• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENDAHULUAN CA MAMMAE CARSINOMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PENDAHULUAN CA MAMMAE CARSINOMA"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN CA MAMMAE

(CARSINOMA MAMMAE)/ KANKER PAYUDARA

Browse » Home » Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Lengkap » LAPORAN PENDAHULUAN CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/ KANKER PAYUDARA

LAPORAN PENDAHULUAN CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/ KANKER PAYUDARA

1. PENGERTIAN CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/ KANKER PAYUDARA

Ca mammae merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara (Wijaya, 2005).

Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di payudara. Jika benjolan kanker tidak terkontrol, sel-sel kanker bias bermestastase pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bias terjadi pada kelenjar getah bening ketiak ataupun diatas tulang belikat. Seain itu sel-sel kanker bias bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit. (Erik T, 2005)

Ca mammae (carcinoma mammae) adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara. Ca mammae adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara. (Medicastore, 2011)

(2)

Carsinoma mammae atau kanker payudara adalah neoplasma ganas dengan pertumbuhan jaringan mammae abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya, tumbuh infiltrasi dan destruktif dapat bermetastase ( Soeharto Resko Prodjo, 1995).

Kanker payudara adalah terjadinya gangguan pertumbuhan yang ganas yang terjadi pada jaringan payudara. Kanker biasanya terdiri dari gumpalan yang keras dan kenyal tanpa adanya batas. Mungkin adanya garis asimetris antara kedua payudara.Bila kanker sudah berkembang, tanda-tanda akan lebih nyata sepeti jaringan menjadi merah,borok,membengkak dan kanker terlihat dengan jelas.

Kanker payudara merupakan salah satu kanker yang terbanyak ditemukan di Indonesia.Biasanya kanker ini ditemukan pada umur 40-49 tahun dan letak terbanyak di kuadran lateral atas (Arif Mansjoer, Kapita selecta kedokteran Edisi 2 ).

Kelenjar susu merupakan sekumpulan kelenjar kulit. Pada lateral atasnya, jaringan kelenjar ini keluar dari buatannya ke arah aksila, disebut tonjolan spence atau ekor payudara.

Setiap payudara terdiri atas 12 sampai 20 lobulus kelenjar yang masing-masing mempunyai saluran ke papila mammae, yang disebut duktus laktiferus.

Pendarahan payudara terutama berasal dari cabang arteri Perforantes Anterior dari arteri Mammaria Interna, arteri torakalis yang bercabang dari arteri aksilaris dan beberapa arteri Interkostalis.

Penyaliran limf dari daerah sentral dan medial yang selain menuju ke kelenjar sepanjang pembuluh mammaria interna, juga menuju ke aksila kontra lateral, ke m. rektus abdominis lewat ligamentum falsifarum hepatis ke hati, pleura dan payudara kontra lateral. (Sjamsuhidajat, 2004)

2. ETIOLOGI CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/ KANKER PAYUDARA

Sebab-sebab keganasan pada mammae masih belum diketahui secara pasti (Price & Wilson, 1995), namun ada beberapa teori yang menjelaskan tentang penyebab terjadinya Ca mammae, yaitu:

• Mekanisme hormonal

Steroid endogen (estradiol & progesterone) apabila mengalami perubahan dalam lingkungan seluler dapat mempengaruhi faktor pertumbuhan bagi ca mammae (Smeltzer & Bare, 2002: 1589).

 Virus

Invasi virus yang diduga ada pada air susu ibu menyebabkan adanya massa abnormal pada sel yang sedang mengalami proliferasi.

(3)

- Ca mammae yang bersifat herediter dapat terjadi karena adanya “linkage genetic”

autosomal dominan (Reeder, Martin, 1997).

- Penelitian tentang biomolekuler kanker menyatakan delesi kromosom 17

mempunyai peranan penting untuk terjadinya transformasi malignan (Reeder, Martin, 1997).

- mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2 biasanya ditemukan pada klien dengan riwayat

keluarga kanker mammae dan ovarium (Robbin & kumar, 1995) serta mutasi gen supresor tumor p 53 (Murray, 2002).

 Defisiensi imun

Defesiensi imun terutama limfosit T menyebabkan penurunan produksi interferon yang berfungsi untuk menghambat terjadinya proliferasi sel dan jaringan kanker dan meningkatkan aktivitas antitumor .

