BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahan bakar minyak merupakan kebutuhan dasar dalam industri di seluruh dunia, tetapi bahan bakar minyak merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Kebutuhan bahan bakar minyak baik dalam bidang industri maupun transportasi semakin hari semakin meningkat karena mesin-mesin tersebut membutuhkan bahan bakar minyak. Suatu saat cadangan sumber daya alam yang berupa minyak akan habis karena dikonsumsi secara terus menerus. Krisis bahan bakar minyak menuntut adanya upaya untuk mencari alternatif bahan bakar cair lain (Ramelan, 2005).
Hal inilah yang menyebabkan adanya kebutuhan suatu energi alternatif pengembangan bahan bakar nonfosil atau dikenal dengan biofuel, yang terbarukan dan ramah lingkungan, sehingga kebutuhan energi senantiasa terpenuhi dan tidak menghasilkan efek samping terhadap lingkungan.
Salah satu bentuk dari energi terbarukan adalah energi biomassa. Energi biomassa berasal dari bahan organik dan sangat beragam jenisnya (Gusmarwani, 2009). Sumber energi biomassa dapat berasal dari tanaman perkebunan atau pertanian, hutan, atau bahkan limbah, baik limbah domestik maupun limbah pertanian. Hasil konversi biomassa ini dapat berupa biogas, bioetanol, biodiesel, arang dan sebagainya. Bioetanol dan biodiesel dalam jangka panjang diharapkan dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar minyak (Megawati, 2007).
Bioetanol adalah etanol yang dihasilkan dari fermentasi biomassa dengan bantuan mikroorganisme (Hikmiyati dan Yanie, 2008). Hampir 93% produksi bioetanol di dunia diproduksi secara fermentasi. Bioetanol merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang mempunyai kelebihan dibandingkan BBM.
1.2 Permasalahan
2
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini antara lain: a. Bagaimanakah proses pretreatment yang optimum terhadap sampah organik dalam memecah pati, selulosa, hemiselulosa dan lignin.
b. Bagaimanakah proses hidrolisis yang lebih baik dalam menghasilkan glukosa.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
a. Produk utama yang digunakan adalah sampah organik yang mengandung selulosa atau pati
b. Bakteri yang digunakan adalah Lactobacillus plantarum
1.4 Tujuan
Tujuan dalam penelitian ini antara lain:
a. Mempelajari proses pretreatment kulit singkong yang optimum dalam memecah pati, selulosa, hemiselulosa dan lignin.
b. Mempelajari proses hidrolisis yang lebih baik dalam menghasilkan glukosa
1.5 Manfaat
Manfaat yang didapatkan dalam penelitian ini adalah: a. Mempelajari proses pretreatment kulit singkong yang
optimum dalam memecah pati, selulosa, hemiselulosa dan lignin.