• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI EFEKTIVITAS BENZALKONIUM KLORIDA KONSENTRASI 0,025% b/v DENGAN pH 4 (Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonas aeruginosa)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UJI EFEKTIVITAS BENZALKONIUM KLORIDA KONSENTRASI 0,025% b/v DENGAN pH 4 (Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonas aeruginosa)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

NADIA AYU ARDIANESHA

UJI EFEKTIVITAS BENZALKONIUM KLORIDA

KONSENTRASI 0,025% b/v DENGAN pH 4

(

Terhadap Aktivitas Bakteri

Pseudomonas aeruginosa)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan anugerah dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ UJI EFEKTIVITAS BENZALKONIUM KLORIDA KONSENTRASI 0,025%

b/v DENGAN pH 4 (Terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosa) untuk

memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan Program Sarjana Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang Dengan selesainya skripsi ini, penulis berterima kasih kepada :

1. Drs. Sugiyartono, MS, selaku pembimbing pertama dan Arina Swastika M., S.Farm., Apt, selaku pembimbing kedua dan dosen wali yang telah begitu sabar dan tulus memberikan bimbingan hingga naskah skipsi ini bisa terselesaikan dengan baik.

2. Drs. H. Achmad Inoni, Apt dan Dian Ermawati, M.Farm., Apt, selaku Tim Penguji yang memberikan saran, masukan dan kritik yang telah membangun terhadap skripsi yang telah penulis kerjakan.

3. Yoyok Bekti P, M.Kep, Sp.Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Nailis Syifa’ S.Farm., Apt., MSc. selaku Ketua Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Seluruh Dosen dan staf Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu yang berharga selama penulis mengikuti program sarjana.

6. Laboran Laboratorium Teknologi Sediaan Steril dan Laboratorium Biomedik: Mbak Susi, Mas Ferdi, Mas Dani, Mb Fat dan Pak Joko yang selalu membantu penulis dengan sabar.

(5)

v

8. Kakak-kakakku tersayang Yanuar, Daniel, Ardiaz, Devia, Denok terimakasih banyak atas doa dan dukungannya selama ini.

9. Asharul Fahrizi terimakasih sudah menemani dan memberikan semangat penulis selama mengerjakan skripsi ini.

10.Teman-teman skripsi steril Nada, Nabila, Atikah, Athirah, Niken, Agung, Yuda terima kasih buat kalian semua atas kebersamaan dan kerjasamanya sampai skripsi ini terselesaikan, senang bisa dengan kalian.

11.Sahabat-sahabatku Nada, Ivone, Nina, Pipit, Ana, Ikhsan, Weni, Fizah, Novi Fachrunnisa, Brawijaya, Bima. Terima kasih sudah banyak memberikan semangat, dukungan, dan meluangkan waktu untuk mengisi kenangan dengan berbagai cerita suka duka, dan canda tawa.

12.Teman main, teman berbagi cerita penulis Hasna, Tanti, Ica, Aldi, Fuzan. Terima kasih atas canda tawa dan kebersamaannya.

13.Muhammad Riduan terimakasih telah meluangkan waktunya dan selalu sabar menemani tim skripsi steril bimbingan.

14.Skripsi Steril 2011, terimakasih telah membantu dan memberikan semangat dengan tulus dalam mengerjakan skripsi ini.

15.Teman-teman Farmasi UMM angkatan 2012, terimakasih telah menjadi bagian dari perjalanan penulis selama menempuh program sarjana ini. 16.Teman-teman HIMFA UMM “Paracelcus”, terimakasih telah mengajarkan

arti kekeluargaan, tanggung jawab, dan kepedulian.

17.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan serta doa sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

(6)

vi

RINGKASAN

Sediaan steril merupakan salah satu bentuk sediaan farmasi yang banyak digunakan. Sediaan seperti ini harus bebas dari kontaminasi mikroba dan dari bahan – bahan toksis lainnya, serta harus memiliki tingkat kemurnian yang tinggi. Pengawet adalah zat yang digunakan dalam suatu sediaan untuk mencegah kerusakan, membunuh dan juga menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Pengawet ditambahkan pada produksi sediaan nonsteril seperti sediaan oral, krim, gel dan juga sediaan steril sepeti tetes mata dan injeksi. Salah satu bakteri yang sering mengkontaminasi sediaan steril khususnya sediaan multiple dose adalah

Pseudomonas aeruginosa. Sehingga, perlu ditambahkan pengawet untuk menjamin konsumen dapat memperoleh obat yang memenuhi persyaratan/kondisi memuaskan, baik selama penyimpanan maupun penggunaan.

