• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seri Data dan Informasi Sosek KP 7

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Seri Data dan Informasi Sosek KP 7"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

1

Seri Data dan Informasi Sosek KP 7

Model Pengembangan Inovasi Kelembagaan Pengelolaan

Waduk dan Situ Dalam Rangka Meningkatkan

Produktivitas dan Pendapatan Nelayan

(2)

2 Seri Data dan Informasi Sosek KP 7

Model Pengembangan Inovasi Kelembagaan Pengelolaan Waduk dan Situ Dalam Rangka Meningkatkan

Produktivitas dan Pendapatan Nelayan ISBN :

Diterbitkan Oleh :

Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBPSEKP)

bekerja sama dengan

Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network (IMFISERN)

Penanggung Jawab :

Kepala Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Penyunting :

Hendra Yusran Siry Penulis :

Asnawi, Risna Yusuf, Zahri Nasution, Tajerin, Sastrawidjaja, Hendra Yusran Siry, Pujoyuwono M., Baden Mucharam, Tikkyrino Kurniawan, Freshty Yulia

Arthatiani, Hertria Maharani Putri Desain Cover :

Ari Suswandi Desain/Tata Letak:

Irawati Arifa Desfamita Asep Jajang Setiadi Novianty Trisaka Bualangi

Santi Astuti

ISI DAPAT DIKUTIP DENGAN MENYEBUTKAN SUMBERNYA Publikasi ini dicetak dengan

menggunakan Anggaran Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

(3)

3

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur, kami panjatkan kehadapan Yang Maha Kuasa karena atas perkenan dan ridho-Nya Seri Data dan Informasi Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan No 7 ini dapat diselesaikan. Buku data dan informasi ini merupakan kegiatan Model Pengembangan Inovasi Kelembagaan Pengelolaan Waduk dan Situ dalam Rangka Meningkatkan Produktivitas dan Pendapatan Nelayan yang dibiayai dari APBN tahun 2011.

Data dan Informasi yang disajikan pada buku ini merupakan data dan informasi yang diteliti, dikaji dan dianalisis dalam kegiatan Model Pengembangan Inovasi Kelembagaan Pengelolaan Waduk dan Situ dalam Rangka Meningkatkan Produktivitas dan Pendapatan Nelayan selama tahun 2011.

Terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada Kepala Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBPSEKP) yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan ini. Terima kasih juga diucapkan kepada berbagai pihak, yang telah banyak membantu kelancaran dalam pengumpulan data lapangan kegiatan penelitian ini. Tim peneliti menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada Penanggung Jawab dan Tim Labdata yang telah menyunting dan menerbitkan buku seri data dan informasi ini. Terima kasih yang sama, kami sampaikan pula kepada berbagai pihak yang turut membantu sehingga terlaksananya kegiatan penelitian ini, serta tersusunnya buku data dan informasi ini.

(4)

4 Semoga buku data dan informasi ini bermanfaat untuk kegiatan penelitian selanjutnya dan untuk masukan kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan. Saran perbaikan yang bersifat positif konstruktif sangat diharapkan.

Jakarta, Desember 2011

(5)

5

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...3 DAFTAR ISI ...5 DAFTAR TABEL ...6 DAFTAR GAMBAR ...15 PENDAHULUAN ...1 METODOLOGI ...3

2.2 Data Yang Dikumpulkan ...3

2.3 Teknik Pengumpulan Data, Pengukuran Efektivitas Kelembagaan ...5

KONSEP DAN DEFINISI ...5

(6)

6

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pelaku Utama (Kelompok Nelayan) dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu di, Kabupaten Brebes, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011... 7 Tabel 2. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Penyediaan Sarana

Produksi Perikanan dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011... 7 Tabel 3. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pembinaan dan

Penyuluhan dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 .... 7 Tabel 4. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Konservasi Terkait

dengan Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 ... 7 Tabel 5. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pengawasan dalam

Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 ... 8 Tabel 6. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pemasaran Hasil Produksi

dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011... 8 Tabel 7. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Monitoring dan Evaluasi

dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 ... 9 Tabel 8. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pemanfaatan dan

Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 ... 9

(7)

7 Tabel 9. Kategorisasi Kelembagaan Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Menurut Jenis dan Dimensi Aturan Mainnya , Tahun 2011 ... 10 Tabel 10. Upaya Perbaikan dan Bentuk Penguatan Kapasitas Kelembagaan

dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Perairan Waduk Malahayu Berdasarkan Jenis Kelembagaan dan Permasalahannya. ... 15 Tabel 11. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pelaku Utama

(Kelompok Nelayan) dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011... 20 Tabel 12. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pelaku Utama

(Kelompok Nelayan) dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011... 20 Tabel 13. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pembinaan dan

Penyuluhan dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 ... 20 Tabel 14. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Konservasi dalam

Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 ... 21 Tabel 15. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pengawasan dalam

Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 ... 21 Tabel 16. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pemasaran Hasil

(8)

8 Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011... 21 Tabel 17. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Monitoring dan Evaluasi

dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 ... 22 Tabel 18. Sebaran Kategori Efektivitas Keseluruhan Kelembagaan dalam

Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 ... 22 Tabel 19. Kategori Efektifitas Jenis Kelembagaan Pemanfaatan dan

Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Menurut Persepsi Responden, Tahun 2011 ... 23 Tabel 20. Upaya Perbaikan dan Bentuk Penguatan Kapasitas Kelembagaan

dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Perairan Waduk Jatiluhur Berdasarkan Jenis Kelembagaan dan Permasalahannya. ... 28 Tabel 21. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pelaku Utama

(Kelompok Nelayan) dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Gajah Mungkur, di Kabupaten Wonogiri, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 ... 37 Tabel 22. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Penyediaan Sarana

Produksi Perikanan dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Gajah Mungkur, di Kabupaten Wonogiri, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 ... 37 Tabel 23. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pembinaan dan

Penyuluhan dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Gajah Mungkur, di Kabupaten Wonogiri, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011... 37

(9)

9 Tabel 24. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Konservasi Terkait dengan Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Gajah Mungkur, di Kabupaten Wonogiri, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 .. 38 Tabel 25. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pengawasan dalam

Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Gajah Mungkur, di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 38 Tabel 26. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pemasaran Hasil

Produksi dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Gajah Mungkur, di Kabupaten Wonogiri, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011... 38 Tabel 27. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Monitoring dan Evaluasi

dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Gajah Mungkur, di Kabupaten Wonogiri, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 .. 39 Tabel 28. Sebaran Kategori Efektifitas Kelembagaan Pemanfaatan dan

Pengelolaan Waduk Gajah Mungkur, di Kabupaten Wonogiri, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 ... 39 Tabel 29. Kategorisasi Kelembagaan Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk

Gajah Mungkur, di Kabupaten Wonogiri, Menurut Jenis dan Dimensi Aturan Mainnya, Tahun 2011 ... 40 Tabel 30. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pelaku Utama

(Kelompok Nelayan) dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Situ Panjalu, di Kabupaten Ciamis, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011... 44 Tabel 31. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Penyediaan Sarana

Produksi Perikanan dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Situ Panjalu, di Kabupaten Ciamis, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011... 45

(10)

10 Tabel 32. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pembinaan dan Penyuluhan dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Situ Panjalu, di Kabupaten Ciamis, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 ... 45 Tabel 33. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Konservasi Terkait

dengan Pemanfaatan dan Pengelolaan Situ Panjalu, di Kabupaten Ciamis, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 ... 45 Tabel 34. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pengawasan dalam

Pemanfaatan dan Pengelolaan Situ Panjalu, di Kabupaten Ciamis, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 ... 46 Tabel 35. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pemasaran Hasil

Produksi dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Situ Panjalu, di Kabupaten Ciamis, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 ... 46 Tabel 36. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Monitoring dan Evaluasi

dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Situ Panjalu, di Kabupaten Ciamis, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 ... 46 Tabel 37. Sebaran Kategori Efektifitas Kelembagaan Pemanfaatan dan

Pengelolaan Situ Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 ... 47 Tabel 38. Kategorisasi Kelembagaan Pemanfaatan dan Pengelolaan Situ

Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat Menurut Jenis dan Dimensi Aturan Mainnya, Tahun 2011 ... 48 Tabel 39. Perubahan Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pelaku

Utama dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Setelah Penguatan Menurut Persepsi Responden Tahun 2011... 57

(11)

11 Tabel 40. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Penyediaan Sarana Produksi Perikanan dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Setelah PengutanMenurut Persepsi Responden Tahun 2011 ... 58 Tabel 41. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pembinaan dan

Penyuluhan dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Setelah Penguatan Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 ... 59 Tabel 42. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Konservasi Terkait

dengan Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Setelah Penguatan Menurut Persepsi Responden Tahun 2011... 60 Tabel 43. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pengawasan dalam

Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Setelah Penguatan Menurut Persepsi Responden Tahun 2011... 61 Tabel 44. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pemasaran Hasil

