• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Semester II Klimatolog

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Semester II Klimatolog"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

KLIMATOLOGI PERTANIAN

Disusun Oleh :

Nama : Pujiansyah

NIM : 2014/16305/BP

Kelas : SPKS A

Jurusan : Budidaya Pertanian

Acara I : Pengenalan Stasiun Meteorologi Dan

Peralatannya

Co. Ass : Rudi Saputro

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN STIPER

(2)

I. ACARA : Pengenalan Stasiun Meteorologi dan Peralatannya

II. TANGGAL : 16 Februari 2015

III. TUJUAN :

1. Mengenal stasiun Meteorologi pertanian dan alat-alat pengukur yang biasa digunakan dalam bidang Meteorologi pertanian.

2. Mempelajari prinsip kerja, cara penggunaan alat serta macam-macam data dan kualitas data yang dihasilkan dari suatu alat pengukur analisis cuaca.

IV. TINJAUAN PUSTAKA

Stasiun Meteorologi pertanian adalah suatu tempat untuk mengadakan pengamatan secara terus-menerus dalam mengamati keadaan lingkungan sekitar (atmosfer). Suatu stasiun Meteorologi paling sedikit mengamati keadaan iklim selama 10 tahun berturut-turut, sehingga akan didapatkan gambaran umum mengenai rata-rata keadaan iklim suatu tempat.

Stasiun Meteorologi alat merupakan suatu tempat, dimana didalamnya mengadakan pengamatan yang continiu terhadap keadaan lingkungan, baik itu berhubungan dengan iklim maupun dengan cuaca. Suatu stasiun meteorologi biasanya mengadakan pengamatan kondisi iklim selama sepuluh tahun berturut-turut, sehingga akan diperoleh gambaran umum tentang rerata keadaan iklim di suatu tempat atau wilayah tertentu. Untuk mendapatkan hasil pengamatan yang akurat, maka dibutuhkan beberapa persyaratan tertentu. Yang pertama adalah penempatan lokasi stasiun meteorologi harus mewakili keadaan suatu lahan atau wilayah yang luas. Yang kedua adalah masing-masing alat harus dapat memberikan hasil atau data yang absah (tepat dan akurat), tidak mudah rusak, mudah penggunaannya serta perawatannya. Dan yang terakhir atau yang ketiga adalah pengamatan harus dapat dipercaya, terlatih, dan terampil.

(3)

tempat dengan iklim di tempat lain disebut dengan kendali iklim. Iklim membatasi pertumbuhan tanaman di muka bumi, pada umumnya tanaman dan ternak mempunyai kondisi iklim optimumnya masing-masing, namun perlu juga memperhatikan faktor lain, seperti tanah, penyakit, dan fasilitas transfortasi yang dapat mrngubah keseraasian suatu daerah untuk jenis khusus pertanian dan peternakan.

(4)

V. CARA KERJA

1. Mahasiswa mengamati alat-alat pengukur anasir cuaca atau iklim. Kemudian mencatat nama dan kegunaan alat, bagian-bagian penting dari alat, satuan dan ketelitian pengamaatan, keterangan singkat dari prinsip dan cara kerja kelebihan dan kekurangan masing-masing alat, cara pemasangan serta cara pengamatan.

2. Dari hasil pengamatan kemudian dibuat uraian singkat mengenai perbandingan kelebihan dan kekurangan antar alat yang diamati baik dari segi ketelitian pengamatan maupun kepraktisan dalam penggunaan alat.

(5)

VI. HASIL PENGAMATAN

1. Alat Pengukur Curah Hujan

a. Nama Alat : Ombrometer Tipe Observatorium

Gambar Keterangan

A. Mulut penakar seluas 100cm2 B. Corong sempit

C.Tabung penampung dengan kapasitas setara 300-500 mm CH D. Kran

Satuan alat : mm Satuan pengukuran : mm Ketelitian kerja : 0,5 mm

Prinsip kerja : Penampung curah hujan Cara pemasangan alat

1) Alat di tempatkan pada lapangan terbuka dengan jarak terhadap pohon atau bangunan terdekat sekurang-kurangnya sama dengan tinggi pohon atau bangunan tersebut.

2) Permukaan mulut corong harus benar-benar horizontal dan dipasang pada ketinggian 120 cm dari permukaan tanah.

