• Tidak ada hasil yang ditemukan

bimbingan karir bimbingan karir bimbingan karir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "bimbingan karir bimbingan karir bimbingan karir"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan telah dilaksanakan dalam segenap aspek kehidupan Bangsa Indonesia, namun keadaaan ketenagakerjaan di Indonesia, pada saat ini tidaklah menggembirakan, yang berarti kemampuan pasar kerja untuk menyerap tenaga kerja rata-rata kecil, sebagai akibat terjadi penumpukan tenaga kerja, dimana-mana gejala pengangguran semakin nyata, hal ini menyebabkan timbulnya kegelisahan dikalangan anak-anak muda yang sebenarnya sudah memasuki masa produktif.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan mampu memberikan bimbingan dan pelatihan guna menyiapkan anak didiknya untuk dapat menjadi anggota masyarakat yang mampu dan bertanggung jawab, di samping menjadi anggota yang aktif dan tenaga kerja yang tangguh. Anak didik memandang sekolah sebagai tempat untuk mendapatkan sumber bekal yang dapat membuka dunia bagi mereka, orang tua memandang sekolah sebagai tempat bagi anaknya untuk mengembangkan kemampuan menjadi sosok yang terampil dan mampu sehingga siap memasuki tenaga kerja yang terampil, pemerintah berharap agar sekolah mampu mempersiapkan anak-anak untuk menjadi warga negara yang cakap.

Dalam usaha menyiapkan siswa agar dapat memenuhi harapan orang tua, masyarakat dan pemerintah mempersiapkan siswa agar dapat menjadi anggota masyarakat yang mempunyai keterampilan sehingga merupakan tenaga kerja yang terampil maka sekolah mengusahakan suatu usaha yang nyata untuk memberikan layanan bimbingan. Bimbingan merupakan usaha bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan (Widiatmojo, 2000:1).

(2)

merencanakan pencapaian pekerjaan sebagai landasan karier yang selaras dengan kemampuan, bimbingan karier sebagai salah satu bidang layanan bimbingan konseling sangat dibutuhkan. Karena bimbingan karier merupakan bimbingan yang mencakup kegiatan bimbingan kepada siswa dari memilih, menyiapkan diri, mencari dan menyesuaikan diri terhadap karier (Aryatmi Siswohardjono, 1990: 457). Dengan layanan bimbingan karier yang sudah diberikan diharapkan siswa dapat memahami karakteristik dirinya dalam hal minat, nilai-nilai, kecakapan dan ciri-ciri kepribadian serta dapat rnengidentifikasikan bidang pekerjaan yang luas, yang mungkin lebih cocok bagi rnereka selanjutnya diharapkan siswa dapat menemukan karier dan melaksanakan karier yang efektif serta memberikan kelayakan hidup.

Bimbingan karier merupakan salah satu aspek bimbingan perkembangan, sehingga sangat diperlukan sepanjang perkembangan anak, lebih baik jika bimbingan itu diberikan ke anak sejak rnasa kanak-kanak bahkan sebelum masuk sekolah, yang diteruskan di masa sekolah dasar, di sekolah lanjutan dan di perguruan tinggi, bahkan mungkin masih diperlukan sewaktu seseorang sudah memasuki dunia kerja, dengan harapan bahwa dengan bimbingan yang diberikan akan membantu dalam penyesuaian diri dengan sifat dan situasi kerja.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu:

1. Apa pengertian umum bimbingan karier ?

2. Bagaimana konsep bimbingan karier ?

3. Apa tujuan bimbingan karier ?

4. Apa prinsip-prinsip bimbingan karier ?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui pengertian umum bimbingan karier

2. Untuk mengetahui konsep bimbingan karier

3. Untuk mengetahui tujuan bimbingan karier

(3)

D. Manfaat Penulisan

Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah profesi keguruan makalah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para pembaca mengenai bimbingan karier.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Umum Bimbingan Karier