Etiologi kanker payudara tidak diketahui dengan pasti. Namun beberapa faktor resiko pada pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara, yaitu :

a. Tinggi melebihi 170 cm

b. Masa reproduksi yang relatif panjang.

c. Faktor Genetik

d. Ca Payudara yang terdahulu

e. Keluarga

Diperkirakan 5 % semua kanker adalah predisposisi keturunan ini, dikuatkan bila 3 anggota keluarga terkena carsinoma mammae.

f. Kelainan payudara ( benigna )

Kelainan fibrokistik ( benigna ) terutama pada periode fertil, telah ditunjukkan bahwa wanita yang menderita / pernah menderita yang porliferatif sedikit meningkat.

g. Makanan, berat badan dan faktor resiko lain

h. Faktor endokrin dan reproduksi

Graviditas matur kurang dari 20 tahun dan graviditas lebih dari 30 tahun, Menarche kurang dari 12 tahun

i. Obat anti konseptiva oral

Penggunaan pil anti konsepsi jangka panjang lebih dari 12 tahun mempunyai resiko lebih besar untuk terkena kanker.

3. ANATOMI DAN FISIOLOGI

(4)

LAPORAN PENDAHULUAN CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/ KANKER PAYUDARA

Payudara normal mengandung jaringan kelenjar, duktus, jaringan otot penyokong lemak, pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe. Pada bagian lateral ats kelenjr payudara, jaringan kelenjar ini keluar dari bulatannya kearah aksila, disebut penonjolan Spence atau ekor payudara. Setiap payudara terdiri atas 12-20 lobulus kelenjar yang masing-masing mempunyai saluran ke papilla mammae, yang disebut duktus lactiferous. Diantara kelenjar susu dan fasia pectoralis, juga diantara kulit dan kelenjar tersebut mungkin terdapat jaringan lemak. Diantara lobules tersebut ada jaringan ikat yang disebut ligamnetum cooper yang memberi rangka untuk payudara.

Perdarahan payudara terutama berasal dari cabang a. perforantes anterior dan a. mammaria interna, a. torakalis lateralis yang bercabang dari a. aksilaris, dan beberapa a. interkostalis.

(5)

Penyaliran limfe dari payudara kurang lebih 75% ke aksila, sebagian lagi ke kelenjar parasternal, terutama dari bagian yang sentral dan medial dan adapula penyaliran yang ke kelenjar interpectoralis. Pada aksila terdapat rata-rata 50 buah kelenjar getah bening yang berada disepanjang arteri dan vena brakialis.

Jalur limfe lainnya berasal dari daerah sentral dan medial yang selain menuju ke kelenjar sepanjang pembuluh mammaria interna, juga menuju ke aksila kontralateral, ke m. rectus abdominis lewat ligamentum falsiparum hepatis ke hati, pleura dan payudara kontralateral.

b. Fisiologi Payudara

Payudara merupakan kelenjar tubuloalveolar yang bercabang-cabang, terdiri atas 15-20 lobus yang dikelilingi oleh jaringan ikat dan lemak. Tiap lobus mempunyai duktus ekskretorius masing-masing yang akan bermuara pada puting susu, disebut duktus laktiferus, yang dilapisi epitel kuboid selapis yang rendah, lalu ke duktus alveolaris yang dilapisi epitel kuboid berlapis, kemudian bermuara ke duktus laktiferus yang berakhir pada putting susu.

Ada 3 hal fisiologik yang mempengaruhi payudara, yaitu :

a) Pertumbuhan dan involusi berhubungan dengan usia

b) Pertumbuhan berhubungan dengan siklus haid

c) Perubahan karena kehamilan dan laktasi.

4. PATOFISIOLOGI CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/ KANKER PAYUDARA

Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi:

a. Fase Inisiasi

Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan.

b. Fase Promosi

(6)

Kanker mammae merupakan penyebab utama kematian pada wanita karena kanker (Maternity Nursing, 1997). Penyebab pasti belum diketahui, namun ada beberapa teori yang menjelaskan bagaimana terjadinya keganasan pada mammae, yaitu:

 Mekanisme hormonal, dimana perubahan keseimbangan hormone estrogen dan

progesterone yang dihasilkan oleh ovarium mempengaruhi factor pertumbuhan sel mammae (Smeltzer & Bare, 2002). Dimana salah satu fungsi estrogen adalah

merangasang pertumbuhan sel mammae .