Cara pengamatan

Pengamatan dilakukan setiap pukul 07.00 pagi

1) Data curah hujan harian didapat dengan jalan kran dibuka dan airnya ditampung dalam gelas penakar yang bersatuan mm tinggi air.

2) Ketelitian pengamatan sampai 0,2 mm.

3) Hujan kurang dari 0,5 mm dianggap tidak ada meskipun tetap dicatat. 4) Jika gelas penakar penuh, pengukur dapat dilakukan dengan mengukur

volume air yang tertampung dengan gelas ukur biasa. Karena luas penampung pengukuran curah hujan 100 cm2 sehingga setiap 10 cm2 berarti sama dengan 1 mm tinggi muka air.

(6)

Gambar Keterangan A. Mulut penakar B. Corong sempit C. Tabung penampung D. Tabung penampung utama

berkapasitas 60 mm

E. Saluran pembuangan air dengan system bejana berhubungan

F. Silinder kertas grafik G. Penampung

Satuan alat : mm Satuan pengukuran : mm Ketelitian kerja : 2 mm

Prinsip kerja : Dengan sistem pelampung Cara pemasangan alat

1) Syarat pemasangan alat seperti ombrometer.

2) Alat dipasang di atas permukaan tanah dengan tinggi permukaan mulut corong 40 cm dari permukaan tanah.

Cara pengamatan

1) Kertas grafik dipasang pada silinder yang berputar secara teratur secara otomatis.

2) Penggantian kertas grafik dilakukan 1 minggu sekali.

3) Pencatatan curah hujan bersifat kumulatif, dengan kapasitas maksimum penampung 60 mm (satuan pencatat dalam mm).

4) Banyaknya curah hujan dan terjadinya hujan (waktu dan intensitas) dapat dibaca dari kertas grafik.

2. Alat Pengukur Kelembaban Nisbi a. Nama Alat : Psikrometer Sangkar

(7)

A. Statif

B. Termometer bola basah C. Termometer bola kering D. Kain kasa yang dibasahi E. Bejana tempat air

Satuan alat : 0C Satuan pengukuran : % Ketelitian kerja : 0,5 0C

Prinsip kerja : Berdasarkan hukum Termodinamika. Cara pemasangan alat

1) Psikometer dipasang dalam sangkar meteo.

2) Kain kasa pada termometer bola basah harus di jaga tetap bersih dan selalu terbasahi secara kapilaritas.

Cara pengamatan

1) Pengamatan dilakukan tiga kali dalam sehari, pada pukul 07.00, 13.00 atau pukul 14.00 dan pukul 18.00.

2) Mula-mula dilakukan pembacaan suhu termometer bola basah (TBB) kemudian termometer bola kering (TBK).

3) Pembacaan dilakukan sampai ketelitian 0,10C. kelembaban nisbi suatu saat dicari dalam tabel, berdasarkan nilai selisih suhu pada TBK dan TBB.

b. Nama Alat : Sling Psikrometer

Gambar Keterangan

A. Termometer bola basah B. Termometer bola

kering C. Pegangan Satuan alat : 0C

Satuan pengukuran : % Ketelitian kerja : 0,2 0C

(8)

Cara pengamatan

1) Sebelum digunakan, kain kassa pada TBB ditetesi air secukupnya. 2) Selanjutnya, Sling psikrometer diputar kurang lebih 33 kali dengan

kecepatan 4 putaran/detik atau lebih kurang sama dengan kecepatan angin 2,5m/detik.

3) Pengamatan selanjutnya sama seperti pada psikrometer sangkar.

c. Nama Alat : Psikometer Tipe Assman

Gambar Keterangan

A. TBB B. TBK

C. Kipas (didalam) D. Sekrup pemutar pegas E. Saluran angin

Satuan alat : 0C Satuan pengukuran : % Ketelitian kerja : 0,2 %

Prinsip kerja : Berdasarkan hukum Termodinamika Cara pemasangan alat : Portable

Cara pengamatan

1) Sebelum dipakai, kain kassa pada TBB ditetesi air.

2) Pegas kipas diputar akan mengalirkan udara dengan kecepatan kurang lebih 5m/detik pada bagian reservois termometernya.

