• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA GELOMBANG EKSTRIM DI PERAIRAN PELABUHAN BELAWAN TUGAS AKHIR - Analisa Gelombang Ekstrim Di Perairan Pelabuhan Belawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISA GELOMBANG EKSTRIM DI PERAIRAN PELABUHAN BELAWAN TUGAS AKHIR - Analisa Gelombang Ekstrim Di Perairan Pelabuhan Belawan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA GELOMBANG EKSTRIM DI PERAIRAN

PELABUHAN BELAWAN

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi syarat penyelesaian pendidikan sarjana teknik sipil

090404007

MUHAMMAD RIZKI

BIDANG STUDI TEKNIK SUMBER DAYA AIR

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

ABSTRAK

Pelabuhan Belawan merupakan pelabuhan terbesar ketiga di Indonesia yang mana

menjadi salah satu pintu masuk bagi kota Medan khususnya dan Sumatera Utara umumnya

melalui jalur laut. Seiring dengan perkembangan waktu, informasi dari berbagai media

diketahui bahwa pada bulan-bulan tertentu terjadi gelombang tinggi yang sangat

mempengaruhi beragam kegiatan di laut. Sering terjadinya gelombang tinggi di beberapa

wilayah dapat mengganggu kelancaran transportasi laut antar pulau maupun antar Negara dan

terganggu nya berbagai aktifitas karena terlambatnya suplai bahan konstruksi. Tujuan

Penelitian ini adalah untuk mendapatkan arah dan kecepatan angin dominan yang

membangkitkan gelombang, khususnya mengevaluasi secara spasial maupun temporal,

frekuensi tinggi gelombang 2m atau lebih (gelombang berbahaya bagi pelayaran) pada

masing-masing bulan pada tahun 2002 sampai tahun 2012.

Tahapan-tahapan dalam penyelesaian tugas akhir ini yaitu terlebih dahulu

mengumpulkan data yang dibutuhkan baik primer maupun sekunder. Setelah data-data didapat

kemudian dilakukan analisa angin, fetch efektif, dan gelombang maksimum yang terjadi di

perairan Pelabuhan Belawan.

Berdasarkan hasil perhitungan didapat bahwa arah angin dominan berasal dari arah

timur laut yaitu sebesar 22,73%. Panjang fetch efektif terpanjang yaitu dari arah utara sejauh

608,87 km. Berdasarkan hasil analisa hindcasting, gelombang tertinggi terjadi di ketinggian

3,8 m serta gelombang terendah terjadi di ketinggian 1,2 m. Berdasarkan hasil analisa data

angin maksimum (kecepatan dan arah), gelombang tertinggi terjadi pada saat bulan

juni 2008, sedangkan gelombang terendah terjadi pada saat bulan Juni, September, dan

Oktober 2012.

Dari Penelitian ini disimpulkan bahwa Pelabuhan Belawan masih tergolong aman dari

frekuensi gelombang tinggi yang berbahaya bagi alur pelayaran, sehingga Pelabuhan Belawan

sampai saat ini masih belum memerlukan breakwater. Kemudian Untuk mendapatkan hasil

analisa yang lebih baik diperlukan suatu studi yang lebih lanjut terhadap gelombang

yang didukung oleh data lapangan yang lebih lengkap dan dalam jangka waktu yang

cukup lama, sehingga nantinya dapat berguna dalam merencanakan dan memilih laout

bagi pengembangan Pelabuhan Belawan ke depannya, agar dapat memberikan

kemudahan bagi alur pelayaran.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang

telah diberikan kepada saya sehingga laporan Tugas akhir ini yang berjudul “ANALISA

GELOMBANG EKSTRIM DI PERAIRAN PELABUHAN BELAWAN” dapat

diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini tidak terlepas dari bimbingan,

dukungan dan bantuan dari semua pihak. Penulis hanya dapat mengucapkan terima kasih atas

segala jerih payah, motivasi dan doa yang diberikan hingga penulis dapat menyelesaikan studi di

Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, terutama kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Ahmad Perwira Mulia Tarigan, M.Sc selaku Dosen Pembimbing yang

berperan penting sebagai orang tua bagi penulis yang telah berkenan meluangkan waktu,

tenaga dan pikiran untuk membantu, membimbing dan mengarahkan penulis hingga

selesainya tugas akhir ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan, selaku Ketua Departemen Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syahrizal ST,MT, selaku Sekretaris Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Ivan Indrawan, ST.MT dan Bapak Ir.Alferido Malik, selaku Dosen

Pembanding/Penguji yang telah memberikan masukan dan kritikan yang membangun

(4)

5. Khususnya untuk kedua orang tua saya, Ayahanda M. Syafe’i Nasution dan Ibunda Almh.

Nadra Datuk Puteh tercinta yang telah sabar mendidik, membimbing, membesarkan, dan

selalu senantiasa memberikan dukungan dan doa kepada saya.

6. Buat abang-abang serta kakak ipar saya : Alm. Ari Rifki, Adi Ricky, ST.MT; Arina Dayani

Azy, Amd; Ade Fitriadi, SP.MP; Amy Fikri, SE; dan Muhadi Saputra yang telah

memberikan dukungan dan doa kepada saya.

7. Buat Pakde, Bukde, Bg Ipan, Kak Eli, Teguh, Puput, serta family yang ada di Medan.

8. Bapak/Ibu staf pengajar serta pegawai Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara.

9. Teman-teman sipil’09 yang baik: Sri Wahyuni Sebayang, Atina Rezki, Merni Damalia,

Hannawiyah Harahap.

10.Teman-teman seperjuangan Sipil’09: Dicky, Deni, Feri, Juned, Septian, Bulloh, Aprik,

Prima, Kiut, Andy, Kirun, Aul, Agus, Irwan, Lanacing, Rahman, Azam, Reza, Ryan,

Topek, Gunawan, Alfian, Ozan dll yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih

kepada semuanya telah menjadi bagian hidup yang sangat berarti bagi penulis.

11.Adik-adik stambuk’12 .

12.Abang/ Kakak pegawai Jurusan kak Lince, bang Zul, bang Edi, bang Amin, kak Dina.

Semoga Allah SWT membalas dan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita

semua, dan atas dukungan yang telah diberikan penulis ucapkan terima kasih. Akhirnya, semoga

tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juni 2014

Hormat Saya

(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...

i

KATA PENGANTAR ...

ii

DAFTAR ISI ...

iv

DAFTAR GAMBAR ...

vii

DAFTAR TABEL ...

ix

DAFTAR SIMBOL ...

x

BAB I PENDAHULUAN ...

1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Pembatasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan Penilitian ... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 3

1.6 Metodologi Penelitian ... 4

1.7 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...

7

2.1 Pantai...

7

2.2 Gelombang ... 9

2.2.1 Teori Gelombang Amplitudo Kecil (Airy) ... 10

(6)

2.2.3 Teori Gelombang Stokes ... 13

2.2.4 Teori Gelombang Knoidal ... 13

2.2.5 Statistika Gelombang ... 15

2.2.6 Gelombang Representatif ... 15

2.2.7 Perkiraan gelombang dengan kala ulang (Analisis Frekuensi) ... 17

2.3 Deformasi Gelombang ... 20

2.3.1 Refraksi dan wave shoaling ... 20

2.3.2 Difraksi Gelombang ... 22

2.3.3 Refleksi Gelombang ... 24

2.3.4 Gelombang Pecah ... 25

2.4 Fluktuasi Muka Air Laut ... 28

2.4.1 Wave Set Up (Kenaikan Muka Air Karena Gelombang) ... 28

2.4.2 Wind Set Up (Kenaikan Muka Air Karena Angin) ... 29

2.4.3 Pasang Surut... 30

2.4.4 Design Water Level ... 31

2.5 Angin ... 32

2.5.1 Data Angin ... 33

2.5.2 Konversi Kecepatan Angin ... 34

2.5.3 Fetch ... 35

(7)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...

40

3.1 Persiapan Penelitian ... 40

3.2 Identifikasi Masalah ... 40

3.3 Pengumpulan Data ... 41

3.4 Analisis Data ... 41

3.5 Kondisi Klimatologi ... 44

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA ...

