PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN
Muhammad Joni Saputro, Fahriatu Dzulfah, Widad Nur Wafa* Prodi Pendidikan Bahasa Arab, FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan salah satu bentuk program, karena pembelajaran yang baik memerlukan perencanaan yang matang. Selain itu, pelaksanaan pembelajaran melibatkan berbagai orang, baik guru maupun siswa, memiliki keterkaitan antara kegiatan pembelajaran yang satu dengan kegiatan pembelajaran yang lain, yaitu untuk mencapai kompetensi bidang studi yang pada akhirnya untuk mendukung pencapaian kompetensi lulusan, setra berlangsung dalam sebuah lembaga atau instansi.
Mutu pendidikan dipengaruhi banyak faktor, yaitu siswa, pengelola sekolah ( kepala sekolah, guru, staff, dan dewan/komite sekolah), lingkungan (orangtua, masyarakat, dan sekolah), kualitas pembelajaran, dan kurikulum. Begitu juga usaha peningkatan kualitas pendidikan dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas sistem penilaian. Keduanya saling terkait, sistem pembelajaran yang baik akan menghasilkan kualitas belajar yang baik. Selanjutnya sistem penilaian yang baik akan mendorong guru untuk menentukan strategi mengajar yang baik dan memotivasi siswa untuk belajar yang lebih baik. Oleh karena itu, dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin modern, pembelajaran pun harus dirancang dan dikembangkan sedemikian rupa akan tidak tertinggal dengan perkembangan zaman dan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas seiiring dengan berkembangnya masa ke masa.
PENGEMBANGAN, PROGRAM, DAN PEMBELAJARAN
Pengembangan adalah suatu kegiatan yang menghasilkan suatu alat atau cara merevisi sesuatu yang telah ada menjadi baik. Sedangkan program diasumsikan sebagai rancangan kegiatan selama satu periode atau satu tahun. Menurut kamus besar bahasa Indonesia program adalah rancangan mengenai asas-asas serta usaha-usaha yang akan dijalankan. Dan pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam interaksi tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari dalam diri individu, maupun faktor
Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. Umumnya pelaksanaan pembelajaran mencakup tiga hal : pre tes, proses, dan post tes.1
Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan sebagai pedoman bagi pengembangan program-program selanjutnya.2 Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun ajaran untuk mencapai tujuan (standar kompetensi dan kompetensi dasar) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa.
Dalam program perencanaan menetapkan alokasi waktu untuk setiap kompetensi dasar yang harus dicapai, disusun dalam program tahunan. Dengan demikian, penyususnan program tahunan pada dasarnya adalah menetapkan jumlah waktu yang tersedia untuk setiap kompetensi dasar.
PROGRAM TAHUNAN
Sekolah : ... Mata Pelajaran : ... Kelas/Program : ... Tahun Ajaran : ...
No. No.SK/KD Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar Alokasi Waktu Ket.
Rencana Program Semester merupakan penjabaran dari program tahunan. Kalau program tahunan disusun untuk menentukan jumlah jam yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dasar, maka dalam program semester diarahkan untuk menjawab minggu keberapa atau kapan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar itu dilakukan. Format untuk program semesteran dapat dilihat pada halaman berikut ini.
PROGRAM SEMESTER Sekolah : ... Mata Pelajaran : ... Kelas/Program : ... Tahun Ajaran : ...
No. SK.KD Alokasi Waktu
Juli Agustus September Oktober November Desember 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
BSNP merumuskan, silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/ tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dilihat dari komponen-komponen yang harus dikembangkan silabus lebih aplikatif dibandingkan dengan program tahunan atau program semesteran. Sebab didalamnya menyangkut langkah-langkah nyata sebagai pedoman pembelajaran.
SILABUS
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah program perencanaan yang disusun sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran untuk setiap kegiatan proses pembelajaran. RPP dikembangkan berdasarkan silabus. Mengajar adalah proses mengatur lingkungan supaya siswa belajar yang kemudian diistilahkan dengan pembelajaran. Dengan demikian, maka setiap proses pembelajaran selamanya akan berbeda tergantung pada tujuan, materi pelajaran serta karakteristik siswa sebagai subjek belajar. Oleh sebab itu, guru perlu merencanakan pembelajaran dengan matang, sebagai bagian dari tugas profesionalnya.
