• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISSN 1693 6930 191 SISTEM KENDALI PENJEJ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ISSN 1693 6930 191 SISTEM KENDALI PENJEJ"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM KENDALI PENJEJAK SINAR MATAHARI

DUA LINTASAN KEBEBASAN BERBASIS

MIKROKONTROLER AT89C51

Joko Purwono, Muchlas, Tole Sutikno

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Ahmad Dahlan Kampus III Jln. Prof. Dr. Soepomo, Janturan, Yogyakarta 55164, Telp. 379418 Ext. 220

email: muchlas@ee.uad.ac.id, tole@ee.uad.ac.id

Abstract

Instalation of solar cell panels permanently will not get maximum power point tracker (MPPT). To get the MPPT, the controlling of solar cell panels are needed in order to follow the direction of sun. In this paper, the design of control system of solar panel that capable to control of solar panel with 2 freedom track based on AT89C51 microcontroller is described. The movement is movement from east to west according to the earth rotation and movement from north to south in according to the earth revolution to get the MPPT. As a result, the prototype of design system has capable to control motor drive of solar cell panel, both automatically and manually with 2-line track to get MPPT.

Keywords: MPPT, solar cell, microcontroller, AT89C51, motor

Abstrak

Panel sel surya yang dipasang secara permanen tidak akan mendapatkan penjejakan titik daya maksimum. Agar dapat menghasilkan titik daya secara maksimum, panel sel surya perlu dikendalikan mengikuti arah pergerakkan matahari. Pada paper ini akan dideskripsikan rancangan sistem yang mampu mengendalikan panel surya dengan 2 lintasan kebebasan berbasis mikrokontroler AT89C51, yaitu pergerakan arah timur ke barat sesuai rotasi bumi dan pergerakan arah utara ke selatan sesuai revolusi bumi untuk mendapatkan penjejakan titik daya maksimum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa purwarupa sistem yang dirancang, mampu mengendalikan kemudi motor pada panel sel surya, baik secara otomatis maupun manual dengan 2 lintasan edar untuk mendapatkan penjejakan titik daya maksimum.

Kata kunci: titik daya maksimum, panel sel surya, mikrokontroler, AT89C51, motor

1. PENDAHULUAN

Pada tahun-tahun terakhir ini, sumber energi mulai menjadi permasalahan umat. Banyak eksploitasi dan perhatian penelitian diarahkan pada ditemukannya sumber energi baru. Tak terkecuali, sumber energi matahari menjadi objek penelitan yang kian menarik banyak perhatian. Sel surya merupakan salah satu alternatif alat yang mampu mengubah energi sinar matahari menjadi energi listrik. Saat ini pemasangan panel sel surya masih banyak dilakukan secara permanen (fixed), sehingga kurang efisien dan fleksibel dalam penerimaan intensitas sinar matahari terbesar [1-5].

(2)

demikian, untuk mendapatkan intensitas sinar matahari secara maksimal dapat dilakukan dengan penjejakan dua lintasan edar, yaitu dari arah timur ke barat dan arah utara ke selatan.

Piao, et.al [3] pada penelitiannya telah berhasil meningkatkan keluaran daya panel sel surya 21% lebih tinggi dengan sistem penjejakan 1 lintasan edar dibandingkan dengan sistem pemasangan panel surya secara permanen. Sedangkan Abu dan Asghar [5], telah mengembangakan 2 algoritma penjejakan yang disebut Perturb and Observation (PAO) dan

Maximum Power Point Voltage (MPPV) untuk meningkatkan keluaran daya panel surya. Namun kedua metode ini relatif kompleks. Pada penelitian ini, dikembangkan metode penjejakan sinar matahari yang simple dengan 2 lintasan kebebasan, yaitu: pergerakan lintasan edar Timur ke Barat menggunakan mode otomatis dengan membandingkan masukan sensor berbasis mikrokontroler AT89C51, sedangkan pergerakan lintasan edar Utara ke Selatan menggunakan

modemanual dengan lintasan yang telah ditentukan sesuai gerak semu tahunan matahari.

