• Tidak ada hasil yang ditemukan

LOTION ANTI JERAWAT BERBAHAN PUCUK TANAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LOTION ANTI JERAWAT BERBAHAN PUCUK TANAM"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LOTION ANTI JERAWAT BERBAHAN PUCUK TANAMAN JARAK (Jatropha curcas)

PROPOSAL

Untuk memenuhi tugas akhir Matakuliah Teknologi Kimia

yang dibina oleh Bapak Drs. Ridwan Joharmawan, M.Si.

OLEH

Kelompok 12 / Off A :

Aris Vario Sanjoko 108331417132

Ahmad efendi 108331417130

Franciska 108331417118

Nirma Fatmala 108331409766

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN KIMIA

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara tropis. Keadaan ini menyebabkan

keanekaagaman hayati di Indonesi cukup melimpah. Dari tkeanekaragamn jenis umbuhan yang melimpah itu, sebagian besar meupakan tanaman herbal dan dapat digunakan sebagai obat berbagai penyakit obat. Salah satunya dan yang berpotensi untuk dikembangkan adalah tanaman jarak pagar.

Tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.) merupakan salah satu jenis tanaman yang tumbuh subur di Indonesia. Tanaman ini mempunyai kasiat obat yang cukup banyak. Tanaman ini sudah sejak lama dimanfaatkan secara tradisional oleh masyarakat pedesaan untuk obat herbal.

Didalam kehidupan perawatan kesehatan merupakan sesuatu yang

mahal,apabila kita terserang suatu penyakit tidak segera ditangani dengan benar maka akan dapat mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari. Salah satu penyakit yang sering kita jumpai hampir disemua kalangan adalah jerawat. Jerawat yang tumbuh di wajah seringkali mengganggu kita dan mungkin dapat menurunkan rasa percaya diri kita. Menggunakan obat jerawat kadang-kadang belum tentu cocok dan hasilnya tidak seperti yang kita harapkan. Oleh karena itu tidak ada salahnya apabila kita mencoba penanganan kesehatan dengan menggunakan bahan-bahan alami tanpa efek samping dan juga dari segi biaya lebih

ekonomis.kita bisa memanfaatkan berbagai jenis tanaman untuk penanganan kesehatan kita.

(3)

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang diangkat dari proposal ini antara lain:

1. Apa saja kandungan yang terdapat dalam pucuk tanaman jarak sehingga dapat digunakan sebagai lotion anti jerawat?

2. Bagaimana mengolah pucuk tanaman jarak menjadi lotion anti jerawat?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui cara kandungan yang terdapat dalam pucuk tanaman jarak sehingga dapat digunakan sebagai lotion anti jerawat.

2. Untuk mengetahui cara mengolah pucuk tanaman jarak menjadi lotion anti jerawat

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain:

1. Menambah pengetahuan tentang cara mengolah pucuk tanaman jarak menjadi lotion anti jerawat

2. Meningkatkan daya guna tanaman jarak di Indonesia yang belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat.

3. Meningkatkan kreativitas dan inovasi mahasiswa dalam menerapakan ilmu-ilmu kimia dalam teknologi yang merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

(4)

Jarak pagar (Jatropha curcas L.) berupa perdu besar yang

cabang-cabangnya tidak teratur, tingginya dapat mencapai 3 m. Batangnya bergetah yang agak kental. Daunnya lebar-lebar, berbentuk jantung, tepinya rata atau agak berlekuk dan tangkainya panjang. Bunganya berwarna hijau kekuningan, berkelamin tunggal, berumah satu. Baik bunga jantan maupun bunga betina masing-masing tersusun dalam rangkaian berupa cawan. Buah berbentuk bulat telur, terbagi dalam tiga ruang, tidak merekah. Pada masing-masing ruang terdapat 1 biji yang bentuknya bulat loncong, warnanya hitam . tanaman ini dapat tumbuh tumbuh di dataran rendah sampai 300 m dpl. Bagia tanaman yang sering

dimanfaatkan adalah dau dan biji.

Akhir-akhir ini sedang digalakkan penanaman pohon jarak secara besar-besaran sebagai bahan baku biodisel, dan daun jarak sebagai limbah hasil ikutan diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri alami.

Kandungan Kimia Jarak

Kandungan kimia jarak adalah : Kaemfesterol; Sitosterol; Stigmasterol; Amirin; Tarakserol; Minyak lemak; Kursin; Toksalbumin, dan sulfur.

(http://tanamanherbal.wordpress.com/2007/12/15/jarak-pagar/). Selain itu,hasil analisis fotokimia menunjukkan bahawa daun jarak mengandung: senyawa alkaloid, saponin, tanin, fenolik, dan triterpenoid. Kandungan kimia yang terbesar yang terdapat dalam daun jarak adalah saponin dan tanin yang memiliki aktivitas antibakteri (Pratiwi, 2008). Dengan kandungan kimia tersebut maka daun jarak berpotensi dimanfatkan sebagai obat-obatan herbal,salah satunya sebagai obat jerawat.