 Menurut Frank Parson dalam buku Choosing a Vocation (1909) dan dikutip oleh Wikipedia (2012)

Pada awalnya penggunaan istilah ini lebih merujuk pada usaha membantu individu dalam memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan, termasuk didalamnya berupaya mempersiapkan kemampuan yang diperlukan untuk memasuki suatu pekerjaan. Namun selanjutnya terjadi perubahan pendekatan dari model okupasional (occupational) ke model karir (career). Kedua model ini memiliki perbedaan, dimana pada model okupasional lebih menekankan pada kesesuaian antara bakat dengan tuntutan dan persyaratan pekerjaan, sedang pada model karir, tidak hanya sekedar memberikan penekanan tentang pilihan pekerjaan, namun mencoba pula menghubungkannya dengan konsep perkembangan dan tujuan-tujuan yang lebih jauh sehingga nilai-nilai pribadi, konsep diri, rencana-rencana pribadi dan semacamnya mulai turut dipertimbangkan.

 Menurut Calhoun dan Finch (1976)

Bahwa program pendidikan karir di memiliki tahapan berupa kesadaran karir, eksplorasi karir, dan persiapan karir.

 Menurut Hornby (1957)

(4)

Pada kenyataannya, masih ada para siswa tamatan SMA atau SMP yang tidak melanjutkan pendidikannya karena suatu sebab yang tidak dapat dihindarkan. Oleh karena itu, para siswa membutuhkan bimbingan yang baik khususnya berkaitan dengan pekerjaan atau dengan kata lain mendapatkan bimbingan karir secara bijaksana. Dengan demikian para siswa akan mengetahui apa yang akan dipilihnya, melanjutkan studi atau akan langsung terjun di dunia pekerjaan.

 Menurut Donald D. Super (1975)

Mengartikan bimbingan karir sebagai suatu proses membantu pribadi untuk mengembangkan penerimaan kesatuan dan gambaran diri serta peranannya dalam duria kerja. Menurut batasan ini, ada dua hal penting, pertama proses membantu individu untuk memahami dan menerima diri sendiri, dan kedua memahami dan menyesuaikan diri dalam dunia kerja.

 Menurut Widiadmojo (2000:3)

Mengemukakan definisi bimbingan karier adalah kegiatan birnbingan yang bertujuan ultuk mengenal, memahami, dan mengembangkan potensi diri dalam mempersiapkan masa depan bagi dirinya. Lebih lanjut dijelaskan pelayanan bimbingan karier diberikan agar siswa mengenal konsep diri yang berkaitan dengan minat, bakat, dan kemampuannya serta mengenal jabatan karier yang ada.

 Menurut Winkel (2005:114)

Bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan/ profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi.

 Menurut Ruslan A.Gani : 11

(5)

 Menurut United States Office of Education (Arifin, 2003)

Memberikan rumusan bimbingan sebagai kegiatan yang terorganisir untuk memberikan bantuan secara sistematis kepada peserta didik dalam membuat penyesuaian diri terhadap berbagai bentuk problema yang dihadapinya, misalnya problema kependidikan, jabatan, kesehatan, sosial dan pribadi. Dalam pelaksanaannya, bimbingan harus mengarahkan kegiatannya agar peserta didik mengetahui tentang diri pribadinya sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

 Menurut Veron G. Zunker

Kata Karir diambil dari bahasa Inggris, yaitu career. Career refers to the activities associated with an individual's lifetime of work (karier menunjukan pada aktifitas yang dihubungkan dengan pekerjaan vang mewarnai kehidupan seseorang). Merujuk pada pengertian karir, tidaklah mengherankan jika bimbingan pekerjaan yang ada di indonesia lebih dikenal dengan birnbingan karier, karena diharapkan orang yang dibimbing dapat menjadikan pekerjaannya kelak bukan hanya pekerjaan yang menghasilkan uang saja, tetapi juga bisa dihayati dan mewarnai gaya hidupnya.  Menurut Herr

Bimbingan karir adalah suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan keterampilan-keterampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya (Marsudi, 2003:113).

