PERTUMBUHAN TANAMAN JARAK PAGAR (
Jatropha curcas
L.)
GROWTH PLANT OF Jatropha curcas L.
Nurhaida 201410200311047 haidanurhaida11@gmail.com
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang (University of Muhammadiyah Malang), Jl Raya Tlogomas No. 246, Malang, Jawa Timur, Indonesia
ABSTRAK
Jarak pagar (Jatropha curcas L.) adalah salah satu tanaman yang banyak dikembangkan karena bijinya mengandung minyak pengganti bahan baku diesel. Namun demikian pengembangannya sampai saat ini masih sangat terbatas, karena terkait beberapa masalah antara lain ekonomi, kebijakan dan lain-lain. Teknik budidaya pada daerah dan kondisi yang masih memungkinkan untuk ditanami jarak pagar harus terus dilakukan agar pertumbuhannya terus meningkat karena kebutuhan akan bahan bakar alternatif semakin meningkat. Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari pertumbuhan dan hasil beberapa individu Tanaman Jarak Pagar yang ditanam pada galengan (guludan) pembatas antar petak. Praktikum ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang di Desa Pendem Kota Batu. Praktikum dikakukan pada tanggal 26 September 2017 hingga 7 November 2017. Pengamatan dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2017 hingga 7 November 2017 saat pindah tanam atau selama 5 pekan. Terdapat dua tanaman dan perameter pengamatan yang diperlukan yaitu jumlah daun, panjang daun, lebar daun, tinggi tanaman, diameter batang, dan parameter yang diperlukan sepekan sebelum pindah tanam adalah warna pupus, warna tangkai daun, warna tulang daun dan warna lekukan daun. Berdasarkan tabel 1 rata-rata pertumbuhan kuantitatif tanaman pada parameter panjang tanaman dan lebar tanaman mengalami penurunan dari tanaman 1 hingga 6. Karena semakin daun itu baru tumbuh maka akan semakin kecil angka panjang tanaman dan lebar tanaman. Parameter tinggi tanaman pada tanaman ke-1 mendapatkan rata-rata 16,5 cm, dan diameter batang 0,5 cm. Tanaman ke-2 mendaptakan rata-rata tinggi tanaman 20,34 cm dan diameter batang 1,38 cm. Hasil parameter kualitatif (tabel 2 dan gambar 1) yaitu warna pupus hijau muda, warna tangkai daun hijau muda, warna tulang daun hijau muda dan warna lekukan daun hijau tua.
Kata kunci : Pertumbuhan, Jarak Pagar
ABSTRACT
Jatropha curcas L. (Jatropha curcas L.) is one of the most developed crops because its seeds contain replacement oil of diesel raw materials. However, its mining is still very limited, due to several problems, such as economy, policy and others. Cultivation techniques on the area and conditions that are still possible to be planted jatropha must continue to be done so that its growth continues to increase. The need for alternative fuels is increasing. The practice is aimed at studying the growth and yield of some individual Jatropha Curcas planted on the border guludan between the plots. This Practicum was conducted in Experimental Garden of Faculty of Animal Husbandry of University of Muhammadiyah Malang in Pendem Village Batu. Practicum is commenced on September 26, 2017 to November 7, 2017. The observations take place on October 10, 2017 until November 7, 2017 when planting or for 5 weeks. There are two plants and the required observation perameter that is the number of leaf, leaf length, leaf width, plant height, stem diameter, and parameters needed a week before planting move is color pupus, color of petiole, leaf bone color and leaf curve color. Based on table 1, the average quantitative growth of plants on the parameters of plant length and width of plants decreased from plants 1 to 6. Because the more the leaves are new to grow it will be smaller number of plant length and width of the plant. The height parameters of the plants in the 1st plant get an average of 16.5 cm, and the stem diameter of 0.5 cm. The 2nd plant obtained an average plant height of 20.34 cm and a diameter of 1.38 cm.he results of qualitative parameters (table 2 and figure 1) are the color of young green pupus, light green leaf color, light green leaf bone and dark green leaf curve.
Keywords: Growth, Jatropha curcas L.
PENDAHULUAN
Jarak pagar (Jatropha curcas L.) adalah salah satu tanaman yang banyak dikembangkan karena bijinya mengandung minyak pengganti bahan baku diesel. Namun
pagar harus terus dilakukan agar pertumbuhannya terus meningkat.
