• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah pembuatan pakan ternak sapi berb (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah pembuatan pakan ternak sapi berb (1)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Teknologi Bioproses Semester IV 2017/2018

FERMENTASI JERAMI PADI SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI

Disusun Oleh:

Nur Ash Shafani Tamar MDH / 331 16 027 Monita Cahyani / 331 16 031

Diah Fitriyanti/ 331 16 053 Ikhsan Restu Pambudi / 331 16 058

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Makalah yang berjudul “Fermentasi Jerami Padi Sebagai Pakan Ternak Sapi” ini diajukan sebagai tugas dalam kurikulum Teknologi Bioproses tahun ajaran 2017/2018 di Politeknik Negeri Ujung Pandang dan dinyatakan telah mendapat persetujuan dan disahkan.

Nur Ash Shafani Tamar MDH (331 16 027)

Monita Cahyani (331 16 031)

Diah Fitriyanti (331 16 053)

Ikhsan Restu Pambudi (331 16 058) Kelas : 2A

Makassar, 26 April 2018

Menyetujui, Anggota Kelompok

Ikhsan Restu Pambudi NIM: 331 16 058

Mengesahkan, Dosen Pembimbing

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik, dan ilham-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah yang berjudul “Fermentasi Jerami Padi Sebagai Pakan Ternak Sapi” ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca mengenai hal-hal yang berkaitan dengannya.

Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki terbatas. Oleh karena itu harapan kami kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 26 April 2018

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...1

HALAMAN PENGESAHAN...2

KATA PENGANTAR...3

DAFTAR ISI...4

BAB I PENDAHULUAN...5

1.1 Latar Belakang...5

1.2 Rumusan Masalah...6

1.3 Tujuan...6

BAB II TINJAUN PUSTAKA...7

2.1 Definisi Pakan Ternak...7

2.2 Jenis-Jenis Bahan Pakan Ternak...8

2.3 Fungsi Pakan Ternak...13

2.4 Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Membuat Pakan Ternak Dari Jerami Padi...14

2.5 Jerami Padi...16

BAB III METODE PELAKSANAAN...17

3.1 Alat ...17

3.2 Bahan...17

3.3 Cara Pembuatan Pakan Ternak Sapi dari Jerami Padi...17

3.4 Diagram Alir Dalam Membuat Pakan Ternak Sapi Dari Jerami Padi...19

BAB IV PENUTUP...20

4.1 Kesimpulan...20

(5)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pekerjaan sebagian besar penduduk pedesaan adalah sebagai petani, terutama menanam padi serta usaha lainnya seperti peternakan hewan sapi. Meskipun peternakan sebagai usaha sampingan, namun peranan ternak nampaknya cukup penting bagi penduduk di daerahnya masing-masing.Hampir setiap petani umumnya memiliki hewan ternak. Namun secara umum, baik usaha pertanian maupun peternakan di daerah pedesaan masih dilakukan secara tradisional, sehingga tidak mengherankan bila hasil yang di peroleh relatif rendah. Belum ada upaya untuk memelihara ternak secara intensif dengan cara mengandangkan dan memberikan pakan secara cukup dan teratur, peternak biasanya membiarkan hewan ternaknya mencari makan sendiri di padang rumput atau lahan sekitar lingkungan desanya pada siang hari, sedangkan malam harinya mereka mengandangkan atau menambatkan ternak mereka.

(6)

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah:

1. Bagaimana cara mengolah jerami padi menjadi pakan ternak sapi melalui teknologi fermentasi?

2. Bagaimana cara pemanfaatan pakan ternak sapi dari jerami padi? 1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui cara mengolah jerami padi menjadi pakan ternak sapi melalui teknologi fermentasi.