 Menurut Aryatmi Siswohardjono (1990:457)

Mengemukakan bimbingan karier adalah bimbingan yang mencakup kegiatan bimbingan kepada siswa atau orang dari memilih, menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap karier.

 Menurut Widada (1990:31)

Menjelaskan bahwa bimbingan karier merupakan suatu proses bantuan yang ditujukan kepada individu untuk mengembangkan serta menerima tentang dirinya secara terpadu dan memadai tentang perananya dalam dunia kerja untuk menguji gagasan-gagasannya serta memadukannya dengan kenyataan yang menimbulkan kepuasan bagi individu yang bersangkutan dan kemanfaatan bagi masyarakat.

(6)

Mendefinisikan bimbingan karier adalah layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang serta mengembangkan keterampilan-keterampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan kariernya.

 Menurut Sears dalam Mohammad Thayeb Manhiru (1992:19)

Mendefinisikan bimbingan karier sebagai aktivitas-aktivitas dan program-program yang membantu individu rnengasimilasikan dan mengintegrasikan pengetahuan, pengalaman dan apresiasi-apresiasi yang berkaitan dengan:

1. Pengenalan diri, yang meliputi hubungan seseorang dengan ciri-ciri dan persepsi-persepsinya sendiri, serta hubungannya dengan orang lain dan lingkungan.

2. Pemahaman, pengenalan terhadap kerja masyarakat dan faktor yang mempengaruhi perubahanya, termasuk sikap-sikap dan disiplin kerja.

3. Kesadaran akan waktu luang yang bisa berperan dalam kehidupan seseorang.

4. Pemahaman akan perlunya dan banyaknya faktor yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan karier.

5. Pemahaman terhadap informasi dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mencapai pemenuhan diri dalam pekerjaan dan waktu luang.

6. Mempelajari dan menerapkan proses pengambilan dan keputusan karier.

Berdasarkan beberapa definisi yang telah diuraikan di atas maka dapat diperoleh pengertian bahwa bimbingan karier adalah kegiatan birnbingan yang diberikan kepada siswa untuk memilih, menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap karier yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya sehingga dapat mengernbangkan dirinya secara optimal sehingga dapat menemukan karier dan melaksanakan karier yang efektif dan memberi kepuasan dan kelayakan.

Dasar-dasar Pelaksanan Bimbingan Karir Disekolah : Pelaksanaan layanan bimbingan karir disekolah kepada setiap pendidik dituntut untuk memahami dengan mendalam dan seksama mengenai dasar-dasar atau pokok-pokok pikiran yang melandasi pelaksanaan bimbingan karir di sekolah.

(7)

1. Perkembangan anak didik menuntut kemampuan melaksanakan tugas-tugas perkembangan

2. Sebagian hidup manusia berlangsung dalam dunia kerja

3. Bimbingan karir diperlukan agar menghasilkan tenaga pembangunan yang cakap dan terampil dalam melakukan pekerjaan untuk pembangunan

4. Bimbingan karir diperlukan berdasarkan bahwa setiap pekerjaan atau jabatan menuntut persyaratan tertentu untuk melaksanakannya. Pekerjaan atau jabatan itupun menuntut persyaratan tertentu dari individu-individu yang melaksanakannya

5. Bimbingan karir dilaksanakan disekolah atas dasar kompleksitas masyarakat dan dunia kerja

6. Manusia mampu berfikir secara rasional

7. Bimbingan karir dilandaskan pada nilai-nilai dan norma-norma yang cakup dalam falsafah pancasila

8. Bimbingan karir menjunjung tinggi nilai-nilai martabat manusia baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