Penyakit-Penyakit yang dapat Diobati

Beberapa penyakit yang dapat diobati dengan jarak, antra lain: Kanker rahim, Kank. kulit, Sulit buang air besar, Sulit. Melahirkan, ; TBC, Bisul, Koreng, Scabies, Infeksi jamur, Jerawat, lumpuh otot muka; Gatal, Batuk, Hernia,

Bengkak, Reumatik, Tetanus, Bronkhitis.

(5)

Biji: Kesulitan buang air besar (Constipation), kanker mulut rahim dan kulit (Carsinoma of cervix and skin), visceroptosis/ gastroptosis,

kesulitan melahirkan dan retensi placenta/ari-ari (difficult labor and retention of placenta), kelumpuhan otot muka (facial nerve

paralysis), TBC kelenjar, bisul, koreng, scabies dan infeksi jamur. Juga dipakai pada bengkak (edema).

 Daun: Koreng, eczema, gatal (pruritus), batuk sesak, jerawat, hernia,

bisul,kudis.

 Akar: Rheumatik sendi, tetanus, epilepsi, bronchitis pada anak-anak,

luka terpukul, TBC kelenjar, schizophrenia (gangguan jiwa).

 Minyak : Constipasi, koreng, luka bakar, jerawat.

Jerawat

Jerawat merupakan jenis penyakit kulit yang biasa ditemukan di semua kalangan, terutama remaja. Penyebabnya antara lain faktor keturunan,

ketidakseimbangan hormon, bakteri, tekanan psikologis, dan cuaca.

Umumnya jerawat muncul pada masa remaja, tapi tidak jarang orang dewasa yang mengalaminya. Bagi kaum perempuan jerawat bisa muncul apabila datang haid atau hamil dan bisa muncul di bagian tubuh mana saja, tidak hanya di wajah. Selain itu alergi terhadap obat tertentu juga dapat merangsang tumbuhnya jerawat. Munculnya jerawat juga sering dikaitkan dengan konsumsi makanan tertentu seperti kacang-kacangan, cokelat, atau goreng-gorengan. Meski demikian belum ada hasil penelitian yang menguatkan dugaan ini.

P Acnes alias Propionibacterium Acnes merupakan bakteri penyebab jerawat atau bisa juga kita sebut sebagai bakteri jerawat yang memiliki watak

pertumbuhan atau perkembangbiakan yang relatif lambat. Klasifikasi Ilmiah (Scientific Classification) atau Taksonomi dari Propionibacterium Acnes adalah sebagai berikut.

(6)

Family : Propionibacteriaceae Genus : Propionibacterium Species : P. Acnes

P. Acnes merupakan jenis bakteri yang hidup tanpa memerlukan adanya oksigen atau bisa disebut sebagai bakteri anaerobik. Organisme yang hidup tanpa memerlukan oksigen biasa juga disebut memiliki tipical atau karateristik

aerotolerant. Sang bakteri jerawati ini juga merupakan bakteri jenis Gram-Positif. Genome dari P. Acnes dalam beberapa penelitian menunjukkan bahwa geberapa gen darinya memproduksi ensime yang dapat mendegradasi kulit dan protein.

Bakteri Jerawat ini sebagian besar ada pada kulit banyak orang dan berkarateristik commensal (commensal merupakan sifat dari hubungan 2

(7)

makanan). Nama dari Propionibacterium Acnes diambil karena bakteri ini dapat memproduksi atau menghasilkan asam propionik (propionic acid).

Bagaimana Bakteri Jerawat ini bisa menyebabkan Penyakit?

Ketika pori pori kulit terhalang atau "tidak bisa bernafas" maka bakteri yang sifatnya tumbuh dalam lingkungan yang anaerobic (tanpa oksigen) ini menjadi tumbuh sangat cepat dan mengeluarkan banyak bahan kimia untuk merusak jaringan jaringan pada pori pori kulit, dan menjatuhkan bakteri semisal

Staphylococcus aureus ke kulit yang kemudian membentuk "luka jerawat" (acne lesion)

P. Acne dapat di bunuh dengan benzoyl peroxide. Bakteri jerawat ini juga sangat sensitif pada sinar ultraviolet sehingga dapat pula dibunuh dengan

menggunakan sinar ultraviolet. Dapat pula di bunuh dengan sinar yang panjang gelombangnya sekitar 405 - 420 nm karena P. Acne juga sangat sensitif pada sinar jenis ini.

