• Tidak ada hasil yang ditemukan

MASA PUBERTAS PADA WANITA SMA NEGERI 1 N

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MASA PUBERTAS PADA WANITA SMA NEGERI 1 N"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

MASA PUBERTAS

PADA WANITA

(2)

MASA PUBERTAS PADA

WANITA

PENULIS :

1. ADE IRMASARI 2. ARDAFIA CHALISTA

3. ERMA YUNI K. 4. DEFKI ELLY N. 5. LAILATUL FITRIA

6. NILASARI 7. NUR KHOLIFATU R. 8. SAFIRA MAKHRUSAH

9. ULY NURFAIDA

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis yang berjudul MASA PUBERTAS PADA WANITA ini

telah disahkan oleh :

WALI KELAS

GURU PEMBIMBING

KASTUTIK, S.Pd

LINDA NALURITA, S.Pdi

KEPALA SEKOLAH

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Karya Ilmiah Bahasa Indonesia ini dengan baik. Karya Ilmiah ini diharapkan mampu membantu kami dalam memperdalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam kegiatan belajar. Selain itu, Karya Ilmiah ini diharapkan agar dapat menjadi bacaan para pembaca agar menjadi remaja yang lebih baik dan bertanggung jawab karena materi ini disajikan mengarah pada Perkembangan Remaja Wanita Pada Masa Pubertas yang berpengaruh terhadap kesehatan.

Oleh karena itu, Karya Ilmiah ini diharapkan agar bangsa Indonesia memiliki sikap yang kritis terhadap situasi, kondisi dan juga dapat menerima perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Dengan Karya Ilmiah ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca guna penyempurnaan Karya Ilmiah ini.

Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudah berkenan membaca Karya Ilmiah ini dengan tulus ikhlas. Semoga Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan khususnya untuk wanita dan masyarakat pada umumnya.

Ngoro, 21 Februari 2016

(5)

ABSTRAK

Masa remaja merupakan masa dimana dianggap sebagai masa topan badai dan stress (Storm and Stress). Karena mereka telah memiliki keinginan bebas untuk menentukan nasib sendiri. Kalau terarah dengan baik maka ia akan menjadi seorang individu yang memiliki rasa tanggungjawab, tetapi kalau tidak terbimbing maka bisa menjadi seorang yang tak memiliki masa depan dengan baik. Seperti halnya dengan semua periode yang penting selama rentang kehidupan, masa remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya.

Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita

biasanya dimulai saat berumur 8 hingga 10 tahun dan berakhir kurang di usia 15 hingga 16 tahun.

Perkembangan perilaku remaja pada masa pubertas ditandai dengan perubahan-perubahan akibat pubertas yaitu perubahan pada perkembangan perilaku kognitif, sosioemosional, dan seksual. Pada masa ini memang pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat. Pada perempuan pubertas ditandai dengan menstruasi pertama (menarche).

(6)

DAFTAR ISI

a. Perubahan dalam ukuran badan... 9

b. Perubahan dalam perbandingan badan... 9

c. Perubahan ciri-ciri seks primer... 10

d. Perubahan ciri-ciri sekunder... 10

2. Perkembangan Fisik Secara Biologis... 11

3. Perkembangan Psikis... 11

B. Akibat Pada Sikap Dan Perilaku... 12

C. Bahaya Pada Masa Pubertas... 14

Bab IV Penutup A. Kesimpulan... 17

B. Saran... 17

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada akhir usia sekolah, anak segera memasuki masa yang disebut dengan “ pubertas“ (berasal dari bahasa latin “pubescere”, artinya mendapat rambut kemaluan), yakni masa awal terjadinya pematangan seksual. Dalam rangkaian proses perkembangan seseorang, masa puber tidak mempunyai tempat yang jelas. Sulit membedakan antara masa puber dengan masa remaja karena masa puber adalah bagian dari masa remaja dan pubertas sering dijadikan sebagai pertanda awal seseorang memasuki masa remaja. Ketika seorang anak mengalami pubertas, berarti dia anggap sudah memasuki masa remaja, yakni masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.