46

4.1 Analisa Hidro-oceanografi ... 46

4.1.1 Angin... 46

4.2 Panjang Fetch Efektif ... 48

4.3 Peramalan Gelombang akibat Angin ... 49

4.3.1 Tinggi dan Periode Gelombang di Laut Dalam ... 51

4.3.2 Periode Ulang Gelombang ... 61

4.3.2.1 Metode Gumbell ... 61

4.3.2.2 Metode Weibull ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...

79

5.1 Kesimpulan ... 79

5.2 Saran ... 80

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagram Alir Metode Penelitian……….5

Gambar 2.1 Definisi dan batasan pantai (Triatmodjo, 1999)……….7

Gambar 2.2 Definisi dan karakteristik gelombang di daerah pantai (Triatmodjo, 1999)………...8

Gambar 2.3 Gelombang Knoidal (Triatmodjo, 1999)………...14

Gambar 2.4 Pencatatan gelombang di suatu tempat (Triatmodjo,1999)………..15

Gambar 2.5 Difraksi gelombang dibelakang rintangan (Triatmodjo,1999)……….23

Gambar 2.6 Penentuan tinggi gelombang pecah (Goda,1970 dalam CERC,1984)……….27

Gambar 2.7 Penentuan kedalaman gelombang pecah (CERC,1984)………..27

Gambar 2.8 wave set up dan wave set down (Triatmodjo,1999)………....28

Gambar 2.9 Muka air Laut karena badai (Triatmodjo,1999)………...29

Gambar 2.10 Elevasi muka air laut rencana tanpa tsunami (Triatmodjo, 1999)……….32

Gambar 2.11 Contoh mawar angin (windrose)………...33

Gambar 2.12 Grafik hubungan antara kecepatan angin di laut dan di darat. (CERC 1984)………34

Gambar 2.13 Fetch (Triatmodjo, 1999)………36

Gambar 2.14 Grafik peramalan gelombang (CERC,1984)………..37

Gambar 2.15 Flow chart dan rumus peramalan gelombang………38

Gambar 3.1. Diagram Lengkap Metodologi Penelitian………..43

Gambar 4.1 Windrose Tahun 2002-2012………47

Gambar 4.2 Grafik Hubungan antara Kecepatan Angin di darat dan di Laut ………..50

(9)

Gambar 4.4 Grafik bulanan gelombang maksimum pada tahun 2003………55

Gambar 4.5 Grafik bulanan gelombang maksimum pada tahun 2004………56

Gambar 4.6 Grafik bulanan gelombang maksimum pada tahun 2005………...56

Gambar 4.7 Grafik bulanan gelombang maksimum pada tahun 2006………...57

Gambar 4.8 Grafik bulanan gelombang maksimum pada tahun 2007………...57

Gambar 4.9 Grafik bulanan gelombang maksimum pada tahun 2008………...58

Gambar 4.10 Grafik bulanan gelombang maksimum pada tahun 2009……….58

Gambar 4.11 Grafik bulanan gelombang maksimum pada tahun 2010………..59

Gambar 4.12 Grafik bulanan gelombang maksimum pada tahun 2011………..59

Gambar 4.13 Grafik bulanan gelombang maksimum pada tahun 2012………..60

Gambar 4.14 Frekuensi Gelombang maksimum di Belawan dalam 11 tahun ………...60

Gambar 4.15 Distribusi Normal………..74

Gambar 4.16 Distribusi Log Normal………...75

Gambar 4.17 Distribusi Gumbel……….…….…76

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 2 Koefisien difraksi gelombang (Triatmodjo, 1999)………...24