Suatu penelitian menyatakan bahwa wanita yang diangkat ovariumnya pada usia muda lebih jarang ditemukan menderita karcinoma mammae, tetapi hal itu tidak membuktikan bahwa hormone estrogenlah yang, menyebabkan kanker mammae pada manusia. Namun menarche dini dan menopause lambat ternyata disertai peninmgkatan resiko Kanker mammae dan resiko kanker mammae lebih tinggi pada wanita yang melahirkan anak pertama pada usia lebih dari 30 tahun.

 Virus, Invasi virus yang diduga ada pada air susu ibu menyebabkan adanya

massa abnormal pada sel yang sedang mengalami proliferasi.\

 Genetik

o Kanker mammae yang bersifat herediter dapat terjadi karena adanya “linkage

genetic” autosomal dominan.

o Penelitian tentang biomolekuler kanker menyatakan delesi kromosom 17

mempunyai peranan penting untuk terjadinya transformasi malignan.

o mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2 biasanya ditemukan pada klien dengan riwayat

keluarga kanker mammae dan ovarium (Robbin & kumar, 1995) serta mutasi gen supresor tumor p 53 (Murray, 2002).

 Defisiensi imun

Defesiensi imun terutama limfosit T menyebabkan penurunan produksi interferon yang berfungsi untuk menghambat terjadinya proliferasi sel dan jaringan kanker dan meningkatkan aktivitas antitumor. Gangguan proliferasi tersebut akan menyebabkan timbulnya sel kanker pada jaringa epithelial dan paling sering pada system duktal. Mula-mula terjadi hyperplasia sel dengan perkembangan sel atipikal. Sel ini akan berlanjut menjadi karsinoma in situ dan menginvasi stroma. Kanker butuh waktu 7 tahun untuk dapat tumbuh dari sebuah sel tunggal menjadi massa yang cukup besar untuk bias diraba. Invasi sel kanker yang mengenai jaringan yang peka terhadap sensasi nyeri akan menimbulkan rasa nyeri, seperti periosteum dan pelksus saraf. Benjolan yang tumbuh dapat pecah dan terjadi ulserasi pada kanker lanjut.

(7)

yang terjadi secara hematogen akan menyebabkan timbulnya metastasis pada jaringan paru, pleura, otak tulang (terutama tulang tengkorak, vertebredan panggul) Pada tahap terminal lanjut penderita umumnya menderita kehilangan progersif lemak tubuh dan badannya menjadi kurus disertai kelemahan yang sangat, anoreksia dan anemia. Simdrom yang melemahkan ini dinyatakan sebagai kakeksi kanker.

Pathway CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/ KANKER PAYUDARA

5. MANIFESTASI KLINIS CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/ KANKER

PAYUDARA

(8)

 Teraba adanya massa atau benjolan pada payudara

 Payudara tidak simetris / mengalami perubahan bentuk dan ukuran karena mulai

timbul pembengkakan

 Ada perubahan kulit : penebalan, cekungan, kulit pucat disekitar puting susu,

mengkerut seperti kulit jeruk purut dan adanya ulkus pada payudara

 Ada perubahan suhu pada kulit : hangat, kemerahan , panas

 Ada cairan yang keluar dari puting susu

 Ada perubahan pada puting susu : gatal, ada rasa seperti terbakar, erosi dan

terjadi retraksi

 Ada rasa sakit

 Penyebaran ke tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan kadar kalsium darah

meningkat

 Ada pembengkakan didaerah lengan

 Adanya rasa nyeri atau sakit pada payudara.

 Semakin lama benjolan yang tumbuh semakin besar.

 Mulai timbul luka pada payudara dan lama tidak sembuh meskipun sudah diobati,

serta puting susu seperti koreng atau eksim dan tertarik ke dalam.

 Kulit payudara menjadi berkerut seperti kulit jeruk (Peau d' Orange).

 Benjolan menyerupai bunga kobis dan mudah berdarah.

