Dicetak & diterbitkan oleh :
Disusun Berdasarkan
Hasil Lokakarya Rencana Strategis Bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sebelas Maret
September 2015 – Nopember 2015
RENCANA SRATEGIS DAN BISNIS FEB UNS 2015 - 2019
i
Rencana Strategi Bisnis 2015-2019
RENCANA STRATEGIS BISNIS (RSB)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
PERIODE 2015
–
2019
Disusun Berdasarkan Hasil Lokakarya Rencana Strategis Bisnis
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret
September 2015
–
Nopember 2015
Tim Penyusun :
-
Penanggung Jawab : Dr. Hunik SR Sawitri, MSi
-
Pengarah
: Dr. M. Agung Prabowo, MSi, Ak, PhD
Drs. Harmadi, MM
Lukman Hakim, SE, MSi, PhD
-
Ketua
: Deny Dwi Hartomo, SE, MSc
-
Sekretaris
: Sarwoto, SE, MSc
-
Anggota
: Arif Rahman Hakim, SE, MEc. Dev
Nur Hariawan, SH
ISBN : 978-602-73251-1-1
Dicetak & diterbitkan oleh :
ii
Sambutan Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sebelas Maret
Dengan mengucapkan syukur alhmadulillah, akhirnya Rencara Strategi Bisnis (RSB) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret (FEB UNS) telah selesai disusun. RSB ini merupakan perbaikan dari target-target key performance indicators (KPI), setelah UNS mendapatkan amanah dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi pada tahun 2015, untuk mempersiapkan diri menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) dan masuk dalam rangking lima ratus (500) besar Perguruan Tinggi di Dunia. Proses untuk penyusunan RSB ini dilakukan dengan membuka masukan dari seluruh stakeholders terutama dari dosen, tenaga kependidikan dan alumni dalam salah satu Lokakarya RSB yang dilakukan pada bulan September 2015. Kemudian dimantapkan lagi dalam suatu acara Sarasehan Sivitas Akademika pada Januari 2016.
Dalam RSB ini memfokuskan kepada proses internasionalisasi secara lebih serius dan terfokus dengan tanpa mengabaikan kepedulian terhadap ekonomi kerakyatan. Proses internasionalisasi akan dimulai dalam proses akreditasi sekolah bisnis di tingkat Asia yaitu ABEST21 yang akan divisitasi periode 2016/2017, sertifikasi pendidikan pada tingkat ASEAN yakni AUN QA yang akan dilakukan 2017/2018, serta klimaknya adalah akreditasi sekolah bisnis internasional AACSB pada 2025. Sementara itu, proses internasionalisasi juga tidak akan mengabaikan kepedulian kepada masyrakarat arus bawah dalam pematangan tentang ekonomi lokal dan kerakyatan. Ini ditunjukkan dengan perubahan visi FEB UNS yang lebih mengedepankan kepada aspek local wisdom atau kearifan lokal sebagai basis menyelenggarakan kegiatan sekaligus merupakan upaya melakukan diferensisasi sebagai sekolah ekonomi dan bisnis yang tetap mengakar ke bawah ke budaya lokal. Maka di sini perlu ditekankan bahwa FEB UNS “berharap akan menjulang tinggi ke atas namun tetap mengakar ke bawah”.
Akhirnya, harapan kami RSB ini akan dapat digunakan sebagai acuan untuk semua program studi dan sivitas akademika dalam rangka mengembangkan dan menjalankan kegiatan sehingga masa depan UNS dan Indonesia akan semakin baik. Semoga Allah Tuhan Yang Maha Esa senantiasa mengabulkan usaha kita, amiin.
Surakarta, 21 Desember 2015 Dekan,
[ DAFTAR ISI ]
iii
Rencana Strategi Bisnis 2015-2019
Daftar Isi
Halaman Sampul Dalam ... i
Sambutan Dekan ... ii
Daftar Isi ... iii
Bab I Pendahuluan ... 1
1.1.Latar Belakang ... 1
1.2.Landasan Hukum Rencana Strategis Bisnis FEB UNS ... 2
1.3.Metode Penyajian ... 3
Bab II Gambaran Umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS ... 8
2.1. Sejarah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret ... 8
2.2. Struktur Organisasi ... 12
2.3. Azas, Tata Nilai, Budaya Kerja, dan Kebijakan Strategis ... 19
Bab III Analisis Kondisi Lingkungan ... 26
3.1. Kondisi Awal ... 26
3.2 Identifikasi Isu-Isu Penting, Asumsi – Asumsi Dasar, dan Faktor Penentu Keberhasilan... 26
3.3 Faktor Internal: Kekuatan dan Kelemahan... 29
3.4 Faktor Eksternal: Peluang dan Tantangan ... 32
3.5 Analisis dan Penentuan Posisi FEB UNS : Analisis SWOT ... 35
3.6 Pilihan Stategi FEB UNS ... 42
Bab IV Visi, Misi, dan Strategi Kebijakan ... 47
4.1 Visi, Misi,Tujuan, dan Sasaran Strategis... 47
Bab V Indikator Kinerja ... 68
5.1 Capaian Kinerja Berdasarkan Kontrak Kinerja Rektor ... 68
5.2 Indikator Kinerja Utama FEB UNS ... 70
5.3 Indikator Kinerja Kegiatan FEB UNS ... 71
Bab VI Rencana Program Strategis Internasionalisasi ... 87
6.1 Latar Belakang ... 87
Bab VII Proyeksi Keuangan dan Anggaran ... 91
7.1 Kerangka Pembiayaan Rencana Strategis Bisnis ... 91
7.2 Asumsi-Asumsi yang Digunakan Untuk Proyeksi Pendapatan dan Biaya ... 93
7.3 Proyeksi Pendapatan ... 93
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam kurun satu setengah dekade terakhir ini, sebagian besar fakultas ekonomi dan bisnis di
Indonesia berupaya keras untuk meningkatkan kapabilitasnya untuk mendapatkan pengakuan
internasional melalui berbagai strategi dan kebijakan. Untuk memperoleh pengakuan internasiona
ltersebut beberapa strategi dilakukan diantaranya adalah mengikuti berbagai akreditasi internasional
antara lain seperti AACSB, ABEST21, AUN. Proses untuk memperoleh akreditasi tersebut tentu saja
memerlukan usaha dan upaya yang sangat keras, oleh sebab itu perlu melibatkan seluruh pemangku
kepentingan baik dosen, tenagakependidikan, mahasiswa dan alumni.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret (FEB UNS) sebagai salah satu fakultas
ekonomi dan bisnis yang masuk dalam jajaran 10 besar di Indonesia juga telah menetapkan visi
berkinerja tinggi di tingkat nasional dan internasional. Namun demikian, kebijakan dan program
internasionalisasi haruslah dimaknai sebagai proses membangun kualitas pendidikan tinggi menjadi lebih
kompetitif dan sejajar dengan perguruan tinggi lain di lingkungan internasional seiring dengan tuntutan di
era globalisasi dimana lulusan perguruan tinggi diharapkan memiliki berbagai kompetensi yang
memenuhi standar internasional sehingga mampu berkompetisi dalam job markets. Lebih lanjut, nilai-nilai budaya lokal sebagai ciri dan keunggulan menjadi landasan dalam upaya pencapaian visi berkinerja
tinggi di tingkat nasional dan internasional.
Rencana Strategi Bisnis (RSB) FEB UNS kali ini merupakan tonggak bersejarah bagi masa
depan pendidikan ekonomi dan bisnis di UNS. Karena transformasi dari fakultas ekonomi ke fakultas
ekonomi dan bisnis merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan bisnis dan
ekonomi di Indonesia. Perubahan ini menekankan bahwa FEB UNS tengah melangkah menjadi Sekolah
Bisnis dan Ekonomi yang mampu bersaing di tingkat internasional. Sudah barang tentu untuk mencapai
tujuan itu diperlukan langkah dan kebijakan yang serius dan sistematis dalam bentuk RSB tahun
2015-2019.
RSB FEB UNS 2015-2019 ini disusun berdasarkan pada RSB UNS dan sejalan dengan visi UNS
2030 yaitu menjadi Universitas Unggul di dunia. Di samping itu RSB ini juga mengacu pada poin-poin
(standar-standar) yang ada dalam AACSB dan QS STAR. FEB UNS telah bertekad untuk mengikuti
proses dan tahapan dalam mencapai akreditasi internasional AACSB, sehingga kebijakan dan program
FEB UNS searah dengan pedoman AACSB tersebut. Sedangkan untuk QS STAR merupakan lembaga
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
[ BAB I PENDAHULUAN ]
2 Rencana Strategi Bisnis 2015-2019
Capaian rencana stategis bisnis ini akan dievaluasi secara periodik untuk mengetahui
kemajuannya. Keberhasilan program dapat diketahui berdasarkan pemenuhan target yang ditetapkan
pada BAB IV yaitu key performance indicator (KPI) atau indikator kinerja utama (IKU) dan indikator kinerja
kegiatan (IKK). IKU mengacu pada IKU yang telah ditetapkan oleh UNS sedangkan IKK selain mengacu
pada IKK universitas juga mengacu pada poin-poin dalam AACSB.
