PENGEMBANGAN APLIKASI VIRTUAL
MEETING “DOVO” PADA SMARTPHONE
BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN
TEKNOLOGI VOICE OVER INTERNET
PROTOCOL BERBASIS SESSION
INITIATION PROTOCOL
Aditya Pratama Nur, Livia Ashianti, Stephanus Adrianto,
Franky Hadinata Marpaung
Universitas Bina Nusantara
Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kemanggisan – Jakarta Barat
aditya.pratama.nur@gmail.com, liviaashianti@gmail.com, stephanus.adrianto@.yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memanfaatkan smartphone sebagai media untuk meminimalkan masalah dalam melakukan komunikasi secara langsung dikarenakan lokasi tiap pelaku komunikasi yang tidak selalu sama. Media komunikasi yang digunakan adalah perangkat smartphone sehingga pelaku komunikasi dapat dengan lebih mudah berkomunikasi dengan lawan komunikasinya yang berada di lokasi berbeda. Rancangan ini akan dibangun pada smartphone android dan menggunakan teknologi VoIP yang berbasis SIP.
Kata Kunci: Virtual Meeting, Smartphone, Android, VoIP, SIP
ABSTRACT
This research was conducted with the aim of utilizing smartphone as an media tominimalize problem in direct communication while people are not in the same place. The communication media will be a smartphone that people will be easier to communicate with each other while in different places.. This design will be build in Android smartphone usingVoIP technology from SIP.
PENDAHULUAN
Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan yang penting untuk banyak individu dalam menjalankan aktivitas sehari-hari seperti dalam lingkungan kerja, bisnis maupun pendidikan. Menurut Everett M. Rogers, seorang pakar sosiologi Amerika yang dikutip oleh Cangara (2004:19), “Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi terhadap satu sama lain yang pada gilirannya akan tiba saling pengertian. Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Di sisi lain, terdapat masalah yang menghambat komunikasi khususnya melakukan diskusi secara tatap muka seperti lokasi masing-masing individu yang ingin melakukan komunikasi tidak berada ditempat yang sama. Hal tersebut mengakibatkan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan komunikasi begitu besar seperti waktu dan biaya. Dalam salah satu artikel The New York Times yang ditulis oleh Steven Lohr mengatakan waktu perjalanan yang dihabiskan, harga perjalanan dan penerbangan yang tinggi membuat perusahaan besar maupun kecil berpikir ulang untuk melakukan pertemuan tatap muka dan kunjungan bisnis (2008).
Perkembangan teknologi memberikan alternatif lain untuk melakukan komunikasi tatap muka yaitu dengan melakukan virtual meeting. Dengan adanya virtual meeting, komunikasi dapat lakukan tanpa harus bertemu secara langsung seperti menggunakan telepon. Namun, tingkat portabilitas telepon masih rendah karena sulit untuk dibawa. Berdasarkan permasalahan tersebut, kemudian telepon berkembang menjadi perangkat mobile yang memiliki tingkat portabilitas yang lebih tinggi dan perangkat mobile telah berkembang menjadi barang yang umum digunakan oleh berbagai kalangan. Hal ini dapat dibuktikan dengan data yang diambil dari hasil survei Gartner mengenai perkembangan penjualan perangkat mobile dari tahun 2008 hingga tahun 2013 kuartal 1 (satu) yang mengalami peningkatan.
Didasari dengan kebutuhan aplikasi yang dapat memudahkan restoran dalam melakukan proses bisnisnya terutama dalam proses pemesanan makanan, maka penulis ingin membuat aplikasi pemesanan makanan dan layanan restoran pada smartphone berbasis Android dengan menggunakan QR Code. Law & So (2010:86) menyatakan QR Code atau Quick Response Code merupakan bentuk evolusi dari kode batang (barcode) dari satu dimensi menjadi dua dimensi.
Pengguna yang memiliki smartphone dapat melihat menu yang disediakan oleh restoran dan melakukan pemesanan. Smartphone pengguna tidak harus terhubung dengan internet, karena akan menggunakan jaringan hot-spot yang dimiliki oleh restoran. Aplikasi akan membaca QR Code yang disediakan dengan menggunakan kamera untuk mengubungkan smartphone pengguna secara otomatis ke jaringan restoran dan untuk identifikasi nomor meja.
Fitur conference pada aplikasi “Dovo” menggunakan metode Voice over Internet Protocol (VoIP) berbasis arsitektur Session Initiation Protocol (SIP). SIP memberikan pengaturan sesi multimedia bagi banyak user yang mudah dan efisien (Zeadally dan Siddiqui, 2004: 187). VoIP dengan arsitektur Session Initiation Protocol (SIP) menyediakan layanan panggilan multi-point skala besar, format encoding suara yang beragam, fungsionalitas lain layaknya muting, holding, dan layanan mobilitas personal.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah:
1. Mengembangkan aplikasi yang dapat melakukan virtual meeting dengan diskusi tatap muka secara conference dan melakukan percakapan dalam bentuk teks baik satu atau lebih dengan chatting.
