Pengelolaan Sumberdaya Pertanian dan Kualitas Lingkungan
Pengelolaan Sumberdaya Pertanian dan Kualitas Lingkungan
Kelompok 5
1. Nurul Ikhsant
2. Rizka Hijriatnnisa 3. Fini Fibriani
4. Niken Yana Sari 5. Rima Fatmah 6. Atk Febriyant 7. Oktoraf
8. Sukra Alhamda
Kelompok 5
1. Nurul Ikhsant
2. Rizka Hijriatnnisa 3. Fini Fibriani
4. Niken Yana Sari 5. Rima Fatmah 6. Atk Febriyant 7. Oktoraf
A. Pendahuluan
A. Pendahuluan
Upaya peningkatan produksi pangan masih prioritas utama bukan hanya karena
permintaannya yang meningkat tetapi juga karena distribusinya belum merata.
Sumber daya pertanian terdiri dari lahan, tenaga kerja, air dll yang merupakan sumber utama untuk kelangsungan hidup manusia. Pengelolaan yang tdak bijaksana akan
berakibat menurunnya kualitas sumber daya itu sendiri, yang akhirnya berpengaruh
berpengaruh terhadap produktvitas pertanian. Sumber daya pertanian terdiri dari lahan,
tenaga kerja, air dll yang merupakan sumber utama untuk kelangsungan hidup manusia. Pengelolaan yang tdak bijaksana akan
berakibat menurunnya kualitas sumber daya itu sendiri, yang akhirnya berpengaruh
Tingginya jumlah penduduk
menyebabkan semakin
meningkatnya konsumsi
masyarakat secara umum,
membuat pemerintah
merumuskan kebijakan yang bisa
meningkatkan produktivitas
pertanian terutama untuk
mencukupi kebutuhan pangan,
meningkatkan kesempatan kerja,
dan pendapatan usaha tani serta
kesejahteraan petani.
Tingginya jumlah penduduk
menyebabkan semakin
meningkatnya konsumsi
masyarakat secara umum,
membuat pemerintah
merumuskan kebijakan yang bisa
meningkatkan produktivitas
pertanian terutama untuk
mencukupi kebutuhan pangan,
Untuk tujuan tersebut, maka digalakkan gerakan untuk meningkatkan produksi pertanian yang
dikenal dengan Revolusi Hijau (Green Revolution).
Untuk tujuan tersebut, maka digalakkan gerakan untuk meningkatkan produksi pertanian yang
dikenal dengan Revolusi Hijau (Green Revolution).
Tujuannya, adalah untuk
meningkatkan produktivitas pertanian agar bisa menghasilkan produksi yang maksimum sesuai dengan dengan
sumber daya yang tersedia. Komoditi pangan memiliki nilai yang strategis . Jika komoditi pangan tidak mencukupi akan mendorong harga naik dan sulit dikontrol sehingga bisa memicu
masalah sosial dan politik.
Tujuannya, adalah untuk
meningkatkan produktivitas pertanian agar bisa menghasilkan produksi yang maksimum sesuai dengan dengan
sumber daya yang tersedia. Komoditi pangan memiliki nilai yang strategis . Jika komoditi pangan tidak mencukupi akan mendorong harga naik dan sulit dikontrol sehingga bisa memicu
Oleh karena itu, dikembangkan program intensifkasi yang menitkberatkan pada penggunaan input kimia-biologis yang memungkinkan terjadinyapeningkatan produktvitas pertanian yang drasts.
Oleh karena itu, dikembangkan program intensifkasi yang menitkberatkan pada penggunaan input kimia-biologis yang memungkinkan terjadinyapeningkatan produktvitas pertanian yang drasts.
Penerapan pertanian modern dan intensif ini telah memberikan
kontribusi positif terhadap
pertumbuhan output pertanian dan pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan. Namun demikian, ada juha efek negatif dari pertanian
Dampak negatif muncul pada akhir tahun 60-an karena
berkurangnya jumlah burung-burung prey dan beberapa
populasi binatang yang
disebabkan oleh penggunaan
pestisida organoklorin terutama sebagai penamparan benih.
Dampak negatif muncul pada akhir tahun 60-an karena
berkurangnya jumlah burung-burung prey dan beberapa
populasi binatang yang
disebabkan oleh penggunaan
pestisida organoklorin terutama
sebagai penamparan benih.Dampak lingkungan dari penerapan teknologi pertanian yang intensif telah menjadi salah satu isu penting. Teknologi yang dipilih untuk produksi pertanian yang dicirikan oleh tingkat penggunaan input dan metode bercocoktanam, tidak hanya menentukan output pertanian,
tetapi juga mempengaruhi kualitas air dan tanah (lingkungan).