Meskipun sering tidak mempunyai tempat yang jelas dalam rangkaian proses perkembangan manusia, masa pubertas mempunyai arti khusus dalam kehidupan seseorang. Betapa tidak, pada masa pubertas inilah terjadi perubahan-perubahan besar dan dramatis dalam perkembangan seorang anak, baik dalam pertumbuhan atau perkembangan fisik, kognitif, sosioemosional, seksual maupun dalam perkembangan psikososial anak.

(8)

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari masa pubertas pada wanita? 2. Apa saja ciri-ciri pada masa puberta pada wanita?

3. Bagaimana perubahan dan perkembangan yang terjadi pada masa puber pada wanita?

C. Tujuan

1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengertian masa Pubertas lebih rinci dan lebih paham

2. Mengetahui ciri-ciri dari masa pubertas

3. Mengetahui perubahan dan perkembangan tubuh pada masa puber

D. Manfaat

Dalam usia remaja anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang cukup signifikan dan memerlukan kesiapan mental. Di usia remaja anak mulai mencari dan memahami pribadi dirinya sendiri dan orang lain, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, semua itu mendorongnya untuk bereksperimen dan mencari tahu.

(9)

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Pubertas

Pubertas adalah periode dalam rentang perkembangan ketika anak-anak berubah dari makhluk aseksual menjadi makhluk seksual. Seperti diterangkan Root “Masa puber adalah suatu tahap dalam perkembangan dimana terjadi kematangan alat-alat seksual dan tercapai kemampuan reproduksi. Tahap ini disertai dengan perubahan-perubahan dalam pertumbuhan somatis dan perspektif psikologis”.

Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita biasanya dimulai saat berumur delapan hingga sepuluh tahun dan berakhir lebih kurang diusia 15 hingga 16 tahun. Pada masa ini memang pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat. Pada perempuan pubertas ditandai dengan menstruasi pertama (menarche).

Pada saat seorang anak memasuki masa pubertas yang ditandai dengan menstruasi pertama pada remaja putri atau pun perubahan suara pada remaja putra, secara biologis dia mengalami perubahan yang sangat besar. Pubertas menjadikan seorang anak tiba-tiba memiliki kemampuan untuk ber-reproduksi. Pada masa pubertas, hormon seseorang menjadi aktif dalam memproduksi dua jenis hormon (gonadotrophins atau gonadotrophic hormones) yang

berhubungan dengan pertumbuhan, yaitu: 1) Follicle-Stimulating Hormone (FSH); dan 2) Luteinizing Hormone (LH). Kedua hormon tersebut merangsang pertumbuhan estrogen dan progesterone: dua jenis hormon

kewanitaan.

(10)

terpengaruh oleh lingkungan dan budaya baru yang sering bertentangan dengan norma masyarakat, serta memiliki rasa keingitahuan yang besar pada hal-hal baru yang mengakibatkan perilaku coba-coba tanpa didasari dengan informasi yang benar dan jelas.

B. Ciri-Ciri Pubertas

Masa puber adalah periode yang unik dan khusus yang ditandai oleh perubahan-perubahan perkembangan tertentu yang tidak jelas dalam tahap-tahap lain dalam rentang kehidupan. Ciri-ciri masa puber :

1. Masa puber adalah periode tumpang tindih

Masa puber harus dianggap sebagai periode tumpang tindih karenamencakup tahun-tahun akhirmasa kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remaja. Sampai anak matang secara seksual, ia akan dikenal sebagai “ Anak Puber.” Setelah matang secara seksual, anak dikenal sebagai “Remaja” atau ”Remaja Muda.”

