• Tidak ada hasil yang ditemukan

princ ch14 presentation

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "princ ch14 presentation"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

N. G R E G O R Y M A N K I W

PowerPoint® Slides

by Ron Cronovich

14

P R I N C I P L E S O F

F O U R T H E D I T I O N

Perusahaan di Pasar Kompetitif

(2)

Di bab ini, kita akan melihat jawaban akan

pertanyaan berikut ini

Apa yang dimaksud dengan pasar kompetitif?

Apa yang dimaksud dengan nilai marginal? Bagaimana ini berhubungan dengan pendapatan total dan

rata-rata?

Bagaimana pasar kompetitif menentukan jumlah dari profit maksimum?

Kapan perusahaan kompetitif tutup pada jangka pendek? Keluar dari pasar dalam jangka panjang?

(3)

Pengantar: Skenario

Tiga tahun setelah lulus, kamu menjalankan bisnis sendiri.

Kamu telah memilih berapa banyak untuk

diproduksi, berapa harga yang ditetapkan dan berapa banyak pekerja yang diperkerjakan.

Faktor apa yang seharusnya mempengaruhi keputusan ini?

Biaya anda (yang dipelajari dalam bab sebelumnya)

Berapa banyak kompetisi yang dihadapi?

(4)

Karakteristik dari Persaingan

Sempurna

1. Banyak pembeli dan penjual

2. Barang yang ditawarkan untuk dijual sebagian besar sama.

3. Perusahaan dapat bebas untuk masuk dan keluar pasar.

1. Banyak pembeli dan penjual

2. Barang yang ditawarkan untuk dijual sebagian besar sama.

3. Perusahaan dapat bebas untuk masuk dan keluar pasar.

(5)

Pendapatan di Perusahaan

Kompetitif

Total revenue (TR)

Average revenue (AR)

Marginal Revenue (MR): Perubahan TR dari

menjual tambahan satu unit

∆TR Q

MR =

TR = P x Q

TR

Q

(6)

A

A CC T T I I VV E LE L E E A A R R NN I I N N G G

1

1

: :

Exercise

Exercise

Isilah kotak kosong dari tabel

(7)

A

Notice that

MR = P

Notice that

MR = P

(8)

MR

=

P

untuk Pasar Sempurna

Perusahaan kompetitif dapat meningkatkan

outputnya tanpa mempengaruhi harga pasar

Jadi, setiap penngkatan di Q akan menyebabkan pendapatan akan meningkat oleh P, i.e., MR = P.

MR = P hanya benar jika perusahaan di pasar

kompetitif

MR = P hanya benar jika perusahaan di pasar

(9)

Maksimisasi Profit

Apakah Q memaksimalkan profit perusahaan?

Untuk menemukan jawaban,

“Berpikirlah pada margin”

Jika peningkatan Q pada satu unit, pendapatan meningkat dengan MR, biaya meningkat dengan MC

Jika MR > MC, maka peningkatan Q akan meningkatka profit

(10)

Profit Maximization

increasing Q raises profit.

5

(continued from earlier exercise)

At any Q with

(11)

P1 MR

MC dan Firm’s Supply Decision

Pada Qa, MC < MR.

Jadi, peingkatan Q meningkatkan profit Pada Qb, MC > MR.

Jadi, penurunan Q

untuk meningkatkan profit.

Pada Q1, MC = MR.

merubah Q

akan menurunkan profit

Q

Costs

MC

Q1

Qa Qb

(12)

P1 MR

P2 MR2

MC dan the Firm’s Supply Decision

Jika harga

meningkat pada P2,

Maka jumlah yang profit-maximizing akan meningkatkan

Q2.

Kurva MC

Menentukan Q perusahaan pada harga berapapun

Q

Costs

MC

Q1 Q2

(13)

Shutdown vs. Exit

Shutdown:

Keputusan jangka pendel untuk tidak

memproduksi apapun karena kondisi pasar

Exit:

Keputusan jangka panjang untuk meninggalkan pasar.

(14)

Keputusan jangka pendek perusahaan

untuk Shut Down

Jika perusahaan shut down sementara,

Pendapatan turun sebanyak TR

Biata jatuh oleh VC

Jadi, perusahaan harus shut down jika TR < VC.