 Metastase (menyebar) ke kelenjar getah bening sekitar dan alat tubuh lain

6. PENTAHAPAN CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/ KANKER PAYUDARA

Pentahapan mencangkup mengklasifikasikan kanker payudara berdasarkan pada keluasan penyakit. Pentahapan segala bentuk kanker sangat penting karena hal ini dapat membantu tim perawatan kesehatan merekomendasikan pengobatan terbaik yang ada, memberikan prognosis, dan beberapa pemeriksaan darah dan prosedur diagnostik dilakukan dalam petahapan penyakit. Pemeriksaaan dan prosedur ini mencankup rontgen dada, pemindaian tulang, dan fungsi hepar, pentahapan klinik yang paling banyak digunakan untuk kanker payudara adalah sistem klasifikasi TNM yang mengevaluasi ukuran tumor, jumlah nodus limfe yang terkena, dan bukti adanya metastasis yang jauh.

Tumor primer (T) :

1. Tx : Tumor primer tidak dapat ditentukan 2. T0 : Tidak terbukti adanya tumor primer

3. Tis : Kanker in situ, paget dis pada papila tanpa teraba tumor 4. T1 :Tumor <>

(9)

b. T1b :Tumor 0,5 – 1 cm

c. T1c :Tumor 1 – 2 cm

5. T2 :Tumor 2 – 5 cm 6. T3 : Tumor diatas 5 cm

7. T4 : Tumor tanpa memandang ukuran, penyebaran langsung ke dinding thorax atau kulit :

a. T4a : Melekat pada dinding dada

b. T4b : Edema kulit, ulkus, peau d’orange

c. T4c : T4a dan T4b

d. T4d : Mastitis karsinomatosis

Nodus limfe regional (N) :

1. Nx : Pembesaran kelenjar regional tidak dapat ditentukan

2. N0 : Tidak teraba kelenjar axila

3. N1 : Teraba pembesaran kelenjar axila homolateral yang tidak melekat

4. N2 : Teraba pembesaran kelenjar axila homolateral yang melekat satu sama lain

atau melekat pada jaringan sekitarnya

5. N3 : Terdapat kelenjar mamaria interna homolateral

Metastas jauh (M) :

1. Mx : Metastase jauh tidak dapat ditentukan 2. M0 : Tidak ada metastase jauh

3. M1 : Terdapat metastase jauh, termasuk kelenjar subklavikula

Kanker payudara mempunyai 4 stadium, yaitu:

1. Stadium I

(10)

2. Stadium IIa

(11)

3. Stadium IIb

Tumor yang berdiameter kurang 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter lebih 5 cm tanpa keterlibatan limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh.

4. Stadium IIIa

Tumor yang berdiameter lebih 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) tanpa penyebaran jauh.

(12)

Tumor yang berdiameter lebih 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan terdapat penyebaran jauh berupa metastasis ke supraklavikula dengan keterlibatan limfonodus (LN) supraklavikula atau metastasis ke infraklavikula atau menginfiltrasi / menyebar ke kulit atau dinding toraks atau tumor dengan edema pada tangan.

Tumor telah menyebar ke dinding dada atau menyebabkan pembengkakan bisa juga luka bernanah di payudara. Didiagnosis sebagai Inflamatory Breast Cancer. Bisa sudah atau bisa juga belum menyebar ke pembuluh getah bening di ketiak dan lengan atas, tapi tidak menyebar ke bagian lain dari organ tubuh

6. Stadium IIIc

(13)

6. Stadium IV

Tumor yang mengalami metastasis jauh, yaitu : tulang, paru-paru, liver atau tulang rusuk.

Status penampilan (performance status) kanker menurut WHO (1979) :

1. 0 : Baik, dapat bekerja normal.

2. 1 : Cukup, tidak dapat bekerja berat namun bekerja ringan bisa.

3. 2 : Lemah, tidak dapat bekerja namun dapat berjalan dan merawat diri sendiri 50% dari waktu sadar.

(14)

5. 4 : Jelek sekali, tidak dapat bangun dan tidak dapat merawat diri sendiri, hanya tiduran saja.

7. PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN DIAGNOSTIK CA MAMMAE

(CARSINOMA MAMMAE)/ KANKER PAYUDARA

a. Pemeriksaan labortorium meliputi: Morfologi sel darah, LED, Test fal marker (CEA)

dalam serum/plasma, Pemeriksaan sitologis

b. Test diagnostik lain:

 Non invasive: Mamografi, Ro thorak, USG, MRI, PET

 Invasif : Biopsi, Aspirasi biopsy (FNAB), True cut / Care biopsy, Incisi

biopsy, Eksisi biopsy

Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan :

1. Pemeriksaan payudara sendiri

2. Pemeriksaan payudara secara klinis

3. Pemeriksaan manografi

4. Biopsi aspirasi

5. True cut

6. Biopsi terbuka

7. USG Payudara, pemeriksaan darah lengkap, X-ray dada, therapy medis,

(15)

LAPORAN PENDAHULUAN CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/ KANKER PAYUDARA

LAPORAN PENDAHULUAN CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/ KANKER PAYUDARA

8. KOMPLIKASI

(16)

Selain itu Komplikasi Ca Mammae yaitu:

a. metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe dan pembuluh darahkapiler

( penyebaran limfogen dan hematogen0, penyebarab hematogen dan limfogen dapat mengenai hati, paru, tulang, sum-sum tulang ,otak ,syaraf.

b. gangguan neuro varkuler

c. Faktor patologi

d. Fibrosis payudara

e. kematian

9. PENATALAKSANAAN MEDIS CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/ KANKER

PAYUDARA

1. Pembedahan

a. Mastectomy radikal yang dimodifikasi

Pengangkatan payudara sepanjang nodu limfe axila sampai otot pectoralis mayor. Lapisan otot pectoralis mayor tidak diangkat namun otot pectoralis minor bisa jadi diangkat atau tidak diangkat.

b. Mastectomy total

Semua jaringan payudara termasuk puting dan areola dan lapisan otot pectoralis mayor diangkat. Nodus axila tidak disayat dan lapisan otot dinding dada tidak diangkat.

c. Lumpectomy/tumor

Pengangkatan tumor dimana lapisan mayor dri payudara tidak turut diangkat. Exsisi dilakukan dengan sedikitnya 3 cm jaringan payudara normal yang berada di sekitar tumor tersebut.

d. Wide excision/mastektomy parsial.

Exisisi tumor dengan 12 tepi dari jaringan payudara normal.

e. Ouadranectomy.

Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan otot pectoralis mayor.

2. Radiotherapy

Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang pula merupakan therapi tunggal. Adapun efek samping: kerusakan kulit di sekitarnya, kelelahan, nyeri karena inflamasi pada nervus atau otot pectoralis, radang tenggorokan.

3. Chemotherapy

Pemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam aliran darah. Efek samping: lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan, kerontokan membuat, mudah terserang penyakit.

(17)

Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk kanker yang sudah bermetastase. Dapat juga dengan dilakukan bilateral oophorectomy. Dapat juga digabung dengan therapi endokrin lainnya.\

ASUHAN KEPERAWATAN CA MAMMAE

A. PENGKAJIAN CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/ KANKER PAYUDARA

1. Riwayat Kesehatan Sekarang

Biasanya klien masuk ke rumah sakit karena merasakan adanya benjolan yang menekan payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan mengeras, bengkak dan nyeri.

2. Riwayat Kesehatan Dahulu

Adanya riwayat ca mammae sebelumnya atau ada kelainan pada mammae, kebiasaan makan tinggi lemak, pernah mengalami sakit pada bagian dada sehingga pernah mendapatkan penyinaran pada bagian dada, ataupun mengidap penyakit kanker lainnya, seperti kanker ovarium atau kanker serviks.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga

Adanya keluarga yang mengalami ca mammae berpengaruh pada kemungkinan klien mengalami ca mammae atau pun keluarga klien pernah mengidap penyakit kanker lainnya, seperti kanker ovarium atau kanker serviks.