2. Masa puber adalah periode yang singkat

Dibandingkan dengan banyaknya perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar tubuh, masa puber relatif merupakan periode yang singkat, sekitar dua sampai empat tahun. Anak yang mengalami masa puber selama dua tahun atau kurang dianggap sebagai anak yang “cepat matang,” sedangkan yang memerlukan tiga sampai empat tahun untuk menyelesaikan peralihan menjadi dewasa dianggap sebagai anak yang “lambat matang.” Sebagai kelompok, anak perempuan cenderung lebih cepat matang daripada kelompok anak laki-laki, tetapi terdapat perbedaan yang mencolok dalah setiap kelompok.

3. Masa puber dibagi dalam tahap-tahap

Meskipun masa puber relatif merupakan periodeyang singkat dalam rentang kehidupan, namun biasanya dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:

a. Tahap prapuber

(11)

yaitu bukanlah seorang anak tetapi belum juga seorang remaja, tetapi bisa disebut tahap pematangan.

b. Tahap puber

Tahap ini terjadi pada garis pembagi antara masa kanak-kanak dan masa remaja, saat dimana kriteria kematangan seksual muncul haid pada anak perempuan dan pengalaman akan mimpi basah pertama kali di malam hari pada anak laki-laki.

c. Tahap pascapuber

Tahap ini bertumpang tindih denga tahun pertama atau tahun kedua remaja.Selama tahap ini, ciri-ciri seks skunder telah berkembang baik dan organ-organ seks telah berkembang dengan matang.

d. Masa puber merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang pesat Perubahan-perubahan pesat yang terjadi selama masa puber menimbulkan keraguan, perasaan tidak mampu dan tidak nyaman, dan dalam banyak kasus mengakibatkan perilaku yang kurang baik. Dalam membahas perubahan-perubahan ini, Dunbar menyatakan: “Selama periode ini anak yang sedang berkembang mengalami berbagai perubahan dalam tubuh, perubahan dalam status termasuk penampilan, pakaian, milik, jangkauan pilihan, dan perubahan dalam sikap terhadap seks dan lawan jenis. Kesemuanya meliputi hubungan orang tua–anak yang berubah dan perubahan dalam peraturan-peratuaran yang dikenakan kepada anak muda.”

Pesatnya pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi selama masa puber pada umumnya disebut sebagai“ remaja tumbuh pesat.”

e. Masa puber merupakan fase negatif

(12)

Terdapat bukti bahwa sikap dan perilaku negatif merupakan ciri dari bagian awal masa puber dan yang terburuk dai fase negatif ini akan berakhir bila individu secara seksual menjadi matang.

6. Pubertas terjadi pada berbagai usia

Purbetas dapat terjadi setiap saat antara usia lima atau enam tahun dan sembilan belas tahun. Tetapi, rata-rata anak perempuandalam kebudayaan Amerika saat ini menjadi matang secara seksual pada tiga belas tahun, dan rata-rata anak laki-laki setahun kemudian. Juga terdapat perbedaan waktuyangperluuntuk menyelesaikan proses perubahan masa puber.

Variasi pada usia saat terjadinya pubertas dan dalam waktu yang diperlukan untuk proses ini menimbulkan banyak masalah pribadi maupun sosial bagi anak laki-laki dan perempuan.

C. Penyebab Munculnya Pubertas

Penyebab munculnya pubertas ini adalah hormon yang dipengaruhi oleh hipofisis (pusat dari seluruh sistem kelenjar penghasil hormon tubuh). Berkat kerja hormon ini, remaja memasuki masa pubertas sehingga mulai muncul ciri-ciri kelamin sekunder yang dapat membedakan antara perempuan dan laki-laki. Dengan kata lain, pubertas terjadi karena tubuh mulai memproduksi hormon-hormon seks sehingga alat reproduksi telah berfungsi dan tubuh mengalami perubahan.

Hormon seks yang mempengaruhi perempuan adalah estrogen dan progesteron yang diproduksi di indung telur, sedangkan pada laki-laki diproduksi oleh testis dan dinamakan testosteron. Hormon-hormon tersebut ada di dalam darah dan memengaruhi alat-alat dalam tubuh sehingga terjadilah beberapa pertumbuhan.

