• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respons Pemberian Pupuk Organik Cair dan NPK Pada Tanaman Biwa ( Eriobotrya japonica Lindl.) di Main Nursery

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Respons Pemberian Pupuk Organik Cair dan NPK Pada Tanaman Biwa ( Eriobotrya japonica Lindl.) di Main Nursery"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman

Menurut Morton (1987) klasifikasi tanaman biwa adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae, Divisi : Spermatophyta, Kelas : Dicotiledoneae, Ordo : Rocales, Famili : Rocaceae, Genus : Eriobtrya, Species : Eriobotrya japonica Lindl.

Biwa merupakan tanaman berkayu, berukuran sedang sampai tinggi. Dari hasil eksplorasi, tinggi tanaman biwa dapat mencapai (2,5 – 8) m tergantung dari bentuk pohon dan umur tanamannya. Dari hasil eksplorasi dan karakterisasi plasma nutfah tanaman biwa tahun 2003-2004, tinggi tanaman biwa mencapai (4-7) m tergantung juga pada bentuk pohon dan umur tanamannya (Bangun et al., tidak dipublikasikan). Kanopinya rapat, berbentuk menyebar/berbentuk payung dan ada yang berbentuk tegak, lebarnya mencapai (3 – 6) m, dan berdaun hijau.

Batang dan daunnya bertekstur kasar, dengan lingkar batang mencapai (39,0 – 91,5) cm tergantung pada umur tanaman (Karsinah, dkk, 2008).

Daun biwa berbentuk lanset, dengan panjang 9-25 cm, lebar 4-6 cm, berwarna hijau tua, mengkilat pada permukaan bagian atas, bagian bawah agak putih berbulu seperti karat, tebal dan kaku dengan susunan tulang daun menyirip.

Pada beberapa kultival umumnya berdaun sempit dan yang lain lebar (Bangun, dkk, 2004).

Bunga biwa berbentuk malai, terbentuk pada ujung ranting, jumlah bunga

(2)

Buah biwa termasuk dalam kluster, berbentuk oval, bulat atau lonjong. Kulit buah berwarna kuning atau orange dan permukaan kulit buah berbulu. Daging buah mengandung banyak air, beraroma kuat, berwarna kuning atau orange, rasanya manis, agak asam atau asam tergantung pada kultivarnya. Tiap

buah berisi 1-7 biji dengan bobot (0,24 – 1,96) g berwarna coklat (Bangun, dkk, 2004).

Syarat Tumbuh

Syarat tumbuh yang dikehendaki tanaman biwa meliputi iklim dan tanah. Iklim mencakup beberapa hal diantaranya adalah suhu, ketinggian tempat, kecepatan angin dan lain-lain. Tanah meliputi pH, kesuburan, drainase, tekstur dan sebagainya.

Iklim

Di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara, biwa tumbuh di dataran tinggi basah dengan ketinggian tempat > 900 m dpl. Di negara Subtropik (Cina), biwa tumbuh pada ketinggian 914-2100 m dpl. Di india, biwa tumbuh diketinggian > 1500 m dpl., sedangkan di Guatemala, biwa tumbuh dan berbuah dengan baik pada ketinggian antara 900 – 1200 m dpl (Karsinah, dkk, 2008).

Tanaman biwa dapat tumbuh dengan baik pada suhu rata-rata > 150C, dan masih toleran terhadap suhu yang rendah sampai -11,110C. Di Jepang, suhu yang mematikan kuncup bunga adalah 70C, untuk bunga yang masak adalah – 30C. Pada suhu -3,890C biji mati yang disebabkan gugur buah (Bangun, dkk, 2004).

(3)

basah yang berlebihan, tanaman tumbuh sebagai ornamental tetapi tidak berbuah (Karsinah, dkk, 2008).

Tanah

Tanaman Biwa tumbuh dengan baik pada tanah yang kesuburannya sedang mulai dari tanah lempung berpasir ringan sampai tanah liat berat dan batu berkapur sedang, tetapi memerlukan drainase yang baik. pH tanah yang sesuai untuk tanaman biwa adalah 4-7 (Bangun, dkk, 2004).

Sifat fisik tanah meliputi: tekstur, struktur, air dan udara di dalam tanah. Kebutuhan tanah untuk tanaman biwa berbeda‐beda, menurut keadaan dari mana asal tanaman itu. Pada umumnya tanaman biwa menghendaki tanah yang lapisan atasnya dalam, gembur, subur, banyak mengandung humus, dan permeable, atau dengan kata lain tekstur tanah harus baik (Sembiring, 2009).

Tanah yang tekstur/strukturnya baik adalah tanah yang berasal dari abu gubung berapi atau yang cukup mengandung pasir. Tanah yang demikian pergiliran udara dan air di dalam tanah berjalan dengan baik. Tanah tidak menghendaki air tanah yang dangkal, karena dapat membusukkan perakaran, sekurang‐kurangnya kedalaman air tanah 3 meter dari permukaannya. Akar tanaman biwa membutuhkan oksigen yang tinggi, yang berarti tanah yang drainasenya kurang baik dan tanah liat berat adalah tidak cocok. Sebab tanah itu

sulit ditembus akar, peredaran air dan udara pun menjadi kurang baik (Bangun, dkk, 2004).

