• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL MAGANG TEKNIK BUDIDAYA SAWI SND

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROPOSAL MAGANG TEKNIK BUDIDAYA SAWI SND"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Tanaman sawi (familia Brassicacea ) adalah salah satu jenis sayur yang digemari oleh semua golongan masyarakat. Di era ini pertambahan permintaan terhadap tanaman sawi selalu meningkat seiring dengan bertambah meningkatnya jumlah penduduk dan kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan gizi yang berasal dari sayur. Berdasarkan dari data Badan Pusat Statistika Departemen Kesehatan Indonesia menyatakan pada tahun 2016 hampir dari seluruh penduduk Indonesia (97,29 %) mengkomsumsi sayur.

Salah satu dari spesies tanaman sawi (familia Brassicae) adalah sawi sendok atau pakcoy menurut Haryanto dan Tina (2002) sawi sendok atau pakcoy merupakan tanaman yang masih memiliki kerabat dekat dengan sawi , jadi pakcoy dan sawi merupakan satu genus, hanya varietasnya saja yang berbeda. Penampilannya sangat mirip dengan sawi, akan tetapi lebih pendek dan kompak. Tangkai daunnya lebar dan kokoh. Tulang daunnya mirip dengan sawi hijau. Daun nyapun lebih tebal dari sawi hijau.

(3)

Pada umumnya konsumen mengkomsumsi sayuran dalam bentuk segar, hal yang menjadi kekhawatiran adalah residu yang tertinggal pada produk yang dapat berakibat buruk pada kesehatan. Residu tersebut dapat timbul dari penggunaan pestisida maupun pupuk kimia dalam system budidaya tanaman. Sehingga masyarakat mulai mengarah pada produk pertanian organic, selain itu produk sayuran pada umumnya memiliki sifat mudah rusak (perishable) dan dibutuhkan hampir setiap hari maka pengelolaan budidaya perlu diperhatikan baik dalam pengelolaan bibit yang dugunakan, unsur hara, hama dan penyaktit, serta pengelolaan pasca panen. Salah satu perusahaan yang bergerak dalam tanaman sayuran organik adalah Hortimart Agro Center yang terletak di Bawen.

Hortimart Agro Center yang terletak pada lahan 25 hektar,merupakan perkebunan yang menyuplai sayuran organik yang salah satu nya adalah sawi sendok Hortimart Agro Center memilki pengelolaan yang baik, terbukti dengan adanya ketersedian tanaman sayuran setiap hari.Hortimart Agro Center menggunakan teknologi irigrasi yang menggunakan “embung” atau tadah hujan yang nantinya saat musim kemarau tadah hujan akan berfungsi sebagai penyuplai sumber air.

1.2Maksud dan Tujuan

Tujuan Intruksional Umum Kegiatan Magang Adalah :

1. Mahasiswa mampu mempraktekkan ilmu ke dunia kerja, melalui bekerja atau ikut kerja di instansi atau lembaga yang bergerak dalam bidang pertanian baik lemabag pemerintahan, perusahaan atau organisasi profit maupun organisasi non profit.

Tujuan Instruksional Khusus Kegiatan Magang Adalah :

(4)

2. Mahasiswa mampu bekerja dengan baik serta menjaga hubungan secara baik dengan pimpinan, karyawan, pekerja, maupun masyarakat di sekitar perusahaan.

1.3 Ruang Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup dalam kegiatan magang ini dofokuskan pada teknik budidaya dan pengelolaan tanaman sawi sendok (Brassica rapa L) secara organik. Teknik budidaya mencangkup pengolahan lahan, pembibitan, penanaman, perawatan dan panen. Sedangkan pengelolaan sawi sendok mencangkup menajemen penggunaan lahan, manajemen unsur hara, manajemen perawatan.

1.4 Signifikansi /Manfaat Kegiatan Magang

(5)

BAB II TELAAH TEORI

2.1 Tanaman Sawi Sendok (Brassica rapa L)

2.1.1 Klasifikasi Tanaman Sawi Sendok (Brassica rapa L)

Adapun klasifikasi tanaman sawi sendok atau pakcoy adalah sebgai berikut :

Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Kelas : Dicotyledonae Ordo : Rhoeadales Famili : Brassicaceae Genus : Brassica

Species : Brassica rapa L (Eko 2007).