3) Setelah suhu termometer konstan, dilakukam pembacaan seperti pada Psikrometer Sangkar.

d. Nama Alat : Higrograf

Gambar Keterangan

A. Rambut kuda B. System tuas

(9)

Satuan alat : % Satuan pengukuran : % Ketelitian kerja : 1 %

Prinsip kerja : Berdasarkan sifat kembang kerut benda. Cara pemasangan alat : Dipasang pada sangkar meteo

Cara pengamatan

1) Dipasang kertas grafik pada silinder yang dapat berputar secara otomatis.

2) Penggantian kertas grafik dilakukan sekali dalam seminggu.

3) Kelembaban nisbi udara dalam satuan persen (%) dapat dibaca pada kertas grafik.

4) Alat ini dapat digunakan untuk mengetahui ayunan kelambaban nisbi udara selama satu minggu.

3. Alat Pengukur Kelembaban Nisbi Udara

a. Nama Alat : Termometer Biasa

Gambar Keterangan

A. Reservoir

B. Pipa kapiler berisi air raksa/alcohol

Satuan alat : 0C Satuan pengukuran : 0C Ketelitian kerja : 0,5 0C

Prinsip kerja : Muai ruang zat cair (air raksa) Cara pemasangan alat

1) Dipasang sekaligus sebagai thermometer bola kering pada psikometer sangkar.

Cara pangamatan

1) Suhu udara dapat dibaca pada skala termometer dengan ketelitian pambacaan 0,10C.

(10)

3) Pengamatan dilakukan 3 kali sehari, pada pukul 07.00, 13.00 dan 18.00. b. Nama Alat : Termometer Maksimum

Gambar Keterangan

A. Reservoir B. Celah sempit C. Pipa kapiler (air

raksa)

Satuan alat : 0C Satuan pengukuran : 0C Ketelitian kerja : 0,25 0C

Prinsip kerja : Muai ruang air raksa yang dimodifikasi dengan adanya penyempitan pada pipa kapiler.

Cara pemasangan alat

1) Alat dipasang pada sangkat meteo dan dipasang miring kurang lebih terhadap sumbu horizontal, dengan bagian reservoir lebih rendah. Cara pangamatan

1) Suhu maksimum dapat dibaca tepat pada permukaan kolom air raksa. 2) Setelah pengamatan, alat dipasang pada posisi bagian reservoir

disebelah luar dan dikibaskan sampai tidak terdapat pemutusan kolom air raksa pada celah sempit dan dipasang untuk pengamatan hasil selanjutnya.

3) Pengamatan dilakukan sore hari pada pukul 16.00. c. Nama Alat : Termometer Minimum

Gambar Keterangan

A. Reservoir B. Penunjuk suhu

minimum

C. Pipa kapiler berisi alkohol.

(11)

Prinsip kerja : Muai ruang alkohol yang dimodifikasi dengan adanya indeks.

Cara pemasangan alat

1) Alat dipasang pada sangkat meteo dengan kedudukan yang harus benar-benar datar.

Cara pangamatan

1) Suhu udara minimum dapat diketahui dengan membaca tepat pada skala yang ditunjuk oleh ujung indeks yang berdekatan dengan ujung kolam alkohol.

2) Ujung kolom alkohol menunjukkan kepada suhu udara sesaat. 3) Pengamatan dilakukan sore hari pada pukul 16.00.

4) Setelah pengamatan, indeks harus dikembalikan tepat pada ujung kolom alkohol, untuk pengamatan hari selanjutnya.

d. Nama Alat : Termometer Maksimum-Minimum Six Bellani

Gambar Keterangan

A. Reservoir

B. Pipa kapiler berisi air raksa C. Pipa kapiler berisi alcohol. D. Indeks penunjuk suhu

maksimum

E. Indeks penunjuk suhu minimum

F. Tombol pengendali indeks

Satuan alat : 0C Satuan pengukuran : 0C Ketelitian kerja : 0,25 0C

Prinsip kerja : Muai ruang zat cair (air raksa dan alkohol) Cara pemasangan alat

1) Alat dipasang pada sangkat meteo dengan posisi tegak. Cara pangamatan

(12)

2) Indeks bagian kanan menunjukkan suhu maksimum , indeks kiri menunjukkan suhu minimium.