Produksi dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Setelah PenguatanMenurut Persepsi Responden Tahun 2011... 62 Tabel 45. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Monitoring dan Evaluasi

dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Setelah Penguatan Menurut Persepsi Responden Tahun 2011... 63 Tabel 46. Sebaran Kategori Efektifitas Kelembagaan Pemanfaatan dan

Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Setelah Penguatan Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 ... 64

(12)

12 Tabel 47. Kategorisasi Kelembagaan Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah Menurut Jenis dan Dimensi Aturan Mainnya , Tahun 2011 ... 65 Tabel 48. Perubahan Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pelaku

Utama dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Setelah Penguatan Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 ... 66 Tabel 49. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Penyediaan Sarana

Produksi Perikanan dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Setelah Pengutan Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 ... 67 Tabel 50. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pembinaan dan

Penyuluhan dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Setelah Penguatan Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 ... 68 Tabel 51. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Konservasi Terkait

dengan Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Setelah Penguatan Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 ... 69 Tabel 52. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pengawasan dalam

Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Setelah PenguatanMenurut Persepsi Responden Tahun 2011... 70 Tabel 53. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pemasaran Hasil

Produksi dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur di, Kabupaten Purwakarta, Setelah Penguatan Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 ... 71

(13)

13 Tabel 54. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Monitoring dan Evaluasi

dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Setelah Penguatan Menurut Persepsi Responden Tahun 2011... 72 Tabel 55. Sebaran Kategori Efektifitas Kelembagaan Pemanfaatan dan

elaPengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Setelah Penguatan Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 ... 73 Tabel 56. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pemanfaatan dan

Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Setelah Penguatan Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 ... 75 Tabel 57. Komparasi dan Perubahan Efektivitas Keseluruhan Kelembagaan

Eksisting Antara Waduk Malahayu dan Waduk Jatiluhur, 2011 ... 76 Tabel 58. Rata-rata Skor dan Kategori Modal Sosial Nelayan di Periaran

Waduk Malahayu, untuk Masing-masing dan Keseluruhan Indikator, 2011... 77 Tabel 59. Hasil Pengujian Korelasi antara Peubah Bebas Indikator-Indikator

Modal Sosial dengan Peubah Terikat Efektivitas Kelambagaan Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu ... 77 Tabel 63. Topik dan Hasil Kesepakatan FGD Waduk Malahayu, di Kabupaten

Brebes, 2011... 78 Tabel 64. Topik dan Hasil Kesepakatan FGD Waduk Jatiluhur, di Kabupaten

Purwakarta, 2011 ... 78 Tabel 65. Rata-rata Biaya, Penerimaan, Produktivitas dan Pendapatan Usaha

Penangkapan Ikan di Perairan Waduk Malahayu, Jawa Tengah selama Setahun (2011)... 84

(14)

14 Table 66. Rata-rata Biaya, Penerimaan, Produktivitas dan Pendapatan Usaha Penangkapan Ikan di Perairan Waduk Jatiluhur, Jawa Barat selama Setahun (2011) ... 85

(15)

15

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Proporsi Sebaran Efektivitas Kelembagaan Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu di Kabupaten Brebes, Tahun 2011. .. 9 Gambar 2. Kondisi Kelembagaan Pelaku Utama (Kelompok Nelayan) dalam

Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 ... 11 Gambar 3. Kondisi Kelembagaan Penyedia Sarana Produksi dalam

Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 ... 11 Gambar 4. Kondisi Kelembagaan Pembinaan dan Penyuluhan dalam

Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 ... 12 Gambar 5. Kondisi Kelembagaan Konservasi dalam Pemanfaatan dan

Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 ... 12 Gambar 6. Kondisi Kelembagaan Pengawasan dalam Pemanfaatan dan

Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 ... 13 Gambar 7. Kondisi Kelembagaan Pemasaran Hasil Produksi dalam

Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 ... 13 Gambar 8. Kondisi Kelembagaan Monitoring dan Evaluasi dalam

Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 ... 14

(16)

16 Gambar 9. Proporsi Sebaran Efektifitas Kelembagaan Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Tahun 2011... 22 Gambar 10. Kondisi Kelembagaan Pelaku Utama (Kelompok Nelayan) dalam

Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 .... 24 Gambar 11. Kondisi Kelembagaan Penyedia Sarana Produksi dalam

Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 .... 24 Gambar 12. Kondisi Kelembagaan Pembinaan dan Penyuluhan dalam

Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur,di Kabupaten Purwakarta, Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 .... 25 Gambar 13. Kondisi Kelembagaan Konservasi dalam Pemanfaatan dan

Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 ... 25 Gambar 14. Kondisi Kelembagaan Pengawasan dalam Pemanfaatan dan

Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 ... 26 Gambar 15. Kondisi Kelembagaan Pemasaran Hasil Produksi dalam

Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 .... 26 Gambar 16. Kondisi Kelembagaan Monitoring dan Evaluasi dalam

Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 .... 27 Gambar 17. Peta Potensi Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Wonogiri .. 36 Gambar 18. Gambar Papan Perda No. 9 tahun 2003 ... 36

(17)

17 Gambar 19. Proporsi Sebaran Efektifitas Kelembagaan Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Gajah Mungkur, di Kabupaten Wonogiri, Tahun 2011... 39 Gambar 20. Kondisi Kelembagaan Pelaku Utama (Kelompok Nelayan) dalam

Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Gajah Mungkur, di Kabupaten Wonogiri, Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 ... 41 Gambar 21. Kondisi Kelembagaan Penyedia Sarana Produksi dalam

Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Gajah Mungkur,di Kabupaten Wonogiri, Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 ... 41 Gambar 22. Kondisi Kelembagaan Pembinaan dan Penyuluhan dalam

Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Gajah Mungkur, di Kabupaten Wonogiri, Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 ... 42 Gambar 23. Kondisi Kelembagaan Konservasi dalam Pemanfaatan dan

Pengelolaan Waduk Gajah Mungkur, di Kabupaten Wonogiri, Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 ... 42 Gambar 24. Kondisi Kelembagaan Pengawasan dalam Pemanfaatan dan

Pengelolaan Waduk Gajah Mungkur,di Kabupaten Wonogiri, Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 ... 43 Gambar 25. Kondisi Kelembagaan pemasaran Hasil Produksi dalam

Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Gajah Mungkur, di Kabupaten Wonogiri, Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 ... 43 Gambar 26. Kondisi Kelembagaan Monitoring dan Evaluasi dalam

Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Gajah Mungkur, Kabupaten Wonogiri, Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 ... 44

(18)

18 Gambar 27. Proporsi Sebaran Efektivitas Kelembagaan Pemanfaatan dan Pengelolaan Situ Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Tahun 2011... 47 Gambar 28. Kondisi Kelembagaan Pelaku Utama (Kelompok Nelayan) dalam

Pemanfaatan dan Pengelolaan Situ Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 ... 49 Gambar 29. Kondisi Kelembagaan Penyedia Sarana Produksi dalam

Pemanfaatan dan Pengelolaan Situ Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 ... 49 Gambar 30. Kondisi Kelembagaan Pembinaan dan Penyuluhan dalam

Pemanfaatan dan Pengelolaan Situ Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 ... 50 Gambar 31. Kondisi Kelembagaan Konservasi dalam Pemanfaatan dan

Pengelolaan Situ Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 ... 50 Gambar 32. Kondisi Kelembagaan Pengawasan dalam Pemanfaatan dan

Pengelolaan Situ Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 ... 51 Gambar 33. Kondisi Kelembagaan Pemasaran Hasil Produksi dalam

Pemanfaatan dan Pengelolaan Situ Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 ... 51 Gambar 34. Kondisi Kelembagaan Monitoring dan Evaluasi dalam

Pemanfaatan dan Pengelolaan Situ Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 ... 52

(19)

19 Gambar 35. Perbandingan Kondisi Eksisting Efektivitas Kelembagaan Pelaku Utama dari Tiga Waduk (Malahayu, Jatiluhur dan Gajah Mungkur), 2011... 52 Gambar 36. Perbandingan Kondisi Eksisting Efektivitas Kelembagaan

Penyedia Sarana Produksi Perikanan dari Tiga Waduk (Malahayu, Jatiluhur dan Gajah Mungkur), 2011 ... 53 Gambar 37. Perbandingan Kondisi Eksisting Efektivitas Kelembagaan

Pembinaan dan Penyuluhan dari Tiga Waduk (Malahayu, Jatiluhur dan Gajah Mungkur), 2011... 53 Gambar 38. Perbandingan Kondisi Eksisting Efektivitas Kelembagaan

Konservasi dari Tiga Waduk (Malahayu, Jatiluhur dan Gajah Mungkur), 2011 ... 54 Gambar 39. Perbandingan Kondisi Eksisting Efektivitas Kelembagaan

Pengawasan dari Tiga Waduk (Malahayu, Jatiluhur dan Gajah Mungkur), 2011 ... 54 Gambar 40. Perbandingan Kondisi Eksisting Efektivitas Kelembagaan