Pengawet yang sering digunakan pada sediaan adalah benzalkonium klorida karena memiliki rentang pH yang luas, spektrum luas, toksisitas rendah dan relatif stabil. Benzalkonium klorida memiliki rentang konsentrasi yaitu 0,01%-0,02%. Tetapi dalam rentang konsentrasi tersebut benzalkonium klorida tidak efektif terhadap beberapa bakteri, salah satunya adalah Pseudomonas aeruginosa. Sehingga, perlu dilakukan peningkatan konsentrasi dan modifikasi pH agar dapat menghambat aktivitas bakteri Pseudomonas aeruginosa.

Pada penelitian ini dilakukan pengujian tentang efektivitas pengawet benzalkonium klorida konsentrasi 0,025% dengan pH 4 (terhadap aktivitas bakteri

Pseudomonas aeruginosa). Prosedur yang dilakukan pada penelitian ini adalah identifikasi bahan dan bakteri dengan menggunakan sertifikat analisis, sterilisasi alat dan bahan yang akan digunakan, sterilisasi ruang, kontrol ruangan LAFC (Laminar Air Flow Cabinet), pembuatan sediaan pengawet, pembuatan media uji kontrol positif dan kontrol negatif, uji inaktivasi, uji sterilitas dan yang terakhir adalah uji efektivitas pengawet benzalkonium klorida konsentrasi 0,025% b/v dengan pH 4.

Pada uji efektivitas terlebih dahulu membuat suspensi bakteri dengan cara

swab biakan koloni bakteri menggunakan ose lalu encerkan dengan larutan NaCl 0,9% steril. Encerkan suspensi tersebut hingga kekeruhan sesuai dengan standar

McFarland yang artinya dalam suspensi tersebut jumlah mikroba adalah 108 cfu/ml. Kemudian ambil 0,050 ml atau 50 µ L suspensi mikroba tersebut lalu inokulasikan ke dalam sediaan. Sediaan yang telah diinokulasikan disimpan pada suhu ruang yaitu 20-25ºC. Pada hari ke- 0, 7, 14, 21 dan 28 diambil 1 µ L dengan menggunakan ose spreader dan diratakan ke media agar. Kemudian media agar diinkubasi pada suhu 37ºC selama 24-48 jam. Kemudian hitung penurunan jumlah bakterinya, dimana perhitungan jumlah koloni mempunyai syarat yaitu 30-300 koloni dengan tujuan agar mudah dihitung dan tentukan penurunan jumlah mikroba tersebut selama 28 hari pengujian. Sediaan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 3 vial sediaan dengan perlakuan yang sama. Jika media pada hari ke-7 mengalami penurunan jumlah mikroba maka benzalkonium klorida memenuhi syarat uji efektivitas.

(7)

vii

Dari hasil penelitian uji efektivitas benzalkonium klorida konsentrasi 0,025% b/v dengan pH 4 terhadap aktivitas bakteri Pseudomonas aeruginosa

(8)

xi

DAFTAR ISI

SKRIPSI ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

RINGKASAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR SINGKATAN ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii BAB 1 PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah ...Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian ...Error! Bookmark not defined. 1.4 Manfaat Penelitian ...Error! Bookmark not defined. BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. 2.1 Tinjauan Tentang Pengawet ...Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Definisi Pengawet ...Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Mekanisme Kerja Pengawet...Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Mekanisme Pembunuhan MikroorganismeError! Bookmark not defined. 2.1.4 Kategori Pengawet ...Error! Bookmark not defined. 2.1.5 Pemilihan Pengawet ...Error! Bookmark not defined. 2.2 Tinjauan Tentang Benzalkonium Klorida ..Error! Bookmark not defined. 2.2.1 Sifat Fisika Kimia ...Error! Bookmark not defined. 2.2.2 Aktivitas Benzalkonium Klorida ....Error! Bookmark not defined. 2.3 Tinjauan Tentang pH ...Error! Bookmark not defined.

(9)

xii

2.4.1 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan MikroorganismeError! Bookmark not defi 2.4.2 Sumber-Sumber Kontaminasi MikroorganismeError! Bookmark not defined.

2.5 Tinjauan Bakteri ...Error! Bookmark not defined.

2.5.1 Tinjauan Bakteri Pseudomonas aeruginosaError! Bookmark not defined. 2.5.2 Morfologi ...Error! Bookmark not defined.