Dampak lingkungan dari penerapan teknologi pertanian yang intensif telah menjadi salah satu isu penting. Teknologi yang dipilih untuk produksi pertanian yang dicirikan oleh tingkat penggunaan input dan metode bercocoktanam, tidak hanya menentukan output pertanian,
b. Revolusi Hijau
b. Revolusi Hijau
Perkembangan Revolusi Hijau Implikasi Ekonomi
1. Perkembangan Revolusi Hijau
1. Perkembangan Revolusi Hijau
Perkembangan teknologi pertanian
bermula dari gerakan revolusi hijau di AS pada tahun 1860-an, yaitu
dikembangkannya beberapa cara dan metode untuk menangani masalah
kekurangan pangan yang krusial.
Perkembangan teknologi pertanian
bermula dari gerakan revolusi hijau di AS pada tahun 1860-an, yaitu
dikembangkannya beberapa cara dan metode untuk menangani masalah
kekurangan pangan yang krusial.Secara historis, perkembangan revolusi hijau
terjadi sebagai akibat interaksi atau
hubungan erat antara pengembangan
teknik yang dihasilkan oleh perkembangan ilmu dan teknologi yang terjadi sejak perang dunia ke II.
Secara historis, perkembangan revolusi hijau terjadi sebagai akibat interaksi atau
hubungan erat antara pengembangan
Menurut
Tivy
1990
perkembangan Revolusi Hijau
adalah :
Menurut
Tivy
1990
perkembangan Revolusi Hijau
adalah :
1. Peningkatan mekanisasi pertanian dan proses penggantan energi yang mulanya disuplau
dengan tenaga ternakdan tenaga kenaga
manusia dengan energi traktor, bersama dengan pengembangan tngkat yang bervariasi
pemakaian yang lebih maju yang didesain untuk mengatasi setap tahap dalam proses bercocok tanam-cultvasi tanaman dan produksi
2. Perkembangan yang cepat dalam
program-program pemuliaan hewan dan
tanaman. Program ini menghasilkan variatas tanaman yang berproduksi tinggi yang
mempunyai potensi penuh untuh
diwujudkan melalui pemakaian input hara yang tinggi.
2. Perkembangan yang cepat dalam
program-program pemuliaan hewan dan
tanaman. Program ini menghasilkan variatas tanaman yang berproduksi tinggi yang
mempunyai potensi penuh untuh
diwujudkan melalui pemakaian input hara yang tinggi.Sumber daya yang dimanfaatkan dalam
kegiatan produksi pertanian terdiri dari dua jenis:
a.Sumber internal seperti tanah, air, dan tumbuhan asli pada lokasi
produksi
2. Implikasi Ekonomi
2. Implikasi Ekonomi
Penggunaan input dalam pertanian intensif modern berpengaruh besar terhadap
peningkatan produksi pangan. Penggunaan variatas unggul berproduksi tnggi
membutuhkan penggunaan pupuk yang banyak, air yang cukup dan pencegahan perkembangan hama. Namun, pengalaman menunjukkan
bahwa ada batas dimana tanaman bisa menyerap unsur hara.
Penggunaan input dalam pertanian intensif modern berpengaruh besar terhadap
peningkatan produksi pangan. Penggunaan variatas unggul berproduksi tnggi
membutuhkan penggunaan pupuk yang banyak, air yang cukup dan pencegahan perkembangan hama. Namun, pengalaman menunjukkan
• Tahun 1950, setiap penambahan
satu ton pupuk bisa meningkatkan produksi biji-bijian sampai 46 ton lebih.
• Tahun 1950, setiap penambahan
satu ton pupuk bisa meningkatkan produksi biji-bijian sampai 46 ton lebih.
• Tahun 1965 setiap tambahan
satu ton pupuk hanya mampu meningkatkan produksi sebesar 23 ton.
Tahun 1980-an setap tambahan satu ton pupuk hanya mampu meningkatan
produksi biji-bijian hanya sekitar 13 ton.
Oleh karena itu, negara-negara maju menyediakan bantuan untuk meningkatkan penggunaan pupuk di negara-negara berkembang terutama di Asia.
Sehingga produksi pangan di Asia semakin
meningkat melalui penggunaan variatas baru bagi komoditi pangan.