2.1.2 Morfologi Tanaman Sawi Sendok (Brassica rapa L)

Sawi sendok atau pakcoy merupakan jenis sayuran hijau yang masih satu golongan dengan sawi. Sawi ini memiliki bentuk yang menyerupai sendok sehingga disebut sawi sendok. Sawi sendok sering disebut juga dengan sawi manis atau sawi daging karena pangkalnya yang lembut dan tebal seperti daging (Alviana 2015).

(6)

berdaging, tanaman mencapai 15-30 cm dan bunga berwarna kuning pucat (Yogiandri, 2011).

2.1.3 Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Sendok

Sawi pada umumnya banyak ditanam dadataran rendah. Tanaman ini selain tahap terhadap suhu panas (tinggi) juga mudah berbunga dan menghasilkan biji secara alami pada kondis iklim tropis Indonesia (Haryanto dan Tina, 2002). Syarat tumbuh tanaman sawi sendok atau pakcoy sebagai berikut :

Keadaan Iklim

Keadaan iklim yang perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman sawi sendok adalah sebgai berikut:

a. Suhu udara.

Menurut Cahyono (2003), pertumbuhan sawi yang baik membutuhkan suhu udara yang berkisar antar 19 C - 21 C. Keadaan suhu suatu daerah atau wilayah berkaitan erat dengan ketinggian tempat dari permukaan laut (dpl). Daerah yang memilk suhu berkisar antara 19 C- 21 C adalah daerah yang ketinggian 1000- 1200 m diatas permukaan laut, semakin tinggi letak suatu daerah dari permukaan aut, suhu udaranya semakin rendah, sementra itu pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh suhu udara. Misalnya proses perkecambahan, pertunasan, pertumbuhan dan lain sebagainya (Cahyono,2003).

(7)

fotosintesis dengan baik untuk pembentukan karbohidrat dalam jumlah yang besar, sehingga sumber energi lebih tersedia untuk proses pernapasan (respirasi), pertumbuhan tanaman (pembesaran dan pembentukan sel-sel baru, pembentukan daun), dan produksi (kualitas daun baik)(Cahyono,2003).

a. Kelembaban udara

Kelembaban yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman sawi yang optimal menurut Cahyono (2003), berkisar antara 80 % - 90 %. Kelembaban yang tinggi dan lebih dari 90 % berpengaruh buru terhadap pertumbuhan tanaman. Tanaman tumbuh tidak sempurna, tanaman tidak subur, kualitas daun jelek, dan bila penanaman bertujuan untuk pembenihan maka kualitas biji yang dihasilkan jelek. Kelembaban udara juga berpengaruh terhdap proses penyerapan unsur hara oleh tanaman yang diikuti dengan meningkatnya pertumbuhan tanaman.

b. Curah hujan

Tanaman sawi dapat ditanam sepanjang tahun atau sepanjang musim. Curah hujan yang cukup sepanjang tahun dapat mendukung kelansungan hidup tanaman karena ketersedian air mencukupi. Curah hujan yang sesuai untuk pembudidayaan tanaman sawi adalah 1000- 1500 mm/ tahun yakni daerah dengan ketinggian 1000- 1500 m dpl (Cahyono,2003).

c. Penyinaran cahaya matahari

(8)

untuk pertumbuhan dan produksi berkisar antar 350 cal/cm2- 400 cal /cm2 setiap hari (Cahyono, 2003).

Keadaan tanah

Sawi sendok atau pakcoy merupakan tanaman yang cukup adaptif dengan keadaan iklim indonesia. Haryanto dan Tina (2002), menyatakan sawi pada umumnya ditanam di datran rendah. Tanaman ini selain tahn terhadap suh panas (tinggi) juga mudah berbunga dan menghasilkan biji secara alami pada kondisi iklim tropis Indonesia. Hal lain ditinjau dari karena Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanahnya sehingga tanaman ini baik dikembangkan di Indonesia.

Syarat – syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan air nya baik. Drajat keasaman (ph) antara 6-7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984).