Jarak pagar (Jatropha curcas L.) merupakan jenis tanaman dari keluarga Euphorbiceae yang banyak ditemukan di Afrika Tengah dan Selatan, AsiaTenggara, dan India. Tanaman ini mirip dengan tanaman jarak kepyar, yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Castor Bean dengan nama species Ricinuscommunis L. Beberapa varietas dari minyak jarak pagar telah banyak dikenal, misalnya Cape Verde, Nicaragua, Ife-Nigeria, dan Mexico yang tak beracun. Tanaman jarak Castor Bean banyak digunakan untuk penelitian terapi penyakit kanker dan sebagai bahan pelumas, sedangkan tanaman jarak pagar lebih banyak terkait dengan sintesis biodiesel (Sopian, 2005).
Tanaman jarak pagar bisa beradaptasi pada lahan marginal atau lahan kritis yang secara fisik dan kimia sangat miskin. Namun untuk mendapatkan pertumbuhan jarak pagar yang baik seperti penampilan morfologi dan aspek pertumbuhan yang menunjang produksi biji dan kandungan minyak yang tinggi diperlukan perlakuan tertentu. Perlakukan itu berupa bahan organik seperti kompos dan pupuk kandang, dolomit atau pembuatan pot dalam tanah yang berisi tanah bagian atas (top soil) (Gedoan, 2011).
Selain itu bahan tanaman jarak pagar yang digunakan sebaiknya memiliki keunggulan genetik yang dicirikan oleh potensi produksi biji tinggi, cepat berproduksi (berumur genjah) dan beradaptasi luas terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan (Hasnam dan Mahmud, 2006). Hasil minyak per tanaman ditentukan oleh jumlah biji per tangkai atau per tanaman, berat biji, dan konsentrasi minyak yang ketiganya dipengaruhi oleh faktor genetik dan masih dapat dimodifikasi oleh lingkungan (Leon et al., 2003). Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari pertumbuhan dan hasil beberapa individu Tanaman Jarak Pagar yang ditanam pada galengan (guludan) pembatas antar petak. Terdapat dua tanaman dan perameter pengamatan yang diperlukan yaitu jumlah daun, panjang daun, lebar daun, tinggi tanaman,
diameter batang, dan parameter yang diperlukan sepekan sebelum pindah tanam adalah warna pupus, warna tangkai daun, warna tulang daun dan warna lekukan daun.
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu
Praktikum ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang di Desa Pendem Kota Batu. Praktikum dikakukan pada tanggal 26 September 2017 hingga 7 November 2017. Pengamatan dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2017 hingga 7 November 2017 saat pindah tanam atau selama 5 pekan.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah bibit jarak pagar, tanah, pupuk kandang, urea, dan air. Alat yang digunakan adalah cangkul, polibag ukuran 20 x 15 cm, gembor, penggaris, meteran, label yang dilaminating, alat tulis, dan alat dokumentasi.
Pelaksanaan Percobaan
Hasil dan Pembahasan
Tabel 1. Rata-rata pertumbuhan kuantitatif jarak pagar selama 5 pekan
Tanaman ke-
Jumlah daun (helai)
Panjang daun (cm) Lebar daun (cm)
Tinggi tanaman
(cm)
Diameter batang
(cm)
Daun ke- Daun ke-
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
1* 2 5,5 2,3 - - - - 5 1,6 - - - - 16,5 0,5
2 6 8,18 4,48 3,46 2,18 2,05 2 7,94 4,88 3,12 1,9 1,85 1,8 20,34 1,38
Keterangan :
*Tanaman 1 hanya hidup pada pekan pertama saja
Tabel 2. Pertumbuhan kualitatif jarak pagar
Pekan ke-
Tanaman
ke- Warna pupus/batang Warna tangkai daun Warna tulang daun Warna lekukan daun
5
1 MATI
2
Berdasarkan tabel 1 rata-rata pertumbuhan kuantitatif tanaman pada parameter panjang tanaman dan lebar tanaman mengalami penurunan dari tanaman 1 hingga 6. Karena semakin daun itu baru tumbuh maka akan semakin kecil angka panjang tanaman dan lebar tanaman. Parameter tinggi tanaman pada tanaman ke-1 mendapatkan rata-rata 16,5 cm, dan diameter batang 0,5 cm. Tanaman ke-2 mendaptakan rata-rata tinggi tanaman 20,34 cm dan diameter batang 1,38 cm.