2.5.3 Sifat Biakan ...Error! Bookmark not defined. 2.5.4 Struktur Antigen ...Error! Bookmark not defined. 2.6 Tinjauan tentang Dapar ...Error! Bookmark not defined. 2.6.2 Tinjauan Tentang Dapar Asetat ...Error! Bookmark not defined. 2.7 Tinjauan Tentang Sterilisasi...Error! Bookmark not defined. 2.7.1 Pengertian Sterilisasi ...Error! Bookmark not defined. 2.7.2 Tujuan Sterilisasi ...Error! Bookmark not defined. 2.7.3 Metode Sterilisasi ...Error! Bookmark not defined. 2.7.4 Macam-Macam Sterilisasi...Error! Bookmark not defined. 2.7.5 Tinjauan Tekhnik Aseptik ...Error! Bookmark not defined. 2.8 Tinjauan Uji Sterilitas ...Error! Bookmark not defined. 2.8.1 Media Untuk Uji Sterilisasi ...Error! Bookmark not defined. 2.8.2 Metode Uji Sterilisasi ...Error! Bookmark not defined.

2.8.3 Prosedur Umum Pelaksanaan Uji SterilitasError! Bookmark not defined. 2.8.4 Kontrol dalam Uji Sterilitas ...Error! Bookmark not defined.

2.8.5 Penafsiran Hasil Uji Sterilitas ...Error! Bookmark not defined. 2.9 Tinjauan Uji Efektivitas Pengawet ...Error! Bookmark not defined. 2.9.1 Kategori Produk ...Error! Bookmark not defined. 2.9.2 Uji Organisme ...Error! Bookmark not defined. 2.9.3 Media ...Error! Bookmark not defined. 2.9.4 Persiapan Inokulum ...Error! Bookmark not defined. 2.9.5 Prosedur ...Error! Bookmark not defined. 2.9.6 Prosedur ...Error! Bookmark not defined. BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Uraian Kerangka Konseptual ...Error! Bookmark not defined.

(10)

xiii

4.1 Desain Penelitian ...Error! Bookmark not defined. 4.2 Lokasi Penelitian ...Error! Bookmark not defined. 4.3 Waktu Penelitian ...Error! Bookmark not defined. 4.4 Sterilisasi Ruangan ...Error! Bookmark not defined. 4.5 Sterilisasi Alat ...Error! Bookmark not defined. 4.5.1 Bahan dan Alat ...Error! Bookmark not defined. 4.5.2 Prosedur Sterilisasi Alat ...Error! Bookmark not defined. 4.6 Preparasi Sediaan ...Error! Bookmark not defined. 4.6.1 Formulasi ...Error! Bookmark not defined. 4.6.2 Langkah Kerja ...Error! Bookmark not defined. 4.7 Uji Inaktivasi Pengawet ...Error! Bookmark not defined.

4.7.1 Penyiapan Unit Laminar Air Flow Cabinet dan Memasukkan Semua Bahan dan Alat ...Error! Bookmark not defined. 4.7.2 Kontrol Lingkungan di luar dan di dalam Laminar Air Flow

Cabinet (LAFC) ...Error! Bookmark not defined. 4.7.3 Kontrol Lingkungan Suhu dan Kelembapan di luar Laminar Air

Flow Cabinet (Lingkungan Penyimpanan Sampel)Error! Bookmark not defined. 4.7.4 Penyiapan Media ...Error! Bookmark not defined.

4.8 Uji Sterilitas ...Error! Bookmark not defined. 4.9 Uji Efektivitas Pengawet ...Error! Bookmark not defined.

4.9.1 Kontrol Lingkungan di luar dan di dalam Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) ...Error! Bookmark not defined. 4.9.2 Kontrol Lingkungan Suhu dan Kelembapan di luar Laminar Air

Flow Cabinet (Lingkungan Penyimpanan Sampel)Error! Bookmark not defined. 4.9.3 Penyiapan Media ...Error! Bookmark not defined.

