• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahaya Narkoba Bagi Kesehatan (3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bahaya Narkoba Bagi Kesehatan (3)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Moh. Syahrul Irfan Fahmi

IX A / 22

(2)

Bahaya Narkoba Bagi

Kesehatan

A. Pengertian Narkoba

Narkoba (narkotik, psikotropika, dan obat terlarang) adalah istilah penegak hukum dan masyarakat. Narkoba disebut berbahaya, karena bahan yang tidak aman digunakan atau membahayakan dan penggunaannya bertentangan dengan hukum atau melanggar hukum. Oleh karena itu, penggunaan, pembuatan, dan

peredarannya diatur dalam undang-undang. Barang siapa yang menggunakan dan mengedarkannya di luar ketentuan hukum, dikenai sanksi pidana penjara dan hukuman denda.

Napza (narkoba, psikotropika, zat akdiktif lain) adalah istilah dalam dunia kedokteran. Di sini penekanannya pada pengaruh ketergantungannya. Oleh karena itu, selain narkotika dan psikotropika, yang termasuk napza adalah juga obat, bahan atau zat, yang tidak diatur dalam undang-undang, tetapi menimbulkan

(3)

Penyalahgunaan obat jenis NAPZA sangat berbahaya karena dapat

mempengaruhi susunan syaraf, mengakibatkan ketagihan, dan ketergantungan, karena mempengaruhi susunan syaraf NAPZA menimbulakan perubahan perilaku, perasaan, persepsi,dan kesadaran.

Ketagihan adalah gejala untuk terus-menerus memakai atau menggunakan karena sangat membutuhkan. Ketagihan merupakan gejala fisik dan mental yang ditandai dengan tubuh terasa sakit antara lain sembelit, muntah-muntah, kejang-kejang, dan badan mengigil pada saat tidak memakai atau pengguaan NAPZA dihentikan. Jika sudah parah , ada yang menjerit-jerit histeris, mengigit jari, dan berperilaku seperti orang gila. Keadaan seperti ini dikenal dengan nama sakau.

Ketergantungan merupakan suatu sindrom atau pengumpulan fenomena fisiologis, perilaku, dan kognitif karena penggunaan pisikoaktif dan kesulitan mengandalikan perilaku serta timbul toleransi untuk meningkatkan dosis hingga dosis keracunan dan bahkan sampai over dosis yang dapat menyebabkan kematian.

B. Jenis-Jenis Narkoba

a. Narkotika

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran dan menghilangkan rasa atau mengurangi rasa nyeri. Narkotika dibagi dalam beberapa golongan, yaitu:

Narkotika Golongan I : berpotensi sangat tinggi menyebabkan

ketergantungan. tidak digunakan untuk terapi. Contoh : heroin , kokain , ganja.

Narkotika Golongan II : berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan, digunakan pada terapi sebagai pilihan terakhir. Contoh : morfin dan pertidin  Narkotika golongan III : berpotensi ringan menyebabkan ketergantungan

(4)

Adapun jenis-jenis narkotika yang sering disalahgunakan di antaranya sebagai berikut.

a. Ganja

Ganja memiliki sebutan yang jumlahnya mencapai lebih dari 350 nama, sesuaidengan kawasan penanaman dan konsumsinya, antara lain;

mariyuana,hashish, dan hemp. Adapun zat terpenting yang terkandung dalam ganja adalah zat trihidrocaniponal (THC). Penyalahgunaan ganja akan mengakibatkan mata sembab (kantung mata terlihat bengkak, merah, dan berair), sering melamun, pendengaran terganggu, suka berbicara sendiri, pengendalian diri menurun, lemah dan susah tidur.

Dalam jangka panjang, pecanduganja akan kehilangan gairah hidup. Menjadi malas, lemah ingatan, bodoh,tidak bisa berkonsentrasi dan terdorong untuk melakukan kejahatan.

b. Candu atau Opium

(5)

mengakibatkan ketergantungan dan merusak kesehatan tubuh. Zat narkotika yang terdapat dalam opium diantaranya sebagai berikut.

Morfin

Orang yang mengonsumsi morphine akan merasakan keringanan (kegesitan) dan kebugaran yang berkembang menjadi hasrat kuat untuk terus mengonsumsinya.