(7)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pakan Ternak

Pakan adalah makanan/asupan yang diberikan kepada hewan ternak (peliharaan). Istilah ini diadopsi dari bahasa Jawa. Pakan merupakan sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan kehidupan makhluk hidup. Zat yang terpenting dalam pakan adalah protein. Pakan berkualitas adalah pakan yang kandungan protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitaminnya seimbang. Pada umumnya pengertian pakan (feed) digunakan untuk hewan yang meliputi kuantitatif, kualitatif, kontinuitas serta keseimbangan zat pakan yang terkandung di dalamnya. Pakan adalah segala sesuatu yang dapat diberikan sebagai sumber energi dan zat-zat gizi, istilah pakan sering diganti dengan bahan baku pakan, pada kenyataanya sering terjadi penyimpangan yang menunjukkan penggunaan kata pakan diganti sebagai bahan baku pakan yang telah diolah menjadi pellet, crumble atau mash. Bahan pakan adalah (bahan makanan ternak) adalah segalah sesuatu yang dapat diberikan kepada ternak baik yang berupa bahan organik maupun anorganik yang sebagian atau semuanya dapat dicerna tanpa mengganggu kesehatan ternak. Bahan pakan terdiri dari bahan organik dan anorganik. Bahan organik yang terkandung dalam bahan pakan seperti protein, lemak, serat kasar, bahan ekstrak tanpa nitrogen, sedangkan bahan anorganik seperti calsium, phospor, magnesium, kalium, natrium.

(8)

penyerapan zat-zat makanan. Vitamin berfungsi untuk mempertahankan kekuatan tubuh dan kondisi kesehatan.

2.2 Jenis-Jenis Bahan Pakan Ternak

Memang banyak jenis bahan makanan yang dapat digunakan untuk pakan ternak. Tetapi, secara umum bahan pakan ternak dibagi menjadi 6 jenis, pakan kasar, pakan penguat/ konsentrat, pakan fermentasi mineral, vitamin, dan pakan tambahan.

1. Pakan Kasar

Pakan kasar adalah pakan yang bervolume besar tetapi berat dari setiap unit volume-nya rendah. Makanan yang termasuk pakan kasar dapat berasal dari hijauan, antara lain:

 Rumput, bisa rumput lapangan, rumput tanaman, rumput grinting, rumput benggala, rumput kolonjono, rumput tuton.

 Daun leguminos.

 Sisa hasil panen seperti jerami, baik jerami padi, jerami kedelai, jerami jagung, maupun jerami kacang tanah.

Pakan ternak yang berasal dari hijauan memiliki kandungan serat kasar sekitar 18% tetapi memiliki kandungan energi yang rendah. Hijauan yang menjadi sumber nutrisi yang baik adalah hijauan yang mengandung protein kasar sebanyak 20 % total bahan kering seperti leguminosa/ kacang – kacangan.

Sedangkan, pakan dari sisa hasil panen seperti jerami, hanya memiliki kandungan protein kasar sekitar 3 – 4 % bahan kering. Dari pakan hijau – hijauan yang berasal dari daun dan rumput yang berkualitas, hewan ternak seperti sapi hanya dapat berproduksi 70% dari kemampuan seharusnya.

(9)

Jenis Rumput Unggulan Untuk Pakan Ternak Hijauan a) Rumput Gajah

Rumput gajah toleran terhadap berbagai macam jenis tanah. Rumput gajah dapat tumbuh dari dataran rendah hingga dataran tinggi, yang tahan terhadap lingkungan sedang, serta curah hujan yang cukup, suka dengan tanah lempung yang subur, tetapi tidak tahan terhadap genangan.

b) Rumput Benggala

Rumput jenis ini memiliki ciri–ciri bersifat perennial, batangnya kuat dan tegak, serta membentuk rumpun dengan akar membentuk serabut dalam. Memiliki bunga berwarna hijau atau keunguan. Rumput benggala tumbuh di daerah dataran rendah sampai dataran tinggi 0 – 1200 meter di atas permukaan laut.

c) Rumput Raja

Pengembangan rumput raja biasanya dilakukan dengan stek batang atau pols dan mampu tumbuh dengan baik pada daerah dengan tanah yang ringan sampai berat. Rumput raja mampu hidup dan tumbuh di dataran dengan ketinggian 0-3000 meter di atas permukaan air laut dengan curah hujan tahunan sebesar 1000 meter atau lebih.

Ciri – ciri rumput raja antara lain, berdaun tunggal, batang berbentuk persegi dan silindris, berakar serabut, dan tumbuh di daerah yang kering. Memiliki struktur daun yang kasar, batang keras dan tebal.Bentuk daunnya panjang, dengan permukaan daun yang luas.

d) Rumput Meksiko

Seperti namanya, rumput ini berasal dari Mexico dan Amerika Tengah.Yang dapat hidup di daerah tropis yang basah dan juga di daerah subtropis dengan tanah berair. Serta memiliki ciri daun yang lebih lebar dari rumput jenis lain, dengan panjang daun sekitar 1,5 meter dan memiliki lebar daun sekitar 10 centimeter.

