• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis SWOT Pulau Biawak Kabupaten Ind

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis SWOT Pulau Biawak Kabupaten Ind"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SWOT

PULAU BIAWAK INDRAMAYU MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geografi Pariwisata Yang dibina Oleh Bpk I. Komang Astina

Oleh: NURLAELA 120721403798

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kabupaten Indramayu memiliki potensi wilayah yang melimpah, diantaranya daerah pensektor padi dan tambak garam terbesar se-Jawa Barat. Selain itu di kabupaten Indramayu terdapat hasil minyak bumi yang melimpah sehingga PT Pertamina terbesar se-Asia Tenggara berada di kabupaten Indramayu. Fakta itu memang tidak terbantahkan dengan dibuktikan hampir sebagian masyarakat di pulau Jawa khususnya Jawa Barat mengetahui akan hal tersebut.

Selain potensi wilayah berupa pertanian, pertambakan, dan pertambangan, kabupaten Indramayu memiliki satu keunggulan yang tidak kalah dengan potensi di wilayah lain khususnya dalam sektor pariwisata. Salah satu potensi yang perlu dikembangkan dari kabupaten Indramayu dalam sektor pariwisata yaitu pulau biawak.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana analisis swot pada pulau biawak?

C. Tujuan

(3)

PEMBAHASAN Gambaran Umum

Kabupaten Indramayu mempunyai letak yang strategis karena dilalui oleh jalur regional yang menghubungkan antara Ibukota Provinsi Jawa Barat yaitu Bandung dengan Ibukota Jakarta. Secara geografis, Kabupaten Indramayu berada pada posisi 1070 51’ – 1080 32’ BT dan 060 13’ – 060 40’ LS dengan luas wilayah kurang lebih 209.942 Ha, dengan panjang pantai kurang lebih 147 Km yang membentang sepanjang pantai utara Laut Jawa antara Kabupaten Cirebon-Kabupaten Subang, dimana sejauh 4 mil dari pantai merupakan kewenangan Kabupaten, dan secara administratif berbatasan :

 Sebelah Utara : Laut Jawa

 Sebelah Selatan : Kabupaten Majalengka, Sumedang dan Cirebon  Sebelah Barat : Kabupaten Subang

 Sebelah Timur : Laut Jawa dan Kabupaten Cirebon

Perkembangan wilayah administrasi di Kabupaten Indramayu sampai dengan tahun 2013 terdiri dari 31 kecamatan, 309 desa dan 8 kelurahan. Adapun beberapa wilayah yang berbatasan langsung dengan laut di sepanjang pesisir pantai utara Indramayu

(4)

Tenggara dan tak sedikit masyarakat sekitar yang ikut berkonstribusi untuk bekerja di PT Pertamina tersebut. Selain itu potensi wilayah yang ada di kabupaten Indramayu berupa kepulauan yang tampak cantik yaitu kepulauan biawak. Namun potensi kepulauan ini belum diekspor dan dikenal banyak orang sehingga masih berpengaruh kecil terhadap pendapatan masyarakat Indramayu.

Kepulauan Biawak terletak di sebelah utara semenanjung Inrdamayu sekitar 40 kilometer dari pantai utara Indramayu dan secara administratif termasuk ke dalam wilayah kecamatan Indramayu, kabupaten I ndramayu. Kepulauan biawak terdiri atas tiga buah pulau, yaitu pulau biawak, pulau candikian, dan pulau gosong. Berikut letak geografis kepulauan biawak; pulau biawak 06°56’022’’ LS dan 108°22’015’’ BT, pulau gosong 5°52’076”LS dan 108°24’337’’ BT, dan pulau cendikian 5°48’089”LS dan 108°24’487’’BT.

Pulau biawak adalah salah satu tempat yang menarik untuk dikunjungi. Daratan seluas 742ha ini juga kaya dengan tanaman bakau yang hijau dan rapat dipandang dari ketinggian serta kawasan konservasi endemic burung-burung liar. Kepulauan ini dapat ditempuh sekitar 3 sampai dengan 4 jam menggunakan perahu motor dari pelabuhan Karangsong, kecamatan Indramayu, kabupaten Indramayu. Pulau ini terkenal sebagai objek wisata bahari dengan taman laut dan ikan hias yang indah serta terumbu karang yang asri.

