• Tidak ada hasil yang ditemukan

7 BAB II PROFIL INSTANSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "7 BAB II PROFIL INSTANSI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

A. Sejarah PT PLN (Persero) Unit Induk pembangunan Jaringan

Sumatera-1

Dengan dikeluarkannya UU No.58 tahun 1958 tentang Nasionalisasi, nama OGEM dinasionalisasikan menjadi perusahaan pada tanggal 31 januari 1958 dengan nama PGLN (Perusahaan Gas dan Listrik Negara), tahun 1959 dirubah menjadi Perum Listrik Negara Distrik Cabang Sumatera Utara yang kemudian dirubah lagi menjadi Exploitasi I tahun 1961 sesuai dengan PP No.67 tahun 1961.

Dengan dikeluarkannya keputusan direksi PLN No. 09/DIR/PLN/1966 kemudian PLN Exploitasi I Sumatera Utara menjadi Exploitasi II dan pada tahun 1966 di Sumatera Utara dibentuk PLN pembangunan yang berada dibawah pengawasan PLN Exploitasi II. Pada tahun 1966 PLN mengalami perubahan lagi dari perusahaan Negara menjadi PERUM sesuai dengan UU No. 9/Tahun 1969.

Perkembangan kelistrikan di Sumatera Utara terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat, hal ini ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah pelanggan, perkembangan fasilitas kelistrikan kemampuan pasokan listrik dan indikasi- indikasi pertumbuhan lainnya.Untuk mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan kelistrikan Sumatera Utara untuk dimasa- masa mendatang serta sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa kelistrikan, maka berdasarkan Keputusan No. 078.K/023/DIR/1996 tanggal 8 Agustus 1966 dibentuk organisasi baru bidang jasa pelayanan kelistrikan yaitu PT PLN(Persero) Unit Induk Pembangunan.

(2)

tahun 1975 dan begitu juga dengan pembangunan dirubah menjadi PLN Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara dan Aceh pada tahun yang sama.

Kemudian pada tahun 1994 terjadi perubahan nama dari Perusahaan Umum Listrik Negara Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara menjadi PT PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan sumatera Utara dan Aceh dengan surat keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 058.K/024/DIR/1994, kemudian 2006 menjadi PT PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit & Jaringan Sumatera Utara, Aceh & Riau berdasarkan keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 032.K/DIR/2006. Kemudian pada akhir 2010 menjadi PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera 1 berdasarkan keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 589.K/DIR/2010.

B. Visi, Misi dan Motto PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan

Jaringan Sumatera-1

1. Visi PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jaringan

Sumatera-1

Visi PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera-1 adalah sebagai berikut:

“Menjadikan Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera-1 sebagai Unit Induk pembangunan terbaik di Indonesia”.

2. Misi PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jaringan

Sumatera -1

Misi PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera-1 adalah sebagai berikut:

(3)

berkualitas dan siap dioperasikan melalui proses pelaksanaan pembangunan yang efisien, tepat waktu dan menghasilkan standar produk/prototipe”.

3. Motto PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jaringan

Sumatera-1:

Motto PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera-1adalah sebagai berikut :

“BMW (Biaya, Mutu, Waktu) yang berati Tepat Biaya, Mutu dan Waktu”.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu gambaran skematis tentang pola interaksi dari hubungan kerja sama orang- orang pada tiap bagian yang terdapat dalam suatu organisasi perusahaan, yaitu mengenai hubungan antara pembagian tugas dan fungsi-fungsi dari pekerjaan yang akan dilakukan serta wewenang yang mengalir dari atasan menuju bawahan dan sebaliknya.

Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melaui kerjasama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

(4)
(5)

semua program pembangunan yang dilaksanakan oleh Unit Induk Pembangunan telah diketahui oleh Direksi, dengan tugas pokok meliputi :

1) Mengembangkan strategi dan kebijakan pokok untuk peingkatan kerja Unit Induk Pembangunan.

2) Memastikan kelancaran koordinasi dan Service Level Agreement (SLA) dengan pihak supervisi kontruksi dan supervisi desain.

3) Menetapkan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) Unit Induk Pembangunan.

4) Mengelola dan mengendalikan kegiatan pembangunan dan bertindak sebagai wakil pemilik (owner).

5) Menetapkan system manajemen kinerja dan system menajemen mutu Unit Induk Pembangunan serta pengendaliannya.

