PEMANFAATAN MODAL SOSIAL DAN KEKUASAAN
DALAM STRATEGI PEMENANGAN KEPALA DESA
(Studi Deskriptif : di Desa Bahapal Raya, Kecamatan Raya, Kabupaten
Simalungun
)OLEH :
100901029
WENSDY TINDAON
DEPARTEMEN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati saya mengucapkan puji dan syukur saya kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena kasih dan perlindungannya yang begitu besar dan mulia sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
”PEMANFAATAN MODAL SOSIAL DAN KEKUASAN DALAM STRATEGI
PEMENANGAN KEPALA DESA” dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk mencapai gelar sarjana sosiologi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Skripsi ini juga saya persembahkan khusus buat orang tua saya di kampong yaitu bapak Toga Sitindaon dan mamak Elina Raya Saragih Garingging yang dari semenjak kecil sampai saya dalam bangku perkuliahan tidak pernah berhenti dan selalu sabar dalam mendukung saya sehingga bisa menyelesaikan studi saya di perkuliahan. Harapan mereka dan cinta mereka pada saya menjadi motivasi bagi saya dalam menjalani kehidupa saya.
Tidak lupa juga saya persembahkan skripsi ini pada saudara-saudaraiku, Westryan Sitindaon, Entry Welny Sitindaon dan Resky Memory Sitindaon yang selalu mendukung dan membantu saya dalam banyak hal. Semoga ini menjadi pencapaian yang patut ditiru oleh saudara-saudari saya sehingga lebih baik kedepannya dalam mengharumkan nama keluarga.
Rasa terimakasih juga saya ucapkan pada keluarga besar saya oppung yang sudah almarhum yang banyak memberi nasehat pada saya, tulang, tongah, inang godang dan sepupu saya semuanya dalam mendukung dan membantu penulis. Saya juga ucapkan terimakasih kepada Kepala Desa Bahapal Raya yang banyak membantu dan mengakomodasi penelitian saya di lapangan sehingga bisa berjalan secara lancar.
setinggi-1. Penulis mengucapkan terima kasih kepada rektor Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Prof. Dr. Badaruddin.M. Si selaku Dekan FISIP USU sekaligus
pembimbing penulis.
3. Ibu Dra. Rosmiani, MA selaku sekretaris jurusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU dan selaku dosen wali penulis dalam masa perkuliahan. 4. Ibu Dra. Lina Sudarwati, M.Si sebagai Kepala Jurusan Departemen Sosiologi
yang juga banyak memberik bantuan dan masukan pada penulis.
5. Bapak Drs. Junjungan SBP Simanjuntak, M.Si yang menjadi penguji pada saat ujian proposal skripsi saya sehingga masukan beliau menjadi penulisan skripsi saya lebih baik.
6. Seluruh Dosen pada Departemen Sosiologi yang banyak memberikan ilmu dan pengalaman-pengalaman kepada penulis.
7. Seluruh Dosen dan Staf Pegawai di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang banyak memberikan bantuan dan dukungan pada penulis.
8. Kak Ade selaku Sekretaris Dekan Prof. Dr. Badaruddin, M.Si yang banyak membantu menyerahkan proposal maupun skripsi saya kepada bapak Dekan sehingga saya bisa bimbingan pada bapak Dekan.
9. Seluruh teman-teman Sosiologi stambuk 2010 yang dalam masa studi banyak dukungan, doa dan pengalaman bersama yang menjadi motivasi bagi penulis. 10.Terimakasih juga kepada teman-teman satu kost yang telah banyak memberi
dukungan, nasihat dan motivasi sehingga penulis jadi termotivasi untuk cepat menyelesaikan skripsi.
11.Bang Evdi sebagai abang senioran di kampong maupun di kostan petuah beliau menjadi salah satu dorongan bagi penulis dalam menyelesakan skripsi. 12.Terimakasih juga penulis ucapkan pada informan dan masyarakat desa
Bahapal Raya yang telah membantu memberikan data-data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan skripsi ini.