Pemasaran Hasil Produksi Perikanan dari Tiga Waduk (Malahayu, Jatiluhur dan Gajah Mungkur), 2011 ... 55 Gambar 41. Perbandingan Kondisi Eksisting Efektivitas Kelembagaan

Monitoring dan Evaluasi dari Tiga Waduk (Malahayu, Jatiluhur dan Gajah Mungkur), 2011 ... 55 Gambar 42. Komparasi Keseluruhan Kelembagaan Eksisting dari Tiga Waduk

(Malahayu, Jatiluhur dan Gajah Mungkur), 2011 ... 56 Gambar 43. Perubahan Efektivitas Kelembagaan Pelaku Utama dari Sebelum

(20)

20 Gambar 44. Perubahan Efektivitas Kelembagaan Penyediaan Sarana Produksi Perikanan dari Sebelum dan Sesudah dilakukan Penguatan ... 58 Gambar 45. Perubahan Efektivitas Kelembagaan Pembinaan dan Penyuluhan

Perikanan dari Sebelum dan Sesudah Dilakukan Penguatan ... 59 Gambar 46. Perubahan Efektivitas Kelembagaan Konservasi Perikanan dari

Sebelum dan Sesudah Dilakukan Penguatan ... 60 Gambar 47. Perubahan Efektivitas Kelembagaan Pengawasan Perikanan dari

Sebelum dan Sesudah dilakukan Penguatan ... 61 Gambar 48. Perubahan Efektivitas Kelembagaan Pengawasan Perikanan dari

Sebelum dan Sesudah Dilakukan Penguatan ... 62 Gambar 49. Perubahan Efektivitas Kelembagaan Pengawasan Perikanan dari

Sebelum dan Sesudah di lakukan Penguatan ... 63 Gambar 50. Proporsi Sebaran Efektifitas Kelembagaan Pemanfaatan dan

Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Tahun 2011.64 Gambar 51. Perubahan Efektivitas Kelembagaan Pelaku Utama dari Sebelum

dan Sesudah dilakukan Penguatan... 66 Gambar 52. Perubahan Efektivitas Kelembagaan Penyediaan Sarana Produksi

Perikanan dari Sebelum dan Sesudah dilakukan Penguatan ... 67 Gambar 53. Perubahan Efektivitas Kelembagaan Pembinaan dan Penyuluhan

Perikanan dari Sebelum dan Sesudah dilakukan Penguatan ... 68 Gambar 54. Perubahan Efektivitas Kelembagaan Konserv. asi Perikanan dari

Sebelum dan Sesudah dilakukan Penguatan ... 69 Gambar 55. Perubahan Efektivitas Kelembagaan Pengawasan Perikanan dari

(21)

21 Gambar 56. Perubahan Efektivitas Kelembagaan Pengawasan Perikanan dari Sebelum dan Sesudah dilakukan Penguatan ... 71 Gambar 57. Perubahan Efektivitas Kelembagaan Pengawasan Perikanan dari

Sebelum dan Sesudah dilakukan Penguatan ... 72 Gambar 58. Perubahan Efektivitas Kelembagaan Pemanfaatan dan

Pengelolaan Waduk dari Sebelum dan Sesudah dilakukan Penguatan ... 73 Gambar 59. Proporsi Sebaran Efektifitas Kelembagaan Pemanfaatan dan

Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta Tahun 2011. ... 74 Gambar 60. Respon Masyarakat Nelayan di Waduk Malahayu, Kabupaten

Brebes Terhadap Materi Penguatan Kelembagaan Melalui Pengembangan Organisasi dan Usaha, 2011 ... 79 Gambar 61. Masyarakat Nelayan di Waduk Malahayu, Kabupaten Brebes

Terhadap Aspek Pemahaman dan Aspek Manfaat dari Materi Pengembangan Organsiasi dan Usaha dalam Rangka Peningkatan Kapasitas Kelembagaan, 2011 ... 79 Gambar 62. Respon Pelaku Unit Pembenihan Rakyat (UPR) Terhadap Materi

Penguatan Kapasitas Kelembagaan Perbenihan di Sekitar Waduk Malahayu, Kabupaten Brebes 2011 ... 80 Gambar 63. Respon Masyarakat Nelayan di Waduk Jatiluhur, Kabupaten

Purwakarta Terhadap Materi Penguatan Kelembagaan Melalui Pengembangan Organisasi dan Usaha, 2011 ... 80 Gambar 64. Respon Masyarakat Nelayan di Waduk Jatiluhur , Kabupaten

(22)

22 Materi Pengembangan Organsiasi dan Usaha dalam Rangka Peningkatan Kapasitas Kelembagaan, 2011 ... 81 Gambar 65. Respon Pelaku Unit Pembenihan Rakyat (UPR) Terhadap Materi

Penguatan Kapasitas Kelembagaan Perbenihan di Sekitar Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes 2011 ... 81 Gambar 66. Respon Masyarakat Nelayan di Waduk Jatiluhur, Kabupaten

Purwakarta Terhadap Materi Penguatan Kelembagaan Melalui Pengembangan Organisasi dan Usaha, 2011 ... 82 Gambar 67. Respon Masyarakat Nelayan di Waduk Jatiluhur, Kabupaten

Purwakarta Terhadap Materi Penguatan Kelembagaan Melalui Pengembangan Organisasi dan Usaha, 2011 ... 82 Gambar 68. Respon Masyarakat Nelayan di Waduk Jatiluhur, Kabupaten

Purwakarta Terhadap Materi Penguatan Kelembagaan Melalui Pengembangan Organisasi dan usaha, 2011 ... 83 Gambar 69. Esensi Organisasi Ekonomi Nelayan ... 86 Gambar 70. Rancang Bangun Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan dan

Pemanfaatan Sumberdaya Perairan Waduk dan Situ dalam Rangka Meningkatkan Produktivitas dan Pendapatan Nelayan ... 87

(23)

1

PENDAHULUAN

Pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya perikanan perairan umum seyogyanya berdasarkan atas prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Secara mendasar arti dari pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan untuk memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk dapat memenuhi kebutuhannya (WCED, 1988). Dalam prinsip ini, pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya perikanan perairan umum harus mempertimbangkan beberapa aspek penting; yaitu aspek ekologi, sosial, dan ekonomi.

Dari aspek ekologi, pemanfaatannya harus menggunakan teknologi yang bersifat ramah lingkungan, sementara dari aspek ekonomi, pemanfaatan sumberdaya perikanan tersebut menghasilkan nilai ekonomi terhadap pengguna; misalnya sumber penghasilan. Kemudian, dari aspek sosial, pemanfaatan dan pengelolaan yang dilakukan terhadap sumberdaya perikanan perairan umum tersebut dapat diterima masyarakat yang berkepentingan (pemangku kepentingan; stakeholders). Ketiga aspek yang dikemukakan diatas terbentuk dalam suatu kerangka peraturan pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya perikanan perairan umum yaitu dalam suatu kelembagaan.

Di lain pihak, pengembangan produksi perikanan perairan umum tidak akan optimal jika tidak terintegrasi dengan pengembangan pemasaran, lingkungan, kelembagaan. Hal ini berkaitan dengan pendekatan rasionalitas eko-sosial yang berkeyakinan bahwa segala permasalahan lingkungan hidup berakar pada masalah sosial. Kemudian, secara garis besar masalah-masalah

(24)

2 sosial itu bersifat kelembagaan, ideologis, psikologis dan budaya (Little, 2000).

Beberapa perairan umum waduk dan situ ini telah melakukan pengelolaan sumberdaya perikanan dengan sistem restocking atau penebaran kembali ikan, khususnya masyarakat nelayan yang melaksanakan usaha penangkapan ikan di perairan umum tersebut (BBRSEKP, 2010). Penebaran ikan tersebut, tidak saja dilaksanakan oleh masyarakat nelayan, tetapi juga dilakukan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Penebaran tersebut dilakukan hampir setiap tahun dan telah berlangsung lama beberapa dekade terakhir ini. Terkait dengan penebaran kembali ikan (restocking) yang diadakan oleh berbagai pihak, maka seyogyanya dibentuk kelembagaan yang melaksanakan pengelolaan terhadap sumberdaya perikanan yang ada di perairan umum waduk atau situ tersebut (Purnomo et al., 2008).

Dengan demikian, tujuan akhir yang ingin dicapai dalam program dan atau kegiatan penebaran kembali ikan (restocking) pada suatu perairan adalah meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat sekitar perairan yang dikelola melalui peningkatan produktivitas pemanfaatan sumberdaya perikanan (DJPB, 2003). Secara sosial ekonomi, kegiatan penebaran kembali ikan ke dalam peraian waduk harus dapat memberikan manfaat kepada masyarakat nelayan, dan hal ini dapat dicapai jika kelembagaan nelayan yang ada dan terbentuk telah melembaga pada masyarakat nelayan tersebut.

