• Tidak ada hasil yang ditemukan

JUAL BELI SAHAM DALAM PERSPEKTIF HUKUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "JUAL BELI SAHAM DALAM PERSPEKTIF HUKUM"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

“JUAL BELI SAHAM DALAM PERSPEKTIF HUKUM PASAR

MODAL MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995

DITINJAU DARI FIQIH MUAMALAH”

A. Latar Belakang

Bursa saham sering dikenal dengan Pasar Modal di Indonesia pertama kali dibuka

oleh pemerintah Belanda pada permulaan tahun 1900, ketika Indonesia masih dijajah

oleh Belanda. Pemerintah Belanda menyelenggarakan kegiatan Pasar Modal sampai

tahun 1940. Kegiatan Pasar Modal itu dilakukan di Batavia (sekarang Jakarta),

Surabaya (Jawa Timur), Semarang (Jawa Tengah). Kemudian bursa-bursa saham

tersebut ditutup mulai 10 Mei 1940 sampai tahun 1952 karena pergolakan perang dunia

kedua. Pada periode tahun 1945 sampai 1952 disebut “periode darurat” yang pada saat

itu tidak ada kegiatan bursa yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia.

Bursa kembali dibuka pada 3 Juni 1952 dengan memperdagangkan efek yang

sebagian besar berasal dari emisi efek yang terdahulu. Selanjutnya, keputusan Presiden

No. 52 pada tahun 1976 dikeluarkan petunjuk untuk mendirikan suatu Badan Pengawas

Pasar Modal (Bapepam). Pemerintah juga menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 25

yang memutuskan pendirian PT. Dana Reksa, yang bertugas membeli sebagian saham

perusahaan-perusahaan yang melakukan emisi saham. Adanya Bapepam dan PT. Dana

Reksa pemerintah mulai mengaktifkan Pasar Modal. Sehingga tanggal 10 Agustus 1977

ditetapkan sebagai tanggal lahirnya Pasar Modal di Indonesia. Dalam kurun waktu 10

tahun, BEJ (Bursa Efek Jakarta) berhasil menghimpun dana hanya Rp 130 miliar dari

saham dan Rp 535 juta dari 3 perusahaan yang menerbitkan obligasi pada periode itu.

Pemerintah mulai menyadari dan merasakan betapa pentingnya peran Pasar Modal

(2)

Pemerintah mengeluarkan kebijakan paket deregulasi yang dikenal dengan Pakdes 1987

dan Pakto 1988. Adanya paket ini membuat perkembangan bursa mengalami kemajuan

yang sangat pesat. Yang pada saat itu bursa berjalan secara konvensional di mana saham

masih dalam bentuk warkat dan transaksi saham masih menggunakan manual dan papan

tulis.

Seiring dengan berkembangnya zaman, perbaikan dengan komputerisasi

perdagangan di bursa serta saham tidak berbentuk warkat. Pada sisi lain, pemerintah

mengajukan sebuah Undang-undang ke DPR yang mengatur perdagangan di bursa

sehingga terbentuk ada tiga lembaga di Pasar Modal dan satu Badan yang mengawasi

Pasar Modal sehingga Bapepam tidak menjadi pelaksana tetapi menjadi pengawas.

Pasar modal di masa Orde Baru juga mengalami pasang surut dan ketidakstabilan

politik pada akhir orde baru yang dimulai pada Sidang Umum MPR RI tahun 1997. Di

Masa Reformusi, pasar modal mulai bangkit kembali. Lompatan besar pasar modal

terjadi pada tahun 2000, sistem perdagangan tanpa warkat (scripless trading) mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia. Sementara perdagangan jarak jauh (remote trading) mulai diaplikasikan tahun 2002. Sejak 1 Desember 2007 sebanyak 352 emiten asal BEJ dan 30 emiten dari BES bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia untuk

menambah pilihan invetasi di pasar modal Indonesia.1

Secara umum, pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara

permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih

dari 1 (satu) tahun. Sedangkan dalam UU Pasar Modal Pasal 1 Angka 13 menjelaskan

bahwa pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan

1 Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, Hukum Pasar Modal di Indonesia Cet-2, (Jakarta: Sinar Grafika,

(3)

perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,

serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Menurut Sumantoro, pasar modal berbeda dengan pasar konkret, kerena dalam

pasar modal yang diperjualbelikan adalah modal dan dana2.Pasar modal dipandang

sebagai salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara.