4. Pemeriksaan Fisik

a. Kepala : normal, kepala tegak lurus, tulang kepala umumnya bulat dengan

tonjolan frontal di bagian anterior dan oksipital dibagian posterior.

b. Rambut : biasanya tersebar merata, tidak terlalu kering, tidak terlalu berminyak.

c. Mata : biasanya tidak ada gangguan bentuk dan fungsi mata. Mata anemis,

tidak ikterik, tidak ada nyeri tekan.

d. Telinga : normalnya bentuk dan posisi simetris. Tidak ada tanda-tanda infeksi dan

tidak ada gangguan fungsi pendengaran.

e. Hidung : bentuk dan fungsi normal, tidak ada infeksi dan nyeri tekan.

f. Mulut : mukosa bibir kering, tidak ada gangguan perasa.

g. Leher : biasanya terjadi pembesaran KGB.

h. Dada : adanya kelainan kulit berupa peau d’orange, dumpling, ulserasi atau

tanda-tanda radang.

i. Hepar : biasanya tidak ada pembesaran hepar.

j. Ekstremitas: biasanya tidak ada gangguan pada ektremitas.

5. Pengkajian 11 Pola Fungsional Gordon

(18)

Biasanya klien tidak langsung memeriksakan benjolan yang terasa pada payudaranya kerumah sakit karena menganggap itu hanya benjolan biasa.

b. Nutrisi – Metabolik

Kebiasaan diet buruk, biasanya klien akan mengalami anoreksia, muntah dan terjadi penurunan berat badan, klien juga ada riwayat mengkonsumsi makanan mengandung MSG.

c. Eliminasi

Biasanya terjadi perubahan pola eliminasi, klien akan mengalami melena, nyeri saat defekasi, distensi abdomen dan konstipasi.

d. Aktivitas dan Latihan

Anoreksia dan muntah dapat membuat pola aktivitas dan lathan klien terganggu karena terjadi kelemahan dan nyeri.

e. Kognitif dan Persepsi

Biasanya klien akan mengalami pusing pasca bedah sehingga kemungkinan ada komplikasi pada kognitif, sensorik maupun motorik.

f. Istirahat dan Tidur

Biasanya klien mengalami gangguan pola tidur karena nyeri.

g. Persepsi dan Konsep Diri

Payudara merupakan alat vital bagi wanita. Kelainan atau kehilangan akibat operasi akan membuat klien tidak percaya diri, malu, dan kehilangan haknya sebagai wanita normal.

h. Peran dan Hubungan

Biasanya pada sebagian besar klien akan mengalami gangguan dalam melakukan perannya dalam berinteraksi social.

i. Reproduksi dan Seksual

Biasanya aka nada gangguan seksualitas klien dan perubahan pada tingkat kepuasan.

j. Koping dan Toleransi Stress

Biasanya klien akan mengalami stress yang berlebihan, denial dan keputus asaan.

k. Nilai dan Keyakinan

Diperlukan pendekatan agama supaya klien menerima kondisinya dengan lapang dada.

Pemeriksaan Diagnostik

1. Scan (mis, MRI, CT, gallium) dan ultrasound. Dilakukan untuk diagnostik, identifikasi

metastatik dan evaluasi.

2. biopsi : untuk mendiagnosis adanya BRCA1 dan BRCA2

(19)

4. Mammografi

6. sinar X dada

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/ KANKER

PAYUDARA

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pembedahan, mis;

anoreksia

3. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses pembedahan

4. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengangkatan bedah jaringan

5. Ansietas berhubungan dengan diagnosa, pengobatan, dan prognosanya .

6. Kurang pengetahuan tentang Kanker mammae berhubungan dengan kurang

pemajanan informasi

7. Gangguan body image berhubungan dengan kehilangan bagian dan fungsi tubuh

8. Potensial disfungsi seksual berhubungan dengan kehilangan bagian tubuh,

perubahan dalam citra diri

C. PERENCANAAN KEPERAWATAN CA MAMMAE (CARSINOMA

MAMMAE) / KANKER PAYUDARA

DIAGNOSA KEP. NOC NIC

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pembedahan, mis; anoreksia

NOC :

v Nutritional Status : food and Fluid Intake

Kriteria Hasil :

v Adanya peningkatan berat badan sesuai

§ Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien. § Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe § Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C

§ Berikan substansi gula § Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi § Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)

(20)

§ Monitor jumlah nutrisi

§ BB pasien dalam batas normal

§ Monitor adanya penurunan berat badan § Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan § Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi § Monitor turgor kulit § Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah

§ Monitor mual dan muntah

(21)

§ Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet

Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses pembedahan

NOC :

v Pain Level, v Pain control, v Comfort level

Kriteria Hasil :

v Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien § Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri

§ Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau

§ Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau

(22)

non farmakologi

§ Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri

§ Evaluasi keefektifan kontrol nyeri

§ Tingkatkan istirahat § Kolaborasikan dengan tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi

§ Cek riwayat alergi § Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu § Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri pengobatan nyeri secara teratur

§ Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali

§ Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat

§ Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping) Kerusakan integritas

kulit berhubungan

NOC : Tissue Integrity : Skin and Mucous

(23)

dengan pengangkatan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi)

v Tidak ada luka/lesi pada kulit

v Perfusi jaringan baik v Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit

menggunakan pakaian yang longgar

Hindari kerutan padaa

tempat tidur

Jaga kebersihan kulit agar

tetap bersih dan kering

Mobilisasi pasien (ubah

posisi pasien) setiap dua jam sekali

Monitor kulit akan adanya

kemerahan

Ansietas berhubungan dengan diagnosa, pengobatan, dan prognosanya .

NOC :

v Anxiety control v Coping

Kriteria Hasil :

v Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas

(24)

· Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan · Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, Kurang pengetahuan

tentang penyakit,

v Pasien dan keluarga menyatakan

pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan

v Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar v Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya

patofisiologi penyakit, tanda dan gejala serta penyebabnya

-Sediakan informasi tentang kondisi klien

-Berikan informasi tentang perkembangan klien gejala yang muncul pada petugas kesehatan

Gangguan body image berhubungan dengan kehilangan bagian dan

(25)

menerima efek pembedahan.

Rasional : membantu dalam memastikan masalah untuk memulai proses pemecahan masalah

 Tinjau ulang efek

pembedahan

Rasional : bimbingan antisipasi dapat membantu pasien memulai proses adaptasi.

 Berikan dukungan

emosi klien.

Rasional : klien bisa menerima keadaan dirinya.

 Anjurkan keluarga klien

untuk selalu mendampingi klien.

Rasional : klien dapat merasa masih ada orang yang memperhatikannya.

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah vol 2. Jakarta : EGC

Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media Aesculapius

Marilyan, Doenges E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatyan px) Jakarta : EGC

Closkey ,Joane C. Mc, Gloria M. Bulechek.(1996). Nursing Interventions Classification (NIC). St. Louis :Mosby Year-Book.

Johnson,Marion, dkk. (2000). Nursing Outcome Classifications (NOC). St. Louis :Mosby Year-Book

Juall,Lynda,Carpenito Moyet. (2003).Buku Saku Diagnosis Keperawatan edisi 10.Jakarta:EGC

Price Sylvia, A (1994), Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jilid 2 . Edisi 4. Jakarta. EGC

Sjamsulhidayat, R. dan Wim de Jong. 1998. Buku Ajar Imu Bedah, Edisi revisi. EGC : Jakarta.

Smeltzer, Suzanne C. and Brenda G. Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah : Brunner Suddarth, Vol. 2. EGC : Jakarta.

(26)

Wiley dan Blacwell. (2009). Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2009-2011, NANDA.Singapura:Markono print Media Pte Ltd

Share this article : 135

Artikel Terkait : Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Lengkap

 LAPORAN PENDAHULUAN CA PARU/ KANKER PARU

 LAPORAN PENDAHULUAN SKIZOFRENIA

 LAPORAN PENDAHULUAN KETOASIDOSIS DIABETIKUM (KAD)

 LAPORAN PENDAHULUAN NYERI PUNGGUNG BAWAH (LOW BACK

PAIN / LBP)

 LAPORAN PENDAHULUAN MASTEKTOMI

 LAPORAN PENDAHULUAN CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/

KANKER PAYUDARA

 LAPORAN PENDAHULUAN HIPOGLIKEMIA

 LAPORAN PENDAHULUAN AKUT MIOKARD INFARK (AMI)

 LAPORAN PENDAHULUAN ARTRITIS REUMATOID

 LAPORAN PENDAHULUAN AMELOBLASTOMA

Title: LAPORAN PENDAHULUAN CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/ KANKER PAYUDARA; Written by wiwing setiono; Rating: 5 dari 5

Diposkan oleh wiwing setiono Jam 9:33 AM

Label: Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Lengkap

6 Comments

3 Comments

nt.fb admin wiwing setiono

Newer Post Older Post Home

Subscribe to: Post Comments (Atom)