B. Konsep Bimbingan Karier

Konsep layanan bimbingan karir sulit dipisahkan dari konsep vocational guidance yang berubah menjadi career guidance seperti yang dikemukakan oleh National Vocational Guidance Association (NVGA) pada tahun 1973, yang diartikan sebagai proses membantu dalam memilih pekerjaan, mempersiapkan, memasuki dan memperoleh kemajuan di dalamnya (Herr and Cramer, 1979: 6). Pada tahun 1951, Donal Super mengajukan revisi terhadap definisi bimbingan jabatan sebagai suatu proses bantuan terhadap individu untuk menerima dan mengembangkan diri dan peranannya secara terpadu dalam dunia kerja, mengetes konsepnya dengan realitas dan kepuasan bagi dirinya dan masyarakat (Herr and Cramer, 1979: 6). Atas dasar analisis itu, Super (Tennyson, et. al. , 1974: 146) mengganti konsep vocational choice menjadi vocational development.

Kematangan vokasional menunjukkan pada tingkat perkembangan, tingkat yang dicapai pada kontinum perkembangan diri dari tahap eksplorasi ke tahap kemunduran. Kematangan vokasional dipandang sebagai umur vokasional yang secara konseptual sama dengan umur mental (Super. 1975: 185-186). Sejak tahun 1951 terjadilah pergeseran dari model okupasional yang dianut oleh para ahli bimbingan vokasional sebelum tahun 1951 ke model karir.

(8)

tujuan-tujuan yang lebih jauh sehingga nilai-nilai pribadi, kebutuhan, konsep diri, rencana-rencana pribadi dan sejenisnya ikut dipertimbangkan.

Sejalan dengan terjadiya pergeseran konsep vocational guidance menjadi career guidance dan model okupasional menjadi karir telah banvak dikemukakan definisi mengenai bimbingan karir.

C. Tujuan Bimbingan Karier  Menurut Dewa Ketut Sukardi

Tujuan dari Bimbingan Karir secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu tujuan umum dan Khusus.

Secara umum tujuan diselenggarakannya Bimbingan Karier di sekolah ialah membantu siswa dalam pemahaman dirinya dan lingkungannya, dalam pengambilan keputusan, perencanaan, dan pengarahan kegiatan-kegiatan yang menuju kepada karier dan cara hidup yang akan memberikan rasa kepuasan karena sesuai, serasi, dan seimbang dengan dirinya dan lingkungannya.

Sedangkan, tujuan khusus dari diselenggarakannya bimbingan karier adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan pemahaman diri siswa.

2. Meningkatkan pengetahuan siswa tentang dunia kerja.

3. Membina sikap yang serasi terhadap partisipasi dalam dunia kerja dan terhadap usaha dalam mempersiapkan diri dari suatu jabatan.

4. Meningkatkan kemahiran berpikir agar mampu mengambil keputusan tentang jabatan dan melaksanakan keputusan itu. 5. Mengembangkan nilai-nilai sehuburgan dengan gaya hidup yang

dicita-citakan, termasuk jabatan. Menopang kemampuan berkomunikasi dan bekerja sarna.

 Menurut International Labour Office (2010)

Merumuskan bahwa kegiatan layanan bimbingan dan konseling karir terkait erat dengan empat kompetensi utama bagi para siswa agar dapat menghadapi masa depan karir mereka yaitu : 1. Kesadaran diri atau pengenalan diri sendiri

2. Kesadaran akan kesempatan bekerja

3. Pembuatan keputusan pendidikan dan karir

4. Pembelajaran transisional dan pengetahuan akan persyaratan kerja.

 Menurut Peters dan Shetzer (1974:267)

(9)

siswa merencanakan karimya sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat yang dimilikinya.

 Menurut Bimo Walgito (2010)

Tujuan bimbingan karir tersebut membantu para siswa agar : 1. Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri terutama yang

berkaitan dengan potensi yang ada dalam dirinya.