3) Pengamatan dilakukan sore hari pada pukul 16.00.

4) Setelah pengamatan, untuk pengamatan hari selanjutnya tombol kemudi ditekan sedemikian rupa sehingga ujung bawah indeks berhimpit dengan permukaan kolom air raksa.

4. Alat Pengukur Suhu dan Kelembaban Nisbi Udara a. Nama Alat : Termohidgrometer

Gambar Keterangan

A. Spiral dwi logam/bimetal. B. Spiral benda higroskopis. C. Jarum penunjuk skala suhu.

b.Jarum penunjuk skala kelembaban.

c. Ventilasi

Satuan alat : 0C, % Satuan pengukuran : 0C, % Ketelitian kerja : 0,5 0C, 1 % Prinsip kerja

1) Termometer : Muai dwi-logam

2) Hygrometer : Higroskopisitas rambut kuda

3) Cara kerja alat : Mengetahui setiap perubahan suhu yang terjadi. Cara pemasangan alat

1) Portable maupun dipasang pada sangkat meteo. Cara pangamatan

1) Saat pengamatan alat harus terlindung dari pengaruh sinar matahari secara langsung dan tetesan air hujan.

2) Suhu udara (0C) dan kelembaban (%) dibaca langsung pada alat.

b. Nama Alat : Termohigrograf

(13)

A. Lempeng dwi logam/bimetal B. Rambut

C. System tuas hidrograf D. System tuas Termograf E. Pena

F. Silinder kertas Grafik

Satuan alat : 0C, % Satuan pengukuran : 0C, % Ketelitian kerja : 0,5 0C, 1 % Prinsip kerja

1) Termometer : Muai dwi-logam 2) Hygrometer : Higroskopisitas rambut Cara pemasangan alat

1) Portable ataupun dipasang pada sangkat meteo. Cara pangamatan

1) Dipasang kertas grafik pada silinder yang dapat berputar secara otomatis.

2) Kertas grafik diganti setiap minggu.

3) Kelembaban nisbi (%) dan temperature (0C) suatu saat dan ayunannya dapat dibaca pada kertas grafik.

5. Alat Pengukur Suhu Tanah

a. Nama Alat : Termometer Permukaan Tanah ( Jeluk 0 cm )

Gambar Keterangan

A. Termometer zat cair B. Reservoir

C. Statif kaki tiga

(14)

Satuan alat : 0C Satuan pengukuran : 0C Ketelitian kerja : 0,5 0C Prinsip kerja : Muai zat cair Cara pemasangan alat

1) Portable ataupun diletakkan di atas permukaan tanah. Cara pangamatan

1) Setelah stabil suhu dibaca langsung pada skala yang ditunjukkan. Saat pencatatan suhu tanah harian juga seperti cara pencatatan suhu udara harian.

b. Nama Alat : Termometer Tanah Selubung Kayu ( Jeluk 0-10 cm )

Gambar Keterangan

A. Ujung sensor sampai jeluk 5cm B. Termometer zat cair

C. Pegangan tangan

D. Selubung kayu pelindung thermometer

Satuan alat : 0F Satuan pengukuran : 0C Ketelitian kerja : 1 0F

Prinsip kerja : Muai zat cair Cara pemasangan alat

1) Alat bersifat portable, bagian ujung ditancapkan ke dalam tanah sesuai dengan jeluk yang diamati.

Cara pangamatan

1) Setelah stabil, suhu tanah diamati dengan membaca skala yang ditunjuk.

c. Nama Alat : Termometer Tanah tipe Bengkok ( Jeluk 20 cm )

(15)

A. Reservoir

B. Pipa kapilar berisi air raksa

Satuan alat : 0C Satuan pengukuran : 0C Ketelitian kerja : 0,1 0C Prinsip kerja : Muai zat cair Cara pemasangan alat :

1) Dibuat lubang pada tanah dengan jeluk tertentu dengan bor.

2) Bagian reservoir termometer dimasukkan lubang kemudian ditimbun kembali dengan tanah bekas galian.