(5)

ini tergolong unik karena hidup di habitat air asin. Setiap menjelang matahari terbenam, puluhan biawak dengan panjang antara 20 centimeter hingga 1,5 meter terlihat berenang di tepian pantai. Satwa-satwa itu memang tengah berburu ikan untuk kebutuhan makannya. Selain disebut sebagai pulau Biawak, pulau ini juga disebut sebagai Pulau Menyawak dan Pulau Bompyis. Pulau ini memiliki pesona wisata yang unik, karena karangnya yang masih 'perawan' dan hidup. Di antara ketiga pulau tersebut hanya Pulau Biawak yang masih utuh dalam segalanya sedangkan tiga pulau lainnya hanya berupa hamparan pulau karang semata.

Melihat potensi alamnya, kawasan ini bisa memuaskan para pemburu kenikmatan wisata. Pulau cantik itu saat ini benar-benar masih perawan. Untuk perjalanan sekitar empat jam dari Indramayu ke lokasi itu, misalnya, belum tersedia perahu khusus. Kalaupun menyewa, pengunjung harus merogoh kocek sekitar Rp 800.000 untuk perahu nelayan berkapasitas sekitar sepuluh orang. Selain itu, juga belum ada dermaga yang memudahkan pengunjung mencapai bibir pantai saat air pasang. Selain itu, juga belum ada rumah-rumah peristirahatan yang bisa disewa wisatawan.

(6)

Karesidenan Cirebon. Usia mercusuar ini sama tuanya dengan usia mercusuar di Anyer, Banten, atau di Pulau Sabira di Kepulauan Seribu. Jika biasanya mercusuar terbuat dari batu bata, mercusuar di pulau biawak ini terbuat dari besi.

Badan mercusuar seolah dilindungi oleh besi-besi yang mirip jaring laba-laba, yang dimulai dari bagian kaki mercusuar, yaitu tempat pintu masuk berada, sampai puncak mercusuar tempat lampu suar berputar menerangi perairan sekitar. Untuk menuju ke

tempat lampu suar, tangganya hanya berupa bilah besi tipis, yang jumlahnya sekitar 300 anak tangga. Dari atas mercusuar akan terlihat pulau biawak yang kehijauan, perpaduan antara hutan pohon bakau dan pinus.

Berikut jabaran analisis SWOT pulau biawak sebagai sektor pariwisata:

A. Kekuatan (Strengths)

(7)

karang yang masih perawan, hutan bakau yang asri, serta terdapat marcusuar peninggalan belanda.

B. Kelemahan (Weaknesses)

Kelemahan atau kekurangan dari pulau biawak ini adalah lamanya waktu menyebrang dari wilayah kabupaten indramayu menuju ke kepulauan biawak, sarana transportasi yang belum memadai, minimnya fasilitas seperti tidak terdapat tempat peristirahatan, sarana prasarana yang masih berantakan serta kurangnya kesadaran akan kebersihan lingkungan dari para pengunjung dan pengelola kawasan pulau biawak.

C. Peluang (Opportunities)

Dilihat dari potensi alam yang ada disana dengan segala kekurangannya, penulis menemukan beberapa peluang untuk mengembangkan sektor pariwisata pulau biawak tersebut. Peluang tersebut diantaranya membuat sebuah wisata edukasi baik itu edukasi mengenai hewan endemik maupun wisata edukasi mengenai hutan bakau. selain itu peluang lainnya seperti membuat sebuah home industri yang menyediakan souvenir khas daerah indramayu tersebut dan dapat pula home industri pengelolaan hutan bakau.

D. Kendala (Threats)

(8)

juga masih dilakukan setengah hati. Hal ini terlihat pada jarangnya pemberitaan tentang pulau biawak baik di media cetak maupun media elektronik dan website tentang pulau biawak pun tidak digunakan dengan baik dalam memberitakan informasi terbaru tentang pulau biawak. Ketiga, pengembangan infrastruktur tidak dilakukan secara berkelanjutan. pengembangan yang dilakukan hanya bersifat sesaat saja. Dapat bantuan dari APBD, kemudian direalisasikan dan setelah itu sarana dan prasarana yang sudah ada dibiarkan saja atau tidak dirawat dengan baik. Perlu adanya investor dalam mengembangkan sarana dan prasarana penunjang pariwisata di pulau biawak. Sejauh ini, pemerintah belum mampu mendatangkan investor untuk mengembangkan pulau biawak. Bagaimana investor mau masuk kalo sarana dan prasarana penunjang saja belum memadai.