Oleh karena itu, negara-negara maju menyediakan bantuan untuk meningkatkan penggunaan pupuk di negara-negara berkembang terutama di Asia.
Sehingga produksi pangan di Asia semakin
meningkat melalui penggunaan variatas baru bagi komoditi pangan.
Variatas baru tersebut
mampu berproduksi dua kali sampai tiga kali lipat
dibangingkan variatas
tradisional jika diberikan
3. Implikasi Lingkungan
3. Implikasi Lingkungan
Program intensifikasi telah memberikan kontribusi yang positif. Namun, dengan
dihadapkan oleh terbatasnya akses teknologi dan alternatif mata pencarian, petani kadang terpaksa untuk mengeksploitasi sumber daya lahan yang berlebihan.
Program intensifikasi telah memberikan kontribusi yang positif. Namun, dengan
dihadapkan oleh terbatasnya akses teknologi dan alternatif mata pencarian, petani kadang terpaksa untuk mengeksploitasi sumber daya lahan yang berlebihan.
Selain itu, metode dan cara
penerapan pupuk dan pestisida juga belum sepenuhnya dilaksanakan
dengan semestinya, sehingga berpengaruh negatif terhadap
kesehatan dan keselamatan petani. Selain itu, metode dan cara
penerapan pupuk dan pestisida juga belum sepenuhnya dilaksanakan
dengan semestinya, sehingga berpengaruh negatif terhadap
Kenapa pertanian intensif modern
berdampak negatif terhadap lingkungan? Kenapa pertanian intensif modern
berdampak negatif terhadap lingkungan?
1. Para petani tidak menanggung atau mengeluarkan biaya penuh untuk mengatasi efek yang tidak
menguntungkan. Melainkan membebankan kepada masyarakat. Sehingga mereka memproduksi dalam jumlah yang lebih besar dengan menggunakan
jumlah input yang besar dari seharusnya.
2. Adanya bantuan/dukungan yang besar dari pemerintah kepada petani sehingga
merangsang petani untuk
memproduksi lebih besar dan melakukan kegiatan pertanian
Secara garis besar, dampak
lingkungan dari aktifitas pertanian
terdiri dari :
a. Dampaknya terhadap
lingkungan usaha itu sendiri (on
site effects)
b. Dampaknya terhadap
kesehatandan lingkungan
a. Dampak revolusi pertanian terhadap lingkungan usaha tani sendiri meliput :
Resistensi hama, musnahnya predator dan
perkembangan hama baru.
Resistensi Hama
penggunaan pestsida bisa mengembangkan resistensi genetk terhadap suatu racun kimia melalui seleksi alam.
Membunuh Predator dan Berkembang Hama Baru
Pestsida yang digunakan untuk membunuhhama dan penyakit bisa juga ikut membunuh predator alamiah dan parasit-parasit yang bisa jadi telah mengendalikan
populasi hama pada tngkat tertentu.
a. Dampak revolusi pertanian terhadap lingkungan usaha tani sendiri meliput :
Resistensi hama, musnahnya predator dan
perkembangan hama baru.
Resistensi Hama
penggunaan pestsida bisa mengembangkan resistensi genetk terhadap suatu racun kimia melalui seleksi alam.
Membunuh Predator dan Berkembang Hama Baru
Pestsida yang digunakan untuk membunuhhama dan penyakit bisa juga ikut membunuh predator alamiah dan parasit-parasit yang bisa jadi telah mengendalikan
Degradasi Lahan
Hubungan antara tngkat kerusakan lahan dan aktvitas pertanian menunjukkan bahwa
pengelolaan usaha tani modern mempengarushi faktor-faktor pentng sepert bahan organik, tanah, dan tngkat degradasi lahan yang luar biasa.
Oleh karena itu, keputusan petani terhadap
penggunaan input kimiawi, pola tanam dan irigasi untuk meningkatkan produksi bisa mengakibatkan terjadinya erosi tanah, kehilangan kesuburan
tanah, salinitas dan bentukdegradasi lahan lainnya. Degradasi Lahan
Hubungan antara tngkat kerusakan lahan dan aktvitas pertanian menunjukkan bahwa
pengelolaan usaha tani modern mempengarushi faktor-faktor pentng sepert bahan organik, tanah, dan tngkat degradasi lahan yang luar biasa.