Cara pangamatan

1) Setelah stabil dibaca langsung pada skala yang ditunjukkan. Saat pencatatan suhu tanah harian juga seperti cara pencatatan pada suhu udara harian

d. Nama Alat : Termometer Tanah Tipe Symons ( Jeluk 50 cm )

Gambar Keterangan

A. Pipa pelindung B. Bagian sensor C. Termometer zat cair D. Reservoir

E. Rantai

Satuan alat : 0C Satuan pengukuran : 0C Ketelitian kerja : 0,5 0C

Prinsip kerja : Muai ruang zat cair Cara pemasangan

1) Dibuat lubang pada tanah dengan jeluk tertentu dengan bor.

(16)

Cara pangamatan

1) Termometer diangkat dari selubung bagian pelindung, suhu tanah dapat dibaca langsung pada skala yang ditunjuk.

2) Pembacaan harus dilakukan dengan cepat.

e. Nama Alat : Stick Termometer ( Jeluk 100 cm )

Gambar Keterangan

A. Tongkat pemutar B. Jarum penunjuk suhu C. Tabung bejana berisi spiral

logam sebagai pengantar D. Ujung peka

Satuan alat : 0C Satuan pengukuran : 0C Ketelitian kerja : 1 0C

Prinsip kerja : Muai zat cair bertekanan tinggi pada tabungbejana Cara pemasangan

1) Alat dimasukkan dalam tanah dan tekanan menurut jeluk yang kita inginkan dengan cara memutar pegangannya.

Cara pangamatan

1) Setelah jarum penunjuk jarum konstan, suhu dapat dibaca skala yang ditunjuk.

f. Nama Alat : Termometer Tanah Maksimum-Minimum

(17)

Satuan pengukuran : 0C Ketelitian kerja : 0,5 0C

Prinsip kerja : Muai zat cair pada tabung Bourdon. Cara pemasangan

1) Alat portable, bagian sensor dibenamkan dalam tanah sampai kedalaman 20 cm dan dibiarkan selama periode pengamatan.

Cara pangamatan

1) Sebelumnya ketiga jarum penunjuk dibuat saling berhimpit dengan memutar sekrup.

2) Pada saat pembacaan :

a) Jarum hijau menunjukkan suhu maksimum. b) Jarum merah menunjukkan suhu minimum. c) Jarum hitam menunjukkan suhu sesaat

6. Alat Pengukur Temperature Air

a. Nama Alat : Temperature Maksimum-Minimum Permukaan Air

Gambar Keterangan

A. Reservoir

B. Pipa kapiler berisi air raksa C. Pipa kapiler berisi alcohol D. Indeks penunjuk suhu

maksimum

E. Indeks penunjuk suhu minimum

F. Pelindung reservoir pelampung

Satuan alat : 0C. Satuan pengukuran : 0C. Ketelitian kerja : 0,5 0C. Prinsip kerja : Muai zat cair Cara pemasangan

(18)

evaporasi klas A) dengan kedudukan horizontal. Cara pangamatan

1) Suhu maksimum dan minimum dapat dibaca pada ujung bawah indeks. 2) Indeks bagian kanan menunjukkan suhu maksimum, indeks kiri

menunjukkan suhu minimium.

3) Pengamatan dilakukan sore hari pada pukul 16.00.

4) Setelah pengamatan, untuk pengamatan hari selanjutnya tombol kemudi ditekan sedemikian sehingga ujung bawah indeks berhimpit dengan permukaan kolom air raksa.

7. Alat Pengukur Panjang Penyinaran

a. Nama Alat : Solarimeter Tipe Jordan

Gambar Keterangan

A. Silinder setengah lingkaran

B. Celah sempit masuknya sinar

C. Pelindung celah sempit D. Sekrup pengatur

kemiringan

Satuan alat : jam Satuan pengukuran : % Ketelitian kerja : 0,5 jam

Prinsip kerja : Reaksi Fotokhemis Cara pemasangan

1) Alat dipasang pada tempat terbuka, alat diletakkan pada beton yang agak tinggi sedemikian rupa sehingga dalam keadaan normal, sensor dapat menangkap sinat matahari pada ketinggian 30 di atas horizontal. 2) Solarimeter dipasang sedemikian rupa sehingga :

(19)

c) Alat dipasang dengan kemiringan ke arah khatulistiwa terhadap sumbu horizontal sebesar derajat lintang tempat pemasangan ( Yogyakarta : ± 70 LS)

Cara pangamatan 1) Persiapan kertas pias

a) Kertas pias dicelupkan/dilapisi dengan larutan ferrosianida atau ferroamonium sitrat dengan kepekatan baku, disesuaikan dengan kepekatan kertas pias terhadap intensitas sinar matahari.

b) Sebelum digunakan kertas pias harus dipasang pada masing-masing tabung dan diganti setiap sore pada pukul 18.00.