2.1.4 Teknik Budidaya Tanaman Sawi Sendok (Brassica rapa L) Menurut Haryanto dan Tina (2002), kegiatan budidaya sawi meliputi tahapan sebagai berikut :

1. Pengolahan tanah

Pengolahan tanah di mulai dari kegiatan membersihkan lahan dari segala vegetasi atau tanaman yang tidak diinginkan seperti sisa-sisa perakaran, tunggul, dan batu- batu (apabila untuk pembukaan lahan baru). Menyiapkan lahan yang berisi permukaanny dan layak sebagai tempat tumbuhnya tanaman pakcoy sehingga memudahkan penyiapan dan pengoahan tanah selanjutnya (Haryanto dan Tina ,2002).

(9)

terciptanya kondisi yang dibutuhkan oleh tanaman agar mampu tumbuh dengan baik. Tahap- tahap pengemburan tanah mencangkup pencangkulan utnuk memperbaiki struktur tanah serta sirkulasi tanah, pemberian pupuk organic atau pupuk kimia sebagai pupuk dasar untuk memperbaiki struktur fisik serta kimia tanah yang akan menambahkan kesuburan tanah. Tanaman sawi membutuhkan pupuk kadang sebanyak 10 ton/ha (Haryanto dan Tina,2002). Pemberian pupuk kandang pada saat pengemburan tanah bertujuan agar pupuk kandang dapat lebih cepat bercampur merata dengan tanah sehingga unsur hara dan struktur tanah dapat dengan mudah tergantikan, untuk daerah yang mempunyai derajat keasaman yang terlalu rendah maka dilakukan pengapuran, pengapuran bertujuan untuk menaikkan derajat keasaman sehingga tanah tidak terlalu asam, perlakuan disesuaikan dengan tingkat keasaman tanah, semakin asam tanah maka semakin banyak pula pemberian kapur. Setelah dilakukan pengemburan tanah, selanjutnya tanah diratakan dan membuat bedengan. Bedengan ini berfungsi untuk memberikan perlakuan pada tanaman sehingga tumbuh teratu dengan baik. Bedengan sebaiknya dibuat memanjang dari arah timur ke barat agar tanaman dapat menerima cahaya matahari yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman (Haryanto dan Tina ,2002).

2. Pembibitan

(10)

setebal 1- 2cm.Dalam melakukan pembibitan tetap dilakukan perawtan rutin yaitu dengan penyiraman menggunakan spayer atau gembor. Benih yang baik akan tumbuh 3-5 hari setelah penaburan benih. Setelah berdaun 3-5 hela (kira- kira berumur 3-4 minggu setelah benih ditaburkan) benih dapat dipindahkan ke bedengan penanaman (Haryanto dan Tina ,2002).

3. Penanaman

Satu minggu sebelum penanaman sawi dilakukan, bedengan penanaman ditaburi seta diaduk dengan pupuk kandang, TSP, dan KCL 10 ton, 100kg, dan 75 kg per ha lahan. Bedengan penanaman sawi dibuat dengan ukuran 120 cm dan panjang sesuai dengan ukuran petak tanah. Tinggi bedengan penanaman dibuat sekitar 20-30 cm dengan jarak antar bedengan 30 cm. jarak antar bedengan ini bertujuan sebagai parit drainase dan tempat lalu lalang pekerja (Haryanto dan Tina ,2002).

Jarak tanam antar tanaman adalah 20x 20 cm sampai dengan 30x 30 cm. Dengan menggunakan bibit yang pertumbuhannya yang baik. Ciri- cirri bibit yang baik adalah batang tubuh tegak, daun hijau segar mengilap dan tidak terserang hama atau penyakit.

Selanjutnya adalah penggakian lubang tanam di edengan penanaman, penggalian dilakukan dengan tangan atau tugal pada titk yang sesuai dengan jarak tanam. Bibit dimasukkan ke lubang tanam dengan hati- hati. Selanjutnya lubang dirapikan dan tanahnya sedikit dipadatkan pada pangkal batang (Haryanto dan Tina ,2002).

