• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep - Fungsi dan Peran Tjong A Fie Memorial Institute Dalam Perkembangan Budaya Cina Di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep - Fungsi dan Peran Tjong A Fie Memorial Institute Dalam Perkembangan Budaya Cina Di Kota Medan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

untuk menambah wawasan dan pemahaman tentang museum Tjong A Fie serta kebudayaan Cina Peranakan bagi peneliti maupun pemba

BAB II

KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995:456) konsep diartikan sebagai rancangan ide atau pengertian yang diabstrakkan dari pengertian kongkret, gambaran mental dari objek apapun yang ada diluar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.

Konsep merupakan definisi dari apa yang kita amati, konsep menentukan variable-variabel mana yang kita inginkan, untuk menentukan hubungan empiris. Sehubungan dengan hal tersebut, konsep yang akan dijelaskan dalam skripsi ini adalah :

2.1.1 Kebudayaan

Kebudayaan, culture dalam bahasa inggris, berasal dari bahasa latin colore yang berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan. Dari pengertian budaya tersebut dapat disimpulkan arti culture sebagai “segala daya dan aktifitas manusia untuk mengubah alam”.

(2)

organisasi sosial, dan sistem ilmu pengetahuan (Koentjaraningrat, 1979: 203-204). Ketujuh unsur kebudayaan ini disebut Koentjaraningrat sebagai unsur kebudayaan universal karena selalu ada pada setiap masyarakat. Koentjaraningrat menjelaskan bahwa ketujuh unsur tersebut dapat diperinci lagi menjadi sub unsur hingga beberapa kali menjadi lebih kecil.

Koentjaraningrat menjelaskan bahwa ketujuh unsur tersebut sudah pasti menjelma dalam tiga wujud kebudayaan. Sebagai contoh Koentjaraningrat menjelaskan bahwa sistem religi dapat dibagi menjadi tiga wujud kebudayaan. Dalam wujud kebudayaan yang pertama atau ide atau gagasan, sistem religi memiliki gagasan tentang Tuhan, dewa-dewi, roh-roh halus, surga dan neraka, reingkarnasi, dan sebagainya. Lalu sebagai wujud kebudayaan yang kedua atau sistem sosial, sistem religi juga mempunyai pola-pola aktifitas atau tindakan seperti upacara atau ritual baik yang diadakan musiman atau setiap hari. Kemudian sistem religi juga mempunyai benda-benda yang dianggap suci, sakral, atau religius sebagai bentuk wujud kebudayaan ketiga yaitu kebudayaan fisik atau artefak.

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanksekerta yaitu buddayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi, (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

(3)

Budaya atau kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.

Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni dan lain-lain, yang kesemuanya ditunjukkan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

2.1.2Masyarakat Tionghoa

(4)

tewas ketika terjadi pertempuran. Setiap tahun sejak tahun 1870-1880an ribuan kuli Cina dibawa dari Malaysia untuk menunjang perluasan ekonomi yang begitu hebat di Asia Tenggara ini, perusahaan perusahaan di Sumatera memperoleh kuli Cina mereka melalui sistem kongsi . Kepala kongsi diberikan setapak tanah hutan dengan sejumlah bibit sebagai bayaran. Ada juga cara singkat juga menguntungkan pihak pengusaha di Sumatera, mereka memperoleh kuli dengan cara datang langsung ke Negara Cina dan mencari sendiri kuli-kuli. Perkembangan usaha perkebunan di Medan sangat pesat sehingga banyak membutuhkan kuli, sedangkan pada saat itu keadaan ekonomi di Cina sangat memperihatinkan .

(5)

orang Cina di Sumatera semakin membaik, bahkan banyak yang menetap di Sumatera menjadi pedagang yang berhasil turun temurun hingga saat ini.

Orang Cina yang ada di Sumatera terbagi dari atas beberapa suku yakni : 1. Suku Kanton

Suku Katon berasal dari propinsi Guandong.Dulunya mereka mengambil profesi sebagai pedagang emas, kayu, tukang jahit dan pedagang kain.Kebanyakan pelacur-pelacur Cina pada abad 19 berasal dari suku ini. 2. Suku Hakka atau Khe

Mereka berbeda dari orang-orang Cina yang lainnya disebabkan kerena diantara mereka wanitanya tidak diikat kakinya.Hal seperti ini berlaku biasanya pada orang hakka dari Guandong. Di Medan pada masa itu mereka berprofesi sebagai tukang sepatu, pedagang rotan

3. Suku Hokklo 4. Suku Hailam

5. Suku Amoy atau Hokkian.

Namun perlahan beberapa suku menghilang, hanya tinggal beberapa suku saja. Setiap suku tentunya mempunyai kebudayaan yang berbeda, tetapi karena suku-suku tersebut sudah bercampur dan bergaul dengan suku-suku-suku-suku yang ada di Medan, tentunya kebudayaan memudar. (T.Luckman Sinar, 2010).

(6)

Tionghoa tersebut sudah sangat nyaman bagi suku Cina, tanpa ada terasa nada, persepsi, dan stigma mencina-cinakan.