1.2. Landasan Hukum Rencana Strategis Bisnis FEB UNS
Landasan dasar dalam penyusunan Rencana Strategis Bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sebelas Maret adalah :
a. Undang-Undang Dasar 1945: Pasal 31 ayat 5 bahwa pemerintah memajukan IPTEK dengan
menjunjung tinggi nilai agama, persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan
manusia.
b. Undang Undang Republik Indonesia Nomor : 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
c. Undang Undang Republik Indonesia Nomor : 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan dan Penerapan IPTEK.
d. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 112/O/2004 tentang Statuta Universitas Sebelas
Maret.
e. Peraturan Pemerintah Nomor : 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
f. Peraturan Pemerintah Nomor : 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan.
g. Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 52/KMK.05/2009 tentang penetapan
UNS sebagai Badan Layanan Umum Penuh.
h. Undang-Undang Nomor : 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen; Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia 4586.
i. Undang-Undang Nomor : 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor :158; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336).
j. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 49 Tahun 2014 Tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor : 769).
k. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 82 Tahun 2014 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Universitas Sebelas Maret Rencana Strategis Kemendiknas Tahun
2010-2014.
m.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 73 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimum
Pada Universitas Sebelas Maret.
n. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor : 82 Tahun 2014 tentang Organisasi dan
Tata Kerja UNS.
o. Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan PendidikanTinggi Nomor : 135/M/KP/IV/2015 tanggal 2 April
2015 tentang Penetapan dan Pengangkatan Prof. Dr. R. Karsidi, M.S, sebagai Rektor Universitas
Sebelas Maret masa jabatan tahun 2015-2019.
p. Keputusan Rektor UNS Nomor : 696/UN27/KP/2015 Tentang pengangkatan Dr. Hunik Sri Runing
Sawitri, M.Si sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis masa jabatan tahun 2015-2019.
Dengan dasar tersebut disusun RSB FEB UNS sebagai landasan kebijakan dan operasional
sivitas akademika secara profesional dan proporsional.
1.3. Metode Perencanaan Strategis dan Sistematika Penyajian
Pengembangan RSB FEB UNS ini menggunakan metode sebagaimana disajikan pada
Gambar 1.1.
Gambar 1.1. Metode Penyusunan RSBFEB UNS
Berdasarkan Gambar 1.1, metode penyusunan RSB dibagi dalam empat tahap. Pertama dimulai
dari proses pendalaman aspek lingkungan eksernal dan internal dengan metode TOWS atau SWOT.
Tantangan lingkungan eksternal mencakup masalah peluang dan ancaman organisasi merupakan
masalah yang harus dicari dan ditemukan. Sementara masalah internal adalah bagaimana kekuatan dan
Evaluasi
Informasi Rencana Pengembangan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
[ BAB I PENDAHULUAN ]
4 Rencana Strategi Bisnis 2015-2019
kelemahan didesain dapat menghadapi tantangngan eksternal itu. Berdasarkan analisis TOWS ini
kemudian akan dirumuskan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi serta kebijakan pencapaiannya.
Strategi implementasi RSB FEB UNS dijalankan dengan penyusunan program, kegiatan,
anggaran dan prosedur pelaksanaan. Hasil capaian renstra bisnis dievaluasi secara periodik untuk
mengetahui kemajuannya. Keberhasilan program dapat diketahui berdasarkan pemenuhan target yang
ditetapkan pada indikator kinerja utama (IKU) dan indikator kinerja kegiatan (IKK). Capaian indikator
merupakan salah satu ukuran yang dipertimbangkan dalam penyusunan rencana program dan kegiatan
serta anggaran periode berikutnya. Proses penyusunan RSB FEBUNS 2015‐2019 menggunakan model
alur kerja office of quality improvement dari University of Wisconsin Madison (dengan beberapa penyesuaian) dalam Rencana Strategi Bisnis Universitas Sebelas Maret, sebagaimana disajikan pada
Gambar 1.2.
Gambar 1.2. Diagram Alur RSBFEB UNS
ANALISIS SITUASIONAL:
Posisi & Kondisi sekarang: Titik mula; Isu-isu penting yang mewarnai
lanskap operasional; Tren kedepan
Analisis SWOT
VISI FEB UNS:
Harapan pemangku kepentingan FE UNS 2015 Visi jangka panjang UNS 2030
MISI FEB UNS:
Untuk apa FEB UNS Manfaatnya bagi pemangku kepentingan
ARAHAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN:
Strategi yang terfokus; Program-program strategis
EVALUASI PERIODIK:
Pengukuran kinerja, MAE
OPERASIONAL FEB UNS:
Implementasi Program, Kegiatan
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN:
Rencana Implementasi dan anggaran
INDIKATOR CAPAIAN:
Mengetahui improvement FEB UNS
PRINSIP-PRINSIP OPERASIONAL FEB UNS:
Penyesuaian RSB FEB UNS membawa konsekuensi pada penyesuaian rencana pengembangan
jangka panjang (RPJP) BLU FEB UNS tahun 2015-2030 dengan pentahapan lima tahunan yang
menggambarkan proses metamorfosasis tematis FEBUNS bereputasi internasional dalam entitas global
sebagai fakultas unggul di dunia. Konfigurasi perubahan tersebut disajikan pada gambar 1.3. RPJP
tersebut harus dijadikan pedoman kerja setiap pimpinan fakultas, sehingga program-programnya dapat
dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan. Setiap pimpinan fakultas menyusun Rencana Bisnis
Anggaran (RBA) untuk menjamin efektivitas implementasi RSB. Keseluruhan proses perencanaan dan
pelaksanaannya akan berjalan selaras dan konsisten dengan RSB yang merupakan perwujudan dari
sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP). Hal itu akan mengantarkan tercapainya kinerja
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
[ BAB I PENDAHULUAN ]
6 Rencana Strategi Bisnis 2015-2019
Catatan : *) Indikator yang digunakan QS Star 50% dan THESS 25%. Semua Program Studi Sarjana tersertifikasi Internasional, dan Program Studi Magister terakreditasi ABEST21
Gambar 1.3.Skema RPJP FEB UNS 2015 - 2027
2023 – 2027
Internasional* (<800 dunia) FEB UNS unggul di
dunia*
RENCANA PENGEMBANGAN JANGKA PANJANG BLU FEB UNS (2015 - 2027)
Sistematika Renstra Bisnis FEB UNS adalah sebagai berikut.
1. BAB I. Pendahuluan, menjelaskan latar belakang penyusunan RSB, landasan penyusunan, dan
metodologi serta sistematika penyajian RSB FEB UNS.
2. BAB II. Gambaran Umum FEB UNS, berisikan sejarah singkat organisasi, visi dan misi organisasi
serta tugas pokok dan fungsi organisasi.
3. BAB III. Analisis Kondisi Lingkungan, menyajikan keadaan atau posisi FEB UNS pada analisis
evaluasi diri sehingga strategi pencapaian visi, misi dan tujuan dapat dirumuskan. Metode yang
dilakukan adalah dengan analisis SWOT untuk mengukur kekuatan, kelemahan, kesempatan dan
tantangan.
4. BAB IV. Visi, Misi, dan Strategi Kebijakan, menguraikan rencana pengembangan FEB UNS tahun
2015 - 2019. Bagian ini berisi visi operasional RSB 2015 - 2019, budaya kerja, kebijakan strategis,
program, kegiatan dan indikator kinerja.
5. BAB V. Indikator Kinerja, menguraikan rencana pengembangan FEB UNS tahun 2015 - 2019.
Bagian ini berisi visi operasional RSB 2015 - 2019, budaya kerja, kebijakan strategis, program,
kegiatan dan indikator kinerja.
6. BAB VI. Rencana Program Strategis Internasionalisasi, menguraikan rencana program strategis
yang diimplementasikan dalam rangka internasionalisasi FEB UNS.
7. BAB VII. Proyeksi Keuangan dan Anggaran, menguraikan proyeksi keuangan dan anggaran
selama 5 tahun yang akan datang dalam rangka pembiayaan RSB 2015 - 2019 dengan
asumsi-asumsi yang telah ditetapkan.
8. BAB VIII. Penutup, menyajikan pentingnya RSB UNS sebagai acuan bagi setiap unit kerja di
lingkungan FEB UNS dalam menyusun RSB unit kerja.
9. Lampiran.
L.1. Rencana Anggaran dan Belanja FEB UNS 2015- 2019.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
[RENCANA PROGRAM STRATEGI INTERNASIONALISASI]
8
Rencana Strategi Bisnis 2015-2019
BAB II
GAMBARAN UMUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2.1. Sejarah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret
Fakultas Ekonomi dan Bisnis dulunya bernama Fakultas Ekonomi merupakan salah satu fakultas
yang didirikan bersamaan dengan diresmikannya Universitas Sebelas Maret. Diresmikan oleh Presiden
Soeharto di Siti Hinggil Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta. Dasar hukum dari pendirian ini adalah
Kepres No. 10 tertanggal 8 Maret 1976. FE UNS merupakan hasil dari penggabungan beberapa Fakultas
Ekonomi dari berbagai Perguruan Tinggi Swasta yang ada di wilayah Kotamadya Surakarta, yang antara
lain meliputi: Fakultas Ekonomi Universitas Nasional Saraswati (UNNASTI); Fakultas Ekonomi
Universitas Cokroaminoto (UNCOK); Fakultas Teknik Universitas Tujuh Belas Agustus (UNTAG);
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII).