DAFTAR ISI
1.4 MANFAAT PENELITIAN 14BAB II KAJIAN PUSTAKA 15
2.1 RELATIVITAS KEKUASAAN DAN STRATEGI
MODAL SOSIAL 15
2.2 HABITUS 16
2.3 PENGERTIAN MODAL SOSIAL 20 2.4 RANAH (FIELD) SEBAGAI ARENA PERTARUNGAN
DAN PERJUANGAN 27
2.5 RANAH DAN MODAL 28
2.6 KEKUASAAN 31
2.7 DEMOKRASI 33
2.8 KETERKAITAN HABITUS, MODAL SOSIAL DAN
KEKUASAAN 35
2.9 DEFENISI KONSEP 37 BAB III METODE PENELITIAN 40 3.1 JENIS PENELITIAN 40 3.2 LOKASI PENELITIAN 41 3.3 UNIT ANALISIS DAN INFORMAN 41 3.3.1 UNIT ANALISIS 41
3.3.2 INFORMAN 42
3.5 INTERPRETASI DATA 45 3.6 JADWAL KEGIATAN 45 3.7 KETERBATASAN PENELITIAN 46 BAB IV DESKRIPSI WILAYAH DAN INTREPETASI DATA
PENELITIAN 47
4.1 DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 47 4.1.1 KEADAAN GEOGRAFIS KECAMATAN RAYA 47 4.1.2 KEADAAN GEOGRAFIS DESA 49 4.3 CALON KEPALA DESA DAN MODAL SOSIAL
YANG DI MILIKINYA 79
4.3.1 TRUST (KEPERCAYAAN) 82
4.3.1.1 PROSES MENDAPATKAN TRUST 82
4.3.2 PROSES MENDAPATKAN KEPERCAYAAN
DARI ELIT POLITIK DESA 89 4.3.3 JARINGAN SOSIAL AKTOR DALAM
4.5 STRATEGI PEMENANGAN AKTOR DALAM
RANAH POLITIK 114
4.6 PERTARUNGAN AKTOR DALAM ARENA POLITIK 121 4.6.1 PERTARUNGAN MODAL SOSIAL AKTOR
DALAM ARENA 124 4.6.2 PERTARUNGAN MODAL BUDAYA AKTOR
DALAM ARENA 131 4.6.3 PERTARUNGAN MODAL EKONOMI
AKTOR DALAM ARENA 138 4.7 CALON KEPALA DESA DAN KEKUASAAN
YANG DIMILIKINYA 147
4.7.1 SUMBER LEGITIMASI AKTOR 156 4.8 PENDEKATAN AKTOR TERHADAP TOKOH
DESA 169
4.9 DEMOKRASI SEBAGAI KEBEBASAN MEMILIH 176 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 182
5.1 KESIMPULAN 182
5.2 SARAN 184
DAFTAR PUSTAKA 186
DAFTAR GAMBAR
Halaman Tabel 3.1 JADWAL PENELITIAN 45 Tabel 4.1 TENTANG ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA 50 Tabel 4.2 TENTANG TRUST (KEPERCAYAAN) YANG DIMILIKI
ABSTRAK
Dalam dunia politik banyak modal yang harus dimiliki oleh seorang aktor agar bisa bertarung dalam arena politik. Modal tidak hanya berupa harta dan uang saja yang selama ini banyak digunakan oleh politisi (aktor) dalam memobilisasi massa pendukung pada saat pemilihan. Sekarang sudah banyak aktor politik yang menyadari bahwa ada modal lain yang memiliki potensi dalam mendapatkan dukungan dari massa pendukung. Modal itu di kenal dengan modal sosial yang mengandung tiga unsur penting seperti: kepercayaan, hubungan timbal balik dan nilai yang di anut bersama. Ketiga unsur ini akan bisa tergabung dalam diri aktor apabila aktor sering berinterakasi dan terlibat langsung dengan pergaulan di dalam masyarakat.
Aktor yang selalu terlibat dalam berinteraksi dengan masyarakat lama-kelamaan akan membentuk jaringan sosial bagi aktor. Jaringan ini nantinya yang menjadi salah satu wadah mengumpulkan dukungan masyarakat pada diri aktor sehingga menjadi alat pertarungan dalam arena politik. Proses terbentuknya jaringan ini dilalui dengan proses yang cukup lama sampai ada kepercayaan dari masyarakat desa pada diri aktor berkat sumbangan dan saling keterikatan antara diri aktor dan masyarakat desa. Keterikatan ini yang menjadikan ada rasa kemudahan bagi aktor dalam mempengaruhi masyarakat desa untuk rela mendukung aktor dalam pemilihan karena pengaruhnya yang di akui oleh masyarakat desa.
aktor. Proses negosiasi politik yang dilakukan oleh aktor menjadi salah satu cara mendapatkan dukungan elit politik dan menambah serta mempertegas kekuasaan aktor dalam arena politik. Dominasi aktor politik yang memiliki modal sosial serta kekuasaan yang kuat karena mendapat legitimasi langsung dari elit politik menjadikan aktor itu bisa mendominasi aktor lain dan dapat mengendalikan jalannya pertarungan di arena politik. Hal ini menjadi bahan pertarungan untuk mendapat modal sosial, jaringan sosial, kekuasaan serta keberpihakan elit politik pada setiap aktor dengan berbagai penerapan strategi yang sudah direncanakan oleh para aktor politik.