(10)

e) Rumput Setaria

Rumput setaria atau sering juga dikenal dengan nama Rumput Golden Timothy yang berasal dari Afrika dan memiliki siklus hidup parenial. Cirinya tumbuh membentuk rumpun yang kuat dan lebat, dengan daun yang lebar dan sedikit berbulu pada bagian permukaan atasnya.

Rumput Setaria kalau sudah berumur cukup dewasa, maka dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 180 centimeter. Memiliki karakter yang tahan terhadap lingkungan kering maupun bergenang. Dapat hidup pada dataran dengan ketinggian 1000 kaki, dengan curah hujan 25 inchi/ tahunnya.

2. Pakan Penguat (Konsentrat)

Pakan penguat atau disebut juga konsentrat adalah pakan ternak yang memiliki kandungan serat kasar rendah, dibawah 18%. Nutrisi utama dari pakan konsentrat berupa energi dan protein. Ada dua perbedaan konsentrat, yakni konsentrat sebagai sumber energi dan sebagai sumber protein.

Konsentrat sumber energi adalah konsentrat yang memiliki kadar protein kurang dari 20%. Sebaliknya, konsentrat sumber protein adalah konsentrat yang memiliki kadar protein di atas 20%.

Konsentrat merupakan suatu bahan pakan ternak yang diberikan bersamaan dengan bahan pakan ternak lainnya untuk meningkatkan kandungan gizi pakan ternak yang dicampurkan sebagai pakan pelengkap.

Perternak sapi perah, agar dapat menjaga produksi susu sapi, pakan ternak yang diberikan harus sebagian besar dari pakan ternak konsentrat. Karena sapi yang hanya diberikan pakan ternak dari hijauan akan memproduksi susu 30% lebih rendah dari sapi yang diberikan pakan ternak hijauan yang juga ditambahkan dengan pemberian pakan ternak konsentrat. Sebab, sapi tidak mampu menampung pakan kasar sesuai dengan energi yang dibutuhkan.Karenanya, untuk mencukupi energi, maka diperlukanlah tambahan pakan konsentrat. Pakan konsentrat bisa berasal,

a. Dari hewan:

(11)

 Tepung daging dan tulang

 Tepung darah

 Tepung bulu

 Tepung cacing

 Hasil sampingan pengolahan ikan, yaitu tepung ikan

 Hasil sampingan pengolahan susu seperti lemak susu dan bubuk susu skim. Untuk pakan ternak konsentrat yang berasal dari hewan ditandai dengan protein kualitas tinggi yang jumlahnya relatif banyak, serta kandungan mineral yang cukup tinggi juga. Mengandung protein lebih dari 47%, mineral Ca lebih dari 1%, P lebih dari 1,5%, dan serat kasar kurang dari 2,5%.

b. Dari tumbuhan:

 Hasil panen pertanian seperti kedelai, kacang hijau, jagung, dan yang lainnya.

 Sisa industri pertanian seperti bungkil kelapa/ kelapa sawit, bungkil wijen, bungkil kedelai, biji palm, biji karet, ampas tahu, dedak sekam padi, dan yang lainnya.

Pakan ternak konsentrat memiliki kandungan energi dan protein yang tinggi. Kelompok yang memiliki kandungan terbanyak seperti jagung, biji – bijian, sorghum, yang SE dan TDN yang tinggi, serat kasar yang rendah, kandungan protein kasar sedang, serta kandungan mineral yang bervariasi.

Pakan ternak konsentrat yang berasal dari tumbuhan memiliki kandungan protein 47%, mineral Ca kurang dari 1%, P kurang dari 1,5 %, dan serat kasar yang lebih dari 2,5%.

Agar dapat sesuai sasaran yang diinginkan, maka penggunaan pakan ternak konsentrat harus memperhatikan 2 hal berikut ini:

1) Pemberian pakan ternak konsentrat harus memperhatikan kebutuhan nutrisi hewan ternak, jangan sampai pemberian pakan ternak konsentrat terlalu berlebihan karena konsentrat hanyalah penguat atau pakan tambahan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi saja.