(11)

xiv

5.1 Hasil Uji Kontrol Lingkungan Pada Laminar Air Flow Cabinet (LAFC)Error! Bookmark no 5.1.1 Hasil Uji Kontrol Lingkungan di dalam dan di luar Laminar Air

Flow Cabinet (LAFC) Sebelum dan Selama Pembuatan Sediaan Pengawet ...Error! Bookmark not defined. 5.1.2. Hasil Uji Kontrol Lingkungan di dalam dan di luar Laminar Air

Flow Cabinet (LAFC) Sebelum dan Selama Uji Inaktivasi Pengawet ...Error! Bookmark not defined. 5.1.3. Hasil Uji Kontrol Lingkungan di dalam dan di luar Laminar Air

Flow Cabinet (LAFC) Sebelum dan Selama Pengujian SterilitasError! Bookmark no 5.2. Hasil Uji Fertilitas Media Tioglikolat Cair dan Kasamino (Kontrol

Positif) ...Error! Bookmark not defined. 5.3. Hasil Uji Sterilitas Media Tioglikolat Cair dan Kasamino (Kontrol

Negatif) ...Error! Bookmark not defined. 5.4. Hasil Uji Inaktivasi Pengawet dengan Menggunakan Media Tioglikolat

Cair dan Kasamino ...Error! Bookmark not defined. 5.5. Hasil Uji Sterilitas Sediaan dengan Menggunakan Media Tioglikolat

Cair dan Kasamino ...Error! Bookmark not defined. 5.6. Hasil Uji Efektivitas Benzalkonium Klorida Konsentrasi 0,025% b/v

Dengan pH 4 Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonas aeruginosaError! Bookmark not de 5.6.1. Hasil Kontrol Lingkungan Uji Efektivitas PengawetError! Bookmark not defined. 5.6.2. Jumlah Awal Rata-rata Mikroba Uji dalam cfu (Colony Forming

Units) per ml untuk Uji Efektivitas PengawetError! Bookmark not defined. 5.6.3. Jumlah Mikroba dalam cfu (Colony Forming Units) per ml Pada

(12)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Jenis Pengawet yang Sering Digunakan dalam Sediaan Farmasi Cair

dan Konsentrasi yang Digunakan (Remington J.P, 2005)Error! Bookmark not defined. II.2 Kegiatan Untuk Produk Sterilisasi Akhir yang Dapat Dilakukan Di

Berbagai Kelas (CPOB, 2006) ... Error! Bookmark not defined. II.3 Kegiatan Pembuatan Secara Aseptik yang Dapat Dilakukan Di

Berbagai Kelas (CPOB, 2006) ... Error! Bookmark not defined.

II.4 Klarifikasi atau Grade Untuk Ruangan Steril (CPOB, 2006)Error! Bookmark not defined. II.5 Perlengkapan dan Kandungan Kuman Dari ManusiaError! Bookmark not defined.

II.6 Jumlah Volume dan Media Untuk Bahan CairError! Bookmark not defined.

II.7 Kategori Produk Berdasarkan Kompendia (Anonim, 2007)Error! Bookmark not defined. II.8 Kondisi Inokulum dan Kultur (Anonim, 2007)Error! Bookmark not defined.

II.9 Kriteria untuk Tes Mikroorganisme (Anonim, 2007)Error! Bookmark not defined. V.1 Hasil Uji Kontrol Lingkungan Laminar Air Flow Cabinet (LAFC)

Sebelum dan Selama Pembuatan Sediaan . Error! Bookmark not defined. V.2 Hasil Uji Kontrol Lingkungan Laminar Air Flow Cabinet (LAFC)

Sebelum dan Selama Uji Inaktivasi PengawetError! Bookmark not defined. V.3 Hasil Uji Kontrol Lingkungan Laminar Air Flow Cabinet (LAFC)

Sebelum dan Selama Pengujian Sterilitas . Error! Bookmark not defined. V. 4 Hasil Uji Fertilitas Media Tioglikolat Cair dan Kasamino (Kontrol

Positif) ... Error! Bookmark not defined. V.5 Hasil Uji Sterilitas Media Tioglikolat Cair dan Kasamino (Kontrol

Negatif) ... Error! Bookmark not defined. V.6 Hasil Uji Inaktivasi Pengawet Benzalkonium Klorida dengan

Menggunakan Media Tioglikolat Cair dan KasaminoError! Bookmark not defined. V.7 Hasil Uji Sterilitas Sediaan dengan Menggunakan Media Tioglikolat

Cair dan Kasamino ... Error! Bookmark not defined.

