STIEPAR YAPARI AKTRIPA BANDUNG
RAHMAT DARSONO SE, MM
Pendahuluan
“The success of a tourist
destination depends upon
the interrelationship of three
factors: its attractions; its
amenities (or facilities); and
its accessibility for tourists”.
Atraksi
Prinsip daya tarik disebuah
destinasi atau kawasan wisata
adalah adanya agregasi atraksi
yang dapat di tawarkan kepada
wisatawan. Semakin
Amenitas (Fasilitas)
Semenarik apapun sebuah destinasi, apabila
fasilitas yang dimilikinya sangat terbatas bagi wisatawan, maka akan mengurangi daya
tariknya.
Secara esensi ini berarti tempat menginap bagi
wisatawan (akomodasi), tempat makan (rumah makan) dan lain-lain pendukung destinasi akan sangat berbeda antara satu tempat dengan
Aksesibilitas
Faktor ketiga yang harus
diperhatikan dalam menarik
wisatawan adalah kemudahan
dalam menuju destinasi.
Undang-undang Kepariwisataan
Kegiatan Usaha Kawasan Pariwisata
(berdasarkan Peraturan Pemerintah No.
67 Tahun 1996 Tentang Penyelenggaraan
Kepariwisataan), meliputi:
Penyewaan lahan yang telah dilengkapi
dengan prasarana dan sarana sebagai tempat untuk menyelenggarakan usaha pariwisata;
Penyediaan fasilitas pendukung lainnya;
Penyediaan bangunan-bangunan untuk
Paradigma baru pembangunan
Pariwisata
a. Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Pariwisata mampu memberikan perasaaan bangga dan cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia melaluikegiatan perjalanan wisata yang dilakukan oleh penduduknya ke seluruh penjuru negeri. Sehingga dengan
banyaknya warganegara yang melakukan kunjungan wisata di wilayah-wilayah selain tempat tinggalnya akan timbul rasa
persaudaraan dan pengertian terhadap sistem dan filosofi kehidupan masyarakat yang
b. Penghapusan Kemiskinan (Poverty Alleviation) Pembangunan pariwisata seharusnya mampu memberikan kesempatan bagi
seluruh rakyat Indonesia untuk berusaha dan bekerja. Kunjungan wisatawan ke suatu daerah seharusnya memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Dengan demikian pariwisata akan mampu memberi andil besar dalam
c. Pembangunan Berkesinambungan (Sustainable Development)
Dengan sifat kegiatan pariwisata yang
menawarkan keindahan alam, kekayaan budaya dan keramahtamahan pelayanan, sedikit sekali sumberdaya yang habis digunakan untuk
menyokong kegiatan ini. Bahkan berdasarkan berbagai contoh pengelolaan kepariwisataan yang baik, kondisi lingkungan alam dan
masyarakat di suatu destinasi wisata
d. Pelestarian Budaya (Culture Preservation) Pembangunan kepariwisataan seharusnya mampu kontribusi nyata dalam upaya-upaya pelestarian budaya suatu negara atau daerah
yang meliputi perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan budaya negara atau daerah.
UNESCO dan UN-WTO dalam resolusi bersama mereka di tahun 2002 telah menyatakan bahwa kegiatan pariwisata merupakan alat utama
pelestarian kebudayaan. Dalam konteks tersebut, sudah selayaknya bagi Indonesia
e. Pemenuhan Kebutuhan Hidup dan Hak Azasi Manusia
Pariwisata pada masa kini telah menjadi kebutuhan dasar kehidupan masyarakat
modern. Pada beberapa kelompok masyarakat tertentu kegiatan melakukan perjalanan wisata bahkan telah dikaitkan dengan hak azasi
manusia khususnya melalui pemberian waktu libur yang lebih panjang dan skema paid
f. Peningkatan Ekonomi dan Industri
Pengelolaan kepariwisataan yang baik dan
berkelanjutan seharusnya mampu memberikan kesempatan bagi tumbuhnya ekonomi di suatu destinasi pariwisata. Penggunaan bahan dan produk lokal dalam proses pelayanan di bidang pariwisata akan juga memberikan kesempatan kepada industri lokal untuk berperan dalam
penyediaan barang dan jasa. Syarat utama dari hal tersebut di atas adalah kemampuan usaha pariwisata setempat dalam memberikan
g. Pengembangan Teknologi
Dengan semakin kompleks dan tingginya tingkat persaingan dalam mendatangkan wisatawan ke suatu destinasi, kebutuhan akan teknologi tinggi khususnya teknologi industri akan mendorong destinasi pariwisata mengembangkan
kemampuan penerapan teknologi terkini
mereka. Pada daerah-daerah tersebut akan
Pembangunan Kepariwisataan
versi WTTC
a. Kemitraan yang koheren antara para pelaku
kepariwisataan – masyarakat, usaha swasta dan pemerintah.