2) Dua buah kertas pias dipasang pada masing-masing tabung dan diganti setiap sore hari pada pukul 18.00.

3) Noda yang terjadi pada kertas pias (dicelupkan dahulu dalam aquades segera setelah digunakan), diukur panjangnya dalam satu jam, ini merupakan nilai PP actual.

b. Nama Alat : Solarimeter Tipe Compbell - Stokes

Gambar Keterangan

A. Lensa bola kaca pejal dengan jari jari 7,3cm

B. Busur pemegang bola kaca pejal C. Sekrup pengunci kedudukan lensa D. Sekrup pengatur kemiringan E. Mangkuk tempat kertas pias Satuan alat : Jam

Satuan pengukuran : % Ketelitian kerja : 0,5 jam

Prinsip kerja : Pemfokusan sinar matahari Cara pemasangan

1) Alat dipasang ditempat terbuka, alat diletakan pada beton yang agak tinggi sedemikian rupa sehingga dalam keadaan normal, sensor dapat menangkap sinar matahari pada ketinggian 30 diatas horizontal.

(20)

a) Mangkuk tempat pemasangan kertas pias harus menunjukkan arah timur dan barat.

b) Bagian bawah alat dasar (diatur dengan leveling)

c) Lensa bola bersama dengan tempat kertas pias dimiringkan sesuai dengan letak lintang tempat pengamatan.

Cara pangamatan

1) Kertas pias dipasang dan diganti tiap sore hari pada pukul 18.00.

2) Kertas pias yang digunakan ada 3 macam, yaitu bentuk lurus, bengkok panjang dan bengkok pendek.

3) Jadwal penggunaan masing-masing bentuk kertas pias tergantung letak pengamatan dan kedudukan matahari terhadap tempat tersebut.

4) Pengukuran panjang penyinaran actual dilakukan dengan ketelitian 0,1 jam dengan ketentuan sebagai berikut :

a) Noda langsung bundar dihitung ½ panjang garis tengah noda. b) Noda berbentuk titik, setiap dua atau tiga titik dihitung 0,1 jam. c) Noda berbentuk garis lubang, dihitung dikurangi 0,1 jam setiap

pemusatan.

d) Noda berbentuk garis tidak langsung, tidak pada dikoreksi.

8. Alat Pengukur Intensitas Radiasi Matahari

a. Nama Alat : Aktinograf Dwi Logam

Gambar Keterangan

A. Lempeng logam warna putih B. Lempeng logam warna hitam C. Lembar kaca pyrex

D. Pena/penera grafik E. Silinder kertas grafik

Satuan alat : cm2

Satuan pengukuran : Kal/cm2/hari Ketelitian kerja : 1 cm2

(21)

1) Alat dipasang pada tempat terbuka di atas tiang beton yang kuat dan bagian atas dibuat sedemikian rupa sehingga selain surya berada 15 derajat horizon bumi, sinar harus bebas mencapai sensor.

Cara pangamatan

1) Kertas grafik dipasang dan diganti setiap sore hari pada pukul 18.00. 2) Dari grafik yang tergambar diukur luasan di bawah grafik tersebut

dengan plainmeter. Dari luasan terukur disetarakan terhadap kalori/cm2/ hari.

9. Alat Pengukur Kecepatan Angin

a. Nama Alat : Cup Anemometer ( Stasioner )

Gambar Keterangan

A. Mangkuk anemo B. Pencatat jarak C. Tiang penyangga

Satuan alat : Km Satuan pengukuran : Km/jam Ketelitian kerja : 1 km

Prinsip kerja : System mekanik (gir). Cara pemasangan

1) Alat dipasang pada tiang/menara dengan ketinggian 0,5m, 2m, atau 10m sesuai dengan masing-masing penggunaan.

