• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES PEMBUATAN SABUN DARI MINYAK KELAP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROSES PEMBUATAN SABUN DARI MINYAK KELAP"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES PEMBUATAN SABUN DARI MINYAK KELAPA

Hemat, Murah, Pembuatan Sabun Minyak Kelapa, Sederhana, Terapan Teknologi Tepat Guna, TTG

Sekilas Tentang Sabun

Ilustrasi Macam-Macam Sabun

Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Sabun biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebut batang karena sejarah dan bentuk umumnya. Penggunaan sabun cair juga telah telah meluas, terutama pada sarana-sarana publik. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih. Di negara berkembang, deterjen sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu mencuci atau membersihkan.

Banyak sabun merupakan campuran garam natrium atau kalium dari asam lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali (seperti natrium atau kalium hidroksida) pada suhu 80–100 °C melalui suatu proses yang dikenal dengan saponifikasi. Lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Secara tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari pembakaran tumbuhan, atau dari arang kayu. Sabun dapat dibuat pula dari minyak tumbuhan, seperti minyak kelapa Sumber : ( id.wikipedia.org/wiki/Sabun)

Proses Pembuatan Sabun Minyak Kelapa

Komposisi bahan baku dasar membuat sabun transparan :

 Asam stearat 700 gram,

(2)

 NaOH 30 % 2,03 kg,

 Cetakan persegi 4 buah ukuran (25x17x5 cm)

Proses atau Cara Membuat Sabun :

 Asam stearat kita cairkan pada suhu 60 oC selama 15 menit. Lalu tambahkan minyak kelapa dan aduklah hingga merata.

 Ketika suhu sudah mencapai 70-80 oC tambahkan NaOH dan aduk selama 2-4 menit hingga terbentuk sabun.

 Tambahkan Gliserin, gula pasir, asam sitrat, etanol, Coco-DEA, NaCl, dan air. Teruskan mengaduk selama 7-10 menit hingga campuran menjadi homogen.

 Tuangkan campuran ke dalam cetakan dan diamkan selama 24 jam hingga sabun mengeras.

 Keluarkan sabun transparan dasar yang telah mengeras dari cetakan dan simpan dalam kardus.

Langkah selanjutnya adalah membuat sabun transparan misalnya sabun aneka bentuk yang menggunakan sabun dasar ditambahkan pewarna dan pewangi pada suhu 40 oC

AB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sabun

Sabun adalah senyawa kimia yang dihasilkan dari reaksi lemak atau minyak dengan Alkali. Sabun juga merupakan garam-garam Monofalen dari Asam Karboksilat dengan rumus umumnya RCOOM, R adalah rantai lurus (alifatik) panjang dengan jumlah atom C bervariasi, yaitu antara C12-C18 dan M adalah kation dari kelompok

alkali atau Ion Ammonium.

Pembuatan sabun melibatkan teknologi kimia yang dapat mengontrol sifat fisika alami yang terdapat pada sabun. Saponifikasi pada minyak dilihat dari beberapa perubahan fasa untuk menghilangkan impurity (zat pengganggu) dan uap air serta dilihat dengan recovery gliserin sebagai produk samping dari reaksi saponifikasi. Sabun murni terdiri dari 95% sabun aktif dan sisanya air, gliserin, garam dan

(3)

Perubahan lemak hewan (misalnya lemak kambing, Tallow) menjadi sabun menurut cara kuno adalah dengan cara memanaskan dengan abu kayu (bersifat basa), hal ini telah dilakukan sejak 2300 tahun yang lalu oleh bangsa Romawi kuno

.3 Sifat-Sifat Sabun Sifat – sifat sabun yaitu :

a. Sabun bersifat basa. Sabun adalah garam alkali dari asam lemak suku tinggi sehingga akan dihidrolisis parsial oleh air. Karena itu larutan sabun dalam air bersifat basa.

CH3(CH2)16COONa + H2O → CH3(CH2)16COOH + NaOH

b. Sabun menghasilkan buih atau busa. Jika larutan sabun dalam air diaduk maka akan menghasilkan buih, peristiwa ini tidak akan terjadi pada air sadah. Dalam hal ini sabun dapat menghasilkan buih setelah garam-garam Mg atau Ca dalam air mengendap.

CH3(CH2)16COONa + CaSO4 →Na2SO4 + Ca(CH3(CH2)16COO)2

c. Sabun mempunyai sifat membersihkan. Sifat ini disebabkan proses kimia koloid, sabun (garam natrium dari asam lemak) digunakan untuk mencuci kotoran yang bersifat polar maupun non polar, karena sabun mempunyai gugus polar dan non polar. Molekul sabun mempunyai rantai hydrogen CH3(CH2)16 yang bertindak sebagai ekor yang bersifat hidrofobik (tidak suka air) dan larut dalam zat organic sedangkan COONa+ sebagai kepala yang bersifat hidrofilik (suka air) dan larut dalam air.

Non polar : CH3(CH2)16 Polar : COONa+

(larut dalam miyak, hidrofobik, (larut dalam air, hidrofilik, memisahkan kotoran non polar) memisahkan kotoran polar)

Molekul-molekul sabun terdiri dari rantai hidrokarbon yang panjang dengan satu gugus ionik yang sangat polar pada salah satu ujungnya. Ujung ini bersifat

Referensi

Dokumen terkait

tersebut penulis tertarik untuk meneliti pengaruh dari fitur produk, brand. association dan brand loyalty terhadap keputusan pembelian

Tabel 2. Makin rendah tingkat suku bunga pinjaman bank maka semakin baik nilai NPV proyek. Seringkali usaha kehutanan yang berjangka waktu panjang kurang menarik bagi

Berdasarkan pada pengertian diatas, terminal penumpang pelabuhan kapal pesiar merupakan bangunan yang digunakan sebagai masuk keluarnya penumpang kapal pesiar dan

27 Menghitung sendiri besar pajak terutang akan meningkatkan kepercayaan saya dalam

Perawat professional tentu saja memahami kode etik atau aturan yang harus dilakukan, sehingga dalam melakukan suatu tindakan keperawatan mampu berpikir kritis

Rujukan iu hamil dan neonatus yang eresiko tinggi merupakan komponen Rujukan iu hamil dan neonatus yang eresiko tinggi merupakan komponen yang penting dalam sistem

Kelompok eksperimen merupakan kelompok yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Problem Solving dan Discovery Learning,

Secara yuridis lembaga ombudsman tidak , mempunyai wewenang kekuasaan, namun dengan keritikan, teguran dan publisitas, maka diharapkan dapat mempengaruhi pemerintah dalam