Membagi dua sisi oleh Q: TR/Q < VC/Q

Jadi kita bisa menulis keputusan perusahaan seperti ini

(15)

Kurva penawaran Jangka Pendek

perusahaan adalah

bagian kuva MC diatas AVC

Q

Costs

A Competitive Firm’s SR Supply Curve

MC

ATC

AVC

Jika P > AVC, maka perusaa

(16)

Ketidak relevanan Sunk Costs

Sunk cost: Biaya yang telah dikomitmetkan dan tidak bisa dipulihkan

Sunk costs harusnya tidak relevan dengan

keputusan, anda harus membayar apapun keputusannya.

FC adalah sunk cost: Perusahaan harus

membayar biaya-biaya tetap walaupun produksi sgut downs.

Jadi, FC tidak bermasalah dalam keputusan

(17)

Keputusan perusahaan jangka

panjang untuk keluar

Jika perusahaan keluar dari pasar,

Pendapata turun sebanyak TR

Biaya turun sebanyak TC

Jadi, perusahaan harus exit, jika TR<TC.

Membagi masin-masing sisi dengan Q yntuk

(18)

A New Firm’s Decision to Enter Market

In the long run, a new firm will enter the market if

it is profitable to do so: if TR > TC.

Divide both sides by Q to express the firm’s entry decision as:

(19)

Kurva

Penawaran

jangka Panjang adalah bagian dari kurva MC diatas LRATC.

Q

Costs

Kurva Penawaran Perusahaan

Kompetitif

MC

(20)

A

A CC T T I I VV E LE L E E A A R R NN I I N N G G

2

2

AA: :

Mengidentifikasi Profit Perusahaan

Mengidentifikasi Profit Perusahaan

Menentukan Profit total perusahaan,

(21)

profit

Profit per unit = P – ATC

= $10 – 6 = $4

Total profit

= (P – ATC) x Q = $4 x 50

(22)

A

A CC T T I I VV E LE L E E A A R R NN I I N N G G

2

2

BB: :

Identifying a firm’s loss

Identifying a firm’s loss

Menentukan

gambar yang menunjukka n kerugian

perusahaan. Q

Costs, P

MC

ATC

A competitive firm

$5

P = $3 MR

(23)
(24)

Asumsi: Market Supply

1) Semua perusahaan yang ada dan pendatang potensial mempunyai biaya yang identik.

2) Biaya setiap perusahaan tidak berubah saat perusahaan lain masuk atau keluar dari

perusahaan.

3) Jumlah perusahaan di pasar adalah

Tetap jika di short run

(karenafixed costs)

Variabel di long run

(25)

Kurva Supply Pasar Jangka

Pendek

Selama PC > AVC, setiap perusahaan akan memproduksi jumlah yang profit maximizing, dimana MR=MC

Melihat kembali bab 4:

(26)

The SR Market Supply Curve

Example: 1000 identical firms.

(27)

Masuk dan Keluar di jangka

panjang

Dalam jangka panjang, jumlah perusahaan berubah kaena entry dan exit.

Jika perusahaan yang ada memperoleh profit ekonomi yang positif,

Perusahaan baru akan masuk.

Suplly pasar jangka pendek bergeser ke kanan.

P turun,mengurangi profit perusahaan.

(28)

Entry & Exit in the Long Run

Dalam jangka panjang, jumalh perusahaan akan berubah karena masuk dan keluar

Jika perusahaan yang ada mengalami kerugian,

Beberapa akan keluar dari pasar.

Kurva supply jangka pendek bergeser ke kiri.

P meningkat, mengurangi kerugaan perusahaan yang tersisa.

(29)

Kondisi Zero Profit

Equilibrium Jangka Panjang :

Proses masuknya atau keluar telah selesai-perusahaan yang tersisa memperoleh profit 0

Profit ekonomi yang 0 terjadi saat P = ATC.

Karena perusahaan memproduksi saat

P+MR=MC, kondisi zero-profit adalah P=MC=ATC

Jadi MC akan berpotongan dengan ATC saat ATC minimum

(30)

The LR Market Supply Curve

Dalam jangka panjang, perusahaan umumnya memperoleh 0

Supply jangka

panjang LR adalah horizontal pada

(31)

Kenapa perusahaan tetapa di bisnis jika

Profit = 0?