Pupuk Organik Cair

(4)

dalam produksi pertanian, sehingga dalam rekomendasi pemupukan harus didasarkan atas kebutuhan tanaman dan ketersediaannya di dalam tanah. Kebutuhan hara tanaman tercermin dari hara yang terkandung pada bagian tanaman seperti akar, batang, daun, dan buah (Silalahi, dkk, 2010).

Dibandingkan pupuk organik padat, pupuk organik cair masih sedikit terdapat dipasaran. Menurut Simamora, dkk (2005), pupuk organik cair adalah pupuk yang berasal dari hewan atau tumbuhan sudah mengalami fermentasi dan kandungan bahan kimia di dalamnya maksimum 5%. Selanjutnya, Hadisuwitu (2007) mengatakan bahwa, pupuk organik cair merupakan larutan dari pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan,

dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur (Sundari, dkk, 2012).

Selain nutriens kita juga sekaligus menyerap mikroorganisme, bakteri, fungi, protozoa, dan nematodoa dari pupuk organik cair. Pada dasarnya limbah dari bahan organik dimanfaatkan menjadi pupuk, limbah cair banyak mengandung unsur hara N, P, dan K. Penggunaan pupuk cair dapat membantu memperbaiki struktur dan kualitas tanah (Erliza, 2011).

(5)

(1) dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil akar pada tanaman leguminosae sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan penyerapan nitrogen dari udara, (2) dapat meningkatkan vigor tanaman sehingga tanaman menjadi kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan, cekaman cuaca dan serangan patogen penyebab penyakit, (3) merangsang pertumbuhan cabang produksi, (4) meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah, (5) mengurangi gugurnya daun, bunga dan bakal buah (Amilia, 2011).

Penggunaan pupuk organik mampu menjadi solusi dalam mengurangi aplikasi pupuk anorganik yang berlebihan. Adanya bahan organik yang mampu memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi tanah. Perbaikan terhadap sifat fisik yaitu menggemburkan tanah, memperbaiki aerasi dan drainase, meningkatkan ikatan antar partikel, meningkatkan kapasitas menahan air, mencegah erosi dan longsor, dan merevitalisasi daya olah tanah. Fungsi pupuk organik terhadap sifat kimia yaitu meningkatkan kapasitas tukar kation, meningkatkan ketersediaan unsur hara, dan meningkatkan proses pelapukan bahan mineral. Adapun terhadap sifat biologi yaitu menjadikan sumber makanan bagi mikroorganisme tanah seperti fungi, bakteri, serta mikroorganisme menguntungkan lainnya, sehingga perkembangannya menjadi lebih cepat (Hadisuwito, 2008).

(6)

Pemberian pupuk organik cair harus memperhatikan konsentrasi atau dosis yang diaplikasikan terhadap tanaman. Berdasarkan beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair melalui daun memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman yang lebih baik daripada pemberian melalui tanah. Semakin tinggi dosis pupuk yang diberikan maka kandungan unsur hara yang diterima oleh tanaman akan semakin tinggi, begitu pula dengan semakin seringnya frekuensi aplikasi pupuk daun yang dilakukan pada tanaman, maka kandungan unsur hara juga semakin tinggi. Namun, pemberian dengan dosis yang berlebihan justru akan mengakibatkan timbulnya gejala kelayuan pada tanaman Oleh karena itu, pemilihan dosis yang tepat perlu diketahui oleh para peneliti maupun petani dan hal ini dapat diperoleh melalui pengujian-pengujian di lapangan (Putri, 2011).

Pupuk NPK

Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik-pabrik dengan kandungan unsur tertentu. Pada umumnya kandungan haranya tinggi dan mudah larut dalam tanah. Pupuk buatan mudah diperoleh sehingga banyak digunakan oleh para petani dibandingkan dengan pupuk organik atau pupuk dari alam. Namun demikian pupuk ini mempunyai kelemahan, misalnya bila tidak dengan perhitungan, dosis pupuk yang berlebihan dapat merusak lingkungan terutama di daerah perakaran tanaman (Damanik dkk, 2011).

(7)

ditambahkan pupuk anorganik dalam pembibitan yang dilakukan untuk mendapatkan bibit yang lebih baik (Jannah,dkk, 2012).

Penggunaan pupuk majemuk dinilai lebih praktis, karena hanya dengan satu kali penebaran, beberapa jenis unsur hara dapat diberikan.contoh pupuk majemuk anatara lain diamonium phosphat yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor, serta pupuk NPK mutiara yang mengandung unsur nitrogen, fosfor, dan kalium (Novizan, 2005).