2. METODE PENELITIAN

Secara umum blok diagram rancangan penjejakan sinar matahari dua lintasan kebebasan ditunjukkan pada Gambar 1 dan diagram alir program utama sistem penjejak dua lintasan kebebasan ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 1. Blok diagram penjejakan sinar matahari dua lintasan kebebasan

2.1. Pengambilan data analog

Pengambilan data-data dalam bentuk analog (data_west, dan data_east) dilakukan secara bergantian dikendalikan ADC0809 oleh multiplekser sesuai alamat yang dipilih dengan

address decoder di alamat Add A, Add B, atau Add C. Pada pengambilan data-data analog ini digunakan channel IN0 untuk data analog west dan IN1 untuk data analog east. Dari kedua sensor tersebut mempunyai gambar rangkaian yang sama. Rangkaian dari pengambilan data-data analog ditunjukkan pada Gambar 3.

2.2. Rangkaian ADC0809

Rangkaian ADC0809 ini menggunakan port 0 untuk masukan data (D0-D7) ke mikrokontroler dan untuk port kendali ADC menggunakan port 1 dari mikrokontroler. Dengan tegangan Vcc dan Vref ADC=5V dan 8 channel masukan analog, dalam perancangan ini cukup membutuhkan 2 channel masukan analog yaitu AN0: data analog west dan AN1: data analog

(3)

28=256 step. Sehingga resolusi ADC tersebut adalah 5Volt/256=19,53mV atau mendekati 20mV.

Gambar 2. Diagram alir program utama penjejak dua lintasan kebebasan

Data Analog_East LDR_West

LDR_East

VR2 50K 5V

VR1 50K

Data Analog_West

Gambar 3. Pengambilan data-data analog sensor LDR

Konversi Analog_West

Simpan RAM_West

Konversi Analog_East

Simpan RAM_East

Limit East = 0

RAM_West > RAM_East

RAM_West < RAM_East

DIAM

Putar East

Putar West

T

T T

Y Y

Y

RAM_West = RAM_East

Limit West = 0

CEK STATUS

=1

MANUAL

Y T

STATUS MODE=0

STATUS MODE=1

Y T

T

Y

(4)

2.3. Proses konversi analog

Seperti pada diagram alir, eksekusi akan dimulai dengan pemilihan alamat multiplekser ADC, Memberikan sinyal perubahan dari logika ‘0’ ke logika ‘1’ pada ALE (Address Latch Enable) kemudian untuk memulai konversi dengan memberikan sinyal di kaki start 0-1-0 atau write 1-0-1 dan proses konversi selesai jika EOC terdapat perubahan dari logika 0 ke logika 1. Untuk membaca keluaran dengan memberikan logika 1 pada kaki OE (Output Enable), untuk meyimpan hasil konversi dapat digunakan RAM Internal keperluan umum 30H hingga 7FH. Disini menggunakan RAM 30H untuk data west, dan 31H untuk data east.

2.4. Proses pembanding data

Pada proses penjejakan masukan sensor akan selalu berubah-ubah hingga masukan tersebut mempunyai nilai selisih mendekati atau sama dengan nol, untuk mencapai selisih atau dapat disebut eror sekecil mungkin maka sensor penampang harus bergerak hingga mencapai titik tengah dari sumber cahaya. Proses pembanding data mempunyai sebuah alur, yaitu pembanding data west_east. Untuk hasil keputusan arah putar motor maka data RAM_West

dan data RAM_East harus diperbandingkan yaitu dengan memberikan instruksi SUBB, jika hasil pengurangan tersebut melimpah (nilainya kurang dari 0), maka bit carry akan bernilai ‘1’ dan

west<east apabila tidak maka bit carry berisi ‘0’. Ketika bit carry ‘0’ apakah A=B atau hasil pengurangan 0, maka motor akan diam dan jika tidak maka west>east. Diagram alir pembanding (compare) data masukan ditunjukkan pada Gambar 4.

Gambar 4. Diagram alir pembanding (compare) data masukan

2.5. Rangkaian Pengendali Berbasis Mikrokontroler AT89C51

Rangkaian pengendali sistem penjejak matahari berbasis mikrokontroler AT89C51 yang digunakan pada penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 5.