Popular Posts

LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS

(27)

LAPORAN PENDAHULUAN HIPERTENSI

LAPORAN PENDAHULUAN SC (SECTIO CAESARIA)

LAPORAN PENDAHULUAN GAGAL GINJAL KRONIK/ CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)

LAPORAN PENDAHULUAN APENDISITIS

Blog Archive

 ▼ 2014 (47)

o ► March (11) o ► February (3) o ▼ January (33)

 LAPORAN PENDAHULUAN AMELOBLASTOMA

 LAPORAN PENDAHULUAN CA PARU/ KANKER PARU

 LAPORAN PENDAHULUAN SKIZOFRENIA

 INFEKSI NOSOKOMIAL

 LAPORAN PENDAHULUAN KETOASIDOSIS DIABETIKUM

(KAD)

 LAPORAN PENDAHULUAN NYERI PUNGGUNG BAWAH (LOW

BACK...

 LAPORAN PENDAHULUAN MASTEKTOMI

 LAPORAN PENDAHULUAN CA MAMMAE (CARSINOMA

MAMMAE)/ ...

 LAPORAN PENDAHULUAN HIDROSEFALUS

 LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

 LAPORAN PENDAHULUAN VERTIGO

 LAPORAN PENDAHULUAN COMBUSTIO/ LUKA BAKAR

 LAPORAN PENDAHULUAN ASMA

 LAPORAN PENDAHULUAN STROKE HEMORAGIK

(28)

 LAPORAN PENDAHULUAN BPH (BENIGNA PROSTAT HIPERPLAS...

 LAPORAN PENDAHULUAN APENDISITIS

 LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS (DM)

DENGAN U...

 PITTING EDEMA

 LAPORAN PENDAHULUAN HEPATITIS

 PENGKAJIAN NEUROLOGI (SARAF KRANIAL, GLASGOW

COMA ...

 LAPORAN PENDAHULUAN STROKE NON HEMORAGIK

 LAPORAN PENDAHULUAN DERMATITIS

 LAPORAN PENDAHULUAN PPOK

 LAPORAN PENDAHULUAN EFUSI PLEURA

 LAPORAN PENDAHULUAN DEMENSIA

 SGB (SINDROMA GUILLAIN BARRE)

 DIAGNOSA KEPERAWATAN NANDA versi 2

 DIAGNOSA KEPERAWATAN NANDA versi 1

 INDUKSI PERSALINAN

 LAPORAN PENDAHULUAN BRONKITIS

 CONTOH DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN DISCHARGE

PLANNING...

 DIAGNOSA KEPERAWATAN NANDA versi 3

 ► 2013 (43)

Template by Wikicek - Support Jual Online Busana Wanita and Bisnis Pulsa Elektrik

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian siklamat dan pengawasan siklamat biasanya dilakukan di laboratorium namun BBPOM dapat sidak serta audit ke tempat produksi dimana produk-produk makanan yang beredar

Adapun manfaat dari buah durian adalah dapat mengatasi anemia karena durian kaya akan asam folat dan zat besi, dapat mengatasi sembelit karena durian banyak mengandung

Mikroba yang berperan dalam transformasi P dalam tanah adalah mikoriza yang bersimbiosis dengan perakaran tanaman dan mikroba pelarut fosfat yang hidup bebas di daerah

Artikel ini membincangkan separatisme dan terorisme di Asia Tenggara dengan merujuk kepada kajian kes Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Indonesia, Barisan Pembebasan Islam

Panduan pelayanan ambulance adalah pelayanan transportasi medis Panduan pelayanan ambulance adalah pelayanan transportasi medis dengan menggunakan mobil ambulance,

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi studi yang dapat berguna untuk penelitian selanjutnya dan menjadi salah satu studi yang melengkapi berbagai penelitian yang sudah ada

Dalam berperan kiai basra menjadi aktor utama bagi masyarakat bangkalan, hal ini seperti teori pilihan rasional memandang manusia sebagai aktor yang mempunyai tujuan

Didasari dengan kebutuhan aplikasi yang dapat memudahkan restoran dalam melakukan proses bisnisnya terutama dalam proses pemesanan makanan, maka penulis ingin