Dalam pupuk NPK terdapat unsur N, P, dan K. Unsur N merupakan unsur yang cepat kelihatan pengaruhnya terhadap tanaman. Peran utama unsur ini adalah merangsang pertumbuhan vegetatif (batang dan daun), Unsur posfor dalam tanaman berfungsi dalam perkembangan akar halus dan akar rambut, memperkuat batang tanaman. Sementara unsur K Kalium merupakan satu-satunya kation monovalen yang esensial bagi tanaman. Peranan utama kalium dalam tanaman ialah sebagai aktivator berbagai enzim. Dengan adanya kalium yang tersedia dalam tanah menyebabkan ketegaran tanaman terjamin, merangsang pertumbuhan akar, tanaman lebih tahan terhadap hama dan penyakit, dan mampu mengatasi kekurangan air pada tingkat tertentu (Rauf, 2000).

Unsur hara N dapat menyuburkan pertumbuhan daun. Unsur N sering

disebut-sebut sebagi zat lemas yang sangat bermanfaat bagi tanaman. Nitrogen di dalam

tanaman sangat penting untuk pembentukan protein, daun-daunan dan berbagai

senyawa organik lainnya Nitrogen adalah unsur hara yang paling banyak dibutuhkan

tanaman dan mempunyai peranan yang sangat penting untuk pertumbuhaan tanaman.

Waktu pemupukan unsur nitrogen haruslah memperhatikan fase-fase pertumbuhan

(8)

Pupuk NPK adalah suatu jenis pupuk majemuk yang mengandung lebih dari satu unsur hara yang digunakan untuk menambah kesuburan tanah. Pupuk majemuk yang sering digunakan adalah pupuk NPK karena mengandung senyawa ammonium nitrat (NH4NO3), ammonium dihidrogenfosfat (NH4H2PO4), dan kalium klorida (KCl).Kadar unsurhara N, P, dan K dalam pupuk majemuk dinyatakan dengan komposisi angka tertentu.Misalnya pupuk NPK 10-20-15 berarti bahwa dalam pupuk itu terdapat 10% nitrogen, 20% fosfor (sebagai P2O5)dan 15% kalium (sebagai K2O) (Chandra, 2011).

Pembibitan Main Nursery

Pembibitan merupakan cara atau usaha yang dilakukan untuk mengecambahkan bahan tanaman agar menjadi bibit yang bermutu dan berkualitas serta siap untuk ditanam. Pembibitan merupakan awal kegiatan lapang yang harus dimulai setahun sebelum penanaman dimulai Pembibitan bertujuan untuk menghasilkan bibit berkualitas tinggi yang harus tersedia pada saat penyiapan lahan tanam telah selesai. Sasaran akhir dari kegiatan pembibitan adalah menyediakan bibit yang asli dan jagur. Bibit yang asli dan jagur merupakan jaminan untuk memperoleh kebun dengan produktivitas tinggi. Pembibitan merupakan langkah permulaan yang sangat menentukan keberhasilan penanaman di lapangan, sedangkan bibit unggul merupakan modal dasar dari perusahaan untuk mencapai produktivitas dan mutu yang tinggi (Syakir, 2010).

(9)

berukuran kecil kemudian berlanjut kepada main nursery pada polibeg besar sebelum menuju proses penanaman langsung di lapangan. Untuk memperoleh bahan tanaman yang dapat menunjang hasil produksi kelak, perlu dilakukan pengamatan dan perlakuan yang lebih baik pada tahap main nursery karena pada tahap pre nursery, unsur hara maupun bahan makanan lebih banyak berasal dari kotiledon kecambah yang digunakan (Astianto, 2012).

Referensi

Dokumen terkait

sebagai penelitian atau anggapan bahwa cara-cara yang telah ada merupakan cara yang paling baik dan benar.10 Dalam secara singkat pengertian tradisi adalah suatu hal yang sudah

Bagi responden yang menyatakan mempengaruhi dan sangat mempengaruhi adalah kerana melalui poster-poster ini dapat melihat menifesto-manifesto yang dipaparkan di

Penelitian pengaruh ekstrak buah papaya ( Carica papaya L.) terhadap kadar catalase (CAT) dan glutathione (GSH) pada hati tikus jantan yang diinduksi lead acetate

terparasit dan persentase imago yang muncul secara statistik tidak berbeda nyata, karena lama penyimpanan pada suhu rendah sampai 3 jam belum berpengaruh

Dari hasil pengujian didapat bahwa makin banyak jumlah node hidden layer yang digunakan maka akan menghasilkan error yang kecil dalam iterasi yang makin singkat,

Hasil penelitian ini sangat penting artinya bagi pemerintah (pembuat kebijakan pendidikan) dalam memperbaiki karakter guru sehingga memiliki pribadi yang ideal,

Bagian eksplan yang teriniasi kalus menurut Suryowinoto (1987), disebabkan karena sel-sel yang kontak dengan media terdorong menjadi meristematik dan selanjutnya

Penyimpanan kentang selama 4 minggu sebaiknya dilakukan pada suhu kamar karena lebih efisien dan dapat memertahankan susut bobot, kadar air, massa jenis,