2.1.3 Memorial Institute

Memorial merupakan sebuah tempat, peninggalan, atau tugu Biasanya didirikan karena memiliki cerita sejarah yang layak untuk diketahui dan memiliki peran dalam perkembangan budaya atau daerah di mana memorial itu didirikan. Institute merupakan lembaga pendidikan atau tempat di mana orang-orang mendapat ilmu pengetahuan.

Tjong A Fie Memorial Institute adalah bangunan yang didirikan karena memiliki cerita bersejarah dan juga berisi pembelajaran atau ilmu pengetahuan. Dikatakan bersejarah karena Memorial Institute tersebut ialah kepunyaan dari seorang Cina yang berpengaruh besar terhadap kota Medan yaitu Tjong A Fie. Dikatakan Institute karena pengunjung mendapatkan pembelajaran tentang kebudayaan Peranakan yang juga merupakan perkembangan dari budaya Cina.

2.2Landasan Teori

(7)

Sebagai pedoman dalam menyelesaikan tulisan ini penulis menggunakan teori yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan ini. Adapun teori yang penulis pergunakan adalah seperti teori yang diuraikan berikut

2.1.2 Uses and Functions

Untuk melihat fungsi Tjong A Fie Memorial Institute dalam perkembangan budaya Cina di Medan penulis menggunakan teori Uses and Functions oleh Alan P. Merriam (1946 : 219-266). Teori uses and functions dalam rangkuman tulisan Merriam terdiri dari sepuluh fungsi yakni,

1. Fungsi Pengungkapan Emosional 2. Fungsi Penghayatan Estetika 3. Fungsi Hiburan

4. Fungsi Komunikasi

5. Fungsi Perlambangan (symbolic representation) 6. Fungsi Reaksi Jasmani

7. Fungsi yang Berkaitan dengan Norma-norma Sosial 8. Fungsi Pengesahan Lembaga Sosial dan Upacara Agama 9. Fungsi Kesinambungan Kebudayaan

10.Fungsi Pengintergrasian Masyarakat

Dari sepuluh fungsi yang penulis kutip dalam isi tulisan Alan P. Merriam diatas penulis hanya mengutip beberapa fungsi sesuai dengan judul “Fungsi dan Peran Tjong A Fie Memorial Institute Dalam Perkembangan Budaya Cina Di Kota Medan”, yaitu :

(8)

2. Fungsi Komunikasi

3. Fungsi Perlambangan (symbolic representation) 4. Fungsi Kesinambungan Kebudayaan

5. Fungsi Pengintergrasian Masyarakat

2.3 Tinjauan Pusaka

Tinjauan adalah hasil meninjau, pandangan, pendapat, sesudah menyelidiki atau mempelajari (KBBI, 2003:912)

Rebecca Hannatri Suastika (2011) pada penelitian skripsinya menulis tentang Wisata Sejarah (Studi Deskriptif Perkembangan Tjong A Fie Mansion Sebagai Objek Wisata Sejarah Kota medan) mengungkap sejarah Tjong A Fie yaitu berupa peran dan pengaruhnya terhadap kota Medan hingga bangunan peninggalan, yang dalam hal ini difokuskan pada Tjong A Fie Mansion. Hal ini dikarenakan akan dikaitkannya sejarah Tjong A Fie Mansion sebagai objek wisata sejarah kota Medan. Serta merta membantu penulis dalam meneliti secara fokus tentang Tjong A Fie Memorial Institute.

(9)

Agnes Danovar (2013) pada novelnya yang berjudul “ Kisah Hidup Queeny Chang Putri Orang Terkaya Asal Medan “, menceritakan kisah tentang kehidupan Tjong A Fie dari awal kedatangannya lalu perjuangannya sebagai perantauan asing, sampai pada keberhasilannya hingga ia meninggal dunia di kota Medan, tentunya sangat membantu penulis dalam pengerjaan skripsi yang penulis kerjakan. Karena sebelum mengetahui fungsi dan peran Tjong A Fie memorial institute tersebut, tentunya penulis harus mengetahui sosok Tjong A Fie.

Referensi

Dokumen terkait

media yang di gunakan untuk berlangsungnya program pembinaan agama Islam di dalam lapas ini masih menggunakan papan tulis dari kapur, Al-Qur‟an yang dilengkapi dengan

Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara sembilan variabel dengan kejadian BBLR yaitu umur ibu, kadar Hb, jarak paritas, jumlah kunjungan

Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan (SI'{P ) dan Kepmendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang standar laoalifrkasi dan

Universitas Negeri

PARA PIHAK menyatakan amanat Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, telah dilakukan pencermatan dan pembahasan terhadap Rancangan

2010 Ketua Wasit cabang Olahraga Catur dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMP tingkat Prov.DIY

Tulis al-Qur’an didapatkan siswa mulai dari kelas VII. Meskipun demikian, masih ada siswa kelas VIII yang kurang benar dalam membaca al-Qur’an. Sehingga setelah selesai jam

Penelitian dilakukan untuk mengetahui efektivitas penggunaan Strategi Picture And Picture menggunakan Media Dadu Pintar bertujuan meningkatkan hasil belajar mata pelajaran