D. Penyebab Perubahan Pubertas

(13)

meningkatkan kegiatan. Sebelum masa puber secara bertahap jumlah hormon gonadotrofik semakin bertambah dan kepekaan gonad terhadap hormon gonadotrofik dan peningkatan kepekaan juga semakin bertambah, dalam keadaan demikian perubahan-perubahan pada masa puber mulai terjadi.

2. Peran Gonad- Dengan pertumbuhan dan perkembangan gonad, organ-organ seks yaitu ciri-ciri seks primer : bertambah besar dan fungsinya menjadi matang, dan ciri-ciri seks sekunder, seperti rambut kemaluan mulai berkembang.

3. Interaksi Kelenjar Pituitary dan Gonad – Hormon yang dikeluarkan oleh gonad, yang telah dirangsang oleh hormon gonadotrofik yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitary, selanjutnya bereaksi terhadap kelenjar ini dan menyebabkan secara berangsur-angsur penurunan jumlah hormon pertumbuhan yang dikeluarkan sehingga menghentikan proses pertumbuhan, interaksi antara hormon gonadotrofik dan gonad berlangsung terus sepanjang kehidupan reproduksi individu, dan lambat laun berkurang menjelang wanita mendekati menopause dan pria mendekati climacteric.

E. Contoh Kasus

Masa remaja dapat dibagi menjadi 3 tahapan yaitu masa remaja awal, remaja pertengahan, dan remaja akhir, ciri yang paling nyata masa remaja adalah perkembangan dan pertumbuhan yang berlangsung dengan cepat. Masa ini dikenal juga sebagai masa pubertas.

Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita biasanya dimulai saat berumur delapan hingga sepuluh tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun. Pada masa ini memang pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat. Pada perempuan pubertas ditandai dengan menstruasi pertama (menarche).

(14)

tersebut menyebabkan pematangan payudara, ovarium, rahim, dan vagina serta dimulainya siklus menstruasi. Di samping itu juga timbulnya ciri-ciri seksual sekunder, misalnya tumbuhnya rambut kemaluan dan rambut ketiak.

Menstruasi merupakan proses pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan perdarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi yang berulang setiap bulan tersebut pada akhirnya akan membentuk siklus menstruasi.

Menstruasi pertama (menarke) pada remaja putri sering terjadi pada usia 11 tahun. Namun tidak tertutup kemungkinan terjadi pada rentang usia 8-16 tahun. Menstruasi merupakan pertanda masa reproduktif pada kehidupan seorang perempuan, yang dimulai dari menarke sampai terjadinya menopause.

(15)

BAB III

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Tubuh

1. Perkembangan Fisik

a. Perubahan dalam ukuran badan

1) Pada Remaja usia 11-14 tahun (SMP) a) Tinggi badan

Bagi perempuan pertumbuhan tinggi badan sebelum haid rata-rata 5 inchi pertahun namun setelah haid menurun 1 inchi pertahun dan berhenti usia 18 tahun.

b) Berat badan

Bagi anak perempuan perubahan berat terjadi sebelum dan sesudah haid pertama, selanjutnya hanya bertambah sedikit.

2) Remaja usia 15-19 tahun a) Tinggi Badan

Rata-rata perempuan mencapai tinggi yang matang antara usia 17-18 tahun.

b) Berat Badan

Perubahan berat mengikuti jadwal sesuai dengan perubahan tinggi. c) Proporsi Tubuh

Berbagai anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan tubuh yang baik

b. Perubahan Dalam Perbandingan Badan

(16)

tercapai perbandingan antara bagian-bagian badan seperti pada orang dewasa.

