• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENJADI GURU UNTUK KIDS ZAMAN NOW.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MENJADI GURU UNTUK KIDS ZAMAN NOW.docx"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

MENJADI GURU UNTUK “KIDS ZAMAN NOW”

Oleh : Baldwine Honest G, M.Pd

“Didiklah anak-anakmu, karena mereka akan hidup pada jaman yang berbeda dengan jamanmu,” (Umar bin Khathab)

Pesan yang sungguh singkat dan mudah diingat, yang bisa diartikan : ilmu itu bersifat dinamis dan tidak tetap, keberadaannya menyesuaikan dengan kondisi sekarang dan kehidupan masa depan. Inilah tantangan besar yang benar-benar nyata bagi orangtua dan guru. Yakni, bagaimana mendidik anak sesuai jamannya. Dikatakan demikian karena di era kekinian berbagai macam konsep dan model pendidikan sungguh sangat variatif. Lebih dari itu, dari sisi budaya, pergaulan dan perkembangan sosial, anak-anak sangat rentan ‘menelan’ begitu saja apa yang menurut naluri mereka asyik dan menarik tanpa mempedulikan batasan norma dan agama. Apalagi di era teknologi yang sangat pesat ini.

Anak-anak jaman sekarang, yang terpapar terus dengan media sosial, akhirnya oleh netizen (warganet) disebut sebagai “Kids Zaman Now”. Perilaku anak jaman sekarang, memang cenderung aneh, nyeleneh, kurang pantas dan norak. Mereka digambarkan sebagai generasi yang terlalu cepat dewasa, terlalu cepat berdandan, terlalu cepat bergaul dan pacaran. Jika ditelusuri dari subjek pengguna istilah dan objek istilah ini, kita bisa simpulkan bahwa objek istilah ini adalah generasi Z, atau generasi sesudah Millennials, artinya anak-anak muda yang lahir setelah tahun 2000. Walaupun dalam kenyataannya, tidak semua anak berperilaku sebagai “Kids Zaman Now”. Masih ada sebagian besar anak yang berperilaku baik dan wajar. Namun yang dikhawatirkan, anak-anak tersebut akan ikut terkontaminasi.

Ini adalah tantangan besar bagi Para Pendidik di Indonesia. Anak-anak tersebut adalah generasi penerus negeri ini. Apa jadinya masa depan bangsa jika mayoritas generasi muda disibukan dengan hal-hal yang kurang berfaedah bahkan menjerumuskan mereka kedalam kerusakan.

(2)

menurut Ki Hajar Dewantara, “ Jadikan Semua Tempat itu Kelas dan Semua Orang itu Guru”, sehingga belajar tidak hanya terpaku di ruangan kelas. Pendidikan Karakter lebih diutamakan, lewat contoh dan melalu kegiatan yang membiasakan siswa mengarah pada OLAH PIKIR, OLAH HATI, OLAH RASA DAN OLAH RAGA. Guru wajib memberikan pembiasaan-pembiasaan positif pada siswa di lingkungan sekolah. Tak hanya lingkungan sekolah tapi juga lingkungan sekitarnya.

Kedua, guru saat ini harus mau melakukan adaptasi lebih mendalam bagaimana untuk mengetahui "kids zaman now", membutuhkan ruang kreasi seperti apa, jejaring yang mereka lakukan seperti apa sehingga semua akan menyatu kepada aktivitas yang saling mengisi. Guru dituntut untuk selalu update dengan beragam teknologi terutama media sosial yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Misalnya, ketika kebanyakan siswa menggunakan media sosial instagram, maka guru dituntut untuk memiliki akun instagram dalam rangka mengawasi aktivitas para siswa. Atau minimal di suatu sekolah, ada guru yang bertugas menjadi admin instagram milik sekolah yang aktif, dalam rangka mengawasi , mengarahkan aktivitas siswa di media sosial dan menjadi contoh yang baik dalam ber-medsos. Guru tidak boleh ketinggalan teknologi dan informasi.

Selanjutnya, tingkatkan komunikasi dengan keluarga, karena bagaimanapun Pendidikan Primer seorang anak adalah berawal dari keluarga, sehingga dengan komunikasi yang baik, bisa satu visi dalam mendidik anak. Pahami juga lingkungan dan masyarakat dimana anak tinggal.

(3)

Tidak ada yang tidak mungkin, tetap semangat dalam mendidik anak-anak kita

Referensi

Dokumen terkait

Saya menyambut gembira atas diterbitkannya buku Menjadi Orang Tua Hebat untuk Keluarga dengan Anak yang Memiliki Disabilitas.. Anak dengan penyandang disabillitas mempunyai

Anak – anak lebih suka belajar dengan menggunakan media visual seperti animasi dan disertai suara – suara yang menarik sehingga anak – anak bisa meniru dan

keluarga diartikan sebagai keadaan keluarga yang utuh dan bahagia serta didalamnya dapat terjalin komunikasi yang baik antar anggota keluarga (ayah dengan ibu, ibu dengan anak,

Tidak mungkin seorang guru bisa melarang mabuk kepada anak didiknya kalu ia (guru) sendiri seorang pemabuk. Dengan iman dan takwa, seorang guru akan memiliki

Meskipun saya bisa memahami alasan di balik itu, saya bertanya-tanya: Dengan mensyaratkan surat izin orangtua semacam itu, apakah kita tidak memperlakukan seorang

Setelah mengetahui bahwa anak/saudari anda adalah seorang Odha, apakah dalam keluarga masih sering mengadakan sharing bersama?. Bagaimana hubungan komunikasi anda dengan

Saya menyambut gembira atas diterbitkannya buku Menjadi Orang Tua Hebat untuk Keluarga dengan Anak yang Memiliki Disabilitas.. Anak dengan

Seorang guru yang profesional harus bisa mengelola pembelajaran dengan baik agar kemampuan siswa meningkat dan seorang guru professional harus memiliki pengetahuan dan