Hal ini dimungkinkan karena pasar modal merupakan wahana yang dapat menggalang

pengerahan dana jangka panjang dari masyarakat untuk disalurkan ke sektor-sektor

yang produktif.3

Pasar modal Indonesia sebagai salah satu lembaga yang memobilisasi dana

masyarakat dengan menyediakan sarana atau tempat untuk mempertemukan penjual dan

pembeli dana jangka panjang yang disebut efek, dewasa ini telah merupakan salah satu

pasar modal negara berkembang yang berkembang secara fantastis atau dinamik.4 Motif

utamanya terletak pada masalah kebutuhan modal bagi perusahaan yang ingin lebih

memajukan usaha dengan menjual sahamnya pada pemilik uang atau investor baik

golongan maupun lembaga usaha.

Dengan adanya pasar modal, perusahaan-perusahaan akan lebih mudah

memperolah dana, sehingga kegiatan ekonomi di berbagai sektor dapat ditingkatkan.

Dengan dijualnya saham di pasar modal, berarti masyarakat diberikan kesempatan

untuk memiliki dan menikmati keuntungan yang diperoleh perusahaan. Dengan kata

lain, pasar modal dapat membantu pemerintah meningkatkan pendapatan dalam

masyarakat5.

2 Sumantoro dalam Ana Rokhmatussa’dyah dan Suratman, Hukum Investasi dan Pasar Modal, Ed. 1,

Cet.2, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 166.

3 Ana Rokhmatussa’dyah dan Suratman, Hukum Investasi dan Pasar Modal, Ed. 1, Cet.2, (Jakarta: Sinar

Grafika, 2011), hlm. 165.

(4)

Objek yang diperdagangkan di Pasar Modal adalah efek, yakni surat pengakuan

utang, surat berharga komersil, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan

kontrak kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif (produk turunan) dari efek (Pasar 1 Angka 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995). Meskipun efek terdiri

atas berbagai macam surat berharga, tetapi 2 instrumen utama di pasar modal adalah

saham dan obligasi.6

Saham menurut keputusan Presiden RI No. 60/1988 tentang Pasar Modal pasal 1

ayat 3, yakni surat yang merupakan tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas

sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang (Staatblad Tahun

1847 No. 23).

Dipergunakannya saham sebagai salah satu alat untuk mencari tambahan dana,

menyebakan Investor yang ingin bermain saham tidak bisa langsung datang ke bursa

untuk membeli saham seperti seseorang sehari-hari membeli sayur ke pasar tradisional

atau warung dekat rumah atau pasar modern seperti supermarket. Bursa merupakan

lembaga tempat bertransaksi saham oleh investor melalui broker (perusahaan sekuritas) yang keberadaannya berdasarkan Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar

Modal.7

Ada banyak pihak yang terlibat dalam bermain di pasar saham, secara umum ada

tiga yaitu: (1) Investor8, (2) Spekulan9, dan (3) Government. Ketiga pihak yang terlibat ini sama-sama memiliki tujuan dan kepentingannya masing-masing, seperti pemerintah

6Ibid., hlm. 18.

7 Adler Haymans Manurung, Kaya Dari Beriman Saham Cet-2, (Jakarta: Kompas, 2009), hlm. 49-50 8 Investor adalah orang perorangan atau lembaga baik domestik atau non domestik yang melakukan suatu

investasi (bentuk penanaman modal sesuai dengan jenis investasi yang dipilihnya) baik dalam jangka pendek atau jangka panjang.

9Spekulan adalah pelaku pasar yang mencari keuntungan besar dalam perniagaan pada pasar komoditi,

(5)

mencoba mengatur dan membuat arah pasar saham sesuai dengan kondisi dan target

yang diinginkan dalam rencana pembangunan baik secara jangka pendek dan panjang.10

Adapun praktek jual beli saham banyak ditemui dalam transaksi jual beli saham

dan obligasi dalam Pasar Modal. Islam membolehkan umatnya ikut berinvestasi dalam

sebuah usaha, dengan syarat bahwa usaha tersebut merupakan usaha yang nyata dan

menghasilkan (manfaat).11

Dalam ayat Al-Quran surat Al-A’raf ayat 157, dijelaskan bahwa:

ِتَابّيّطلا ُمُهَل ّلِحُيَو ِرَكْنُمْلا ِنَع ْمُهَاهْنَيَو ِفوُرْعَمْلاِب ْمُهُرُم

ْأَي

َثِئاَبَخْلا ُمِهْيَلَع ُمّرَحُيَو

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membuat judul...

B. Rumusan Masalah

Dalam penyusunan proposal ini, Peneliti merumuskan beberapa pokok

permasalahan yang sesuai dengan judul di atas, sebagai berikut:

1. Bagaimana pandangan fiqih muamalah terhadap jual beli saham?

2. Bagaimana mekanisme IDX BEI (Bursa Efek Indonesia)dalam menjual belikan

saham menurut UU No. 8 Tahun 1995?

C. Tujuan Penelitian

Dari Rumusan Masalah diatas, tujuan yang akan dicapai dalam penyusunan

proposal ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pandangan fiqih mualamah terhadap jual beli saham.