c. Perubahan Ciri-ciri Seks Primer

Pada anak wanita perkembangan organ-organ seks dinyatakan dengan timbulnya haid atau “Menasche” yang terjadi diakhir siklus masa pubertas. Awalnya, siklus menstruasi berlangsung secara sangat tidak teratur dan selama beberapa tahun pertama, remaja wanita mungkin tidak mengalami ovulasi disetiap siklus. Dalam beberapa kasus, remaja wanita belum subur sampai 2(dua) tahun setelah periode di mulai. Pada masa menstruasi awal sering kali anak wanita sering sakit kepala, pinggang, perut, dan sebagainya yang menyebabkan anak wanita mudah lelah dan mudah pula tuk marah.

d. Perubahan Ciri-ciri Sekunder

Di dalam masa pubertas, lama kelamaan ternyata adanya perbedaan yang makin lama makin kelihatan jelas. Perbedaan ini disebabkan karena adanya perkembangan ciri-ciri sekunder, yaitu ciri-ciri fisik yang membedakan dua jenis kelamin itu.

Ciri-ciri ini dinamakan sekunder, karena tidak langsung berhubungan dengan reproduksi, seperti halnya ciri-ciri seks primer, akan tetapi secara indirek, ciri-ciri itu dapat dikatakan berhubungan juga dengan reproduksi,. Hal ini akan berubah dengan timbulnya ciri-ciri seks sekunder. Berikut ciri-cirinya:

 Membesarnya buah dada.

 Perkembangan pinggul, yang membesar dan menjadi bulat karna di sebabkan oleh membesarnya tulang pinggul atau “pelvis” dan juga bertambahnya lemak.

 Timbulnya “Axillary hair”, rambut diketiak.

 Timbulnya “pubic hair”, rambut di daerah alat kelamin.  Kulit menjadi lebih kasar.

(17)

 Kelenjar-kelenjar keringat menjadi lebih aktif.

 Tahap 2 : mekarnya buah dada, artinya pada ini puting mulai menojol sedikit demi sedikit pada tahap ini payudara berupa gundukan kecil.  Tahap 3 : dimana payudara dan puting lebih membesar, artinya payudara

dan putting lebih menojol dari pada tahap 2.

 Tahap 4 : dimana puting membentuk tonjolan dipuncak payudara.

 Tahap 5 atau tahap dewasa matang dimana pada tahap ini payudara telah penuh, artinya pada tahap ini payudara telah terisi penuh karena sudah pada dewasa yang matang dan putingpun lebih menojol.

3. Perkembangan Psikis

Perubahan fisik pada masa pubertas juga disertai dengan perubahan psikologi yang disebabkan adanya pengaruh hormone. Pertambahan hormon dari kelenjar adrenalin akan membuat remaja cenderung membangkang dan memiliki sifat memberontak. Sementara itu, perubahan psikologi yang dialami remaja pada masa pubertas meliputi perkembangan kepribadian dan social. Yang dimaksud dengan perkembangan kepribadian adalah perubahan cara individu berhubungan dengan dunia dan menyatakan emosi secara unik sedangkan perkembangan sosial berarti perubahan dalam berhubungan dengan orang lain (Papalia & Olds, 2001).

(18)

masa remaja lebih melibatkan kelompok teman sebaya dibanding orang tua (Conger, 1991; Papalia & Olds, 2001).

Selain itu ada perubahan psikologis lain yang dialami pada masa pubertas, antar lain :

1) Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal dengan sebagai masa storm & stress. Mereka diharapkan untuk lebih mandiri dan bertanggung jawab.