Sejauhmana inovasi kelembagaan dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan masyarakat pemanfaat dan pengelola sumberdaya perikanan di suatu perairan waduk dan situ akan sangat tergantung dengan efektitivitas inovasi tersebut dalam penerapannya. Disamping itu, karakteristik sosial, ekonomi, budaya dan politik masyarakat juga merupakan

(25)

3 aspek yang berpengaruh dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya perikanan di perairan umum waduk dan situ (Kartamihardja et al., 2008). Untuk itu perlu diteliti kondisi yang terkait dengan efektivitas inovasi kelembagaan melalui penguatan kapasitas masyarakat dalam kegiatan teknologi pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya perikanan.

METODOLOGI

2.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Keseluruhan aktivitas kegiatan penelitian akan dilakukan dalam rentang waktu mulai dari Januari sampai dengan Desember 2011. Lokasi kegiatan penelitian adalah sentra kegiatan perikanan perairan umum di perairan waduk dan situ pada beberapa provinsi terpilih yang dominan memiliki sumberdaya dan usaha perikanan perairan umum waduk dan situ. Lokasi tersebut adalah Waduk Malahayu- Jawa Tengah; Waduk Jatiluhur-Jawa Barat; Waduk Gajah Mungkur – Jatiluhur-Jawa Tengah; dan Situ Panjalu-Jatiluhur-Jawa Barat. Waduk Malahayu dan Waduk Jatiluhur dijadikan lokasi utama penelitian (mendapatkan tahapan penelitian secara lengkap) sedangkan Waduk Gajah Mungkur dan Situ Panjalu dalam penelitian ini merupakan lokasi pendukung yang hanya mendapatkan perlakuan survei kondisi awal (Baseline Survey). Wilayah Provinsi Jawa Barat juga digunakan sebagai lokasi untuk kegiatan studi literatur dan atau konsultasi, koordinasi, dan konsinyasi kegiatan penelitian.

2.2

Data Yang Dikumpulkan

Data yang dikumpulkan pada kegiatan penelitian ini berupa data sekunder maupun data primer. Data sekunder yang dapat dikumpulkan antara lain berupa laporan hasil penelitian dan atau kajian yang terkait

(26)

4 dengan berbagai aspek sosial ekonomi dan kelembagaan pengelolaan sumberdaya perairan dan perikanan di perairan umum waduk dan situ. Data primer yang dikumpulkan disesuaikan dengan fokus kajian dan tujuan penelitian yaitu:

1. Data kelembagaan eksisting pengelolaan waduk dan situ dalam rangka peningkatan produktivitas dan pendapatan masyarakat nelayan dan masyarakat pemanfaat lainnya.

2. Data karakteristik sosial, ekonomi, budaya dan politik masyarakat terkait dengan kelembagaan eksisting pengelolaan waduk dan situ.

3. Data respon masyarakat nelayan dan pemanfaat sumberdaya lainnya terhadap inovasi kelembagaan melalui penerapan teknologi pengelolaan waduk dan situ yang berkelanjutan.

4. Data efektifitas implementasi inovasi kelembagaan melalui penerapan teknologi pengelolaan sumberdaya perikanan (restoking, pembatasan mata jaring, pembatasan musim penangkapan, dan pembatasan areal penangkapan) berdasarkan indikator: (a) Prinsip batas; (b) distribusi manfaat; (c) pengaturan pilihan-kolektif; (d) kegiatan yang bersifat memonitor; (e) pemberian sanksi; (f) mekanisme penyelesaian konflik; dan (g) pengorganisasian hak kepemilikan.

5. Data penguatan kelembagaan yang disampaikan pada pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat pemanfaat sumberdaya perikanan dan perairan, terutama nelayan dalam kerangka pengembangan model inovasi kelembagaan pengelolaan sumberdaya perikanan berkelanjutan. 6. Data prakiraan dampak inovasi kelembagaan melalui penerapan teknologi terhadap peningkatan produktivitas dan pendapatan masyarakat pemanfaat sumberdaya perairan dan perikanan.

(27)

5

2.3

Teknik Pengumpulan Data, Pengukuran Efektivitas Kelembagaan

2.3.1 Teknik Pengumpulan Data

Data sekunder dikumpulkan dengan cara mempelajari terhadap bahan pustaka atau laporan penelitian yang terkait dengan fokus penelitian (studi literatur). Di lain pihak, data primer akan dikumpulkan melalui survei terstruktur menggunakan panduan kuesioner dan FGD (Focus Group Discussion).

KONSEP DAN DEFINISI

Kelembagaaan merupakan himpunan norma-norma pada segala tingkatan yang berkisar dari suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat dalam suatu wadah organisasi tertenu. Definisi lain juga dikemukakan oleh North (1991) bahwa kelembagaan adalah aturan main dalam suatu masyarakat. Kelembagaan juga adalah seperangkat aturan suatu masyarakat atau organisasi yang berperan untuk meumudahkan koordinasi antar orang-orang untuk memperoleh harapan mereka masing-masing serta layak dari suatu kegiatan tertentu.

Prinsip-prinsip dalam kelembagaan pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya tersebut adalah sebagai berikut;

(1) Prinsip batas yang dapat ditentukan dengan jelas untuk dapat menentukan kepemilikan seseorang atau rumah tangga terhadap sumberdaya tersebut;

(2) Distribusi manfaat dari aturan yang tepatguna proporsional dengan pembiayaannya; kemudian aturan yang tepatguna juga terkait dengan waktu, tempat, teknologi, dan kuantitas unit sumberdaya terkait dengan kondisi lokal;

(28)

6 (3) Pengaturan pilihan-kolektif, yaitu hampir semua individu dipengaruhi oleh aturan operasional yang dapat merubah partisipasinya dalam pelaksanaan pengaturan;

(4) Adanya kegiatan yang bersifat memonitor kondisi sumberdaya dan perilaku penggunanya yang akuntabel;

(5). Pemberian sanksi kepada pengguna yang melanggar aturan yang diterapkan sesuai dengan tingkatan kesalahan dan konsteks kejadian pengguna tersebut dari petugas yang akuntabel atau dari pengguna lainnya atau keduanya.

(6) Ada mekanisme penyelesaian konflik diantara pengguna dan antara pengguna dan petugas yang dapat diakses secara cepat, biaya rendah dan tersedia secara lokal;

(7) Ada pengorganisasianhak kepemilikan yang diakui bagi para pengguna atau kelembagaannya yang tidak dapat dikuasai atau dicampurtangani oleh pemerintah.

(29)

7 Tabel 1. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pelaku Utama (Kelompok Nelayan) dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu di, Kabupaten Brebes, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 KATEGORISASI INTERVAL SKOR JUMLAH RESPONDEN % Tidak efektif 0.00 - 7.80 0 0,00 Kurang efektif 7.81 - 15.60 6 20,00 Cukup efektif 15.61 - 23.40 24 80,00 Efektif 23.41 - 31.20 0 0,00 Sangat Efektif 31.21 - 39.00 0 0,00 Total 30,00 100,00

Sumber: Data Primer Diolah, (2011)

Tabel 2. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Penyediaan Sarana Produksi Perikanan dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011

KATEGORISASI INTERVAL SKOR JUMLAH

RESPONDEN % Tidak efektif 0.00 - 7.80 18 60,00 Kurang efektif 7.81 - 15.60 12 40,00 Cukup efektif 15.61 - 23.40 0 0,00 Efektif 23.41 - 31.20 0 0,00 Sangat Efektif 31.21 - 39.00 0 0,00 Total 30,00 40,00

Sumber: Data Primer Diolah, (2011)

Tabel 3. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pembinaan dan Penyuluhan dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011

KATEGORISASI INTERVAL SKOR JUMLAH

RESPONDEN % Tidak efektif 0.00 - 5.00 0 0,00 Kurang efektif 5.01 – 10.00 18 60,00 Cukup efektif 10.01 – 15.00 12 40,00 Efektif 15.01 – 20.00 0 0,00 Sangat Efektif 20.01 - 25.00 0 0,00 Total 30,00 100,00

(30)

8 Tabel 4. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Konservasi Terkait dengan Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 KATEGORISASI INTERVAL SKOR JUMLAH

RESPONDEN % Tidak efektif 0.00 - 7.80 0 0,00 Kurang efektif 7.81 - 15.60 1 3,33 Cukup efektif 15.61 - 23.40 26 86,67 Efektif 23.41 - 31.20 3 10,00 Sangat Efektif 31.21 - 39.00 0 0,00 Total 30,00 100,00

Sumber: Data Primer Diolah, (2011)

Tabel 5. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pengawasan dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011

KATEGORISASI INTERVAL SKOR JUMLAH

RESPONDEN % Tidak efektif 0.00 - 6.60 0 0,00 Kurang efektif 6.61 - 13.20 5 16,67 Cukup efektif 13.21 - 19.80 22 73,33 Efektif 19.81 - 26.40 3 10,00 Sangat Efektif 26.41 - 33.00 0 0,00 Total 30,00 100,00