Dari sini, dosis pemakaian pun terus ditambah untuk memperoleh ekstase (kenikmatan) yang sama.Kecanduan bahan narkotika ini akan menyebabkan pendarahan hidung(mimisan) dan muntah berulang-ulang. Pecandu juga akan mengalami kelemahan seluruh tubuh, gangguan memahami sesuatu dan kekeringanmulut. Penambahan dosis akan

menimbulkan frustasi pada pusat pernafasandan penurunan tekanan darah. Kondisi ini bisa menyebabkan koma yang berujung pada kematian.

Heroin

Bahan narkotika ini berbentuk bubuk kristal berwarna putih yang dihasilkandari penyulingan morphine. Menjadi bahan narkotika yang paling mahalharganya, paling kuat dalam menciptakan ketagihan (ketergantungan) danpaling berbahaya bagi kesehatan secara umum.Penikmatnya mula-mula akan merasa segar, ringan dan ceria.

Penyalahgunaan zat ini akan menyebabkan ketagihan seiring dengan konsumsi secara berulang-ulang. Jika demikian, akan selalu membutuhkan dosis yang lebih besar untuk menciptakan ekstase yang sama dan untuk melepaskan diri dari rasa sakit yang tak tertahankan dan pengerasan otot akibat penghentian pemakaian.Pecandu heroin lambat laun akan mengalami kelemahan fisik yang cukupparah, kehilangan nafsu makan, insomnia (tidak bisa tidur) dan terus dihantui mimpi buruk.

(6)

Kodein dihasilkan dari proses pengolahan morfin. Kodein berbentuk serbuk berwarna putih atau tablet. Dalam bidang kedokteran senyawa ini digunakan dalam pembuatan obat batuk dan pereda sakit (nyeri).

Perusahaan-perusahaan farmasi telah bertekad mengurangi penggunaan codeine pada obatbatuk dan obat-obat pereda nyeri. Karena dalam beberapa kasus, meski jarang, codeine bisa menimbulkan kecanduan.

Adapun dampak dari penggunaan opium pada mulanya, pengonsumsi opium akan merasa segar bugar dan mampu berimajinasi dan berbicara, namun hal ini tidak bertahan lama. Tak lama kemudian kondisi kejiwaannya akan mengalami gangguan dan berakhir dengan tidur pulas bahkan koma. Jika seseorang ketagihan, maka opium akan menjadi bagian dari hidupnya. Tubuhnya tidak akan mampu lagi menjalankan fungsi-fungsinya tanpa mengonsumsi opium dalam dosis yang

biasanya. Dia akan merasakan sakit yang luar biasa jika tidak bisa memperolehnya. Kesehatannya akan menurun drastis. Otot-otot si pecandu akan layu, ingatannya melemah dan nafsu makannya menurun. Kedua matanya mengalami sianosis dan berat badannya terus menyusut.

c. Kokain

Kokain disuling dari tumbuhan koka yang tumbuh dan berkembang dipegunungan Indis di Amerika Selatan (Latin) sejak 100 tahun silam. Kokaindikonsumsi dengan cara dihirup, sehingga terserap ke dalam selaput-selaputlendir hidung kemudian langsung menuju darah. Karena itu, penciuman

(7)

kecanduan kokain terjadi di Amerika Serikat, karena faktor kedekatangeografis dengan sumber produksinya.

Dengan proses sederhana, yaknimenambahkan alkaline pada krak, maka

pengaruh kokain bisa berubahmenjadi sangat aktif. Jika heroin merupakan zat adiktif yang paling banyakmenyebabkan ketagihan fisik, maka kokain merupakan zat adiktif yang palingbayak menyebabkan ketagihan psikis.Setiap tahun, Amerika Serikat membelanjakan anggaran 30 miliar dollar untukkokain dan krak. Tak kurang dari 10 juta warga Amerika mengonsumsi kokainsecara semi-rutin. Pemakaian kokain dalam jangka pendek mendatangkanperasaan riang-gembira dan segar-bugar. Namun beberapa waktu kemudianmuncul perasaan gelisah dan takut, hingga

halusinasi.Penggunaan kokain dalam dosis tinggi menyebabkan insomnia (sulit tidur),gemetar dan kejang-kejang (kram).

Di sini, pecandu merasa ada seranggayang merayap di bawah kulitnya. Pencernaannya pun terganggu, biji matanyamelebar, dan tekanan darahnya naik. Bahkan terkadang bisa menyebabkan kematian mendadak.

d. Shabu-Shabu

Shabu-shabu berbentuk serbuk

mengkilap dengan kristal kasar mirip garam dapur. Shabu-shabu dihasilkan dari pengolahan amfetamin dicampur dengan berbagai obat psikotropika.