2. Memahami dan menyadari nilai-nilai yang ada pada dirinya dan dalam masyarakat.

3. Mengetahui jenis pendidikan dan atau pekerjaan yang cocok dengan potensi yang ada pada dirinya.

4. Menemukan hambatan yang mungkin timbul dan mencari jalan keluar untuk mengatasi hambatan tersebut.

5. Para siswa dapat merencanakan masa depannya, dan menemukan karir dan kehidupan yang sesuai atau serasi.

 Menurut Popon Syarif Arifin (dalam Aryatmi Siswohardjono, 1990:457)

Mengemukakan bahwa bimbingan karier bertujuan untuk membantu anak dalam rnengembangkan dirinya secara optimal sehingga dapat merencanakan pencapaian pekerjaan sebagai landasan kariernya yang sesuai dengan kernampuannya.

 Menurut Moh. Surya (1988.14)

Menyatakan bahwa tujuan bimbingan karir adalah membantu individu memperoleh kompetensi yang diperlukan agar dapat menentukan peralanan hidupnya dan mengembangkan karir kearah yang dipilihnya secara optimal. Dari penjelasan-penjelasan tersebut, secara essensial bimbingan karir merupakan salah satu proses layanan yang bertujuan membantu siswa dalam proses pemahaman diri, pemahaman nilai-nilai, pengenalan lingkungan, hambatan dan cara mengatasinya serta perencanaan masa depan. Masa depan harus direncanakan disongsong bukan di tunggu. Awal masa depan itu adalah "di sini dan sekarang". Persiapan untuk menyongsong masa depan dilakukan melalui prosedur-prosedur tertentu baik melaui pendidikan informal, formal maupun non formal. Melalui pendidikan di sekolah siswa dibekali dengan berbagai pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap-sikap tertentu. Bekal yang diperoleh siswa di sekolah bertujuan uttuk mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja.

Selain yang telah dikemukakan diatas secara rinci tujuan dari bimbingan karir tersebut ialah membantu para siswa agar :

(10)

peserta didik dapat mengidentifikasi bidang studi dan karir yang sesuai dengan dirinya.

2. Peserta didik memperoleh pemahaman tentang berbagai hal terkait dengan dunia (karir-studi) yang akan dimasukinya seperti tingkat kekuasan karir yang ditawarkan, deskripsi tugas dalam berbagai bidang pekerjaan, pengaruh perkembangan teknologi terhadap bidang kerja tertentu, kontribusi yang dapat diberikan dalam bidang pekerjaan tertentu pada masyarakat, dan tuntutan kemampuan kerja dalam bidang-bidang pekerjaan tertentu di masa depan.

3. Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi yang ada dalam dirinya, mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan bagi suatu bidang tertentu, memahami hubungan usaha dirinya yang sekarang dengan masa depan.

4. Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul yang disebabkan oleh dirinya sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut.

5. Para siswa dapat merencanakan masa depannya serta menemukan karir dan kehidupan yang serasi, yang sesuai (Depdikbub, Petunjuk Pelaksanaan bimbingan Karir,1985).

6. Peserta didik mampu mengidentifikasi berbagai bidang pendidikan yang tersedia yang relevan dengan berbagai bidang pekerjaan. Dengan demikian peserta didik memperoleh dan dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan (skill) yang dituntut oleh peran-peran kerja tertentu.

7. Peserta didik mampu mengambil keputusan karir bagi dirinya sendiri, merencanakan langkah-langkah konkrit untuk mewujudkan perencanaan karir yang realistik bagi dirinya. Perencanaan karir yang realistik akan meminimalkan faktor dan dampak negatif dan memaksimalkan faktor dan dampak positif dari proses pemilihan karir.

8. Mampu menyesuaikan diri dalam mengimplementasikan pilihannya dan berfungsi optimal dalam karir (studi dan kerja), carney, l987 dan Reihant, 1979 (dalam Fajar Santoadi, 2007).