Pada permulaan berdirinya FEB UNS (periode 1976-1981), penyelenggaraan proses belajar
mengajar bertempat di Pagelaran Keraton Surakarta (1 tahun) yang kemudian lanjutkan di Kampus
Mesen. Beberapa dosen perintis FE UNS adalah Drs. Soeharno TS, Drs. Djarwanto PS, Dra. Soedarah
Soepono dan Drs. Darustam, BSc. Drs. Soeharno TS menjabat sebagai Dekan yang pertama
(1976-1980), yang diteruskan oleh dekan-dekan selanjutnya yakni Drs Suhardi (1980-1986), Drs. Djarwanto PS
(1986-1989); Drs. Bachtiar Effendi, Ak (1989-1995), Drs. K. Tjilik Suwito (1995-1998), Dra. Salamah
Wahyuni (1998-2007), Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak (2007-2011), Dr. Wisnu Untoro
(2011-2015), dan Dr. Hunik Sri Runing Sawitri, M.Si (2015-2019) Daftar dekan yang pernah menjabat di FEB
UNS dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1
Daftar Dekan yang menjabat di FEB UNS
No Nama Periode
1 Drs. Soeharno, TS 1976-1980
2 Drs. Suhardi 1980-1986
3 Drs. Djarwanto, PS 1986-1989
4 Drs. Bachtiar Effendi, Ak 1989-1995
5 Drs. K. Tjilik Suwito 1995-1998
6 Dra. Salamah Wahyuni, SU 1998-2002
7 Dra. Salamah Wahyuni, SU 2002-2007
8 Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak 2007-2011
9 Dr. Wisnu Untoro, MS 2011-2015
9 Selama tahun 1976-1987 FEB UNS Surakarta hanya mempunyai 2 (dua) jurusan yaitu Jurusan
Ekonomi Umum (Pembangunan) dan Jurusan Ekonomi Perusahaan (Manajemen). Untuk mendukung
proses pendidikan, pada saat itu, terdapat sejumlah Dosen Afiliasi yang didatangkan dari Universitas
Gadjah Mada (UGM). Seiring dengan perkembangan fakultas dan kebutuhan dunia kerja, maka sejak
tahun 1984, FEB UNS menyelenggarakan Program Sarjana Strata I (S-1) Jurusan Akuntansi. Para
perintis Jurusan Akuntansi diantaranya adalah Drs. Bachtiar Effendi; Drs. Sri Sularso, MSi, Akt; serta Drs.
Yacob Suparno, MSi, Akt. Sehingga sampai saat ini FEB UNS mempunyai 3 program studi S-1, yaitu:
Program Studi Ekonomi Pembangunan, Program Studi Manajemen, dan Program Studi Akuntansi.
Pada tahun 1994, FEB UNS membuka Program Ekstensi yang waktu perkuliahannya dilaksanakan
pada sore hingga malam hari. Program S-1 Ekstensi FEB UNS mempunyai 3 (tiga) program studi
seperti halnya dengan Program S-1 Reguler, yaitu: Program Studi Ekonomi Pembangunan; Program
Studi Manajemen dan Program Studi Akuntansi. Program S-1 Ekstensi sepenuhnya swadana, artinya
pembiayaan semuanya ditanggung oleh peserta, kecuali gedung kuliah yang masih menggunakan
fasilitas gedung FEB UNS.
Sementara itu, untuk memperluas kesempatan belajar di perguruan tinggi (khususnya jenjang
profesi ahli madya), pada tahun 1997 FEB UNS membuka Program Studi D-3 Akuntansi Keuangan, pada
tahun 1998 ditambah lagi dengan Program Studi D-3 Perpajakan dan pada tahun 2000 dibuka program
Studi D-3 Manajemen Pemasaran. Selanjutnya pada tahun 2001 Fakultas Ekonomi membuka Program
Studi D-3 Manajemen Industri dan Program Studi D-3 Bisnis Internasional. Kemudian pada tahun 2007
FEB UNS membuka program Studi D-3 Keuangan & Perbankan. Pada tahun 2011 Program Studi D-3
Manajemen Industri berubah nama menjadi Program Studi 3 Manajemen Bisnis dan Program Studi
D-3 Bisnis Internasional berubah nama menjadi Program Studi D-D-3 Manajemen Perdagangan.
Program pengembangan vertikal ke atas juga dilakukan yakni pembentukan program master dan
doktor. Pada tahun 1999, Program Magister Manajemen (MM) didirikan. Sementara itu, Program Magister
Ekonomi dan Studi Pembangunan (MESP) didirikan pada tahun 2004, sedangkan Program Magister
Akuntansi (MAKSI) didirikan pada tahun 2006. Program Doktor Ilmu Ekonomi (S-3) didirikan mulai tahun
2008 yang terdiri atas tiga minat yakni ekonomi, manajemen dan akuntansi.
Antisipasi terhadap tuntutan pasar memang harus senantiasa dilakukan. Permintaan terhadap
tenaga profesional non-gelar seperti tenaga ketatalaksanaan di berbagai instansi pemerintah maupun
swasta dari tahun ke tahun semakin meningkat, maka mulai tahun 1998 dibuka pula kesempatan bagi
para tamatan SMU untuk mengikuti kursus 1 (satu) tahun pada Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA)
FEB UNS. PPA FEB UNS berlokasi di kampus Mesen yang diselenggarakan pada pagi hingga siang hari.
PPA FEB UNS bernaung di bawah Jurusan Akuntansi. Mulai tahun 2003, FE UNS telah membuka
Program Pendidikan Profesi Akuntan (PPAK) dengan masa studi 2 semester. Hal ini untuk memenuhi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
[RENCANA PROGRAM STRATEGI INTERNASIONALISASI]
10
Rencana Strategi Bisnis 2015-2019
PTN tidak secara otomatis menjadi Akuntan namun harus melalui pendidikan keprofesian, bahkan mulai
Agustus 2004 semua perguruan tinggi baik PTN maupun PTS harus melalui pendidikan profesi.
Sementara itu, lembaga otonom lain yang ada di lingkungan FEB UNS di antaranya adalah:
Laboratorium KWU (Kewirausahaan); Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI); Desa Binaan dan Industri
Binaan; Grameen Bank (Bank untuk Pengusaha Golongan Ekonomi Lemah), dan Lembaga
Kesejahteraan Keluarga Fakultas Ekonomi (KKFE) UNS. KKFE, di masa mendatang diharapkan menjadi
dapat melayani kebutuhan finansial para anggota maupun warga kampus pada umumnya. Di masa
mendatang KKFE juga diharapkan sebagai lembaga semi kekerabatan di antara dosen dan karyawan,
baik yang masih aktif dalam dinas maupun yang telah purnakarya (pensiun).
Fakultas membantu dalam pengembangan pemagangan mahasiswa dan karir para lulusan.Pada
tahun 2007 dibentuk lembaga Career Development Center (CDC) Fakultas Ekonomi UNS. CDC ini bertujuan untuk mengurangi waktu tunggu lulusan untuk memperoleh pekerjaan. Sementara untuk
meningkatkan kompetensi mahasiswa, sejak tahun 2010, seluruh mahasiswa diwajibkan magang, maka
dibentuklah Unit Magang Kerja (UMK). Pada tahun 2011 CDC dan Unit Magang Kerja (UMK) digabung
menjadi Unit Magang dan Pengembangan Karier dengan nama Internship Career Development (ICD). Pada akhir tahun 2007 dibentuk Pusat Pengembangan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (P4MFE UNS) untuk meningkatkan dan mengembangkan
kualitas dan kuantitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pada tahun 2015, juga dibentuk
lembaga center of external affairs (CEA) yang bertugas mengkoordinir kerjasama-kerjasama dengan pihak eksternal dimana pusat-pusat studi yang ada Pusat Pengembangan Ekonomi Pembangunan
(PPEP), Pusat Pengembagnan Akuntansi (PPA) dan Pusat Pengembangan Manajemen (PPM)
diintegrasikan di dalamnya.