(12)

3. Pakan Fermentasi

Pakan fementasi adalah hasil dari proses amoniasi, atau sering juga disebut sebagai peragian/ pemerana. Tujuan pembuatan pakan fermentasi adalah untuk memaksimalkan pengawetan kandungan gizi pada pakan hijauan ataupun bahan pakan lainnya agar dapat disimpan dalam waktu yang lama dan tanpa mengurangi jumlah nutrisinya.

Kebutuhan gizi dan nutrisi yang tercukupi, maka banyak efek positif yang didapatkan. Kualitas hewan ternak yang semakin baik yang sudah pasti akan berdampak pada nilai jual hewan ternak.

Dengan menggunakan metode fermentasi, maka penyediaan pakan ternak akan lebih efisien. Adapun ciri – ciri dari pakan fermentasi yang sudah jadi, seperti ada peningkatan suhu, ada perubahan warna, dan menjadi lebih lapuk/ empuk.

4. Mineral

Mineral atau zat – zat garam sangat dibutuhkan untuk hewat ternak perah. Zat anorganik seperti : Kalsium, Kalium, Zat besi, Fosfat, Natrium, Magnesium, dan yang lainnya adalah macam – macam zat yang dibutuhkan oleh tubuh hewan ternak.

Tambahan mineral memang dibutuhkan sebagai tambahan pada beberapa pakan ternak, tetapi tidak semua, karena sebagian besar mineral tersebut dapat diperoleh dari bahan – bahan makanan ternak yang diberikan.Maka dari itu sangat penting untuk mengetahui kandungan dari pakan ternak yang diberikan, apakah sudah mencukupi kebutuhan mineral hewan ternak atau tidak.

5. Vitamin

Vitamin sangat penting untuk mengoptimalkan pertumbuhan, dan menjaga fungsi alami dari sistem tubuh hewan ternak.

(13)

kholin, inondol, niacin.Dan vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin, A, D, E, dan K.

Memang vitamin hanya sedikit yang dibutuhkan, tetapi hal ini sama sekali tidak boleh diabaikan karena tidak semua bahan pakan ternak mengandung vitamin yang lengkap, mengingat resiko dari hewan ternak yang jika kekurangan vitamin maka dapat mengakibatkan tubuh hewan ternak lemah, sakit – sakitan, dan bahkan kematian.

6. Pakan Tambahan

Pakan tambahan adalah pakan yang digunakan hanya sebagai tambahan dan bukanlah untuk konsumsi pokok bagi hewan ternak. Pakan tambahan yang dimaksudkan adalah produk yang tidak bernutrisi, namun berguna untuk menjaga kesehatan, mencegah penyakit, ataupun menyembuhkan hewan ternak.Diantaranya, antibiotik, anti toksin, obat cacing, hormon, dan yang lainnya. Pada pemberian antibiotik sendiri, dimaksudkan untuk memodifikasi keseimbangan bakteri yang berada dalam saluran pencernaan hewan ternak. Keseimbangan antara bakteri yang menguntungkan dan bakteri yang merugikan akan mencegah terjadinya penurunan produksi ternak.

2.3 Fungsi Pakan Ternak 1) Sumber Energi

Termasuk dalam golongan ini adalah semua bahan pakan ternak yang kandungan protein kasarnya kurang dari 20%, dengan konsentrasi serat kasar di bawah 18%. Berdasarkan jenisnya, bahan pakan sumber energy dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu:

 Kelompok serealia/biji-bijian (jagung, gandum, sorgum)

 Kelompok hasil sampingan serealia (limbah penggilingan)

 Kelompok umbi (ketela rambat, ketela pohon dan hasil sampingannya)

 Kelompok hijauan yang terdiri dari beberapa macam rumput (rumput gajah, rumput benggala dan rumput setaria).

(14)

Golongan bahan pakan ini meliputi semua bahan pakan ternak yang mempunyai kandungan protein minimal 20% (berasal dari hewan/tanaman). Golongan ini dibedakan menjadi 3 kelompok:

 Kelompok hijauan sebagai sisa hasil pertanian yang terdiri atas jenis daun-daunan sebagai hasil sampingan (daun nangka, daun pisang, daun ketela rambat, ganggang dan bungkil)

 Kelompok hijauan yang sengaja ditanam, misalnya lamtoro, turi kaliandra, gamal dan sentero

 Kelompok bahan yang dihasilkan dari hewan (tepung ikan, tepung tulang dan sebagainya).