V.8 Hasil Kontrol Lingkungan Uji Efektivitas Pengawet Dalam LAFCError! Bookmark not de V.9 Jumlah Awal Rata-rata Mikroba Uji dalam cfu (Colony Forming

(13)

xvi

V.10 Jumlah Mikroba dalam cfu (Colony Forming Units) per ml Pada Uji Efektivitas Pengawet ... Error! Bookmark not defined. V.11 Penurunan Jumlah Mikroba dalam Persentase Rata-Rata dan

Logaritma Selama Pengamatan 28 Hari Pada Uji EfektivitasError! Bookmark not defined V.12 Rata-Rata Persentase dan Logaritma Penurunan Jumlah Mikroba Pada

(14)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Struktur Kimia Benzalkonium Klorida (Rowe et al ., 2009)Error! Bookmark not defined. 2.2 Bakteri Pseudomonas aeruginosa (Todar’s, 2004)Error! Bookmark not defined.

2.3 Dapar Asetat (Watson, 2012) ... Error! Bookmark not defined. 2.4 Struktur Asam Asetat (Sweetman, S.C., 2009)Error! Bookmark not defined. 2.5 Struktur Natrium Asetat (Anonim, 2016) . Error! Bookmark not defined. 3.1 Skema kerangka konseptual ... Error! Bookmark not defined.

(15)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Daftar Riwayat Hidup ... Error! Bookmark not defined. 2 Surat Anti-Plagiasi ... Error! Bookmark not defined. 3 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4 Sertifikat Asam Asetat ... Error! Bookmark not defined. 5 Sertifikat Natrium Asetat ... Error! Bookmark not defined. 6 Sertifikat Benzalkonium Klorida ... Error! Bookmark not defined. 7 Sertifikat Candida albicans ... Error! Bookmark not defined. 8 Sertifikat Bacillus subtilis ... Error! Bookmark not defined. 9 Sertifikat Pseudomonas aeruginosa... Error! Bookmark not defined. 10 Perhitungan Bahan Sediaan Benzalkonium Klorida Konsentrasi

0,025% b/v dengan pH 4 ... Error! Bookmark not defined. 11 Foto Alat dan Bahan ... Error! Bookmark not defined. 12 Skema Tahapan Pembuatan Sediaan ... Error! Bookmark not defined. 13 Skema Kerja Uji Inaktivasi Pengawet ... Error! Bookmark not defined. 14 Skema Kerja Uji Sterilitas Sediaan ... Error! Bookmark not defined. 15 Skema Uji Efektivitas Pengawet ... Error! Bookmark not defined. 16 Hasil Uji Kontrol Lingkungan di dalam dan di luar Laminar Air Flow

Cabinet (LAFC) Sebelum dan Selama Pembuatan SediaanError! Bookmark not defined. 17 Hasil Uji Kontrol Lingkungan di dalam dan di luar Laminar Air Flow

Cabinet (LAFC) Sebelum dan Selama Uji Inaktivasi PengawetError! Bookmark not define 18 Hasil Uji Kontrol Lingkungan di dalam dan di luar Laminar Air Flow

Cabinet (LAFC) Sebelum dan Selama Pengujian SterilitasError! Bookmark not defined. 19 Hasil Uji Kontrol Lingkungan Laminar Air Flow Cabinet (LAFC)

Selama Pengujian Efektivitas Pengawet SediaanError! Bookmark not defined. 20 Gambar Kontrol Jumlah Mikroba Standar 0,5 McFarland

(Pseudomonas aeruginosa) ... Error! Bookmark not defined. 21 Hasil Gambar Uji Fertilitas dan Sterilitas Media Tioglikolat Cair dan

(16)

xix

22 Hasil Gambar Uji Inaktivasi Pengawet dengan Menggunakan Media Kasamino ... Error! Bookmark not defined. 23 Hasil Gambar Uji Inaktivasi Pengawet dengan Menggunakan Media

Tioglikolat Cair ... Error! Bookmark not defined. 24 Hasil Gambar Uji Sterilitas Sediaan dengan Menggunakan Media

Tioglikolat Cair dan Kasamino ... Error! Bookmark not defined. 25 Hasil Gambar Uji Efektivitas Benzalkoium Klorida Konsentrasi

0,025% b/v Dengan pH 4 (Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonas aeruginosa) ... Error! Bookmark not defined. 26 Hasil Gambar Uji Efektivitas Benzalkoium Klorida Konsentrasi

0,025% b/v Dengan pH 4 (Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonas aeruginosa) ... Error! Bookmark not defined. 27 Hasil Gambar Uji Efektivitas Benzalkoium Klorida Konsentrasi

0,025% b/v Dengan pH 4 (Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonas aeruginosa) ... Error! Bookmark not defined. 28 Hasil Gambar Uji Efektivitas Benzalkoium Klorida Konsentrasi

0,025% b/v Dengan pH 4 (Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonas aeruginosa) ... Error! Bookmark not defined. 29 Hasil Gambar Uji Efektivitas Benzalkoium Klorida Konsentrasi

0,025% b/v Dengan pH 4 (Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonas aeruginosa) ... Error! Bookmark not defined.