2.6. Tombol otomatis dan eksekusi manual

Secara normal alat penjejakan ini berjalan dengan mode otomatis, dimana seluruh fungsi dari sistem dilakukan secara otomatis. Meskipun alat ini mampu bekerja secara otomatis, alat ini juga menyediakan fasilitas penjejakan secara manual. Fasilitas mode manual ini untuk melakukan pergerakan lintasan arah utara ke selatan dengan lintasan yang telah ditentukan

START

A: RAM_WEST B: RAM_EAST C: 0

SUBB A,B A-B

C=1 ?

A=0

? WEST=EAST

WEST>EAST

WEST<EAST

T

Y Y

T

Putar West

Diam

(5)

sesuai gerak semu tahunan matahari. Dalam eksekusi manual terdapat 4 eksekusi arah yaitu Timur, Barat, Utara dan Selatan.

South_BTN

U 1 AT89C51

9

Motor Driv er_1B

5V

P1.0: R/W enable P1.1: Status Mode MANUAL/OTO P1.2: EOC

Motor Driv er_2A

P2.5

Motor Driv er_1A East_Lim it

CONTROL ADC+STATUS MODE

1

Motor Driv er_2B West_BTN

Gambar 5. Rangkaian pengendali berbasis AT89C51

Pada alur penjejakan, dua lintasan kebebasan yang mempunyai dua lintasan edar sehingga setiap scan button akan mengecek kombinasi tombol yang sedang aktif. Sebagai contohnya: jika lintasan west_east tombol east aktif dan lintasan north_south tombol north aktif, maka setelah digunakan metode scan data akan dihasilkan nilai kombinasi sesuai dalam Tabel 1. Eksekusi north_east dengan kombinasi bit 1001 biner (90H) akan mampu mengeksekusi dua lintasan edar sekaligus.

Tabel 1. Kombinasi tombol eksekusi manual

(6)

2.7. Saklar pembatas

Saklar Normally Open (NO) yang berfungsi pembatas posisi maksimal atau minimal penampang saat motor melakukan gerakan penjejakan sehingga kondisi penampang sel surya lebih aman dan beredar pada daerah yang telah ditentukan.

2.8. Arah putar motor dan pengecekan saklar pembatas penampang

Subrutin arah putar motor akan dieksekusi oleh subrutin scan button pada mode manual, ataupun setelah proses compare (pembanding) data pada mode otomatis. Pengarah gerakan motor akan mengecek kondisi limit (saklar pembatas penampang) pada setiap melakukan arah putar. Ketika kondisi limit aktif, maka arah putar akan berhenti dan kembali pada subrutin awal sesuai Tabel 2.

Tabel 2. Kombinasi Motor Output

East West Eksekusi arah South North Eksekusi arah

0 0 Diam 0 0 Diam

0 1 West 0 1 North

1 0 East 1 0 South

1 1 Diam 1 1 Diam

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemasangan penampang menggunakan penjejakan dua lintasan kebebasan

Sudut Penampang

Sudut Matahari 90 derajat

Lintasan Sumber Cahaya

Sumber Cahaya

Barat Timur

Sensor Intensitas

0

Penampang

Penampang Penjejakan

Lintasan Sumber Cahaya: 0-180 derajat Sumber Cahaya : Sinar Matahari Waktu Pengukuran : pukul 05:00-18:00

180

(7)

Lintasan Sumber Cahaya

113.5

Sumber Cahaya

Selatan

Penampang Utara

66.5

Garis Balik Utara Garis Balik Selatan

23.5LU

Sensor Intensitas

23.5LS

Lintasan Sumber Cahaya: 66.5-113.5 derajat Sumber Cahaya : Sinar Matahari

Gambar 7. Pergerakan penjejakan lintasan arah Utara ke Selatan

Tabel 3. Perhitungan keoptimalan penjejakan pada sudut penampang terhadap sudut sinar matahari

Optimal Sudut Penyinaran Matahari

(lintasan) Sudut Penampang (lintasan)