6) Mengembangkan hubungan kerja sama dengan pihak lain untuk kelancaran dan keberhasilan penyelesaian pembangunan.

7) Mengembangkan dan memelihara kompetensi organisasi dan kompetensi anggota organisasi Unit Induk Pembangunan.

8) Menetapkan Laporan Manajemen Unit Induk Pembangunan.

2. Bidang Perencanaan

Bidang Perencanaan bertanggung jawab atas tersedianya perencanaan kerja atas pelaksanaan kegiatan perencanaan umum dan lingkungan hidup serta perencanaan konstruksi pembangunan, penetapan kebijakan manajemen yang strategis dalam rangka pencapaian target kinerja Unit Induk Pembangunan, serta mendukung restrukturisasi organisasi Unit Induk Pembangunan dengan tugas pokok meliputi:

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Unit Induk Pembangunan Tahunan

(6)

c. Menyiapkan analisa dampak lingkungan dan pengelolahan limgkungan hidup serta perijinan yang terkait dengan fasilitas proyek dan pertahanan.

d. Merencanakan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan pembebasan tanah.

e. Melaksanakan perencanaan pembangunan yang sinergi dengan koordinasi bersama pihak supervise konstruksi dan supervisi desain antara lain Approval Drawing dan Spesifikasi.

f. Mengkoodinir persiapan dan pelaksanaan kegiatan pengadaan termasuk menyiapkan dokumen pelelangan.

g. Merencanakan dan mengelola implementasi Sistem Teknologi informasi.

3. Bidang Operasi Konstruksi

Bidang operasi bertanggung jawab dan memastikan terlaksananya konstruksi pembangunan, konsolidasi Unit Pelaksana kontruksi sesuai dengan jadwal, biaya, dan kualitas pekerjaan melalui pemantauan hasil kerja untuk pencapaian target kinerja Unit Induk Pembnagunan dengan tugas pokok meliputi:

a. Mengkoordinasikan secara keseluruhan pengendalian pembangunan dapat dilaksanakan secara tepat waktu, biaya dan mutu.

b. Menyusun Basic Communication internal dan eksternal dengan pihak ketiga terkait dengan kelancaran pelaksanaan pembangunan. c. Mengkoordinasi kegiatan pelaksanaan administrasi teknik, meliputi

administrasi tenaga kerja asing, adminitrasi kontrak (penanganan klaim kontrak, amandemen, berita acara pembayaran) dan pengendalian TKDN.

(7)

f. Mengelola program Keselamatan Ketenagalistrikan.

g. Mengelola dan mengkoordinir Serah TerimaProyek dan Laporan Proyek Selesai di lingkungan Unit Induk Pembangunan.

4. Bidang Keuangan & Sumber Daya Manusia

Bidang Keuangan & SDM bertanggung jawab dan memastikan terselenggaranya pengelolaan Keuangan dan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mendukung pelaksanaan peekerjaan kegiatan Unit Induk Pembangunan dalam mencapai target kinerja Unit Induk Pembangunan sesuai penetapan Direksi, denagn tugas pokok meliputi:

a. Menyusun perencanaan alokasi pendanaan dan realisasi pembayaran terkait dengan progres pembangunan.

b. Melaksankan proses pembayaran sesuai dengan kewajiaban dan komitmen, serta proses pembayaran sesuai dengan ketentuan kontrak. c. Mengelola pelaksanaan kegiatan akuntansi, perpajakan, dan asuransi. d. Merencanakan dan mengelola pengembangan kompetensi dan karir

SDM.

e. Mengelola Administrasi SDM di Unit Induk dan Pelaksana. f. Mengelola manajemen mutu.

5. Bidang Hukum, Komunikasi, dan Pertahanan

Hukum, Komunikasi, dan Pertahanan bertanggung jawab atas seluruh proses hukum dan pertahanan dalam pelaksanaan proyek konstruksi, serta atas seluruh proses komunikasi, dengan tugas pokok meliputi:

a. Menyusun program penyelesaian masalah hukum dan melaksanakan kegiatan hukum.

b. Melaksanakan konsultasi, penanganan, dan penyelesaian permasalahan hukum.