2) Pertumbuhan fisik semakin dewasa, membawa konsekuensi untuk berperilaku dewasa pula

3) Munculnya kesadaran terhadap diri dan mengevaluasi kembali obsesi dan cita-citanya

4) Kebutuhan interaksi dan persahabatan lebih luas dengan teman sejenis dan lawan jenis

5) Munculnya konflik-konflik sebagai akibat masa transisi dari masa anak menuju dewasa. Remaja akhir sudah mulai dapat memahami, mengarahkan, mengembangkan, dan memelihara identitas diri

6) Timbulnya kecanggungan bagi remaja karena ia harus menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan fisik yang terjadi

B. Akibat Pada Sikap Dan Perilaku 1. Remaja usia 11-14 tahun (SMP)

a) Ingin menyendiri

Anak biasanya menarik diri dari teman-teman lama dan dari berbagai kegiatan keluarga, dan sering bertengkar dengan teman-teman dan dengan anggota keluarga. Anak puber kerap melamun betapa seringnya ia tidak mengerti dan diperlakukan dengan kurang baik.

b) Bosan

(19)

Pertumbuhan pesat dan tidak seimbang mempengaruhi pola koordinasi gerakan, sehingga anak merasa janggal selama beberapa waktu. Setelah pertumbuhan melambat, koordinasi akan membaik secara bertahap.

d) Antogonisme social

Anak puber sering kali tidak mau bekerjasama, sering membantah dan menentang. Permusuhan terbuka antara lawan jenis diungkapkan dalam kritik, dan komentar-komentar yang merendahkan. Dengan berlanjutnya masa puber, anak kemudian menjadi lebih ramah, lebih dapat bekerjasama dan lebih sabar kepada orang lain.

e) Emosi yang meninggi

Anak sering murung merajuk, dan cenderung untuk menangis hanya karna hasutan yang amat kecil. Selama masa pra haid dan awal periode haid sering terjadi suasana hati yang sedih dan marah.

f) Hilangnya kepercayaan diri

Anak kurang percaya diri dan takut gagal karna daya tahan fisik menurun dan kritik dari orangtua dan teman-teman. Anak perempuan setelah masa puber mempunyai perasaan rendah diri.

g) Terlalu sederhana

Perubahan tubuh menyebabkan anak menjadi sederhana dalam berpenampilan karna takut orang lain memperhatikan dan memberi komentar buruk.

h) Mencari identitas diri

Hal ini ditandai dengan memetingkan diri sendiri, mengalami pertentangan, menuju yang baik atau buruk.

i) Merindukan teman-teman baru

Yaitu teman berjenis kelamin yang sama, jenis kelamin yang berbeda dan sahabat dewasa.

2. Remaja usia 15-19 tahun

(20)

mengkritik orang yang menyebabkan amarah. Remaja mulai suka bekerja sambilan untuk memperoleh uang.

b. Remaja lebih kritis, namun tidak lagi bereaksi tanpa berpikir. c. Remaja mulai terbuka pada orang lain mengenai permasalahannya

d. Mencari Identitas diri dengan mengaktualisasikan dirinya dalam kelompok-kelompok yang disukai (Geng).

e. Mereka mulai melibatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa yaitu: merokok, minum-minuman keras dan menggunakan narkoba.

f. Hubungan seks sebelum menikah dianggap benar apabila orang-orang yang terlibat saling mencintai dan terikat

C. Bahaya Pada Masa Pubertas 1. Bahaya fisik

Bahaya fisik pada masa puber tidak terlalu mengkhawatirkan. Karena pada masa itu jarang sekali anak terserang penyakit serius dan jarang sekali terjadinya kecelakaan, karena anak saat usia ini menjadi kurang aktif. Tidak seperti masa-masa sebelum puber dan masa setelah puber. Kematian yang terjadi biasanya disebabkan oleh percobaan bunuh diri yang dlakukan anak puber, karena kesedihan anak yang sangat mendalam. Bahaya fisik yang utama karena disebabkan kesalahan fungsi kelenjar endokrin yang mengendalikan pertumbuhan pesat dan perubahan seksual yang terjadi pada periode ini.

Akibat ketidakseimbangan endokrin pada masa puber :

a) Kurangnya hormon pertumbuhan : menyebabkan anak lebih kecil dari rata-rata saat anak matang.

b) Kurangnya hormon gonad : menyebabkan anak lebih besar dari pada rata-rata dan sifatnya tetap kekanak-kanakan atau dapat mengambil ciri-ciri lawan jenis bergantung pada kapan terjadinya gangguan dalam siklus perkembangan

(21)

meskipun anak sudah mulai dapat bereproduksi namun keadaan seks sekunder masih belum tumbuh dan berkembang sehingga masih terlihat kecil.