Sumber: Data Primer Diolah, (2011)

Tabel 6. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pemasaran Hasil Produksi dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 KATEGORISASI INTERVAL SKOR JUMLAH RESPONDEN % Tidak efektif 0.00 - 6.60 9 30,00 Kurang efektif 6.61 - 13.20 21 70,00 Cukup efektif 13.21 - 19.80 0 0,00 Efektif 19.81 - 26.40 0 0,00 Sangat Efektif 26.41 - 33.00 0 0,00 Total 30,00 100,00

(31)

9 Tabel 7. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Monitoring dan Evaluasi dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011

KATEGORISASI INTERVAL SKOR JUMLAH

RESPONDEN % Tidak efektif 0.00 - 9.40 8 26,67 Kurang efektif 9.41 - 18.80 22 73,33 Cukup efektif 18.81 - 28.20 0 0,00 Efektif 28.21 - 37.60 0 0,00 Sangat Efektif 37.61 - 47.00 0 0,00 Total 30,00 100,00

Sumber: Data Primer Diolah, (2011)

Tabel 8. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011

KATEGORISASI INTERVAL SKOR JUMLAH

RESPONDEN % Tidak efektif 0.00 - 54.80 0 0,00 Kurang efektif 54.81 - 109.60 19 63,33 Cukup efektif 108.61 - 164.40 11 36,67 Efektif 164.41 - 219.20 0 0,00 Sangat Efektif 219.21 - 274.00 0 0,00 Total 30 100,00

Sumber: Data Primer Diolah, (2011)

Gambar 1. Proporsi Sebaran Efektivitas Kelembagaan Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu di Kabupaten Brebes, Tahun 2011. Sumber: Data Primer Diolah, 2011.

0% 20% 40% 60% 80% 100% Pelaku Utama Saprokan Penyuluhan Konservasi Pengawasan Pemasaran Monev KE LE MBAG AAN Tidak efektif Kurang efektif Cukup efektif Efektif Sangat Efektif

(32)

10 Tabel 9. Kategorisasi Kelembagaan Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Menurut Jenis dan

Dimensi Aturan Mainnya , Tahun 2011

DIMENSI ATURAN MAIN

KATEGORISASI DAN SKOR KELEMBAGAAN PELAKU

UTAMA SAPROKAN PENYULUHAN KONSERVASI PENGAWASAN PEMASARAN MONEV

1. Prinsip Batas Sedang Lemah Sedang Kuat Kuat Sedang Sangat lemah

2,24 1,35 3,00 3,24 3,51 0,56 0,26

2. Distribusi Manfaat Sedang Lemah Kuat Kuat Kuat Lemah Sedang

2,53 1,67 3,33 3,17 3,08 1,49 2,06

3. Pilihan Kolektif Sedang Lemah Kuat Sangat kuat Sedang Lemah Sedang

2,57 1,80 3,22 4,28 2,33 1,78 1,35

4. Kegiatan Memonitor Lemah Sangat lemah Sangat lemah Lemah Lemah Lemah Lemah

1,67 0,22 0,89 1,61 1,33 1,06 1,09

5. Pemberian Sanksi Lemah Sangat lemah Lemah Sedang Sedang Sangat lemah Sangat lemah

1,80 0,10 1,78 2,53 2,40 0,53 0,78

6. Penyelesaian Konflik Sedang Sedang Sangat lemah Sedang Sedang Lemah Lemah

2,73 0,87 0,55 2,40 2,10 1,60 1,55

7. Hak Kepemilikan Lemah Sangat lemah Sedang Sangat lemah Lemah Sangat lemah Lemah

1,78 1,00 2,38 0,80 1,60 0,47 1,41

Rataan per Kelembagaan Sedang Sangat Lemah Sedang Sedang Sedang Lemah Lemah

17,37 6,80 10,17 20,83 24,73 7,97 12,80

(33)

11 Gambar 2. Kondisi Kelembagaan Pelaku Utama (Kelompok Nelayan) dalam

Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 Sumber: Data Primer Diolah, 2011.

Gambar 3. Kondisi Kelembagaan Penyedia Sarana Produksi dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten

Brebes, Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 Sumber: Data Primer Diolah, 2011

(34)

12 Gambar 4. Kondisi Kelembagaan Pembinaan dan Penyuluhan dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes,

Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 Sumber: Data Primer Diolah, 2011.

Gambar 5. Kondisi Kelembagaan Konservasi dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Berdasarkan Dimensi

Aturan Mainnya Tahun 2011 Sumber: Data Primer Diolah, 2011

(35)

13 Gambar 6. Kondisi Kelembagaan Pengawasan dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes, Berdasarkan Dimensi

Aturan Mainnya Tahun 2011 Sumber: Data Primer Diolah, 2011

Gambar 7. Kondisi Kelembagaan Pemasaran Hasil Produksi dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes,

Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 Sumber: Data Primer Diolah, 2011

(36)

14 Gambar 8. Kondisi Kelembagaan Monitoring dan Evaluasi dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Malahayu, di Kabupaten Brebes,

Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 Sumber: Data Primer Diolah, 2011

(37)

Tabel 10. Upaya Perbaikan dan Bentuk Penguatan Kapasitas Kelembagaan dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Perairan Waduk Malahayu Berdasarkan Jenis Kelembagaan dan Permasalahannya.

No LEMBAGA/INSTITUSI KELEMBAGAAN (FUNGSI) PERMASALAHAN DALAM DIMENSI ATURAN MAIN ALTERNATIF SOLUSI

Upaya Perbaikan Bentuk Penguatan Kapasitas 1 Kelompok Nelayan

Pelaku Utama

- Kegiatan memonitor - Pembuatan Jadwal Pelatihan dan Pendampingan peningkatan kapasitas kelembagaan kelompok nelayan dengan memprioritaskan upaya-upaya perbaikan dalam kegiatan memonitor, pemberian sanksi dan hak kepemilikan

- Pengadaan fasilitas untuk petugas - Pembuatan sanksi untuk petugas - Penyusunan petugas formal

- Pemberian sanksi - pembuatan aturan yang tegas - konsistensi penegakan sanksi - kejelasan sanksi dan peraturan - peradilan yang terbuka dan transparan

- adanya petugas

penangkap/semacam polisi air

- Hak Kepemilikan - pemetaan kepemilikan - legalitas kepemilikan - kejelasan kepemilikan

- hukuman untuk pelanggar kepemilikan - peradilan atas hak kepemilikan

Pengawasan

- Kegiatan memonitor - Pembuatan Jadwal Pelatihan dan Pendampingan peningkatan kapasitas kelembagaan pengawasan dengan memprioritaskan upaya-upaya perbaikan dalam kegiatan memonitor dan hak kepemilikan - Pengadaan fasilitas untuk petugas

- Pembuatan sanksi untuk petugas - Penyusunan petugas formal - Pemberian insentif

(38)

Lanjutan Tabel 10…. (1) No LEMBAGA/INSTIT USI KELEMBAGAA N (FUNGSI) PERMASALAHAN DALAM DIMENSI ATURAN MAIN ALTERNATIF SOLUSI

Upaya Perbaikan Bentuk Penguatan Kapasitas

1 Kelompok

Nelayan

Pengawasan - Hak Kepemilikan

- pemetaan kepemilikan - legalitas kepemilikan - kejelasan kepemilikan

- hukuman untuk pelanggar kepemilikan - peradilan atas hak kepemilikan - Pemberian insentif

Konservasi

- Kegiatan memonitor - Pembuatan Jadwal Pelatihan dan Pendampingan peningkatan kapasitas kelembagaan konservasi dengan memprioritaskan upaya-upaya perbaikan dalam kegiatan memonitor dan hak kepemilikan

- Pengadaan fasilitas untuk petugas - Pembuatan sanksi untuk petugas - Penyusunan petugas formal - Pemberian insentif

- Hak Kepemilikan - pemetaan kepemilikan - legalitas kepemilikan - kejelasan kepemilikan

- hukuman untuk pelanggar kepemilikan - peradilan atas hak kepemilikan - Pemberian insentif

2 Penyuluh Penyuluhan - Kegiatan memonitor - Pembuatan Jadwal Penyampaian rekomendasi kepada pihak Dinas Kelautan dan Perikanan sebagai institusi yang bertanggung - Pengadaan fasilitas untuk petugas

(39)

Lanjutan Tabel 10… (2) No LEMBAGA/IN STITUSI KELEMBAGAAN (FUNGSI) PERMASALAHAN DALAM DIMENSI ATURAN MAIN ALTERNATIF SOLUSI

UPAYA PERBAIKAN BENTUK PENGUATAN

KAPASITAS 2 Penyuluh Penyuluhan - Kegiatan memonitor - Penyusunan petugas formal jawab atas kegiatan penyuluhan

untuk melakukan penguatan kapasitas kelembagaan penyuluhan dengan memprioritaskan upaya-upaya perbaikan kegiatan memonitor, pemberian sanksi dan penyelesaian konflik.