E. Upaya Pengembangan

Perda telah membuat tiga strategi dalam upaya mengembangkan kepulauan biawak. Tiga strategi tersebut diantaranya yaitu pengembangan produk pariwisata, pengembangan promosi dan pengembangan infrastruktur/ sarana dan prasarana penunjang pariwisata. Strategi-strategi ini merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan satu sama lain. Selain itu, tiga strategi pengembangan ini juga merupakan bagian dari kebijakan pengembangan pariwisata di Kabupaten Indramayu. Ketiga strategi ini sudah dijalankan oleh Disporabudpar Kabupaten Indramayu akan tetapi belum secara maksimal.

F. Solusi Pengembangan

Potensi di Indramayu sangatlah indah, khususnya dalam bidang pariwisata seperti kepulauan biawak. Akan tetapi potensi ini belum dikembangkan secara maksimal. Berikut solusi untuk mengembangkan potensi kepulauan biawak dalam bidang pariwisata:

(9)

b. Miningkatkan publikasi tentang kepulauan biawak, baik dalam media social ataupun media lainnya.

c. Meningkatkan dan menjaga infrastruktur sarana prasarana yang ada di kawasan pulau biawak.

d. Mendirikan dan menjaga tempat penginapan untuk pengunjung pulau biawak.

(10)

PENUTUP

Selain kaya akan pertanian, pertambakan, dan pertambangan, Kabupaten Indramayu juga memiliki potensi wisata yang sangat besar. Potensi wisata tersebut adalah wisata pulau biawak. Dipulau ini wisatawan akan dimanjakan dengan pemandangan yang indah dengan banyak hewan endemik biawak didalamnyadan terdapat pula marcusuar sebagai peninggalan budaya hasil buatan belanda.

Selain sebagai wisata alam, pulau biawak juga bisa digunakan sebagai wisata edukasi, wisata bahari, dan wisata budaya. Hanya dengan merogoh kantung Rp.800.000 tiap perahu untuk 8-10 orang wisatawan. Tertarik? Mari berkunjung...

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Biawak

http://www.poenta.net/wp-content/uploads/2013/12/Pantai-Indramayu-Pulau-Biawak

http://morincirebon.blogspot.com/2010/08/pulau-biawak.html

http://www.femina.co.id/waktu.senggang/jalanjalan/menjelajah.pulau.biawak/ 006/003/20http://www.femina.co.id/waktu.senggang/jalanjalan/

Referensi

Dokumen terkait

Transportasi yang sering digunakan dari satu kabupaten menuju kabupaten lainnya apabila masih berada dalam satu daratan pulau flores dan pulau lainnya digunakan transportasi

Dengan didesainnya kapal penyeberangan ini maka transportasi menuju Pulau Gili Ketapang, Kabupaten Probolinggo dapat berjalan dengan lancar dan terjadwal secara teratur,

Keefektifan pengelolaan terumbu karang di KKLD pulau Biawak dan sekitarnya dievaluasi menggunakan kartu skor (Coremap-II) yang meliputi aspek biofisik kondisi

Kesimpulan dari penelitian ini adalah kondisi penyediaan air bersih dan sarana jamban di Pulau Kodingareng sudah cukup memadai, meskipun masih terdapat sarana sanitasi yang

(1)Dari hasil analisis data didapatkan jarak tempuh dan travel time antar pulau di Kabupaten Halmahera Selatan baik itu menggunakan moda transportasi kapal dan

Sarana produksi pertanian (pupuk, obat-obatan dan peralatan) masih perlu mendatangkan dari luar. Kondisi sarana transportasi yang kurang memadai membuat distribusi sarana produksi

sarana dan prasarana pelayanan kesehatan didaerah kepulauan di Kabupaten Lingga cukup banyak yang tidak memadai, misalnya alat kesehatan, obat, sarana, transportasi,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendesain sebuah Water Bus Katamaran yang digunakan sebagai sarana transportasi dari dermaga menuju Pulau Mutiara Laut yang mengacu pada NCVS