveness of a

destination

What was the effect of 9/11 on US

Tourism?

(23)

Steps in Environmental Impact Assessment (EIA)

Inventory the social, political, physical,

and economic environment

Project trends

Set goals and objectives

Examine alternatives to reach goals

(24)

Steps in Environmental Impact Assessment (EIA)

Select preferred alternatives

Develop implementation strategy

Implement

Evaluate

(25)
(26)

Classification of Visitor

Segments

Group or Independent traveler

Degree of institutionalization and impact

on the destination

Plog’s categorization

(27)

Group vs. Independent

Most commonly used

 Group Inclusive Tour (GIT)

 Independent Traveler (IT)

(28)

Degree of Institutionalization

and Impact on Destination

Organized mass tourists

Individual mass tourists

Explorers

Drifters

Visiting friends/relatives

Business travelers

Pleasure travel

(29)

Degree of Institutionalization

and Impact on Destination

Business and pleasure travelers

Tag-along visitors

Grief travel

Education and religious travel

Pass-through tourists

(30)

Plog’s Categorization

Allocentrics

 are persons with a need

for new experiences, such as

backpackers and explorers

Psychocentrics 

are persons who do

not desire change when they travel.

They like non-threatening places and

to stay in familiar surroundings

(31)
(32)

Communicating with the Tourist

Market

Form an attractive image of

destination

Develop packages of attractions

and

amenities

Attractions alone do not attract

visitors

(33)

Influencing Site Selection

All tourism businesses and agencies

must work together to promote a

destination and to ensure that visitors’

expectations are met

 Fam trips, sales calls, travel missions, etc

(34)
(35)
(36)
(37)

Zonasi

Zona Pelayanan Zona Penyangga

(38)

Zonasi

Zona inti, merupakan

main attraction

suatu ODTW

ditempatkan dan aktivitas utama harus dilengkapi

dengan fasilitas utama

Zona penyangga (

buffer zone

) berfungsi memisahkan

main attraction

dengan aktivitas dan fasilitas

pendukung

Zona pelayanan , suatu area dimana seluruh aktivitas

dan fasilitas pendukung dikelompokan seperti jaringan

infrastruktur dasar, akses fasilitas, pelayanan

(39)
(40)

Why Should We Care About

Biodiversity?

Use Value

: For the

usefulness in terms

of economic and

ecological services.

Nonuse Value

:

existence,

aesthetics, bequest

for future

generations.

(41)

MANAGING AND SUSTAINING

FORESTS

Forests provide a

number of ecological

and economic services

that researchers have

attempted to estimate

their total monetary

value.

(42)

Fig. 10-4, p. 193

Support energy flow and chemical cycling

Reduce soil erosion

Absorb and release water

Purify water and air

Influence local and regional climate

Pulp to make paper

(43)

Types of Forests

Old-growth forest

: uncut

or regenerated forest that

has not been seriously

disturbed for several

hundred years.

 22% of world’s forest.

 Hosts many species with

specialized niches.

(44)

Types of Forests

Second-growth forest

: a stand of trees

resulting from natural secondary succession.

Tree plantation

: planted stands of a

particular tree species.

(45)

 34 hotspots identified by ecologists as important

(46)
(47)
(48)

Zonasi Hutan

a.

Sanctuary Zone (Zona inti)

dimana masyarakat dilarang sama sekali

untuk masuk di dalamnya, karena di

zona ini terdapat jenis satwa yang

(49)

b.

Wilderness Zone (zona rimba)

dimana masyarakat dengan jumlah

terbatas dan dengan tujuan khusus

(pecinta alam, pendaki gunung,

petualang alam) diijinkan oleh pengelola

hutan untuk masuk ke dalam zona ini

dengan aturan khusus agar tidak

menimbulkan gangguan terhadap

ekosistemnya

(50)

c. Buffer zone (zona penyangga)

yang dibuat untuk perlindungan

terhadap zona yang perlu secara mutlak

dilindungi, yaitu zona inti, dan zona

rimba, terutama sebagai jalur pelindung

dari kegiatan masyarakat yang

mengganggu ekosistem

(51)

d. Intensive Use Zone (zona pemanfaatan)

yaitu zona dimana dimungkinkan untuk

pengembangan kepariwisataan alam

bagi para wisatawan. Di dalam zona ini

justru dikembangkan fasilitas – fasilitas

wisata alam.

(52)

Zonasi Pemanfaatan

1.

Terdapat pintu gerbang masuk

2.

Pusat informasi

3.

Kantor Pengelola

4.

Fasilitas kemudahan pengunjung;

telekomunikasi, rumah makan,

penginapan, MCK

5.

Fasilitas rekreasi; olahraga, tempat

bermain, shelter perisitirahatan

6.

Rambu – rambu mengenai lokasi daya

tarik, lokasi berbahaya dan penerangan

listrik

7.

Jalan di dalam kawasan pariwisata alam

Gambar

Fig 3.4 Plog’s psychographic traveller types

Referensi

Dokumen terkait

(1) Orang Asing warga negara dari negara tertentu dan pemerintah wilayah administratif khusus dari negara tertentu yang telah diberikan bebas Visa kunjungan

Secher Niels, Voliantis Stefanos, (2007). Rowing Hanbook of sport Medicine and Science. Blackwell Publishing UK. Sculling Training Technique & Performance. The Crowood Press

Kinerja Pencahayaan Alami Ruang Kelas Bangunan Kolonial Hoogere Burger School (Hbs) Pada Sekolah Menengah Atas Di Kota Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Louis Pasteur (1822-1895) menjebak organisme yang terbawa udara dalam kapas, dia juga memanaskan leher labu angsa, mensteril meida, membiarkan labu terbuka; hasil percobaan

Pertanyaan utama yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi

BATAS DAERAH KUTAI KARTANEGARA DENGAN KABUPATEN KUTAI TIMUR.. PROVINSI

[r]

Consequently, we showed that heterogeneity of point patterns may bias the results of homogeneous second-order summary statistics and we also suggested applying