b. Penyampaian produk wisata yang secara komersial menguntungkan, namun tetap
memberikan jaminan manfaat bagi setiap pihak yang terlibat.
c. Berfokus pada manfaat bukan saja bagi wisatawan yang datang namun juga bagi masyarakat yang dikunjungi serta bagi
Kecenderungan Pembangunan di
Kawasan Asia Pacifik
Pada kawasan Asia Pasifik terdapat 4 (empat) sub kawasan pariwisata yaitu Asia Timur Jauh, Asia Tenggara, Oseania dan Asia Selatan. Pada tahun 2004 keseluruhan kawasan ini rata-rata mengalami pertumbuhan di atas 12%, Hanya saja kawasan Asia Tenggara mengalami
Kawasan Asean
Negara Jumlah
Wisman Pertumbuh
an
Pendapatan
Devisa Pertumbuha
n
2003 2004 2003 2004 Thailand 10.004 11.65
1 16,5% 7.828 10.034 28,2% Malaysia 10.577 15.70
3
10,3% 5.901 8.198 38,9%
Indonesia 4.467 5.321 19,1% 4.037 4.798 18,8% Singapore 5.705 na 3.787 5.090 34,4% Filipina 1.907 2.291 20,2% 1.545 2.012 30,2%
Kekuatan dan Kelemahan
Negara Kekuatan Kelemahan
Thailand Atraksi wisata budaya Infrastruktur, fasilitas dan pelayanan pariwisata
Citra negatif pariwisata Dominasi kepemilikan usaha oleh orang asing
Malaysia Aksesibilitas
fasilitas dan pelayanan pariwisata
Kemampuan untuk menahan
wisman lebih lama
Keragaman atraksi wisata
Singapura Infrastruktur dan aksesibi-litas (Hub penerbangan)
Keterbatasan destinasi Kemampuan untuk menahan wisman lebih lama
Filipina Atraksi wisata alam & budaya
Keragaman destinasi
Keamanan
Citra negatif pariwisata
Vietnam Kekayaan heritage tourism Atraksi wisata alam dan budaya
Terbatasnya infrastruktur Belum terbentuknya citra sebagai destinasi
Leisure, Recreation and Tourism Concept
Leisure is a measure of time and is usually used to mean the Time left over after work, sleep, and personal and household chores have been completed
Recreation is normally taken to mean the variety of activities undertaken during leisure time
Basically, recreation refreshes a person’s strength and spirit and can include activities as diverse as watching television, or
holidaying abroad
Tourism is temporary movement of people to destinations outside Their normal place of work and residence, the activities undertaken During their stay in these destination and the facilities created
Leisure
The time available to an
individual when work, sleep, and other basic needs have been met
Pursuit engaged upon during leisure time
Leisure, recreation, and tourism
Leisure Time
picnicking etcTourism
Temporary movement of people to destinations outside
their normal place of work and residence, the
activities undertaken during their stay in these destination and the facilities created to cater for their need
The recreation activity continuum
Geographical Range
Home Local Regional National International
Work time
The Tourism Destination
Destinations
are places with some
form of actual or perceived boundary
Physical boundaries Political boundaries
Market-created boundaries
Macrodestinations -
the United States
contains thousands of
microdestinations, including regions,
states, cities, towns, and even visitor
destinations within a town
Benefits of Tourism
Direct employment
Support industries and
professions
Multiplier effect
Source of state and local taxes
Stimulates exports of place-made
products
Management of Tourist
Destination
Destinations that fail to maintain the
necessary infrastructure or build
inappropriate infrastructure run
significant risks
Violence, political instability, natural
catastrophe, adverse environmental
factors, and overcrowding can all
diminish the attractiveness of a
destination
What was the effect of 9/11 on US
Tourism?