Penyalahgunaan shabu-shabu mengakibatkan rasa gembira, banyak bicara, tidak mudah lelah, jantung berdebar-debar tekanan darah menurun, dan halusinasi.

(8)

Ekstasi mereupakan turunan amfetamin serta berbentuk serbuk berwarna putih atau kekuningan. Ekstasi biasanya dibuat tablet dengan bentuk bermacam-macam. Penyalahgunaan ekstasi mengakibatkan gejala yang sama dengan shabu-shabu.

b. Psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat dan menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku, yang dibagi menurut potensi menyebabkan ketergantungan sebagai berikut :

1. Psikotropika golongan I

Yaitu psikotropika yang tidak digunakan untuk tujuan pengobatan dengan potensi ketergantungan yang sangat kuat. Yang termasuk psikotropika golongan I yaitu:

 Broloamfetamine atau DOB ((±)-4-bromo-2,5-dimethoxy-alpha-methylphenethylamine)

 Cathinone ((x)-(S)-2-aminopropiophenone)

 DET (3-[2-(diethylamino)ethyl]indole)

 DMA ( (±)-2,5-dimethoxy-alpha-methylphenethylamine )

 DMHP ( 3-(1,2-dimethylheptyl)-7,8,9,10-tetrahydro-6,6,9-trimethyl-6H- dibenzo[b,d]pyran-1-olo )

 DMT ( 3-[2-(dimethylamino)ethyl]indole)

 DOET ( (±)-4-ethyl-2,5-dimethoxy-alpha-phenethylamine)

 Eticyclidine – PCE ( N-ethyl-1-phenylcyclohexylamine )

 Etrytamine ( 3-(2-aminobutyl)indole )

(9)

 MDMA ((±)-N,alpha-dimethyl-3,4-(methylene-dioxy)phenethylamine)

 Mescaline (3,4,5-trimethoxyphenethylamine)

 Methcathinone ( 2-(methylamino)-1-phenylpropan-1-one )

 4-methylaminorex ( (±)-cis-2-amino-4-methyl-5-phenyl-2-oxazoline )

 MMDA (2-methoxy-alpha-methyl-4,5-(methylenedioxy)phenethylamine)

 N-ethyl MDA ((±)-N-ethyl-alpha-methyl-3,4-(methylenedioxy)phenethylamine)

 N-hydroxy MDA ((±)-N-[alpha-methyl-3,4z-(methylenedioxy)phenethyl]hydroxylamine)

 Parahexyl (3-hexyl-7,8,9,10-tetrahydro-6,6,9-trimethyl-6H-dibenzo[b,d]pyran-1-ol)

 PMA (p-methoxy-alpha-methylphenethylamine)

 Psilocine, psilotsin (3-[2-(dimethylamino)ethyl] indol-4-ol), dll

2. Psikotropika golongan II

Yaitu psikotropika yang berkhasiat terapi tetapi dapat menimbulkan ketergantungan. Yang termasuk psikotropika golongan II yaitu:

 Amobarbital (5-ethyl-5-isopentylbarbituric acid)

 Buprenorphine (2l-cyclopropyl-7-alpha-[(S)-1-hydroxy-1,2,2-trimethylpropyl]-6,14- endo-ethano-6,7,8,14-tetrahydrooripavine)

 Butalbital (5-allyl-5-isobutylbarbituric acid)

 Cathine / norpseudo-ephedrine ((+)-(R)-alpha-[(R)-1-aminoethyl]benzyl alcohol)

 Cyclobarbital (5-(1-cyclohexen-1-yl)-5-ethylbarbituric acid)

 Flunitrazepam (5-(o-fluorophenyl)-1,3-dihydro-1-methyl-7-nitro-2H-1,4-benzodiazepin-2-one)

 Glutethimide (2-ethyl-2-phenylglutarimide)

 Pentazocine ((2R*,6R*,11R*)-1,2,3,4,5,6-hexahydro-6,11-dimethyl-3-(3-methyl-2-butenyl)-2,6-methano-3-benzazocin-8-ol)

(10)

3. Psikotropika golongan III

Yaitu psikotropika dengan efek ketergantungannya sedang dari kelompok hipnotik sedatif. Yang termasuk psikotropika golongan III yaitu:  Amobarbital (5-ethyl-5-isopentylbarbituric acid)

 Buprenorphine (2l-cyclopropyl-7-alpha-[(S)-1-hydroxy-1,2,2-trimethylpropyl]-6,14- endo-ethano-6,7,8,14-tetrahydrooripavine)