Dari uraian diatas nampak bahwa bimbingan karir merupakan usaha untuk mengetahui dan memahami diri memahami apa yang ada dalam diri sendiri dengan baik dan diarahkan untuk membantu siswa dalam perencanaan dan pengarahan kegiatan serta dalam pengambilan keputusan yang membentuk pola karir tertentu dan pola hidup yang akan memberikan kepuasan bagi dirinya dan lingkungannya.

(11)

Terdapat beberapa prinsip dasar yang dipandang sebagai pondasi atau landasan bagi layanan bimbingan karier. Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian layanan bantuan atau bimbingan karier, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Prinsip-prinsip itu adalah sebagai berikut : 1. Bimbingan karier ditujukan bagi semua individu. Prinsip ini berarti

bahwa bimbingan karier diberikan kepada semua pihak atau peserta didik, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria maupun wanita, baik anak-anak, remaja maupun dewasa. Dengan demikian, bimbingan karier merupakan suatu proses bantuan atau layanan yang berkelanjutan dalam seluruh perjalanan hidup seseorang, bukan merupakan peristiwa yang terpilah satu sama lainnya.

2. Bimbingan karier merupakan bantuan yang diberikan kepada individu (siswa) yang sedang dalam proses berkembang. Dengan demikian, ciri-ciri dan tugas-tugas perkembangan pada tahap tertentu hendaknya dijadikan dasar pertimbangan dalam setiap kegiatan bimbingan karier. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan karier lebih bersifat preventif dan pengembangan dari pada penyembuhan (kuratif); dan lebih diutamakan teknik atau pendekatan dalam setting (adegan) kelompok daripada perseorangan (individual). Pendekatan preventif adalah layanan bimbingan untuk mencegah individu/klien agar tidak terjerumus kepada masalah dalam proses pengembangan dirinya. Pendekatan pengembangan adalah layanan bimbingan untuk memfasilitasi laju perkembangan individu/klien. Pendekatan kuratif adalah layanan bimbingan untuk menyembuhkan individu/klien dari masalah psikologis atau model pencarian jalan keluar dari masalah yang dihadapi individu.

3. Bimbingan karier bersifat individual. Setiap individu bersifat unik (berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan karier individu dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah individu, meskipun layanan bimbingannya menggunakan tekik kelompok.

(12)

membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri, memberikan dorongan dan peluang untuk berkembang.

5. Bimbingan karier merupakan usaha bersama. Bimbingan karier bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru dan kepala sekolah. Mereka sebagai tim kerja terlibat dalam proses bimbingan karier. Program bimbingan karier akan berlangsng efektif apabila ada upaya kerja sama antar personel sekolah, juga dibantu oleh personel dari luar sekolah, seperti orang tua siswa atau para spesialis.

6. Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan karier. Bimbingan karier diarahkan untuk membantu individu agar dapat melakukan pilihan dan mengambil kariernya. Bimbingan karier berperan untuk memberikan informasi dan nasihat kepada individu. Hal itu sangat penting baginya dalam mengambil keputusan kariernya. Kehidupan karier individu diarahkan oleh tujuan kariernya, dan bimbingan karier memfasilitasi individu untuk mempertimbangkan, menyesuaikan diri, dan menyempurnakan tujuan karier melalui pengambilan keputusan yang tepan dan bertanggung jawab atas keputusan itu. Kemampuan individu untuk membuat pilihan secara tepat bukan kemampuan bawaan, tetapi kemampuan yang harus dikembangkan. Oleh karena itu, bimbingan karier tidak sekedar memperhatikan hak individu untuk menentukan pilihan atau mengambil keputusan sendiri, tetapi juga membantu individu agar memperoleh keterampilan dalam mengembangkan cara-cara pemenuhan pilihan/putusan itu secara bertanggung jawab. 7. Bimbingan karier berlangsung dalam berbagai latar kehidupan.