(8)

d. Menyusun basic communication intern dan ekstern dengan pihak ketiga terkait.

e. Melaksanakan proses perjanjian dan administrasi dokumen terkait dengan sertifikasi tanah dan fasilitas proyek.

f. Merencanakan dan melakukan proses penyiapan dokumen dan persiapan pelaksanaan pembebasan lahan.

g. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait pelaksanaan pembebasan lahan.

h. Mengelola administrasi kesekretariatan dan umum. i. Melaksanakan kegiatan pembebasan lahan.

j. Memonitor dan mengevaluasi serta menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan kegiatan pembebasan lahan.

k. Menyusun laporan hasil pembebasan lahan.

6. Unit Pelaksana Konstruksi

Unit Pelaksana Konstruksi bertanggung jawab dan memastiakan terselenggarannya pengelolaan pembangunan sesuai kontrak dengan pihak supervise konstruksi dan supervise desain sebagai bagisn pencapaian target

kinerja pembangunan yang ditetapkan perusahaan, dengan tugas pokok meliputi:

a. Melaksanakan pengawasan, pengendalian teknik, dan administrasi konstruksi.

b. Melaksanakan proses perijinan yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaannya.

c. Melaksanakan sosialisasi, inventarisasi, dan menyusun daftar nominatif terkait kegiatan pembebasan tanah.

(9)

f. Melaksanakan pemantauan dan pengendalian kemajuan fisik pemabngunan secara berkalam melalui sinergi dengan pihak supervise konstruksi dan supervise desain (jika ada), serta menyusun laporan kemajuan pekerjaan pembangunan.

g. Mengelola logistik, tata usaha gedung serta administrasi dan umum. h. Mengkoordinasikan pelaksanaan test komisioning, penyelesaian

pending item, dan penyiapan Serah Terima Proyek di lingkungan Unit

Pelaksana Konstruksi dengan Unit Perusahaan.

i. Mengembangkan hubungan kerja sama dengan pihak lain meliputi koordinasi dengan stakeholder untuk kelancaran dan keberhasilan penyelesaian pembangunan.

E. Kinerja Terkini pada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan

Jaringan Sumatera-1

Kinerja Terkini pada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera-1:

Pada tahun 2014 ini PT PLN (Persero) Unit Pembangunan Jaringan Sumatera-1 memiliki beberapa buah proyek yang harus dikerjakan baik proyek yang telah berjalan ataupun proyek yang baru berjalan.

Adapun proyek-proyek tersebut antara lain:

a. Penyelesaian pekerjaan Gardu Induk 150 Kv Perbaungan b. Pekerjaan transmission Line 150 kV Sei Rotan- Belawan c. Pekerjaan transmission Line 150 kV Lamhotma-Labuhan d. Pekerjaan Gardu Induk 150 kV Lamhotma

e. Pekerjaan Transmission Line 150 kV Labuhan

F. Rencana Kegiatan PT PLN(Persero) Unit Induk Pembangunan Jaringan

Sumatera-1

(10)

menjalin kerja sama dengan instansi-instansi dan memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada konsumen.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menjaga kinerja sistem antrian yang diterapkan pada SPBU Sagan Yogyakarta perlu mempertimbangkan tingkat kedatangan pelanggan dan tingkat antrian yang terjadi

1 – High - Terjadi pada fungsi bisnis yang kritikal (berhubungan dengan proses bisnis) dan layanan yang sangat penting, apabila tidak ditangani mengakibatkan sebagian besar

(2) Setiap Penyelenggara Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memiliki service level agreement (SLA) dengan penyelenggara jaringan telekomunikasi

(2) Penyelenggara jasa teleponi dasar pada jaringan tetap sambungan internasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib membuat Service Level Agreement (SLA)

Dokumen ini adalah Perjanjian Tingkat Layanan (Service Level Agreement – SLA) dari layanan- layanan tentang Pengelolaan Surat Menyurat antara Lembaga Pengkajian dan

Dokumen ini adalah Perjanjian Tingkat Layanan (Service Level Agreement – SLA) dari layanan-layanan tentang kegiatan Pengkajian antara Lembaga Pengkajian dan

Spodoptera litura disebut sebagai ulat grayak karena ulat ini dalam jumlah yang besar (mencapai ribuan) beramai- ramai menyerbu dan memakan tanaman pada malam hari dan tanaman

Tujuan dari SLA ini adalah untuk mendefinisikan tingkat layanan (levels of services) yang disediakan oleh Direktorat Pusat Teknologi Informasi (PuTI) sewaktu penyedia layanan