- Pemberian insentif

- Pemberian sanksi

- pembuatan aturan yang tegas - konsistensi penegakan sanksi - kejelasan sanksi dan peraturan - peradilan yang terbuka dan transparan - adanya petugas penangkap/ semacam polisi air

- Penyelesaian Konflik

- adanya peraturan

- mengefektifkan peran pemimpin atau tokoh masyarakat - mekanisme penyelesaian konflik yang jelas dan adil

3 Dinas KP Monev

- Prinsip Batas

- Pemetaan Kewenangan dan Tupoksi yang jelas Penyampaian rekomendasi kepada pihak Dinas Kelautan dan Perikanan sebagai institusi yang bertanggung jawab atas kegiatan monitoring dan evaluasi pemanfaatan dan pengelolaan Waduk Malahayu untuk melakukan penguatan kapasitas kelembagaan monitoring dan evaluasi dengan memprioritaskan upaya-upaya perbaikan prinsip - Koordinasi antar Instansi yang efektif

- Koordinasi antara pemerintah dan swasta yang efektif

- Koordinasi antara pemerintah dan Nelayan yang efektif

- Dukungan anggaran yang jelas dan memadai

- Pemberian sanksi - mengawasi pembuatan aturan yang tegas - mengawasi konsistensi penegakan sanksi

(40)

Lanjutan Tabel 10… (3) NO LEMBAGA/INSTITUS I KELEMBAGA AN (FUNGSI) PERMASALAHAN DALAM DIMENSI ATURAN MAIN ALTERNATIF SOLUSI

UPAYA PERBAIKAN BENTUK PENGUATAN

KAPASITAS

3 Dinas KP Monev

- Pemberian sanksi

- kejelasan sanksi dan peraturan dari instansi diatasnya - mengadakan peradilan yang terbuka dan transparan

- Kegiatan memonitor - Pembuatan Jadwal

- Pengadaan fasilitas untuk petugas - Pembuatan sanksi untuk petugas - Penyusunan petugas formal - mengawasi Pemberian insentif

- Penyelesaian Konflik - mengawasi penerapan peraturan

- mengawasi efektifitas peran pemimpin atau tokoh masyarakat

- mengawasi mekanisme penyelesaian konflik yang jelas dan adil

- mengawasi Pemberian insentif

- Hak Kepemilikan - mengawasi pemetaan kepemilikan - mengawasi legalitas kepemilikan - mengawasi kejelasan kepemilikan

- mengawasi hukuman untuk pelanggar kepemilikan - mengawasi peradilan atas hak kepemilikan - mengawasi Pemberian insentif

(41)

Lanjutan Tabel 10… (4) No LEMBAGA/INSTIT USI KELEMBAGA AN (FUNGSI) PERMASALAHAN DALAM DIMENSI ATURAN MAIN ALTERNATIF SOLUSI

Upaya Perbaikan Bentuk Penguatan Kapasitas

4 Penyedia Input dan Pemasar Output Sarana Produktif Perikanan

- Kegiatan memonitor - Meningkatkan peran penyedia saprokan

Menginisiasi pembentukan lembaga koperasi nelayan yang bergerak dalam penyediaan saprokan dan pemasaran hasil perikanan serta permodalan usaha perikanan.

- Pemberian sanksi - Meningkatkan komitemen penyedia saprokan - Hak Kepemilikan

Pemasaran

- Distribusi Manfaat - Meningkatkan peran pemasar hasil/bakul - Pilihan Kolektif - Meningkatkan komitemen pemasar hasil/bakul - Kegiatan Memonitor

- Pemberian Sanksi - Penyelesaian Konflik - Hak Kepemilikan

(42)

Tabel 11. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pelaku Utama (Kelompok Nelayan) dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011

KATEGORISASI INTERVAL SKOR JUMLAH

RESPONDEN % Tidak efektif 0.00 - 7.80 3 10,00 Kurang efektif 7.81 - 15.60 11 36,67 Cukup efektif 15.61 - 23.40 15 50,00 Efektif 23.41 - 31.20 1 3,33 Sangat Efektif 31.21 - 39.00 0 0,00 Total 30,00 100,00

Sumber: Data Primer Diolah, (2011)

Tabel 12. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pelaku Utama (Kelompok Nelayan) dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011

KATEGORISASI INTERVAL SKOR JUMLAH

RESPONDEN % Tidak efektif 0.00 - 8.00 0 0.00 Kurang efektif 8.01 - 16.00 3 10.00 Cukup efektif 16.01 -24.00 5 16.67 Efektif 24.01 - 32.00 15 50.00 Sangat Efektif 32.01 - 40.00 7 23.33 Total 30.00 100.00

Sumber: Data Primer Diolah, (2011)

Tabel 13. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pembinaan dan Penyuluhan dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011

KATEGORISASI INTERVAL SKOR JUMLAH

RESPONDEN % Tidak efektif 0.00 - 5.00 10 33,33 Kurang efektif 5.01 - 10.00 14 46,67 Cukup efektif 10.01 - 15.00 6 20,00 Efektif 15.01 - 20.00 0 0,00 Sangat Efektif 20.01 - 25.00 0 0,00 Total 30,00 100,00

(43)

Tabel 14. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Konservasi dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011

KATEGORISASI INTERVAL SKOR JUMLAH RESPONDEN % Tidak efektif 0.00 - 7.80 30 100,00 Kurang efektif 7.81 - 15.60 0 0,00 Cukup efektif 15.61 - 23.40 0 0,00 Efektif 23.41 - 31.20 0 0,00 Sangat Efektif 31.21 - 39.00 0 0,00 Total 30,00 100,00

Sumber: Data Primer Diolah, (2011)

Tabel 15. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pengawasan dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011

KATEGORISASI INTERVAL SKOR JUMLAH RESPONDEN % Tidak efektif 0.00 - 9.40 2 6,67 Kurang efektif 9.41 - 18.80 11 36,67 Cukup efektif 18.81 - 28.20 16 53,33 Efektif 28.21 - 37.60 1 3,33 Sangat Efektif 37.61 - 47.00 0 0,00 Total 30,00 100,00

Sumber: Data Primer Diolah, (2011)

Tabel 16. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Pemasaran Hasil Produksi Perikanan dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011 KATEGORISASI INTERVAL SKOR JUMLAH RESPONDEN % Tidak efektif 0.00 - 6.00 3 10,00 Kurang efektif 6.01 - 12.00 5 16,67 Cukup efektif 12.01 - 18.00 11 36,67 Efektif 18.01 - 24.00 9 30,00 Sangat Efektif 24.01 - 30.00 2 6,67 Total 30,00 100,00

(44)

Tabel 17. Sebaran Kategori Efektivitas Kelembagaan Monitoring dan Evaluasi dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011

KATEGORISASI INTERVAL SKOR JUMLAH RESPONDEN %

Tidak efektif 0.00 - 9.40 30 100,00 Kurang efektif 9.41 - 18.80 0 0,00 Cukup efektif 18.81 - 28.20 0 0,00 Efektif 28.21 - 37.60 0 0,00 Sangat Efektif 37.61 - 47.00 0 0,00 Total 30,00 100,00

Sumber: Data Primer Diolah, (2011)

Tabel 18. Sebaran Kategori Efektivitas Keseluruhan Kelembagaan dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011

KATEGORISASI INTERVAL SKOR JUMLAH

RESPONDEN % Tidak efektif 0.00 - 53.40 5 16,67 Kurang efektif 53.41 - 106.80 25 83,33 Cukup efektif 106.81-160.20 0 0,00 Efektif 160.21 - 213.60 0 0,00 Sangat Efektif 213.61 - 267.00 0 0,00 Total 30 100,00

Sumber: Data Primer Diolah, (2011)

Gambar 9. Proporsi Sebaran Efektifitas Kelembagaan Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Tahun 2011. Sumber: Data primer yang diolah, 2011

0% 50% 100% Pelaku Utama Penyuluhan Pengawasan Monev KE LE MBAG AAN Tidak efektif Kurang efektif Cukup efektif Efektif Sangat Efektif

(45)

Tabel 19. Kategori Efektifitas Jenis Kelembagaan Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Menurut Persepsi Responden, Tahun 2011

DIMENSI ATURAN MAIN KATEGORISASI DAN SKOR KELEMBAGAAN

Pelaku Utama Saprokan Penyuluhan Konservasi Pengawasan Pemasaran Monev

1. Prinsip Batas Lemah Sedang Sedang Sangat Lemah Lemah Sedang

Sangat Lemah

1.88 2.62 2.33 0.00 1.86 3.31 0.00

2. Distribusi Manfaat Sedang Sedang Lemah Sangat Lemah Lemah Kuat

Sangat Lemah

2.67 3.44 1.83 0.00 2.64 4.06 0.00

3. Pilihan Kolektif Lemah Kuat Lemah Sangat Lemah Lemah Sangat Kuat

Sangat Lemah

1.57 3.23 1.44 0.00 2.14 3.56 0.00

4. Kegiatan Memonitor Sedang Kuat Lemah Sangat Lemah Lemah Kuat

Sangat Lemah

2.78 1.72 1.06 0.00 1.83 1.56 0.00

5. Pemberian Sanksi Lemah Lemah Sangat Lemah Sangat Lemah Kuat Lemah

Sangat Lemah

1.73 1.00 0.67 0.00 1.93 1.13 0.00

6. Penyelesaian Konflik Lemah Sangat Lemah Lemah Sangat Lemah Sedang Lemah

Sangat Lemah

1.80 0.83 1.10 0.00 1.40 1.73 0.00

7. Hak Kepemilikan Sedang Sangat Lemah Lemah Sangat Lemah Lemah Lemah

Sangat Lemah

2.22 0.75 1.07 0.00 1.43 2.72 0.00

(46)

Gambar 10. Kondisi Kelembagaan Pelaku Utama (Kelompok Nelayan) dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta,

Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 Sumber: Data Primer Diolah, 2011.