2. Mengembangkan aplikasi yang mempunyai fungsionalitas yang dapat membantu user dalam melakukan diskusi tatap muka.
3. Mengembangkan service di sisi server pada komputer dengan sistem operasi CentOS dengan menggunakan PHP Hypertext Preprocessor (PHP) dan MongoDB.
Manfaat dari aplikasi ini adalah Memudahkan user melakukan diskusi tatap muka dengan satu atau lebih user melalui meeting conference. Memudahkan komunikasi antar user dengan adanya pengiriman pesan teks. Memudahkan user dalam melakukan pengadaan meeting conference dengan
Dalam penelitian ini, metodologi penelitian yang diterapkan, antara lain sebagai berikut: 1. Penelitian Pendahuluan dan Tinjauan Pustaka
Penelitian pendahuluan dan tinjauan pustaka dilakukan dengan metode studi pustaka dan eksperimen.
2. Perumusan Masalah
Pada tahapan ini dilakukan perumusan masalah terhadap rancangan sistem yang dibangun berdasarkan aplikasi sejenis.
3. Pembatasan Masalah
Pada tahap ini akan dirumuskan batasan terhadap permasalahan yang akan diteliti yaitu pembahasan hanya menggunakan smartphone berbasis Android dan teknologi VoIP berbasis SIP. 4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi maka dapat dirumuskan tujuan dari penelitian ini antara lain menjadikan smarphone pengguna sebagai media untuk melakukan pemesanan makanan.
5. Pengumpulan Data dan Informasi
Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner dan melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi yang dapat membantu dalam pengembangan aplikasi. Pengumpulan data meliputi kuesioner dan wawancara awal yaitu untuk menganalisis kebutuhan pengguna dan kuesioner serta wawancara akhir yaitu untuk mendapatkan tanggapan dan dampak yang dirasakan pengguna dalam pengimplementasian aplikasi.
6. Perancangan Aplikasi
Dalam tahapan perancangan aplikasi ini akan dibagi menjadi empat tahapan besar, yakni tahap Sprint Planning, Daily Scrum, Sprint Review, dan Sprint Retrospective. Secara keseluruhan metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode Scrum menurut Schwaber dan Sutherland, 2011:4.
Gambar 1. Tahap-Tahap Implementasi MetodologiScrum
(Sumber: www.methodsandtools.com)
Sistematika penulisan dibawah menjelaskan kerangka penulisan yang dibuat secara sistematik dengan detil sebagai berikut:
Bab 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas hal-hal mengenai latar belakang, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dibahas teori-teori yang berkaitan dengan penelitian. Tinjauan pustaka didapat dari studi pustaka dan internet.
Bab 3 METODOLOGI
Pada bab ini dibahas tentang tahapan rancangan aplikasi dengan menggunakan metode Scrum.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dibahas tentang hasil penelitian meliputi evaluasi aplikasi, evalusi terhadap aplikasi sejenis, serta evaluasi user.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini membahas mengenai simpulan dari penyusunan skripsi ini dan saran yang dapat berguna untuk pengembangan aplikasi ini di masa yang akan datang.
METODE PENELITIAN
Gambar 2. Diagram alir aplikasi “Dovo”
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam membangun aplikasi “Dovo”: 1. Sprint Planning
Pekerjaan yang akan dilaksanakan di dalam sprint akan direncanakan dalam pertemuan perencanaan sprint. Dalam pertemuan ini, sprint backlog akan ditentukan dari product backlog yang sudah dibuat sebelumnya. Hasil dari proses ini akan digunakan sebagai acuan dalam pengembangan aplikasi “Dovo” dalam satu kali sprint. Berikut adalah analisis aplikasi sejenis dan analisis kebutuhan user.
2. Daily Scrum
Pertemuan harian scrum adalah acara yang berlangsung selama 15 (lima belas) menit. Pertemuan harian ini bertujuan agar tim pengembang dapat mensinkronisasikan aktivitas dan membuat perencanaan untuk 24 jam kedepan. Hal ini dilakukan dengan cara meninjau pekerjaan yang telah dikerjakan dari pertemuan harian sebelumnya dan memperkirakan apa yang dapat dikerjakan sebelum pertemuan harian berikutnya.
3. Sprint Review
Evaluasi sprint diadakan di akhir sprint untuk mengevaluasi potongan produk dan menyesuaikan product backlog apabila diperlukan. Pada saat evaluasi sprint, tim scrum membahas Hal-Hal yang telah dikerjakan DI dalam sprint yang baru saja selesai. Hasil dari evaluasi sprint dapat berupa product backlog yang memungkinkan direvisi ulang untuk sprint berikutnya.