3) Sumber Vitamin dan Mineral

Hampir semua bahan pakan ternak, baik yang berasal dari tanaman maupun hewan, mengandung beberapa vitamin dan mineral dengan konsentrasi sangat bervariasi tergantung pada tingkat pemanenan, umur, pengolahan, penyimpanan, jenis dan bagian-bagiannya (biji, daun dan batang). Disamping itu beberapa perlakuan seperti pemanasan, oksidasi dan penyimpanan terhadap bahan pakan akan mempengaruhi konsentrasi kandungan vitamin dan mineralnya. Saat ini bahan-bahan pakan sebagai sumber vitamin dan mineral sudah tersedia di pasaran bebas yang dikemas khusus dalam rupa bahan olahan yang siap digunakan sebagai campuran pakan, misalnya premix, kapur, Ca2PO4 dan beberapa mineral.

2.4 Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Membuat Pakan Ternak Dari Jerami Padi

(15)

Jumlah penggunaan jerami padi sebagai pakan alternatif pengganti hijauan tergantung beberapa hal antara lain:

a. Palatabilitas yang berhubungan dengan macam varietas

b. Bentuk fisik: jerami utuh, dicincang (chopped), digiling atau dibuat pellet c. Macam perlakuan yang dilakukan meliputi tipe dan levelnya baik secara

kimia maupun biologi

d. Suplementasi yang diberikan berupa energi atau protein atau kedua-duanya e. Imbangan mineral baik makro maupun mikro dan suplementasinya

f. Laju kecernaan berhubungan erat dengan kualitas jerami atau ukuran partikelnya

Efektivitas penggunaan jerami tanpa perlakuan (untreated) untuk pakan tergantung pada karakteristik selulemya yaitu kandungan isi sel, dinding sel berikut komponen penyusunnya (selulosa, hemiselulosa, lignin, dan silika), yang sangat bervariasi. Selulosa selalu terdapat dalam bentuk ikatan yang tertutup dengan lignin menjadi lignoselulosa yang tidak siap difermentasi mikroba rumen.Selulosa menambah kekuatan tarik, sedangkan lignin menambah resistensi terhadap penekanan. Keberadaan silika sama dengan lignin yaitu menambah kekuatan struktur Oleh karena itu apabila bahan pakan kandungan lignin, selulosa, dan silikanya tinggi akan sukar dicerna. Variasi kecernaan jerami padi disebabkan:

1) Bawaan meliputi: macam varietas, lingkungan, cara panen, dan penanganan 2) Cara pemberian, yakni tingkat pemberian dan komposisi pakan yang

diberikan, disuplementasi berupa apa dan pada tingkat berapa suplemen diberikan

3) Perlakuan (treatment) atau pradigesti baik secara fisik, kimia, maupun biologi.

(16)

disimpan dalam wadah, sebaiknya wadah tersebut ditutup rapat dan tidak ada udara yang masuk. Pakan yang terkontaminasi udara lembap akan berjamur.

2.5 Jerami Padi

(17)

BAB III

METODE PELAKSANAAN 3.1 Alat

Adapun alat yang digunakan sebagai berikut: 1. Alat pencacah rumput

2. Terpal plastik 3. Alat penyemprot air 4. Karung

3.2 Bahan

Adapun bahan yang digunakan sebagai berikut: 1. Jerami padi

2. Air 3. Starbio 4. Urea

5. Molase/gula pasir 6. Dedak Padi

3.3 Cara Pembuatan Pakan Ternak Sapi dari Jerami Padi

Target 20 ekor sapi. Untuk sehari pakan diberikan sebanyak 8-9 kg/ekor. Adapun proses pengolahan fermentasi padi dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Menyiapkan Bahan

 Menyiapkan sebanyak 500 gram gula pasir dan dilarutkan dalam 45 liter air.

(18)

 Mengeringkan jerami padi hingga kering kemudian ditebar diatas terpal dan disusun setebal kurang lebih 20-25 cm kemudian dipadatkan dengan cara diinjak-injak

2. Pencampuran jerami padi dengan Bahan Starbio, Urea, Larutan Gula Pasir dan Dedak Padi

 Menaburi dedak secukupnya kemudian menaburi starbio dan urea menggunakan tangan keatas lapisan jerami padi yang pertama secukupnya serta menyemprotkan larutan gula pasir menggunakan alat penyemprot.