Gambar 11. Kondisi Kelembagaan Penyedia Sarana Produksi dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta,

Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 Sumber: Data Primer Diolah, 2011.

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 Prinsip batas Distribusi manfaat Pengaturan pilihan-kolektif Kegiatan monitoring Pemberian sanksi Mekanisme penyelesaian … Pengorganisasian hak … 1.88 2.67 1.57 2.78 1.73 1.80 2.22

PELAKU UTAMA

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 Prinsip batas Distribusi manfaat Pengaturan pilihan-kolektif Kegiatan monitoring Pemberian sanksi Mekanisme penyelesaian konflik Pengorganisasian hak … 2.62 3.44 3.23 1.72 1.00 0.83 0.75

SAPROKAN

Sangat lemah Lemah Sedang Kuat Sangat Kuat

(47)

Gambar 12. Kondisi Kelembagaan Pembinaan dan Penyuluhan dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur,di Kabupaten Purwakarta,

Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 Sumber: Data Primer Diolah, 2011.

Gambar 13. Kondisi Kelembagaan Konservasi dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Berdasarkan

Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 Sumber: Data Primer Diolah, 2011.

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 Prinsip batas Distribusi manfaat Pengaturan pilihan-kolektif Kegiatan monitoring Pemberian sanksi Mekanisme penyelesaian konflik Pengorganisasian hak … 2.33 1.83 1.44 1.06 0.67 1.10 1.07

PEMBINAAN & PENYULUHAN

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 Prinsip batas Distribusi manfaat Pengaturan pilihan-kolektif Kegiatan monitoring Pemberian sanksi Mekanisme penyelesaian konflik Pengorganisasian hak …

KONSERVASI

Sangat lemah Lemah Sedang Kuat Sangat Kuat

(48)

Gambar 14. Kondisi Kelembagaan Pengawasan dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta, Berdasarkan

Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 Sumber: Data Primer Diolah, 2011.

Gambar 15. Kondisi Kelembagaan Pemasaran Hasil Produksi dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta,

Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 Sumber: Data Primer Diolah, 2011.

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 Prinsip batas Distribusi manfaat Pengaturan pilihan-kolektif Kegiatan monitoring Pemberian sanksi Mekanisme penyelesaian konflik Pengorganisasian hak … 1.86 2.64 2.14 1.83 1.93 1.40 1.43

PENGAWAS

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 Prinsip batas Distribusi manfaat Pengaturan pilihan-kolektif Kegiatan monitoring Pemberian sanksi Mekanisme penyelesaian konflik Pengorganisasian hak … 3.31 4.06 3.56 1.56 1.13 1.73 2.72

PEMASARAN

Sangat lemah Lemah Sedang Kuat Sangat Kuat Sangat lemah Lemah Sedang Kuat Sangat Kuat

(49)

Gambar 16. Kondisi Kelembagaan Monitoring dan Evaluasi dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta,

Berdasarkan Dimensi Aturan Mainnya Tahun 2011 Sumber: Data Primer Diolah, 2011.

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 Prinsip batas Distribusi manfaat Pengaturan pilihan-kolektif Kegiatan monitoring Pemberian sanksi Mekanisme penyelesaian konflik Pengorganisasian hak …

MONEV

(50)

Tabel 20. Upaya Perbaikan dan Bentuk Penguatan Kapasitas Kelembagaan dalam Pemanfaatan dan Pengelolaan Perairan Waduk Jatiluhur Berdasarkan Jenis Kelembagaan dan Permasalahannya.

No LEMBAGA/INSTITUSI KELEMBAGAAN (FUNGSI) PERMASALAHAN DALAM DIMENSI ATURAN MAIN ALTERNATIF SOLUSI

UPAYA PERBAIKAN BENTUK PENGUATAN KAPASITAS 1 Kelompok Nelayan Pelaku Utama - Prinsip batas - Pemetaan Kewenangan dan Tupoksi yang jelas Pelatihan dan Pendampingan

peningkatan kapasitas kelembagaan kelompok

nelayan dengan

memprioritaskan upaya-upaya perbaikan dalam prinsip batas, pilihan kolektif, pemberian sanksi dan penyelesaian konflik - Pemetaan daerah yang Jelas

- Peraturan penangkapan yang jelas - Hukum penangkapan yang jelas

- Pilihan kolektif - Pembuatan aturan yang tegas - Kejelasan sanksi dan peraturan - Peradilan yang terbuka dan transparan - Adanya pengawasan bersama terhadap peraturan - Membiasakan musyawarah untuk mufakat

- Pemberian sanksi - Pembuatan aturan yang tegas - Konsistensi penegakan sanksi - Kejelasan sanksi dan peraturan

- Peradilan yang terbuka dan transparan

- Penyelesaian konflik

- Adanya peraturan dan hukum yang jelas - Mengefektifkan peran pemimpin atau

tokoh masyarakat

- Mekanisme penyelesaian konflik yang jelas dan adil

- Peradilan yang terbuka dan transparan jika diperlukan

(51)

Lanjutan Tabel 20… (1) No LEMBAGA/INSTITUSI KELEMBAGAAN (FUNGSI) PERMASALAHAN DALAM DIMENSI ATURAN MAIN ALTERNATIF SOLUSI

UPAYA PERBAIKAN BENTUK PENGUATAN

KAPASITAS 1 Kelompok Nelayan Pengawasan - Prinsip batas - Pemetaan Kewenangan dan Tupoksi yang jelas Pelatihan dan Pendampingan

peningkatan kapasitas kelembagaan pengawasan dengan memprioritaskan upaya-upaya perbaikan dalam kegiatan memonitor dan hak kepemilikan serta menekankan kepada prinsip batas, distribusi manfaat, dan pilihan kolektif

- Pemetaan daerah yang Jelas - Peraturan penangkapan yang jelas - Hukum penangkapan yang jelas - Adanya petugas penangkap/ semacam polisi air

- Distribusi manfaat

- Pemetaan areal penangkapan yang jelas - Pemetaan daerah konservasi yang jelas - Peraturan penangkapan yang jelas - Hukum penangkapan yang jelas

- Adanya petugas penangkap/ semacam polisi air - Pengaturan yang jelas antar perikanan dan

kebutuhan lainnya

- Pilihan kolektif - Mengawasi pembuatan aturan yang tegas - Mengawasi kejelasan sanksi dan peraturan - Mengawasi peradilan yang terbuka dan transparan - Adanya pengawasan bersama terhadap peraturan - Mengawasi jalannya musyawarah untuk mufakat

- Kegiatan memonitor

- Pembuatan Jadwal

- Pengadaan fasilitas untuk petugas - Pembuatan sanksi untuk petugas

(52)

Lanjutan Tabel 20… (2) No LEMBAGA/INSTITUSI KELEMBAGAAN (FUNGSI) PERMASALAHAN DALAM DIMENSI ATURAN MAIN ALTERNATIF SOLUSI

UPAYA PERBAIKAN BENTUK PENGUATAN

KAPASITAS 1 Kelompok Nelayan Pengawasan - Kegiatan

memonitor

- Penyusunan petugas formal - Pemberian insentif - Hak Kepemilikan - pemetaan kepemilikan - legalitas kepemilikan - kejelasan kepemilikan

- hukuman untuk pelanggar kepemilikan - peradilan atas hak kepemilikan - Pemberian insentif

Konservasi - Prinsip batas - Pemetaan Kewenangan dan Tupoksi yang jelas Pelatihan dan Pendampingan peningkatan kapasitas kelembagaan konservasi dengan memprioritaskan upaya-upaya perbaikan dalam kegiatan memonitor dan hak kepemilikan serta menekankan kepada prinsip batas, distribusi manfaat, pilihan kolektif, dan pemberian sanksi