Oleh karena itu, keputusan petani terhadap
penggunaan input kimiawi, pola tanam dan irigasi untuk meningkatkan produksi bisa mengakibatkan terjadinya erosi tanah, kehilangan kesuburan
b. Dampak terhadap luar usaha tani.
Sepert terhadap kesehatan manusia dan
lingkungan sekitar (tanaman, hewan, dll)
dampak Potensial Penggunaan Pestsida dampak potensial penggunaan pupuk dampak mekanisasi.
b. Dampak terhadap luar usaha tani.
Sepert terhadap kesehatan manusia dan
lingkungan sekitar (tanaman, hewan, dll)
Dampak Potensial Penggunaan Pestsida,
terhadap luar usaha tani terutama terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, meliput : • Pestsida mengakibatkan polusi air, keracunan
manusia, ketergantungan energi, pengeluaran input yang tnggi. Dampak jangka panjang
terhadap kesehatan adalah menyebabkan kanker dan dampak yang berbahaya.
Dampak Potensial Penggunaan Pestsida,
terhadap luar usaha tani terutama terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, meliput : • Pestsida mengakibatkan polusi air, keracunan
manusia, ketergantungan energi, pengeluaran input yang tnggi. Dampak jangka panjang
• Spesies binatang dan tumbuhan liar bisa terpengaruh akibat berkurangnya sumber dan basis makanan mereka.
• Bahan makanan dan rantai makanan bisa
terkontaminasi oleh residu atau buangan dari pestsida. Pestsida juga bisa mencemari udara dan bila dihirupp bisa membahayakan
kesehatan.
• Menurunkan dan membahayakan kualitas air, udara, dan bahan makanan untuk kebutuhan manusia maupun flora dan fauna
• Spesies binatang dan tumbuhan liar bisa terpengaruh akibat berkurangnya sumber dan basis makanan mereka.
• Bahan makanan dan rantai makanan bisa
terkontaminasi oleh residu atau buangan dari pestsida. Pestsida juga bisa mencemari udara dan bila dihirupp bisa membahayakan
kesehatan.
Dampak Potensial Penggunaan Pupuk :
Dampak Potensial Penggunaan Pupuk :
Adanya pelepasan nitrat ke dalam air tanah
dalam skala besar yang menurunkan kualitas air tanah dan air permukaan dan membahayakan kesehatan manusia maupun hewan air.
Pemakaian pupuk buatan yang berlebihan bisa
merusak hutan dan ekosistem alam lainnya dengan terganggunya siklus unsur hara alam.
Penggunaan pupuk nitrogen dapat merusak atau
mengurangi kualitas tanaman (lahan usahatani).
Adanya pelepasan nitrat ke dalam air tanah
dalam skala besar yang menurunkan kualitas air tanah dan air permukaan dan membahayakan kesehatan manusia maupun hewan air.
Pemakaian pupuk buatan yang berlebihan bisa
merusak hutan dan ekosistem alam lainnya dengan terganggunya siklus unsur hara alam.
Penggunaan pupuk nitrogen dapat merusak atau
Dampak Mekanisasi
Dampak Mekanisasi
Kehadiran mekanisasi sebagai upaya mengatasi masalah tenaga kerja yang tdak efsien juga
menimbulkan masalah sepert erosi,
ketergantungan terhadap energi, pengeluaran modal, pengeluaran bunga, semakin sedikitnya petani dan penyerapan tenaga kerja.
Kehadiran mekanisasi sebagai upaya mengatasi masalah tenaga kerja yang tdak efsien juga
menimbulkan masalah sepert erosi,
Resiko biaya sosial yang harus ditanggung masyarakat :
Biaya untuk memurnikan kembali air yang
tercemar
Biaya sosial untuk mengatasi gangguan
kesehatan
Biaya administrasi dan kelembagaan yang
menyertai penanganan masalah tersebut
Resiko biaya sosial yang harus ditanggung masyarakat :
Biaya untuk memurnikan kembali air yang
tercemar
Biaya sosial untuk mengatasi gangguan
kesehatan
Biaya administrasi dan kelembagaan yang
c. Krisis Ekologi Utama di Bidang Pertanian c. Krisis Ekologi Utama di Bidang Pertanian
1. Erosi Tanah
Dampak terhadap kegiatan usahatani Dampak diluar kegiatan usahatani
2. Polusi
Adanya penggunaan bahan kimia dibidang
pertanian 1. Erosi Tanah
Dampak terhadap kegiatan usahatani Dampak diluar kegiatan usahatani
2. Polusi
Adanya penggunaan bahan kimia dibidang
3. Kehilangan Keragaman Hayat
Penyebab hilangnya keragaman hayat Dampak yang ditmbulkan
3. Kehilangan Keragaman Hayat
D. Pembangunan Pertanian Berwawasan Lingkungan
D. Pembangunan Pertanian Berwawasan Lingkungan
Dalam pengembangan kebijaksanaan
pembangunan pertanian harus memperhatkan faktor-faktor yang saling terkait sbb :
Meningkatkan konstribusi positf dari sektor
pertanian terhadap lingkungan.