Steps in Environmental Impact Assessment (EIA)
Inventory the social, political, physical,
and economic environment
Project trends
Set goals and objectives
Examine alternatives to reach goals
Steps in Environmental Impact Assessment (EIA)
Select preferred alternatives
Develop implementation strategy
Implement
Evaluate
Classification of Visitor
Segments
Group or Independent traveler
Degree of institutionalization and impact
on the destination
Plog’s categorization
Group vs. Independent
Most commonly used
Group Inclusive Tour (GIT)
Independent Traveler (IT)
Degree of Institutionalization
and Impact on Destination
Organized mass tourists
Individual mass tourists
Explorers
Drifters
Visiting friends/relatives
Business travelers
Pleasure travel
Degree of Institutionalization
and Impact on Destination
Business and pleasure travelers
Tag-along visitors
Grief travel
Education and religious travel
Pass-through tourists
Plog’s Categorization
Allocentrics
are persons with a need
for new experiences, such as
backpackers and explorers
Psychocentrics
are persons who do
not desire change when they travel.
They like non-threatening places and
to stay in familiar surroundings
Communicating with the Tourist
Market
Form an attractive image of
destination
Develop packages of attractions
and
amenities
Attractions alone do not attract
visitors
Influencing Site Selection
All tourism businesses and agencies
must work together to promote a
destination and to ensure that visitors’
expectations are met
Fam trips, sales calls, travel missions, etc
Zonasi
Zona Pelayanan Zona Penyangga
Zonasi
Zona inti, merupakan
main attraction
suatu ODTW
ditempatkan dan aktivitas utama harus dilengkapi
dengan fasilitas utama
Zona penyangga (
buffer zone
) berfungsi memisahkan
main attraction
dengan aktivitas dan fasilitas
pendukung
Zona pelayanan , suatu area dimana seluruh aktivitas
dan fasilitas pendukung dikelompokan seperti jaringan
infrastruktur dasar, akses fasilitas, pelayanan
Why Should We Care About
Biodiversity?
Use Value
: For the
usefulness in terms
of economic and
ecological services.
Nonuse Value
:
existence,
aesthetics, bequest
for future
generations.
MANAGING AND SUSTAINING
FORESTS
Forests provide a
number of ecological
and economic services
that researchers have
attempted to estimate
their total monetary
value.
Fig. 10-4, p. 193
Support energy flow and chemical cycling
Reduce soil erosion
Absorb and release water
Purify water and air
Influence local and regional climate
Pulp to make paper
Types of Forests
Old-growth forest
: uncut
or regenerated forest that
has not been seriously
disturbed for several
hundred years.
22% of world’s forest.
Hosts many species with
specialized niches.
Types of Forests
Second-growth forest
: a stand of trees
resulting from natural secondary succession.
Tree plantation
: planted stands of a
particular tree species.
34 hotspots identified by ecologists as important
Zonasi Hutan
a.
Sanctuary Zone (Zona inti)
dimana masyarakat dilarang sama sekali
untuk masuk di dalamnya, karena di
zona ini terdapat jenis satwa yang
b.
Wilderness Zone (zona rimba)
dimana masyarakat dengan jumlah
terbatas dan dengan tujuan khusus
(pecinta alam, pendaki gunung,
petualang alam) diijinkan oleh pengelola
hutan untuk masuk ke dalam zona ini
dengan aturan khusus agar tidak
menimbulkan gangguan terhadap
ekosistemnya
c. Buffer zone (zona penyangga)
yang dibuat untuk perlindungan
terhadap zona yang perlu secara mutlak
dilindungi, yaitu zona inti, dan zona
rimba, terutama sebagai jalur pelindung
dari kegiatan masyarakat yang
mengganggu ekosistem
d. Intensive Use Zone (zona pemanfaatan)
yaitu zona dimana dimungkinkan untuk
pengembangan kepariwisataan alam
bagi para wisatawan. Di dalam zona ini
justru dikembangkan fasilitas – fasilitas
wisata alam.
Zonasi Pemanfaatan
1.
Terdapat pintu gerbang masuk
2.
Pusat informasi
3.
Kantor Pengelola
4.
Fasilitas kemudahan pengunjung;
telekomunikasi, rumah makan,
penginapan, MCK
5.
Fasilitas rekreasi; olahraga, tempat
bermain, shelter perisitirahatan
6.
Rambu – rambu mengenai lokasi daya
tarik, lokasi berbahaya dan penerangan
listrik
7.