Meskipun sebagian besar anak puber secara fisik tidak merasa normal, namun penyakit yang aktual tidak banyak dialami anak dalam periode ini dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya. Bahaya fisik utama masa puber disebabkan kesalahan fungsi kelenjar endokrin yang mengendalikan pertumbuhan pesat dan perubahanseksual yang terjadi pada periode ini.

2. Bahaya psikologis

Terhadap banyak bahaya psikologis pada masa puber yang akibat panjangnya lebih penting dari pada akibat berlangsungnya. Beberapa bahaya psikologis yang adalah sebagai berikut :

a. Konsep diri yang kurang baik

Anak yang mengembangkan konsep diri kurang baik pada masa remaja cenderung menguatkan konsep tersebut dengan perilaku yang tidak sosial, dan bukan memperbaikinya. Akibatnya, dasar-dasar untuk kompleks rendah diri semakin tertanam dan kecuali dilakukan langkah-langkah perbaikan, maka cenderung akan menetap dan mewarnai mutu perilaku individu sepanjang hidupnya.

b. Prestasi Rendah

Cepatnya pertumbuhanFisik maka tenaga menjadi melemah, ini mengakibatkan keseganan untuk bekerja dan bosan pada tiap kegiatan yang melibatkan usaha individu.

c. Kurangnya persiapan untuk menghadapi masa puber

Anak puber tidak diberitahu atau secara psikologis tidak dipersiapkan tentang perubahan fisik dan psikologis yang terjadi pada masa puber, pengalaman akan perubahan itu dapat merupakan pengalaman traumatis.

(22)

Diantara tugas perkembangan masa puber yang penting adalah menerima kenyataan bahwa tubuhnya mengalami perubahan. Hanya sedikit anak puber yang mampu menerima kenyataan ini, sehingga mereka tidak puas dengan penampilannya.

e. Menerima peran seks yang diharapkan

Sama halnya menerima tubuh yang berubah, menerima peran seksanak puber yang diharapkan mendekati peran seks orang dewasa merupakan tugas perkembangan utama pada tingkat usia ini. Terjadinya kematangan seksual atau waktu yang diperlukan untuk pematangan.

f. Penyimpangan dalam pematangan sosial

Salah satu bahaya psikologis selama masa puber yang paling serius adalah penyimpangan dalam usia terjadinya kematangan seksual atau waktu yang diperlukan untuk pematangan.

g.Anak yang matang lebih awal

(23)

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pubertas adalah suatu tahap dalam perkembangan dimana terjadi kematangan alat-alat seksual dan tercapai kemampuan reproduksi. Ciri-ciri masa puber yaitu periode yang tumpang tindih, periode yang singkat, dibagi dalam tahap-tahap, merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang pesat, merupakan fase negatif. Dimana ini semua di tandai dengan perkembangan ciri-ciri seks primer dan perkembangan ciri-ciri seks sekunder (berkembangnya gonad dan kelenjar pituitary pada organ-organ seks), biasanya tanda bagi perempuan adalah haid, selanjutnya perubahan pada seks sekunder (tumbuhnya rambut di beberapa bagian tubuh, terjadi perubahan pada kulit, kelenjar, otot, suara, payudara, dll). Akibat perubahan masa puber pada sikap dan perilaku yaitu, ingin menyendiri, bosan, inkoordinasi, antagonisme sosial, emosi yang meninggi, hilangnya kepercayaan diri, terlalu sederhana. Menurut sejumlah ahli perkembangan, pada anak perempuan pubertas terjadi sekitar usia 10 tahun