Berdasarkan grafik 1 pertumbuhan jarak pagar selama 5 pekan mengalami rata-rata peningkatan yang sama pada semua parameter kuantitatif (jumlah daun, panjang daun, lebar daun, tinggi daun, dan diameter batang). Tanaman ke 1 mati pada pekan kedua, hal ini diduga disebakan oleh cuaca yang kurang
mendukung. Tanah yang selalu lembab menyebabkan akar menjadi busuk yang ditandai dengan gejala-gejala seperti warna batang yang mulai menghitam dan daun yang tidak dapat tumbuh kembali.
Laju transpirasi dipengaruhi oleh kelembaban udara. Jika kelembapan udara rendah maka transpirasi akan meningkat. Hal ini memacu akar untuk menyerap lebih banyak air dan mineral dari dalam tanah. Meningkatnya penyerapan nutrien oleh akar akan meningkatkan pertumbuhan tanaman (Rachmawati, 2009). Kelembaban udara tinggi menyebabkan transpirasi menjadi lambat, sehingga penyerapan unsur hara juga akan lambat. Kelembaban udara yang tinggi dapat menstimulir pertumbuhan jamur, fungi,bakteri, yang dapat merugikan tanaman.
Gambar 1. Sebelum pindah tanam Pengamatan terakhir yaitu pekan ke lima
terdapat penambahan parameter yang diamati yaitu parameter kualitatif (warna pupus, warna tangkai daun, warna tulang daun, dan warna lekukan daun). Hasil parameter kualitatif (tabel 2 dan gambar 1) yaitu warna pupus hijau muda, warna tangkai daun hijau muda, warna tulang daun hijau muda dan warna lekukan daun hijau tua. Setelah pengamatan ke lima dilakukan pindah tanam ke galengan dengan ukuran 30 cm x 30 cm x 30 cm dan jarak antar lubang 1,5-2 m. Pemberian label pada tanaman sesuai jenis tanaman tersebut.
Tanaman jarak pagar merupakan tanaman perdu atau pohon kecil yang mempunyai tinggi 1-5 m. Tanaman ini memiliki
batang yang bulat atau silindris, licin dan bergetah. Daun jarak merupakan daun tunggal dengan pertumbuhan daun yang berseling, berbentuk jantung dan bulat telur, helai daun bertoreh, berlekuk bersudut 3 atau 5. Pangkal daun berlekuk, ujungnya meruncing dan bergigi. Tulang daun menjari dengan 7-9 tulang utama. Tangkai daun panjang, sekitar 4-15 cm (Kusdianti, 2005).
KESIMPULAN
semakin kecil angka panjang tanaman dan lebar tanaman. Parameter tinggi tanaman pada tanaman ke-1 mendapatkan rata-rata 16,5 cm, dan diameter batang 0,5 cm. Tanaman ke-2 mendapatkan rata-rata tinggi tanaman 20,34 cm dan diameter batanng 1,38 cm. Hasil parameter kualitatif (tabel 2 dan gambar 1) yaitu warna pupus hijau muda, warna tangkai daun hijau muda, warna tulang daun hijau muda dan warna lekukan daun hijau tua.
DAFTAR PUSTAKA
Gedoan, S. P., Alex, H., Hamim, Utut, W., dan Nampiah. 2011. Pertumbuhan Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) pada Lahan Pasca Tambang Timah di Bangka yang Diberi Pupuk Organik. Jurnal Ilmiah Sains Vol. 11. No. 2
Hasnam dan Z. Mahmud. 2006. Panduan Umum Perbenihan Jarak Pagar (Jatropha
curcas L.). Pusat Penelitiandan Pengembangan Perkebunan, Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian.Edisi 2. Bogor : Deptan.
Kusdianti dan Meiranda, R, Erwin. 2005. Tinjauan Tentang Bunga Jarak (Ricinus communis L).Bandung: Fakultas Pendidikan MIPA Jurusan Pendidikan Biologi UPI Bandung.
Leon AJ, Andrade FH, Lee M. 2003. Genetic Analysis of Seed-Oil Concentration Across Generation and Environments in Sun Flower. Crop Sci.43:135-140.
Rahmawati, I. 2009. Tanggapan Pertumbuhan Sansevieria spp terhadap Logam Timba l(Pb) dari Asap Kendaraan Bermotor 2 Tak. Jogjakarta: UGM