Tabel 2.3 Koefisien refleksi (Triatmodjo,1999)………25

Tabel 3.1. Data angin maksimum tahunan di perairan Belawan………..45

Tabel 4.1 Persentase Kejadian Angin Maksimum Tahun 2002-2012……….….46

Tabel 4.2 Perhitungan Panjang Fetch Efektif………..48

Tabel 4.3 Gelombang maksimum tahunan di perairan Belawan (2002 – 2007)………..53

Tabel 4.4 Gelombang maksimum tahunan di perairan Belawan (2008 – 2012)………..54

Tabel 4.5 Hitungan Gelombang Dengan Periode Ulang (Metode Gumbel)……….62

Tabel 4.6 Gelombang Dengan Periode Ulang Tertentu (Gumbel)………...64

Tabel 4.7 Koefisien Untuk Menghitung Standar Deviasi (Triatmodjo, 1999)………66

Tabel 4.8 Hitungan Gelombang Dengan Periode Ulang (Metode Weibull)………68

Tabel 4.9 Gelombang Dengan Periode Ulang Tertentu (Metode Weibull)……….70

Tabel 4.10 Batas ambang Ketinggian Gelombang di Belawan……….…..72

Tabel 4.11 Analisis Data dengan Ketinggian Ht = 1.5 m………73

(11)

DAFTAR SIMBOL

a = ampitudo gelombang

C = kecepatan rambat gelombang (cm/detik)

d = kedalaman laut (m)

F = fetch efektif

H = tinggi gelombang (m)

H0 = tinggi gelombang laut dalam

K = angka gelombang

L = panjang gelombang (m)

T = periode gelombang (detik)

T0 = periode gelombang laut dalam

U = kecepatan angin

UA = faktor tegangan angin

Us = kecepatan angin diukur dengan kapal

σ = frekuensi gelombang

Hmo = Wave Height ( tinggi gelombang signifikan ) adalah tinggi rerata dari 33% nilai

tertinggi gelombang yang terjadi (meter)

Tmo = Wave Period ( Periode Gelombang ) dalam detik

Feff = Efective fetch length ( panjang fetch efektif ) dalam Km

Ua = Wind Stres Factor ( Modified Wind Speed ) faktor tegangan angin (m/s)

(12)

g = percepatan gravitasi (m/det2)

η = elevasi muka air laut, dari SWL (m)

ρ = rapat massa air (t/m3)

θ = potensial kecepatan

Ĥ = tinggi gelombang dengan nilai tertentu (m)

A = parameter skala

B = parameter lokasi

Ĥsm = tinggi gelombang urutan ke m (m)

Hsr = tinggi gelombang signifikan dengan kala ulang Tr

Tr = kala ulang (tahun)

K = panjang data (tahun)

L = rerata jumlah kejadian per tahun

Kr = koefisien refraksi

α = sudut antara garis puncak gelombang dan garis kontur dasar laut di titik yang

ditinjau.(o)

α0 = sudut antara puncak gelombang di laut dalam dan garis pantai

C = kecepatan rambat gelombang (m/d)

C0 = kecepatan rambat gelombang di laut dalam (m/d)

Δh = kenaikan elevasi muka air karena badai (m)

i = kemiringan muka air

c = konstanta (3,5x10-6)

Referensi

Dokumen terkait

Rencananya legislator daerah ini akan mengusulkan anggaran untuk insentif untuk guru ngaji yang ada di pemukiman-pemukiman warga.. “Honor tersebut sebesar Rp4,5

UNMIR MISIJA Ko so razmere na območju Ruande postajale vedno bolj nestabilne ter se je povečevalo število poročil o kršitvah človekovih pravic in vedno bolj pogostih pokolih

Wawancara terstruktur di gunakan sebagai teknik pengumpulan data, ketika Penulis atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan di

Pengetahuan yang diinginkan adalah penetahua yang benar.Pengetahuan yang benar ini.. dapat diperoleh baik dengan pendekatan non ilmiah maupun

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: pengaruh metode pembelajaran eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi belajar, pengaruh kemampuan menggunakan alat

Setelah membahas semiprima di aljabar lintasan KE , akan dibandingkan sifat semiprima di aljabar lintasan dengan aljabar lintasan Leavitt sebagai berikut: Akan

3) Kanthi teteken sih katresnan, pepayung budi rahayu, sinawung raos sèwu agunging aksama, déné kula marak mangarsa, hang- gempil kamardikan Panjenengan ingkang katembèn

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat rata-rata skor yang diperoleh sebesar 111,6 termasuk dalam kategori “baik” karena berada pada rentang antara 102,1-126,0 menunjukan