Remedial merupakan suatu sistem belajar yang dilakukan berdasarkan diagnosis yang
komprehensif (menyeluruh), yang dimaksudkan untuk menemukan kekurangan-kekurangan yang
dialami peserta peserta didik dalam belajar sehingga dapat mengoptimalkan prestasi belajar.
Dengan kata lain, kegiatan perbaikan yang dilakukan merupakan segala usaha yang dilaksanakan
untuk mengidentifikasi jenis-jenis dan sifat-sifat kesulitan belajar, menemukan faktor-faktor
penyebabnya, dan kemudian mengupayakan alternatif-alternatif, pemecahan masalah kesulitan
belajar, baik dengan cara pencegahan maupun penyembuhan, berdasarkan data dan informasi yang
Tujuan pengajaran perbaikan adalah :
Agar siswa dapat memahami dirinya, khususnya prestasi belajarnya, dapat mengenal kelemahannya dalam mempelajari materi pelajaran dan juga kekuatannya.
Dapat memperbaiki atau mengubah cara belajar ke arah yang lebih baik. Dapat memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat
Dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan yang dapat mendorong tercapainya hasil yang lebih baik.
Dapat melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan kepadanya, setelah ia mampu
mengatasi hambatan-hambatan yang menjadi penyebab kesulitan belajarnya, dan dapat
mengembangkan sikap serta kebiasaan yang baru dalam belajar.
Program pengayaan adalah program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik
yang belajar lebih cepat. Ada 2 model pembelajaran bagi siswa yang memerlukan pembelajaran
pengayaan :
a. Siswa yang berkemampuan belajar lebih cepat diberi kesempatan memberikan pelajaran
tambahan kepada siswa yang lambat dalam belajar (mentoring dan tutoring).
b. Pembelajaran yang memberikan suatu proyek khusus yang dapat dilakukan dalam kurikulum
ekstrakurikuler dan dipresentasikan di depan teman-temannya.
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat. Dengan demikian dia dapat mengecap kebahagiaan hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang berarti. Konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua orang individu dimana seorang (konselor) membantu seorang (konseling) supaya dia dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubungannya dengan masalah hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan pada waktu yang akan datang.
b. Pada umumnya dilakukan dalam suatu perjumpaan tatap muka. c. Untuk pelaksanaan konseling dibutuhkan orang yang ahli.
d. Tujuan pembicaraan dalam proses konseling ini diarahkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi klien.
e. Individu yang menerima layanan (klien) akhirnya mampu memecahkan masalahnya dengan kemampuannya sendiri.
Peranan bimbingan dan konseling dalam pendidikan di sekolah adalah untuk menangani masalah-masalah atau hal-hal diluar bidang garapan pengajaran, tetapi secara tidak langsung menunjang tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah itu. Kegiatan ini dilakukan melalui layanan secara khusus terhadap semua siswa agar dapat mengembangkan dan memanfaatkan kemampuannya secara penuh (Mortensen & Schemuller, 1969).3 Secara umum dapat dikemukakan bahwa tujuan layanan bimbingan adalah membantu mengatasi berbagai macam kesulitan yang dihadapi siswa sehingga terjadi proses belajar-mengajar yang efektif dan efisien.4
Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psokologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu efektifitas proses pembelajaran dan penyampaian pesan atau sistem pelajaran pada saat itu. Di samping itu media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, memadatkan informasi, serta membangkitkan motivasi dan minat siswa dalam belajar (Kustandi & Sucipto, 2011 : 21).
Media Pembelajaran secara umum mempunyai kegunaan: Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya.
Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama.
Klasifikasi dan Jenis Media
KLASIFIKASI JENIS MEDIA
Media yang tidak diproyeksikan Realita, model, bahan grafis, display Media yang diproyeksikan OHT, Slide, Opaque
Media audio Audio Kaset, Audio Vission, Aktive Audio Vission
Media video Video
Media berbasis komputer Computer Assisted Instructional ( Pembelajaran Berbasis Komputer)
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, Lukman. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : CV Wacana Prima, 2009. Http//mauidzaneesasmart.blogspot.co.id/pengembangan-program-pembelajaran.html. Kunandar. Guru Profesional. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007.
Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Kencana, 2011. Soetjipto & Raflis Kosasi. Profesi Keguruan. Jakarta : PT Rineka Cipta, 2007.