Kebijakan pangan,
kemiskinan, dan
urbanisasi/migrasi
Mimpi Buruk
Indonesia:
Laju Jumlah
Penduduk
•
Jumlah penduduk yang terus meningkat
248.818,1 ribu (2013), dengan laju
pertumbuhan 1,42%/tahun semakin
banyak mulut yang perlu diberi makan
mendorong pemerintah untuk membuka
seluas-luasnya lahan pertanian dan
perkebunan
•
Agar mencapai hasil optimal, maka
pertanian dan perkebunan menjadi titik poin
utama
Revolusi Hijau
•
Karena model pertanian tradisional tidak
mampu mencukupi kebutuhan pangan,
maka mekanisasi pertanian menjadi
sangat krusial.
•
Revolusi hijau menjadi ‘’solusi’’ untuk
menyelesaikan masalah pertanian
•
Norman Borlaug, atas bantuan Ford dan
Gerakan Bimas
•
Dalam konteks Indonesia, revolusi hijau
menjelma menjadi Gerakan Bina
Masyarakat (Bimas) untuk mencapai
swasembada beras
•
Mitos beras beras adalah komoditas
strategis (secara sosial, ekonomi, dan
politik)
•
Gerakan Bimas berintikan tiga hal: (1)
Panca/Sapta
usaha tani
•
Intensifikasi pertanian Panca Usaha Tani:
(1) Penggunaan bibit unggul, (2)
penyempurnaan cara bercocok tanam, (3)
pengairan dan drainase, (4) penggunaan
pupuk, utamanya pupuk buatan, secara
‘seimbang’ dan ‘tepat waktu’, dan (5)
pemberantasan hama dan penyakit
•
Sapta Usaha Tani : (6) pascapanen, (7)
Revolusi Hijau
Indonesia
•
Empat pilar revolusi hijau di Indonesia: (1)
penyediaan air melalui irigasi, (2)
pemakaian pupuk kimia secara optimal,
(3) penerapan pestisida untuk
memberantas hama, dan (4) penggunaan
bibit unggul (VUTW: Varietas Unggul Tahan
Wereng)
•
Panen 3 kali setahun = swasembada beras
Sengkarut Lahan
• Mengulang swasembada, mimpi di siang bolong?
• Lahan pertanian yang semakin menyusut alih
fungsi lahan menjadi area permukiman penduduk.
• Penyusutan lahan mencapai 100.000/hektar
pertahun, sedangkan pencetakan sawah baru hanya mencapai 40.000/hektar pertahun
• Pembukaan lahan baru di wilayah hutan melalui
project MP3EI tidak menyelesaikan masalah,
Efek Samping Revolusi
Hijau
• Penanaman padi secara maraton menjadikan
‘’tanah jenuh’’ hilangnya sistem tumpang sari Penggunaan pupuk kimia justru mendorong
semakin banyak hama menyerang.
• Ilusi penambahan area persawahan.
• Desa kehilangan potensi ekonomi banyak
pengangguran
• Revolusi hijau mendorong perempuan kehilangan
Involusi
Pertanian
• Involusi pertanian: jumlah penggarap yang
semakin banyak, area lahan pertanian yang tetap bahkan semakin mengecil, ketergantungan pada bibit dan pupuk.
• Involusi yang semakin parah: pemelaratan yang
semakin merata
• Sawah tidak lagi menjanjikan untuk digarap
• Hilangnya lapangan pekerjaan di persawahan
Gagal Paham
Kemiskinan
• Kemiskinan hanya dilihat dari nilai konsumsi
seseorang (BPS)
• ‘’kemiskinan kultural’’ sebagai kambing hitam
• Kemiskinan struktural, bahwa kemiskinan di
pedesaan adalah upaya sistematis pemiskinan bukan kemiskinan
• Pilihan apa yang tersedia bagi orang desa? laju
Menyoal
Urbanisasi/Migrasi
• Urbanisasi/migrasi seringkali dilihat karena ‘faktor
penarik’ mitos ada gula, ada semut
• Urbanisasi/migrasi yang terjadi di era 70an
adalah efek dari mekanisasi pertanian
pengangguran tinggi di desa mendorong mereka ke kota atau ke luar negeri (utamanya Timur
Tengah).
• 2 aspek utama urbanisasi/migrasi dari desa: (1)
perubahan struktur umur penduduk, (2) peningkatan partisipasi angkatan kerja perempuan
• Persoalan tenaga kerja tidak terlatih masuk ke