(17)

80

Daftar Pustaka

Agoes, Goeswin. 2006. Sediaan Farmasi Steril. Edisi revisi dan perluasan. Bandung : Institut Tekhnologi Bandung (ITB).

Agoes, Goeswin. 2008. Pengembangan Sediaan Farmasi. Bandung: Penerbit ITB.

Agoes, Goeswin. 2013. Pengembangan Sediaan Farmasi. Bandung : Institut Tekhnologi Bandung (ITB).

Ansel, Howard C., 1989.Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi keempat. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Ansel, H.C. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi keempat. Jakarta. (UI Press).

Ansel, Howard C., 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi Keempat. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Anonim, 2007. United State Pharmacopoeia, Edisi 30. Rockville : USPConvention, Inc.

Anonim, 2015. Pseudomonas aeruginosa. http://en.wikipedia.org/wiki. Diakses pada tanggal 20 September 2015.

Anonim. 2016. Sodium Acetate. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov. Diakses pada tanggal 6 Maret 2016.

Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2012. Pedoman Cara Pembuatan Obat

Yang Baik. Jakarta : Badan POM.

Butcher, W and Ulaeto, D., 2010. Contact Inactivation of Orthopoxviruses by

Household Disinfectants. Philadelphia: Department of Biomedical

Sciences, Dstl Porton Down.

Cooper, J.W., 1975. Dispensing For Pharmaceutical Students. Edisi sepuluh. London : Pitman Medical Publishing Co, Itd.

Denyer, S. and R. Baird, 2007. Guide to Microbiological Control in

Pharmaceuticals. Ellis Horwood Ltd., West Sussex.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi

keempat. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Farmakope Indonesia. Edisi

(18)

81

Gillespie, Stephen dan Kathleen Bamford. 2008. At A Glance Mikrobiologi

Medis dan Infeksi. Edisi ketiga. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Jawetz, Melnick, & Adelberg’s. 2001. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi dua

puluh dua.Jakarta : Penerbit Salemba Medika.

Jawetz, Melnick, & Adelberg’s. 2007. Medical Microbiology Twenty Fourth Ed. USA :The McGraw-Hill Companies, Inc.

Kumar, Surinder. 2012. Textbook of Microbiology. New Delhi : Jaypee Brothers Medical Publishers.

Lachman & Lieberman, 1993. The Theory and Practice Of Industrial

Pharmacy. New Delhi : CBS. Publisher.

McDonell & Russell, 1999. Antiseptics And Desinfectants : Activity, Action

And Resistance. American : Cardiff University.

Mesaros, et al. 2007. Pseudomonas aeruginosa : Resistance and Therapeutic

Options at The Turn of The New Millenium. Belgium : European

Society of Clinical Microbiology and Infectious Disease.

Patrick J. Crowley & David P. Elder, 2012. Antimicrobial Preservatives Part

One : Choosing a Preservative System. American

Patrick J. Crowley & David P. Elder, 2012. Antimicrobial Preservatives Part

Two : Choosing a Preservative. American

Patrick J. Crowley & David P. Elder, 2012. Antimicrobial Preservatives Part

Three : Challenges Facing Preservative System. American

Pelczar, Michael, J., E.C.S. Chan. 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI Press.

Pratiwi Syivia T., 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta : Erlangga.

Prescott, L.M., J.P. Harley, and D.A. Klein. 2003. Microbiology. 5 ed. New York : Mc Graw Hill.

Priyambodo, B., 2007. “Manajemen Farmasi Industri”. Yogyakarta : Global Pustaka Utama.

Remington, J. P. 2005. Remington’s Pharmaceutical The Science and Practice

in Pharmacy 21st Edition. Pennsylvania : Lippincott Williams & Wilkins.

(19)

82

Sarfaraz K. Niazi, 2004. Handbook Of Pharmaceutical Manufacturing

Formulations. Volume ketiga. America : CRC Press.

Sarsojoni. 1996. Kamus Kimia. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Schaflandstr, 2012. Quartery Ammonium Compounds. Germany : CVUA sttugart.

Siswandono & Soekardjo, 2011. Kimia Medisinal. Edisi kedua. Surabaya : Airlangga University Press.

Stefanus Lukas. 2006. Formulasi Steril. Yogyakarta : Penerbit ANDI.