Akreditasi merupakan wacana dan kebijakan baru yang telah dilaksanakan sejak 20 tahun
terakhir. Akreditasi pada tingkat nasional dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
(BAN PT). Akreditasi dilakukan pada tingkat program studi dan pada tingkat institusi (universitas). Hingga
saat ini, semua prodi di FEB UNS sudah semua terakreditasi. Sampai dengan tahun 2015 ini, semua
prodi S-1 yakni akuntansi, manajemen dan ekonomi pembangunan sudah terakredisi A. Demikianhalnya
untuk Prodi S-2 yakni Magiter Manajemen (MM), Magister Akuntansi (MAKSI), dan Magister Ekonomi
Studi Pembangunan (MESP) sudah terakreditasi A. Untuk Prodi Diploma 3 yang sudah terakreditasi A
adalah Prodi Perpajakan dan Manajemen Pemasaran. Sementara Prodi Diploma yang masih
terkareditasi B adalah Prodi Akuntansi, Manajemen Bisnis, dan Manajemen Perdagangan, dan Keuangan
& Perbankan,. Demikian pula untuk Program Pendidikan Profesi Akuntan (PPAK) juga masih terakreditasi
B. Untuk Program S-3 yakni Program Doktor Ilmu Ekonomi juga masih terakreditasi B.
Pada tahun 2010, FE UNS mendaftarkan diri dalam akreditasi sekolah bisnis internasional The
11 pengalaman UGM, akan berlangsung minimal 10 tahun. Salah satu persyaratan untuk melakukan
akreditasi AACSB, nama fakultas harus ditambah dengan kata “Bisnis”. Senat Fakultas pada tahun 2011, menetapkan nama yang akan dipakai oleh UNS adalah Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Untuk kepentingan
itu, Dekan mengajukan surat nomor 921/UN27.04/PP/2011 tertanggal 22 Agustus 2011, tentang usulan
penggantian nama fakultas kepada Universitas. Kemudian Rektor meneruskan surat permohonan ke
Dirjen Dikti dengan Surat Nomor 8633/UN27/PP/2011 tertanggal 30 September 2011 tentang
Permohonan Perubahan Nama Fakultas Ekonomi. Jawaban dari Dirjen Dikti berupa surat kepada Sekjen
Kemendikbud No 298/E.22/KL/2013 tertanggal 5 April 2013 tentang Usul Perubahan Nomenklatur
Fakultas Ekonomi Menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS. Surat itu dapat dianggap sebagai izin
prinsip. Kebetulan pada saat bersamaan sedang terjadi pengusulan Organisasi dan Tata Kerja (OTK)
yang baru Universitas Sebelas Maret, maka melalui Permendibud No 82/2014 tertanggal 20 Agustus
2014, pasal 66, nama baru fakultas sudah dipergunakan di sini yakni menjadi “Fakultas Ekonomi dan
Bisnis”.
Selain AACSB, Fakultas juga menginisiasi akreditasi internasional pada tingkat regional Asia dan
ASEAN. Sejak tahun 2014, Fakultas telah masuk dalam lembaga akreditasi sekolah bisnis Asia yang
berkantor pusat di Jepang yakni The Alliiance on Business Education and Scholarship fot Tommorroy a
21st Century Organization (ABEST21). Pada tahun 2016 nanti, Program Magister Manajemen akan
diakreditasi oleh lembaga ini. Selain itu pada tahun 2016, Fakultas juga akan menginisiasi untuk masuk
dalam sertifikasi program studi pada tingkat ASEAN yakni ASEAN University Network Quality Assurance
(AUN-QA), dengan harapan pada tahun 2017/2018 tiga Prodi S-1 yakni Akuntansi, Manajemen dan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Gambar 2.1. Struktur Organisasi FEB UNS Periode 2015 – 2019
Adapun fungsi dari tiap unit yang ada sebagai berikut:
1. Dekan
Memimpin pelaksanaan dan pengembangan pendidikan dan pengajaran, penelitian,
pengabdian pada masyarakat, perencanaan kerjasama serta pembina sivitas akademika. Dekan
bertanggung jawab langsung kepada Rektor. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari Dekan
dibantu oleh tiga orang pembantu Dekan yaitu Wakil Dekan Bidang Akademik (WD-I), Wakil
Dekan Bidang Administrasi Umum dan Keuangan (WD-II) dan Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan dan Alumni (WD-III).
2. Wakil Dekan I (Bidang Akademik)
Membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, perencanaan dan kerjasama. DEKAN Industrial Advisory Councile (IAC)
PPAK
D3 MPer
13 3. Wakil Dekan II (Bidang Umum dan Keuangan)
Membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan administrasi umum dan
keuangan.
4. Wakil Dekan III (Bidang Kemahasiswaan dan Alumni)
Membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan bidang pembinaan serta
kesejahteraan mahasiswa.
5. Senat Fakultas
Senat Fakultas merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi pada fakultas yang
memiliki wewenang untuk menjabarkan kebijakan dan peraturan fakultas. Tugas dan
keanggotaan Senat Fakultas:
1) Merumuskan kebijakan akademik dan pengembangan fakultas,
2) Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik dan kecakapan serta kepribadian sivitas
akademika,
3) Merumuskan kaidah dan tolak ukur penyelenggaraan pendidikan fakultas,
4) Memberikan persetujuan atas rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Fakultas yang
diajukan oleh Pimpinan Fakultas,
5) Menilai pertanggungjawaban Pimpinan Fakultas atas pelaksanaan kebijakan yang telah
ditetapkan,
6) Memberikan pertimbangan kepada Rektor berkenaan dengan calon-calon yang diusulkan
untuk diangkat menjadi Dekan dan dosen yang diusulkan untuk mendapatkan kenaikan
jabatan akademik,
7) Menegakkan kaidah-kaidah yang berlaku bagi sivitas akademika,
8) Senat Fakultas terdiri dari Guru Besar, Pimpinan Fakultas, jurusan dan wakil dosen,
9) Senat Fakultas diketahui Dekan yang didampingi oleh Sekretaris Senat yang dipilih diantara
anggotanya.
6. Unit Penjaminan Mutu (UPM)
Unit Penjaminan mutu bertujuan untuk membantu fakultas dalam melakukan penjaminan
mutu yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program kerja di FEB UNS. Tugas
pengelola UPM adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan monitoring dan evaluasi dalam kegiatan pendidikan terkait bidang akademik,
keuangan, dan kemahasiswaan.
b. Melaksanakan monitoring dan evaluasi dalam kegiatan penelitian terkait bidang akademik,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
[RENCANA PROGRAM STRATEGI INTERNASIONALISASI]
14
Rencana Strategi Bisnis 2015-2019
c. Melaksanakan monitoring dan evaluasi dalam kegiatan pengabdian terkait bidang akademik,
keuangan, dan kemahasiswaan.
d. Memberikan rekomendasi kepada Dekan berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi.
7. Program Studi S3, S2, S1, DIII
Menyelenggarakan program pendidikan sesuai dengan jenjangnya, program studi S3
menyelenggarakan program doktor, program studi S2 menyelenggarakan program magister,
program studi S1 menyelenggarakan program sarjana, dan program DIII menyelenggarkan
program diploma III. Setiap Kepala Program Studi bertanggung jawab secara langsung kepada
Dekan.
8. Program Pendidikan Profesi
Program Pendidikan Profesi yang ada di FEB UNS saat ini adalah Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk). PPAk diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tentang
profesi akuntansi dimana para alumnus lulusan S-1 Akuntansi PTS tidak secara otomatis menjadi
Akuntan namun harus melalui pendidikan keprofesian, bahkan mulai Agustus 2004 semua
perguruan tinggi baik PTN maupun PTS harus melalui pendidikan profesi. Masa studi PPAk
ditempuh selama 2 semester. PPAk dikelola oleh Kepala Program.
9. Industrial Advisory Councile (IAC)
Industrial Advisory Councile (IAC) merupakan sebuah wadah yang beranggotakan para alumni FEB UNS yang dibentuk dalam rangka mendukung proses revitalisasi kurikulum dan
pengembangan kerjasama fakultas dalam rangka mendorong peningkatan kualitas tri dharma
perguruan tinggi pada program studi di lingkungan FEB UNS.
Unit Penunjang
Unit Penunjang di lingkungan FEB UNS berfungsi untuk pengembangan dan merupakan
Support System. Unit penunjang yang ada meliputi :
1. Unit Magang dan Pengembangan Karir
Unit Magang dan Pengembangan Karir FEB UNS didirikan untuk membantu fakultas
dalam pengembangan magang kerja bagi mahasiswa dan pengembangan karir bagi lulusan.
2. Unit Pengembangan Penelitian dan Kerjasama
Unit Pengembangan Penelitian dan Kerjasama FEB UNS dibentuk dengan tujuan sebagai
berikut:
a. Menyediakan database karya ilmiah staf akademik FEB UNS.
b. Menyelenggarakan kegiatan yang mendukung produktivitas karya ilmiah bagi staf akademik
FEB UNS seperti diskusi, seminar, penelitian dan pengabdian masyarakat, serta mendorong
15 c. Memfasilitasi peran dosen untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
baik yang diselenggarakan secara internal maupun eksternal.
d. Menciptakan suasana akademik dalam lingkungan FEB UNS.
e. Meningkatkan kualitas, kuantitas, dan variasi “kegiatan ilmiah”, melalui diseminasi informasi
kegiatan ilmiah dan menyelenggarakan pelatihan penulisan proposal penelitian dan karya tulis
ilmiah.
f. Meningkatkan semangat dan kemampuan berkompetisi dalam kegiatan ilmiah yang
diselenggarakan pihak eksternal.
g. Mengelola kerjasama kelembangaan antara FEB UNS dengan pihak eksternal.
3. Unit Layanan Perpustakaan
Unit Layanan Perpustakaan FEB UNS berfungsi sebagai pengelola dan penyedia referensi
keilmuan yang mendukung penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di FEB UNS.