- Pemetaan daerah Konservasi yang Jelas - Peraturan penangkapan yang jelas - Hukum penangkapan yang jelas

- Adanya petugas penangkap/ semacam polisi air - Peradilan yang terbuka dan transparan

- Distribusi manfaat

- Pemetaan daerah konservasi yang jelas - Peraturan penangkapan yang jelas - Hukum penangkapan yang jelas - Adanya petugas penangkap/ semacam polisi air - Pengaturan yang jelas antar perikanan dan

(53)

Lanjutan Tabel 20… (3) No LEMBAGA/INSTITUSI KELEMBAGAAN (FUNGSI) PERMASALAHAN DALAM DIMENSI ATURAN MAIN ALTERNATIF SOLUSI

UPAYA PERBAIKAN BENTUK PENGUATAN

KAPASITAS 1 Kelompok Nelayan Konservasi - Distribusi

manfaat - Menjaga bersama waduk dari limbah

- Pilihan kolektif - Pembuatan aturan yang tegas - Kejelasan sanksi dan peraturan - Peradilan yang terbuka dan transparan - Adanya pengawasan bersama terhadap peraturan - Membiasakan musyawarah untuk mufakat

- Kegiatan memonitor

- Pembuatan Jadwal

- Pengadaan fasilitas untuk petugas - Pembuatan sanksi untuk petugas - Penyusunan petugas formal - Pemberian insentif

- Pemberian sanksi

- Pembuatan aturan yang tegas - Konsistensi penegakan sanksi - Kejelasan sanksi dan peraturan

- Peradilan yang terbuka dan transparan

- Penyelesaian konflik

- Adanya peraturan dan hukum yang jelas - Mengefektifkan peran pemimpin atau tokoh

masyarakat

(54)

Lanjutan Tabel 20… (4) No LEMBAGA/INSTITUSI KELEMBAGAAN (FUNGSI) PERMASALAHAN DALAM DIMENSI ATURAN MAIN ALTERNATIF SOLUSI

UPAYA PERBAIKAN BENTUK PENGUATAN

KAPASITAS 1 Kelompok Nelayan Konservasi - Penyelesaian konflik - Peradilan yang terbuka dan transparan jika diperlukan

- Hak Kepemilikan - Pemetaan kepemilikan - Legalitas kepemilikan - Kejelasan kepemilikan

- Hukuman untuk pelanggar kepemilikan - Peradilan atas hak kepemilikan - Pemberian insentif

2 Penyuluh Penyuluhan - Distribusi manfaat - Pemetaan daerah konservasi yang jelas Penyampaian rekomendasi kepada pihak Dinas Kelautan dan Perikanan sebagai institusi yang bertanggung jawab atas kegiatan penyuluhan untuk melakukan penguatan kapasitas kelembagaan penyuluhan dengan memprioritaskan upaya-upaya perbaikan kegiatan kegiatan memonitor dan hak kepemilikan serta menekankan kepada prinsip batas, distribusi manfaat, pilihan kolektif, dan pemberian sanksi

- Peraturan penangkapan yang jelas - Hukum penangkapan yang jelas - Adanya petugas penangkap/ semacam polisi air - Pengaturan yang jelas antar perikanan dan

kebutuhan lainnya

- Menjaga bersama waduk dari limbah

- Pilihan kolektif - Pembuatan aturan yang tegas - Kejelasan sanksi dan peraturan - Peradilan yang terbuka dan transparan - Adanya pengawasan bersama terhadap peraturan - Membiasakan musyawarah untuk mufakat

(55)

Lanjutan Tabel 20… (5) No LEMBAGA/INSTITUSI KELEMBAGAAN (FUNGSI) PERMASALAHAN DALAM DIMENSI ATURAN MAIN ALTERNATIF SOLUSI

UPAYA PERBAIKAN BENTUK PENGUATAN KAPASITAS 2 Penyuluh Penyuluhan - Kegiatan memonitor - Pembuatan Jadwal

- Pengadaan fasilitas untuk petugas - Pembuatan sanksi untuk petugas - Penyusunan petugas formal - Pemberian insentif

- Pemberian sanksi - Pembuatan aturan yang tegas - Konsistensi penegakan sanksi - Kejelasan sanksi dan peraturan

- Peradilan yang terbuka dan transparan

- Penyelesaian Konflik - Adanya peraturan

- Mengefektifkan peran pemimpin atau tokoh masyarakat

- Mekanisme penyelesaian konflik yang jelas dan adil

3 Dinas Kelautan dan Perikanan

Monev - Prinsip Batas - Pemetaan Kewenangan dan Tupoksi yang jelas Penyampaian rekomendasi kepada pihak Dinas Kelautan dan Perikanan sebagai institusi yang bertanggung jawab atas kegiatan monitoring dan evaluasi pemanfaatan dan pengelolaan Waduk Jatiluhur untuk melakukan penguatan kapasitas kelembagaan monitoring dan evaluasi dengan

- Koordinasi antar Instansi yang efektif - Koordinasi antara pemerintah dan swasta yang efektif - Koordinasi antara pemerintah dan Nelayan yang efektif - Dukungan anggaran yang jelas dan memadai

(56)

Lanjutan Tabel 20… (6) No LEMBAGA/INSTITUSI KELEMBAGAAN (FUNGSI) PERMASALAHAN DALAM DIMENSI ATURAN MAIN ALTERNATIF SOLUSI

UPAYA PERBAIKAN BENTUK PENGUATAN

KAPASITAS 3 Dinas Kelautan dan

Perikanan

Monev - Distribusi manfaat - Pemetaan areal penangkapan yang jelas memprioritaskan upaya-upaya kegiatan memonitor dan hak kepemilikan serta menekankan kepada prinsip batas, distribusi manfaat, pilihan kolektif, dan pemberian sanksi

- Pemetaan daerah konservasi yang jelas - Peraturan penangkapan yang jelas - Hukum penangkapan yang jelas - Adanya petugas penangkap/ semacam polisi air - Pengaturan yang jelas antar perikanan dan

kebutuhan lainnya

- Pilihan kolektif - Pembuatan aturan yang tegas - Kejelasan sanksi dan peraturan - Peradilan yang terbuka dan transparan - Adanya pengawasan bersama terhadap peraturan - Membiasakan musyawarah untuk mufakat

- Kegiatan memonitor - Pembuatan Jadwal

- Pengadaan fasilitas untuk petugas - Pembuatan sanksi untuk petugas - Penyusunan petugas formal - Mengawasi Pemberian insentif

- Pemberian sanksi - Mengawasi pembuatan aturan yang tegas - Mengawasi konsistensi penegakan sanksi - Kejelasan sanksi dan peraturan dari instansi diatasnya - Mengadakan peradilan yang terbuka dan transparan

Gambar

Tabel  18.  Sebaran  Kategori  Efektivitas  Keseluruhan  Kelembagaan  dalam  Pemanfaatan  dan  Pengelolaan  Waduk  Jatiluhur,  di  Kabupaten  Purwakarta, Menurut Persepsi Responden Tahun 2011
Gambar 15. Kondisi Kelembagaan Pemasaran Hasil Produksi dalam  Pemanfaatan dan Pengelolaan Waduk Jatiluhur, di Kabupaten Purwakarta,
Gambar 18. Gambar Papan Perda No. 9 tahun 2003  Sumber:   Foto Tim Peneliti (2011)
Gambar 19. Proporsi Sebaran Efektifitas Kelembagaan Pemanfaatan dan  Pengelolaan Waduk Gajah Mungkur, di Kabupaten Wonogiri,  Tahun 2011
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada akhirnya, implikasi positif dari pengembangan usaha kecil menengah harus dapat dibuktikan secara empiris, maka dari itu tim pengabdian dari UPI Kampus

Kegiatan observasi kegiatan belajar mengajar di kelas dilaksanakan sebelum pelaksanaan PPL berlangsung. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa sebagai praktikan mampu

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh bahwa hipotesis yang diajukan “terdapat hubungan yang sangat signifikan antara minat dengan keaktifan belajar warga

Berdasarkan hasil pengolahan data baik dengan menggunakan analisis deskriptif maupun pengujian secara statistik dengan bantuan program Microsoft exel dan statistical product

Tergugat II melakukan penjualan bidang tanah untuk kedua kalinya tanpa dokumen resmi, atau dengan lain perkataan Tergugat II melakukan penjualan satu obyek hak atas tanah yang

Hal ini menjadi kebutuhan untuk diteliti lebih lanjut terkait seberapa besar Kinerja karyawan dipengaruhi oleh Budaya Organisasi di dalam Middle Management di Telkom Regional

GOL TMT NAMA TMT THN BLN NAMA TH JAM NAMA TAHUN TK MUTASI KEPEGAWAIAN..

Pemberdayaan Kelompok Tani dalam Meningkatkan Produksi Tomat dengan Pemanfaatan Agensia Hayati Streptomyces sp.,& Trichoderma sp Penta Suryaminarsih, Wiwik Sri