4. Pemeliharaan

(11)

pengendalikan hama dan penyakit (Haryanto dan Tina ,2002). Pengendalian organism pengganggu tumbuhan (OPT) dilakukan mulai dari persemaian hingga panen. Untuk mencegah serangan hama dan penyakit yang perlu diperhatikan adalah sanitasi lahan dan draenase, jika terpaksa gunakan jenis pestida yang aman mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasi (Edi, 2010)

5. Pemberantasan hama penyakit tanaman

Pemberantasan hama penyakit tanaman dilakukan melalua PHT (pengendlian Hama Terpadu). PHT adalah suatu cara pendekatan atau cara berfikir tentang pengendalian OPT yang didasarkan pada pertimbangan ekologi dan efisiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan agroekosistem yang berwawasan lingkungan yang terlanjutkan. Sasaran PHT adalah : 1) produktivitas pertanian yang mantap dan tinggi, 2) penghasilan dan kesejahteraan petani meningkat, 3) populasi OPT dan kerusakan tanaman karena serangannya tetap berada pada aras yang secara ekonomis tidak merugikan, dan 4) pengurangan risiko pencemaran lingkungan akibat penggunaan pestisida. Strategi PHT adalah memadukan secara kompatibel semua teknik atau metoda pengendalian OPT didasarkan pada asas ekologi dan ekonomi (Kartasapoetra,2005).

6. Panen

Hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan panen adalah umur panen dan cara panennya.

Umur panen

(12)

akan menjadi keras dan tidak enak untuk dikonsumsi, sedangkan sawi yang dipanen terlalu muda produksinya menjadi sedikit dan harga jualnya rendah karena tidak memenuhi standar yang diinginkan oleh konsumen. Tanaman sawi yang siap dipanen adalah yang berumur 40-50 hari, selain berdasarkan umurnya criteria sawi yang siap panen adalah dengan melihat keadaan fisik tanaman seperti warna, bentuk, dan ukuran daun (Haryanto dan Tina ,2002).

Cara panen

Cara panen sawi ada dua macam yaitu dengan cara mencabut seluruh tanaman beserta akarnya, cara penen seperti ini cocok untuk jenis lahan yang lembab atau gembur seperti dataran tinggi atau media hidroponik. Cara panen berikutnya adlah dengan cara memotong bagian pangkal batang yang berada diatas tanah. Cara panen seperti ini biasanya dilakukan untuk lahan yang kering (Haryanto dan Tina ,2002).

Pasca panen

Menurut Direktorat Budidaya Tanmaan Sayuran dan Biofarmaka (2008), pasca panen merupakan kegiatan penanganan sayuran yang telah selesai dipanen (sortasi, pengkelasan, pengemasan dan penyimpanan) berdasarkan ukuran dan standar mutu yang telah ditentukan hingga siap didistribusikan ke konsumen.Prosedur pelaksanaan kegiatan pasca panen tanaman sawi sendok atau pakcoy yakni :

a. Pencucian dan pembuanagn kotoran b. Sortasi

(13)

Pertanian organic adalah teknik budidaya pertanian yang mengndalikan bahan- bahan alami tanpa menggunakan bahan- bahan kimia sintetis. Tujuan utama pertanian organic adalah menyediakan produk- produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan(Zulkarnain,2010)

Prinsip dasar pertanian organic adalah penggunaan bahan- bahan organic pada setiap tahaapan budidaya, dan menjaga keselarasan/ keharmonisan atau inter- relasi diantara komponen ekosistem (manusia, hewan, tanaman, dan sumber daya alam) secara berkesinambungan dan lestari (Zulkarnain,2010) 2.2.1 Prospek Pertanian Organik di Indonesia

Indonesia yang beriklim tropis dengan tropografi yang beragam, mulai dari dataran rendah hinga dataran tinggi, memungkinkan budi daya beragam sayur- sayuran, seperti sayuran daun, batang, buah, umbi. Hal ini menunjukan bahwa pertanian organic di Indonesia memilki prospek yang baik karena peluang aplikasi yang cukup besar. Selain itu, kesadaran masyarakat akan lingkunagn yang bersih dan aman serta pemahaman akan hidup sehat makin meningkat merupakan dasar yang baik bagi pengembangan produk yang aman dan sehat untuk dikomsumsi. Secara morfologis, sayuran organic memiliki penampilan yang lebih alami dengan rasa yang lebih enak, renyah, halus, dan kurang berserat (Zulkarnain,2010) 2.3 Pengelolaan atau Manajemen Pertanian

Manajemen adalah tindakan untuk mencapai suatu tujuan dengan cara mengkoordinasi kegiatan orang lain. Fungsi – fungsi atau kegiatan menajemen meliputi perencanaan, organisasi, actuating dan pengawasan.