Solveig Langsurd, 2007. Adapted Tolerance To Benzalkonium Chloride in Eschericia Coli K-12 Studied By Transcriptome and Proteome

Analyses. Great Britain Printed.

Sweetman, S.C., 2009, Martindale, 36th Edition, London: Pharmaceutical Press, pp. 1568.

Syukri, S. 1999. Kimia Dasar I. Bandung : ITB Press.

Todar, 2004. Textbook of Bacteriology. University Of Wisconsin.

Voight, R. 1995. Buku Ajar Teknologi Farmasi. Edisi kelima. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Waluyo, 2007. Mikrobiologi Umum.Malang : Universitas Muhammadiyah Malang Press.

Watson, David. 2012. Analisis Farmasi. Jakarta: EGC

Yusriah, 2013. Pengaruh pH dan Suhu Terhadap Aktivitas Protease

Penicillium sp. Edisi kedua. Surabaya : Institut Tekhnologi Sepuluh

(20)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sediaan steril merupakan salah satu bentuk sediaan farmasi yang banyak digunakan, terutama saat pasien yang dirawat di rumah sakit. Sediaan seperti ini harus bebas dari kontaminasi mikroba dan dari bahan – bahan toksis lainnya, serta harus memiliki tingkat kemurnian yang tinggi. Semua bahan dan proses yang terlibat dalam pembuatan produk ini harus dipilih dan dirancang untuk menghilangkan semua jenis kontaminasi seperti kontaminasi fisik, kimia atau mikrobiologis (Priyambodo, B., 2007). Sediaan steril sangat membantu pada saat pasien dioperasi, diinfus, disuntik, mempunyai luka terbuka yang harus diobati, dan sebagainya. Semua sangat membutuhkan kondisi steril karena pengobatan yang langsung bersentuhan dengan sel tubuh, lapisan mukosa, organ tubuh, dan dimasukkan langsung dalam cairan atau rongga tubuh sangat memungkinkan terjadi infeksi bila obat tidak steril. Disamping steril kita pun memerlukan sediaan obat dalam kondisi isohidris dan isotonis agar tidak mengiritasi (Lukas, 2006).

(21)

2

Menurut United State Pharmacopeia (2007) tentang Antimicrobial Effectiveness Testing, semua zat antimikroba yang digunakan adalah zat beracun. Konsentrasi pengawet sebaiknya menggunakan konsentrasi yang minimum, agar bahan pengawet tidak menimbulkan efek toksik pada manusia (Anonim, 2007).

Pertumbuhan dan aktivitas bakteri juga dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor lain, seperti: pH, suhu, nutrisi, tekanan osmosis, pengeringan dan lain sebagainya. Salah satu faktor yang penting bagi pertumbuhan bakteri adalah nilai pH, karena masing-masing dari spesies bakteri mempunyai pH optimum yaitu 6,5-7,5 untuk pertumbuhannya (Waluyo, 2007). Pengaruh pH terhadap pertumbuhan bakteri ini berkaitan dengan aktivitas enzim. Enzim ini dibutuhkan oleh beberapa bakteri untuk mengkatalis reaksi-reaksi yang berhubungan dengan pertumbuhan bakteri. Apabila pH dalam suatu lingkungan atau medium tidak optimal maka akan mengganggu kerja enzim-enzim tersebut dan akhirnya mengganggu pertumbuhan bakteri itu sendiri. Oleh karena itu, dalam kultivasi bakteri diperlukan pH yang sesuai untuk menghentikan pertumbuhan bakteri sehingga dapat meningkatkan kerja dari antimikroba (Pelczar dan Chan, 1986).

Benzalkonium klorida termasuk salah satu pengawet golongan ammonium kuartener yang panjang rantai alkilnya dapat dimodifikasi (Schaflandstr, 2012) dan efektivitasnya berhubungan dengan panjang rantai alkil (Elder & Crowley, 2012). Benzalkonium klorida aktif menghambat bakteri, ragi, dan jamur dalam rentang yang luas. Aktifitasnya lebih efektif jika digunakan untuk menghambat bakteri gram positif dari pada bakteri Gram negatif, sedikit dapat menghambat endospora bakteri dan juga bakteri tahan asam (Rowe et al., 2009).

(22)

3

non polar yang terikat pada atom N, sehingga semakin panjang rantai non polar maka aktivitas senyawa makin meningkat (Siswandono & Soekardjo, 2011).