 Menyusun lagi jerami padi setebal 20-25 cm dan dipadatkan lagi dengan cara diinjak-injak kemudian ditaburi lagi dengan sisa dedak serta urea, dan larutan gula kembali hingga seluruh jerami habis.

 Setelah jerami padi habis dan sudah ditumpuk serta dipadatkan, tumpukan jerami ditutup dengan terpal plastik dan diusahakan tidak ada udara yang terperangkap dalam terpal.

Tujuan menaburkan dedak padi keatas permukaan jerami agar menutupi pori-pori jerami sehingga mencegah masuknya udara. Setelah ditumpuk, menutupi tumpukan terpal plastik serta biarkan selama kurang lebih seminggu. Penggunaan starbio, urea dan gula pasir pada proses fermentasi bertujuan untuk menambah nilai nutrisi yang akan dihasilkan dan mempercepat proses fermentasi. Starbio berupa serbuk berwarna coklat sebagai fermentator yang membuat jerami menjadi lebih lunak dan meningkatkan kadar protein.

3. Proses Fermentasi

(19)

4. Proses Mencacah Jerami Fermentasi

Sebelum diberikan kepada ternak jerami fermentasi dicacah terlebih dahulu untuk meningkatkan palatabilitas dan memudahkan dalam mengkonsumsi jerami, setelah dicacah jerami kemudian dimasukkan kedalam karung sehingga mudah untuk disimpan.

5. Pemberian Pakan Pada Sapi

Pemberian pakan dilakukan sehari 2 kali, pada pagi hari diberi konsetrat atau dedak padi, sedangkan jerami fermentasi sebanyak 8-9 Kg/ekor/hari diberikan 2 kali pagi dan sore. Pemberian konsetrat atau dedak 2-3 Kg/ekor/hari dilakukan dipagi hari 2 jam sebelum pemberian jerami fermentasi tujuannya yaitu untuk meningkatkan kecernaan bahan kering dan bahan organik ransum. Serta diberikan air untuk diminum oleh sapi.

3.4 Diagram Alir Dalam Membuat Pakan Ternak Sapi Dari Jerami Padi Adapun diagram alir dalam membuat pakan ternak sapi dari jerami padi yaitu:

(20)

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil metode penelitian dapat disimpulkan bahwa :

 Pembuatan pakan ternak dari jerami padi dilakukan dengan metode fermentasi dengan penambahan Starbio, Urea dan Gula Pasir. Dimana penambahan starbio, urea dan gula pasir berfungsi untuk melunakkan jerami padi dan meningkatkan kadar protein karena jerami padi kecernaannya sangat rendah dan kandungan proteinnya sangat rendah.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Yanuartono, dkk. 2017. Potensi Jerami Sebagai Pakan Ternak Ruminansia. Yogyakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada.

Yusriani1, dkk. 2015. Kajian Pemanfaatan Limbah Jerami Sebagai Pakan Ternak Sapi di Provinsi Aceh. Banda Aceh: Fakultas Kedokteran Hewan Unsyiah. Mulijanti, dkk. 2014. Pemanfaatan Dedak Padi dan Jerami Fermentasi pada

Referensi

Dokumen terkait

Sistem ini dibangun dengan menerapkan metode Simple Additive Weighting (SAW) sebagai metode penjumlahan terbobot yang digunakan dalam memecahkan masalah multi

Matriks SWOT dapat menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi oleh usaha peternakan sapi potong di Kabupaten Barru dapat disesuaikan

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa uji t menunjukkan bahwa arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap arus kas masa depan, disebabkan karena arus kas

10 Dapat diketahui bahwa konsep fitrah dalam al-Quran memiliki macam-macam konsep fitrah, sebagaimana dikemukakan dalam al-Quran surat al-Rum ayat 30 di atas,

Dalam kesempatan ini, penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak yang telah membantu penyusun dalam menyusun Landasan Program Perencanaan dan Perancangan

Sistem formularium merupakan metode yang digunakan staf medik di rumah sakit yang bekerja melalui Komite Farmasi dan Terapi (KFT), mengevaluasi, menilai dan memilih dari berbagai

Sementara Cikini Retail dan Plaza Menteng yang terintegrasi dengan hotel budget Formule-1, pada tahun 2010 memberikan kontribusi masing-masing 6% dan 4% dari pendapatan

Dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh selebriti endorser (X 1 ) dan desain produk ( X 2 ) berpengaruh secara simultan dan secar parsial