2. Untuk mengetahui mekanisme IDX BEI (Bursa Efek Indonesia) dalam menjual

belikan saham menurut UU No. 8 Tahun 1995.

(6)

D. Kerangka Teori dan Kerangka Konseptual

D.1 Kerangka Teori

1. Teori Maqashid al-Syari’ah, menurut Abu Ishaq al-Syathibi (dalam Ghofar Shidiq, 2009: 118) adalah untuk mewujudkan kebaikan sekaligus

menghindarkan keburukan, atau menarik manfaat dan menolak madharat.

Istilah yang sepadan dengan maqashid al-syari’ah tersebut adalah maslahat, karena penetapan hukum dalam Islam harus bermuara kepada maslahat.

2. Teori Kesejahteraan, menurut Albert dan Hahnel (dalam Darussalam, 2005:

77) teori kesejahteraan secara umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga

macam, yakni classical utilitarian, neoclassical welfare theory dan new contractarian approach. Pendekatan classical utillatarian menekankan bahwa kesenangan (pleasure) atau kepuasan (utility) seseorang dapat diukur dan bertambah. Tingkat kesenangan yang berbeda yang dirasakan oleh individu

yang sama dapat dibandingkan secara kuantitatif. Prinsip bagi individu adalah

meningkatkan sebanyak mungkin tingkat kesejahteraannya. Sedangkan bagi

masyarakat, peningkatan kesejahteraan kelompoknya merupakan prinsip yang

dipegang dalam kehidupannya.

Neoclassical welfare theory merupakan teori kesejahteraan yang mempopulerkan prinsip Pareto Optimality. Prinsip Pareto Optimality

menyatakan bahwa the community becomesbetter off if one individual becomes better off and non worse off. Prinsip tersebut merupakan necessary condition

untuk tercapainya keadaan kesejahteraan sosial maksimum. Selain prinsip

(7)

Perkembangan lain dalam teori kesejahteraan sosial adalah munculnya

new contractarian approach. Prinsip dalam pendekatan ini adalah individu yang rasional akan setuju dengan adanya kebebasan maksimum dalam

hidupnya.

D.2 Kerangka Konseptual

“JUAL BELI SAHAM DALAM PERSPEKTIF HUKUM PASAR MODAL

MENURUTUNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 1995 DITINJAU DARI FIQIH

MUAMALAH”

1. Jual beli atau perdagangan dalam istilah fiqh disebut al-ba’i yang menurut etimologi berarti menjual atau mengganti. Kata al-ba’i dalam bahasa Arab terkadang digunakan untuk pengertian lawannya, yakni kata al-syira’ (beli). Dengan demikian, kata al-ba’i berarti jual, tetapi sekaligus juga berarti beli. Secara terminologi defnisi jual beli menurut Sayyid Sabid ialah:

ٍضوِعِب ٍكْلِم ُلْقَن ْوَا , ىِضاَرّتلا ِلْيِبَس َىلَع ٍلاَمِب ٍلَام ُةَلَداَنُم

ِهْيِف ِنْوُذ

ْأَمْلا ِهْجوْلا ىَلَع.

“Jual beli ialah pertukaran harta dengan harta atas dasar saling merelakan”.

Atau, “memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan”.

Dalam definisi di atas terdapat kata “harta”, “milik”,”dengan”,”ganti”

dan “dapat dibenarkan” (al-ma’dzun fih). Yang dimaksud harta dalam definisi di atas yaitu segala yang dimiliki dan bermanfaat, maka dikecualikan yang

bukan milik dan tidak bermanfaat; yang dimaksud milik agar dapat dibedakan

dengan hibah (pemberian); sedangkan yang dimaksud dapat dibenarkan (al-ma’dzun fih) agar dapat dibedakan dengan jual beli yang terlarang12.

(8)

2. Saham adalah surat berharga yang dapat ditransaksikan baik melalui bursa

maupun tidak yang menyatakan kepemilikan aset13.

3. Pasal Modal dalam Pasal 1 Angka 13 dalam UU Pasar Modal No. 8 Tahun

1995 adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan

perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang

diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.

E. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan hal yang cukup penting untuk mencapai tujuan dari

penelitian itu sendiri. Untuk mendapatkan data-data yang jelas dan ketajaman dalam

menganalisa, metode yang akan digunakan sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pustaka (library research)

yaitu penelitian dengan cara mengkaji dan menelaah sumber-sumber tertulis

dengan jalan mempelajari dan memeriksa bahan-bahan kepustakaan yang

relevansi dengan materi pembahasan.

2. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum normatif (normative law research) menggunakan studi kasus hukum normatif berupa produk perilaku hukum, misalnya mengkaji rancangan undang-undang. Pokok

kajiannya adalah hukum yang dikonsepkan sebagai norma atau kaidah yang

berlaku dalam masyarakat dan menjadi acuan perilaku setiap orang. Sehingga

penelitian hukum normatif berfokus pada inventarisasi hukum postif, asas-asas

13 Adler Haymans Manurung, Kaya Dari Beriman Saham Panduan Jitu Investasi di Lantai Bursa,

(9)

dan doktrin hukum, penemuan hukum dalam perkara in concreto, sistematik hukum, taraf sinkronisasi hukum, perbandingan hukum dan sejarah hukum.

Adapun sumber data merupakan tempat dimana data dari suatu penelitian

diperoleh. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri

dari:

a. Bahan hukum primer (primary law material), yaitu bahan hukum yang mempunyai kekuatan mengikat secara umum masalah-masalah yang akan

diteliti, terdiri dari Perundang-undangan, Putusan Hakim, Al-Quran, Hadits,

Perpu dan sumber hukum lainnya.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen resmi,

buku-buku yang berhubungan dengan objek penelitian, hasil penelitian

dalam bentuk laporan, skripsi tesis, disertasi dan peraturan

perundang-undangan.14

c. Bahan hukum sekunder (secondary law material), yaitu bahan hukum yang memberi penjelasan terhadap bahan hukum primer (buku ilmu hukum,

jurnal hukum, laporan hukum, dan media cetak, atau elektronik).

d. Bahan hukum tertier (tertiary law material), yaitu bahan hukum yang memberi penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum

sekunder (rancangan undang-undang, kamus hukum dan ensiklopedia).

3. Teknik PengumpulanData

Untuk memperoleh data yang sesuai dan mencakup permasalahan dalam

penelitian hukum ini, maka penulis akan menggunakan teknik pengumpulan

data melalui data kepustakaan (library research), yakni data kepustakaan yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan yang bersumber dari peraturan

(10)

perundang-undangan, buku-buku, dokumen resmi, publikasi dan hasil

penelitian.15

4. Analisis Data

Berdasarkan sifat penelitian ini yang menggunakan metode penelitian

bersifat deskriptif analitis, analisis data yang dipergunakan adalah pendekatan

kualitatif terhadap data primer dan data sekunder. Deskriptif tersebut, meliputi

isi dan struktur hukum positif, yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh penulis

untuk menentukan isi atau makna aturan hukum yang dijadikan rujukan dalam

menyelesaikan permasalahan hukum yang dijadikan objek kajian.16

F. Sistematika Penulisan

Penulisan dan pembahasan penelitian ini akan tersusun secara keseluruhan dalam:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini hal-hal yang dibahas tentang pendahuluan yang berisi dari latar

belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kerangka teori dan kerangka konseptual,

metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Membahas mengenai landasan teori, yang meliputi pengertian saham, landasan

hukum, sejarah, manfaat, macam-macam, mekanisme dan risiko dalam menjual belikan

saham serta pandangan hukum Islam dalam jual beli saham.

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Menjelaskan analisis dari perspektif dari hukum ekonomi syariah terhadap jual

beli saham serta mekanisme jual beli saham,...

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

(11)

Berisi tentang kesimpulan dari seluruh pembahasan yang telah disampaikan dalam

Referensi

Dokumen terkait

Penataan dan penguatan or ganisasi mer upakan Progr am ke-3 dar i Sembilan Pr ogr am Refor masi Bir okr asi. Keor ganisasian yang dimaksud dalam pedoman ini adalah str uktur ,

Perencanaan pada siklus II didasarkan pada hasil refleksi siklus I yaitu guru harus menyampaikan motivasi, guru mengingatkan siswa agar saat diskusi mengerjakan soal,

Dari hasil penelitian ini dapat diungkapkan keanekaragaman jenis tumbuhan mangrove Taman Nasional Bali Barat tercatat sebanyak 18 suku yang terdiri atas 21 marga

Sebuah proses pembelajaran akan mengolah input berupa siswa menjadi sebuah output yaitu siswa yang telah teruji dan terisi. Seperti peribahasa “buah tidak akan

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

2.5.2 POVEZAVA MED ORGANIZACIJSKO KULTURO, ORGANIZACIJSKO KLIMO IN ZADOVOLJSTVOM ZAPOSLENIH Slika 1: Model organizacijske kulture, organizacijske klime in zadovoljstva

Namun masih muncul pertanyaan, apakah hal tersebut telah benar–benar dapat memberikan kepuasan bagi mahasiswa bila dilihat dari lima dimensi pelayanan yaitu tangibles

Grafik hubungan antara ketahanan aus agregat pada putaran 500 dan faktor air semen (FAS) Menurut hasil pengujian yang dilhat pada Gambar 2 di atas menunjukkan bahwa perendaman