4. Laboratorium Komputasi
Laboratorium komputasi FEB UNS berfungsi sebagai pengelola laboratorium komputasi di
lingkungan FEB UNS. Laboratorium komputasi mengelola segala hal yang berkaitan dengan
komputasi di tingkat fakultas.
5. Laboratorium Kompetensi
Laboratorium kompetensi FEB UNS berfungsi sebagai pengelola laboratorium kompetensi
untuk program studi di lingkungan FEB UNS. Laboratorium kompetensi di FEB UNS terdiri dari :
a. Laboratorium Pasar Modal
Laboratorium pasar modal FEB UNS didirikan dengan tujuan:
1) Menyediakan informasi dan data tentang pasar modal dan informasi lainnya yang
berhubungan dengan pasar modal,
2) Memberi layanan edukasi pasar modal,
3) Tempat diskusi tentang pasar modal dan topik lain yang berhubungan dengan pasar
modal.
b. Laboratorium Ekspor Impor
Sebagai media praktik perkuliahan yang berkaitan dengan kegiatan ekspor impor.
c. Laboratorium Perbankan
Sebagai media praktik perkuliahan yang berkaitan dengan kegiatan perbankan.
d. Laboratorium Grameen Bank
Sebagai media praktik perkuliahan yang berkaitan dengan kegiatan grameen bank.
e. Laboratorium Perbankan Syariah
Sebagai media praktik perkuliahan yang berkaitan dengan kegiatan perbankan syariah.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
[RENCANA PROGRAM STRATEGI INTERNASIONALISASI]
16
Rencana Strategi Bisnis 2015-2019
Sebagai media praktik perkuliahan yang berkaitan dengan kegiatan simulasi akuntansi dan
perpajakan.
6. Koperasi Dosen dan Karyawan FEB UNS (KKFE)
KKFE FEB UNS berfungsi sebagai pengelola koperasi yang beranggotakan dosen dan
karyawan FEB UNS.
Tata Usaha (Administrasi)
Bagian tata usaha FEB UNS merupakan unsur pelaksana administrasi mempunyai tugas
melaksanakan administrasi pendidikan, umum, perlengkapan, keuangan, kepegawaian, dan
kemahasiswaan. Bagian tata usaha dipimpin oleh seorang kepala bagian dengan membawahi 4 sub
bagian yang masing-masing sub bagian dipimpin oleh seorang kepala sub bagian, yaitu:
a) Sub Bagian Akademik
b) Sub Bagian Umum dan Kuangan
c) Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni
d) Sub Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi
Adapun rincian tugas masing-masing Bagian/Sub Bagian sebagai berikut:
1. Kepala Bagian Tata Usaha
1) Menyusun rencana dan program kerja bagian/fakultas, sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
2) Menelaah peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan, keuangan dan kepegawaian,
umum dan perlengkapan serta kemahasiswaan.
3) Menyusun saran alternatif di bidang pendidikan, keuangan dan kepegawaian, umum dan
perlengkapan serta kemahasiswaan.
4) Menghimpun, mengolah, menganalisis data dan informasi yang berhubungan dengan
kegiatan fakultas.
5) Mengidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan tugas bidang pendidikan keuangan
dan kepegawaian, umum dan perlengkapan serta kemahasiswaan.
6) Memberikan layanan teknis administrasi di bagian tata usaha fakultas.
7) Memberikan petunjuk kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
8) Mengkoordinasikan kepala sub bagian di bawahnya agar dalam melaksanakan tugasnya
terjalin kerjasama yang baik.
9) Menyusun laporan kerja bagian/fakultas sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai
17 2. Sub Bagian Akademik
1) Menyusun rencana dan program kerja sub bagian administrasi pendidikan sebagai
pedoman pelaksanaan tugas.
2) Memberikan pengarahan kepada mahasiswa baru tentang pelaksanaan administrasi
pendidikan.
3) Melaksanakan kegiatan administrasi perkuliahan.
4) Melaksanakan kegiatan regristrasi, konsultasi bimbingan akademik (PA), dan pengambilan
mata kuliah.
5) Pemrosesan data dan statistik akademik.
6) Membuat usulan SK Rektor tentang usulan pengangkatan dosen luar biasa dan asisten
dosen.
7) Menyiapkan data usulan beban tugas mengajar, PA dan pembimbingan akademik.
8) Menyiapakan pelaksanaan ujian tengah semester dan ujian akhir semester,
9) Menyiapkan pelaksanaan ujian remidiasi.
10) Memproses transkrip akademik.
11) Memproses permohonan ijazah maupun wisuda kepada Rektor.
12) Melaksanakan kegiatan administrasi penelitian maupun pengabdian masyarakat.
13) Menyusun laporan semesteran, tahunan maupun laporan lainnya tentang kegiatan di
bidang pendidikan.
3. Sub Bagian Umum dan Keuangan
1) Menyusun rencana dan program kerja sub bagian administrasi keuangan dan kepegawaian
sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
2) Melaksanakan proses penyusunan anggaran kerja.
3) Melaksanakan administrasi keuangan sesuai dengan aturan yang berlaku.
4) Melaksanakan urusan SPJ sesuai dengan aturan yang berlaku.
5) Menelaahaturan-aturan keuangan sebagai pedoman pelaksanaan keuangan.
6) Menyusun dan melaksanakan pembayaran gaji pegawai.
7) Merencanakan dan melaksanakan kegiatan rekruitmen pegawai bulanan lepas.
8) Mengusulkan dan melaksanakan kegiatan kenaikan pangkat dan jabatan maupun
kesejahteraan pegawai antara lain tunjangan keluarga, TASPEN, ASKES.
9) Melaksanakan mutasi pegawai.
10) Mengusulkan dan melaksanakan kegiatan pemberhentian pegawai dengan hak pensiun.
11) Penyusun laporan tengah tahunan, tahunan dan laporan lainnya yang berkaitan dengan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
[RENCANA PROGRAM STRATEGI INTERNASIONALISASI]
18
Rencana Strategi Bisnis 2015-2019
12) Menyusun rencana dan program kerja sub bagian administrasi umum dan perlengkapan
sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
13) Melakukan proses surat menyurat, distribusi surat maupun kesiapan.
14) Melaksaan kegiatan kerumahtanggaan tentang kebersihan, kebun, penerangan,
transportasi, konsumsi, protokoler, dan tamu dinas.
15) Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pengadaan maupun pemeliharaan barang/jasa.
16) Melaksanakan kegiatan mutasi barang-barang, administrasi gedung, inventarisasi maupun
pemeliharaan barang-barang milik negara.
17) Melaksanakan kegiatan peraturan keamanan, perpakiran maupun kontrak kerja parkir.
18) Mengatur pemakaian ruang-ruang untuk kegiatan non perkuliahan.
19) Menyusun laporan tengah tahunan, tahunan maupun laporan lainnya tetang kegiatan umum
dan perlengkapan.
4. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni
1) Menyusun rencana dan program kerja sub bagian administrasi kemahasiswaan sebagai
pedoman pelaksanaan tugas.
2) Memberikan penjelasan kepada mahasiswa baru tentang prosedur administrasi
kemahasiswaan antara lain minat, bakat maupun kesejahteraan mahasiswa.
3) Melaksanakan urusan administrasi kegiatan minat, bakat maupun kesejahteraan
mahasiswa.
4) Menyusun bank data mahasiswa.
5) Melaksanakan kegiatan legalisir ijazah, transkrip akademik bagi alumni.
6) Menyusun data alumni sebagai bahan informasi.
7) Menyusun laporan tengah tahunan, maupun laporannya di bidang kemahasiswaan.
8) Melaksanakan kegiatan administrasi beasiswa.
9) Melaksanakan kegiatan administrasi ormawa/UKM.
10) Melaksanakan kegiatan administrasi asuransi kesehatan dan dana kasih plus.
5. Sub Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi
a. Menyusun rencana pengembangan fakultas.
b. Menyusun program kerja dan anggaran di tingkat fakultas.
c. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana, program, dan anggaran di
tingkat fakultas.
d. Menyusun laporan pelaksanaan rencana, program, dan anggaran.
e. Mengumpulkan dan mengolah data dan informasi yang dibutuhkan fakultas.
f. Memberikan layanan data dan informasi.
19 2.3 Azas, Tata Nilai, Budaya Kerja, dan Kebijakan Strategis
2.3.1 Azas
a. Azas kebenaran ilmiah;
b. Azas pengembangan budaya luhur dan peradaban kehidupan bangsa;
c. Azas kebutuhan, manfaat dan efektifitas;
d. Azas tata kelola fakultas yang baik.
2.3.2 Tata Nilai
Pengembangan FEB UNS sebagai Fakultas unggulan nasional menuju Fakultas bereputasi
internasionaldidasarkan pada nilai-nilai yang dianut FEB UNS sebagaimana disajikan padaTabel
2.2.