Pengertian manajemen pertanian adalah penerapan ilmu manajemen dalam industri pertanian agar dapat dilakukan secara efisien. Funsi- fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, organisasi, actuating dan pengawaan harus dijalankan pada setiap tahapan kegiatan industri pertanian.

(14)

Fungsi perencanaan mencakup semua kegiatan yang ditujukan untuk menyusun program kerja selam periode tertentu pada masa yang akan datang berdasarkan visi, misi, tujuan serta sasaran organisasi. Perencanaan dapat dilakukan pada bidang keuangan, pemasaran, produksi, persedian dan lain- lain. Tujuan perencanaan adalah untuk menempatkan suatu perusahaan pada posisi yang terbaik berdasarkan kondisi bisnis dan permintaan konsumen pada masa datang.

Funsi Pengorganisaian

Fungsi pengorganisasian merupakan upaya manajemen untuk mengorganisasikan semua sumberdaya perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. dari hasil pengorganisasian, maka semua sumberdaya yang ada dlaam perusahaan memiliki peranan yang jelas dan hubungan yang jelas antar komponen organisasi. Dalam hal pengorganisasian sumberdaya, harus disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat.

Fungsi Pelaksanaan

Fungsi pelaksanaan lebih menekankan pada proses pelaksanaan kegiatan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Fungsi pelaksanaan seringkali dibagi menjadi funsi kepemimpinan, pengarahan dan koordinasi.

Fungsi Pengawasan

Fungsi pengawasan menenkankan pada bagaiman membangun sistem pengwasan dan melaksanakan pengawasan terhadap perencanaan yang telah dibuat agar tetap berjalan sesuai dnegan yang telah ditetapkan. Fungsi pengwasan dilakuakn sevara terus- menerus untuk menjamin agar pelaksanaan rencana dapat berjalan dengan baik.

2.3.2 Pengelolaan Lahan Pertanian

(15)

mempertimbangkan produktivitas lahan tersebut dengan mempertimbangkan kelestarian. Djaenuddin (2006) menyatakan bahwa tingkat peroduktivitas lahan sangat dipengaruhi oleh kesuburan tanah, curah hujan, suhu, kelembaban, sistem pengelolaan lahan, serta pemilihan landcover. Pengelolaan lahan sebagai salah satu komponen pengelolaan teknologi pertanian diperlukan dalam sistem pertanian berkelanjutan karena sistem pertanaman intensif bisa mengarah pada trade-off antara manfaat ekonomi dalam jangka pendek dan kerusakan lingkungan seperti degradasi kesuburan tanah dalam jangka panjang.

Tujuan pengelolaan lahan adalah :

a. Mengatur pemanfaatan sumber daya lahan pertanian secara optimal b. Mendaptkan hasil maksimal

c. Mempertahankan kelestarian sumber daya lahan.

Sistem pengelolaan lahan meliputi pola tanam, sistem tanam, pengolahan lahan, pengairan dan irigrasi, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit tanaman dan konservasi tanah dan air yang diterapkan pada lahan tersebut.

2.3.3 Perencanaan Pengolahan Lahan

Beberapa aspek yang diperhatikan dalam perencanaan pengolahan lahan adalah sebagai berikut:

 Pola Tanam

Pola tanam adalah usaha penanaman pada sebidang lahan dnegan mengatur susunana tata letak dan urutan tanaman selama periode waktu tertentu termasuk masa pengolhan tanah dan masa tidak ditanamin selama periode tertentu. Pola tanam ada tiga macam, yaitu : momokultur, rotasi tanaman dan polikultur (Anwar, 2012)

 Monokultur

(16)

 Rotasi Tanaman

Rotasi tanaman atau pergelirian tanaman adalah penanaman dua jenis atau lebih secar bergilir pada lahan penanaman yang sama dalam periode waktu tertentu. Seperti tanaman semusim yang ditanam secara bergilir dlaam satu tahun.