 Butalbital (5-allyl-5-isobutylbarbituric acid)

 Cathine / norpseudo-ephedrine ((+)-(R)-alpha-[(R)-1-aminoethyl]benzyl alcohol)

 Cyclobarbital (5-(1-cyclohexen-1-yl)-5-ethylbarbituric acid)

 Flunitrazepam (5-(o-fluorophenyl)-1,3-dihydro-1-methyl-7-nitro-2H-1,4-benzodiazepin-2-one)

 Glutethimide (2-ethyl-2-phenylglutarimide)

 Pentazocine ((2R*,6R*,11R*)-1,2,3,4,5,6-hexahydro-6,11-dimethyl-3-(3-methyl-2-butenyl)-2,6-methano-3-benzazocin-8-ol)

 Pentobarbital (5-ethyl-5-(1-methylbutyl)barbituric acid)

4. Psikotropika golongan IV

Yaitu psikotropika yang efek ketergantungannya ringan. Yang termasuk golongan ini adalah:

 Allobarbital (5,5-diallylbarbituric acid)

 Alprazolam (8-chloro-1-methyl-6-phenyl-4H-s-triazolo[4,3-a] [1,4]benzodiazepine)

 Amfepramone (diethylpropion 2-(diethylamino)propiophenone)

 Aminorex (2-amino-5-phenyl-2-oxazoline)

 Barbital (5,5-diethylbarbituric acid)

 Benzfetamine (N-benzyl-N,alpha-dimethylphenethylamine)

(11)

 Butobarbital (5-butyl-5-ethylbarbituric acid)

 Brotizolam (2-bromo-4-(o-chlorophenyl)-9-methyl-6H-thieno[3,2-f]-s-triazolo[4,3-a][1,4]diazepine)

 Camazepam (7-chloro-1,3-dihydro-3-hydroxy-1-methyl-5-phenyl-2H-1,4 benzodiazepin-2-one dimethylcarbamate (ester))

 Chlordiazepoxide (7-chloro-2-(methylamino)-5-phenyl-3H-1,4-benzodiazepine-4-oxide)

 Clobazam (7-chloro-1-methyl-5-phenyl-1H-1,5-benzodiazepine-2,4(3H,5H)-dione)

 Clonazepam (5-(o-chlorophenyl)-1,3-dihydro-7-nitro-2H-1,4-benzodiazepin-2-one)

c. Bahan Adiktif Lainnya

Yaitu zat / bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak. Zat adiktif yang sering disalah gunakan adalah :

1. Alkohol

Pengertian minuman beralkohol

Minuman keras identik dengan minuman beralkohol. Alkohollah yang merupakan zat berbahaya dalam tubuh bila dikonsumsi. Jadi, minuman keras itu tidak lain adalah alkohol. Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung zat etanol, zat psikoaktif yang bila dikonsumsi akan

mengakibatkan kehilangan kesadaran.

(12)

kandungan alkohol di dalamnya. Bahkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan fatwa bahwa setetes alkohol saja dalam minuman hukumnya sudah haram.

Minuman keras alkohol mengandung etil alkohol yang diperoleh dari hasil fermentasi madu, gula, sari buah, atau umbi-umbian. Lamanya proses fermentasi bergantung pada bahan dan jenis produk minuman keras yang dihasilkan. Kandungan etanol yang dihasilkan dalam fermentasi minuman keras beralkohol biasanya berkisar antara sekitar 18%. Umumnya, minuman keras tidak akan awet pada lingkungan dengan kandungan etanol di atas 18%.

Minuman keras beralkohol dengan kandungan etanol yang lebih tinggi dapat dihasilkan melalui proses distilasi terhadap produk yang dihasilkan melalui proses fermentasi. Misalnya, untuk menghasilkan minuman keras alkohol berkadar etanol tinggi, dengan cara mencampur produk hasil fermentasi dengan produk hasil distilasi. Contohnya, port wine dan sherry yang termasuk kelompok fortified wine.

Jenis-Jenis Minuman Keras

Minuman keras memiliki varian-varian tertentu berdasarkan bahan pembuatannya dan kadar etanol yang dikandungnya. Berikut jenis-jenis minuman keras alkohol dengan kadar etanol yang dimilikinya.

 Bir 3-5%.

 Wine 9-18%.

 Anggur obat 9-18%.

(13)

 Arak Min.38%

 Vodka Min.40%

Berdasarkan Kepres No. 3 Tahun 1997 tentang Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol, minuman beralkohol dibagi menjadi 3 golongan.