M - P=90°

~ 90 90

0 90 90

10 79 89

22 68 90

40 49 89

53 37 90

62 27 89

80 10 90

95 5 90

115 24 91

130 41 89

148 58 90

160 72 88

171 80 91

180 90 90

~ 90 90

(8)

Sudut penyinaran matahari :

M Sudut penampang :

P

Jika diharapkan sebuah penampang mampu menerima sinar tegak lurus: 90° Maka

M -

P = 90°

Keoptimalan pada alat penjejakan ini dapat diketahui dengan memperhitungkan sudut matahari dengan sudut penampang yang telah mendekati atau sama dengan 90°, yaitu akan sudut penampang akan tegak lurus terhadap sudut sinar datang. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 3. Dari data pada Tabel 3 tersebut terlihat bahwa nilai kesalahan pada penjejakan ini adalah maksimal 2° tegak lurus terhadap sudut sinar datang.

4. SIMPULAN

Paper ini telah mendeskripsikan rancangan sistem yang mampu mengendalikan panel surya dengan 2 lintasan kebebasan berbasis mikrokontroler AT89C51, yaitu pergerakan arah timur ke barat sesuai rotasi bumi dan pergerakan arah utara ke selatan sesuai revolusi bumi untuk mendapatkan penjejakan titik daya maksimum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa purwarupa sistem yang dirancang, mampu mengendalikan kemudi motor pada panel sel surya, baik secara otomatis maupun manual dengan 2 lintasan edar untuk mendapatkan penjejakan titik daya maksimum.

DAFTAR PUSTAKA

[1]. A. K. Saxena and V. Dutta, "A versatile microprocessor based controller for solar

tracking" in Photovoltaic Specialists Conference, 1990., Conference Record of the Twenty

First IEEE, 1990, pp. 1105-1109 vol.2.

[2]. H. Chihchiang and S. Chihming, "Comparative study of peak power tracking techniques

for solar storage system", in Applied Power Electronics Conference and Exposition, 1998.

APEC '98. Conference Proceedings 1998., Thirteenth Annual, 1998, pp. 679-685 vol.2. [3]. Z. G. Piao, J. M. Park, J. H. Kim, G. B. Cho, and H. L. Baek, "A study on the tracking

photovoltaic system by program type", in Electrical Machines and Systems, 2005.

[4]. S. Armstrong and W. G. Hurley, "Self-regulating maximum power point tracking for

solar energy systems", in Universities Power Engineering Conference, 2004. UPEC 2004.

39th International, 2004, pp. 604-609 vol. 1.

[5]. T. Abu and Asghar, M.S.J., “Development of microcontroller-based maximum power

Gambar

Gambar 1. Blok diagram penjejakan sinar matahari dua lintasan kebebasan
Gambar 3. Pengambilan data-data analog sensor LDR
Gambar 4. Diagram alir pembanding ( compare) data masukan
Gambar 5. Rangkaian pengendali berbasis AT89C51
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi ekstrak kering kulit buah delima ( Punica granatum L.) mempengaruhi hasil uji secara signifikan, dimana

Kontrak baku yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Bappebti dan berisi klausula pembatasan tanggung jawab pialang berjangka dalam perjanjian

Objek penelitian yang digunakan adalah media pembelajaran pembuatan Salad dalam bentuk CD pembelajaran dengan program Macromedia Flash 8 dengan judul Pengembangan Media Simulasi

Dalam pemenuhannya, budaya 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin) diterapkan di PT.Y Surakarta dengan tujuan memperoleh lingkungan kerja tercipta kondisi aman, sehat

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna menanggulangi minimnya pendidikan di Pulau Pahawang sebagaimana yang kami lakukan dalam PKM Pengabdian Masyarakat ini,

Praktek Kerja lapangan merupakan praktek kerja yang dilakukan pada PT.Printechindo Raya Utama untuk menciptakan media penghubung antara pihak pendidik dengan

Manusia sebagai sumber ekonomi menjadi tolok ukur kemajuan bangsa. Artinya maju mundurnya suatu negara terletak pada kualitas manusianya. Negara maju seperti Jepang