2) Pemasangan harus pada tempat terbuka, jarak benda terdekat paling sedikit 10 kali tinggi benda tersebut.

Cara pangamatan

1) Tiap pagi hari pukul 07.00 dibaca angka pada pencatat.

2) Rerata kecepatan angin dapat dihitung dari besarnya selisih pembacaan hari II dengan pembacaan I (jarak tempuh angin) dibagi dengan waktu antara beda pengamatan tersebut (periode satu hari : 24 jam).

(22)

Gambar Keterangan A. Mangkuk anemo B. Speed meter C. Skala Beuford

D. Tangkai pegangan tangan. Satuan alat : m/s

Satuan pengukuran : m/s Ketelitian kerja : 0,5m/s

Prinsip kerja : Sistem GGL induksi (seperti system dinamo). Cara pemasangan : Portable

Cara pangamatan

1) Kecepatan angin sesaat dapat diketahui dengan membaca langsung pada pencatat.

2) Satuan alat dalam meter/detik atau skala Beufort

c. Nama Alat : Biram Anemometer

Gambar Keterangan

A. Kipas anemo

B. Jarum pencatat jarak per 100 meter

C. Jarum pencatat jarak per 1000 meter

Satuan alat : m Satuan pengukuran : m/s Ketelitian kerja : 0,5 m

Prinsip kerja : Sistem mekanik Cara pemasangan : Portable

Cara pengamatan

1) Umumnya alat ini digunakan untuk pengukuran, rerata kecepatan angin pada periode pendek, satuan dalam meter meter/detik.

(23)

10. Alat Pengukur Penguapan Air

a. Nama Alat : Panic Evaporasi Kelas A

Gambar Keterangan

a. Panic evaporasi dengan diameter 120,7 cm tinggi 25cm, dan tebal panic 0,8cm. b. Rangka kayu/besi

c. Tabung peredam riak / gelombang dengan diameter 10cm

d. Hook(batang kait) dan skala pengukur (nonius)

e. Sekrup pemutar batang pengukur

Satuan alat : mm Satuan pengukuran : mm Ketelitian kerja : 0,02mm

Prinsip kerja : Pengukur selisih tinggi permukaan air Cara pemasangan

1) Panic diletakkan pada balok kayu yang disusun datar di atas permukaan tanah.

2) Air bersih dimasukkan setinggi 20cm, permukaan air dijaga jangan kurang dari 2,5cm dari batas tersebut, jika tinggi air kurang dari 10cm dari dasar dapat berakibat kesalahan hingga 15%.

Cara pengamatan :

1) Mula-mula ujung kail (hook) diatur dengan sekrup pemutar tepat menyentuh permukaa air, kemudian tinggi air dapat dibaca pada penera (sampai ketelitian 0,02mm).

(24)

3) Selisih pembacaan pertama (PI) dengan pembacaan kedua (PII) merupakan besarnya penguapan air.

4) Jika terdapat hujan, maka rumus perhitungan evaporasi : PI – PII + CH (dalam mm). kapasitas maksimum jika terjadi hujan sebesar 50mm pada periode pengamatannya.

5) Penguapan yang terukur adalah pada permukaan air terbuka. b. Nama Alat : Piche Evaporimeter

Gambar Keterangan

A.Tabung kaca tempat air yang berskala dalam satuan mm B.Kawat penjepit tempat

meletakkan kertas bepori. C.Penggantung.

Satuan alat : ml Satuan pengukuran : mm Ketelitian kerja : 0,05 mm

Prinsip kerja : Pengukur selisih tinggi permukaan air. Cara pemasangan

1) Panic diletakkan pada balok kayu yang disusun datar di atas permukaan tanah.

2) Air bersih dimasukkan setinggi 20cm, permukaan air dijaga jangan kurang dari 2,5cm dari batas tersebut, jika tinggi air kurang dari 10cm dari dasar dapat berakibat kesalahan hingga 15%.