 Golongan A: kadar etanol 1-5% (Bir Bintang dan Green Sands).

 Golongan B: Kadar etanol 5-20% (Anggur Malaga).

 Golongan C: Kadar etanol 20-55% (Brandy dan Whisky).

Dampak Buruk Minuman Keras Alkohol bagi Kesehatan

Minuman keras alkohol yang mengandung zat narkotika etanol, tentu memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan bila dikonsumsi secara rutin. Dampak buruk yang ditimbulkan berdasarkan dari jenis dan jumlah alkohol yang dikonsumsi, usia, berat badan, jenis kelamin, serta makanan yang ada di dalam lambung ketika meminum minuman keras.

1. Pengaruh dalam Jangka Pendek

Konsentrasi alkohol yang kita minum beredar dalam darah, menimbulkan euphoria ringan dan stimulasi terhadap perilaku lebih aktif seiring meningkatnya konsentrasi alkohol dalam darah. Kemudian, efek yang dapat dilihat dalam jangka pendek adalah risiko mabuk atau teler sehingga dapat menyebabkan penurunan kesadaran.

2. Pengaruh Dalam Jangka Panjang

(14)

gangguan pencernaan, impotensi, risiko kanker payudara, kesulitan tidur, kerusakan otak dengan perubahan kepribadian, dan sulit dalam mengingat dan berkonsentrasi.

2. Inhalasi / Solven

Yaitu gas atau zat yang mudah menguap yang terdapat pada berbagai keperluan pabrik, kantor dan rumah tangga. Yang termasuk zat ini adalah Lem, Thinner, Bensin, Spiritus. Adapun efek yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan zat ini adalah :

 Memperlambat kerja otak dan sistem saraf pusat.

 Menimbulkan perasaan senang berlebihan, puyeng, penurunan kesadaran, gangguan penglihatan dan pelo.

 Problem kesehatan terutama merusak otak, liver, ginjal dan paru-paru

 Kematian timbul akibat berhentinya pernafasan & gangguan pada jantung.

3. Nikotin yang terdapat pada tembakau.

Zat ini mengandung candu bisa menyebabkan seseorang ketagihan untuk trus menghisap rokok

(15)

 Menyebabkan kecanduan atau ketergantungan merusak jaringan otak

 Menyebabkan darah cepat membeku

 Mengeraskan dinding arteri

C. Dampak penyalahgunaan narkoba dan obat berbahaya

a. Kemerosotan Fisik

 Kurang Gizi : Hidup seseorang pecandu hanya berkisar pada

bagaimana caranya memperoleh dan menikmati narkotika dan obat-obat berbahaya, sampai lupa makan. Mereka akan kehilangan nafsu makan sehingga berakibat kurus dan lemah badan karena kurang gizi.

 Infeksi Kulit dan eksim kulit : Pecandu obat narkotika dan obat berbahaya biasanya tidak memperdulikan kebersihan diri, mereka menggunakan alat dan jarum suntik yang tidak steril akibatnya terjadi infeksi.

 Penyakit infeksi lainnya : Terjadinya kekurangan gizi mengakibatkan lemahnya daya tahan tubuh sehingga mudah terserang berbagai penyakit seperti bronchitis, TBC dan sebagainya.

b. Kerusakan mental

Pecandu narkotika dan obat berbahaya akan mengalami kemunduran mental, daya tahan tubuhnya dalam menghadapi problema dan tantangan hidup akan menurun. Mereka ingin segera melarikan diri dari problema, ingin yang mudah, yang menyenangkan dirinya, kepercayaan dirinya hilang.

(16)

Hilangnya kepercayaan pada diri sendiri, tidak tahan menghadapi kesulitan hidup, menyebabkan gagalnya sekolah, karier pekerjaannya yang berarti kehancuran masa depan.

D.

Cara Mencegah Penggunaan Narkoba

Pergaulan positif menjadi langkah mudah mengatasi narkoba, mencari kegiatan-kegiatan yang bisa membuat pikiran tidak melenceng seperti kegiatan-kegiatan

ekstrakulikuler, kegiatan olah raga ikut klub-klub Hiking, Ikut Komunitas Blogger dengan menulis, menerbitkan buku bisa mencegah pelajar ikut terjerumus kedalam pergaulan Narkoba.

Pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa. Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga

perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani. Adapun peran orang tua dalam mencegah narkoba sejak dini:

1. Mempelajari Masalah Narkoba

Tidak mungkin anda mencegah, jika Anda tidak tahu apa yang sedang anda coba untuk mencegahnya. Ambillah kesempatan untuk mempelajari masalah narkoba. Dengan membaca, mendengarkan ceramah, berdiskusi, dan membahas masalah narkoba di majalah, koran, atau pada program televisi dan radio. Anda harus mengerti jenis-jenis narkoba dan bahaya menggunakan narkoba yang nantinya kita akan sampaikan kepada anak kita sebagai proses pendidikan tentang narkoba.

2. Mengajarkan Anak Tentang Bahaya Mengkonsumsi Narkoba

(17)

katakan setengah-setengah karena biasanya anak hanya tau enaknya saja tidak mengerti dampak yang ditimbulkan akibat penyalahguanan narkoba. Untuk itu orang tua perlu mengajarkan tentang narkoba secara detai kepada anak sehingga anak mengerti secara utuh dan mampu mengambil langkah yang benar.

3. Cegah Pengaruh Negatif Berita Kriminal

Amati apa yang ditonton anak di televisi. Anda tidak perlu menyensornya, akan tetapi anda perlu mengambil kesempatan untuk menjelaskan kepadanya tentang berita kriminal. Berita kriminal yang ditanyangkan ditelevisi hanya

sepenggal dan sekilas saja, hal ini membuat anak penasaran dan akan mencari tahu informasi itu diluar. Sebelum itu terjadi berilah penjelasan dan informasi dari berita-berita itu. Hal ini dapat mecegah anak untuk mencoba-coba khususnya tentang penyalahgunaan narkoba. Terdapat banyak alasan mengapa jumlah jam yang diluangkan anak untuk menonton televisi harus dibatasi hanya 2 jam saja. Siaran informasi di televisi yang mendorong pemakaian narkoba adalah salah satu alasannya.

4. Melarang Pemakaian Narkoba

Melarang anak melakukan pemakaian narkoba jenis apapun, termasuk rokok dan minuman beralkohol, dan ini harus menjadi peraturan keluarga. Anda (orang tua) harus bisa mencontohkan anak agar tidak mengkonsumsi hal-hal tersebut. Selain itu Anak harus memahami hal-hal berikut ini dengan jelas.

Harus spesifik: jelaskan peraturan larangan memakai narkoba. Bahas

konsekuensinya jika melanggar aturan, apa hukumnya, bagaimana pelaksanaannya, dan tujuan hukuman tersebut.

Harus Konsisten: Jelaskan pada anak bahwa peraturan inti berlaku tetap, kapan saja, dan dimana saja, baik dirumah, di sekolah, maupun dirumah teman dan ditempat lainnya.

(18)

5. Pola Hidup Sehat Dalam Keluarga

Hal yang perlu diwaspadai dalam lingkunagn keluarga adalah keharmonisan. Penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu bentuk kenakalan anak. Faktor penyebab kenakalan remaja yang utama adalah keluarga yang tidak harmonis. Maka dari itu, ciptakan keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang. Jika anak

mendapatkan kasih sayang dirumah sendiri mereka tidak anak mencari diluar yang akhirnya lari ke narkoba.

6. Mewaspadai Sikap Dan Perilaku Sendiri

Referensi

Dokumen terkait

Lembaga-lembaga yang telah terbentuk seperti Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Komisi Pemilihan Umum (KPU), Komisi

Jenis penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif deskriptif analisis dengan teknik pengumpulan data video pertandingan bulutangkis Kevin Sanjaya Sukamulja

dan nilai Anti-image Correlation variabel- variabel yang diuji diatas 0,5. Pada analisis selanjutnya dari variabel- variabel preferensi konsumen dalam memilih buah durian,

Dari berbagai definisi tentang Corporate Social Responsibility (CSR) di atas, dapat disimpulkan bahwa CSR merupakan suatu komitmen yang tidak berkesudahan di dalam aktivitas bisnis

Rancang bangun mesin pemotong dan pembentuk batu akik ini dengan perancangan kontruksi bentuk yang semula dari mesin konvesional akan diubah kontruksinya

Dalam penelitian ini, pendekatan yang dilakukan sesuai dengan apa yang terakhir disebutkan (infusi), yang di dalamnya peneliti telah menggabungkan materi dalam pelajaran

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil perhitungan teknik Product Moment dengan menggunakan program SPSS 15 for windows dapat di ketahui nilai korelasi (r) sebesar

Pada vlogger keempat, keterbukaan diri yang dilakukan menggunakan media video berupa video blog berfokus pada diri vlogger sendiri. Hal tersebut ditunjukkan dari banyaknya