4. Sprint Retrospective
Sprint Retrospective merupakan sebuah kesempatan bagi tim scrum untuk meninjau kinerja tim pada sprint yang baru saja selesai dan membuat perencanaan untuk meningkatkan kinerja yang dapat dilakukan pada sprint berikutnya. Sprint retrospective dilangsungkan setelah sprint review dan sebelum perencanaan sprint yang berikutnya.
HASIL DAN BAHASAN
Berdasarkan penelitian dan percobaan yang dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut:
Gambar 3. Halaman Awal aplikasi “Dovo”
Gambar 5. Halaman Chatting Aplikasi “Dovo”
Gambar 6. Halaman Meeting Conference Aplikasi “Dovo”
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan evaluasi, dapat diambil kesimpulan untuk aplikasi “Dovo” sebagai berikut : 1. Aplikasi “Dovo” merupakan aplikasi virtual meeting pada smartphone yang dapat melakukan
komunikasi tatap muka dengan tingkat mobilitas yag tinggi tanpa harus bertemu secara langsung dengan adanya meeting conference.
2. Aplikasi “Dovo” tidak hanya dapat melakukan meeting conference dalam virtual meeting tetapi juga menyediakan komunikasi lainnya yaitu komunikasi chat berupa teks dengan satu atau lebih orang.
3. Aplikasi pemesanan makanan dan layanan restoran “Dovo” sesuai dengan delapan aturan emas dan memenuhi lima faktor manusia terukur yang dikemukakan oleh Shneiderman & Plaisant (2010) serta sesuai dengan prinsip perancangan mobile application berdasarkan Stark (2012).
Berdasarkan simpulan yang didapat, terdapat beberapa saran yang dipertimbangkan untuk pengembangan aplikasi selanjutnya yaitu :
1. Aplikasi dikembangkan pada desktop dan juga pada sistem operasi smartphone lainnya seperti iOS, Blackberry OS dan Windows Phone.
2. Aplikasi ditambahkan fitur-fitur yang mendukung komunikasi chat seperti status pesan dalam chat, mendukung chat multiuser dengan memilih teman-teman diinginkan.
3. Aplikasi ditambahkan fitur-fitur yang mendukung diskusi pada meeting conference seperti fitur untuk record meeting yang hasilnya dapat disimpan kedalam suatu file.
4. Aplikasi ditambahkan fitur yang dapat membantu pembicara saat meeting untuk memastikan bahwa seluruh peserta meeting memperhatikan jalannya meeting.
5. Fitur voice dan video conference yang saat ini menggunakan Asterisk SIP server dikembangkan dengan mengimplementasikan teknologi telepresence.
REFERENSI
Cangara, H. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Gartner. (2008). Worldwide Mobile Phone Sales to End Users by Vendor in 2008. Retrieved July 29, 2013, from Gartner web: http://www.gartner.com
Gartner. (2009). Worldwide Mobile Phone Sales to End Users by Vendor in 2009. Retrieved July 29, 2013, from Gartner web: http://www.gartner.com
Gartner. (2010). Worldwide Mobile Phone Sales to End Users by Vendor in 2010. Retrieved July 29, 2013, from Gartner web: http://www.gartner.com
Gartner. (2011). Worldwide Mobile Phone Sales to End Users by Vendor in 2011. Retrieved July 29, 2013, from Gartner web: http://www.gartner.com
Gartner. (2012). Worldwide Mobile Phone Sales to End Users by Vendor in 2012. Retrieved July 29, 2013, from Gartner web: http://www.gartner.com
Gartner. (2013). Worldwide Mobile Phone Sales to End Users by Vendor in 1Q13. Retrieved December 30, 2013, from Gartner web: http://www.gartner.com
Lohr, S. (2008). As Travel Costs Rise, More Meetings Go Virtual. Retrived October 2, 2013. From
http://www.nytimes.com/2008/07/22/technology/22meet.html?_r=0
Schwaber, K., & Sutherland, J. (2011). The Definitive Guide to Scrum:The Rules of the Game. Retrived November 28, 2013 from http://scrum.org
Shneiderman, B & Plaisant. (2010). Designing the User Interface – Strategies for Effective Human-Computer Interaction. USA: Addison-Wesley.
Stark, J. (2012). The 10 principles of mobile interface design. Retrived Desember 20, 2013 from http://www.creativebloq.com/mobile/10-principles-mobile-interface-design-4122910.
Zeadally. S., dan Siddiqui., F. (2004). Design and Implementation of a SIP-based VoIP Architecture. IEEE Magazine. Vol 2. 187 – 190
RIWAYAT PENULIS
Aditya Pratama Nur lahir di Jakarta pada 25 Mei 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun 2014. Saat ini bekerja sebagai Subject Coordinator di Software Laboratory Center.
Livia Ashianti lahir di Cirebon pada 26 Mei 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun 2014. Saat ini bekerja sebagai Supervisor of Operations Management di Software Laboratory Center.
Stephanus Adrianto lahir di Jakarta pada 7 September 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun 2014.