Benzalkonium klorida relatif stabil, non korosif serta memiliki rentang pH yang luas. Benzalkonium klorida memiliki aktivitas pada pH 4-10. Perubahan pH juga berpengaruh terhadap kereaktifan gugus asam atau basa pada permukaan sel atau dalam sel mikroorganisme. Dengan meningkatnya pH atau bertambah basa media, kadar anion sel akan bertambah besar sehingga meningkatkan aktivitas obat yang bersifat kation aktif. Pengawet benzalkonium klorida memiliki sifat basa lemah, sehingga dengan meningkatnya pH sifat ionisasi akan semakin kecil, bentuk tak terionisasinya semakin besar, sehingga jumlah obat yang menembus membran biologis bertambah besar pula. Akibatnya, kemungkinan obat untuk berinteraksi dengan reseptor bertambah besar dan aktivitasnya semakin meningkat (Siswandono & Soekardjo, 2011).

Pada uji efektivitas pengawet terdapat beberapa mikroba uji yang dapat digunakan dalam pengujian yaitu Candida albicans, Aspergillus niger, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus aureus (Anonim, 2007). Pengawet benzalkonium klorida memiliki rentang konsentrasi 0,01%-0,02% w/v. Benzalkonium klorida kurang efektif melawan beberapa bakteri seperti golongan Pseudomonas aeruginosa, Mycobacterium tuberculosis, Trichophyton interdigitale, dan T,Rubrum. Namun, jika dikombinasikan dengan disodium edetat (0,01-0,1% w/v), benzil alkohol, phenylethanol, atau phenyl propanol, dapat meningkatkan aktivitas terhadap Pseudomonas aeruginosa (Rowe et al, 2009).

Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri aerobik, nonfermentatif, gram negatif basil nonspora, bakteri ini adalah jenis dari spesies Pseudomonas

yang paling sering menyebabkan penyakit pada manusia (Kumar, 2012).

(23)

4

Benzalkonium klorida kurang efektif melawan Pseudomonas aeruginosa, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengawet ini dengan konsentrasi sedikit ditingkatkan yaitu 0,025% agar dapat efektif untuk membunuh mikroorganisme, selama tidak melebihi 0,03 % masih dikategorikan aman dalam pemakaian (Rowe et al, 2009). Benzalkonium klorida akan diuji dalam suasana pH asam yaitu pH 4 karena bakteri Pseudomonas aeruginosa tidak tahan dalam suasana pH asam dan pertumbuhannya pada pH 7,4-7,6 (Kumar, 2012).

Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian tentang “Uji Efektivitas Benzalkonium Klorida 0,025% b/v dengan pH 4 Terhadap Aktivitas Bakteri Pseudomonas aeruginosa”.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana efektivitas benzalkonium klorida 0,025% b/v dengan pH 4 terhadap aktivitas bakteri Pseudomonas aeruginosa ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan agar dapat mengetahui apakah benzalkonium klorida 0,025% b/v dengan pH 4 dapat efektif terhadap aktivitas Pseudomonas aeruginosa.

1.4 Manfaat Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

V.1 Hasil Uji Kontrol Lingkungan di dalam dan di luar Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) Sebelum dan Selama Pembuatan Sediaan

Seperti yang diuraikan diatas maka peneliti akan menggunakan pengawet benzalkonium klorida dengan konsentrasi 0,0002% sebagai objek penelitian karena pada

Honey can delay ore lost the bakteri, There are some fretons that is laused honey (consist of glucose 34 %, fruktosa 40,54 % and sucrose 1,9 %), can delay bactery growing other

Hasil uji aktivitas antibiofilm yang dilakukan menunjukkan minyak atsiri dari kemangi mampu mencegah, menghambat, dan menghancurkan biofilm dari bakteri Escherichia

Oleh karena itu, penelitian ini diperlukan untuk menguji efektivitas daya bunuh dari produk pembersih lantai yang digunakan oleh masyarakat Indonesia terhadap bakteri

Prosedur pertama yang dilakukan pada penelitian ini adalah identifikasi bahan dan bakteri, sterilisasi alat dan bahan yang akan digunakan, sterilisasi ruang, kontrol

Proses penelitian dilakukan dalam beberapa tahap mulai dari pengecekan identitas dan kemurnian bahan serta bakteri yang digunakan didasarkan pada Certificate of Analysis,

Puji syukur atas rahmad dan hidayah Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “EFEKTIFITAS BENZALKONIUM KLORIDA KONSENTRASI 0,001% DALAM