Obat Jerawat Medis

Ada banyak obat jerawat yang telah beredar di pasaran dengan berbagai merk. Bahan yang terkandung dalam obat anti jerawat , diantaranya adalah : 1. Benzyl Peroksida dan Sulfur, cara kerjanya sangat bagus, mampu mempercepat pematangan jerawat, membunuh kuman di dalam jerawat, mematangkan jerawat dan mengeluarkan isinya dengan sendiri lalu diakhiri dengan mengeringkan bekas jerawat.

2. Asam Alfa hidroksil dan Asam Tretinoin. Obat anti jerawat yang berbahan ini bekerja dengan cara mengoksidasi jerawat atau membunuh bakteri penyebab jerawat dari luar, diawali dengan mengelupaskan lapisan kulit terluar.

3. Tetracycline, Biasanya obat anti jerawat ini diberikan berdasarkan atas resep dari dokter, obat ini disarankan untuk penyembuhan jerawat yang akut/parah, karena sudah diobati dengan obat-obatan biasa tetapi masih belum sembuh juga. 4. Selain Obat anti jerawat dengan bahan yang disebutkan di atas, ada satu lagi, yaitu Kortosin dan dexametason. Obat ini diberikan secara khusus bagi

(8)
(9)

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Alat dan Bahan Alat :

 (A) Iso propyl palmitat 3 % (ester asam lemak)

Poly Etylen Glycol 1000 monostearat 5 % Asam stearat 20 % (asam lemak)

 (B) Metyl paraben 0,15 %

Poly Etylen Glycol 300 monostearat 5 % (emulgator) Sorbitol 3 % (humectans/pelembab)

Air 63,85 %

 (C) Pewangi (oleum lavender) q.s

Pengawet (Methyl Phydroxy Benzoat 0,12 % dan pelarut minyak 0,1 %)

Zat warna ( FD dan C biru no 1) q.s Healing agent (ekstrak jarak) 2. Cara Pembuatan

 Mengekstrak jarak dengan destilasi atau perebusan.  Panaskan bagian A sampai 85oC

 Panaskan bagian B sampai 85oC

 Tambahkan bagian A ke B kocok/aduk dengan konstan

 Setelah temperatur 40oC tambahkan bagian C, aduk hingga merata  Biarkan satu malam

BAB V

(10)

Biaya Produksi

Iso propyl palmitat 3 % (ester asam lemak) Rp 14.800,-Poly Etylen Glycol 1000 monostearat 5 % Rp 8.000,-Asam stearat 20 % (asam lemak) Rp

Metyl paraben 0,15 % Rp

5.200,-Poly Etylen Glycol 300 monostearat 5 % (emulgator) Rp 8.000,-Sorbitol 3 % (humectans/pelembab) Rp

7.600,-Air 63,85 % Rp

5.000,-Pewangi (oleum lavender) q.s Rp

8.500,-Pengawet (Methyl Phydroxy Benzoat 0,12 % Rp

4.200,-pelarut minyak 0,1 %) Rp

3.000,-Zat warna ( FD dan C biru no 1) q.s Rp

4.500,-Healing agent (ekstrak jarak) Rp

-Rp

75.100,-DAFTAR RUJUKAN

Anonim. 2007. Tanaman herbal.(Online),

http://tanamanherbal.wordpress.com/2007/12/15/jarak-pagar/, diakses tanggal 29 September 2011)

Anonim.2010.http://www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/tanaman_obat/ pt/buku08.pdf, diakses tanggal 25 september 2011).

Pratiwi,S., I.2008.Aktivitas Antibakteri Tepung Daun Jarak (Jatropha curcas L.), (Online),http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/10775/D0 8sip_abstract.pdf? equence=1, dikases tanggal 25 September 2011).

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Melalui Peraturan Daerah Propinsi Kalimantan Selatan Nomor 9 Tahun 1996 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Propinsi Kalimantan Selatan Nomor 15 Tahun 1995

Nilai angka kredit pelaksanaan program pembimbingan adalah jumlah pelaksanaan pembimbingan dibagi enam dikalikan nilai angka kreditnya sesuai jenjang jabatan fungsional

Tanda vital ketiga yang perlu dinilai adalah pernafasan pasien, pemeriksaan harus mencakup: laju pernafasan, irama atau keteraturan, kedalaman dan tipe atau

heksana menghasilkan lunularin ( 1 ) (135 mg) berupa kristal putih mengkilap, yang homogen pada KLT menggunakan tiga sistem eluen yang berbeda, dengan titik leleh 105-106 o C..

Modal kerja secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 diterima.Artinya bahwa variabel

Terdapat banyak gejala – gejala grupthink yang telah di teliti, Contoh gejala grupthink yang paling sering dilihat dalam suatu kelompok misalnya adanya ketertutupan pikiran

Gambar 1 memperlihatkan pengaruh perbandingan bahan dengan pelarut terhadap rendemen yang dihasilkan, dapat dijelaskan bahwa pada suhu 50 o C selama 5 jam,

In order to construct the correspondence of features between an image and a building model, the building vector features were back-projected onto the image