Tabel 2.2. Nilai – Nilai yang Dianut FEB UNS
Aspek Nilai nilai yang dianut
1. Nilai masukan yang tepat untuk memulai proses akademik yang baik dan mencegah kegagalan
a. nilai edukatif b. nilai ilmiah
c. nilai integritas dan amanah 2. Nilai proses yang terselenggara
dan tertanam dengan baik untuk meningkatkan mutu interaksi 3. Nilai luaranyang dipikirkan
dengan baik dan menjadi pemandu untuk menghasilkan mutu tinggi
a. nilai inovatif dan antisipatif b. nilai estetis
c. nilai keadilan, demokratis, dan inklusif
(Sumber: Dokumen Hasil Rumusan Rapim UNS tgl. 8 September 2007)
Seperangkat nilai FEB UNS tersebut dikembangkan sebagai pemandu normatif untuk
dihayati dan diberlakukan dalam institusionalisasi ilmu, pengetahuan.
2.3.3 Budaya Kerja FEB UNS + B I S A
Budaya kerja Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS selaras dengan budaya kerja yang telah
ditetapkan UNS. UNS mengembangkan budaya kerja yang diarahkan sebagai tuntunan sikap dan
perilaku seluruh sivitas akademika.Dengan demikian, budaya kerja tidak sekedar menjadi slogan
tetapi diharapkan dapat menjadi jiwa dan semangat kerja dalam upaya mewujudkan visi dan misi
UNS. Budaya kerja tersebut kemudian dikemas dalam slogan “UNS ACTIVE”, yang penjabarannya
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Kemampuan untukbekerja dengan baikdan berusaha melampauistandar prestasiyang ditetapkan,berorientasi padahasil dan terusmenerus
melakukanupaya untuk lain, baikdalam tim besarmaupun timkecil dalamruang lingkupinstitusi
Satunya kata denganperbuatan, kemampuanmendeskripsikanmaksud,
ide danperasaan
sertamenerjemahkanseutuhnya kedalamperbuatan yang dilandasi denganketulusan, kesetiaan, rasa tanggung jawab dankomitmen yang tinggiterhadap kemajuanorganisasi
sasaranbaru ketika target yang ditetapkan telah tercapaidan berorientasi jangkapanjang, termasukkemampuanmenyesuaikanp erubahan lingkungandan mudah menerimaperubahan dalaminstitusi yang adamenjadi suatuproduk dan jasayang mempunyainilai tambah danmencari keuntungan/keunggulan
daripeluang yang belum
dikembangkanorang lain.
2.3.4. Budaya Organisasi FEB UNS
Seperti kita ketahui bersama bahwa ilmu pengetahuan tidak bebas nilai. Ilmu pengetahuan selalu
membawa nilai-nilai tertentu dari paradigma yang membentuknya. Seperti ilmu ekonomi yang diajarkan
di seluruh Fakultas Ekonomi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, berasal dari paradigma
21 paham kapitalisme dan liberalisme. Dengan kata lain, sejatinya ilmu yang kita ajarkan di kampus,
termasuk FEB UNS, adalah bagian dari paham kapitalisme dan liberalisme. Paradigma individualistik
yang menjadi paham kapitalisme dan liberalisme merupakan dasar filosofi materi perkuliahan di Fakultas
Ekonomi. Paham ini memandang bahwa semua kegiatan ekonomi pasti bertujuan untuk memaksimalkan
keuntungan (profit maximizing) untuk kepentingan individu pemilik modal. Di sini penumpukan modal dan kebebasan individual menjadi aspek paling utama dalam perekonomian.
Bahkan paham liberal ini juga mendorong agar pengaruh pemerintah menjadi semakin minimal,
sebaliknya pasar harus dibebaskan dari segala macam intervensi (invisible hand). Kritik terhadap paham ini sudah berlangsung cukup lama. Diantaranya kritik yang paling keras terlontar dari paham sosialisme
dengan berbagai variannya dari yang lunak seperti sosialis demokrat sampai komunisme pernah
mengharubirukan perdebatan anti kapitalisme. Sosialisme menganggap bahwa seharusnya sistem
ekonomi berdasarkan kepentingan orang banyak dan bukan semata-mata motivasi individual. Tarik
menarik yang lama hampir 2 abad antara kapitalisme dan sosialisme di Eropa menghasilkan sebuah
resultante pemikiran yang disebut dengan negara kesejahteraan (welfare state). Yaitu negara yang di satu sisi menghargai hak individual kapitalisme, namun di sisi lain juga memberikan jaminan sosial
kepada kelompok-kelompok masyarakat yang terpinggirkan dalam proses pembangunan itu.
Demikian pula terdapat kritik dari dalam paham liberalisme sendiri. Seperti yang dilancarkan oleh
John Maynard Keynes, yang lebih menekankan kepada aspek permintaan (demand side) yang menyerang para pengikut ekonomi klasik yang lebih memfokuskan pada aspek penawaran (supply side). Dimana di dalam paham Keynes ini memberikan ruang yang cukup besar bagi pemerintah untuk
melakukan intervensi terhadap perekonomian, yang sebelumnya sangat diharamkan oleh paham
ekonomi klasik pengikut Adam Smith. Resep Keynes ini sangat manjur untuk mengatasi depresi ekonomi
pada tahun 1930-an. Seketika itu pula menegaskan bahwa paham “propasar” (market led) ekonomi klasik
telah gagal yang diganti oleh paham Keynes yang cenderung “pro pemerintah” (state led). Setelah
lahirnya paham Keynesian ini, pertarungan pemikiran ekonomi antara yang “pro pasar” dan “pro pemerintah” menjadi seimbang.
Paham-paham pemikiran ini yang berasal dari perguruan tinggi yang digagas oleh para
intelektual dan komunitas epistemic (epistemic community) bertemu di ruang-ruang publik dengan para komunitas kebijakan (epistemic policy) dan kemudian diterapkan oleh pembuat kebijakan (policy maker). Dalam kasus paham neo liberal yang pada mulanya disemai oleh para ekonomi terkemuka seperti
Frederic von Hayek dan Milton Friedman yang berasal dari The Chicago School of Economcis bertemu
dengan pandangan Partai Konservatif di Inggris dan Partai Republik di Amerika Serikat menjadi
rancangan kebijakan liberal di kedua negara itu. Maka ketika Margareth Thatcher dari Partai Konservatif
di Inggris dan Ronald Reagen dari Partai Republik di Amerika Serikat berkuasa, prakarsa kebijakan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
[RENCANA PROGRAM STRATEGI INTERNASIONALISASI]
22
Rencana Strategi Bisnis 2015-2019
World Bank, gerakan masif paham neo liberal ini sering disebut juga sebagai The Washington Consensus
yang mendikte semua kebijakan pembangunan negara-negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Tidak bisa dipungkiri bahwa kebijakan ekonomi Indonesia selama Orde Baru hingga saat ini lebih
cenderung pro pasar yang berdasarkan pada pandangan neo liberal. Beberapa kebijakan liberalisasi,
deregulasi dan privatisasi pada era 1980an hingga 1990an mengindikasikan bahwa pandangan neo
liberal cukup kuat diterapkan oleh pemerintah. Kebijakan liberalisasi ini telah membawa Indonesia
menjadi negara yang tumbuh pesat. Bahkan pada tahun 1993 oleh World Bank menobatkan Indonesia
bersama negara Asia yang lain sebagai negara yang dianggap sebagai negara yang tumbuh secara
“ajaib” (miracle). Namun ternyata predikat seperti itu tidak berlangsung lama, menyusul krisis keuangan
berantai dari Thalaind, perekonomian Indonesia pun ikut terpuruk. Krisis Asia itu menjadi pemicu (trigger)
depresi ekonomi yang bertemu dengan rapuhnya kondisi perekonomian yang oleh banyak kalangan,
liberalisasilah yang dituduh menjadi penyebabnya.
Dari sinilah muncullah pandangan bahwa paham ekonomi liberal telah terbukti menyebabkan
krisis berkepanjangan. Berdasarkan hal itu, maka sudah pasti perlu dilakukan refleski kembali tentang
pengajaran ekonomi liberal di perguruan tinggi. Kendatipun tidak mudah untuk melakukan reformasi total
materi pengajaran ekonomi liberal di kampus, upaya untuk menyadarkan menjadi sangat penting. Maka
disinilah diperlukan penegasan kembali tentang kesadaran berkomitmen pentingnya pandangan tentang
“ilmu pengetahuan untuk kemakmuran” atau “knowledge for prosperity”. Pandangan ini
menegasikan wacana tentang “ilmu pengetahuan untuk ilmu pengetahuan”. Sebaliknya, budaya
organisasi ini menegaskan adanya keberpihakan terahdap masyarakat Ini merupakan penegasan
terhadap entitas fakultas di tengah lahirnya keprihatinan tentang peranan perguruan tinggi yang seolah
terletak pada “menara gading”. Bahkan berkembang di tengah-tengah masyarakat, bahwa perguruan tinggi hanya memproduksi lulusan semata. Sementara tidak ada kontribusi perguruan tinggi yang cukup
berarti untuk membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik berdasarkan konsep-konsep pembangunan
orisinil karya intelektual bangsa sendiri. Yang terjadi justru sebagian strategi pembangunan justru diimpor
dari pemikiran atau wacana yang dikembangkan oleh para intelektual luar negeri. Situasi ini menegaskan
agar penumbuhkembangan tradisi intelektual perguruan tinggi yang mempunyai keberpihakan terhadap
kesejahteraan masyarakat harus diperkuat. Maka bersama dengan itu FEB UNS dengan tegas
mengedepankan komitmen ini.