Jika, profit ekonomi minus pada setiap biaya – termasuk biaya implisit, seperti biaya

opportunitas dari waktu dan uang pemilik

Pada equilibrium zero profit, perusahaan akan memperoleh pendapata yang cukup untuk

(32)

S1

Profit

D1

P1 long-run

supply D2

SR & LR Effects dari peningkatan permintaan memulai pada LR eq.

…tetapi peningkatan permintaan

meningkatkan P,…

…membuat SR profit pada

perusahaan

Sepanjang waktu, profit mengundang pendatang,

menggeser S ke kanan,

mengurangi P...

…membuat keuntungnan nol dan meningkat pada eq. Jangka panjang

A

B

(33)

Kenapa kurva penawaran jangka panjang

dapat berslope keatas

The LR market supply curve horizontal jika

1) Semua perusahaan mempunyai biaya identik

2) Biaya tidak berubah saat perushaan lainnya masuk atau keluar dari pasar.

Jika asumsi ini tidak benar, jika LR supply curve berslope keatas

(34)

1) Firms Have Different Costs

As P rises, firms with lower costs enter the market before those with higher costs.

Further increases in P make it worthwhile for higher-cost firms to enter the market, which increases market quantity supplied.

Hence, LR market supply curve slopes upward.

At any P,

For the marginal firm,

(35)

2) Biaya meningkat saat perusahaan

masuk di Pasar

Di beberapa industri, supply dari input kunci

terbatas In some industries, the supply of a key input is limited (e.g., terdapat jumlah tetap dari tanah yang susuai dari pertanian).

Masuknya perusahaan baru meningkatkan

permintaan dari input sehingga menyebabkan harga meningkat.

Ini meningkatkan biaya semua perusahaan.

Jika, peningkatan di P dibutuhkan untuk

(36)

KESIMPULAN:

Efisiensi dari pasar

kompetitif

Profit-maximization: MC = MR

Perfect competition: P = MR

Jadi equilibrium kompetitif: P = MC

Jika, MC adalah biaya untuk memproduksi unit tambahan P adalah nilai kepada pembeli dari tambahan unit.

Jadi, equilibrium kompetitif adalah

efisien,memaksimumkan total surplus.

Jadi di bab selanjutnya, monopoly: pricing &

(37)

CHAPTER SUMMARY

For a firm in a perfectly competitive market, price = marginal revenue = average revenue.

If P > AVC, a firm maximizes profit by producing the quantity where MR = MC. If P < AVC, a firm will shut down in the short run.

If P < ATC, a firm will exit in the long run.

In the short run, entry is not possible, and an increase in demand increases firms’ profits.

Referensi

Dokumen terkait

Semakin banyak jumlah katalis Tin(II) Octoate yang ditambahkan pada proses polimerisasi asam laktat maka semakin besar yield poli asam laktat yang diperoleh. Jumlah

Hasil penelitian dan kesimpulan menghasilkan beberapa hal yang dapat dijadikan saran dalam rangka pengembangan pengajaran kimia yaitu (1) Bagi guru diharapkan dapat

Hasil observasi awal dan wawancara dengan guru bahasa Jerman di SMA Negeri 1 Enrekang, diperoleh data dan informasi bahwa dalam pembelajaran bahasa Jerman, aspek

Dengan adanya kasus tersebut maka peneliti ingin mengembangkan metode untuk mendeteksi boraks pada sampel cilok yang beredar di jalan raya Kota Banyuwangi

berita merupakan hal yang diatur dalam manajemen redaksional (Junaedi:2014). Apabila manajemen redaksional pada perusahaan surat kabar tersusun baik, maka

Teknik ini pergunakan Ibnu Hajar al-Haitami ketika menceritakan sworang hakim yang mengundurkan diri dari jabatannya kemudian menyibukkan diri dengan mengajar

Molekul-molekul acepromazine yang tidak tereliminasi akan terus beredar dalam tubuh ikan, mempengaruhi proses metabolisme tubuh normal ikan, dan dapat mengakibatkan

Tulisan ini bertujuan untuk mengklasifikasikan tingkat kerentanan daerah rawan gerakan tanah daerah Sumedang Selatan menggunakan metode Storie (Storie, 1978; Sitorus,