Rotasi tanaman dilakuakn secar beruntun sepanjang tahun adlaah mempertimbangkan faktor- faktor lain untuk mendapatkan keuntungan maksimum. Faktor – faktor tersebut adalah :

1. Pengolahan yang bisa dilakukan dnegan menghemat tenaga kerja, biaya pengolahan tanah dapat ditekan, dan kerusakan tanah sebagai akibat terlalu sering diolah dapat dihindari. 2. Hasil panen secara beruntun dapat mempelancar pengunaan

modal dan meningkatkan produktivitas lahan

3. Dapat mencegah serangan hama dan oenyakit yang meluas 4. Kondis lahan yang selalu tertutup tanaman, sangat membantu

mencegah terjadinya erosi

5. Sisa komoditas tanaman yang diusahakan dapat dimanfaatkan sebgai pupuk hijua.

 Polikultur

Tanaman polikultur terbagi menjadi beberapa pola tanam, pola tanam tersebut adalah :

- Tumpang sari (intercropping)

Tumpang sari adalah penanaman lebih dari satu tanaman pada waktu atau periode tanam yang bersamaan pada lahan yang sama (Thahir,1999)

- Tanaman Bersisipan (Relay Cropping)

(17)

lahan yang mudah longsor dari hujan sampai selesai panen pada tahun itu.

- Tanaman Campuran (Mixed Cropping)

(18)

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

3.1. Rencana Kegiatan Magang

Pelaksanaan kegiatan magang akan dilaksanakan di Hortimart Agro Center, Bawen yang beralamat di , alamat JL.Raya Bawen - Semarang, No. 55, Bawen, 50661, Bawen, Kab . Semarang, Jawa Tengah

Kegiatan magang ini rencananya akan dilaksanakan selama 60 hari kerja mulai dari tanggal 27 April 2017 sampai 27 Juni 2017, yakni pada semester antara tahun ajaran 2016/2017. Jadwal kegiatan yang akan dilakukan adalah:

Tabel 1. Rencana kegiatan magang

Aktivitas

Minggu

ke-1 2 3 4 5 6 7 8 Pengenalan tentang profil dan

lingkungan kerja perusahaan serta memperoleh kejelasan tentang tata tertib yang berlaku di Hortimart Agro Center

Mengetahui gambaran umum aktivitas, pengenalan alat dan bahan Mengetahui dan terlibat secara langsung pada serangkaian proses pengolahan lahan

(19)

pembibitan serta pengelolaannya Mengetahui dan terlibat secara langsung pada serangkaian proses penanaman tanaman sawi sendok Mengetahui dan terlibat secara langsung pada serangkaian proses perawatan tanaman sawi sendok . Mengetahui dan terlibat secara langsung pada serangkaian panen dan pasca panen dan pengemasan tanaman sawi sendok

Mengetahui dan terlibat secara langsung dalam proses pengelolaan pakcoy

Membuat laporan aktivitas yang dilakukan di perusahaan

Pengolahan data hasil pengamatan dan dokumentasi selama kegiatan praktik

Penyusunan laporan kegiatan kerja praktik magang

3.2. Metode Kegiatan Magang

Metode yang dilakukan untuk kegiatan magang ini meliputi pengamatan, wawancara dan melakukan aktivitas langsung di lapangan.

(20)

3.3.1 Mengikuti dan mengamati kegiatan budidaya tanaman sawi sendok (Brassica rapa L) di Hortimart Agro Center

3.3.2 Mengetahui dan melaksanakan secara langsung kegiatan teknik budidaya tanaman sawi sendok (Brassica rapa L) beserta pengolahanya di Hortimart Agro Center

3.3.3 Mengetahui dan melaksanakan kegiatan pertanian organic secara langsung

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, B.2003. Teknik dan Strategi Budidaya Sawi Hijau. Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta.

Direktorat Budidaya Tanaman Sayuran dan Bioframa.2008. SOP Budidaya Pakcoy.Departemen Pertanian. Jakarta

Edi,S dan Julistia. 2010. Budidaya Tanaman Sayuran. Balai Pengkaji Teknologi Pertanian Jambi. Jambi

Gambar

Tabel 1. Rencana kegiatan magang

Referensi

Dokumen terkait

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,