Budaya organisasi “Ilmu Pengetahuan untuk Kesejahteraan” akan menjadi semacam tema besar
(grand theme) dimana misi fakultas akan diimplementasikan. Misi fakultas adalah mencakup tiga matra perguruan tinggi yakni meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Harapan kami
dengan budaya organisasi itu, pendidikan akan melahirkan banyak lulusan yang berkualitas dan peduli
dengan masyarakat. Sementara untuk penelitian dan pengebdian akan melahirkan karya ilmiah yang
23 harus mengembangkan tata kelola yang baik yang didukung oleh organisasi yang sehat dan mandiri
dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi.
2.3.4. Kebijakan Strategis
Kebijakan strategis FEBUNS selaras dengan kebijakan strategi UNS, yang telah mengacu pada
kebijakan prioritas pendidikan dalam Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
dengan basis misi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2015 - 2020 yang dikenal dengan
5K, yaitu ketersediaan, keterjangkauan, kualitas/mutu, kesetaraan, kepastian. Kebijakan strategis
tersebut disajikan pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4.Keselarasan Kebijakan Strategis FEB UNS dengan Kebijakan Strategi UNS.
Kebijakan Strategis FEB UNS 2015 - 2019
1. Menyelenggarakan pendidikan yang terpercaya, berkualitas dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
2. Mengembangkansatuan pendidikan dan melakukan inovasi pendidikan dengan
memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi.
3. Meningkatkan kerjasama saling memberdayakan untuk menyumbangkan peran layanan pendidikan yang terjangkau.
4. Mendorong peningkatan partisipasi masyarakat untuk mengakses layanan prima UNS. 5. Mengupayakan secara terus menerus agar FEB UNS menjadi Fakultas mandiri dengan tata
kelola yang baik (good faculty governance).
6. Meningkatkan kualitas tri dharma perguruan tinggi bereputasi internasional dengan memperkuat jaringan kerjasama internasional.
7. Menyelenggarakan pendidikan berkualitas sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
8. Memperkuat akuntabilitas yang didasari integritas dan perilaku etis, dan non diskriminasi. 9. Memperkuat keterlibatan, kepedulian, partisipasi, dan komitmen seluruh sivitas akademika
pada mutu dan keunggulan melalui kreativitas, inovasi, dan perbaikan berkelanjutan secara sinergis.
10. Menyelenggarakan tata kelola pendidikan tinggi untuk memberi kesempatan masyarakat menjadi tenaga profesional yang handal.
2.3.5. Strategi Operasional “UNS BISA”
Untuk mewujudkan “UNS Bereputasi Internasional dengan Sinergi dan Akselerasi ” maka strategi operasional dikembangkan dengan dengan empat pilar pengembangan: Berbudaya kerja UNS-ACTIVE,
Berbudaya kerja ACTIVE,Internasionalisasi, Sinergi dan Akselerasi (BISA). Perdefinisi masing-masing item strategi operasional diuraikan sebagai berikut dengan metode pancapaiannya, sebagai berikut:
1. Berbudaya Kerja ACTIVE, adalah ikhtiar UNS agar civitas akademika mempunyai budaya kerja yang
akan menjadi spirit utama dalam berkarya. Enam (6) budaya kerja itu menunjukkan kepedulian sosial
yang tinggi melalui Customer satisfaction, dan penguatan individual melalui Achievment orientation,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
[RENCANA PROGRAM STRATEGI INTERNASIONALISASI]
24
Rencana Strategi Bisnis 2015-2019
kerja ini menjadi fondasi pencapaian keberhasilan insan-insan UNS oleh sebab itu sosialisasi dan
internalisasi merupakan hal yang mutlak di lakukan.
1) Internalisasi dan aktualisasi budaya kerja UNS-ACTIVE sampai pada tingkat unit terkecil
(laboratorium).
2) Penyertaan kursus executive ESQ bagi seluruh pimpinan universitas, fakultas dan program studi.
3) Training ESQ bagi seluruh mahasiswa baru UNS.
4) Mewujudkan atmosphire akademik UNS dalam setiap tata kehidupan kampus.
5) Pengembangan karier dengan sistem merit dengan memperbaiki terus sistem remunerasi UNS.
6) Mewujudkan layanan prima di segala bidang.
7) Mewujudkan Good University Governance (GUG).
8) Mewujudkan gaya kepemimpinan yang peka dan dekat dengan warga kampus dan stake holders UNS.
9) Mewujudkan organisasi UNS yang dinamis, efektif dan efisien.
10)Memantapkan standar manajemen ISO 9001 di seluruh unit kerja UNS.
11)Meminimalkan tindakan korupsi.
2. Internasionalisasi, adalah sebuah strategi yang mendorong UNS semakin “go international” baik
melalui upaya yang bersifat outward looking yakni mengikuti akreditasi program studi dan juga berpartisipasi dalam forum internasional, maupun yang bersifat inward looking mendorong para dosen untuk melakukan publikasi internasional baik dalam bentuk jurnal maupun buku yang
mendorong setiap dosen minimal satu publikasi setiap tahun.
1) Peningkatan jurnal ilmiah terakreditasi nasional dan internasional.
2) Peningkatan publikasi riset di jurnal terindeks internasional (scopus).
3) Mendorong paten internasional.
4) Kerjasama kelas internasional.
5) Program studi double degree.
6) Mewujudkan akreditasi internasional.
7) Program credit earning.
8) Pengembangan visiting lecturer.
9) Pengembangan jumlah mahasiswa asing.
10) Mendorong peran dosen, kependidikan dan mahasiswa UNS dalam kegiatan asosiasi
internasional.
11) Pengembangan fasilitas domitory mahasiswa asing. 12) Mewujudkan kelas internasional.
25 14) Meratifikasi pemeringkatan internasional (webometrik, THES Asia, THES Dunia, QS Star), dan
green matrik.
3. Sinergi, dimaksudkan sebagai proses untuk mensinergikan segapa potensi yang dimiliki seluruh
lembaga dan institusi yang berada di universitas seperti ICT, riset, pelatihan, dan pengabdian
sehingga menjadi sebuah kekuatan atas nama satu universitas. Selain itu yang juga tidak kalah
penting adalah memperkuat kepakaran sehingga selalu dapat memberikan masukan, opini dan solusi
terhadap masalah-masalah yang dihadapai oleh bangsa. Pada fase ini dibutuhkan perilaku taat
komitmen dan mengarahkan haluan strategi UNS ke depan.
1) Sinergi dalam penyatuan Information and Communication Technology (ICT) UNS. 2) Sinergi pencapaian KPI berbasis anggaran.
3) Sinergi dalam mewujudkan penelitian unggulan antar bidang.
4) Sinergi KKN tematik dengan sumberdaya internal dan eksternal UNS.
5) Sinergi dalam resources sharing sumberdaya UNS.
6) Sinergi utilitas asset UNS. 7) Sinergi dalam kurikulum S-1.
8) Sinergi dalam pengelolaan pascasarjana.
9) Sinerga dalam memantapkan green campus UNS. 10)Sinergi untuk pemberdayaan Pusdiklat UNS.
4. Akselerasi, dimaksudkan untuk melakukan percepatan kualitas dalam seluruh aspek dengan
melakujkan seluruh strategi seperti pemberian insentif dan suasana akademis yang mendukung
dengan jalan mengoptimalkan kapasitas sumberdaya dan dana yang dimiliki oleh UNS. Langkah ini
ditempuh dengan memperkuat sistem renumerasi yang produktif, mempromosikan nilai tambah UNS,
dan memperluas jangkauan dan skala jejaring kerja untuk mewujudkan tujuan UNS dan mencapai
kesejahteraan warga UNS.
1) Keunggulan dalam pendidikan.
2) Keunggulan dalam riset.
3) Keunggulan dalam transfer & pengembangan ilmu pengetahuan.
4) Keunggulan dalam manajemen pengetahuan.
5) Keunggulan dalam sumberdaya manusia.
6) Keunggulan dalam tata kelola.
7) Keunggulan dalam manajemen mutu dan layanan, dan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
[ BAB III ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN ]
26 Rencana Strategi Bisnis 2015-2019
BAB III
ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN
3.1.Kondisi Awal
Situasi dan kondisi awal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret (FEB UNS) pada saat penyusunan RSB ini adalah sebagai berikut:
a. FEB UNS merupakan fakultas di lingkungan UNS dengan susunan organisasi yang mengacu pada statuta UNS sesuai Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 0201/O/2004.
b. Kekayaan aset dan dana merupakan milik pemerintah yang tidak dipisahkan dengan pengelolaan sesuai mekanisme APBN.
c. Pendidik dan tenaga kependidikan adalah pegawai negeri sipil (PNS) dan non PNS.
d. Organisasi dan manajemen FEB UNS selalu diupayakan untuk mendukung tujuan universitas dalam mewujudkan universitas mandiri yang bertatakelola baik (good university governance).