Selama pertumbuhan pesat masa puber, terjadi empat perubahan fisik penting di mana tubuh anak dewasa yaitu perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh,

B. Saran

Dengan mempelajari KTI Masa Pubertas ini, kami mengharapkan agar wanita yang sedang dalam masa pubertas lebih bisa menjaga dirinya, baik dari dalam maupun dari luar. Orang tua pun juga sangat berperan dalam masa pubertas putri mereka. Mereka harus menjaga putri mereka dari segala bahaya yang sedang di alami pada masa pubertas.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Desmita. 2009. Psikologi Perkembanga Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Devi, N. 2009. Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Pubertas Pada Siswi Kelas VII Di SMP N 2 Sidoharjo Sragen. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta: AKBIDMUS

Dian Ratnaningtyas, dkk. 2012. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Diktat

Kuliah (Tidak Dipublikasikan). Madiun: IKIP PGRI Madiun.

Elizabeth, B. Hurlock. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga

Hurlock., E.B. 1998. Psikologi Perkembangan. Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Hurlock. 2004. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan Edisi Kelima. Yogyakarta : Erlangga.

Maria. U. Kenakalan remaja. 2009. Available from : URL:http://www.damandiri.or.id.

Monks. 2002. Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta : UGM.

Narendra. 2002. Buku Ajar I Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. FKUI : Jakarta.

Noviasari, E., Saputri, K. N., dkk. Mata Pelajaran Pendidikan ReproduksiRemaja dalam Kurikulum SMP untuk Menghindarkan Remaja dari Tindak Aborsi Akibat Free Seks. 2010. Available from :URL:http://kemahasiswaan.um.ac.id

Nurfajriyah. 2009. Psikologi Remaja.

ririrenata.multiply.com/journal/item/2/psikologi_remaja, 27 April 2009 jam 13.25 WIB.

Putri, R. L., Hadi, C. Bagaimana Lebih Memahami Seorang Diri Remaja ; Available from URL:http:// fpsi.unair.ac.id

(25)

Soetjiningsih. 2004. Tumbuh KembangRemaja dan Permasalahannya. Jakarta : CV. Sagung Seto.

Zulkifli, L. 1992. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

http://health.kompas.com/read/2012/03/30/00010686/ Yang.Bikin.Anak.Perempuan.Lebih.Cepat.Puber

http://reproduksiumj.blogspot.com/2011/08/pubertas-pada-anak-perempuan.html

http://www.artikata.com/arti-346284-pubertas.html

http://www.cindycomputer.com/index.php?

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena hasil perhitungan menunjukkan bahwa p< 0,05 maka H 0 ditolak, artinya terdapat hubungan antara body image perubahan fisik pada masa remaja dengan

Hal ini hendaknya siswa SMA perlu mengorientasikan masa depan dengan jelas sesuai harapan, usaha yang dapat di lakukan yaitu dengan berusaha mengurangi kegagalan yang

Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan kecepatan berjalan pada remaja di SMA Negeri 1 Blora dapat ditarik simpulan sebagai berikut: Indeks

Lebih lanjut di katakan oleh Guru Sejarah Bapak HS mengatakan, bahwa implementasi pembelajaran sejarah pada masa pendemi Covid 19 tidak selalu berjalan dengan

Dari hasil analisis data, bahwa strategi guru biologi dalam meningkatkan kualitas mengajar pada masa pandemi di SMA Negeri 1 Buko Selatan menggunakan strategi

Hasil penelitian untuk hubungan antara peran orang tua dengan kesiapan anak menghadapi masa pubertas (terhadap perubahan fisik) menunjukkan bahwa 57,4% orang tua

Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan kecepatan berjalan pada remaja di SMA Negeri 1 Blora dapat ditarik simpulan sebagai berikut: Indeks

Oleh karena itu sudah seharusnya kita mewaspadai bahaya dan pengaruh terhadap ancaman yang akan merusak generasi muda masa depan negara kita.Kasus NAPZA di dunia ternyata sama hal nya