Kebutuhan untuk mengurangi polusi pertanian. Pentngnya penyesuaian kebijaksanaan
pembangunan pertanian dengan memperhitungkan aspek lingkungan.
Dalam pengembangan kebijaksanaan
pembangunan pertanian harus memperhatkan faktor-faktor yang saling terkait sbb :
Meningkatkan konstribusi positf dari sektor
pertanian terhadap lingkungan.
Kebutuhan untuk mengurangi polusi pertanian. Pentngnya penyesuaian kebijaksanaan
Implikasi Kebijaksanaan Pembangunan Pertanian Berwawasan Lingkungan (PPBL)
Implikasi Kebijaksanaan Pembangunan Pertanian Berwawasan Lingkungan (PPBL)
1. Konsep pembangunan berwawasan lingkungan dengan sistem pertanian yang sustainebel
2. Pertanian sustainebel sebagai berikut :
Pertanian yang menggunakan input kimia yang
lebih sedikit.
Sistem pertanian yang ramah lingkungan sepert
penggunaan pola tanam, penerapan hama terpadu, serta penggunaan teknologi yang
menitkberatkan pada pengembangan potensi alam untuk menghasilkan produksi yang optmal. 1. Konsep pembangunan berwawasan lingkungan
dengan sistem pertanian yang sustainebel 2. Pertanian sustainebel sebagai berikut :
Pertanian yang menggunakan input kimia yang
lebih sedikit.
Sistem pertanian yang ramah lingkungan sepert
penggunaan pola tanam, penerapan hama terpadu, serta penggunaan teknologi yang
E. BEBERAPA METODE ALTERNATIF
E. BEBERAPA METODE ALTERNATIF
Disamping pendekatan hukum dan mekanis pasar, petani harus pula diberikan alternatf lain yang bisa mencapai tujuan pengendalian lingkungan pada tngkat produksi yang optmal/cara atau metode bisa diperkenalkan dalam bentuk sistem terpadu berwawasan lingkungan untuk mendorong petani melindungi lahan dan daerah-daerah yang sensitf dengan merubah atau memperbaiki metode produksi sepert :
1. Pengaturan Pola Tanam dan
Rotasi Tanaman
1. Pengaturan Pola Tanam dan
Rotasi Tanaman
Tujuan :
bisa mempertahankan kesuburan tanah sehingga menghemat penggunaan pupuk dan mengurangi serangan hama.pengaturan tata guna lahan dan pola tanam bisa dalam bentuk :
1.rotasi tanaman→menanam tanaman secara bergulir di suatu lahan pertanian.
2.non-rotasi tanaman→ penggunaan input dalam usaha tani dibatasi untuk periode yang lama dan membiarkan tanaman liar untuk berkembang.
Tujuan :
bisa mempertahankan kesuburan tanah sehingga menghemat penggunaan pupuk dan mengurangi serangan hama.pengaturan tata guna lahan dan pola tanam bisa dalam bentuk :
1.rotasi tanaman→menanam tanaman secara bergulir di suatu lahan pertanian.
2. Pengelolaan Hama Terpadu
2. Pengelolaan Hama Terpadu
PHT didasarkan pada 3 dasar pentng
PHT didasarkan pada 3 dasar pentng
1. Jika memungkinkan, ketergantungan di tempatkan pada penggunaan bahan non-kimiawi untuk menekan pertumbuhan hama. 2. Tujuannya adalah untuk mengelola hama
bukan untuk membasminya.
3. Kalau pestsida harus digunakan, harus dipilih dan dipakai dengan cara yang bisa meminimalkan dampak negatf bagi lingkungan.
1. Jika memungkinkan, ketergantungan di tempatkan pada penggunaan bahan non-kimiawi untuk menekan pertumbuhan hama. 2. Tujuannya adalah untuk mengelola hama
bukan untuk membasminya.
Pertanyaan : 1.
2.
Pertanyaan : 1.