3.2.Identifikasi Isu-Isu Penting, Asumsi – Asumsi Dasar, dan Faktor Penentu Keberhasilan
Pendidikan tinggi telah sejak lama dikenal sebagai kontributor utama dalam pengembangan kehidupan sosial, kultural dan intelektual dengan meningkatkan modal manusiawi (human capital). Dewasa ini, kompetisi antar bangsa untuk meraih pangsa pasar yang lebih besar dari ekonomi global telah membuat pemerintahan di banyak negara berpikir keras dan strategis untuk meningkatkan kontribusi ekonomis secara signifikan dari pendidikan tinggi dalam memproduksi dan menyebarkan ilmu. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi telah mereview
struktur sistem pendidikan tinggi, misi institusi dan pola pendanaanya. Fokusnya adalah pada pembentukan modal manusiawi melalui pendidikan dan pelatihan, alokasi sumberdaya untuk riset dan pengembangan, dan pembenahan yang diperlukan terhadap tata kelola kelembagaan dan manajemen perguruan tinggi.
Situasi dunia saat ini (dan masa depan) ditandai dengan lingkungan yang terus berubah dengan kecepatan yang tinggi, proses akselerasi pertumbuhan, kompleksitas problematika dimana setiap elemen berada dalam interdependensi yang erat, kait-mengkait dan saling mempengaruhi. Menyadari bahwa lingkungan bisnis pendidikan tinggi yang makin kompetitif, FEB UNS memerlukan tipe manajemen yang tidak hanya merespon perubahan yang akan terjadi di masa mendatang tetapi juga perlu untuk menciptakan masa depan melalui perubahan-perubahan yang dilaksanakan sejak saat ini.
ditunjukkan. Dilain pihak biaya pendidikan meningkat seiring dengan globalisasi dan kompetisi. Untuk menghasilkan lulusan yang memenuhi standar kompetensi pasar kerja, berdaya saing dengan lulusan perguruan tinggi luar negeri, dan mampu memberikan kontribusi kepada bangsa dibutuhkan pembiayaan yang tinggi. Dana masyarakat tidak secara signifikan dapat membantu. Akan tetapi pasar juga lebih membutuhkan pelayanan pendidikan tinggi yang lebih baik. Proses pendidikan harus dijamin mutunya sehingga lulusan yang dihasilkan juga terjamin kualitasnya.
3.2.1. Isu – Isu Penting yang Berkembang
Berikut ini disusun isu-isu yang berhasil diidentifikasi tentang posisi dan peranan FEB UNS.
a. Perubahan peraturan perundangan pendidikan tinggi dan keuangan pendidikan tinggi.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) menuntut seluruh institusi pendidikan menjadi subyek hukum dalam bentuk Badan Hukum Pendidikan. Berdasarkan Undang-Undang tersebut, Renstra Kemendiknas memuat kebijakan pokok; yaitu [1] pemerataan dan perluasan akses; [2] peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing, [3] penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik. Ketiga kebijakan ini mendorong UNS saat ini untuk bertransformasi menjadi perguruan tinggi yang otonomi, meningkatkan mutu untuk mencapai standar internasional, sekaligus tetap membuka akses yang luas terhadap publik.
Regulasi keuangan negara saat ini mengamanatkan pengelolaan keuangan yang profesional, terbuka, dan bertanggung jawab. Regulasi ini jelas menuntut perubahan dalam FEB UNS untuk mengelola dirinya berbasis good university governance.
b. Kompetensi dan pergeseran kualifikasi tenaga kerja.
Dunia kerja baik sektor pemerintah, swasta, maupun non-government organization (NGO), tumbuh makin kompleks, melintas batas negara dan budaya. Kompetensi dan kualifikasi tenaga kerja pun bergeser seiring dengan tuntutan pasar. Masyarakat menuntut tenaga kerja profesional berkualitas yang memiliki kemampuan softskills. Selain itu, tenaga kerja berpendidikan D3, S1, dan S2 semakin banyak dibutuhkan untuk mengisi posisi-posisi strategis dalam institusi pemerintah maupun swasta.
c. Mutu dan globalisasi pendidikan.
FEB UNS harus memperhatikan kinerja layanannya dan menetapkan standar mutu yang diakui secara nasional dan internasional. Hal ini dilakukan untuk memenuhi tuntutan stakeholders
terhadap layanan prima, serta menghadapi penetrasi gencar dari perguran tinggi asing, dan upaya konkrit fakultas dari universitas pesaing untuk meningkatkan reputasi mereka.
d. Keadilan sosial.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
[ BAB III ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN ]
28 Rencana Strategi Bisnis 2015-2019
e. Otonomi daerah.
FEB UNS dituntut menemukan potensi lokalnya untuk diangkat sebagai kekuatan global. FEB UNS dapat menjadi motor dan sumberdaya pengembangan otonomi daerah dengan memberikan kontribusi yang lebih besar.
f. Lingkungan dan dampak ekologis.
FEB UNS dituntut untuk berperan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan memperkecil dampak ekologis dengan memberikan kontribusi lewat tri dharma perguruan tinggi.
g. Open source platform dalam jaringan sistem informasi.
Dengan dikembangkannya open source platforms, FEB UNS memiliki peluang economics values yang luas untuk memanfaatkan dan mendayagunakannya dalam rangka manajemen dan transfer pengetahuan.
3.2.2. Asumsi – Asumsi Dasar
Asumsi-asumsi dasar yang digunakan dalam penyusunan Renstra Bisnis adalah sebagai berikut. a. FEB UNS berfungsi memasok pengetahuan dan keterampilan kunci sebagai fakultas dalam
universitas riset (research university).
b. FEB UNS berpeluang untuk mewujudkan misi rencana strategi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidika Tinggi.
c. FEB UNS dapat membiayai kegiatan operasional dan pengembangan tridharma dan manajemen perguruan tinggi.
d. FEB UNS dapat mewujudkan peningkatan mutu dan relevansi pendidikan. Asumsi tersebut didasarkan pada kondisi sebagai berikut:
a. Tuntutan kompetensi tenaga kerja lebih tinggi.
b. Angka partisipasi kasar (APK) nasional pendidikan tinggi mencapai 26,86%, dari prakiraan 22,83% penduduk Indonesia usia 19-24 tahun menempuh pendidikan pada sekolah menengah atas yang merupakan dampak dari jumlah lulusan SMU/SMK meningkat karena program wajib belajar pendidikan dasar dan menengah.
c. Sebagian orang tua menganggap bahwa pendidikan bukan lagi komponen pengeluaran (cost/expenses), melainkan investasi untuk peluang taraf hidup lebih baik. Selain itu, sebagian masyarakat memiliki daya beli cukup terhadap pendidikan di perguruan tinggi.
d. Proyeksi jumlah peminat FEB UNS yang meningkat, dengan kualitas yang baik melalui seleksi yang ketat, sehingga berimplikasi pada pencitraan publik terhadap kualitas lulusan.
e. Sebagai fakultas di bawah perguruan tinggi negeri, FEB UNS mendapatkan anggaran pemerintah dengan mekanisme DIPA.
g. 20% dari APBN dialokasikan untuk anggaran pendidikan nasional.
h. Status PK-BLU memungkinkan fleksibilitas dan diversifikasi pengelolaan program studi sesuai kebutuhan stakeholder.
i. Lulusan dengan kecakapan akademik dan non akademik yang lebih tinggi sehingga dapat proaktif terhadap perubahan masyarakat.
3.2.3. Faktor Penentu Keberhasilan
Keberhasilan pelaksanaan Renstra Bisnis FEB UNS ini ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut.
a. Proporsi tenaga pendidik bergelar S3 sebagai pendorong peningkatan kuantitas dan kualitas riset.
b. Tenaga pendidik yang memenuhi persyaratan minimal bergelar master dan kompeten di bidangnya.
c. Tenaga kependidikan berkompetensi tinggi.
d. Roadmap penelitian disusun terarah untuk mewujudkan riset unggulan dalam bidang yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, memperhitungkan potensi dan keunggulan FEB UNS, alokasi sumberdaya yang proporsional, menarik minat peneliti, mendorong produktivitas karya ilmiah dan pengetahuan.
e. Sistem perencanaan berbasis kinerja dengan tata kelola keuangan yang tepat, yang meliputi perhitungan biaya satuan pendidikan, penetapan tarif yang tepat, dan pelaporan yang akuntabel.
f. Sistem informasi manajemen terpadu.
g. Sistem informasi pengetahuan bersifat open source platform untuk mewujudkan knowledge based society.
3.3. Faktor Internal: Kekuatan dan Kelemahan 3.3.1. Modal Intelektual
a. Mahasiswa FEB UNS berkualitas dengan tingginya standar nilai ujian masuk dan ketatnya seleksi.
b. Rasio tenaga pendidik terhadap mahasiswa ideal untuk melakukan proses tridharma maupun manajemen perguruan tinggi. Mayoritas dosen bergelar master dan tenaga pendidik sedang menempuh studi lanjut S3 cukup besar. Namun sampai dengan penyusunan rencana strategis ini proporsi dosen bergelar doktor masih 27%.