Pemberian layanan bimbingan karier tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga di lingkungan keluarga, perusahaan/industri, lembaga pemerintah/swasta, dan masyarakat. Bidang layanan bimbingan karier pun bersifat multi-aspek, yaitu meliputi aspek pribadi, sosial dan pendidikan yang terkait dengan karier.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

(13)

Secara umum tujuan diselenggarakannya Bimbingan Karier di sekolah ialah membantu siswa dalam pemahaman dirinya dan lingkungannya, dalam pengambilan keputusan, perencanaan,dan pengarahan kegiatan-kegiatan yang menuju kepada karier dan cara hidup yang akan memberikan rasa kepuasan karena sesuai, serasi, dan seimbang dengan dirinya dan lingkungannya. Sedangkan, tujuan khusus dari diselenggarakannya bimbingan karier adalah:

1. Meningkatkan pemahaman diri siswa.

2. Meningkatkan pengetahuan siswa tentang dunia kerja.

3. Membina sikap yang serasi terhadap partisipasi dalam dunia kerja dan terhadap usaha dalam mempersiapkan diri dari suatu jabatan. 4. Meningkatkan kemahiran berpikir agar mampu mengambil keputusan

tentang jabatan dan melaksanakan keputusan itu.

5. Mengembangkan nilai-nilai sehuburgan dengan gaya hidup yang dicita- citakan, termasuk jabatan. Menopang kemampuan berkomusikasi dan bekerja sarna.

B. Saran

Diharapkan guru dan calon guru yang ada pada sekolah bisa dijadikan tempat untuk bimbingan konseling tentang karir, seperti mengarahkan dan memandirikan siswa dan bukan malah memotivasi dengan kebohongan atau bahkan memarahi segala sesuatu apapun keputusan yang diambil oleh siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Pengertian Bimbingan Karier. (Online). (http:// indonesiakonselor. blogspot.co.id/2013/01/pengertian-bimbingan-karier.html, diakses 16 Maret 2013).

Anonim. 2013. BK Karier. (Online). (http://whiendul.blogspot. co.id/2013/04/bk-karier.html, diakses 14 April 2013).

Anonim. 2014. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Bimbingan Karir. (Online). (http://blog.uad.ac.id/ umul1300001112/2014/12/09/ pengertian-tujuan-dan-fungsi-bimbingan-karir/, diakses 9 Desember 2014).

(14)

Karneli, Yeni. 1998. Bimbingan Karir Sebagai Upaya Membantu Kesiapan Siswa dalam Memasuki Dunia Kerja. (http//id. Shavoong.com//, diakses pada pukul 13.35 WIB tanggal 1 Oktober 2011).

Saymoe, Umam. 2012. Makalah BK Karier. (Online). (http:// saymoeca.blogspot.co.id /2012/10/makalah-bk-karir.html, diakses 8 Oktober 2012).

Referensi

Dokumen terkait

 Air pada pembuluh atau celah kecil akan lebih tinggi dari yang lainnya itu, akibat adhesi (partikel air dan partikel gelas) lebih besar dari kohesinya (partikel air) ...

Dari hasil analisis kebutuhan air 25 tahun mendatang, pada kebutuhan air irigasi mengalami penurunan dari tahun ke tahun sedangkan untuk kebutuhan air PDAM untuk

KAJIAN MODUS BELAJAR MANDIRI PADA PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET B DAN C Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

"City wall" should be broadly defined to not only comprise ancient fortifications, but also smaller walls such as garden walls or fences.. As for CityGML 1.0, the

Keluaran Tersedianya perlengkapan kantor berupa kipas angin 2 unit Hasil Meningkatnya sarana dan prasarana aparatur 0,80%. Kelompok Sasaran Kegiatan :

Hukum Kelembagaan Negara (HKN) sebagai salah satu Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan Hukum (MKKKH) memiliki posisi untuk mendukung pengetahuan dan keterampilan mahasiswa

Rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut antara lain: kurangnya motivasi siswa pada

Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus, atas segala berkat, rahmat dan karunia Nya, penulis menyelesaikan skripsi dengan judul : “ Pengaruh Intellectual Capital terhadap