Cara pengamatan

(25)

Sistem AWS (Automatic Weather Station)

1. Nama Alat : Wind Speed (kecepatan angin) a. Spesifikasi alat

1) Kecepatan mula-mula : 0,25 m/s 2) Kecepatan maksimum : 65 m/s 3) Resolusi : 0,1 m/s 4) Ketelitian : ± 2% 5) Jarak konstan : 6,5 m

b. Fungsi alat : Mengukur cepat angin secara horizontal 2. Nama Alat : Wind Direction (arah angin)

a. Spesifikasi alat

1) Kecepatan mula-mula : 0,25 m/s 2) Kecepatan maksimum : 65 m/s 3) Resolusi : 1° 4) Ketelitian : ± 2° 5) Jarak konstan : 4 m

b. Fungsi alat : Mengukur arah angin secara horizontal 3. Nama Alat : Solar Radiation (radiasi matahari)

a. Spesifikasi alat

1) Jangkauan : 0−200 watt/m2 2) Resolusi : 0,1 watt/m2 3) Ketelitian : 2 watt/m2 4) Gelombang : 350-1100 nm 5) Waktu merespon : 0,001 S

b. Fungsi alat : Mengukur rdiasai matahari 4. Nama Alat : Relative Humidity (kelembaban nisbi)

a. Spesifikasi alat

1) Jangkauan : 0−100 % 2) Resolusi : 1°

3) Ketelitian : ± 2°

(26)

5. Nama Alat : Air Temperature (suhu udara) a. Spesifikasi alat

1) Resolusi : 0,1° C

2) Ketelitian : ± 0,5° C (-40 C - 0) 3) Jangkauan : -40° C − 80° C b. Fungsi alat : Mengukur suhu udara 6. Nama Alat : Soil Temperature (suhu tanah)

a. Spesifikasi alat

1) Resolusi : 0,2 nm

2) Ketelitian : ± 0,2° C (0 to + 70° C) 3) Jangkauan : -40° C − 80° C

b. Fungsi alat : Mengukur suhu tanah 7. Nama Alat : Raingangue (curah hujan)

a. Spesifikasi alat

1) Resolusi : 0,2 nm

2) Ketelitian : 1%

3) Jangkauan : -40° C − 80° C

b. Fungsi alat : Mengukur curah hujan 8. Nama Alat : Barometric Pressure (tekanan udara)

a. Spesifikasi alat

1) Resolusi : 1 mbar

2) Ketelitian : 1 mbar (950 – 1050 mbar) 3) Jangkauan : 600 – 1250 mbar

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Buku Petunjuk Umum Praktikum Klimatologi Pertanian. Institut Pertanian Stiper : Yogyakarta.

Anonim. 2015. Klimatologi. http://www.bmkg.go.id/Klimatologi.bmkg. Diakses pada tanggal 20 Februari 2015 pukul 21.39 WIB.

Wikipedia. 2015. Klimatologi. http://www.id.wikipedia.org/wiki/Klimatologi. Diakses pada tanggal 20 Februari 2015 pukul 20.15 WIB.

Yogyakarta, 23 Februari 2015

Mengetahui

Co. Ass Praktikan

(28)

Referensi

Dokumen terkait

Aktor Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan di buat di luar sistem informasi yang akan dibuat sendiri, jadi walaupun

Hasil analisis dari kegiatan bermain peran dalam pembelajaran anak- anak menjadi lebih aktif hal ini sesuai yang dikemukan oleh Suyadi & Ulfah (2013) Melalui

Toko Buku Aldi dan Ladang Buku memiliki kesamaan dari jenis produk yang dijualnya, mulai dari buku hasil terbitan terbaru, buku bekas dan buku hasil

PARA CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH JAWA BARAT TAHUN 2013-2018.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Berdasarkan hasil analisa terhadap data-data tersebut di atas, rata-rata tingkat kerusakan yang ada pada perusahaan batako “UD Nanang” untuk tahun 2009 sebesar 5%, tahun 2010

Duta Mandiri Palembang dapat dijelaskan bahwa penempatan kerja karyawan di perusahaan ini dilaksanakan berdasarkan keterampilan kerja para karyawan, tetapi keterampilan

1) Harian Merdeka Edisi 12 Oktober 1945 halaman 1, No. Sumber ini diterbitkan langsung oleh Merdeka pada tahun 1945 di Jakarta. Sumber yang didapatkan oleh penulis sudah

Berkenaan dengan hal tersebut diatas, diharapkan agar Saudara dapat hadir tepat waktu dengan membawa dokumen asli dan 1 (satu) rangkap fotocopy untuk setiap data yang telah